Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MULTIMEDIA
PENGEMBANGAN KECERDASAN ANAK
USIA DINI MELALUI GAMBAR, MUSIK,
GERAKAN DAN TARIAN
Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Multimedia Yang Dibimbing oleh
Bapak I Made Wirawan, S.T., S.S.T.

Oleh :

MUHAMMAD DZIKRON THUSHBIHA


130533608238
PTI Offering B

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
MARET 2015

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, berkat Ridho-Nya, penulis
akhirnya mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudu l Pengembangan
Kecerdasan Anak Usia Dini melalui Gambar, Musik, Gerakan, dan Tarian .
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang
terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis
pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
-

Kedua orang tua saya, atas semua doa dan dukungannya kepada saya.

Serta teman-teman yang telah memberikan semangat dan motivasi bagi


penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini.


Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima
dengan baik.
Semoga Pengembangan Kecerdasan Anak Usia Dini melalui Gambar,
Musik, Gerakan, dan Tarian ini bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 4 Maret 2015

Penulis,

ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .....................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................

1.2 Rumusan Masalah........................................................................

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................

1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya musik dan gerakan untuk anak usia
dini ................................................................................. ............ .

2.2 Musik dan Gerakan dalam Perspektif


Kecerdasan................................................... ................................

2.3 Merencanakan Kegiatan Musik, Gerakan, dan


Tarian.................................................................. .........................

2.4 Eksplorasi musik dan tarian melalui kearifan


loka.................................................. .............................................

2.5 Fungsi Media Gambar..................................................................

2.6 Kelebihan dalam Media Gambar ..................................................

Bab IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 11
4.2 Daftar Pustaka ...............................................................................

11

iii

iv

BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan anak udia dini masih rendah. Sedangkan perkembangan media sangatlah
pesat, maka dari itu dengan adanya media berupa gambar dan musik akan dapat mendorong
perkembangan anak usia dini dengan di kolaborasikan dengan gerakan dan tarian.hal ini dilakukan
agar pendidikan anak usia dini menjadi lebih efektif, karena menjadi lebih menari, kreatif, serta
tidak bosa
.

1.1 Latar Belakang


Musik dan Gerakan adalah kegiatan yang menyenangkan dan
memiliki nilai-nilai (values) bagi semua anak usia dini. Oleh karena mereka
senang bergerak.Bernyanyi, berputar-putar, dan menari bukan hanya
menyenangkan, namun juga memberi kesempatan kepada mereka untuk
mendengar, bereaksi, meniru, belajar menggunakan suara, belajar menggerakgerakkan jari-jemari, tangan, lengan, dan tubuh untuk bergoyang dan bergerak
dengan cara mereka yang kreatif dan unik.Jika kita memahami bagaimana
gaya dan kondisi anak seperti yang tertulis di atas, maka orientasi
pembelajaran mereka tentu akan memfasilitasi semua aspek tersebut agar bisa
dikembangkan seoptimal mungkin. Pendekatan dan sikap para pendidik akan
mengarah kepada pemberdayaan kegiatan terkait dengan bermusik dan
bergerak. Baik yang dilakukan di dalam ruangan maupun yang dilakukan di
alam terbuka. Menari, gerakan ritmik, dan kegiatan bernyanyi semuanya itu
membutuhkan ruangan luas agar anak leluasa bergerak.Intinya program untuk
anak usia dini harus banyak bergerak, tidak diam dan hening saja di dalam
ruangan. Cain mengistilahkan duduk diam dan hening itu sebagai kecakapan
yang tidak memiliki daya juang dan daya jual.Anak yang pemalu
membutuhkan peluang menggunakan alat musik dalam kelompok kecil yang
mampu membuatnya nyaman (safe personal cluster). Apabila anak yang
pemalu masih saja menunjukkan kegelisahan dan bernyanyi dengan malumalu di kelompok amannya, maka berarti ia belum siap bersama kelompok
besar di kelas.Sementara anak yang egosentris akan menampilkan sikap yang
heboh dan suka mengambil perhatian dan menyela dengan ungkapan
kegembiraan yang meluap-luap, seperti liat kelinci kecilku lucu sekali..... aku
bisa terbang seperti kupu-kupu bu guru. Mereka akan memulai semua

kalimat dengan kata-kata aku---saya---. Seorang guru harus peka bereaksi


dengan anak-anak yang egosentris ini. Beri mereka waktu untuk menjelaskan
dan dengarkan apa yang mereka sampaikan.Tujuan anak-anak bermusik dan
bergerak adalah untuk bergembira. Melalui kegiatan itu mereka
mengekspresikan emosi mereka, bereksplorasi dengan ruang, meningkatkan
kemampuan berbahasa dan kecakapan berkomunikasi. Meningkatkan
kepedulian sensori melalui ritmik, bahasa tubuh, waktu, dan ruang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah peran media gambar dan musik dalam pengembangan
anak usia dini ?
2. Bagaimanakah menerapkan media gambar dan musi yang efektif untuk
pembelajaran anak usia dini?
3. Apakah kelebihan media gambar dan musik dalam pembelajaran

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dengan adanya media gambar dan musik diharapkan pendidikan anak
usia dini menjadi lebih kreatif dan menyenangkan
2. Memadukan antara media gambar, dan musik dengan pembelajaran
dengan gerakan dan tarian agar dapat menunjang pengembangan
pendidikan anak usia dini
3. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan media gambar dan musik dalam
pembelajaran

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan adanya makalah ini Semoga dapat menambah ilmu
pengetahuan untuk meningkatkan pendidikan anak usia dini seiring dengan
perkembangan teknologi multimedia yang ada.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pentingnya musik dan gerakan untuk pendidikan anak usia dini
Ada 4 (empat) alasan akan pentingnya musik dan gerakan di dalam
pengembangan pendidikan anak usia dini. Hal itu terkait dengan:
1. Kapasitas mental dan intelek. Ada kaitan erat antara musik dan gerakan
dengan berpikir logika dan matematika. Konsep matematika akan mudah
diserap otak anak jika dilakukan sambil bernyanyi dan menggerakkan
tubuh. Contoh lagu Bu Kasur dan Pak Kasur yang beroorientasi pada
aspek kognitif logika-matematika.
2. Penguasaan pisik secara pribadi. Anak membutuhkan pengembangan dan
koordinasi antarotot yang mereka miliki. Mereka tahu kenapa kakinya bisa
berlari kenapa tidak. Tahu tangannya bisa bergerak dan bisa melakukan
banyak hal seperti halnya juga kaki. Penguasaan tentang tubuhnya secara
pribadi dalam berlari, keseimbangan, merangkak, meloncat dan meregang
harus dikuasai dengan baik.
3. Pengembangan aspek afektif. Melalui musik dan gerakan anak mudah
menyampaikan ekspresi, membawa suasana hati dan merubah perasaan
dan emosi. Misalnya lagu-lagu Pak AT. Mahmud dan Pak Dal lebih
beroorientasi padaa aspek sosial emosi yang melenturkan hati anak.
4. Pengembangan kreativitas. Musik membawa anak pada dunia imajiner
yang memicu tumbuhnya kreativitas. Sebuah kaleng bekas roti akan
menjadi drum yang dengan asyiknya dipukul anak sebagaimana halnya
menabuh drum. Sapu akan menjadi gitar atau kuda yang bisa ditunggangi
kian kemari.
Seorang guru memiliki ketajaman dan kepekaan dalam mengamati
tingkah polah anak-anak yang suka mengkhayalkan ia bisa terbang sebagai
kupu-kupu. Terbang dari bunga-bunga kian kemari. Ajarkan mereka
melakukan gerakan kupu-kupu melalui tarian kupu-kupu sambil diiringi
musik sederhana yang ada dan bisa dikuasai oleh guru.
Perhatikanlah, betapa anak suka sekali mengulang-ulang gerakan, mengulang
lagu dan iramanya. Di dalam gerakan pun mereka juga suka mengulang-

ulang. Alat bermain seperti ayunan, plosotan, dan jungkitan serta putaran
mangkok amatlah mereka sukai.

2.2 Musik dan Gerakan dalam Perspektif Kecerdasan


Anak peduli dengan musik dan gerakan dari semenjak usia sangat
dini. Para pencipta mainan tahu itu dan mereka turut meramaikan bisnis
mainan dengan alat mainan anak bernama music boxes, musical toys. Anak
cepat sekali bereaksi dengan aneka mainan yang mengeluarkan bunyi dan
membuat tubuh mereka ikut bergerak menyesuaikan diri. Pola ritmik dan
beats cepat sekali dikuasai. Musik dan gerakan inilah satu aspek yang
membuat pertumbuhan dan perkembangan pisik dan mental mereka melesat
pesat. Salah satunya adalah pertumbuhan dan perkembangan berbahasa.
Komunikasi melalui musik dan gerakan akan mempermudah mereka dalam
meningkatkan dan mempeluas kecakapan berkomunikasi dengan
lingkungannya. Anak bemain dengan kata-kata dan gerakan sehingga beats,
tempo, aksen, sinkronisasi dalam berbahasa berkembang dengan pesat.
Musik dan gerakan sangat membantu anak dalam mengkonstruk
pengetahuan. Oleh karena itu musik dan gerakan hendaknya masuk ke dalam
kurikulum di TK menjadi sebuah kemestian melalui seni tari, seni menyanyi
dan sebagainya. Gardner dengan indah melukiskan bagaimana musik sebagai
sebuah kreativitas merasuki tubuh dan jiwa anak sebagai sebuah sensasi yang
kemudian memicu kecerdasan, antara lain:
1. Kecerdasan Bermusik
Kecerdasan yang bertaut dengan kemampuan menerima, memproduk,
dan mengapresiasi melodi dan ritmik. Melalui kegiatan bermusik anakanak dikenalkan dengan dunia para komposer, performer, musisi, dan
kondaktor yang akan menginspirasi hidup mereka ke depan kelak.
2. Kecerdasan Bodili Kinestetika
Kecerdasan yang bertaut erat dengan kemampuan bergerak dan
menghandle objek dengan piawai melalui gerakan tubuh yang
sempurna. Melalui kegiatan bermusik anak-anak dikenalkan dengan

dunia para penari, koreografer, atlit, pantomim, ahli bedah, pengrajin,


dan orang yang piawai menggunakan tangan dan kakinya.
3. Kecerdasan Logika Matematika
Seorang yang cerdas dalam bermusik dan menggerakkan tubuhnya
adalah juga seorang yang cerdas dalam logika matematika. Oleh karena
mereka memiliki sensitivitas, dan kapasitas berpikir dengan logika terkait
dengan pola numerik seperti ritmik, meter, tanda waktu, not, kategori,
dan hubungan antara apa yang didengar dengan keharmonian nada.
Tubuh anak adalah media untuk berekspresi. Saat tubuh itu
digerakkan secara baik dengan latar berbagai irama musik maka aneka tarian
yang sesuai dengan perkembangan tubuh dan jiwa mereka akan dengan
mudah mereka tampilkan. Milyaran sel syaraf turut bergerak aktif. Pesan
Gardner kepada para guru usia dini yang disampaikan dalam berbagai event
konferensi internasional, bahwa musik dan gerakan merupakan anugerah
Tuhan kepada manusia. Potensi kemanusiaan tersimpan di dalam tubuh yang
memiliki 100 milyar sel otak yang perlu digerakkan. Kekuatan itu perlu
dieksplorasi. Kirimlah anak untuk bernyanyi dan menari, maka otaknya
langsung aktif. Sementara saat ini kita sebagai guru telah menghabiskan
banyak pemikiran, uang, dan waktu hanya untuk membuat kurikulum,
silabus, dengan menuangkan isi kurikulum ke dalam rancangan proses
pembelajaran yang sangat berat dikerjakan. Sementara anak-anak dengan
segala potensinya yang hebat terabaikan karena dunia administrasi TK yang
telah menyita perhatian guru. Oleh karena itu RKM dan RKH dibuat
sesederhana mungkin agar energi terfokus pada pelaksanaan kegiatan
bersama murid-murid yang akan menyita 75% waktu dan energi guru.

2.3 Merencanakan Kegiatan Musik, Gerakan, dan Tarian


Tak disangsikan bahwa anak memiliki kapabilitas yang perlu
dialirkan. Jika menginginkan anak bisa bernyanyi dan menari, maka
sediakanlah ruang di mana pengalaman itu bisa hadir dengan baik. Kenalkan
aneka rupa alat-alat musik sederhana yang bisa dimainkan dan ajaklah
mereka bernyanyi dengan lagu-lagu anak yang mudah untuk mereka
dendangkan.
Indonesia memiliki aneka rupa budaya dengan aneka rupa lagu anak.
Indonesia juga memiliki alat musik tradisi seperti angklung, rebana, seruling.
Alangkah indahnya jika guru juga pintar memainkan alat-alat musik
sederhana itu bersama murid. Begitu juga dengan aneka gerakan tari. Kita
memiliki banyak sekali budaya tari dari berbagai suku-suku yang ada. Mulai
dari tarian anak bertema dolanan untuk mencerdaskan aspek kognitif dan
aspek sosial emosi. Para pendidik harus senantiasa melatih intuisinya peka
dalam memberikan pelayanan kepada semua murid agar kegiatan ini
berlangsung dengan baik dan berkualitas. Misalnya:

tingkatkan kontrol suara dan ritmik tubuh

dukunglah program kegiatan bermusik dan menari

ajak anak bernyanyi ala anak yang kata-katanya ia karang sendiri

ajak mereka menirukan gerakan aneka hewan, angin, mesin, dan


sebagainya yang relevan dengan mereka

belajar memainkan jari-jemari sambil bernyanyi (fingerplays)

rancang pentas seni yang memadukan tari-nyanyi-drama

dan sebagainya
Menari adalah bagian dari energi yang bersatu dalam musik dan

gerakan. Menari terkait erat dengan kepedulian terhadap kinestetika,


kecerdasan tubuh, dalam mempertajam persepsi gerakan sebagai bagian dari
pengalaman estetika. Semua tarian memiliki tiga aspek, yaitu: ruang (space),
waktu (time), dan kekuatan (force ). Faktor lain yang mempengaruhi tarian
adalah lokomotor yang mengatur gerakan sehingga mampu menampilkan
gerakan dengan sempurna.

ruang (space). Anak membutuhkan ruang untuk dirinya secara pribadi


dan ruang umum untuk menampilkan diri bersama teman-teman. Ruang
pribadi terkait dengan gerakan lokomotor, meloncat, berlari, berputarputar, jongkok, dan sebagainya.

waktu (time). Anak membutuhkan waktu bagaimana tempo dan ritmik


hadir secara terkontrol dan berkualitas. Bagaimana gerakan cepat dan
lambat bisa ia kuasai dalam gerakan menari. Anak belajar menaklukkan
tempo dalam gerakan, sehingga irama musik dan gerakan akan berjalan
harmoni. Makna waktu di sini adalah mereka mampu meraih kesempatan
dalam menggerakkan tubuh sesuai dengan tempo waktu mampu bertaut
harmoni dengan ritmik. Perlu diingat bahwa jangan ajarkan anak menari
dengan menggunakan hitungan. Namun berikan waktu ia mengontrol
tubuhnya bereksplorasi dengan ritmik dan ekspresi.

force (kekuatan). Konsep kekuatan terkait dengan gerak dan tari.


Bagaimana ia berekspresi dengan suara, cahaya, ringan, berat, reaksi
spontan, atau gerakan monoton yang dipengaruhi oleh kelenturan otot
tangan, kaki, dan pundak. Anak yang mampu mengontrol perbedaan
antara mendorong dan menarik, ringan dan berat akan melakukan
gerakan tarian dengan asyik dan seimbang. Anak berlatih fokus dan
berpusat pada kontrol diri dan emosi. Anak menggerakkan tubuh dengan
cara seimbang, lembut, atau menghentak penuh dengan kekuatan yang
mengalir dan terkontrol. Hal itu tidak mudah dilakukan oleh anak dan
butuh waktu sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Musik
pengiring akan memberi pengaruh dan kekuatan bagaimana ia menari
dengan tempo cepat, lambat, dan menghentak. Inilah energi yang butuh
dikontrol oleh rasa, dan gerakan.

lokomotor. Lokomotor terkait dengan kualitas gerakan melalui ruang


(space). Berjalan, berlari, meloncat, dan sebagainya gerakan motorik
kasar yang terlihat kasat mata. Sementara gerakan non-lokomotor lebih
tenang seperti peregangan otot, memutar tangan, mengayun, bergoyang,
memutar, dan melingkar.

Perkayalah kosa-kata anak yang bertaut dengan musik dan gerakan. Anak
sebagai anak membutuhkan sebanyak mungkin perbendaharaan kata-kata
yang berkait erat dengan konteks musik, dan gerakan. Hati-hati, jangan
sampai mengajarkan kata-kata dan terminologi menari kepada anak di luar
konteks.
Anak mendefiniskan kegiatan menari seperti layaknya kegiatan bicara.
Menyampaikan sesuatu dalam bahasa tubuh sebagaimana layaknya tubuh
tengah berbicara.

2.4 Eksplorasi Musik dan Tarian Melalui Kearifan Lokal


Musik adalah bahasa universal yang digunakan manusia di seluruh
dunia. Melalui musik manusia menikmati kesenangan dan kegembiaraannya.
Demikian pun anak. Seluruh anak-anak Indonesia melakukan kegiatan
bernyanyi, bersenandung, bertepuk tangan, menari, bergoyang. Semua suku
yang ada di Indonesia memilki aneka gerakan tarian dan nyanyian. Malah
hampir dipastikan bahwa hubungan erat antara musik dan tarian tidak dapat
dipisahkan. Musik, gerakan dan tarian menjadi bahasa universal, satu
pandangan, satu kata dalam komunikasi melebihi makna dari aksara yang
bertaburan di koran dan majalah.
Musik, gerakan, dan tarian merupakan sejarah kinetik kemanusiaan.

2.5 Fungsi Media Gambar


Media gambar termasuk salah satu jenis media grafis. Sebagaimana
media lainnya, media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari
sumberke penerima pesan. Saluran yang di pakai menyangkut indera
penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbolsimbol komunikasi visual. Media gambar ini termasuk media yang paling
umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar dari pada
tulisan, apalagi jika gambarnya dibuat dan disajikan sesuai dengan
persyaratan gambar yang baik, sudah barang tentu akan menambah semangat
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Penerjemahan pesan dari bentuk
visual ke dalam bentuk kata-kata atau kalimat sangat bergantung kepada

kemampuan imajinasi siswa. Hasil ekspresi anak yang cerdas akan lebih
lengkap dan mungkin mendekati ketepatan, tetapi gambaran anak yang
sedang kecerdasannya mungkin hasilnya tidak begitu lengkap, sedangkan
pelukisan kembali oleh anak yang kurang cerdas pastilah sangat kurang
lengkap dan bahkan mungkin tidak relevan atau menyimpang.Secara umum
fungsi media gambar menurut Basuki dan Farida (2001: 42) yaitu:
Mengembangkan kemampuan visual, mengembangkan imanijasi anak,
membantu meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal yang abstrak
atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas, meningkatkan
kreativitas siswa. Sedangkan menurut Thoifuri (2008: 171) bahwa secara
kongkrit fungsi media pembelajaran adalah:
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran akan jelas maknanya sehingga lebih dapat dipahami
oleh siswa, dan memungkinkan anak menguasai tujuan pengajaran
yang lebih baik.
3. Metode pengajaran kan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-katat guru, sehingga anak tidak cepat
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apabila jika guru mengajar
untuk setiap jam pelajaran.
4. Anak lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti:
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

2.6 Kelebihan dalam Media Gambar


Sebuah media sudah barang tentu memiliki kelebihan dan
kekurangan. Hal ini disebabkan keefektifan pemanfaatan sebuah media sangat
tergantung dari materi pembelajaran yang diajarkan. Dengan demikian,
sebuah media yang cocok untuk mengajarkan materi pelajaran tertentu, belum
tentu sesuai bila dimanfaatkan untuk materi pelajaran yang lain.Media
gambar adalah salah satu alat yang dapat digunakan dalam
mengembangkan kemampuan konsep bilangan anak, menurut Sanjaya

(2011) menjelaskan bahwa media gambar memiliki beberapa kelebihan


antara lain sebagai berikut:
1. Sifatnya konkrit.
Gambar atau foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibanding
dengan media verbal semata.
2.

Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu.


Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak
selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau
foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba dapat
disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi
di masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak
dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau foto sangat bermanfaat
dalam hal ini

3.

Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.


Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata
telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar

4.

Dapat memperjelas suatu masalah.


Dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia beberapa saja, sehingga
dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.

5. Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan


peralatan yang khusus.

10

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan adanya media gambar dan musik, pendidikan anak usia dini akan
dapat lebih berkembang dan efektif. Hal ini dikarenakan pada anak usia
dini merupakan goldage dimana kemampuan audio dan visualnya sangat
tiggi. Selain itu dengan bantuan media di tersebut dan di kombinasikan
dengan gerakan dan tarian maka pendidikan akan lebih mudah di terima
karena tidak lagi membosankan. Selain itu belajar dengan suasanan
bahagia akan lebih banyak ilmu yang di serap oleh otak

3.2 Daftar Pustaka


-

Suyanto, Kasihani KE. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta:


Gramedia.

Mustafa, Cholid. 2007. Perkenalkan Bahasa Inggris Pada Anak Sejak


Dini.Jakarta: Bumi Aksara.

Pane, Eli Tohonan Tua. 2009 Implementasi Pengembangan Bahasa


Anak UsiaDini. Shin, Joan Kang. 2006.

Direktorat PAUD. 2003. Acuan Pembelajaran Anak Usia Dini

11

Anda mungkin juga menyukai