Anda di halaman 1dari 6

Aditif (konjungsi)

Aditif maksudnya tambahan dan untuk ini selalu dipakai kata penghubung dan
dan terkadang tidak memakai apa-apa.

Adiknya sudah lulus


Dia begitu juga.

Si Badu sudah berangkat


Si Amat ikut serta.

Gulai sudah masak


Nasi dari tadi sudah siap.

Dalam aditif ini kalimat kedua hanya tambahan kejadian pada kalimat pertama,
dan tentu saja kalimat itu bisa lebih dari sebuah.

a. Ujian sudah dilakukan


b. Angka-angka sudah masuk.

c. Pengumuman sudah diadakan.

5. a. Presiden jam 10.00 bakal datang.

b. Tamu-tamu sudah bersiap semua.

c. Panitia sibuk menyusun acara.

d. Wartawan pun sudah siap dengan tustelnya.

6. a. Didepan sekali tuan menanti.

b. Tak gentar.

c. Lawan banyaknya seratus kali.

d. Pedang dikanan keris dikiri.

e. Berselempang semangat yang tak bisa mati.

Pada contoh-contoh yang ini aditif itu bukan terjadi dari sebuah kalimat saja tapi
dua, tiga dan empat.

Begitu juga dengan ini:

Angin pulang mengejuk bumi

Menepuk telum mengempas-empas

Lari kegunung memuncak sunyi

Barayun-ayun diatas alas.

Semua aditif tanpa memakai kata penghubung sebuah pun, tetapi jelas
konjungsinya disini tidak diucapkan.

Identifikasi
Identifikasi adalah memperkenalkan sesuatu bagian dan kalimat pertama
dengan kalimat yang kedua.

Itu guru bahasa Indonesia.


Dia baru lulus sarjana.

Siapa guru bahasa Indonesia itu diidentifikasikan dengan kalimat Dia baru lulus
sarjana.

Mereka mahasiswa FPBS IKIP Medan


Semuanya tingkat IV.

Disini mahasiswa FPBS itu diidentifikasikan sebagai mahasiswa tingkat IV.

Semua itu pemain bola kaki.


Mereka dari PSMS Medan.

Pemain bolakaki itu diidentifikasikan sebagai pemai dari PSMS.

O, bukannya dalam kata yang rancak.


Kata yang pelik kebagusan sajak.

Kata yang rancak disini diidentifikasikan sebagai kat\a yang pelik kebagusan
sajak.

Seperti matahari mencinttai bumi.


Member sinar selama-lamanya.

Tidak menerima sesuatu kembali.

Mencintai di sini diidentifikasikan sebagai yang memberi sinar dan tidak


menuntut sesuatu kembali.

Seperti kelihatan pada contoh ini identifikasi dapat lebih dari sebuah kalimat.

Dengarlah kisah suatu riwayat

Raja di desa negeri Kembayat

Di karang fakir dijadikan hikayat

Di buatkan syair serta bermanfaat.

Riwayat pada kalimat pertama di terangkan atau diidentifikasikan sebagai


riwayat raja di negeri Kembayat dan riwayat itu dikarang fakir dan di buat syair.

Begitu juga:

Adalah raja sebuah negeri

Sultan Agus Bijak bestari

Asalnya baginda raja yang bahari

Melupakan pada dagangan biaperi

Di sini raja itu adalh Sultan Agus yang berasal dari raja bahari dan yang
melupakan pada dagang biaperi.

Dengan contoh-contoh ini kita ketahui bahwa penghubungnya di sini adalah


referensi leksikal. Sama seperti pada relasi yang telah kita bicarakan di atas.

Generik Spesifik
Yang dimaksud dengan generic dan spesifik adalah hubungan antara atasan dan
bawahan, anatara keseluruhan dan bagian-bagiannya (hypernim-hyponim).

Mereka mahasiswa FPBSIKIP Medan


Si A, si B, si C dan si D.

Mahasiswa FPBS itu sebagai atasan (hypernim) dan si A, si B, si C dan si D adalah


bawahan atau bagiannya.

Begitu juga:

Ada mawar, melati, kamboja, dan dahlia


Semua bunga yang indah.

Mawar, melati, kamboja, dan dahlia adalah bagian atau hyponym bunga.

Segala macam kendaraan silang siur di jalan itu.


Geronak, sedan, sudaco dan bemo

Tidak ketinggalan beca dan kereta beroda dua.

Kendaraan di sini adalah hypernim dari segala yang silang siur itu, yaitu gerobak,
sedan, sudaco, bemo, beca, dan kereta beroda dua.

Beribu-ribu buku ada diperpustakan itu.


Buku bahasa, ekonomi, hukum dan pertanian.

Juga buku-buku teknik, kimia, kedokteran dan lain-lain.

Buku-buku yang banyak adalah hyponym dari beribu-ribu buku itu. hubungan ini
adalah sama dengan relasi leksikal yang telah kita bicarakan di atas.

Anda mungkin juga menyukai