3.
4.
5.
6.
7.
Dibersihkan dengan air hangat, tekan dgn kassa untuk penghentian perdarahan
Menyingkirkan benda asing yg tertancap di dlm ggv
Instruksi pasien selama 24 jam pertama berkumur dengan air hangat setiap 2
jam
Lesi biasanya sembuh setelah 2 jam
Note :
a. Saat insisi pastikan ujung pisau menyentuh jar keras memastikan
tercapainya daerah pernanahan.
b. Bbrp ahli sebaiknya memakai insisi horizontal mencegah resesi ggv
c. Insisi perhatikan plat tulang vertikal apavila tepi t alveolar masih utuh
jika tidak lakukan horizontal
d. Biasanya 24 jam pembengkakan berkurang bahkan hilang, simtom akut reda.
Jika simtom akut masi ada lanjutkan instruksi dan kembali keesokan
harinya untuk penanggulangan lesi kronik
3. Perawatan gingivitis ulseratif nekrosis akut (GUNA)
Dapat terjadi pada individu dengan mulut bebas dari penyakit gungiva atau
pun sebaliknya.
Tahapan perawatan GUNA
a. Penyingkiran inflamasi akut, disertai perawatan peny ggv atau perio kronis yg
disertai GUNA atau sebaliknya
b. Penyingkiran simtom toksik seperti demam dan malaise
c. Koreksi kondisi sistemik yg berperan dalam pemicu maupun perkembangan
perubahan pd ggv
Perawatan GUNA:
a. Sesi 1
- Pemeriksaan : anamnesis (kondisi penyakit yg dialami saat itu, kondisi
kehidupan, latar belakang diet, bidang pekerjaan, lama istirahat per hari,
riwayat stres mental. Tujuan : mengungkap riwayat penyakit akut, saat timbul
pertama kali, sudah berapa lama berlangsung, kambuhan ? jika iya apa
berkaitan dengan menstruasi, makanan ttt, gas, stres mental, sudah
mendapatkan perwatan, kapan dilakukan, berapa lama, bentuk perawatan yg
dijalani), kondisi umum (status nutrisi, suhu, palpasi submaksila dan submental
pembesaran limfadenopati), IO (lesi khas GUNA, distribusi, kemungkinan
terlibat daerah orofaring, ohis, flep perikoronal, poket, iritan lokal), bisa
dilakukan pemeriksaan apusan bakteri tidak mutlak
-
Perawatan lokal :
Dibatasi pada daerah yg terlibat lesi akut saja. Cara kerja : isolasi dengan
cotton roll lesi diberi anastesi topikal tunggu 2-3 menit lesi diusap
dengan cotton pelet untuk menghilangkan membran semu dan debris
permukaan lesi dibersihkan dengan air hangat pemebersihan selesai
lanjut penskeleran supragingiva (sebaiknya ultrasonik). Penskeleran sub dan
root planning kontraindikasi u mencegah : perluasan infeksi akut ke jar yg
lebih dalam, bakterimia, kecuali untuk emerjensi pencabutan gigi dan bedah
perio ditunda sampai pasien tertbebas dari simtom selama 4 minggu untuk
mencegah rekuren.
-
Terapi antibiotik
Keparahan sedang parah disertai limfadenopati atau komplikasi sistemik
penisilin 250 mg atau 500 mg 4 x sehari, alergi dapat diganti eritromisin 250
mg atau 500 mg 4 x sehari atau metronidazol 250 mg atau 500 mg 3 x sehari
Suplemen nutrisi
Beberapa penelitian menunjukkan rendah nya rekurensi lesi jika perawatan
disertai suplemen vitamin b atau c. Jika pasien tidak memungkinkan
mengkonsumsi diet yg mengandung vit b dan c resepkan vit b dan c dalam
dosis terapetik
- Instruksi
a. Tidak merokok dan minuman keras
b. Berkumur dengan air hangat + hidrogen peroksida 3% 1:1 per 2 jam atau
dengan klorheksidin 0,12% 2 x sehari
c. Hindari aktivitas berat dan terkena matahari lama
d. Sikat gigi sekedar untuk membersihkan debris permukaan, dental flos, dan
pembersih interdental hindari sementara untuk menghindari nyeri. Kumur
klorheksidin untuk mengontrol plak
e. Kontrol 1 atau 2 hari kemudian untuk mencegah kekambuhan
b. SESI 2
1-2 hari setelah sesi pertama kondisi pasien sudah membaik, nyeri berkurang
atau hilang, ggv bebas pada lesi yg terkena lesi akut eritema tp tanpa membran
semu. Pasien tidak sensitif skeling instruksi sama dengan sesi pertama
c. SESI 3
1-2 hari kemudian pasien bebas dari simtom. Daerah eritema masi dijumpai
dan ggv bs sedikit nyeri saat diraba. Skeling dan penyerutan akar dilakukan
pasien kontrol plak kumur dengan hidrogen peroksida dihentikan
klorheksidin dapat digunakan
d. SESI SELAJUTNYA
Semua permukaan gigi yg terlibat lesi diskeling dan dipoles, evaluasi kontrol
plak . pasien GUNA dsertai ggvitis kronis, poket perio, dan flep perikoronal
b. Penyakit ginjal
Pasien dialisis berikan antibiotik sebelum perawatan perio, pasien cangkok
ginjal hindari kemungkinan infeksi gigi dengan abses perio, lesi furkasi
atau yg membutuhkan prosedur bedah rumit cabut diindikasikan agar tdk
membutuhkan prosedur yg rumit
c. Penyakit paru
Pasien dengan
d. Diabetes dm tdk terkontrol perawatan bedah dan non bedah tdk boleh
-Diperlukan perhatian ttt dlm melakukan perawatan