Anda di halaman 1dari 12

MAKNA POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

(POLSTRANAS) DALAM PROGRAM


PEMBANGUNAN
Tugas Resume Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas: C
Disusun Oleh Kelompok V:
1. ANDI RIZKI MAULANA BOLQIAH
2. DEVINA CHANDRA
3. HARLES SETIAWAN
4. MASRIANTI
5. WIWIT NURSANTI DEWI
6. YUDHA CORNIAWAN

(2012210025)
(2012210078)
(2012210128)
(2012210164)
(2012210289)
(2012210296)

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA


Jagakarsa Jakarta Selatan, 12640

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan judul MAKNA POLITIK DAN STRATEGI
NASIONAL (POLSTRANAS) DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang
pengertian pengetian politik dan strategi nasional, makna pembangunan
nasional, dan implementasi politik dan strategi nasional dalam
pembangunan nasional.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap
makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
diri sendiri dan khususnya pembaca pada umumnya.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif
sangat saya harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

DAFTAR isi

Kata
Pengantar ...................................................................................................
ii
Daftar
Isi ............................................................................................................. iii
I. Pendahuluan
II. Pengertian politik
A. Negara
B. Kekuasaan
C. Pengambilan keputusan
D. Kebijakan umum
E. Distribusi
III. Pengertian strategi
IV. Politik dan strategi nasional
V. Makna pembangunan nasional
VI. Implementasi politik dan strategi nasional dalam pembangunan
nasional
A. Implementasi politik dan strategi nasional di bidang hukum
B. Implementasi politik dan strategi nasional di bidang ekonomi
C. Implementasi politik dan strategi nasional di bidang politik
1. Politik dalam negeri
2. Politik luar negeri
3. Penyelenggaraan negara
4. Komunikasi, Informasi, dan media massa
5. Agama
6. Pendidikan
D. Implementasi Polstranas di bidang Sosial dan Budaya
E. Implementasi Polstranas di bidang Pertahanan dan Keamanan

I. PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berkedaulatan dan merdeka.
Bangsa yang merdeka tentunya akan mengatur urusan dalam negerinya
sendiri. Sejak peristiwa proklamasi di tahun 1945, terjadi perubahan yang
sangat mendasar dari negara Indonesia, terutama tentang kedaulatan dan
sistem pemerintahan dan politik.
Pada awal masa kemerdekaan, kondisi politik Indonesia belum
sepenuhnya baik. Kondisi indonesia masih morat-marit dan tidak stabil.
Namun, setelah beberapa tahun berlalu kondisi internal Indonesia sudah
mulai teratur dan membaik. Selangkah demi selangkah Indonesia mulai
membenahi dan mengatur sistem pemerintahannya sendiri.
Pada saat terjadi perang dunia, banyak negara yang terpengaruh
oleh kedigdayaan negara-negara yang berkuasa. Negara-negara yang
berkuasa tersebut akan saling berlomba untuk menunjukkan kepada
dunia siapa yang lebih hebat. Untuk melancarkan usaha mereka tersebut,
mereka banyak meletakkan pengaruh di beberapa negara dunia sehingga
negara-negara tersebut akan mendukung usaha dan tindak tanduk
mereka.
Mereka saling berlomba dalam segala hal, mereka berlomba untuk
mendapatkan simpati dan empati serta bantuan dari negara-negara di
dunia. Oleh karenanya banyak negara-negara di dunia yang menjadi
pengikut mereka. Pada saat itu dunia di bagi dalam dua kelompok, blok
barat dan blok timur. Akan tetapi, bangsa Indonesia tidak terpengaruh
oleh keadaan yang terjadi. Indonesia dan beberapa negara lainnya
berkoordinasi dan membentuk sebuah kelompok yang tidak memihak
salah satu dari kedua blok tersebut, kelompok tersebut dikenal dengan
gerakan negara-negara non-blok. Pada saat itu Indonesia menganut politik
bebas aktif yang berarti tidak terikat dengan salah satu kelompok yang
ada pada saat itu, dan aktif yang berarti aktif dalam menjaga perdamaian
dunia dan mengembangkan kerja sama antar negara-negara di dunia di
segala bidang. Selain itu Indonesia juga menetapkan strategi nasional
untuk mengembangkan negara dan menjaga keutuhan negara.
Namun pada saat ini banyak pemuda Indonesia yang tidak mengerti
akan makna politik yang di anut oleh Indonesia, dan tidak sedikit di antara
mereka yang salah mengartikan makna politik tersebut. Oleh karena itu,
kiranya kami perlu untuk membahas tentang politik dan strategi nasional
bangsa Indonesia. Kami akan coba untuk membahas hal tersebut dalam
makalah kami yang kami beri judul Makna Politik Dan Strategi Nasional
(POLTRANAS) dalam Program Pembangunan.

II.

Pengertian politik
Secara etimologis, poltik berasal dari kata Yunani politeia. Politeia dari
akar kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri ; dan
teia yang berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics
memiliki makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa, suatu
rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki. Pada penerapannya, politics
dan policy memiliki hubungan yang erat dan timbal balik. Politics memberikan
asas, jalan, arah, dan medannya, sedangkan policy memberikan
pertimbangan cara melakukan asas, jalan, dan arah tersebut dengan sebaikbaiknya. Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan Negara
dan cara melaksanakannya. Kesimpulannya, politik membicarakan tentang
hal-hal yang berkaitan dengan Negara, kekuasaan, pengambilan keputusan,
kebijakan (policy), dan distribusi atau alokasi sumber daya.
Politik membercarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara,
kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan ( policy ), dan distribusi atau
alokasi sumber daya, yaitu:
A. Negara
Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang
memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya.
B. Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk
mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan
keinginannya.
C. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah aspek utama dalam politik,
pengambilan keputusan perlu memperhatikan siapa pengambil keputusan
dan untuk siapa keputusan itu dibuat. Kesimpulannya, politik merupakan
pengambilan keputusan melalui sarana umum. Keputusan yang diambil
harus menyangkut sektor publik.
D. Kebijakan Umum
Kebijakan (policy) merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil
oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dengan cara
mencapai tujuan..
E. Distribusi
Distribusi adalah pembagian dan pengalokasian nilainilai yang ada
dalam masyarakat. Nilai adalah sesuatu yang diinginkan yang penting
yang harus dibagi
secara adil. Sedangkan politik membicarakan
bagaimana cara pembagian dan pengalokasian nilainilai tersebut secara
mengikat.

III.

Pengertian strategi
Strategi berasal dari bahaa Yunani strategia yang berarti the art of the
general atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam
peperangan. Menurut Karl von Clausewitz (1780-1831), Strategi adalah
pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan
peperangan. Sedangkan yang dimaksud perang itu sendiri adalah kelanjutan
dari politik. Dalam masa sekarang, konsep strategi sudah semakin luas, tidak
lagi terbatas poada konsep panglima dalam perang. Dalam pengertian umum,
strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian
tujuan. Dengan demikian, strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral
atau bidang militer, tetapi telah neluas ke segala bidang kehidupan.Strategi
pada dasarnya merupakan seni dan ilmu menggunakan dan
mengembangkan kekuatan (ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan
HANKAM) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

IV.

Politik dan Strategi Nasional


Politik Nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan
kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan
demikian, definisi Politik Nasional adalah asas, haluan, usaha serta
kebijaksanaan Negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan,
pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk
mencapai tujuan nasional. Strategi Nasional disusun untuk pelaksanaan
politik nasional. Jadi, strategi nasional adalah cara melaksanakan politik
nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik
nasional.
Dasar Pemikiran Penyusunan Politik danStrategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok
pemikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang
berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, wawasan nusantara, dan
ketahanan nasional. Landasan pemikiran dalam system manajemen nasional
ini sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politik dan
strategi nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara ,cita-cita
nasional, dan konsep strategis bangsa Indonesia.
Penyusunan Politik danStrategi Nasional
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun
berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak 1985 telah
berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan
lembaga-lembaga tersebut dalam UUD 1945 merupakan Suprastruktur
Politik. Lembaga-lembaga tersebut adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat

(MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden, Dewan Perwakilan


Agung (DPA), Badan Pemriksa Keuangan (BPK), dan MA. Sedangkan ,
badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai Infrastruktur
Politik yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti
partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompokpenting
(interest group), dan kelompok penekan (preassure group). Suprastruktur dan
infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang
seimbang.
Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat
suprastruktur politik diatur oleh presiden. Sedangkan, proses penyusunan
politik dan strategi nasional di tingkat GBHN. Selanjutnya, presiden menyusun
program kabinet dan memilih menteri-menteri yang akan melaksanakan
program tersebut.
V.

Makna Pembangunan Nasional


Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan tantangan perkembangan global.
Tujuan pembangunan nasional adalah sebagai usaha untuk
meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia.
Dalam pelaksanaan pembangunan nasional bukan hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh
rakyat Indonesia. Maksudnya adalah setiap warga Negara Indonesia harus
ikut serta dan berperan dalam melakukan pembangunan sesuai dengan
profesi dan kemampuan masing-masing.
Pembangunan nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah
maupun batiniah yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah sebabnya
pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan manusia dan
masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yaknii sejahtera lahir dan batin.

VI.

Implementasi Politik dan Strategi Nasional dalam Pembangunan


Nasional
Visi politik dan strategi nasional yang tertuang dalam GBHN 1999-2004
adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis,
berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Visi dan strategi ini didukung oleh manusia
Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta
tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, serta berdisiplin.
Dari visi tersebut maka ditetapkanlah kebijakan yang akan ditempuh
dalam mencapai tujuan nasional tersebut. Kebijakan tersebut mencakup
bidang hukum, ekonomi, politik, agama, pendidikan, social, dan budaya,
pembangunan daerah, serta pertahanan dan keamanan.
A. Implementasi Politik dan Strategi Nasional (Polstranas) di

Bidang Hukum
1. Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat demi
terciptanya kesadaran dan kepatuhan hukum dalam kerangka
supremasi hokum.
2. Menata sistem hokum nasional secara menyeluruh dan terpadu
dengan mengakui hukum agama dan adat.
3. Penegakan hukum diharapkan secara konsisten untuk lebih menjamin
kepastian hukum, keadilan, kebenaran.
4. Melanjutkan ratifikasi kovensi internasional dalam bentuk undangundang.
5. Meningkatkan integritas moral dan profesionalitas aparat penegak
hukum.
6. Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas.
7. Mengembangkan peraturan perundang-undangan yang mendukung
kegiatan perekonomian.
8. Menyelenggarakan proses pengadilan secara cepat, anti korupsi, anti
kolusi, anti nepotisme, mudah, dan murah.
9. Meningkatkan pemahaman dan penyadaran tentang HAM dalam
seluruh aspek kehidupan.
10. Menyelesaikan berbagai proses peradilan terhadap pelanggaran
hukam dan HAM.
B. Implementasi Polstranas di Bidang Ekonomi
1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan.
2. Mengembangkan persaingan.
3. Mengoptimalkan peran pemerintah.
4. Mengupayakan kehidupan.
5. Mengembangkan perekonomian.
6. Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomi.
7. Mengembangkan kebijakan fisial.
8. Mengembangkan pasar modal.
9. Mengoptimalkan penggunaan pinjaman luar negeri pemerintah.
10. Mengembangkan kebijakan industry perdagangan dan investasi.
11. Memberdayakan poengusaha kecil, menengah dan koperasi.
12. Menata secara efisien , transparan, profesional Badan Usaha Milik
Negara.
13. Mengembangkan hubungan kemitraan untuk memperkuat struktur
ekonomi.
14. Mengembangkan sistem ketahanan pangan.
15. Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energy dan
tenaga listrik.
16. Mengembangkan kebijakan pertahanan.
17. Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana, prasarana
publik.
18. Mengembangkan keteenagakerjaan yang menyeluruh dan terpadu.
19. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja.
20. Meningkatkan penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan.
21. Melakukan berbagai upaya terpadu.
22. Mempercepat penyelamatan dan pemulihan ekonomi.

23. Menyehatkan anggarran pendapatan belanja negara.


24. Mempercepat rekapitalisasi sector perbankan dan restrukturisasi uang
swasta.
25. Melakukan renegosiasi dan mempercepat restrukturisasi utang luar
negeri.
26. Melakukan negosiasi dan kerja sama ekonomi bilateral dan
multilateral.
C. Implementasi Polstranas di Bidang Politik
1. Politik Dalam Negeri
a) Memperkuat keberadaan dan keterlangsungan NKRI.
b) Menyempurnakan UUD 1945 sejalan dengan perkembangan
kebutuhan bangsa, dinamika, dam tuntutan reformasi.
c) Meningkatkan peran MPR, DPR dan lembaga-lembaga tinggi
negara lainnya.
d) Mengembangkan system politik nasional.
e) Meningkatkan kemandirian partai politik.
f) Meningkatkan pendidikan secara politik secara intensif dan
komprehensif.
g) Menerapkan prinsip persamaan dan antidiskriminasi kehidupan.
h) Menyelenggarakan pemilihan umum.
i) Membangun bangsa dan watak bangsa.
j) Menindaklanjuti paradigm baru Tentara Nasional Indonesia.
2. Politik Luar Negeri
a) Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia.
b) Melakukan perjnanjian dan kerja sama Internasional.
c) Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri.
d) Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan
ekonomi.
e) Meningkatkan kesiapan Indonesia.
f) Memperluas perjanjian ekstradisi.
g) Meningkatkan kerja sama untuk memelihara stabilitas,
pembangunan, dan kesejahteraan.
3. Penyelenggaraan Negara
a) Membersihkan penyelenggaraan negara dari praktek korupsi,kolusi,
nepotisme dengan memberikaan sanksi berat sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku.
b) Meningkatkan kualitas aparatur negara berdasarkan prestasi
prinsip pemberian sanksi dan perhargaan.
c) Melakukan pemeriksaan kekayaan pejabat pemerintah.
d) Meningkatkan fungsi dan profesionalisme dan birokrasi secara
btransparan dan bersih.
e) Meningkatkan kesejahteraan pegawai Negeri Sipil, Tentara
Nasional Indonesia, dan kepolisian negara Repunlik Indonesia.
f) Memantapkan netralisasi politik pegawai negeri untuk menghargai
hak-hak politiknya.
4. Komunikasi, Informasi, dan media massa

a) Meningkatkan pemanfaatan peran komunikasai melalui media


massa modern dan media tradisional.
b) Meningkatkan kualitas komunikasi di berbagai bidang dalam
menghadapi tantangan global.
c) Meningkatkan peran pers yang bebas.
d) Membangun jaringan informasi dan komunikasi antara pusat dan
daerah atau timbal balik.
e) Memperkuat kelembagaan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana untuk memperjuangkan kepentingan nasional.
5. Agama
a) Memantapkan fungsi, peram dan kedudukan agama sebagai
landasan moral, spiritual, dan etika dalam penyelenggaraan
negara.
b) Meningkatkan kualitas pendidikan agama dengan dukungan sarana
dan prasarana yang memadai.
c) Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antarumat
beragama.
d) Mempermudah umat beragama dalam menjalankan ibadah.
e) Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dan
kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
6. Pendidikan
a) Mengupayakan
perluasan
dan
pemerataan
kesempatan
memperoleh pendidikan.
b) Meningkatkan kemampuan akademis, profesionalisme , dan
jaminan kesejahteraan.
c) Melakukan pembaharuan system pendidikan serta diversifikasi
jenis pendidikan secara professional.
d) Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah, maupun luar
sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai , sikap, dan kemampuan.
e) Melakukan pembaruan dan pemantapan system pendidikan
nasional.
f) Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan baik diselenggarakan
oleh masyarakat, maupun pemerintah.
g) Memantapkan system pendidikan yang efektif dan efisien dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
h) Mengembangkan kualitas sumber daya manusia secara terarah ,
terpadu, dan menyeluruh.
7. Implementasi Polstranas di bidang Sosial dan Budaya
a) Kesehatan dan kesejahteraan sosial.
b) Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata.
c) Kedudukan dan Peranan Perempuan.
d) Pemuda dan Olahraga.
e) Pembangunan Daerah.
f) Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
8. Implementasi Polstranas di bidang Pertahanan dan Keamanan

a) Menata kembali Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma baru


secara konsisten melalui reposisi, redefinisi, dan reaktualisasi
peran TNI.
b) Mengembangkan kemampuan system pertahanan keaman rakyat
semesta.
c) Meningkatkan kualitas profesionalisme Tentara Nasional Indonesia.
d) Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang
pertahanan dan keamanan.
e) Menuntaskan upaya kemandirian Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Politik dan strategi nasional dalam aturan ketatanegaraan dituangkan
oleh MPR yang dilaksanakan oleh presiden selaku mandataris MPR.
Penyelenggaraan pemerintah dan setiap warganegara Indonesia harus
memiliki:
a. Keimanan dan kewatakan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai nilai
luhur.
b. Kepercayaan diri akan kemampuan dan kekuatan sendiri untuk meraih
masa depan yang lebih baik.
c. Mental, jiwa, tekad, dan semangat dari pengabdian, disiplin, dan etos kerja
yang tinggi.
d. Kesadaran, kepatuhan, dan ketaatan pada hukum.
e. Semangat kekeluargaan yang berisi kebersamaan, persatuan, dan
keesatuan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.
f. Ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan nilai-nilai agama
dan luhur budaya bangsa dalam percaturan global.
g. Pengendalian diri sehingga terjadi keseimbangan , keserasian, dan
keselarasan dalam berbagai kepentingan.
Apabila penyelenggara pemerintah atau negara dan setiap warga
negara memiliki 7 unsur diatas, keberhasilan politik strategi nasional dalam
mencapai cita-cita dan tujuan nasional melalui perjuangan non fisik sesuai
tugas dan profesi masing-masing akan terwujud. Dengan demikian,
kesadaran bela negara diperlukan untuk memp[ertahankan keutuhan dan
tegaknya Negara kesatuan Republik Indonesia.
VII. Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa politik dan strategi nasional Indonesia
dilaksanakan di segala bidang. Hal itu dilakukan untuk memajukan seluruh aspek
kehidupan di Indonesia.
Pembangunan di Indonesia harus dilaksanakan dengan baik dan jujur agar
semua yang kita cita-citakan untuk menjadikan negara Indonesia lebih maju.
Oleh sebab itu, tentunya kita harus menyiapkan strategi nasional untuk
meningkatkan pembangunan negara Indonesia di berbagai bidang.

Daftar Pustaka
Pasaribu, Maniur, at.al., 2008, Pendidikan Kewarganegaraan, jakarta, Universitas
TAMA, Jagakarsa (Ref.I)
Sumarsono, S., at.al., 2004, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama (Ref.3)
Syarbaini, Syahrial, at.al., 2006, Membangun Karakter dan Kepribadian melalui
Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta, Graha Ilmu (Ref.5)
Herdiawanto, Heri, at.al., 2010, Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara, Jakarta,
Erlangga (ref tambahan)

Anda mungkin juga menyukai