Anda di halaman 1dari 6

HAKIKAT ALLAH

Oleh:
YOSUA SANDY
(201422055)

Keberadaan Allah
Bukti Ontologis: Tuhan itu ada karena dalam diri
setiap orang memiliki pengertian tentang
Tuhan
Bukti Kosmologis/Kausalitas: Segala yang ada
memiliki sebab. (dunia ada karena memiliki
suatu sebab, yaitu Tuhan Allah yang
menciptakannya)
Bukti Teologis: Karena dalam suatu kosmos ada
suatu tata tertib, suatu harmoni, suatu keselarasan,
dan suatu tujuan, maka harus ada suatu zat yang
sadar, yang menentukan tujuan itu terlebih dahulu,
yaitu Allah yang menjadikan dan mengatur
semuanya.

Bukti Moral: Pada setiap orang ada pengertian


tentang yang baik dan yang jahat, dan hal ini
merupakan pekerjaan Allah.

Bukti-bukti atau argumentasi yang


dikemukakan ini disampaikan secara
filosofis hanya untuk membantu kita
melihat dari sisi rasionalnya.
Penalaran secara logis pun membuktikan
keberadaan Allah secara apriori.
Argumentasi teologis-alkitabiah haruslah
menjadi patokan kebenaran utama.
Dalam teks alkitab ada tertulis manusia
harus menghampiri Allah melalui iman
(IBR 11:6)
Dalam usaha memahami hakikat dan
keberadaan Allah haruslah dalam Roh dan
dengan Iman, karena Allah melebihi
kemampuan akal manusia, dan iman

Hakikat Allah

Plato (428-348 SM): Yang disebut Tuhan adalah


keberadaan yang ilahi yang bersifat rohani atau
akali, yang berarti keberadaannya berlawanan
dengan yang bendawi/duniawi.
Keberadaan yang Ilahi ini digambarkan sebagai
keadaan yang halus, yang tidak tampak, yang tidak
dapat disentuh. Yang Ilahi jauh lebuh tinggi daripada
yang duniawi dan mengatasi yang duniawi tersebut.
Dalam usaha untuk memahami keberadaan Allah
tidak lepas dari mempelajari hakikat Allah itu sendiri.
Harun Hadiwijono (2006): menurut alkitab tidak ada
perbedaan antara hakikat Allah dengan sifat-sifatNya. Sifat Allah adalah hakikat Allah sendiri.
Brill (1999): sifat Allah adalah kesempurnaan yang
memang ada pada Allah, dan yang memancar dari
pribadi-Nya.

Tuhan Allah adalah Mahatahu


Allah Mahatahu artinya bahwa Allah mengetahui segala
sesuatu dan pengetahuan Allah itu sungguh sempurna,
tidak ada taranya. (Ayub 11:7-8, Mazmur 147:5)

Tuhan Allah adalah Mahatinggi


Kemahatinggian Allah menunjukan perbedaan yang
sangat jauh antara Allah dengan manusia (MZM 47:3).
Dalam segala hal, Allah jauh lebih tinggi dari manusia
dan apa yang ada didalam dunia ini.

Tuhan Allah adalah Mahakuasa


Allah berkuasa atas manusia dan atas seluruh dunia ini,
dan atas segala-galanya (1 TAW 29:12).
Kemahakuasaan Allah juga dapat kita lihat dari segala
ciptaan-Nya, langit dan bumi serta segala isinya
diciptakan-Nya dengan kekuatan-Nya (MZM 146:6).

Tuhan Allah adalah Mahahadir


Tuhan Allah hadir dimana-mana, Tuhan ada disegala tempat, diseluruh
muka bumi ini. Ia tidak dapat dibatasi oleh ruang dan tempat. Kehadiran
Tuhan ditunjukan melalui berbagai cara. Dan kehadiran-Nya sangat
menakjubkan bagi manusia. Bagi orang percaya Tuhan berjanji
menyertainya sampai kesudahan zaman (MAT 28:20). Kehadiran Allah
dimana-mana memberikan motivasi bagi kita, bahwa Allah senantiasa
dekat dengan kita.

Tuhan Allah adalah Mahasuci


Allah itu mahasuci, artinya bahwa Allah bebas dari sesuatu yang najis (1
PTR 1:16, 1 YOH 1:5). Allah menyatak kesuciaan-Nya dalam hal
membenci dosa dan menguhukum orang berdosa. Orang percaya juga
dituntut untuk hidup suci dalam hidup takut akan Tuhan, membenci dan
menjauhi dosa.

Tuhan Allah adalah Mahakasih


Kasih Allah adalah kasih yang tulus, suci, dan sempurna adanya.
Kasih yang tidak menuntut balasan. Sebab kasih-Mu besar
mengatasi langit (MZM 108:5). Kasih Allah yang terbesar
ditunjukan lewat Yesus Kristus yang hidup memberi teladan, dan
mati karena menebus dosa kita manusia (YOH 3:16)

Anda mungkin juga menyukai