Anda di halaman 1dari 9

Biologi-Fmipa-Unhas

BAB. I PENDAHULUAN
A. Atmosfer
Kata Atmosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmos berarti uap, dan sphaira
yang artinya bulatan. Atmosfer merupakan gas yang menyelimuti permukaan dari suatu
planet sampai jauh di luar angkasa, seperti halnya bumi. Di bumi, atmosfer terdapat di
atas permukaaan tanah dari ketinggian 0 km sampai dengan sekitar 560 km dari atas
permukaan bumi. Atmosfer bumi tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut
fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang
lain berlangsung bertahap. Atmosfer tidak mempunyai batas yang jelas, tetapi lambat
laun agak menipis seiring dengan bertambahnya ketinggian, sehingga tidak ada batas
pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Bumi merupakan planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya (Bima-sakti),
diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari
adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Planet bumi terdiri atas
beberapa bagian-bagian, yaitu :
Lithosfer (Daratan = 30% dari permukaan bumi)
Hidrosfer (Perairan = 70%)
Cryosfer (Lapisan es)
Magnetosfer (bidang magnet)
Atmosfer (udara) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar
ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi
hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Bumi merupakan salah satu planet di jagad raya, yang sampai sekarang ini
diketahui sebagai tempat dijumpainya adanya kehidupan. Pada intinya, atmosfer bumi
menggambarkan terjadinya transfer energi antara matahari dan permukaan bumi, dan
transfer energi antara satu daerah ke daerah yang lain di permukaan bumi. Transfer ini
mempertahankan keseimbangan termal dan menentukan iklim bumi. Bagaimanapun,
atmosfer bumi sangat berbeda dengan atmosfer planet lain, yaitu bahwa bersama-sama
dengan proses-proses di lautan dan di daratan, atmos-fer bumi membentuk basis bagi
kehidupan di planet bumi. Karena atmosfer meru-pakan sistem fluida, maka gerak
atmosfer mempunyai spektrum yang lebar, mulai dari gerak berskala-kecil (beberapa
meter) hingga gerak berskala-besar (ribuan ki-lometer). Gerak atmosfer ini akan
mempengaruhi komponen-komponen atmosferik seperti uap-air, ozon, dan awan-awan,
dimana komponen-komponen ini sangat penting dalam proses-proses radiatif dan
kimiawi. Proses ini terjadi didalam sirku-lasi atmosfer, sehingga memegang aturan kunci
dalam persoalan neraca energi-global di permukaan bumi.

Pertimbangan mengapa ilmuwan mempelajari atmosfir :


a. Atmosfir pelindung permukaan bumi dari radiasi gelombang pendek matahari.
Halaman 1 dari 9

Biologi-Fmipa-Unhas

b.
c.
d.
e.

Gejala atmosfir menarik dikaji seperti awan, hujan, badai & perubahan iklim.
Atmosfer sebagai sumberdaya alam yang perlu diekplorasi dan dieksploitasi.
Atmosfer sebagai media transportasi udara peka terhadap cuaca.
Atmosfer merupakan tempat pembuangan zat pencemar.

Fungsi Atmosfer :
a. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultra-violet
dari matahari
b. Sebagai payung atau pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat
pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari
sehingga mengurangi suhu ekstrem di antara siang.
c. Kandungan gasnya dibutuhkan untuk kehidupan organisme
d. Penghambat bagi benda-benda angkasa yang bergerak melaluinya sehingga
sebagian meteor yang melalui atmosfer akan menjadi panas dan hancur sebelum
mencapai permukaan bumi.
e. Penyebab perbedaan tekanan udara adalah karena gas-gas atmosfir dapat dimampatkan
Komposisi Gas-Gas Atmosfer
Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang dikenal sebagai udara, campuran gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer di bumi. Lapisan terbawah dari
atmosfer bumi dibatasi oleh daratan, samudera, sungai, danau, es, dan permukaan salju.
Dalam kajian meteorologi, kita akan mempelajari atmosfer dalam ketinggian tertentu,
dimana di dalamnya terdapat fenomena-fenomena cuaca. Daerah dimana cuaca terjadi
adalah bagian terbawah atmosfer, yang disebut troposfer (daerah ini-lah yang menjadi
perhatian bagi para ahli meteorologi).
Di troposfer, campuran gas-gas terdiri dari 78% nitrogen dan 21% oksigen (%
volume). Sisanya sebesar 1% adalah campuran gas yang terdiri dari argon, karbondioksida (CO2), dan gas-gas lainnya. Campuran gas-gas tanpa uap-air disebut udara
kering, sedangkan campuran gas-gas tanpa terkecuali disebut sebagai udara lembab.
Studi termodinamika atmosfer terfokus pada termodinamika udara kering, uap-air, dan
udara lembab. Keberadaan uap air di atmosfer mempengaruhi efek termodina-mika
dan dinamika atmosfer di lapisan troposfer, dengan konsentrasi uap air 0.25% dari total
massa udara, dapat berfungsi sebagai gas rumah kaca yang kuat pula.
Konsentrasi CO2 selalu bertambah di atmosfer, ini disebabkan karena penga-ruh
aktivitas manusia. Menurut Gordon (1998), peningkatan pemanasan global bu-kan
hanya disebabkan oleh peningkatan kuantitas gas CO2, tetapi faktor perawanan,
partikel-partikel aerosol dan erupsi vulkanik, juga memberikan kontribusi juga terhadap
pemanasan global.
Sulfurdioksida (SO2) bereaksi dengan air di atmosfer membentuk asam sulfu-rik
(H2SO4) yang jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan asam. Karbon-monoksida yang
dihasilkan dari sisa pembakaran gas kendaraan bermotor merupakan gas yang dapat
Halaman 2 dari 9

Biologi-Fmipa-Unhas

menyebabkan keracunan pada manusia. Oksida nitrogen, metana, dan Chlorofluorocarbon (CFC) masuk ke dalam atmosfer sebagai gas-gas yang tidak berman-faat.
Sedangkan apa yang muncul sebagai polusi udara di atmosfer tidak lain adalah
senyawa-senyawa partikulat, senyawa-senyawa sulfur dan senyawa kimia lainnya.
TABEL.1. Komposisi Gas-Gas Utama (Udara Kering) Atmosfer
Senyawa

% Volume

% Massa

Nitrogen (N2)
Oksigen (O2)
Argon (Ar)
Carbondioksida* (CO2)
Neon
Helium
Krypton
Hidrogen
Xenon
Ozon*)

78.09
20.95
0.93
~ 0.03
180 x 10-5
52 x 10-5
10 x 10-5
5.0 x 10-5
0.8 x 10-5
~ 0.1 x 10-5

75.51
23.14
1.3
~ 0.05
120 x 10-5
8 x 10-5
29 x 10-5
0.35 x 10-5
3.6 x 10-5
~ 0.17 x 10-5

Berat
Molekuler
28.02
32.00
39.94
44.01
20.18
4.00
83.7
2.02
131.3
48.00

Komposisi dan kimia atmosfer penting karena beberapa alasan, tapi terutama
adalah karena interaksi antara atmosfer dan organisme hidup. Komposisi atmosfer bumi
telah berubah karena aktivitas manusia dan beberapa perubahan ini berpe-ngaruh bagi
kesehatan manusia, panen, dan ekosistem. Contoh masalah yang telah ditangani oleh
kimia atmosfer termasuk hujan asam, smog fotokimia, dan pemanas-an global.
Salah satu unsur yang penting dalam atmosfer adalah uap air. Uap air (H2O) sangat
penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapat merubah fase (wujud) menjadi fase
cair, atau fase padat melalui kondensasi dan deposisi. Uap air merupa-kan senyawa
kimia udara dalam jumlah besar yang tersusun dari dua atom hydro-gen (H) dan satu
atom oksigen (O). Uap air yang terdapat di atmosfer merupakan hasil penguapan dari
laut, danau, kolam, sungai dan transpirasi tanaman. Perubah-an fase air, dapat dilukiskan
pada gambar 1.

Gambar 1. Skema perubahan fasa atau wujud air


Di dalam atmosfer juga banyak terkandung debu, debu merupakan istilah yang
dipakai untuk benda yang sangat kecil sehingga tidak tampak kecuali dengan mikroskop. Jumlah debu berubah-ubah tergantung pada tempat, dan sumber debu juga
Halaman 3 dari 9

Biologi-Fmipa-Unhas

beraneka ragam, yaitu dari asap, abu vulkanik, pembakaran bahan bakar, kebakaran
hutan, smog dll. Smog (smoke and fog) adalah kabut tebal yang sering dijumpai di
daerah industri yang lembab. Debu dapat menyerap, memantulkan, dan menghamburkan radiasi matahari. Debu atmosferik dapat disapu turun ke permukaan bumi oleh
curah hujan, tetapi kemudian atmosfer dapat terisi partikel debu kembali.
Komposisi jenis gas-gas lainnya di atmosfer dapat dilihat pada tabel 2, sebagai
berikut :
TABEL 2. Komposisi jenis gas atmosfir lainnya yang berjumlah relatif sedikit.
Jenis Gas Lainnya

Keterangan

- Neon (Ne)

Gas mulia, untuk industri lampu

- Xenon (Xe)

Gas mulia

- Krypton (Kr)

Gas mulia

- Helium (He)

Gas paling ringan, untuk industri balon meteorologi

- Hidrogen (H2)

Gas paling ringan, untuk industri balon meteorologi

- Ozon (O3)

Gas yang reaktif, menyerap ultra violet (20-30 km dpl)

- Rodon (Ro)

------------------

- Uap air (H2O)

Dalam bentuk 3 wujud, jumlah relatif besar di udara

- Debu

Berupa asap, abu vulkanik dan pembakaran, garam,


bakteri, spora, tepung, serbuk dari tanah

Kondisi dan manfaat beberapa gas dalam atmosfer bumi antara lain :
1. Nitrogen (N2) jumlahnya paling banyak, meliputi 78 bagian. Nitrogen tidak langsung

bergabung dengan unsur lain, tapi merupakan bagian dari senyawa organik.
2. Oksigen (O2) sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan
menjadi energi hidup.
3. Karbon dioksida (CO2) menyebabkan efek rumah kaca (greenhouse) transparan
terhadap radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang.
Dengan demikian kenaikan kosentrasi CO2 di dalam atmosfer akan menyebabkan
kenaikan suhu di bumi.
4. Ozon (O3) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas

ini terdapat pada ketinggian antara 20 hingga 30 km. Ozon dapat menyerap radiasi
ultra violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi tubuh manusia.
Struktur Vertikal Atmosfer
Dengan memakai suhu sebagai dasar pembagian atmosfer, maka atmosfer ter-diri
dari lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer dan thermosfer (lihat gambar 2). Daerah
troposfer ini dicirikan oleh sifat penting, yaitu bahwa secara umum tempe-ratur
berkurang terhadap ketinggian. Diatas troposfer terdapat stratosfer yang dici-rikan oleh

Halaman 4 dari 9

Biologi-Fmipa-Unhas

bertambahnya temperatur terhadap ketinggian. Diskontinuitas yang membedakan


troposfer dengan stratosfer adalah lapisan tropopause.
Daerah diatas tropopause hingga ketingian 85 km dikenal sebagai atmosfer
menengah (middle atmosphere). Diatas tropopause, temperatur relatif hampir kons-tan
dan kemudian bertambah, daerah ini disebut stratosfer. Bertambahnya tempe-ratur
terhadap ketinggian di stratosfer merefleksikan adanya pemanasan ozon yang
merupakan hasil penyerapan sinar UV matahari. Berbeda dengan troposfer, gerak
vertikal di lapisan stratosfer sangat lemah dan didominasi oleh proses radiatif.

Gambar 2 : Statifikasi Vertikal Lapisan Atmosfer dan Perubahan Suhu


Batas atas stratosfer disebut stratopause yang terletak diketinggian sekitar 50 km,
dimana temperatur mencapai maksimum. Diatas stratopause, temperatur berkurang
seiring ketinggian. Daerah ini dikenal dengan mesosfer, dimana pemanas-an ozon sudah
berkurang pengaruhnya. Di lapisan mesosfer terjadi gerakan-gerak-an vertikal atmosfer
dan proses-proses radiatif.
Batas atas mesosfer disebut mesopause yang terletak diketinggian sekitar 85 km
(0.01 mb) dan ditandai oleh temperatur yang minimum. Diatas mesopause, tem-peratur
akan meningkat dan daerah ini disebut termosfer. Dilapisan termosfer ini, molekulmolekul terionisasi oleh radiasi sinar matahari menghasilkan elektron-elektron dan ionion bebas yang kemudian masing-masing berinteraksi dengan me-dan magnet dan
medan listrik bumi. Daerah termosfer ini sangat dipengaruhi oleh variasi aktivitas
matahari.
Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang paling rendah (010 km dpl), di mana campuran gas-gasnya yang paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi, walaupun
lapisan ini adalah yang paling tipis (15 kilometer dari permukaan tanah). Di lapis-an ini
kehidupan juga terlindung dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda
Halaman 5 dari 9

Biologi-Fmipa-Unhas

langit lain. Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari
troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari mata-hari dan
menyalurkan panasnya ke udara. Jika ketinggian bertambah, maka suhu udara turun
berkisar antara 0,5 dan 10C tiap 100 meter (nilai rata rata 0,650C tiap 100 meter). Namun
topografi di permukaan bumi, seperti pegunungan dan plato (dataran tinggi) dapat
menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut. Pada troposfer, hampir semua
gejala cuaca seperti perubahan suhu, angin, tekanan, ke-lembaban, awan, petir, topan,
badai dan hujan, yang dapat kita rasakan sehari-hari. Penurunan suhu juga terjadi karena
sangat sedikitnya troposfer menyerap radiasi gelombang pendek dari matahari,
sebaliknya permukaan tanah memberikan panas pada lapisan troposfer yang terletak di
atasnya; melalui konduksi, konveksi, kon-densasi dan sublimasi yang dilepaskan oleh
uap air atmosfer.
Konduksi : proses pemanasan secara merambat.
Konveksi : proses pemanasan secara mengalir.
Kondensasi : proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air.
Sublimasi :proses perubahan wujud es menjadi uap air.
Pertukaran panas banyak terjadi pada troposfer bawah, karena itu suhu turun
dengan bertambahnya ketinggian. Udara troposfer atas sangat dingin dengan demikian lebih berat dibandingkan dengan udara diatas tropopause (lapisan udara yang
terdapat di antara troposfer dengan stratosfer), sehingga udara troposfer tidak da-pat
menembus tropopause. Ketinggian tropopause lebih besar di ekuator (18 km dpl, suhu 80o C, tipis) daripada di daerah kutub (6 km dpl, suhu - 40o C, tebal).
Stratosfer
Merupakan lapisan atmosfer tingkat ke dua pada ketinggian antara 10 60 km dpl,
perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11
km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu 70oF atau sekitar -57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola
aliran yang tertentu. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan paling
bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan ini. Dari
bagian tengah stratosfer keatas, merupakan lapisan inversi (suhu udara bertambah
tinggi seiring bertambahnya ketinggian), lapisan ini disebut juga lapisan Isothermis.
Kenaikan suhu ini disebabkan oleh lapisan ozonos-fer yang menyerap radiasi ultra violet
dari matahari, suhu pada lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar
40 km. Bagian atas stratosfer diba-tasi oleh permukaan diskontinuitas suhu yang disebut
stratopause yang memisah-kan stratosfer dengan lapisan berikutnya, yang terletak pada
ketinggian 60 km dengan suhu 0oC.
Mesosfer
Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian antara 60 85 km dpl diatas permukaan bumi, dimana suhu turun sampai - 800C. Lapisan mesosfer ditandai dengan
penurunan orde suhu 0,4o C setiap 100 meter, karena lapisan ini mempunyai keseHalaman 6 dari 9

Biologi-Fmipa-Unhas

imbangan radiasi yang negatif. Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause yaitu
lapisan di dalam atmosfer yang mempunyai suhu paling rendah, kira-kira -100o C, pada
ketinggian sekitar 85 km. Suhu serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent,
yang terbentuk dari kristal es.
Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km.
Dinamai termosfer (85-300 km dpl) karena ditandai dengan kenaikan suhu dari mi-nus
100o C sampai ratusan bahkan ribuan derajat, kenaikan temperatur yang cukup tinggi
sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini
menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan lis-trik yang
dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum
munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang
radio jarak jauh. Lihat gambar 3

Gambar 3. Lapisan Thermosfer


Bagian atas lapisan atmosfer dibatasi oleh termopause yang meluas dari ketinggian 300 km sampai pada ketinggian 1000 km. Suhu termopause adalah konstan
terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu, yaitu dengan insolasi (incoming
solar radiation). Suhu pada malam hari berkisar antara 300 dan 1200o C dan pada siang
hari antara 700 dan 1700o C. Densitas termopause sangat kecil, kira-kira 10 kali densitas
atmosfer permukaan tanah. Sedangkan istilah Eksosfer merupakan dae-rah adanya
refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik, dan cahaya
matahari yang dipantulkan disebut sebagai cahaya Zodiakal.
Tabel 3. Struktur lapisan atmosfer berdasarkan ketinggian tempat dpl
Lapisan Atmosfer
Troposfer

Tropopaus

Ketinggian
(km)
0 10

Keterangan
- Tempat gejala cuaca (awan, petir &
hujan)
- Perubahan suhu 0,5 10C / 100 meter
- Di atas Kutub, tebal dan suhu - 400C
Halaman 7 dari 9

Biologi-Fmipa-Unhas

18

Stratosfer

Stratopaus

10 - 60

60

- Ekuator, tipis dan suhu - 800C


- Suhu mengalami kenaikan
- Lapisan Ozonosfer (Menyerap UV)
- Berfungsi sebagai lapisan inversi.
- Suhu diskontinu, 00C

e
Mesosfer
Mesopaus

60 - 85
85

- Suhu turun sampai - 800C


- Perubahan suhu 0,40C / 100 meter
- Suhu mencapai 1000C

e
Termosfer

Termopouse

85 - 300

300 - 1000

- Suhu mulai -1000C, semakin tinggi


semakin panas sampai ribuan derajat
Celsius
- Suhu konstan terhadap ketinggian
- Tetapi berubah dengan waktu (insolasi)
- Waktu siang suhu 700 17000C.
- Malam hari suhu 300 12000C

B. Klimatologi
Terminologi dari kata klimatologi berasal dari kata Yunani, yaitu klima yang
berarti kemiringan (slope) bumi yang mengarah pada pengertian lintang tempat, dan
logos yang berarti ilmu / pengetahuan.
Klimatologi merupakan ilmu yang mengkaji/mempelajari tentang gambaran
jenis iklim dan penjelasan sifat iklim serta faktor penyebabnya. Klimatologi tidak
mempelajari fenomena atmosfer secara tepat (mis. pembentukan awan, curah hu-jan,
dan petir), tetapi mempelajari kejadian rata-rata selama beberapa tahun sampai
millenia, dan juga perubahan dalam pola cuaca jangka panjang, dalam hubungannya
dengan kondisi atmosfer.
Klimatologis adalah orang yang mempelajari klimatologi, orang mempelajari
baik sifat alam dari iklim lokal, regional, atau global dan faktor yang disebabkan oleh
alam atau manusia yang menyebabkan perubahan iklim. Klimatologi memper-hatikan
perubahan iklim masa lalu dan masa depan. Klimatologi dapat dibagi atas 3 bagian,
yaitu :
a. Klimatologi fisis = mempelajari terjadinya ragam pertukaran panas, air dan
gerakan udara terhadap waktu dan tempat.
b. Klimatologi regional/kedaerahan = mempelajari/memberi gambaran deskrip-si
iklim dunia yang meliputi sifat dan jenis iklim.
c. Klimatologi terapan = mencari dan mempelajari hubungan antara klimatologi
dengan ilmu-ilmu lainnya.

Halaman 8 dari 9

Biologi-Fmipa-Unhas

Meteorologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu meteoros yang berarti benda yang
ada di udara, dan logos (ilmu/pengetahuan), yang merupakan ilmu mempela-jari
atmosfer khususnya untuk pengolahan tentang prakiraan cuaca atau ilmu mem-pelajari
proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di dalam atmosfer (terutama lapis-an troposfer)
dalam jangka pendek yang berakhir sampai beberapa minggu.

Halaman 9 dari 9

Anda mungkin juga menyukai