BAB I
KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK DEWASA
A. Tujuan pemberian nutrisi untuk dewasa
1. Membantu mempertahankan kesehatan yang baik
(mempertahankan keadaan gizi).
2. Membuat keadaan gizi tubuh menjadi lebih baik.
3. Memperlambat timbulnya penyakit-penyakit degeneratif.
4. Untuk mengatur semua proses yang terjadi dalam tubuh
5. Memberikan unsur-unsur yang diperlukan untuk sel jaringan
tubuh yang aus. (contoh : rambut yang rontok, kuku, bekas luka,
menstruasi, dll).
Protei
n (gr)
Kalsiu
m (mg)
Besi Vit
(mg) A
(RE)
P
(2045)
2200
48
600
26
500
L
(2045)
2800
55
500
1,3
700
10
1,0
1,2
60
150
60
70
Adapun gizi yang harus dipenuhi oleh orang dewasa antara lain :
Karbohidrat
Karbohidrat mempunyai manfaat untuk menjaga keshatan
tubuh, mempercepat waktu pemulihan tubuh, menjaga kondisi
tubuh agar tetap prima dalam melakukan aktivitas, sebagai
perfoma serta kapasitas ketahanan tubuh yang baik. Selain
untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, konsumsi nutrisi yang
baik adalah memenuhi total kebutuhan energi (kalori) melalui
konsumsi makro nutrisi dengan proporsi 60-70% melalui
konsumsi karbohidrat, dan karbohidrat yang harus dipenuhi
sebesar 5-7 kg per berat badan.
Selain mengonsumsi karbohidrat, gizi yang harus dipenuhi
adalah protein. Bahan makanan sumber protein kualitas tinggi
adalah ikan dan seafood, kacang-kacangn dan serealia. Susu
dan hasil olahan lainnya seperti keju dan yoghurt juga kaya akan
protein.
Lemak
Lemak dapat ditemukan pada hewan maupun tumbuhan
dalam bentuk organik yang disebut dengan lipid. Lipid penting
bagi penyimpanan energi yang tinggi, meningkatkan kalori
karbohidrat dan menyediakan bantalan serta penyekatan. Lemak
mengandung asam lemak bebas, baik yang jenuh maupun yang
tidak jenuh, tergantung pada struktur kimianya. Lemak jenuh
lebih padat daripada lemak tidak jenuh. Adapun contoh lemak
jenuh adalah kolesterol. Kolesterol dibuat di hati dan berperan
dalam produksi garam empedu serta hormon-hormon. Namun
kolesterol ini dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang kecil.
Makanan yang mengandung lemak tidak jenuh antara lain :
daging merah, hasil peternakan yang banyak mengandung
lemak serta telur dan banyak juga ditemukan pada makanan
olahan kalengan. Konsumsi lemak harus diimbangi dengan
makanan yang mengandung serat, karena serat mengikat
kolesterol dan menyingkirkannya dari darah.
kurang
elastis.
Pada
wanita,
tulang
dan
otot
kurag
bila
1. Wanita pekerja
Kebutuhan energi rata-rata untuk wanita dewasa adalah sebagai
berikut:
Jenis Pekerja
Bekerja berat
Bekerja sedang
Bekerja ringan
2. Laki-laki pekerja
Kebutuhan energi rata-rata untuk pria dewasa adalah sebagai
berikut:
Jenis Pekerja
Bekerja berat
Bekerja sedang
Bekerja ringan
Keterangan
berat badan kurang (underweight)
normal
kelebihan berat badan (overweight
obesitas
Warna
Biru
Hijau
Kuning
Orange
Merah
Keterangan
Kurang berat
Sehat
Kelebihan berat
Obesitas
Obesitas berlebih
c) BB ideal
Rumus : Berat badan ideal = 0.9 x (TB dalam cm 100)
Catatan untuk wanita dengan TB kurang dari 150 cm dan pria
dengan TB
kurang dari 160 cm, digunakan rumus :
Berat badan ideal = TB dalam cm 100
Jika BB lebih dari ideal artinya gizi berlebih
Jika BB kurang dari ideal artinya gizi kurang
d) BB ideal 2
Rumus:
(Tinggi Badan (TB) cm 100) 10 % X (Tinggi badan (TB) cm
100) Kg.
Dikatakan gemuk ideal jika > 10% berat badan ideal.
Dikatakan kurus ideal jika < 10% berat badan ideal.
Contoh :
Seseorang yang tinggi badan 160 cm maka :
Berat badan idealnya = (160 -100) 10% x (160 100)
= 60 6
= 54
Jika berat badannya > 10% = 54 kg X 10%
= 5,4
= 54 + 5,4
= > 59,4 Kg maka di anggap gemuk.
10
BAB II
KEBUTUHAN NUTRISI UNTUK LANSIA
A. KEADAAN GIZI LANSIA
1. Definisi Lansia
Manusia lanjut usia mereka yang telah berumur 65
tahun ke atas. Durmin (1992) membagi lansia menjadi young
elderly (65 74 tahun) dan older elderly (75 tahun)
Munro dkk.,(1987) mengelompokkan older elderly ke
dalam 2 bagian, yaitu usia 75 84 tahun dan 85 tahun
Di Indonesia, M. Alwi Dahlan menyatakan bahwa orang
dikatakan lansia jika telah berumur di atas 60 tahun
2. Kekurangan dan kelebihan gizi pada lansia
Terjadi kekurangan gizi pada lansia oleh karena sebabsebab yang bersifat primer maupaun sekunder. Sebab-sebab
primer meliputi ketidaktahuan isolasi sosial, hidup seorang diri,
baru kehilangan pasangan hidup, gangguan fisik, gangguan
indrera, gangguan mental, kemiskinan dan iatrogenik. Sebabsebab sekunder meliputi gangguan nafsu makan/selera,
gangguan mengunyah, malabsorpsi, obat-obatan, peningkatan
kebutuhan zat gizi serta alkoholisme. Ketidaktahuan dapat
dibawa sejak kecil atau disebabkan olah pendidikan yang sangat
terbatas. Isolasi sosial terjadi pada lansia yang hidup sendirian,
yang kehilangan gairah hidup dan tidak ada keinginan untuk
masak.
Gangguan fisik terjadi pada lansia yang mengalami
hemiparese/hemiplegia, artritis dan ganggun mata. Gangguan
mental terjadi pada lansia yang dement dan mengalami depresi.
Kondisi iatrogenik dapat terjadi pada lansia yang mendapat diet
lambung untuk jangka waktu lama, hingga terjadi kekurangan
vitamin C. selanjutnya gangguan selera, megunyah dan
malabsorbsi terjadi sebagi akibat penurunan fungsi alat
pencernaan dan pancaindera, sebagai akibat penyakit berat
tertentu, pasca operasi, ikemik dinding perut dan sensitifitas
yang meningkat terhadap bahan makanan tertentu seperti
lombok, santan, lemak dan tepung ber gluten(misalnya ketan).
11
pada lansia
Membiasakan makanan yang cukup dan teratur
Menghindari kebiasaan pola makan yang
buruk,
seperti
seperti
penyakit
jantung
koroner,
menjelaskan
faktor
ginjal,
resiko
12
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/chenkalieaminudin/nutrisi-lansia