Modul Penyusutan Aset Tetap
Modul Penyusutan Aset Tetap
MODUL
PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA
ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
MODUL
PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP
PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
ABSTRAK
Modul Penyusutan Barang Milik Negara (BMN) Berupa Aset Tetap Pada
Entitas Pemerintah Pusat merupakan pedoman atau acuan bagi entitas Pemerintah
Pusat dalam melakukan penghitungan, penyajian dan pengungkapan penyusutan
Aset Tetap sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap Pada Entitas
Pemerintah Pusat. Tujuan modul ini adalah menetapkan serangkaian hal mengenai
apa yang harus dilakukan oleh entitas Pemerintah Pusat dalam melakukan
penyusutan BMN berupa Aset Tetap, sehingga penyusutan tersebut dapat
dilaksanakan secara efektif, efisien, optimal, dan terintegrasi.
I.
LATAR BELAKANG
Sesuai ketentuan Pasal 38 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
Pemerintah
Nomor
71
Tahun
2010
tentang
Standar
Akuntansi
berdasarkan
biaya
perolehan
aset
tersebut
dikurangi
akumulasi
penyusutan.
Sebagai tindak lanjut dari dua ketentuan di atas, saat ini telah diterbitkan
peraturan turunan dari kedua Peraturan Pemerintah terkait, yaitu PMK Nomor
1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap Pada Entitas
Pemerintah Pusat.
II.
dimaksudkan sebagai pedoman atau acuan bagi entitas Pemerintah Pusat dalam
melakukan penghitungan, penyajian dan pengungkapan penyusutan Aset Tetap
2
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
10. Penyusutan Aset Tetap diakumulasikan setiap semester dan disajikan dalam
akun
Akumulasi
Penyusutan
sebagai
pengurang
nilai
Aset
Tetap
dan
Aset Tetap yang diperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2013, menggunakan nilai
buku per 31 Desember 2012 sebagai nilai yang dapat disusutkan.
Catatan: Asumsi ini tidak berlaku untuk Aset Tetap Renovasi. Lihat asumsi
ATR pada Bab VII.4.
2.
Nilai dasar penyusutan didasarkan pada nilai buku semesteran dan tahunan.
Dikecualikan untuk penyusutan pertama kali, nilai dasar penyusutan
didasarkan pada nilai buku akhir tahun sebelum diberlakukannya
penyusutan.
(Pada penyusutan pertama kali, nilai dasar penyusutan
didasarkan pada nilai buku per 31 Desember 2012 walaupun implementasi
penyusutan pertama kali dilakukan di tengah periode semesteran).
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
3.
Dalam hal terjadi perubahan nilai aset tetap sebagai akibat penambahan atau
pengurangan kuantitas dan/atau nilai Aset Tetap, maka penambahan atau
pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang dapat disusutkan.
4.
5.
Aset Tetap yang hanya dapat dipergunakan bersamaan dengan Aset Tetap lain
sehingga dicatat dan dibukukan secara berkelompok, penghitungan dan
pencatatan penyusutan Aset Tetap juga dilakukan secara berkelompok.
6.
Aset Tetap yang sebelumnya dicatat secara berkelompok dan akan dicatat
secara tersendiri, nilai akumulasi penyusutan Aset Tetap-nya dialokasikan
secara proporsional berdasarkan nilai masing-masing Aset Tetap.
7.
8.
9.
Seluruh Aset Tetap yang diperoleh sebelum 2004 telah dilakukan Inventarisasi
dan Penilaian.
10. Pada tahun pertama penyusutan, terdapat kemungkinan bahwa masa manfaat
aset sudah habis.
11. Masa manfaat Aset Tetap dihitung sejak tahun perolehan.
12. Pengembangan nilai aset yang dikapitalisasi tidak berdampak pada perubahan
masa manfaat.
13. Dalam hal masa penyusutan habis, maka nilai yang dapat disusutkan adalah
sebesar nilai yang tersisa.
Asumsi Penyusutan Periode Berjalan
1.
Nilai dasar penyusutan didasarkan pada nilai buku semesteran dan tahunan.
2.
Dalam hal terjadi perubahan nilai aset tetap sebagai akibat penambahan atau
pengurangan kuantitas dan/atau nilai Aset Tetap, maka penambahan atau
pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang dapat disusutkan.
3.
4.
Menambah masa manfaat aset tetap sebagaimana Tabel Masa Manfaat II.
5.
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
6.
7.
8.
Penambahan masa manfaat sebagai dampak dari pengembangan nilai aset atas
Aset Tetap yang sudah habis masa manfaatnya, diperhitungkan pada akhir
periode penyusutan berikutnya.
9.
Aset Tetap dalam kondisi rusak berat atau hilang dan telah diusulkan
penghapusannya kepada Pengelola Barang tidak disusutkan.
MASA MANFAAT
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010, definisi masa
manfaat adalah:
1. Periode suatu aset diharapkan digunakan untuk aktivitas pemerintahan
dan/atau pelayanan publik;
2. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset untuk
aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik.
Dengan kata lain, Masa Manfaat merupakan perkiraan umur ekonomis suatu
Aset Tetap. Penetapan Masa Manfaat didasarkan pada Kelompok Aset Tetap yang
penyusunannya dilakukan dengan melibatkan 7 (tujuh) K/L yang dapat mewakili
keragaman BMN yang dimiliki/dikuasai K/L.
Pedoman penetapan Masa Manfaat tertuang dalam bentuk Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.6/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam
Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas
Pemerintah Pusat. Terdapat 2 (dua) Tabel Masa Manfaat yang ditetapkan dalam
KMK nomor 59/KMK.6/2013, sebagai berikut:
1. Tabel Masa Manfaat I : merupakan tabel Masa Manfaat atas Aset Tetap untuk
tahun
pertama
diterapkannya
penyusutan.
Untuk
tahun
kedua
dan
selanjutnya, tabel ini berlaku untuk seluruh Aset Tetap perolehan baru.
2. Tabel Masa Manfaat II : merupakan tabel Masa Manfaat atas Perbaikan
terhadap Aset Tetap yang menambah masa manfaat suatu Aset Tetap.
Perbaikan dimaksud mencakup : renovasi, restorasi dan overhaul.
6
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
VI. FORMULA
Metode yang digunakan dalam melakukan penghitungan penyusutan Aset
Tetap adalah Garis Lurus. Formula metode Garis Lurus digambarkan sebagaimana
ilustrasi sebagai berikut:
Penyusutan per Periode
Masa Manfaat
dengan
kodefikasi
yang
tidak
sesuai
dengan
ketentuan
PMK
No. 29/PMK.06/2010;
10. BMN dengan kodefikasi kurang dari 10 digit.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum melakukan
penyusutan pertama kali:
1. Melakukan konfirmasi pada aplikasi Migrasi Data SIMAK BMN dan Penyusutan
Pertama kali, atas data BMN dengan kuantitas dan nilai yang tidak wajar.
2. Melakukan reklasifikasi data BMN tersebut ke dalam Daftar Normalisasi Data
Barang Milik Negara. Dampak dari proses reklasifikasi tersebut adalah tidak
dicantumkannya BMN tersebut di dalam Laporan Barang Kuasa Pengguna,
Posisi BMN di Neraca, dan Buku Barang. (Proses reklasifikasi dilakukan secara
7
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
otomatis melalui aplikasi Migrasi Data SIMAK BMN dan Penyusutan Pertama
kali).
3. Proses reklasifikasi data BMN sebagaimana angka 2 (dua) di atas dilakukan
dengan menggunakan jenis transaksi koreksi normalisasi atas Aset Tetap (209)
dan koreksi normalisasi atas Aset Lain-lain (299).
4. Setelah melakukan reklasifikasi data BMN, satker diharuskan melakukan
beberapa hal sebagai berikut:
a. Menelusuri keberadaan fisik BMN tersebut.
b. Dalam hal secara fisik keberadaan BMN tersebut ada, maka satker
diharuskan melakukan pencatatan atas BMN tersebut pada Aplikasi SIMAK
BMN melalui menu Transaksi BMN, sub menu Saldo Awal BMN (jenis
transaksi 100).
c. Dalam hal secara fisik keberadaan BMN tersebut tidak ada, maka satker
diharuskan membuat surat keterangan yang menyatakan bahwa telah
terjadi kesalahan dalam membukukan BMN tersebut di dalam SIMAK-BMN.
Surat
keterangan
tersebut
sekurang-kurangnya
memuat
informasi
mengenai:
1) Kode BMN;
2) Uraian BMN;
3) Nomor Urut Pendaftaran/Nomor Aset;
4) Kuantitas BMN;
5) Nilai BMN.
d. Melakukan pengungkapan di dalam Catatan atas Laporan Barang Milik
Negara.
5. Proses reklasifikasi data BMN sebagaimana angka 2 (dua) di atas tidak
menghilangkan kewajiban satker dalam mencetak dan melaporkan Daftar
Normalisasi Data Barang Milik Negara dan Laporan Normalisasi Data Barang
Milik Negara, serta mengungkapkannya dalam Catatan atas Laporan BMN dan
Catatan atas Laporan Keuangan. (Daftar dan Laporan)
6. Penyusutan tidak dilakukan terhadap BMN yang direklasifikasi sebagaimana
angka 2 (dua) di atas.
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Bagan Alir 1
BMN Dengan Kuantitas dan Nilai Yang Tidak Wajar
SIMAK-BMN
CEK FISIK
BMN
INPUT SEBAGAI
SALDO AWAL
ADA
KONFIRMASI
DATA
BERMASALAH
FISIK
ADA ?
REKLASIFIKASI DATA KE
DALAM DAFTAR
KARANTINA
PENYUSUTAN
TIDAK ADA
PENGUNGKAPAN
DALAM CALBMN
Rusak
Berat
dan
Laporan
Barang
Rusak
Berat,
serta
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
SIMAK-BMN
KONDISI BMN
RUSAK BERAT
USULAN
PENGHAPUSAN
KEPADA PENGELOLA
BARANG
INPUT TRANSAKSI
PERUBAHAN KONDISI
BMN
REKLASIFIKASI KE DALAM
DAFTAR BARANG RUSAK
BERAT
PENGUNGKAPAN
DALAM CALBMN
satker
mengusulkan
kepada
Pengelola
Barang
untuk
dilakukan
10
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
5. Dalam hal BMN berupa Aset Tetap yang dinyatakan hilang diketemukan
kembali, dilakukan pencatatan sebagaimana perolehan BMN, yaitu:
a. Dicatat sebagai transaksi perolehannya apabila diperoleh pada tahun
anggaran berjalan.
b. Dicatat sebagai transaksi saldo awal apabila diperoleh sebelum tahun
anggaran berjalan.
Bagan Alir 3
BMN yang Dinyatakan Hilang
SIMAK-BMN
BMN HILANG/
TIDAK DITEMUKAN
USULAN
PENGHAPUSAN KPD
PENGELOLA
BARANG
PENGURUSAN
BERITA ACARA
KEHILANGAN
BARANG
REKLASIFIKASI KE
DALAM DAFTAR
BARANG HILANG
PENGUNGKAPAN
DALAM CALBMN
ATR
dengan
Aset
Tetap
secara
umum
mengakibatkan
perlunya
2.
ATR yang diperoleh setelah 31 Desember 2012 dan menambah masa manfaat
aset tetap induk.
a. ATR yang menambah masa manfaat disusutkan sebagaimana layaknya
aset tetap.
b. Sebelum proses serah terima ATR kepada K/L dengan Aset Tetap induk
dilakukan, penyusutan ATR yang menambah masa manfaat di hitung
tersendiri di satker yang bersangkutan.
c. Serah terima ATR yang menambah masa manfaat kepada K/L dengan Aset
Tetap induk dituangkan dalam bentuk Berita Acara Serah Terima (BAST).
d. BAST minimal harus menyajikan informasi tanggal perolehan ATR, nilai
buku ATR, sisa masa manfaat ATR dan tanggal penyerahan ATR.
11
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
e. Pada saat ATR yang menambah masa manfaat diserahterimakan, sisa masa
manfaat ATR dan nilai buku ATR diperhitungkan ke dalam Aset Tetap
induk, terhitung sejak tanggal penyerahan.
f.
3.
Apabila ATR diserahkan pada saat nilai buku 0 maka tidak ada
penyesuaian masa manfaat di Aset Tetap induk.
ATR yang diperoleh setelah 31 Desember 2012 dan tidak menambah masa
manfaat Aset Tetap induk.
a. ATR yang tidak menambah masa manfaat tidak disusutkan.
b. serah terima ATR yang tidak menambah masa manfaat kepada K/L dengan
Aset Tetap induk dituangkan dalam bentuk BAST.
c. BAST minimal harus menyajikan informasi tanggal perolehan ATR, nilai
ATR, dan tanggal penyerahan ATR.
d. pada saat penyerahan ATR yang tidak menambah masa manfaat ke Aset
Tetap induk, maka nilai ATR akan menambah nilai Aset Tetap induk dan
disusutkan sesuai sisa umur masa manfaat Aset Tetap induk dengan
penyesuaian akumulasi penyusutan sebesar masa manfaat yang telah
dikonsumsi sejak tanggal perolehan ATR sampai dengan tanggal
penyerahan ATR ke Aset Tetap induk.
e. informasi penyesuaian akumulasi penyusutan akibat penambahan nilai
ATR yang tidak menambah masa manfaat terhadap Aset Tetap induk
dijelaskan ke dalam Catatan Ringkas Barang dan Catatan Atas Laporan
Keuangan pada saat akhir periode serah terima dilakukan.
f.
tanggal perolehan ATR yang tidak menambah masa manfaat adalah tanggal
dimana serah terima dari pihak ke-3 dilakukan.
Dalam hal saat serah terima Aset Tetap induk = 0, maka nilai ATR nya akan
langsung disusutkan hingga 0 pada periode serah terima.
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Satker Penerima
1. Pencatatan BMN dilakukan berdasarkan Berita Acara Serah Terima BMN.
2. Tanggal perolehan BMN dibukukan berdasarkan tanggal perolehan awal satker
pemberi. Hal tersebut dimaksudkan agar masa manfaat aset dapat diukur
berdasarkan perolehan awalnya.
3. Tanggal pembukuan BMN dibukukan berdasarkan tanggal Berita Acara Serah
Terima BMN.
4. Pencatatan BMN dilakukan dengan cara membukukan nilai buku BMN dan
akumulasi penyusutannya.
5. Pencatatan BMN dilakukan dengan cara melakukan proses terima Arsip Data
Komputer atas BMN yang diterima.
6. Arsip Data Komputer merupakan output SIMAK-BMN yang memuat informasi
data BMN, nilai buku BMN, serta akumulasi penyusutan atas BMN tersebut.
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
dari Hibah dihitung secara otomatis oleh Aplikasi SIMAK-BMN pada saat satker
melakukan pencatatan BMN.
14
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
ILUSTRASI PENYUSUTAN
15
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
INDEX
Ilustrasi Penyusutan
A. Ilustrasi Penyusutan Tahun Pertama
1. Penyusutan tahun pertama atas suatu Aset tetap yang diperoleh setelah
pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian (tanggal 31 Desember 2007)
2. Aset Yang Diperoleh Setelah pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian Dan
Terjadi Renovasi
3. Aset Yang Diperoleh Setelah pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian Dan
Terjadi Renovasi Lebih Dari Satu Kali
4. Aset Yang Diperoleh Sebelum pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian
5. Aset Yang Diperoleh Sebelum pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian Dan
Terjadi Renovasi
6. Transaksi Normal Intrakomptabel
7. Transaksi Normal Ekstrakomtabel
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Selesainya
Pekerjaan
ATR),
saat
serah
terima
nilai
buku
3. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa
Manfaat dan Diserahkan Langsung (Pada Saat Yang Sama dengan
Selesainya
Pekerjaan
ATR),
saat
serah
terima
nilai
buku
5. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa
Manfaat dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR Telah
Berlalu), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk = 0
6. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat
dan Diserahkan Langsung (Pada Saat Yang Sama dengan Selesainya
Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk
7. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat
dan Diserahkan Langsung (Pada Saat Yang Sama dengan Selesainya
Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk = 0
8. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat
dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR Telah Berlalu),
saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk
9. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat
dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR Telah Berlalu),
saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk = 0
18
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
A.
1.
Penyusutan tahun pertama atas suatu Aset tetap yang diperoleh setelah
pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian (tanggal 31 Desember 2007)
Sebuah gedung diperoleh semester I tahun 2008. Gedung tersebut memiliki
masa manfaat sesuai Tabel Masa Manfaat I selama 50 tahun atau 100
semester. Adapun nilai perolehan adalah Rp.2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah).
Dari ilustrasi di atas, maka:
Masa Akhir Manfaat
Nilai Yang Disusutkan
Penyusutan Per Semester
Semester Akumulasi Penyusutan
Nilai Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku Akhir 2012
2057
2.000.000.000
20.000.000
10
200.000.000
1.800.000.000
*
**
***
****
200.000.000
200.000.000
20.000.000
20.000.000
= Nilai Perolehan
= Rp.2.000.000.000,00
2.
19
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
2057
2.500.000.000
25.000.000
10
250.000.000
2.250.000.000
*
**
***
****
250.000.000
250.000.000
25.000.000
25.000.000
3.
2057
3.000.000.000
30.000.000
10
300.000.000
2.700.000.000
20
*
**
***
****
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
300.000.000
300.000.000
30.000.000
30.000.000
4.
2029
1.200.000.000
12.000.000
66
792.000.000
408.000.000
*
**
***
****
792.000.000
792.000.000
12.000.000
12.000.000
21
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
5.
=
=
=
=
=
2029
1.800.000.000
18.000.000
66
1.188.000.000
612.000.000
*
**
***
****
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
6.
2015
20.000.000
2.000.000
3
6.000.000
14.000.000
*
**
***
****
6.000.000
6.000.000
2.000.000
2.000.000
Nilai Perolehan
Rp.20.000.000,00
2017
250.000
25.000
3
75.000
175.000
23
*
**
***
****
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Nilai Perolehan
Rp.250.000,00
B.
1.
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.20.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2011
2
20,000,000
2,000,000 18,000,000
2012
1
20,000,000
2,000,000 16,000,000
2012
2
20,000,000
2,000,000 14,000,000
Akumulasi Penyusutan
6,000,000
2013
1
20,000,000
2,000,000 12,000,000
TAHUN SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester
4) Penyusutansetiap
5) Semester didapat dari:
24
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
20.000.000
20.000.000
6.000.000
6.000.000
2.000.000
2.000.000
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.20.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
TAHUN SEMESTER
2013
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
20,000,000
2,000,000 18,000,000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.20.000.000,00 : 10 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
25
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
3.
Maret 2013
DR Peralatan dan Mesin
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
20.000.000
30 Juni 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
2.000.000
20.000.000
2.000.000
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.250.000,00.
Tabel penyusutannya:
TAHUN SEMESTER
2013
NILAI
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
250,000
25,000
SALDO
BUKU
225,000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.250.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.250.000,00 : 10 semester
= Rp.25.000,00/semester
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
Maret 2013 *)
Tidak ada Jurnal
30 Juni 2013 *)
Tidak ada Jurnal
*) Transaksi yang terjadi pada ekstrakomtabel secara keseluruhan tidak
dilakukan penjurnalan, sehingga penyusutan atas aset tetap
ekstrakomptabel juga tidak dilakukan penjurnalan.
26
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
4.
pusat
berdasarkan
Berita
Acara
Serah
Terima
nomor
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.2.500.000,00.
Tabel penyusutannya:
NILAI
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
2011
2
2.500.000
250.000
2012
1
2.500.000
250.000
2012
2
2.500.000
250.000
Akumulasi Penyusutan
750.000
2013
1
2.500.000
250.000
TAHUN SEMESTER
SALDO
BUKU
2.250.000
2.000.000
1.750.000
1.500.000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.2.500.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.2.500.000,00 : 10 semester
= Rp.250.000,00/semester
5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:
= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan
=Rp.250.000,00 * 3 semester
= Rp.750.000,00
27
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
2.500.000
2.500.000
750.000
750.000
250.000
250.000
pusat
berdasarkan
Berita
Acara
Serah
Terima
nomor
mulai digunakan pertama kali/dibeli oleh entitas pemberi pada bulan Februari
2013. Sesuai dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa
manfaat 10 semester.
Dari ilustrasi di atas, maka:
a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.
b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.
c. Nilai
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.3.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
TAHUN SEMESTER
2013
NILAI
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
3,000,000
300,000
SALDO
BUKU
2,700,000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.3.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.3.000.000,00 : 10 semester
= Rp.300.000,00/semester
28
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
6.
3.000.000
3.000.000
300.000
300.000
pertama kali/dibeli oleh entitas pemberi pada bulan September 2011. Sesuai
dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10
semester.
Dari ilustrasi di atas, maka:
a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.
b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.
c. Nilai
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.2.500.000,00.
Tabel penyusutannya:
NILAI
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
2011
2
2.500.000
250.000
2012
1
2.500.000
250.000
2012
2
2.500.000
250.000
Akumulasi Penyusutan
750.000
2013
1
2.500.000
250.000
TAHUN SEMESTER
SALDO
BUKU
2.250.000
2.000.000
1.750.000
1.500.000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.2.500.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.2.500.000,00 : 10 semester
= Rp.250.000,00/semester
29
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
2.500.000
2.500.000
750.000
750.000
250.000
250.000
pertama kali/dibeli oleh entitas pemberi pada bulan Februari 2013. Sesuai
dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10
semester.
Dari ilustrasi di atas, maka:
a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.
b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.
c. Nilai
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.3.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
TAHUN SEMESTER
2013
NILAI
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
3,000,000
300,000
SALDO
BUKU
2,700,000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.3.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.3.000.000,00 : 10 semester
= Rp.300.000,00/semester
30
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
3.000.000
3.000.000
300.000
300.000
Transaksi Rampasan
Sebuah mesin fotokopi seharga Rp.15.000.000 dirampas pada bulan Mei 2013.
Sesuai dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10
semester. Mesin fotokopi tersebut dicatat pada bulan yang sama dengan
rampasannya.
Dari ilustrasi di atas, maka:
a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.
b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.
c. Nilai
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.15.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
TAHUN SEMESTER
2013
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
15,000,000
1,500,000 13,500,000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.15.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.15.000.000,00 : 10 semester
= Rp.1.500.000,00/semester
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
Mei 2013
DR Peralatan dan Mesin
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
30 Juni 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
15.000.000
15.000.000
1.500.000
1.500.000
31
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
9.
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.95.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
TAHUN SEMESTER
2013
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
95,000,000
950,000 94,050,000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.95.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 100 semester
3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.95.000.000,00 : 100 semester
= Rp.950.000,00/semester
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
Maret 2013
DR Gedung dan Bangunan
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
30 Juni 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
95.000.000
95.000.000
950.000
950.000
baru
dicatat
melalui
transaksi
reklasifikasi
masuk,
setelah
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.20.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2011
2
20,000,000
2,000,000 18,000,000
2012
1
20,000,000
2,000,000 16,000,000
2012
2
20,000,000
2,000,000 14,000,000
Akumulasi Penyusutan
6,000,000
2013
1
20,000,000
2,000,000 12,000,000
TAHUN SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.20.000.000,00 : 10 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:
= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan
= Rp.2.000.000,00 * 3 semester
= Rp.6.000.000,00
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
Februari 2013
DR Peralatan dan Mesin
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
30 Juni 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
20.000.000
20.000.000
6.000.000
6.000.000
2.000.000
2.000.000
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
(over head projector). Pada bulan Mei 2013 LCD projector/infocustersebut baru
dicatat melalui transaksi reklasifikasi masuk, setelah sebelumnya melakukan
reklasifikasi keluar atas OHP terlebih dahulu. Sesuai dengan Tabel Masa
Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10 semester.
Dari ilustrasi di atas, maka:
a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.
b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.
c. Nilai
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.20.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
TAHUN SEMESTER
2013
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
20,000,000
2,000,000 18,000,000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.20.000.000,00 : 10 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
Mei 2013
DR Peralatan dan Mesin
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
30 Juni 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
20.000.000
20.000.000
2.000.000
2.000.000
dilakukan
pengembangan
sebesar
Rp.5.000.000,00,
tetapi
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
c. Nilai
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.20.000.000,00.
Tabel penyusutan penyusutan pertama kali:
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2012
1
20,000,000
2,000,000 18,000,000
2012
2
20,000,000
2,000,000 16,000,000
Akumulasi Penyusutan
4,000,000
TAHUN SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 2 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.20.000.000,00 : 10 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:
= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan
= Rp.2.000.000,00 * 2 semester
= Rp.4.000.000,00
d. Pada bulan Mei 2013 dilakukan pengembangan terhadap aset tetap sebesar
Rp.5.000.000,00 yang tidak menambah masa manfaat.
Tabel penyusutannya:
TAHUN SEMESTER
2013
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
21,000,000.00
2,625,000 18,375,000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan setelah pengembangan berasal dari:
= Saldo Buku Semester 2 tahun 2012 + Pengembangan Aset.
= Rp.16.000.000,00 + Rp.5.000.000,00
= Rp.21.000.000,00
2) Penyusutan setiap Semester setelah dilakukan pengembangan didapat
dari:
= Nilai Disusutkan : Sisa Masa Manfaat
= Rp.21.000.000,00 : 8 semester
= Rp.2.625.000,00/semester
35
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
4.000.000
4.000.000
5.000.000
5.000.000
2.625.000
2.625.000
TAHUN
SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 2 semester
36
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
dimana
pengembangan
tersebut
menambah
masa
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
24,000,000.00
2,400,000 21,600,000
4.000.000
4.000.000
8.000.000
8.000.000
2.400.000
2.400.000
37
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.250.000,00.
Tabel penyusutannya:
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2012
1
250,000
25,000 225,000.00
2012
2
250,000
25,000 200,000.00
Akumulasi Penyusutan
50,000
TAHUN SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.250.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 2 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.250.000,00 : 10 semester
= Rp.25.000,00/semester
5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:
= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan
= Rp.25.000,00 * 2 semester
= Rp.50.000,00
d. Pada bulan Mei 2013 dilakukan pengembangan terhadap aset tetap sebesar
Rp.500.000,00 yang tidak menambah masa manfaat.
38
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Tabel penyusutannya:
TAHUN SEMESTER
2013
NILAI
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
700,000
87,500
SALDO
BUKU
612,500
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan setelah pengembangan berasal dari:
= Saldo Buku Semester 2 tahun 2012 + Pengembangan Aset.
= Rp.200.000,00 + Rp.500.000,00
= Rp.700.000,00
2) Penyusutansetiap Semester setelah dilakukan pengembangan didapat
dari:
= Nilai Disusutkan : Sisa Masa Manfaat
= Rp.700.000,00: 8 semester
= Rp.87.500,00/semester
e. Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
1 Januari 2013 *)
Tidak ada Jurnal
Mei 2013 **)
DR Peralatan dan Mesin
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
30 Juni 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
750.000
750.000
50.000
50.000
87.500
87.500
*)
15. Aset Tetap yang Sudah Habis Masa Manfaatnya Kemudian Dikembangkan
Sehingga Usia Manfaatnya Bertambah.
Sebuah printer (peralatan personal komputer) seharga Rp.16.000.000,00 dibeli
pada bulan September 2008. Aset tersebut memiliki masa manfaat 8 semester.
Pada bulan Mei 2013 printer tersebut dikembangkan sebesar Rp.3.200.000,00,
dimana pengembangan aset tersebut menambah umur ekonomis (masa
manfaat) aset. Berdasarkan analisis diketahui bahwa fisik printer tersebut
bertambah sekitar 25% dari fisik semula. Dari Tabel Masa Manfaat II,
pengembangan atas peralatan komputer sebesar 25% menambah masa
manfaat selama 1 (satu) tahun.
39
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.16.000.000,00.
Tabel penyusutan penyusutan pertama kali:
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2008
2
16.000.000
2.000.000 14.000.000
2009
1
16.000.000
2.000.000 12.000.000
2009
2
16.000.000
2.000.000 10.000.000
2010
1
16.000.000
2.000.000
8.000.000
2010
2
16.000.000
2.000.000
6.000.000
NILAI
SALDO
TAHUN SEMESTER
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2011
1
16.000.000
2.000.000
4.000.000
2011
2
16.000.000
2.000.000
2.000.000
2012
1
16.000.000
2.000.000
0
2012
2
0
0
0
Akumulasi Penyusutan
16,000,000
TAHUN SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.16.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 8 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 8 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.16.000.000,00 : 8 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:
= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan
= Rp.2.000.000,00 * 8 semester
= Rp.16.000.000,00
d. Pada bulan Mei 2013 dilakukan pengembangan terhadap aset tetap sebesar
Rp.3.200.000,00 dimana pengembangan tersebut menambah masa manfaat
selama 1 tahun.
40
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Tabel penyusutannya:
TAHUN
2013
SEMESTER
1
NILAI
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
3.200.000
1.600.000
SALDO
BUKU
1.600.000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan setelah pengembangan berasal dari:
= Saldo Buku Semester 2 tahun 2012 + Pengembangan Aset.
= Rp.0,00 + Rp.3.200.000,00
= Rp.3.200.000,00
2) Masa Manfaat berasal dari:
= Sisa Masa Manfaat + Penambahan Masa Manfaat
= 0 semester + 2 semester
= 2 semester
3) Penyusutansetiap Semester setelah dilakukan pengembangan didapat
dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.3.200.000,00 : 2 semester
= Rp.1.600.000,00/semester
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
1 Januari 2013 *)
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
Mei 2013
DR Peralatan dan Mesin
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
30 Juni 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
16.000.000
16.000.000
3.200.000
3.200.000
1.600.000
1.600.000
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
40% dari nilai bukunya. Dari Tabel Masa Manfaat II, pengembangan atas alat
kantor sebesar 40% menambah masa manfaat selama 1 (satu) tahun.
Dari ilustrasi di atas, maka:
a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.
b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.
c. Nilai
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.20.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
TAHUN SEMESTER
2013
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
20,000,000.00
2,000,000 18,000,000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.20.000.000,00 : 10 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
d. Pada bulan Agustus 2013 dilakukan pengembangan terhadap aset tetap
sebesar Rp.8.000.000,00 dimana pengembangan tersebut menambah masa
manfaat selama 1 tahun.
Tabel penyusutannya:
TAHUN SEMESTER
2013
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
26,000,000.00
2,600,000 23,400,000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan setelah pengembangan berasal dari:
= Saldo Buku Semester 2 tahun 2012 + Pengembangan Aset.
= Rp.18.000.000,00 + Rp.8.000.000,00
= Rp.26.000.000,00
2) Masa Manfaat berasal dari:
= Sisa Masa Manfaat + Penambahan Masa Manfaat
= 9 semester + 2 semester
= 11 semester
Dikarenakan masa manfaat melebihi masa manfaat menurut Tabel Masa
Manfaat I, sehingga masa manfaat yang dijadikan acuan masa manfaat
menurut Tabel Masa Manfaat I yaitu 10 semester.
42
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
20.000.000
Tetap
Tetap
20.000.000
2.000.000
2.000.000
8.000.000
Tetap
Tetap
8.000.000
2.600.000
2.600.000
TAHUN SEMESTER
SALDO
BUKU
2.250.000
2.000.000
1.750.000
1.500.000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.2.500.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
43
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
TAHUN SEMESTER
SALDO
BUKU
900.000
800.000
700.000
600.000
500.000
Penghitungannya:
1) Besar pengurangan nilai aset dikarenakan koreksi perubahan nilai, yaitu:
= Nilai Perolehan Nilai setelah koreksi
= Rp.2.500.000,00 Rp.1.000.000,00
= Rp.1.500.000,00
2) Penyesuaian (koreksi) akumulasi penyusutan dihitung seperti berikut:
= Akum. penyusutan sebelum koreksi nilai Akum. penyusutan sesudah
koreksi nilai
= (4 x Rp.250.000,00) (4 x Rp.100.000,00)
= Rp.1.000.000,00 Rp.400.000,00
= Rp.600.000,00
3) Besar penyusutan setiap semester adalah sama setiap semesternya,
yaitu:
= Nilai Perolehan setelah koreksi : Masa Manfaat
= Rp.1.000.000,00 : 10 semester
= Rp.100.000,00/semester
44
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Tetap
750.000
750.000
Tetap
250.000
250.000
Tetap
1.500.000
1.500.000
600.000
Tetap
600.000
Tetap
100.000
100.000
mesin
penghancur
dibeli
bulan
Maret
2012
dengan
harga
bulan
Mei
2013
mesin
penghancur
dikoreksi
nilainya
menjadi
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.2.500.000,00.
Tabel penyusutannya:
NILAI
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
2012
1
2,500,000
250,000
2012
2
2,500,000
250,000
Akumulasi Penyusutan
500,000
TAHUN SEMESTER
SALDO
BUKU
2,250,000
2,000,000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.2.500.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 2 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.2.500.000,00 : 10 semester
= Rp.250.000,00/semester
45
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
penyusutan
dihitung
ulang
untuk
mengetahui
akumulasi
penyusutan sesungguhnya.
Tabel penyusutannya:
NILAI
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
2012
1
250,000
25,000
2012
2
250,000
25,000
Akumulasi Penyusutan
50,000
NILAI
TAHUN SEMESTER
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
2013
1
250,000
25,000
TAHUN SEMESTER
SALDO
BUKU
225,000
200,000
SALDO
BUKU
175,000
Penghitungannya:
1) Besar pengurangan nilai aset dikarenakan koreksi perubahan nilai, yaitu:
= Nilai Perolehan Nilai setelah koreksi
= Rp.2.500.000,00 Rp.250.000,00
= Rp.2.250.000,00
2) Penyesuaian (koreksi) akumulasi penyusutan dihitung seperti berikut:
= Akum. penyusutan sebelum koreksi nilai Akum. penyusutan sesudah
koreksi nilai
= (2 x Rp.250.000,00) (2 x Rp.25.000,00)
= Rp.500.000,00 Rp.50.000,00
= Rp.450.000,00
3) Besar penyusutan setelah dilakukan koreksi setiap semester berasal dari:
= Nilai Perolehan setelah koreksi : Masa Manfaat
= (Rp.2.500.000,00 Rp.2.250.000,00) : 10 semester
= Rp.250.000,00 : 10 semester
= Rp.25.000,00/semester
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
1 Januari 2013 *)
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
500.000
500.000
46
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
2.500.000
2.500.000
500.000
500.000
*)
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
Rp.250.000,00.
Tabel penyusutannya:
NILAI
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
2012
1
250,000
25,000
2012
2
250,000
25,000
Akumulasi Penyusutan
50,000
Penghitungannya:
TAHUN SEMESTER
SALDO
BUKU
225,000
200,000
yaitu
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
TAHUN SEMESTER
SALDO
BUKU
675,000
600,000
SALDO
BUKU
525,000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan setelah koreksi berasal dari:
= Saldo Buku Semester 2 tahun 2012 + Koreksi Aset.
= Rp.250.000,00 + Rp.500.000,00
= Rp.750.000,00
2) Penyesuaian (koreksi) akumulasi penyusutan dihitung seperti berikut:
= Akum. penyusutan sesudah koreksi nilai - Akum. penyusutan sebelum
koreksi nilai
= (2 x Rp.75.000,00) (2 x Rp.25.000,00)
= Rp.150.000,00 Rp.50.000,00
= Rp.100.000,00
3) Besar penyusutan pada saat dilakukan koreksi berasal dari:
= Penyusutansetiap Semester sebelum koreksi + Penyesuaian (koreksi)
akumulasi penyusutan
= Rp.50.000,00 + Rp.100.000,00
= Rp.150.000,00
4) Besar penyusutan setelah dilakukan koreksi setiap semester berasal dari:
= Nilai disusutkan setelah koreksi : Masa Manfaat
= Rp.750.000,00 : 10 semester
= Rp.75.000,00/semester
48
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
750.000
30 Juni 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
75.000
750.000
150.000
150.000
75.000
*)
20. Koreksi Nilai Dimana Akumulasi Penyusutan Sudah Melebihi Nilai Asetnya
Sebuah mesin penghancur dibeli pada bulan September 2011 dengan harga
Rp.5.000.000,00.
Mesin
tersebut
memiliki
masa
manfaat
selama
10
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.5.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
NILAI
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
2011
2
5.000.000
500.000
2012
1
5.000.000
500.000
2012
2
5.000.000
500.000
2013
1
5.000.000
500.000
Akumulasi Penyusutan
2.000.000
TAHUN SEMESTER
SALDO
BUKU
4.500.000
4.000.000
3.500.000
3.000.000
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.5.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester
4) Penyusutan setiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
49
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
= Rp.5.000.000,00 : 10 semester
= Rp.500.000,00/semester
5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:
= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan
= Rp.500.000,00 * 3 semester
= Rp.1.500.000,00
d. Pada semester 2 tahun 2015 aset tetap dikoreksi nilainya menjadi
Rp.500.000,00. Akumulasi penyusutan akan dihitung ulang untuk melihat
akumulasi sesungguhnya.
Tabel penyusutannya adalah:
NILAI
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
2011
2
500.000
50.000
2012
1
500.000
50.000
2012
2
500.000
50.000
2013
1
500.000
50.000
Akumulasi Penyusutan
200.000
2013
2
500.000
50.000
TAHUN SEMESTER
SALDO
BUKU
450.000
400.000
350.000
300.000
250.000
Penghitungannya:
1) Besar pengurangan nilai aset dikarenakan koreksi perubahan nilai, yaitu:
= Nilai Perolehan Nilai setelah koreksi
= Rp.5.000.000,00 Rp.500.000,00
= Rp.4.500.000,00
2) Penyesuaian (koreksi) akumulasi penyusutan dihitung seperti berikut:
= Akum. penyusutan sesudah koreksi nilai - Akum. penyusutan sebelum
koreksi nilai
= (4 x Rp.50.000,00) - (4 x Rp.500.000,00)
= Rp.200.000,00 - Rp.2.000.000,00
= (Rp.1.800.000,00)
3) Besar penyusutan setiap semester adalah sama setiap semesternya,
yaitu:
= Nilai Perolehan setelah koreksi : Masa Manfaat
= Rp.500.000,00 : 10 semester
= Rp.50.000,00/semester
50
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Tetap
1.500.000
1.500.000
Tetap
500.000
500.000
Tetap
4.500.000
4.500.000
1.800.000
Tetap
Tetap
1.800.000
50.000
50.000
21. Aset dalam Kondisi Rusak Berat dan Sudah Diusulkan Penghapusan
Sebuah mesin fotokopi seharga Rp 20.000.000 dibeli pada bulan September
2011. Aset tersebut memiliki masa manfaat 10 semester. Pada bulan Maret
2013 aset tersebut dalam kondisi rusak berat dan diusulkan untuk
dihapusbukukan kepada Pengelola Barang.
Dari ilustrasi di atas, maka:
a. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu Rp
20.000.000.
b. Pada bulan Maret 2013, aset tetap dikeluarkan dari neraca dan dibukukan
pada Daftar Barang Rusak Berat sebagai tindak lanjut adanya usulan
penghapusan.
c. Penghentian penyusutan berlaku sejak adanya usulan penghapusan.
Tabel penyusutannya adalah:
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2011
2
20.000.000
2.000.000 18.000.000
2012
1
20.000.000
2.000.000 16.000.000
2012
2
20.000.000
2.000.000 14.000.000
Akumulasi Penyusutan
6.000.000
TAHUN
SEMESTER
51
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Penghitungannya:
1) Besar penyusutan setiap semester
yaitu:
= Nilai Perolehan : Masa Manfaat
= Rp.20.000.000,00 : 10 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
2) Penyusutan pada semester 1 tahun 2013 besarnya 0 seperti telah
disebutkan pada asumsi bahwa penyusutan dihentikan ketika usulan
penghapusan atas aset dengan kondisi rusak berat keluar.
3) Pada saat usulan penghapusan atas aset dengan kondisi rusak keluar,
aset tersebut juga dikeluarkan dari neraca dan dibukukan pada Daftar
Barang Rusak Berat.
4) Akumulasi penyusutan sebesar Rp.6.000.000 didapat dari penjumlahan
akumulasi penyusutan sampai dengan semester sebelum aset diusulkan
penghapusan, yaitu:
= 3 x Rp.2.000.000,00
= Rp.6.000.000,00
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
1 Januari 2013 *)
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
Maret 2013 **)
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Peralatan dan Mesin
DR Akumulasi penyusutan
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
30 Juni 2013 ***)
Tidak ada Jurnal
6.000.000
6.000.000
20.000.000
20.000.000
6.000.000
6.000.000
*)
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Daftar
Barang
Hilang
sebagai
tindak
lanjut
adanya
usulan
penghapusan.
c. Penghentian penyusutan berlaku sejak adanya usulan penghapusan.
Tabel penyusutannya adalah:
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2011
2
20.000.000
2.000.000 18.000.000
2012
1
20.000.000
2.000.000 16.000.000
2012
2
20.000.000
2.000.000 14.000.000
Akumulasi Penyusutan
6.000.000
TAHUN
SEMESTER
Penghitungannya:
1) Besar penyusutan setiap semester
yaitu:
= Nilai Perolehan : Masa Manfaat
= Rp.20.000.000,00 : 10 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
2) Penyusutan pada semester 1 tahun 2013 besarnya 0 seperti telah
disebutkan pada asumsi bahwa penyusutan dihentikan ketika usulan
penghapusan atas aset yang hilang.
3) Pada saat usulan penghapusan atas aset hilang, aset tersebut juga
dikeluarkan dari neraca dan dibukukan pada Daftar Barang Hilang.
4) Akumulasi penyusutan sebesar Rp.6.000.000 didapat dari penjumlahan
akumulasi penyusutan sampai dengan semester sebelum aset diusulkan
penghapusan, yaitu:
= 3 x Rp.2.000.000,00
= Rp.6.000.000,00
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
1 Januari 2013 *)
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
6.000.000
6.000.000
53
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
20.000.000
20.000.000
6.000.000
6.000.000
*)
TAHUN
SEMESTER
54
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Penghitungannya:
1) Besar penyusutan setiap semester
yaitu:
= Nilai Perolehan : Masa Manfaat
= Rp.20.000.000,00 : 10 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
2) Penyusutan pada semester 1 tahun 2013 besarnya 0 seperti telah
disebutkan pada asumsi bahwa penyusutan dihentikan ketika usulan
penghapusan atas aset dalam kondisi rusak berat keluar.
3) Pada saat usulan penghapusan atas aset dalam kondisi rusak berat, aset
tersebut juga dikeluarkan dari neraca dan dibukukan pada Daftar Barang
Rusak Berat.
4) Akumulasi penyusutan sebesar Rp.6.000.000 didapat dari penjumlahan
akumulasi penyusutan sampai dengan semester sebelum aset diusulkan
penghapusan, yaitu:
= 3 x Rp.2.000.000,00
= Rp.6.000.000,00
5) Akumulasi penyusutan sebesar Rp.8.000.000 didapat dari penjumlahan
akumulasi penyusutan sampai dengan semester sebelum aset tersebut
dibatalkan penghapusannya, yaitu:
= 4 x Rp.2.000.000,00
= Rp.8.000.000,00
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
1 Januari 2013 *)
DR Diinvestasikan Pada Aset
CR Akumulasi Penyusutan
Maret 2013 **)
DR Diinvestasikan Pada Aset
CR Peralatan dan Mesin
DR Akumulasi penyusutan
CR Diinvestasikan Pada Aset
30 Juni 2013 ***)
Tidak ada Jurnal
November 2013
DR Peralatan dan Mesin
CR Diinvestasikan Pada Aset
DR Diinvestasikan Pada Aset
CR Akumulasi penyusutan
31 Desember 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset
CR Akumulasi Penyusutan
Tetap
6.000.000
6.000.000
Tetap
20.000.000
20.000.000
6.000.000
Tetap
6.000.000
20.000.000
Tetap
Tetap
20.000.000
8.000.000
8.000.000
Tetap
2.000.000
2.000.000
55
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
*)
Daftar
Barang
Hilang
sebagai
tindak
lanjut
adanya
usulan
penghapusan.
c. Penghentian penyusutan berlaku sejak adanya usulan penghapusan.
d. Pada bulan November 2013, aset tetap tersebut dicatat kembali dengan
transaksi saldo awal.
Tabel penyusutannya adalah:
NILAI
DISUSUTKAN
2011
2
20.000.000
2012
1
20.000.000
2012
2
20.000.000
Akumulasi Penyusutan
TAHUN
SEMESTER
SALDO
BUKU
2.000.000 18.000.000
2.000.000 16.000.000
2.000.000 14.000.000
6.000.000
PENYUSUTAN
Penghitungannya:
1) Besar penyusutan setiap semester adalah sama setiap semesternya, yaitu:
= Nilai Perolehan : Masa Manfaat
= Rp.20.000.000,00 : 10 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
56
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Tetap
6.000.000
6.000.000
Tetap
20.000.000
20.000.000
6.000.000
Tetap
6.000.000
20.000.000
Tetap
Tetap
20.000.000
8.000.000
8.000.000
Tetap
2.000.000
2.000.000
*)
57
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
namun
aset
penghapusannya
kepada
Pengelola Barang.
Dari ilustrasi di atas, maka:
a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.
b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.
c. Nilai
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.16.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2011
2
16.000.000
2.000.000 14.000.000
2012
1
16.000.000
2.000.000 12.000.000
2012
2
16.000.000
2.000.000 10.000.000
Akumulasi Penyusutan
6.000.000
TAHUN SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.16.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 8 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.16.000.000,00 : 8 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:
= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan
= Rp.2.000.000,00 * 3 semester
= Rp.6.000.000,00
d. Pada bulan Maret 2013 aset tetap dihentikan dari operasional karena rusak
berat namun aset tersebut belum diusulkan penghapusannya kepada
Pengelola Barang,sehingga aset tetap tersebut direklasifikasi dari aset tetap
menjadi aset lainnya. Oleh karena itu, akumulasi penyusutannyajuga
direklasifikasi dari akumulasi penyusutan aset tetap menjadi akumulasi
penyusutan aset lainnya. Penghitungan nilai akumulasi penyusutan aset
58
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
lainnya setiap semester sama dengan nilai akumulasi penyusutan aset tetap
setiap semester, yaitu sebesar Rp.2.000.000,00.
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
1 Januari 2013 *)
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
6.000.000
6.000.000
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
Rp.16.000.000,00.
59
yaitu
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Tabel penyusutannya:
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2011
2
16.000.000
2.000.000 14.000.000
2012
1
16.000.000
2.000.000 12.000.000
2012
2
16.000.000
2.000.000 10.000.000
Akumulasi Penyusutan
6.000.000
TAHUN SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.16.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 8 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.16.000.000,00 : 8 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:
= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan
= Rp.2.000.000,00 * 3 semester
= Rp.6.000.000,00
d. Pada bulan Maret 2013 aset tetap dihentikan dari operasional karena rusak
berat namun aset tersebut belum diusulkan penghapusannya kepada
Pengelola Barang,sehingga aset tetap tersebut direklasifikasi dari aset tetap
menjadi aset lainnya. Oleh karena itu, akumulasi penyusutannyajuga
direklasifikasi dari akumulasi penyusutan aset tetap menjadi akumulasi
penyusutan aset lainnya. Penghitungan nilai akumulasi penyusutan aset
lainnya setiap semester sama dengan nilai akumulasi penyusutan aset tetap
setiap semester, yaitu sebesar Rp.2.000.000,00.
e. Pada bulan Agustus 2013 aset tetap yang telah dihentikan dari operasional
tersebut digunakan kembali, sehingga aset tetap yang telah dihentikan dari
operasional tersebut direklasifikasi kembali dari aset lainnya menjadi aset
tetap. Oleh karena itu, akumulasi penyusutannya juga direklasifikasi dari
akumulasi penyusutan aset lainnya menjadi akumulasi penyusutan aset
tetap. Penghitungan nilai akumulasi penyusutan aset tetap setiap semester
sama dengan nilai akumulasi penyusutan aset lainnya setiap semester, yaitu
sebesar Rp.2.000.000,00.
60
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
6.000.000
6.000.000
16.000.000
16.000.000
16.000.000
16.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
6.000.000
2.000.000
2.000.000
16.000.000
16.000.000
16.000.000
16.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000
8.000.000
2.000.000
2.000.000
*)
61
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Penyelesaian
Pembangunan
500.000.000
500.000.000
Dengan
Konstruksi
Dalam
Pengerjaan
Pada bulan Maret 2013 dilakukan pembayaran termin pertama untuk
pekerjaan pembangunan gedung perpustakaan sebesar Rp.500.000.000.
Selanjutnya pada bulan Juli 2013 dilakukan pembayaran termin kedua
sebesar Rp.300.000.000. Kontrak pekerjaan tersebut berakhir pada bulan
November 2013. Pada bulan November 2013 tersebut dilakukan serah terima
gedung perpustakaan, dan pelunasan pembayaran sebesar Rp.200.000.000.
Pada bulan itu juga dilakukan pencatatan reklasifikasi dari Konstruksi Dalam
Pengerjaan menjadi gedung perpustakaan.
Dari ilustrasi di atas, maka:
a. Penyusutan hanya dilakukan terhadap aset tetap berupa:
1) Gedung dan bangunan
2) Peralatan dan mesin
3) Jalan, irigasi, dan jaringan
4) Aset Tetap lainnya berupa Aset Tetap Renovasi dan Alat Musik Modern.
b. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.
c. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.
d. Nilai
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
Rp.1.000.000.000,00.
62
yaitu
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Tabel penyusutannya:
TAHUN SEMESTER
2013
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
1.000.000.000
10.000.000 990.000.000
Penghitungannya:
1) Nilai
disusutkan
sebesar
Rp.1.000.000.000,00
berasal
dari
nilai
perolehan.
2) Masa Manfaat selama 100 semester
3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.1.000.000.000,00 : 100 semester
= Rp.10.000.000,00/semester
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
Maret 2013
DR Konstruksi Dalam Pengerjaan
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
30 Juni 2013 *)
Tidak ada jurnal
Juli 2013
DR Konstruksi Dalam Pengerjaan
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
November 2013
DR Konstruksi Dalam Pengerjaan
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
DR Gedung dan Bangunan
CR Konstruksi Dalam Pengerjaan
31 Desember 2013 **)
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi penyusutan aset tetap
500.000.000
500.000.000
300.000.000
300.000.000
200.000.000
200.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
10.000.000
10.000.000
63
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.20.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2011
2
20,000,000
2,000,000 18,000,000
2012
1
20,000,000
2,000,000 16,000,000
2012
2
20,000,000
2,000,000 14,000,000
Akumulasi Penyusutan
6,000,000
TAHUN SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.20.000.000,00 : 10 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:
= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan
= Rp.2.000.000,00 * 3 semester
= Rp.6.000.000,00
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
1 Januari 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi penyusutan aset tetap
Maret 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Peralatan dan Mesin
DR Akumulasi Penyusutan
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
6.000.000
6.000.000
20.000.000
20.000.000
6.000.000
6.000.000
selama
10
semester.
Pada
bulan
Desember
2012
64
dilakukan
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
penghentian
dari
diserahterimakan
persetujuan
operasional
dengan
Pengelola
karena
pemerintah
Barang,
mesin
fotokopi
daerah
Pengguna
tersebut
setempat.
Barang
telah
Berdasarkan
menerbitkan
Surat
Keputusan Penghapusan atas Mesin fotokopi tersebut pada bulan Maret 2013.
Dari ilustrasi di atas, maka:
a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.
b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.
c. Nilai
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.20.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2011
2
20,000,000
2,000,000 18,000,000
2012
1
20,000,000
2,000,000 16,000,000
2012
2
20,000,000
2,000,000 14,000,000
Akumulasi Penyusutan
6,000,000
TAHUN SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.
2) Masa Manfaat selama 10 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.20.000.000,00 : 10 semester
= Rp.2.000.000,00/semester
5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:
= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan
= Rp.2.000.000,00 * 3 semester
= Rp.6.000.000,00
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
1 Januari 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset lainnya
CR Akumulasi penyusutan Aset Lainnya
Maret 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset lainnya
CR Aset Tetap Yang Tidak Digunakan
Dalam Operasi Pemerintahan
DR Akumulasi PenyusutanAset Lainnya
CR Diinvestasikan Pada Aset lainnya
6.000.000
6.000.000
20.000.000
20.000.000
6.000.000
6.000.000
65
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
nilai
perolehan
sebesar
Rp.1.000.000.000,00.
Gedung
tersebut
memiliki masa manfaat sesuai Tabel Masa Manfaat I selama 50 tahun atau 100
semester. Gedung kantor permanen tersebut dicatat pada bulan yang sama
dengan pembangunannya. Pada bulan Mei 2013 dilakukan pemecahan aset,
yaitu gedung kantor permanen dengan nilai Rp.800.000.000 dan elevator/lift
dengan nilai Rp.200.000.000.
Dari ilustrasi di atas, maka:
a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.
b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.
c. Penghitungan dan pencatatan penyusutan aset tetap dilakukan untuk setiap
aset tetap. Dikecualikan dari ketentuan tersebut adalah aset tetap yang
hanya dapat dipergunakan bersamaan dengan aset tetap lain sehingga
dicatat dan dibukukan secara berkelompok.
d. Nilai
yang
dapat
disusutkan
adalah
sebesar
nilai
perolehan,
yaitu
Rp.1.000.000.000,00.
Tabel penyusutannya:
NILAI
SALDO
PENYUSUTAN
DISUSUTKAN
BUKU
2011
1
1.000.000.000
10.000.000 990.000.000
2011
2
1.000.000.000
10.000.000 980.000.000
2012
1
1.000.000.000
10.000.000 970.000.000
2012
2
1.000.000.000
10.000.000 960.000.000
Akumulasi Penyusutan
40.000.000
TAHUN SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai
disusutkan
sebesar
Rp.1.000.000.000,00
berasal
dari
perolehan.
2) Masa Manfaat selama 100 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 4 semester
4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.1.000.000.000,00 : 100 semester
= Rp.10.000.000,00/semester
66
nilai
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
TAHUN SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.800.000.000,00 berasal dari nilai perolehan
setelah pemecahan aset.
2) Masa Manfaat setelah pemecahan aset untuk bangunan gedung tempat
kerja 100 semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 4 semester
4) Penyusutansetiap Semester setelah pemecahan aset didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.800.000.000,00 : 100 semester
= Rp.8.000.000,00/semester
5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:
= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan
= Rp.8.000.000,00 * 4 semester
= Rp.32.000.000,00
67
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
TAHUN SEMESTER
Penghitungannya:
1) Nilai disusutkan sebesar Rp.200.000.000,00 berasal dari nilai perolehan
setelah pemecahan aset.
2) Masa Manfaat setelah pemecahan aset untuk alat bantu adalah 20
semester
3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 4 semester
4) Penyusutansetiap Semester setelah pemecahan aset didapat dari:
= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat
= Rp.200.000.000,00 : 20 semester
= Rp.10.000.000,00/semester
5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:
= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan
= Rp.10.000.000,00 * 4 semester
= Rp.40.000.000,00
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
1 Januari 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap
Mei 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Gedung dan Bangunan
DR Akumulasi penyusutan aset
tetap
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
DR Gedung dan Bangunan
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi penyusutan aset
tetap
DR Peralatan dan Mesin
CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi penyusutan aset
tetap
40.000.000
*)
40.000.000
1.000.000.000
**)
1.000.000.000
40.000.000
40.000.000
800.000.000
***)
800.000.000
32.000.000
32.000.000
200.000.000
****)
200.000.000
40.000.000
40.000.000
68
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
30 Juni 2013
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi penyusutan aset tetap
DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap
CR Akumulasi penyusutan aset tetap
8.000.000
*****)
8.000.000
10.000.000
******)
10.000.000
*)
2.
Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa
Manfaat dan Diserahkan Langsung (Pada Periode Yang Sama dengan
Selesainya Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku Aset Tetap
Induk
Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada
tanggal
15
Maret
2013,
satker
tersebut
menyelesaikan
ATR
senilai
manfaat
selama
20
tahun
(40
semester).
Akumulasi
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
: Rp.200.000.000,00
5 Mei 2013
c. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei
2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan
dari pembukuan.
d. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei
2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 ditambahkan pada nilai
buku Aset Tetap induk pada Satker B, sehingga nilai Aset Tetap induk
(gedung) menjadi :
Nilai Aset Tetap induk (gedung) pada Satker B setelah penyerahan ATR
= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan
= Rp.2.000.000.000,00 + Rp.200.000.000,00
= Rp.2.200.000.000,00
e. penyusutan atas Aset Tetap induk (gedung) tersebut pada huruf d dilakukan
sesuai sisa umur masa manfaat Aset Tetap induk. Karena periode perolehan
ATR dengan tanggal penyerahan ATR ke Aset Tetap induk sama, maka tidak
perlu dilakukan penyesuaian akumulasi penyusutan Aset Tetap induk.
Penghitungannya:
1) Nilai Aset Tetap induk (gedung) pada Satker B setelah penyerahan ATR
= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan
= Rp.2.000.000.000,00 + Rp.200.000.000,00
= Rp.2.200.000.000,00
2) Akumulasi penyusutan Aset Tetap induk (gedung)/semester setelah serah
terima ATR
= Nilai Aset Tetap induk (gedung) setelah penyerahan ATR : Sisa masa
manfaat Aset Tetap induk (gedung)
= Rp.2.200.000.000,00 : 40 semester
= Rp. 55.000.000,00 / semester
70
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa
Manfaat dan Diserahkan Langsung (Pada Periode Yang Sama dengan
Selesainya Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku Aset Tetap
Induk = 0
Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada
tanggal
15
Maret
2013,
satker
tersebut
menyelesaikan
ATR
senilai
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
: Rp.200.000.000,00
5 Mei 2013
c. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei
2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan
dari pembukuan.
d. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei
2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 ditambahkan pada nilai
buku Aset Tetap induk pada Satker B, sehingga nilai Aset Tetap induk
(gedung) menjadi :
Nilai Aset Tetap induk (gedung) pada Satker B setelah penyerahan ATR
= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan
= Rp.0,00 + Rp.200.000.000,00
= Rp.200.000.000,00
e. Mengingat saat serah terima Aset Tetap induk = 0, maka nilai ATR nya
langsung disusutkan hingga 0 pada periode serah terima.
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
Satker A
15 Maret 2013
DR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
200.000.000
CR Diinvestasikan pada Aset Tetap
200.000.000
Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker A
dari Pihak III
5 Mei 2013
DR Diinvestasikan pada Aset Tetap
200.000.000
CR Gedung dan Bangunan Dalam
200.000.000
Renovasi
Jurnal penghapusan ATR oleh Satker A
72
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Satker B
5 Mei 2013
DR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
200.000.000
CR Diinvestasikan pada Aset Tetap
200.000.000
Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B
dari Satker A
5 Mei 2013
DR Gedung dan Bangunan
200.000.000
CR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
200.000.000
Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk
5 Mei 2013
DR Diinvestasikan pada Aset Tetap
200.000.000
CR Akumulasi Penyusutan
200.000.000
ATR disusutkan seketika karena nilai Aset Induk saat penyerahan ATR =
0
30 Juni 2013
Tidak ada jurnal
4.
Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa
Manfaat dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR
Telah Berlalu), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk
Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada
tanggal
15
Maret
2013,
satker
tersebut
menyelesaikan
ATR
senilai
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
2) Nilai ATR
: Rp.200.000.000,00
7 Oktober 2013
c. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 7 Oktober
2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan
dari pembukuan.
d. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 7 Oktober
2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 ditambahkan pada nilai
buku Aset Tetap induk pada Satker B, sehingga nilai Aset Tetap induk
(gedung) menjadi :
Nilai Aset Tetap induk (gedung) pada Satker B setelah penyerahan ATR
= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan
= Rp.2.000.000.000,00 + Rp.200.000.000,00
= Rp.2.200.000.000,00
e. Penyusutan atas Aset Tetap induk (gedung) tersebut pada huruf d dilakukan
sesuai sisa umur masa manfaat Aset
Tetap
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
f. Karena ATR diperoleh pada Semester I tahun 2013 dan belum disusutkan,
maka perlu dilakukan jurnal koreksi untuk menampung penyusutan yang
seharusnya sudah terjadi pada Semester I.
Penghitungannya:
= Penyusutan/smt setelah serah terima ATR Penyusutan/smt sebelum
serah terima ATR
= Rp.55.000.000,00 Rp.50.000.000,00
= Rp.5.000.000,00
g. informasi penyesuaian akumulasi penyusutan akibat penambahan nilai ATR
yang tidak menambah masa manfaat terhadap Aset Tetap induk dijelaskan
ke dalam Catatan Ringkas Barang dan Catatan Atas Laporan Keuangan
pada saat akhir periode serah terima dilakukan.
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
Satker A
15 Maret 2013
DR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
200.000.000
CR Diinvestasikan pada Aset Tetap
200.000.000
Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker A
dari Pihak III
30 Juni 2013
Tidak ada jurnal karena ATR tidak menambah masa manfaat
7 Oktober 2013
DR Diinvestasikan pada Aset Tetap
200.000.000
CR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
200.000.000
Jurnal penghapusan ATR oleh Satker A
Satker B
7 Oktober 2013
DR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
200.000.000
CR Diinvestasikan pada Aset Tetap
200.000.000
Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B
dari Satker A
7 Oktober 2013
DR Gedung dan Bangunan
200.000.000
CR Gedung dan Bangunan Dalam
200.000.000
Renovasi
Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk
7 Oktober 2013
DR Diinvestasikan pada Aset Tetap
5.000.000
CR Akumulasi Penyusutan
5.000.000
Jurnal koreksi penyusutan
75
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
31 Desember 2013
DR Diinvestasikan pada Aset Tetap
CR Akumulasi Penyusutan
Jurnal penyusutan periodik
5.
55.000.000
55.000.000
Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa
Manfaat dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR
Telah Berlalu), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk = 0
Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada
tanggal
15
Maret
2013,
satker
tersebut
menyelesaikan
ATR
senilai
76
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
7 Oktober 2013
DR Gedung dan Bangunan
200.000.000
CR Gedung dan Bangunan Dalam
200.000.000
Renovasi
Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk
7 Oktober 2013
DR Diinvestasikan pada Aset Tetap
200.000.000
CR Akumulasi Penyusutan
200.000.000
ATR disusutkan seketika karena nilai Aset Induk saat penyerahan ATR =
0
31 Desember 2013
Tidak ada jurnal
6.
Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat
dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR Telah
Berlalu), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk
Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada
tanggal
15
Maret
2013,
satker
tersebut
menyelesaikan
ATR
senilai
perolehan
aset
gedung
induk
Satker
diketahui
sebesar
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Penyusutan
ATR
selama
semester
Rp.200.000.000,00 : 10 semester
Rp.20.000.000,00
Rp.200.000.000,00 Rp.20.000.000,00
Rp.180.000.000,00
7 Oktober 2013
e. Pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 7 Oktober
2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan
dari pembukuan.
f. Pada saat ATR yang menambah masa manfaat diserahterimakan (7 Oktober
2013), sisa masa manfaat ATR dan nilai buku ATR diperhitungkan ke dalam
Aset Tetap induk, terhitung sejak tanggal penyerahan.
Penghitungannya:
1) Nilai Gedung Induk setelah penyerahan ATR menjadi :
= Nilai buku Aset Gd. Induk + Nilai buku ATR
= Rp.2.000.000.000,00 + Rp.180.000.000,00
= Rp.2.180.000.000,00
2) Sisa Masa Manfaat Gedung induk setelah penyerahan ATR menjadi :
= Sisa Masa Manfaat Gedung induk sebelum penyerahan ATR + Sisa
Masa Manfaat ATR
= 40 semester + 9 semester
= 49 semester
78
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat
dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR Telah
Berlalu), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk = 0
Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada
tanggal
15
Maret
2013,
satker
tersebut
menyelesaikan
ATR
senilai
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
ATR selanjutnya diserahkan oleh Satker A kepada Satker B yang memiliki aset
induk (gedung) pada tanggal 7 Oktober 2013. Nilai perolehan aset gedung
induk Satker B diketahui sebesar Rp.5.000.000.000,00, dengan tahun
perolehan pada Semester II tahun 1962. Diketahui pula bahwa nilai buku aset
gedung induk Satker B pada bulan Oktober 2013 adalah Rp.0,00; dan tidak
ada sisa masa manfaat.
Dari ilustrasi di atas, maka :
a. Nilai ATR yang dibukukan pada pembukuan Satker A pada tanggal 15 Maret
2013 adalah sebesar Rp.200.000.000,00.
b. ATR yang menambah masa manfaat disusutkan sebagaimana layaknya aset
tetap.
c. Sebelum proses serah terima ATR kepada Satker B, penyusutan ATR yang
menambah masa manfaat di hitung tersendiri di satker A.
Penambahan masa manfaat ATR
Rp.200.000.000,00 : 10 semester
Rp.20.000.000,00
Rp.200.000.000,00 Rp.20.000.000,00
Rp.180.000.000,00
80
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
10 semester 1 semester
9 semester
7 Oktober 2013
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Satker B
7 Oktober 2013
DR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
180.000.000
CR Diinvestasikan pada Aset Tetap
180.000.000
Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B
dari Satker A
7 Oktober 2013
DR Gedung dan Bangunan
180.000.000
CR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
180.000.000
Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk
31 Desember 2013
DR Diinvestasikan pada Aset Tetap
20.000.000
CR Akumulasi Penyusutan
20.000.000
Jurnal penyusutan periodik
8.
Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat
dan Diserahkan Langsung (Pada Periode Yang Sama dengan Selesainya
Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk
Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada
tanggal
15
Maret
2013,
satker
tersebut
menyelesaikan
ATR
senilai
: Rp.200.000.000,00
5 Mei 2013
c. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei
2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan
dari pembukuan.
82
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
d. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei
2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 ditambahkan pada nilai
buku Aset Tetap induk pada Satker B, sehingga nilai Aset Tetap induk
(gedung) menjadi :
= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan
= Rp.2.000.000.000,00 + Rp.200.000.000,00
= Rp.2.200.000.000,00
e. Penambahan masa manfaat ATR
= Nilai ATR : Nilai Aset Tetap (induk) diluar penyusutan
= 200.000.000 : 5.000.000.000
= 4%
Dari Tabel Masa Manfaat II, persentase renovasi sebesar 4% menambah
masa manfaat selama 5 tahun (10 semester).
f. Sisa masa manfaat atas Aset Tetap setelah serah terima ATR dilakukan:
= sisa masa manfaat Aset Tetap induk + masa manfaat ATR
= 20 semester + 10 semester
= 30 semester
g. Mengingat periode perolehan ATR sama dengan periode serah terima Aset
Tetap induk, maka jurnal penyesuaian (koreksi) penyusutan tidak perlu
dilakukan.
h. Perhitungan penyusutan per semester setelah ATR diserahterimakan :
= Nilai Aset Tetap setelah serah terima ATR : sisa masa manfaat Aset Tetap
setelah serah terima ATR
= Rp.2.200.000.000,00 : 30 semester
= Rp.73.333.333,00/semester
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
Satker A
15 Maret 2013
DR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
200.000.000
CR Diinvestasikan pada Aset Tetap
200.000.000
Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker A
dari Pihak III
5 Mei 2013
DR Diinvestasikan pada Aset Tetap
20.000.000
CR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
20.000.000
Jurnal penghapusan ATR oleh Satker A
83
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Satker B
5 Mei 2013
DR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
200.000.000
CR Diinvestasikan pada Aset Tetap
200.000.000
Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B
dari Satker A
5 Mei 2013
DR Gedung dan Bangunan
200.000.000
CR Gedung dan Bangunan Dalam
200.000.000
Renovasi
Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk
30 Juni 2013
DR Diinvestasikan pada Aset Tetap
73.333.333
CR Akumulasi Penyusutan
73.333.333
Jurnal penyusutan periodik
9.
Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat
dan Diserahkan Langsung (Pada Periode Yang Sama dengan Selesainya
Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk = 0
Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada
tanggal
15
Maret
2013,
satker
tersebut
menyelesaikan
ATR
senilai
: 15 Maret 2013
2) Nilai ATR
: Rp.200.000.000,00
: 5 Mei 2013
c. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei
2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan
dari pembukuan.
d. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei
2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 ditambahkan pada nilai
84
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
buku Aset Tetap induk pada Satker B, sehingga nilai Aset Tetap induk
(gedung) menjadi :
= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan
= Rp.0,00 + Rp.200.000.000,00
= Rp.200.000.000,00
e. Penambahan masa manfaat ATR
= Nilai ATR : Nilai Aset Tetap (induk) diluar penyusutan
= 200.000.000 : 5.000.000.000
= 4%
Dari Tabel Masa Manfaat II, persentase renovasi sebesar 4% menambah
masa manfaat selama 5 tahun (10 semester).
f. Sisa masa manfaat atas Aset Tetap setelah serah terima ATR dilakukan
menjadi :
= sisa masa manfaat Aset Tetap induk + masa manfaat ATR
= 0 semester + 10 semester
= 10 semester
g. Perhitungan penyusutan per semester setelah ATR diserahterimakan :
= Nilai Aset Tetap setelah serah terima ATR : sisa masa manfaat Aset Tetap
setelah serah terima ATR
= Rp.200.000.000,00 : 10 semester
= Rp.20.000.000,00/semester
Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:
Satker A
15 Maret 2013
DR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
200.000.000
CR Diinvestasikan pada Aset Tetap
200.000.000
Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker A
dari Pihak III
5 Mei 2013
DR Diinvestasikan pada Aset Tetap
20.000.000
CR Gedung dan Bangunan Dalam
20.000.000
Renovasi
Jurnal penghapusan ATR oleh Satker A
Satker B
5 Mei 2013
DR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
CR
Diinvestasikan pada Aset Tetap
200.000.000
200.000.00
0
Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B
dari Satker A
85
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
5 Mei 2013
DR Gedung dan Bangunan
200.000.000
CR Gedung dan Bangunan Dalam
Renovasi
Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk
30 Juni 2013
DR Diinvestasikan pada Aset Tetap
20.000.000
CR Akumulasi Penyusutan
Jurnal penyusutan periodik
200.000.00
0
20.000.000
86
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
PENYAJIAN PENYUSUTAN
87
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
A. PRINSIP UMUM
Besarnya penyusutan setiap tahun dicatat dalam neraca dengan menambah
nilai
akumulasi
penyusutan
dan
mengurangi
ekuitas
dana
dalam
akun
120,000,000,000
4,000,000,000
35,000,000,000
12,758,500,000
1,656,000,000
(2,430,000,000)
50,984,500,000
4,300,000,000
175,284,500,000
Nilai buku yang tersajikan dalam neraca juga merupakan nilai buku
keseluruhan aset tetap. Nilai perolehan aset tetap, jumlah penyusutan dan
akumulasinya serta nilai buku per jenis aset tetap disajikan dalam Catatan Atas
Laporan Keuangan.
Dari ilustrasi Neraca di atas, tampak bahwa Tanah dan Konstruksi dalam
Pengerjaan tidak disusutkan. Di luar itu, seluruh aset tetap disusutkan dengan
nilai akumulasi penyusutan sebesar Rp2.430.000.000 dan nilai buku sebesar
Rp50.984.500.000.
B. PENGUNGKAPAN PENYUSUTAN DI DALAM CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN
Paragraf 79 PSAP 07 dan PMK nomor 1/PMK.06/2013 mengatur bahwa
informasi penyusutan yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan adalah :
1.
Nilai penyusutan;
2.
3.
4.
Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir
periode.
88
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Keempat hal di atas harus disajikan dan diungkapkan dalam Neraca dan Catatan
atas Laporan Keuangan, dengan penjelasan sebagai berikut:
1.
Nilai Penyusutan
Nilai yang dapat disusutkan atas BMN yang menjadi obyek penyusutan harus
dijelaskan dalam Catatan Atas Laporan Barang dan Catatan Atas Laporan
Keuangan. Berikut ini merupakan contoh tentang pengungkapan nilai yang
dapat disusutkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan:
Nilai yang dapat disusutkan atas BMN yang menjadi obyek penyusutan sesuai
dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 1/PMK.06/2013 dibagi menjadi 2
(dua), yaitu:
a. Nilai yang dapat disusutkan atas Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan
31 Desember 2012, merupakan nilai buku per 31 Desember 2012.
b. Nilai yang dapat disusutkan atas Aset Tetap yang diperoleh setelah
31 Desember 2012, merupakan nilai perolehan. Dalahm hal nilai perolehan
tidak diketahui, dapat digunakan nilai wajar yang merupakan nilai estimasi.
Dalam hal terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai akibat penambahan atau
pengurangan kualitas dan/atau nilai Aset Tetap, yang memenuhi kriteria
sebagaimana
diatur
dalam
Standar
Akuntansi
Pemerintahan,
maka
penyusutan
sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Keuangan
nomor
ditetapkan
melalui
Keputusan
Menteri
Keuangan
89
nomor
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir
periode
Dalam rangka pengungkapan secara penuh, di dalam Catatan atas Laporan
Keuangan juga dapat dimuat pengungkapan penyusutan aset tetap guna
menunjukkan nilai perolehan bruto, akumulasi penyusutan, dan nilai buku
atas aset tetap tersebut.
Terkait hal tersebut, di dalam Catatan atas Laporan Keuangan dapat diuraikan
hal-hal sebagai berikut :
a. Penyajian atas nilai perolehan bruto, akumulasi penyusutan, dan nilai buku
atas BMN berupa Aset Tetap per kodefikasi barang sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 29/PMK.06/2010, dengan
mengacu pada Laporan Penyusutan yang merupakan bagian dari Laporan
Barang Kuasa Pengguna/Laporan Barang Pengguna.
b. Penyajian atas nilai perolehan bruto, akumulasi penyusutan, dan nilai buku
atas BMN berupa Aset Tetap per akun neraca. Berikut ini merupakan
contoh mengenai penyajian penyusutan per akun neraca:
Tanah
Peralatan dan Mesin
Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi dan Jaringan
Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan
Aset tetap lainnya
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya
Nilai Buku Aset
Konstruksi dalam Pengerjaan
Total Aset Tetap
Aset Lainnya - Aset Kemitraan dengan Pihak III
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
Total Aset Lainnya
Total Aset
c. Dalam
hal
terdapat
penyesuaian
120,000,000,000
4,000,000,000
(200,000,000)
35,000,000,000
(500,000,000)
12,758,500,000
(750,000,000)
1,656,000,000
(1,500,000)
51,963,000,000
4,300,000,000
176,263,000,000
15,000,000,000
(1,000,000,000)
14,000,000,000
190,263,000,000
akumulasi
penyusutan
akibat
penambahan nilai Aset Tetap Renovasi yang tidak menambah masa manfaat
terhadap Aset Tetap induk (lihat ilustrasi penyusutan atas Aset Tetap
Renovasi), maka atas informasi tersebut perlu dijelaskan ke dalam Catatan
Ringkas Barang dan Catatan Atas Laporan Keuangan pada saat akhir
periode serah terima dilakukan.
90
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
91
A. FORMAT LAPORAN POSISI BARANG MILIK NEGARA DI NERACA SETELAH PENYUSUTAN PERTAMA KALI
LAPORAN POSISI BARANG MILIK NEGARA DI NERACA HASIL PENYUSUTAN PERTAMA KALI
POSISI PER TANGGAL 1 JANUARI 2013
TAHUN ANGGARAN 2013
KODE UAKPB : ....<3>....
NAMA UAKPB : ....<4>....
AKUN NERACA
KODE
URAIAN
1
..<5>..
2
....<6>....
JUMLAH
Tanggal
Halaman
: ....<1>....
: ....<2>....
JUMLAH
NILAI BMN
AKUMULASI
NILAI BMN
KOREKSI
NILAI NETTO
SETELAH
PENYUSUTAN
PER 31-12-2012
NORMALISASI
NORMALISASI
3
4
5
6
7
999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999
999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999
....<7>...., ....<8>....
PENANGGUNG JAWAB UAKPB,
....<9>....
....<10>....
....<11>....
92
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Ketentuan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
93
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
TANGGAL : .<8>.
HALAMAN : .<9>.
KODE LAP. : .<10>.
JUMLAH
999.999.999
(999.999.999)
999.999.999
.<15>., .<16>.
PENANGGUNG JAWAB
UAKPB
.<17>.
.<18>.
.<19>.
Ketentuan:
1.
Nama Unit Akuntansi Pengguna Barang
2.
Nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Eselon I
3.
Nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Wilayah
4.
Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
5.
Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
6.
Periode laporan berupa HH-BB-TTTT
7.
Tahun Anggaran periode laporan
8.
Tanggal pencetakan laporan (system date)
9.
Halaman dari laporan
10. Kode laporan berdasarkan kodefikasi developer
11. Kode Akun Aset Tetap
12. Uraian Akun Tetap
13. Kode Akun Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
14. Uraian Akun Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
15. Kota ditandatanganinya laporan
16. Tanggal penandatanganan laporan
17. Jabatan penandatangan laporan
18. Nama penandatangan laporan
19. NIP penandatangan laporan
94
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
TANGGAL
HALAMAN
KODE LAP.
AKUMULASI
NILAI PER
PENYUSUTA
.<7>.
N
..<12>..
.<13>.
9.999.999
999.999.999
999.999.999
999.999.999
..<6>..
.<14>.
9.999.999
999.999.999
999.999.999
999.999.999
999.999.999
999.999.999
999.999.999
JUMLAH
..<15>..
: <9>
: <10>
: <11>
NILAI BUKU
PER ...<7>
.<16>., .<17>.
PENANGGUNG JAWAB
UAKPB
.<18>.
.<19>.
.<20>.
Ketentuan:
1.
Nama Unit Akuntansi Pengguna Barang
2.
Nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Eselon I
3.
Nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Wilayah
4.
Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
5.
Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
6.
Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok Barang/Sub
Kelompok Barang/Kelompok Barang
7.
Periode laporan berupa HH-BB-TTTT
8.
Tahun Anggaran periode laporan
9.
Tanggal pencetakan laporan (system date)
10. Halaman dari laporan
11. Kode laporan berdasarkan kodefikasi developer
12. Kode Akun Neraca
13. Uraian Akun Neraca
14. Uraian kode barang menurut PMK 29/2010
15. Satuan Barang Milik Negara
16. Kota ditandatanganinya laporan
17. Tanggal penandatanganan laporan
18. Jabatan penandatangan laporan
19. Nama penandatangan laporan
20. NIP penandatangan laporan
95
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
D. FORMAT LAPORAN BARANG HILANG YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA
BARANG
LAPORAN BARANG HILANG YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA BARANG
.<3>.
RINCIAN PER .<4>.
POSISI PER TANGGAL .<5>.
TAHUN ANGGARAN .<6>.
TANGGAL
HALAMAN
KODE LAP.
Uraian
..<11>..
..<12>..
TOTAL
Satuan
..<13>..
MUTASI
BERTAMBAH
..<7>..
:
:
..<8>..
..<9>..
BERKURANG
Kuantitas
999.999
Nilai
999.999.999
Kuantitas
999.999
Nilai
999.999.999
Kuantitas
999.999
Nilai
999.999.999
Kuantitas
999.999
Nilai
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
.<14>., .<15>.
PENANGGUNG JAWAB UAKPB
.<16>.
.<17>.
.<18>.
96
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Ketentuan:
1.
Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
2.
Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
3.
Kapitalisasi berupa Intrakomptabel/Ekstrakomptabel/Gabungan
4.
Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok Barang/Sub
Kelompok Barang/ Kelompok Barang
5.
Periode laporan berupa HH-BB-TTTT
6.
Tahun Anggaran periode laporan
7.
Tanggal pencetakan laporan (system date)
8.
Halaman dari laporan
9.
Kode laporan berdasarkan kodefikasi developer
10. Kode Akun Neraca
11. Uraian Akun Neraca
12. Uraian kode barang menurut PMK 29/2010
13. Satuan Barang Milik Negara
14. Kota ditandatanganinya laporan
15. Tanggal penandatanganan laporan
16. Jabatan penandatangan laporan
17. Nama penandatangan laporan
18. NIP penandatangan laporan
97
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
E. FORMAT DAFTAR BARANG HILANG YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA BARANG
Tanggal
Halaman
:
:
.<1>.
.<2>.
DAFTAR BARANG HILANG YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA BARANG
UNTUK PERIODE SAMPAI DENGAN TANGGAL .<3>.
IDENTITAS BARANG
NAMA BARANG
.<7>.
NUP
..<8>..
TGL
NO
MERK/TYPE
PEROLEHAN
DOKUMEN
.<9>.
.<10>.
.<11>.
JUMLAH
TGL
DOKUMEN
.<12>.
RUPIAH
KETERANGAN
.<13>.
999.999.999
999.999.999
.<14>., .<15>.
PENANGGUNG JAWAB UAKPB
.<16>.
.<17>.
.<18>.
98
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Ketentuan:
1 Tanggal pencetakan laporan (system date)
2 Halaman dari laporan
3 Periode laporan berupa HH-BB-TTTT
4 Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
5 Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
6 Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok Barang/Sub
Kelompok Barang/ Kelompok Barang
7 Uraian kode barang menurut PMK 29/2010
8 Nomor Urut Pendaftaran/Nomor Aset
9 Tanggal Perolehan BMN
10 Merk/Type BMN
11 Nomor Dokumen Sumber
12 Tanggal Dokumen Sumber
13 Keterangan tambahan BMN
14 Kota ditandatanganinya laporan
15 Tanggal penandatanganan laporan
16 Jabatan penandatangan laporan
17 Nama penandatangan laporan
18 NIP penandatangan laporan
99
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
F. FORMAT LAPORAN BARANG DENGAN KONDISI RUSAK BERAT YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA
KEPADA PENGELOLA BARANG
LAPORAN BARANG DENGAN KONDISI RUSAK BERAT YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA BARANG
.<3>.
RINCIAN PER .<4>.
POSISI PER TANGGAL .<5>.
TAHUN ANGGARAN .<6>.
Uraian
..<11>..
..<12>..
TOTAL
Satuan
..<13>..
Nilai
999.999.999
TANGGAL
..<7>..
HALAMAN
KODE LAP.
..<8>..
..<9>..
MUTASI
BERTAMBAH
Kuantitas
999.999
Nilai
999.999.999
BERKURANG
Kuantitas
999.999
Nilai
999.999.999
Nilai
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
999.999
999.999.999
.<14>., .<15>.
PENANGGUNG JAWAB UAKPB
.<16>.
.<17>.
.<18>.
100
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Ketentuan:
1.
Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
2.
Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
3.
Kapitalisasi berupa Intrakomptabel/Ekstrakomptabel/Gabungan
4.
Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok Barang/Sub
Kelompok Barang/ Kelompok Barang
5.
Periode laporan berupa HH-BB-TTTT
6.
Tahun Anggaran periode laporan
7.
Tanggal pencetakan laporan (system date)
8.
Halaman dari laporan
9.
Kode laporan berdasarkan kodefikasi developer
10. Kode Akun Neraca
11. Uraian Akun Neraca
12. Uraian kode barang menurut PMK 29/2010
13. Satuan Barang Milik Negara
14. Kota ditandatanganinya laporan
15. Tanggal penandatanganan laporan
16. Jabatan penandatangan laporan
17. Nama penandatangan laporan
18. NIP penandatangan laporan
101
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
G. FORMAT DAFTAR BARANG DENGAN KONDISI RUSAK BERAT YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA
KEPADA PENGELOLA BARANG
Tanggal
Halaman
:
:
.<1>.
.<2>.
DAFTAR BARANG BARANG DENGAN KONDISI RUSAK BERAT YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA
BARANG
UNTUK PERIODE SAMPAI DENGAN TANGGAL .<3>.
KODE UAKPB : .<4>.
NAMA UAKPB : .<5>.
KODE
BARANG
.<6>.
NAMA BARANG
.<7>.
NUP
..<8>..
TGL
PEROLEHAN
.<9>.
JUMLAH
IDENTITAS BARANG
NO
MERK/TYPE
DOKUMEN
.<10>.
.<11>.
TGL
DOKUMEN
.<12>.
RUPIAH
KETERANGAN
999.999.999
999.999.999
.<13>.
.<14>., .<15>.
PENANGGUNG JAWAB UAKPB
.<16>.
.<17>.
.<18>.
102
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Ketentuan:
1.
Tanggal pencetakan laporan (system date)
2.
Halaman dari laporan
3.
Periode laporan berupa HH-BB-TTTT
4.
Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
5.
Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
6.
Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok Barang/
Sub Kelompok Barang/Kelompok Barang
7.
Uraian kode barang menurut PMK 29/2010
8.
Nomor Urut Pendaftaran/Nomor Aset
9.
Tanggal Perolehan BMN
10.
Merk/Type BMN
11.
Nomor Dokumen Sumber
12.
Tanggal Dokumen Sumber
13.
Keterangan tambahan BMN
14.
Kota ditandatanganinya laporan
15.
Tanggal penandatanganan laporan
16.
Jabatan penandatangan laporan
17.
Nama penandatangan laporan
18.
NIP penandatangan laporan
103
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
: <7>
TANGGAL
HALAMAN
KODE LAP.
: <8>
: <9>
NUP
Satuan
Tanggal
Buku
Jenis
Transaksi
Uraian Transaksi
Tanggal
Perolehan
Kuantitas
Nilai
Kapitalisasi
10
11
..<11>..
..<12>..
..<13>..
..<14>..
<15>
<16>
<17>
<18>
<19>
<6>
ode
Uraian
1
..<10>..
.<20>., .<21>.
PENANGGUNG JAWAB UAKPB
.<22>.
.<23>.
.<24>.
104
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Ketentuan:
1.
Nama Unit Akuntansi Pengguna Barang
2.
Nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Eselon I
3.
Nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Wilayah
4.
Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
5.
Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
6.
Kapitalisasi berupa Intrakomptabel/Ekstrakomptabel/Gabungan
7.
Tanggal pencetakan laporan (system date)
8.
Halaman dari laporan
9.
Kode laporan berdasarkan kodefikasi developer
10.
Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok
Barang/Sub Kelompok Barang/ Kelompok Barang
11.
Uraian kode barang menurut PMK 29/2010
12.
Nomor Urut Pendaftaran/Nomor Aset
13.
Satuan Barang Milik Negara
14.
Tanggal dibukukannya transaksi atas BMN
15.
Jenis transaksi BMN
16.
Uraian Transaksi BMN
17.
Tanggal perolehan BMN
18.
Kuantitas BMN
19.
Nilai BMN
20.
Kota ditandatanganinya laporan
21.
Tanggal penandatanganan laporan
22.
Jabatan penandatangan laporan
23.
Nama penandatangan laporan
24.
NIP penandatangan laporan
105
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
I.
:
:
.<1>.
.<2>.
NAMA BARANG
NUP
TGL
PEROLEHAN
.<5>.
.<6>.
..<7>..
.<8>.
JUMLAH
IDENTITAS BARANG
NO
MERK/TYPE
DOKUMEN
.<9>.
.<10>.
TGL
DOKUMEN
RUPIAH
KETERANGAN
.<11>.
999.999.999
.<12>.
999.999.999
.<13>., .<14>.
PENANGGUNG JAWAB UAKPB
.<15>.
.<16>.
.<17>.
106
MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
Ketentuan:
1 Tanggal pencetakan laporan (system date)
2 Halaman dari laporan
3 Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
4 Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
5 Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok Barang/
Sub Kelompok Barang/Kelompok Barang
6 Uraian kode barang menurut PMK 29/2010
7 Nomor Urut Pendaftaran/Nomor Aset
8 Tanggal Perolehan BMN
9 Merk/Type BMN
10 Nomor Dokumen Sumber
11 Tanggal Dokumen Sumber
12 Keterangan tambahan BMN
13 Kota ditandatanganinya laporan
14 Tanggal penandatanganan laporan
15 Jabatan penandatangan laporan
16 Nama penandatangan laporan
17 NIP penandatangan laporan
107