Anda di halaman 1dari 145

KAJIAN ASPEK EKONOMI PADA PENGELOLAAN TANAH PEMAKAMAN

UMUM (TPU) KRISTEN DI KOTA MEDAN

TESIS

Oleh

RONALD REZEKI TARIGAN


067020008/AR

PA

K O L A

A S A R JA

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Ronald Rezeki Tarigan : Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan, 2008
USU Repository 2008

KAJIAN ASPEK EKONOMI PADA PENGELOLAAN TANAH PEMAKAMAN


UMUM (TPU) KRISTEN DI KOTA MEDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik


dalam Program Studi Teknik Arsitektur
pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

RONALD REZEKI TARIGAN


067020008/AR

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Judul Tesis

: KAJIAN ASPEK EKONOMI PADA

PENGELOLAAN TANAH PEMAKAMAN


UMUM (TPU) KRISTEN DI KOTA MEDAN
Nama Mahasiswa : Ronald Rezeki Tarigan
Nomor Pokok
: 067020008
Program Studi
: Teknik Arsitektur

Menyetujui,
Komisi Pembimbing

(Prof. Julaihi Wahid, Dipl.Arch, B.Arch, M.Arch, PhD)


Ketua

(Salmina W. Ginting, ST, MT)


Anggota

Ketua Program Studi,

Direktur,

(Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc)

(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B. M.Sc)

Tanggal Lulus: 04 Desember 2008

Telah diuji pada


Tanggal: 04 Desember 2008

PANITIA PENGUJI TESIS


Ketua

: Prof. Julaihi Wahid, Dipl.Arch, B.Arch, M.Arch, PhD

Anggota

: 1. Salmina W. Ginting, ST, MT


2. Ir. Rahmad Dian, MT
3. Ir. Rudolf Sitorus, MLA
4. Ir. Erlisa, ST, MT

ABSTRAK
Perkembangan fisik Kota Medan secara umum bergerak sangat cepat, ini
diakibatkan oleh tuntutan dan kebutuhan masyarakat Kota Medan yang sangat tinggi.
Masyarakat merupakan bagian dari sebuah kota harus menyadari bahwa mereka harus
mati atau meninggal dan sedini mungkin perlu direncanakan tempat pemakaman yang
layak, tertata dan terkelola dengan baik guna menghindarkan kesembrautan tata letaknya.
Setelah manusia mengalami kematian, pada masyarakat tertentu terdapat suatu
penilaian terhadap orang yang meninggal yaitu dengan memberikan ruang khusus
tersendiri. Salah satu bentuk apresiasi manusia kepada orang yang sudah meninggal yaitu
menyediakan lahan dalam bentuk ruang yang disebut makam. Sebagai contoh kasus
dipilih mengenai aspek ekonomi pada manajemen pengelolaan Tanah Pemakaman
Umum (TPU) Kristen di Kota Medan yang merupakan salah satu cara guna menghindari
tekanan-tekanan yang ditimbulkan oleh perkembangan Kota Medan.
Tujuan penelitian Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman
Umum (TPU) Kristen di Kota Medan dari sudut pandang aglomerasi dapat mendorong
munculnya kegiatan-kgiatan lain yang sangat potensial secara ekonomi dan membuktikan
bahwa peranan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen sangat potensial dalam
meningkatkan Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Lokasi penelitian direncanakan
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B yang dikelola oleh pemerintah
Kota Medan.
Adapun hasil yang dapat diambil dalam kajian ini adalah untuk menemukan
konsep manajemen pemakaman yang baik, khususnya untuk Tanah Pemakaman Umum
(TPU) Simalingkar B yang berpotensi secara ekonomi sehingga menjadi contoh proyek
dalam menciptakan pemakaman baru baik secara fisik maupun manajemen
pengelolaannya kedepan di Kota Medan.

Kata Kunci: Manajemen Lahan, Aspek Ekonomi Lahan, Lahan Pemakaman,


Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Ronald Rezeki Tarigan : Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan, 2008
USU Repository 2008

ABSTRACT

Development of Medan city physic generally moves rapidly, this is caused by


claim and need of people in Medan City that is very high. People is part of city must be
aware that they should die and it is important to plan the funeral, orderly, and managed
well to avoid the irregularity.
After human experiences the death, in certain people there is a evaluation on dead
man namely by giving special room. One of forms of human appreciation to dead ma
namely to prepare the land in the form called grave. For example, the case is choosen
about aspect of economy from management of Christian Public Grave in Medan city as
one of way to avoid the pressures caused by development of Medan city.
The goal of research on Economic Aspect Review in Grave general management
for Christian in Medan city from vie of agglomeration can promote the emergence of
another activities that is very potential in economy and to proove that role of Christian
Public Grave is very potential in ceasing the source of Native Regional Income. The
location of research in plan is Christian General Grace of Simalingkar B, managed by
government of Medan city.
The result gained in this research is to find the good concept of grave
management, especially for Land of General Grace Simalingkar B that is potential in
economy thus a project sample in creating the new grave area physically or management
in the future in Medan city.
Keyword:

Management of land, aspect of Land economy, land of funeral, native


regional revenue (PAD).

Ronald Rezeki Tarigan : Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan, 2008
USU Repository 2008

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan dan memanjatkan doa puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang tak berkesudahan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan tesis ini tepat pada waktunya.
Tesis yang berjudul Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah
Pemakaman Umum (TPU) Kristen Di Kota Medan. Ini disusun sebagai persyaratan
untuk memperoleh Gelar Magister Teknik dalam Program Studi Teknik Arsitektur pada
Sekolah Pascasarjana di Universitas Sumatera Utara (USU).
Dengan segala hormat dan kerendahan hati, pada kesempatan yang baik ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa.B, M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara (USU);

2.

Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Arsitektur
Universitas Sumatera Utara (USU);

3.

Prof. Julaihi Wahid, Dipl.Arch, B.Arch, M.Arch, PhD selaku Ketua Komisi
Pembimbing I dan Ibu Salmina W. Ginting, ST, MT, selaku Pembimbing II yang
banyak memberikan masukan, arahan serta ikut membantu dalam penyelesaian tesis
ini sesuai jadwal waktu yang ditetapkan;

4.

Ir. Dwira N Aulia, M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Magister Teknik Arsitektur
Universitas Sumatera Utara (USU);

5.

Bapak dan Ibu Dosen Magister Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara (USU) yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengajarannya
selama mengikuti perkuliahan;

6.

Novi, Staff administrasi pengelola Program Magister Teknik Arsitektur Sekolah


Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU);

7.

Rekan-rekan mahasiswa Program Magister Teknik Arsitektur Sekolah Pascasarjana


Universitas Sumatera Utara Angkatan 06 yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu ;

8.

Orang tua saya yang terkasih, Bapak Kabar Tua Tarigan dan Ibu Duma Elly Anne
Br. Ujung serta abang saya Roy Tarigan, adik-adik yang saya sayangi (Denny
Tarigan, Fridolin Tarigan, Imelda Tarigan);

9.

Orang tua saya yang terkasih, Bapak Sihar Cibro dan Ibu Yetty Br. Ujung, SH atas
kesempatan yang diberikan, baik moril maupun materiil kepada saya;

10. Salam terima-kasih yang sebesar-besarnya, terkhusus buat adik saya Renhard
Tarigan dan Brenlit Ginting yang telah berjibaku membantu saya,

baik waktu,

tenaga yang diberikan hingga selesainya tesis ini;


11. Semua pihak yang telah membantu, baik moril maupun materiil dalam penyelesaian
tesis ini.
Dan penulis menyadari sepenuhnya bahwa yang disajikan dalam tesis ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Akhirnya penulis berharap dan berdoa semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.

Medan, 04 Desember 2008

Penulis,

RIWAYAT HIDUP

Nama

: RONALD REZEKI TARIGAN

Tempat/ Tanggal Lahir

: Tigalingga, 14 Januari 1980

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Kristen Protestan

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Jl. Lada 1 No. 2 Perumnas Simalingkar Medan

Pendidikan

1. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 030301 Hutarakyat, Sidikalang

Tamat (1992)

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) RK. ST. Paulus, Sidikalang

Tamat (1995)

3. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5, Medan

Tamat (1998)

4. Sarjana Teknik Arsitektur Institut Teknologi Medan (ITM), Medan

Tamat (2003)

5. Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara (USU), Medan Tamat (2008)

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................................ i
ABSTRACT ..............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................iii
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................................vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
1.5. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 10
2.1. Defenisi Aglomerasi ............................................................................ 10
2.2. Tinjauan Teori ..................................................................................... 11
2.2.1. Konsep Ekonomi Aglomerasi (Agglomeration Economies) ..... 11
2.3. Teori Aglomerasi ................................................................................. 12
2.3.1. Teori Neo Klasik ........................................................................ 12

2.3.2. Teori Eksternalitas Dinamis ....................................................... 13


2.3.3. Teori Ekonomi Geografi Baru
(The New Economic Geography) ............................................. 14
2.4. Kasus-Kasus Algomerasi Perkotaan ................................................... 15
2.4.1. Aglomerasi Perkotaan di Daerah Istimewa Yogyakarta ........... 15
2.4.2. Konsentrasi Geografis Industri Manufaktur di Greater
Jakarta dan Bandung Periode 1980-2000: Menuju Satu
Daerah Aglomerasi .................................................................. 18
2.5. Pemakaman ........................................................................................... 20
2.5.1 Pemakaman di Kota Medan ...................................................... 22
2.5.2. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan ....... 34
2.6. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang Sah .......................................... 36
2.6.1. Sektor Pemakaman sebagai sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD) ................................................ 36
2.6.2. Target dan Hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) Medan ...... 39
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 44
3.1. Jenis Penelitian....................................................................................... 44
3.2. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 44
3.3. Lokasi Penelitian .................................................................................. 45
3.4. Jadwal Penelitian ................................................................................. 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 49
4.1.

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B


Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan
Medan Tuntungan ............................................................................. 49
4.1.1. Lokasi ...................................................................................... 49
4.1.2. Kondisi Umum Tanah Pemakaman Umum (TPU )
Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B

Kecamatan Medan Tuntungan ............................................. 60


4.1.3. Kapasitas Tanah Pemakaman Umum (TPU )
Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ..................... 61
4.2.

Aglomerasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B


Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan
Medan Tuntungan ... .......................................................................... 63

BAB V KESIMPULAN ....................................................................................... 80


5.1.

Kesimpulan dan Saran ...................................................................... 80


5.1.1. Kesimpulan ............................................................................. 80
5.1.2. Saran ........................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 85

DAFTAR TABEL
Nomor

Judul

Halaman

2.1.

Daftar Tanah Pemakaman Umum (TPU) Yang Dikelola Oleh


Pemko Medan ..............................................................................................24

2.2.

Daftar Tanah Wakaf / Yayasan Dalam Daerah Kota Medan ........................25

2.3.

Target dan Realisasi Sektor Pemakaman Tahun 1996-2002 ........................40

2.4.

Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002 ................................42

3.1.

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kajian Aspek Ekonomi Pada


PengelolaanTanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen
di Kota Medan ...............................................................................................46

4.1.

Kondisi umum tapak .....................................................................................60

4.2.

Jumlah Pemakaman Baru (dewasa) di Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan


Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Periode
Tahun 2000 s/d 2005 .....................................................................................62

4.3.

Jumlah Pemakaman Baru (anak-anak) di Simalingkar B Jl. Bunga Rampe


Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Periode
Tahun 2000 s/d 2005 .....................................................................................62

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Judul

Halaman

1.1.

Kerangka Pemikiran dan Penelitian ............................................................. 9

2.1.

Target dan Realisasi Pemakaman 1996-2000 ............................................... 40

2.2.

Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002 ................................ 42

2.3.

Skets Prosedur Untuk Memperoleh Izin Pemakaman Jenazah .................... 43

2.4.

Skets Prosedur Untuk Memperoleh Izin


Pemindahan Kerangka Jenazah/Tulang Belulang ......................................... 43

4.1.

Lokasi Pemakaman Umum Kristen di Kota Medan,


Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga
Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan................ 50

4.2.

Peta sebaran pengguna areal Pemakaman Simalingkar B Jl. Bunga


Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan................ 51

4.3.

Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe


Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ............................ 52

4.4.

Situasi dan Kondisi Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B


Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan
Medan Tuntungan
.............................................................. 53

4.5.

Situasi dan Kondisi Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B


Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan
Medan Tuntungan
.............................................................. 54

4.6.

Situasi dan Kondisi Site Plan Lokasi Pemakaman Kristen


Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan............................................... 55

4.7.

Peta udara dan Kondisi Site Plan Lokasi Tanah Pemakaman Umum
(TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan .............................................. 56

4.8.

Aglomerasi yang terjadi disekitar Tanah Pemakaman Umum (TPU)


Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B
Kecamatan Medan Tuntungan ..................................................................... 64

4.9.

Tukang Nisan ............................................................................................... 66

4.10.

Tukang Bunga ............................................................................................... 67

4.11.

Tukang Konstruksi Makam/Kuburan sedang bekerja di lokasi


Pemakaman .................................................................................................. 69

4.12. Tukang Peti Jenazah .................................................................................... 70


4.13. Tempat Parkir disekitar Pemakaman ........................................................... 72
4.14.

Sarana Toilet ................................................................................................. 73

4.15.

Kantin di Sekitar Pemakaman ...................................................................... 74

4.16. Tukang Air Bersih ......................................................................................... 75


4.17.

Penjaga Kuburan ........................................................................................... 76

4.18.

Ragam bentuk kuburan yang dimiliki masyarakat di dekat


lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe
Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. .......................... 78

4.19.

Site Plan Tanah Kaplingan Pemakaman yang dijual masyarakat


di dekat lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan
Tuntungan ................................................................................................. 79

5.1.

Tambahan Usulan Aglomerasi yang terjadi disekitar Tanah


Pemakaman Umum Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe
Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ............................ 84

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Judul

Halaman

1.

Lampiran Hasil Perhitungan Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)


dan Lapangan Pekerjaan ............................................................................ 87

2.

Lampiran Proyeksi Penduduk Kota Medan ................................................ 126

3.

Lampiran Sebaran Diagram Batang Penggunaan Makam Simalingkar B


Tahun 2006 ................................................................................................. 134

BAB I
PENDAHULUAN

1.6. Latar Belakang


Tingkat pertumbuhan penduduk Kota Medan kurun waktu 1990-2004 sebesar
1,0% lebih rendah dari tingkat pertumbuhan penduduk Sumatera Utara yaitu sebesar
1,2%. Tingkat pertumbuhan penduduk kota Medan tersebut juga lebih rendah dari
Kabupaten Deli Serdang (2,10%) dan Kota Binjai (1,68%). Angka pertumbuhan tersebut
menunjukkan bahwa kota-kota sekitar kota Medan dibandingkan kota inti/kota Medan
sehingga kondisi tersebut menunjukkan bahwa kota-kota sekitarnya mempunyai peran
yang besar dalam menampung laju urbanisasi perkotaan.
Perubahan tingkat pertumbuhan kota Medan tersebut selama kurun waktu tahun
1970-2004 mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini tentunya mempunyai
implikasi pada perubahan guna lahan pertanian menjadi guna lahan pemukiman,
perkantoran, dan perdagangan, jasa dan industri dan fasilitas sosial lainnya.
Pertambahan penduduk di perkotaan yang sangat tinggi mengakibatkan
meningkatnya kebutuhan tanah. Selain itu, meningkatnya kegiatan sosial-ekonomi di
perkotaan sebagai bagian dari pertumbuhan dan perkembangan kota juga merupakan
penyebab meningkatnya permintaan terhadap tanah.
Meningkatnya permintaan tanah dan terbatasnya persediaan tanah di perkotaan
merupakan penyebab terus meningkatnya nilai tanah perkotaan. Dari sisi penyediaan
infrastruktur perkotaan yang mempergunakan tanah sebagai basis kegiatan, maka terus
meningkatnya harga tanah di perkotaan merupakan kendala bagi peningkatan pelayanan

sarana dan prasarana tersebut termasuk areal untuk pemakaman sudah sangat mendesak
pengadaannya sekarang ini, sedangkan pada sisi lain peningkatan pelayanan merupakan
tangung jawab pemerintah daerah yang harus dipenuhi. Ironisnya masalah penting yang
dialami pemerintah kota didunia ketiga adalah kurangnya sumber-sumber pembiayaan
dan kapasitas dalam menyediakan infrastruktur perkotaan tersebut.
Dengan gambaran seperti di atas, hal ini juga dialami oleh pemerintah kota
Medan dalam hal menyediakan infrastruktur kota termasuk areal pemakaman.
Terbatasnya tanah dan anggaran pemerintah kota serta meningkatnya kebutuhan akan
infrastruktur membuat pemerintah kota kesulitan dalam menangani/menyediakan areal
pemakaman di perkotaan.
Melihat perkembangan kota Medan sangat membutuhkan terwujudnya sarana dan
prasarana perkotaan yang handal guna mendukung stabilisasi nilai kehidupan diperkotaan
baik langsung maupun tidak langsung. Kota Medan saat ini dalam perkembangan menuju
kota metropolitan dimana kegiatan ekonominya dapat dijadikan sebagai mesin
perekonomian di kawasan Sumatera-Utara, dan dari acuan tersebut diatas wajar melihat
peningkatan pembangunan yang semakin menuju ke ciri pembangunan yang
berkelanjutan dan berkesinambungan dan dapat dikatakan bahwa pembangunan kota
Medan sangat menggembirakan.
Perkembangan fisik kota Medan secara umum bergerak sangat cepat, ini
diakibatkan oleh tuntutan dan kebutuhan masyarakat kota Medan yang sangat tinggi.
Dengan demikian masyarakat yang merupakan bagian dari sebuah kota harus menyadari
bahwa mereka harus mati atau meninggal. Dengan mengalami kematian dalam hidup ini
berarti kita harus mengetahui suatu paham yakni paham kematian akhir dari sebuah

kehidupan. Perlu dipertimbangkan apabila pertumbuhan penduduk ada, berarti

tingkat

kematian juga kurang lebih pasti seimbang, jadi harus dipikirkan kemana nantinya
seseorang itu dikuburkan, sehingga wajar direncanakan sedini mungkin untuk
mengantisipasi kejadian ini nantinya.
Setiap peristiwa pasti memiliki awal dan akhir. Sama halnya dengan kehidupan di
dunia, di awali dengan kelahiran dan diakhiri dengan kematian. Kelahiran disambut
gembira dengan berbagai pengharapan terhadap kehidupan si anak kelak. Sedangkan
kematian identik dengan kesedihan dan rasa kehilangan yang mendalam. Sebagai
penghormatan terakhir, bisanya proses pemakamam dilakukan sakral mungkin sesuai
dengan agama dan adat yang berlaku. Kemudian, jenazah dimakamkan di area
pemakaman di tata dan dikelola sedemikian rupa sebagai wujud rasa sayang dari orang
yang ditinggalkan.
Setelah manusia mengalami kematian, pada masyarakat tertentu terdapat suatu
penilaian terhadap orang yang mengalami kematian/meninggal yaitu dengan memberikan
ruang khusus tersendiri. Proses kematian ini mengindikasikan terjadinya pemisahan
antara ruang yang mati dan ruang yang hidup. Salah satu bentuk apresiasi manusia
terhadap yang sudah meninggal disediakan lahan dalam bentuk ruang yang disebut
makam.
Tanah pemakaman merupakan suatu tanda peringatan dan juga dapat
menggambarkan

salah satu defenisi yang dapat mencerminkan ciri dari sebuah kota.

Makam adalah simbol dari kehadiran yang mati sekaligus analogi peralihan dua dunia
sehingga perlu direncanakan sedini mungkin untuk menghindarkan kesembrautan tata
letaknya.

Fisik pemakaman dapat kita kaitkan dengan dunia arsitektur yang disebut juga
seni (art). Dalam perkembangan selanjutnya, bahwa kehadiran bentuk simbolis ini dapat
dihadirkan dengan satu pandangan yang mempunyai tujuan tertentu dan berkembang
menjadi sebuah kajian yang didalamnya berisikan hal-hal yang mempengaruhi wujud
arsitektur pemakaman itu sendiri. Maka dengan sendirinya analisis ini dimaksudkan
untuk mengajak cara pandang masyarakat luas terhadap kematian yang bisa
mempengaruhi pembentukan dan penataan arsitektur pemakaman yang modern tetapi
harus didasari jiwa yang religius. Sehingga paham kematian dalam masyarakat yang
percaya dengan konsep pemakaman ini akan mempengaruhi pembentukan fisik
pemakaman serta akan lebih memperkaya arsitektur pemakaman itu sendiri dan akan
lebih memperdalam pemahaman manusia akan kehidupan dan kematian.
Manajemen Tanah Pemakaman Umum (TPU) di kota Medan nantinya dapat
menciptakan suatu manajemen yang baik bagi mereka yang mengalami kematian dan
kehidupan. Ini didasari oleh nilai-nilai sejarah dan potensi dari kawasan yang akan dapat
memberikan nilai ganda bagi perkembangan suatu wilayah secara ekonomi sehingga
menghasilkan berbagai kegiatan-keiatan (aglomerasi) yang berpotensi secara ekonomi
dalam upaya meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan. Kajian
ini nantinya akan memberikan suatu rekomendasi dalam bentuk solusi yang baik dalam
mengatasi segala masalah dengan aristektur pemakaman agar tertata fisik dan manajemen
pengelolaannya pada kawasan pemakaman eksisting. Pengelolaan manajemen tempat
pemakaman yang tidak keseluruhannya dikelola oleh Pemerintah Kota Medan adalah
salah satu masalah yang belum terkoordinir, pemakaman yang multi fungsi, disamping

terbenturnya anggaran dan sempitnya lahan juga kultur kebiasaan penduduk yang
heterogen, saling memiliki budaya kebiasaan dan tata cara penguburan.
Untuk penambahan lahan terlebih dahulu harus diadakan penelitian tentang lokasi
yang strategis baik tempat, kondisi dan luas areal, sedangkan teknis pelaksanaannya
harus matang dan disesuaikan dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) serta
profesionalisme petugas pengelola yang kesemuanya ini membutuhkan dana yang tidak
sedikit.
Dengan keterbatasan sumber tadi, Pemerintah Kota Medan dalam hal ini Dinas
Pertamanan Kota Medan secara bertahap mulai memikirkan pentingnya infrastruktur
seperti pemakaman di kota Medan, disamping bersumber dari APBD propinsi Sumatera
Utara atau bahkan bantuan dari Pemerintah Pusat.
Berdasarkan uraian dan analisa diatas maka rencana judul penelitian ini adalah
Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU)
Kristen di Kota Medan.
Yang menjadi studi kasus umum dalam tesis ini dipilih berdasarkan data dari
Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pertamanan Kota Medan, adapun Tanah
Pemakaman Umum (TPU) Kristen yang dikelola oleh Pemerintah Kota Medan terdiri
dari:
1. Pemakaman Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat
Kecamatan Medan Selayang;
2. Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B
Kecamatan Medan Tuntungan;

3. Pemakaman Kristen Patumbak Jalan Turi Ujung Kelurahan Timbang Deli Kecamatan
Medan Amplas;
4. Pemakaman Kristen Abdullah Lubis Jalan Abdullah Lubis Kelurahan Babura
Kecamatan Medan Baru;
5. Pemakaman Kristen Padang Bulan Jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan Medan
Baru;
6. Pemakaman Kristen Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei
Wampu Kecamatan Medan Baru;
7. Pemakaman Kristen Gajah Mada Lama Jl. Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar
Muda Kecamatan Medan Petisah.
Tetapi dalam pembahasan kajian ini hanya ditentukan 1 (satu) lokasi saja yaitu
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan.
1.7. Perumusan Masalah
Dengan melakukan berbagai observasi di tempat-tempat pemakaman di seluruh
Kota Medan, maka disimpulkan akan muncul berbagai masalah penting diantarannya
adalah :
1. Dari tujuh lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan enam
diantaranya tidak berfungsi lagi, hanya satu lokasi saja yang dapat diberdayakan
secara ekonomi tetapi belum maksimal;
2. Manajemen Pemakaman dari seluruh Tanah Pemakaman Umum (TPU) di Kota
Medan belum dikelola dengan baik;
3. Masyarakat belum disadarkan bahwa Tanah Pemakaman Umum sebenarnya potensial
secara ekonomi;

4. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen kota Medan secara ekonomi tidak memberi
sumbangan besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD);
5. Tidak terkoordinasi dengan baik, karena tidak adanya investor swasta yang ingin
menjadikan pemakaman sebagai peluang bisnis yang sangat menguntungkan.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengkaji aspek ekonomi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota
Medan dari sudut pandang Aglomerasi yaitu bahwa kegiatan utama pemakaman di
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen dapat mendorong munculnya kegiatankegiatan lain yang sangat potensial secara ekonomi;
2. Menelusuri potensi ekonomi tersebut dalam upaya meningkatkan sumber Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Kota Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Nantinya hasil penelitian ini akan bermanfaat terhadap perkembangan kota
Medan khususnya dalam manajemen penataan pemakaman yang ada di kota Medan
antara lain :
1. Sebagai bahan masukan untuk penelitian lanjutan dalam bidang pengembangan
sarana dan prasarana sosial bermasyarakat dalam kota;
2. Sebagai bahan masukan kepada pemerintah Kota Medan di dalam setiap pengambilan
kebijakan pembangunan kota khususnya masalah pemakaman.
1.5. Kerangka Pemikiran
Melalui penjelasan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, maupun
manfaat penelitian ini nantinya akan tercipta suatu solusi yang tepat sebagai panduan
dalam mengambil kebijakan manajemen pembangunan Kota Medan.

Untuk lebih jelasnya Kerangka Penelitian di aplikasikan dalam bentuk struktur urutan
sebagai berikut:
LATAR BELAKANG
GAGASAN IDE

Memberdayakan Kawasan Pemakaman Agar Berfungsi Secara Ekonomi

MASALAH
a. Dari tujuh lokasi TPU Kristen di kota Medan enam diantaranya tidak berfungsi lagi, hanya satu lokasi
saja yang dapat diberdayakan secara ekonomi tetapi belum maksimal.
b. Manajemen Pemakaman dari seluruh TPU di kota Medan belum dikelola dengan baik.
c. Masyarakat belum disadarkan bahwa Tanah Pemakaman Umum sebenarnya potensial secara ekonomi
d. TPU Kristen kota Medan secara ekonomi tidak memberi sumbangan besar bagi PAD

TUJUAN
a. Untuk mengkaji aspek ekonomi Tanah Pemakaman Umum (TPU)
Kristen di Medan dari sudut pandang Aglomerasi yaitu bahwa
kegiatan utama pemakaman di Tanah Pemakaman Umum (TPU)
Kristen dapat mendorong munculnya kegiatan kegiatan
lain yang sangat potensial secara ekonomi.
b. Menelusuri potensi ekonomi tersebut dalam upaya meningkatkan
sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Medan.

SURVEY
LAPANGAN

LITERATUR

WAWANCARA

PENGUMPULAN DATA

ANALISA
Lokasi (Karakter)
Kegiatan Pemakaman
Dampak lain akibat
kegiatan pemakaman

KESIMPULAN/SARAN
Gambar. 1. Kerangka Pemikiran dan Penelitian

STUDY BANDING

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Defenisi Aglomerasi


Apa yang dimaksud dengan aglomerasi? Montgomery (1988) mendefinisikan
aglomerasi sebagai konsentrasi spasial dari aktifitas ekonomi di kawasan perkotaan
karena penghematan akibat lokasi yang berdekatan (economies of proximity) yang
diasosasiakan dengan kluster spasial dari perusahaan, para pekerja, dan konsumen
(Montgomery, 1988). Ini senada dengan Markusen (1996) yang menyatakan bahwa
aglomerasi merupakan suatu lokasi yang tidak mudah berubah akibat adanya
penghematan eksternal yang terbuka bagi semua perusahaan yang letaknya berdekatan
dengan perusahaan lain dan penyedia jasa dan bukan akibat kalkulasi perusahaan atau
para pekerja secara individual.
Sementara itu, para ahli ekonomi perkotaan mendefinisikan kota sebagai hasil
dari produksi aglomerasi secara spasial. Ini pada gilirannya mendorong tumbuhnya
literatur mengenai formasi kota. Perspektif moderen menunjukkan beberapa kelemahan
teori Klasik mengenai aglomerasi. Pada konteks ini, tiga jalur pemikiran dapat
diidentifikasi. Pertama, teori-teori baru mengenai eksternalitas dinamis (dynamic
externalities). Kedua, mazab pertumbuhan perkotaan. Ketiga, paradigma berbasis biaya
transaksi.

Dalam menjelaskan fenomena aglomerasi, banyak ekonom mendefinisikan kota


sebagai hasil dari proses produksi aglomerasi secara spasial. Dalam khasanah studi

perkotaan yang secara intensif dilakukan oleh para ekonom agaknya dapat diidentifikasi
empat periode evolusi pemikiran (Quigley, 1998: 127-9). kebanyakan studi
memformalkan model yang mencoba menjelaskan daya tarik lokasi kawasan perkotaan.

2.2. Tinjauan Teori


2.2.1. Konsep Ekonomi Aglomerasi (Agglomeration Economies)
Dalam konteks ekonomi geografi, konsep aglomerasi berkaitan dengan
konsentrasi spasial dari penduduk dan kegiatan-kegiatan ekonomi (Malmberg dan
Maskell, 2001). Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Montgomery dalam
Kuncoro (2002) bahwa aglomerasi adalah konsentrasi spasial dari aktivitas ekonomi di
kawasan perkotaan karena penghematan akibat lokasi yang berdekatan (economies of
proximity) yang diasosiasikan dengan kluster spasial dari perusahaan, para pekerja dan
konsumen. Keuntungan-keuntungan dari konsentrasi spasial sebagai akibat dari ekonomi
skala (scale economies) disebut dengan ekonomi aglomerasi (agglomeration economies).
(Mills dan Hamilton, 1989). Pengertian ekonomi aglomerasi juga berkaitan dengan
eksternalitas kedekatan geografis dari kegiatan-kegiatan ekonomi, bahwa ekonomi
aglomerasi merupakan suatu bentuk dari eksternalitas positif dalam produksi yang
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan kota. (Bradley
and Gans, 1996). Ekonomi aglomerasi diartikan sebagai penurunan biaya produksi karena
kegiatan-kegiatan ekonomi berlokasi pada tempat yang sama. Gagasan ini merupakan
sumbangan pemikiran Alfred Marshall yang menggunakan istilah localized industry
sebagai pengganti dari istilah ekonomi aglomerasi. Ahli ekonomi Hoover juga membuat
klasifikasi ekonomi aglomerasi menjadi 3 jenis (Isard, 1979) yaitu large scale economies

merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan karena membesarnya skala produksi


perusahaan tersebut pada suatu lokasi, localization economies merupakan keuntungan
yang diperoleh bagi semua perusahaan dalam industri yang sama dalam suatu lokasi dan
urbanization economies merupakan keuntungan bagi semua industri pada suatu lokasi
yang sama sebagai konsekuensi membesarnya skala ekonomi (penduduk, pendapatan,
output atau kemakmuran) dari lokasi tersebut. Berbeda dengan pendapat para ahli
ekonomi yang lain, OSullivan (1996) membagi ekonomi aglomerasi menjadi dua jenis
yaitu ekonomi lokalisasi dan ekonomi urbanisasi. Dalam hal ini yang dimaksud dengan
ekonomi aglomerasi adalah eksternalitas positif dalam produksi yaitu menurunnya biaya
produksi sebagian besar perusahaan sebagai akibat dari produksi perusahaan
lain meningkat.

2.3. Teori Aglomerasi


2.3.1. Teori Neo Klasik
Sumbangan terbesar Teori Neo Klasik adalah pengenalan terhadap ekonomi
aglomerasi dengan argumentasi bahwa aglomerasi muncul dari prilaku para pelaku
ekonomi dalam mencari keuntungan aglomerasi berupa ekonomi lokalisasi dan ekonomi
urbanisasi. (Kuncoro, 2002). Asumsi yang digunakan oleh teori neo-klasik adalah
constant return to scale dan persaingan sempurna. Alfred Weber dikenal sebagai pendiri
teori lokasi modern yang berkenaan dengan tempat, lokasi dan geografi dari kegiatan
ekonomi. Minimalisasi biaya yang dikombinasikan dengan bobot input-input yang
berbeda dari perusahaan dan industri menentukan lokasi optimal bagi suatu perusahaan.
Weber secara eksplisit memperkenalkan konsep ekonomi aglomerasi, skala efisien

minimum, dan keterkaitan ke depan dan ke belakang. Konsep ini menjadi dasar
berkembangnya teori perdagangan regional baru. Dalam sistem perkotaan teori neo
klasik, mengasumsikan adanya persaingan sempurna sehingga kekuatan sentripetal
aglomerasi disebut sebagai ekonomi eksternal murni. (Krugman, 1998). Kekuatan
sentripetal muncul dari kebutuhan untuk pulang-pergi (commute) ke pusat bisnis utama
dalam masing-masing kota yang menyebabkan suatu gradien sewa tanah dalam masingmasing kota. Menurut Krugman (1998), keterbatasan teori neo klasik diantaranya adalah
melihat bahwa ekonomi eksternal yang mendorong adanya aglomerasi masih dianggap
sebagi misteri (blackbox). Disamping itu sistem perkotaan neo klasik adalah non spasial
yang hanya menggambarkan jumlah dan tipe kota tetapi tidak menunjukkan lokasinya.

2.3.2. Teori Eksternalitas Dinamis


Teori-teori

eksternalitas

dinamis

percaya

bahwa

kedekatan

geografis

memudahkan transmisi ide, maka transfer teknologi merupakan hal penting bagi kota
(Glaeser, et.al. 1992). Teori eksternalitas dinamis didasarkan pada teori yang
dikemukakan oleh Marshall-Arrow-Romer (MAR), Porter dan Jacob. Teori-teori ini
mencoba menjelaskan secara simultan bagaimana membentuk kota dan mengapa kota
tumbuh. Eksternalitas MAR menekankan pada transfer pengetahuan antar perusahaan
dalam suatu industri. Menurut MAR monopoli lokal merupakan hal yang lebih baik
dibandingkan dengan kompetisi lokal sebab lokal monopoli menghambat aliran ide dari
industri lain dan eksternalitas diinternalisasi oleh inovator. Seperti halnya MAR, Porter
mengatakan bahwa dengan transfer pengetahuan tertentu, konsentrasi industri secara

geografis akan mendorong pertumbuhan. Berbeda dengan MAR, Porter menyatakan


bahwa kompetisi lokal lebih penting untuk mempercepat adopsi inovasi.
Tidak seperti MAR dan Porter, Jacob percaya bahwa transfer pengetahuan paling penting
adalah berasal datang dari industri-industri inti. Variasi dan keberagaman industri yang
berdekatan secara geografis akan mendukung inovasi dan pertumbuhan dibandingkan
dengan spesialisasi secara geografis.

2.3.3. Teori Ekonomi Geografi Baru (The New Economic Geography)


Teori ekonomi geografi baru berupaya untuk menurunkan efek-efek aglomerasi
dari interaksi antara besarnya pasar, biaya transportasi dan increasing return dari
perusahaan. Dalam hal ini ekonomi aglomerasi tidak di asumsikan tetapi diturunkan dari
interaksi ekonomi skala pada tingkat perusahaan, biaya transportasi dan mobilitas faktor
produksi. Teori ekonomi geografi baru menekankan pada adanya mekanisme kausalitas
sirkular untuk menjelaskan konsentrasi spasial dari kegiatan ekonomi (Krugman dan
Venables dalam Martin & Ottavianno, 2001). Dalam model tersebut kekuatan sentripetal
berasal dari adanya variasi konsumsi atau beragamnya intermediate good pada sisi
produksi. Kekuatan sentrifugal berasal dari tekanan yang dimiliki oleh konsentrasi
geografis dari pasar input lokal yang menawarkan harga lebih tinggi dan menyebarnya
permintaan. Jika biaya transportasi cukup rendah maka akan terjadi aglomerasi. Dalam
model eksternalitas teknologi, transfer pengetahuan antar perusahaan memberikan
insentif bagi aglomerasi kegiatan ekonomi. Informasi diperlakukan sebagai barang publik
dengan kata lain tidak ada persaingan dalam memperolehnya. Difusi informasi ini
kemudian

menghasilkan

manfaat

bagi

masing-masing

perusahaan.

Dengan

mengasumsikan bahwa masing-masing perusahaan menghasilkan informasi yang


berbeda-beda, manfaat interaksi meningkat seiring dengan jumlah perusahaan. Karena
interaksi ini informal, perluasan pertukaran informasi menurun dengan meningkatnya
jarak. Hal ini memberikan insentif bagi pengusaha untuk berlokasi dekat dengan
perusahaan lain sehingga menghasilkan aglomerasi.

2.4. Kasus-Kasus Aglomerasi Perkotaan


2.4.1. Aglomerasi Perkotaan di Daerah Istimewa Yogyakarta
Dalam menjelaskan fenomena aglomerasi, banyak ekonom mendefinisikan kota
sebagai hasil dari proses produksi aglomerasi secara spasial. Dalam khasanah studi
perkotaan yang secara intensif dilakukan oleh para ekonom agaknya dapat diidentifikasi
empat periode evolusi pemikiran (Quigley, 1998: 127-9). Pada perode pertama, yaitu
beberapa dasawarsa setelah Perang Dunia I, fokus analisis adalah pada faktor-faktor yang
mempengaruhi lokasi perusahaan dan rumah tangga dalam suatu kota. Pada periode
kedua, yang dimulai pada pertengahan dasawarsa 1960-an, kebanyakan studi
memformalkan model yang mencoba menjelaskan daya tarik lokasi kawasan perkotaan.
Periode ketiga muncul dari analisis yang intensif mengenai kota-kota utama di AS
(misalnya, New York) dan memperkenalkan konsep eksternalitas, yang muncul akibat
skala ekonomis. Saat ini, kita berada dalam pertengahan periode keempat dalam mencoba
memahami perekonomian kota. Pada periode ini, kota digunakan untuk menganalisis
hakekat dan sebab-sebab pertumbuhan ekonomi. Kebanyakan analisis aglomerasi secara
implisit mengasumsikan bahwa formasi dan perkembangan kota dapat dipahami bila
mekanisme konsentrasi produksi secara spasial telah dimengerti dengan benar.

DIY adalah provinsi yang unik secara demografik. Jumlah penduduk DIY hanya
sekitar 3,1 juta jiwa pada tahun 2000 dan memiliki angka pertumbuhan penduduk 0,72%,
yang paling rendah di Indonesia. Dengan sekitar 60% penduduk tinggal di daerah
perkotaan, DIY merupakan provinsi dengan penduduk paling padat kedua di Indonesia,
setelah DKI Jakarta. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk DIY pada tahun 2000 sebesar
980 orang/km2, dengan tingkat kepadatan tertinggi di Kota Yogyakarta (12.228
orang/km2) dan terendah di Gunung Kidul (451 orang/km2).
Aglomerasi penduduk DIY cenderung berada di kota Yogjakarta dan kabupaten
Sleman. Dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,51% per tahun selama 1990-2000,
Kabupaten Sleman memiliki pertumbuhan penduduk tertinggi di Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, diikuti Bantul dan Gunungkidul, sedang Kodya Yogya dan
Kulonprogo mengalami pertumbuhan negatif. Dari segi jumlah penduduk, Kabupaten
Sleman juga memiliki penduduk terbesar diikuti Bantul,Gunungkidul, Jogja dan
Kulonprogo.
Secara demografis hal ini menunjukkan bahwa di Sleman terdapat aktivitas yang
tinggi dalam bidang kependudukan berupa bertambahnya para pendatang, meningkatnya
angka kelahiran, dan banyaknya pasangan usia subur. Pada gilirannya, ini menunjukkan
adanya fenomena perkotaan, terutama Extended Yogyakarta urban region, yaitu kota
Yogyakarta ditambah kecamatan-kecamatan di Kabupaten Sleman yang berbatasan
langsung dengan Yogyakarta.
Dari uraian di atas, dengan melihat komposisi penduduk Sleman, maka dapat
disimpulkan bahwa wilayah selatan Kabupaten Sleman yang meliputi kecamatan
Gamping, Melati, Ngaglik dan Depok ditambah lagi dengan Kecamatan Godean dan

Sleman memang merupakan basis pertumbuhan perkotaan yang membentuk satu


aglomerasi dengan Kota Yogyakarta. Kecamatan Godean, Sleman dan Ngaglik, kendati
terletak agak jauh dari Kota Yogyakarta, telah berkembang menjadi arah kegiatan
masyarakat di wilayah kecamatan sekitarnya sehingga menjadi pusat pertumbuhan.
Indikator kependudukan ketiga kecamatan/kota tersebut memiliki kepadatan penduduk
yang cukup tinggi yang mencerminkan tingginya aktivitas kependudukan sebagai salah
satu fenomena perkotaan. Dinamika aktivitas ekonomi di DIY menimbulkan konsentrasi
aktivitas ekonomi di Kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman. Aglomerasi ekonomi di
kedua daerah ini nampaknya tumbuh pesat, sebagaimana tercermin dari tingginya
pertumbuhan ekonomi yang melebihi rata-rata DIY. Menjamurnya rumah makan, rumah
kos, berbagai aktivitas perdagangan dan jasa, berjalan seiring dengan dibangunnya
universitas dan hotel.
Apakah aglomerasi penduduk juga sejalan dengan aglomerasi industri di DIY?
Identifikasi wilayah perkotaan juga bisa dilakukan dengan melihat konsentrasi spasial per
kecamatan dari Industri Besar dan Menengah (IBM) yang ada di Kabupaten Sleman.
Dengan menggunakan metode identifikasi kluster yang telah dikembangkan dalam
literatur Industri terakhir (Kuncoro, 2002), adanya akses jalan, khususnya ring road dan
jalan raya yang menghubungkan Kota Yogyakarta dan Magelang, ikut berperanan dalam
membentuk aglomerasi industri di sepanjang kedua jalan ini.

2.4.2. Konsentrasi Geografis Industri Manufaktur di Greater Jakarta dan Bandung


Periode 1980-2000: Menuju Satu Daerah Aglomerasi

Menurut studi yang dilakukan oleh Amini Hidayati dan Mudrajad Kuncoro
menyatakan bahwa pertumbuhan sektor industri yang cukup pesat menunjukkan
keberhasilan industrialisasi yang tidak terlepas dari berbagai kebijakan dan strategi yang
telah ditempuh pemerintah untuk mendorong dan merangsang investasi disektor
industri,diantaranya melalui penerapan strategi industri substitusi impor maupun strategi
promosi ekspor. Namun demikian, ternyata keberhasilan ini tidak diiringi dengan
penyebaran aktifitas industri yang merata secara spasial. Aktifitas industri Indonesia
hanya terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu saja. Dalam studinya menemukan bahwa
pusat konsentrasi industri manufaktur Indonesia berlokasi di pulau Jawa dengan
konsentrasi yang membentuk pola dua kutub (bipolar pattern). Pola konsentrasi yang
ditemukan oleh Kuncoro memperkuat penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hill,
yaitu di ujung barat pulau Jawa yang meliputi Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang,
Bekasi) dan Bandung. Sedangkan di ujung timur pulau Jawa berpusat di

kawasan

Surabaya. Sementara itu apabila menyimak lebih mendalam perkembangan konsentrasi


industri di kutub barat pulau Jawa yang meliputi Greater Jakarta dan Bandung, maka
akan terlihat beberapa fenomena yang cukup menarik untuk diamati lebih lanjut.
Pertama, dewasa ini terdapat kecenderungan perkembangan aktifitas industri manufaktur
di kota-kota inti (core region) dalam hal ini Metropolitan Jakarta dan Bandung terlihat
menurun. Sementara itu di kota-kota pinggiran (fringe region) seperti Bogor, Tangerang,
dan Bekasi (Botabek) aktifitas industri manufaktur justru semakin meningkat. Fakta ini
dapat dilihat dari sudut pangsa tenaga kerja, nilai tambah maupun jumlah perusahaan
yang beroperasi di wilayah ini selama dua dekade terakhir. Kedua, terdapat fenomena
pengelompokan (aglomerasi) industri yang cenderung membentuk suatu koridor

pembangunan diantara wilayah metropolitan Jakarta dengan metropolitan Bandung


(gambar 4). Secara fenomenal dapat dibuktikan dengan meningkatnya jumlah desa urban
di sepanjang koridor-koridor tersebut. Sedangkan secara geografis konsentrasi industri
terlihat tersebar di sepanjang koridor Jakarta Bandung, sehingga wilayah perkotaan di
Jabotabek dan Metropolitan Bandung hampir menyatu atau membentuk suatu jaringan
kota (network cities) (Laquian, 1998: 1; Kuncoro, 2000: 185). Mengacu pada beberapa
fenomena yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini berusaha mengidentifikasi dan
meneliti di daerah mana saja aglomerasi industri berlokasi dalam lingkup kedua Greater
(Jakarta dan Bandung), bagaimana pola dan dinamikanya selama periode 1980-2000.

2.5. Pemakaman
Life (Kehidupan), menurut webster Dictionary adalah The state of animal or plant
in which its organs are capable of performing their function (New Websters Dictinary for
english Languange,1997) Sedangkan death (kematian) The act or fact of dying; The total
and permanent cessation of all the vital function of an animal or plant, The state of being
dead; Loss or absent of spiritual life; Lost or deprivation of civil life (New Websters
Dictinary for english Languange,1997)
The Enchicolopedia of religon mempertegas arti diatas bahwa keberadaan
kehidupan dan dapat didefenisikan dari tanda tanda nyata, antara lain adanya nafas,
kesadaran, fungsi akal, dan pergerakan fisik, (Mircia Eliade. The enclopedia of religion)
dalam Charles dkk,2003. Sedangkan kematian adalah keberadaan yang berada secara
esensial dari kehidupan di dunia, kehidupan antara yang lahir dan yang mati. Kematian

umumnya diyakini sebagai nasib alami manusia yang ditetapkan oleh Tuhan atau dewa.
(Mircia Eliade. The enclopedia of religion).
Berdasarkan definisi umum di atas, proses peralihan dari kehidupan kematian
dapat ditandai dengan hilangnya atau lepasnya jiwa yang mengisi manusia, yaitu suatu
kekuatan yang menyebabkan gerak dan dapat hidup langsung begitu lepas dari tubuh
jasmani. (Koencaraningrat. Ritus peralihan di Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1985 :
52). Jiwa dianggap tidak pembusukan (dekomposisi) atau bersifat kekal. (Loise Leahy.SJ.
Misteri Kematian, suatu pendekatan filsafat. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum 1998
: 48). Anggapan ini menghadirkan pemikiran bahwa jiwa akan mengalami hal yang sama
seperti saat jasmani masih hidup. Adanya kepercayaan akan kekekalan jiwa dan
keterikatan yang hidup dengan yang mati mendorong masyarakat tertentu untuk
memberikan perlakuan khusus pada kematian.
Bentuk perlakuan khusus terhadap kematian sebenarnya behubungan dengan
penghargaan manusia tehadap orang yang meninggal. Caranya adalah dengan selalu
berusaha untuk mempersembahkan atau memberikan suatu kepada orang yang telah
meninggal,

baik

itu

persembahan

doa

maupun

persembahan

fisik.

Menurut

Koentjaraningrat (1987:393), bentuk perlakuan khusus terhadap kematian berkaitan salah


satu unsur universal kebudayaan yaitu sistim religi yang berkembang di masyarakat.
Dengan unsur ini manusia akan membayangkan wujud dunia gaib, dewa dan makhluk
halus yang mendiaminya, sifat Tuhan serta hakekat hidup dan mati dan mengalami
ketakutan terhadapnya sehingga mendorong manusia untuk selalu menyertakan perlakuan
khusus dalam menjalankan setiap tahap kehidupannya. Pelakuan khusus ini penting

karena adanya gagasan bahwa setiap perubahan yang terjadi dalam hidup manusia
melibatkan aksi dan reaksi antara sesuatu yang suci dan duniawi.
Pada masyarakat tertentu, terdapat suatu bentuk perlakuan khusus terhadap orang
meninggal yaitu dengan memberikan ruang khusus. Hal ini terdorong oleh proses
kematian yang sering melambangkan proses pemisahan antara orang yang hidup dengan
yang mati. Setelah kematian, manusia akan mengalami proses transisi kematian, dan
akhir dari proses itu adalah pengiriman orang yang mati ke dunia kematian (the world of
death). Pernyataan yang serupa dikemukakan oleh Waterrson (1990) bahwa orang-orang
percaya yang mati akan menempati The land of the dead, yang diidentikkan dengan
kehidupan di dunia.
Dari pernyataan-pernyataan di atas maka dapat dikatakan bahwa ada perbedaan
Ruang untuk yang mati dengan Ruang yang hidup. Anggapan tersebut kemudian
berkembang sehingga bentuk perlakuan khusus terhadap kematian ada yang berhubungan
dengan masalah spasial (kekurangan).

2.5.1. Pemakaman di Kota Medan


Berdasarkan Sumber Data dari Dinas Pertamanan Koa Medan Tahun 2004 Tanah
Pemakaman Umum di kota Medan terdapat sebanyak 115 kawasan dengan luas areal
1.084.565,80 m2 (108,46 Ha) yang menyebar di seluruh kecamatan di Kota Medan. Areal
TPU tersebut dibagi menjadi 2 yakni :
1. Pemakaman Umum adalah

areal pemakaman untuk umum yang pengelolanya

dilakukan oleh pemerintah Kota Medan sebanyak 8 unit dengan luas keseluruhan

sebanyak 45,5 Ha diantaranya adalah TPU Sei Batu Gingging, Jl. Gajah Mada, Jl.
Abdullah Lubis dan TPU Simalingkar B;
2. Pemakaman bukan umum adalah areal pemakaman yang disediakan untuk anggota
golongan berdasarkan etnis dan agama, yang dikelola oleh badan sosial, yayasan dan
kelompok lainnya. Jumlah pemakaman bukan umum ini sebanyak 107 unit dengan
luas 629.565 m2 (62,96 Ha) diantaranya adalah TPU Jl. SM. Raja. Jl. Sei Deli dan
TPU Islam Guru Patimpus. (Dinas Pertamanan Koa Medan Tahun, 2004).
Secara umum, dalam peraturan daerah Kota Medan No. 9 Tahun 1987 tentag
Izin Pengunaan Tanah Tempat Pemakaman yang kemudian berubah menjadi Perda No.
2 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat hanya
menjelaskan kegiatan yang berhubungan dengan pengurusan pemakaman maupun
pemindahan kerangka jenazah serta penggunaan mobil jenazah, dimana kegiatan tersebut
harus mendapat persetujuan dari Pemerintah Kota Medan atau pejabat yang dihunjuk
yaitu Dinas Pertamanan Kota. (Gordon Angkasa Raya Situmorang, 2006)
Adapun lokasi pemakaman yang telah direncanakan untuk pelaksanaan maksud
tersebut diatas adalah :
1. Lokasi Pemakaman yang dikelola oleh Pemerintah Kota Medan (Dinas Pertamanan
Kota Medan) adalah:
a. Taman Pemakaman umum Kristen Gajah Mada Ujung, jalan Gajah Mada Perempatan
Jalan Sei Wampu Kecamatan Medan Baru;
b. Taman Pemakaman Umum Kristen Gajah mada Lama, jalan Gajah Mada Perempatan
Jalan Iskandar Muda Kec. Medan Petisah;
c. Lokasi Pemakaman Islam Sei Batu Gingging (Jalan Sei Batu Gingging Medan).

2. Lokasi Pemakaman yang dikelola oleh Badan Sosial, yayasan atau badan keagamaan
adalah :
a. Lokasi Pemakaman Islam Kayu Besar (Jalan Thamrin Medan) ;
b. Lokasi Pemakaman warga Arab (Jalan Brigjen Katamso Medan) ;
c. Lokasi Pemakaman Islam (Jalan Halat Medan) ;
d. Lokasi Pemakaman Islam (Jalan Guru Patimpus Medan).
Tabel. 2.1. Daftar Tanah Pemakaman Umum (TPU) Yang Dikelola Oleh Pemko Medan
NO

1
2
3
4
5

8
9

NAMA PEMAKAMAN/
ALAMAT

Tanjung Selamat
Jln. Flamboyan
Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe
Patumbak
Jl. Turi Ujung
Abdullah Lubis
Jl. Abdullah Lubis
Padang Bulan
Jl. Letjend Jamin Ginting
Gajah Mada Ujung
Jl. Gajah Mada
Perempatan
Jl. Sei Wampu
Gajah Mada Lama
Jl. Gajah Mada
Perempatan
Jl. Iskandar Muda
Sei Batu Gingging
Jl. Sei Batu Gingging
Deli Tua
Jl. Deli Tua
Jumlah

LUAS
AREAL (M2)

KELURAHAN/
KECAMATAN

KETERANGAN

Tj. Selamat/
M. Selayang
Simalingkar B/M
Tuntungan
Timbang
Deli/M.Amplas

Kristen

15.000

Babura/M. Baru

Kristen

20.000

M. Baru

Kristen

19.000

M. Baru

Kristen

19.000

M. Petisah

Kristen

15.000

Babura/ M. Baru

Islam

25.000

Kab Deli serdang

Hindu/Budha/
Gelandangan

10.000
65.000
40.000

453.000

Kristen

Kristen

Tabel. 2.2. Daftar Tanah Wakaf / Yayasan Dalam Daerah Kota Medan

NO

NAMA TANAH WAKAF

Perkuburan Kayu Besar


Jl Thamrin Kel. P. Pasar
Kec. M. Kota
Pekuburan
Jl. Kemiri
Pekuburan
Jl. S.M. Raja/ Mesjid Raya
Pekuburan
Jl. Purwosari P. Brayan
Bengkel
Pekuburan
Jl. Glugur Darat II Kec.M.
Timur
Pekuburan
Jl. Krakatau P. Brayan Darat
II
Kec. Timur
Pekuburan
Kel. P. Brayan Darat I
Kec. M. Timur
Pekuburan
Jl. Mabar Kel Sidodadi
Kec. M. Perjuangan
Pekuburan
Jl. Santosa Baru
Kec. M. Perjuangan
Pekuburan
Jl. Sei Kera
Pekuburan
Jl. Krakatau P. Brayan Darat
II
Bersertifikat
Jl. Tuasan /Psr III
Kec. M. Perjuangan
Perkuburan
Jl. Tuasan/Psr III
Kec. M. Perjuangan
Bersertifikat
Jl. Sei Deli Kel. Silalas
Kec. M. Barat
Bersertifikat
Jl. G. Patimpus Kel. Silalas
Kec. M. Barat
Bersertifikat
Jl. Semangka Kel. Silalas

2
3
4

10
11

12

13

14

15

16

LUAS
AREAL
(M2)

STATUS
TANAH
WAKAF

KETERANGAN

30000

Islam

5590

Islam

4960

Islam

20000

Islam

1577

Bersertifikat

5988

2379

Islam

Islam

Bersertifikat

Islam

Islam
Islam
Bersertifikat

Islam

Islam

Kristen

4030

Islam

6815

Islam

1800

Islam

Lanjutan Tabel. 2.2

17

18

19

20

21
22

23

24

25

26
27

28

29
30

Bersertifikat
Jl. Karya Gg. Wakaf Kel.
Sei Agul
Kec M. Barat
Bersertifikat
Jl. Ling II P. Brayan Kota
Kec. M. Barat

Perkuburan
Jl. Lingk. IV P. Brayan
Kec. M. Barat
Perkuburan
Jl. K.L. Yos Sudarsono
Belawan
Kota
Kec. M. barat
Perkuburan
Jl. Pembangunan
Perkuburan
Jl. Letjend. J. Ginting Kec.
M Baru
Perkuburan Al-Hasanah
Jl. Sei Tuntungan Kel.
Babura
Kec. M. Baru
Perkuburan
Jl. Kapt. Pattimura Kel.
Darat
Kec. M. Baru
Perkuburan
Pasar VI Lingk. VIII Kel.
Besar
Kec.M. Labuhan
Pekuburan
Jl. Sutomo Ujung
Perkuburan
Lingk. IX Kel. Bear
Kec. M. Labuhan
Perkuburan
Lingkungan XII Kel. Besar
Kec. M. Labuhan
Perkuburan
Lingk. XIII Kel. Besar
Kec. M. Labuhan
Perkuburan
Lingk. VIII Kel. Pekan
Labuhan
Kec. M. Labuhan

18739

Islam

2236

Bersertifikat

Islam

1600

Bersertifikat

Islam

4888

Islam

Islam
7267

Islam

3613

Islam

6678

Islam

14437

Islam

Islam/Hindu
1206

8416

Islam

Bersetifikat

Islam

6782

Islam

5684

Islam

Lanjutan Tabel. 2.2

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44
45

Perkuburan
Lingk. V Kel Sei Mati
Kec M. Labuhan
Perkuburan
Lingk. VI Kel. Sei Mati
Kec. M. Labuhan
Perkuburan Kamp. Bahari
Kel. Sei Mati Kec. M.
Labuhan
Perkuburan
Lingk. XI Kel. Pekan
Labuhan
Kec. M. Labuhan
Perkuburan
Lingk. II Martubung
Kec. M. Labuhan
Perkuburan
Lingk. VI Kel. Kota Bangun
Kec. M. Deli
Perkuburan
Lingk. VI Kel. Kota Bangun
Kec. M. Deli
Perkuburan
Lingk. III Kel. Mabar
Kec. M. Deli
Perkuburan
Lingk. III Km. 6,5 Tj. Mulia
Kec. M. Deli
Perkuburan
Lingk. Kel. Tj. Mulia
Kec. M. Deli
Perkuburan
Jl. Yos Sudarso Km 7
Kec. M. Deli
Perkuburan
Gg. Surya Lingk. VII Tj.
Mulia
Kec. M. Deli
Perkuburan
Jl. Aluminium III Lingk.
XIII
Tj. Mulia Kec. M. deli
Perkuburan
Lingk. I Kel. Titi Papan
Tj. Mulia Kec. M. Deli
Perkuburan
Lingk. XII Kel. Titi Papan

1295

Islam

4416

Islam

2034

Islam

1080

Islam

2250

Islam

Islam
9980

196

Islam

1350

Islam

9000

Islam

6785

Islam

6928

Islam

224

Islam

31752

Islam

316

Islam

1000

Islam

Lanjutan Tabel. 2.2

46
47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

Tj. Mulia Kec. M. Deli


Perkuburan
Jl. Merak Kel Sei Sikambing
Perkuburan
Jl. Kamboja Kec. M.
Sunggal
Perkuburan
Lingk. Seroja. Kel. Sunggal
Kec. M. Sunggal
Perkuburan
Lingk. P. Baris Kel. Lalang
Kec. M. Sunggal
Perkuburan Masyarakat
Karo
Jl. Flamboyan Kel. Tj.
Selamat
Kec M. Tuntungan
Perkuburan
Kel. Tj. Selamat
Kec. M. Tuntungan
Perkuburan
Kel. Baru Ladang Baru
Kec. M Tuntungan
Perkuburan
Jl. Kuba IV
Kec. M. Denai
Perkuburan
Jl. Panglima Denai
Kec. M Amplas
Perkuburan
Jl. Pertahanan Kec. M.
Amplas
Perkuburan
Sp. Apros /Polonia Kec. M.
Denai
Perkuburan
Jl. Sempurna Ujung
Kec. M. Kota
Perkuburan
Gg. Lia Lingk. I Menteng
Kec. M. Denai
Perkuburan
Jl. Menteng VII Kel. Binjai
Kec. M. Denai
Perkuburan
Jl. Menteng VII Kel. Binjai
Kec. M. Denai

1601

Islam

3089

Islam

1010

Bersertifikat

Islam

8788

Bersertifikat

Islam

Kristen

8218

Islam

2319

Islam

4235

Islam

Kristen

Islam

Kristen

1484

Sertifikat

1167

1500

Islam

Islam

Sertifikat

Islam

Lanjutan Tabel. 2.2

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73
74

Perkuburan
Jl. B. Katamso Gg. Sawah
Titi
Kuning Kec. M. Johor
Perkuburan
Gg. Sepakat Link I
Kec. M. Johor
Perkuburan
Lingk. V Kel Titi Kuning
Kec M. Johor
Perkuburan
Gg. Halim Kel Titi Kuning
Kec. M. Johor
Perkuburan
Jl. Karya Utama Kel. P.
Mansyur
Kec M. Johor
Perkuburan
Jl. Karya Utama Kel. P.
Mansyur
Kec. M. Johor
Perkuburan
Jl. Suka Rahmat Kel. Suka
Maju
Kec. M. Johor
Perkuburan
Gg. Alam Kec. M. Johor
Perkuburan
LIngk X Titi Kuning Gg.
Sawah
Kec M. Johor
Perkuburan
Kel. Kuala Bekala Kec. M.
Johor
Perkuburan
Jl. B. Katamso Km 8,2
Kedai
Durian
Kec. M. Johor
Perkuburan
JL. Stasiun Ujung Kedai
Durian
Kec. M. Johor
Perkuburan
Jl. Stasiun Ujung Kedai
Durian
Kec. M. Johor
Perkuburan
Jl. Ika Bakti Lingk IV
Gedung

750

Islam

2225

Islam

400

Islam

600

Islam

9000

Islam

18849

Islam

2275

Islam

2600

Islam

820

Islam

6827

Islam

1900

Sertifikat

Islam

6944

Sertifikat

Islam

10920

Sertifikat

Islam

2322

Sertifikat

Islam

Lanjutan Tabel. 2.2

75

76

77

78

79

80
81

82

83

84

85

86

87

88

Johor
Kec. M. Johor
Perkuburan
Kuala Bekala Kec. M. Johor
Perkuburan
Jl. Sari Lingk. I Kedai
Durian
Kec. M. Johor
Perkuburan
Kel. Indra Kasih Kec. M.
Tembung
Perkuburan HS I/II
Jl. SM Raja/Bajak Kel.
Harjosari II
Kec. M. Amplas
Perkuburan
Jl. Panglima Denai Kec. M
Amplas
Perkuburan
Jl. Menteng VII Gg. Seroja
Kec. M. Amplas
Perkuburan
Jl. Menteng VII Gg. Wakaf
Kec. M. Amplas
Perkuburan
Timbang Deli Kec. M.
Amplas
Perkuburan
Gg. Ujung Link. V. Tj Gusta
Kec. M. Helvetia
Perkuburan
Kelo Helvetia Kec. M.
Helvetia
Perkuburan
Jl. Buntu No. 53 Cinta
Damai
Kec. M. Helvetia
Perkuburan
Jl. Gatot Subroto sei
Kambing
Kec. M. Petisah
Perkuburan
Jl. Kel sari Rejo Kec. M.
Polonia
Perkuburan
Jl B. Katamso Kamp. Baru
Kec. M. Maimun

Islam

3000

Islam

4570

Sertifikat

Islam

6905

Sertifikat

Islam

7562

Islam

577

Islam

12000

Islam

6000

Islam

8741

Sertifikat

Islam

10729

Sertifikat

Islam

4216

Islam

18000

Islam

2502

Islam

6574

Sertifikat

Islam

Lanjutan Tabel. 2.2

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100
101
102

103
104

Perkuburan
Jl. B. Katamso Gg.
Sempurna
Sei Mati Kec. M. Maimun
Perkuburan Mandailing
Jl B. Katamso Sei Mati
Kec. M. Maimun
Perkuburan
Gg. Pelita Kamp. Baru
Kec. M. Maimun
Perkuburan
Jl. B Katamso Sei Mati
Kec. M. Maimun
Perkuburan Minang
Jl. B. Katamso Gg. Perwira
Sei Mati Kec. M. Maimun
Perkuburan
Jl. B. Katamso Sei Mati
Kec. M. Maimun
Perkuburan
Jl. B. Katamso Sei Mati
Kec. M. Maimun
Perkuburan
Jl. B. Katamso Sei Mati
Kec. M. Maimun
Perkuburan
Jl. B. Katamso Sei Mati
Kec. M. Maimun
Perkuburan
Jl. B. Katamso Kamp. Baru
Kec. M. baru
Perkuburan
Jl. Saudara Beringin
Kec. M. Selayang
Perkuburan
P. B. Selayang II
Kec. M. Selayang
Perkuburan
Tj. Sari Kec. M. Selayang
Perkuburan
Asam Kumbang
Kec. M. Selayang
Perkuburan Mesjid Juang
Jl. H.M. Yamin Sei Kera
Hilir I
Kec. M. Perjuangan
Perkuburan
Jl. Ibrahim Umar Sei Kera
Kec. M. Perjuangan

4418

Sertifikat

Islam

26432

Sertifikat

Islam

8579

Sertifikat

Islam

2584

Sertifikat

Islam

4141

Sertifikat

Islam

4245

Sertifikat

Islam

2318

Sertifikat

Islam

6540

Islam

5760

Islam

6814

Sertifikat

Islam

3658

Sertifikat

Islam

7816

Sertifikat

Islam

7667

Sertifikat

Islam

4376

Sertifikat

Islam

6057

Islam

4600

Islam

Lanjutan Tabel. 2.2

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115
116
117

Perkuburan
Jl. Setia Jadi Tegal Rejo
Kec. M. Perjuangan
Perkuburan
Sei Kera Hulu Kec. M.
Perjuangan
Perkuburan
Lingk.39 Rengas Pulau
Kec. M. Marelan
Perkuburan
Lingk. 14 Rengas Pulau
Kec. M. Marelan
Perkuburan
Lingk. 33 Rengas Pulau
Kec. M. Marelan
Perkuburan
Lingk 38. Rengas Pulau
Kec. M. Marelan
Perkuburan
Lingk 17 Rengas Pulau
Kec. M. Marelan
Perkuburan
Lingk. IX Terjun Kec. M.
Marelan
Perkuburan
Lingk. 32 Rengas Pulau
Kec. M. Marelan
Perkuburan
Lingk. 14 Rengas Pulau
Kec. M. Marelan
Perkuburan
Lingk. X Labuhan Deli
Kec. M. Marelan
Perkuburan
Jl. Halat Kec. M. Area
Perkuburan
Jl. IsmailiayahKec. M. Area

1000

Sertifikat

Islam

3680

Islam

195

Islam

600

Islam

1327

Islam

1500

Islam

2120

Islam

1994

Islam

412

Islam

945

Islam

1400

Islam

40000

Islam

8376

Islam

Keterangan :
- Sudah Sertifikat

33 Lokasi

185.008 m2

- Belum Sertifikat

71 Lokasi

431.416 m2

104 Lokasi

616.424 m2

Jumlah
- Lokasi Yang Belum Tertata

13 Lokasi

Jumlah

117 Lokasi

2.5.2. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota Medan


Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen yang dikelola oleh Pemerintah Kota
Medan terdiri dari:
8. Pemakaman Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat
Kecamatan Medan Selayang;
9. Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B
Kecamatan Medan Tuntungan;
10. Pemakaman Kristen Patumbak Jalan Turi Ujung Kelurahan Timbang Deli Kecamatan
Medan Amplas;
11. Pemakaman Kristen Abdullah Lubis Jalan Abdullah Lubis Kelurahan Babura
Kecamatan Medan Baru;
12. Pemakaman Kristen Padang Bulan Jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan Medan
Baru;
13. Pemakaman Kristen Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei
Wampu Kecamatan Medan Baru;

14. Pemakaman Kristen Gajah Mada Lama Jl. Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar
Muda Kecamatan Medan Petisah.
Tanah pemakaman umum dan bukan tanah pemakaman umum dalam
melaksanakan kegiatan mempunyai perbedaan antara lain :
Tanah Pemakaman Umum
1. Melaksanakan kegiatan administrasi sesuai dengan Peraturan Daerah yang telah
ditetapkan;
2. Anggaran biaya yang dipergunakan disesuaikan dengan APBD;
3. Untuk penambahan lahan ataupun pembenahan lokasi, terlebih dahulu harus membuat
pengajuan /usulan dan mendapat persetujuan dari DPRD.
Tanah Pemakaman Bukan Umum
1. Melaksanakan kegiatan sesuai peraturan yang telah disepakati oleh para
pengurus/anggota;
2. Anggaran biaya yang dikeluarkan berdasarkan dana yang tersedia pada kas yayasan
dan atas pembenahan lokasi pemakaman berdasarkan atas musyawarah para pengurus
/anggota;
3. Untuk penambahan lahan atau pembenahan lokasi pemakaman berdasarkan atas
musyawarah para pengurus/anggota dan disesuaikan dengan dana yang tersedia pada
kas.
Pengelolaan tempat pemakaman yang tidak keseluruhannya dikelola oleh
Pemerintah kota Medan adalah salah satu masalah yang belum terkoordinir, pemakaman
yang multi fungsi, disamping terbenturnya anggaran dan sempitnya lahan juga kultur
kebiasaan penduduk yang heterogen, saling memiliki budaya kebiasaan dan tata cara

penguburan yang berbeda. Untuk penambahan lahan terlebih dahulu harus diadakan
penelitian tentang lokasi yang strategis baik tempat, kondisi dan luas areal, sedangkan
teknis pelaksanaannya harus matang dan disesuaikan dengan Rencana Umum Ruang
Kota (RUTRK) serta profesionalisme petugas pengelola yang kesemuanya ini
membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dengan keterbatasan sumber tadi, Pemerintah
Kota Medan dalam hal ini Dinas Pertamanan Kota Medan secara bertahap menata
pemakaman di kota Medan, disamping bersumber dari APBD Propinsi Sumatera Utara
atau bahkan bantuan dari Pemerintah Pusat.

2.6. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Yang Sah


Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak seluruhnya memiliki kesamaan, terdapat
pula sumber-sumber pendapatan lainnya , yaitu penerimaan lain-lain yang sah, menurut
Devas bahwa: kelompok penerimaan lain-lain dalam pendapatan daerah tingkat II
mencakup penerimaan kecil-kecil, seperti hasil penjualan alat berat dan bahan jasa.
Penerimaan dari swasta, bunga simpan giro dan bank serta penerimaan denda kontraktor.
Namun walaupun demikian sumber penerimaan daerah sangat bergantung pada potensi
daerah itu sendiri.

2.6.1 Sektor Pemakaman sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)


Pelaksanaan pekerjaan pada pemakaman adalah pekerjaan pelayanan masyarakat
yang memerlukan pertapakan tanah untuk tempat pemakaman jenazah dalam hal ini
harus menempuh prosedur yang berlaku sesuai dengan perda No. 9 Tahun 1987 berbunyi
Izin Penggunaan Tanah Tempat Pemakaman berubah menjadi perda No. 32 Tahun

2002 berbunyi Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat. Seksi


pemakaman dalam melaksanakan kegiatannya setiap tahun dibebani dengan target oleh
pemerintah kota Medan dan persetujuan dari DPRD Kota Medan. Masyarakat yang
memerlukan pertapakan tanah pemakaman terlebih dahulu harus memenuhi beberapa
syarat antara lain :
1. Surat keterangan dari kelurahan atau rumah sakit;
2. Surat keterangan dari Dinas Kesehatan yang telah disediakan;
3. Mengisi formulir permohonan yang telah disediakan.
Masyarakat yang ingin memindahkan kerangka jenazah keluarganya ke tempat
lain terlebih dahulu harus memenuhi syarat yaitu :
a. Surat keterangan dari lurah tempat domisili ahli waris;
b. Surat keterangan dari Dinas Kesehatan Kota Medan;
c. Surat keterangan dari Sekretaris Daerah (Sekda) bagi jenazah yang akan dibawa ke
luar kota;
d. Mengisi formulir permohonan izin yang telah disediakan.
Masyarakat yang ingin mempergunakan mobil jenazah untuk mengangkut jenazah
keluarganya, terlebih dahulu memenuhi syarat yaitu membuat/mengisi formulir
permohonan izin yang telah disediakan. Adapun bidang pekerjaan yang terdapat pada
seksi pemakaman meliputi antara lain :
A. Bidang Administrasi
1. Menerbitkan surat izin pemakaman;
2. Menerbitkan surat izin pemindahan kerangka jenazah;
3. Menerbitkan surat izin penguburan kembali kerangka jenazah yang telah dibongkar;

4. Menerbitkan surat izin pemakaian mobil jenazah;


5. Mengeluarkan surat perintah jalan (SPJ) kepada supir mobil jenazah yang akan keluar
kota;
6. Menerbitkan surat perpanjangan izin retribusi penggunaan tanah tempat pemakaman;
7. Membuat surat pengantar/perintah ke lokasi pemakaman untuk penggalian lubang.
Adapun Tanah Pemakaman Umum (TPU) yang dikelola oleh Pemerintah Kota
Medan ada 9 (Sembilan) lokasi yang mempunyai luas areal sekitar 453.000 m2 atau 45,3
Ha dan dikerjakan 38 orang tenaga kerja dengan tenaga pengawas sebanyak 8 orang
tenaga swakelola dan 1 orang tenaga Pegawai Negeri Sipil.
B. Bidang Lapangan
1. Membersihkan lokasi pemakaman;
2. Menggali / menutup lubang;
3. Melayani masyarakat yang datang berziarah ke tempat pemakaman kepada ahli waris
yang datang berziarah.
Merujuk peraturan yang mengatur tentang pemakaman dituangkan pada Perda
No. 9 tahun 1987 berbunyi Izin Penggunaan Tanah Tempat Pemakaman kemudian
berubah menjadi Perda No. 32 tahun 2002 berbunyi Retribusi Pelayanan Pemakaman
dan Pengabuan Mayat dengan perincian dan masa berlaku sebagai berikut :
1. Pemakaman dewasa

= Rp. 65.000/2 Tahun

2. Pemakaman anak

= Rp. 55.000/2 Tahun

3. Pembangunan bina/tanda peringatan makam

= Rp. 25.000/Jenazah

4. Membongkar makam dan menutup kembali

= Rp. 25.000/Jenazah

5. Mengubur kembali jenazah yang telah dibongkar = Rp. 25.000/Jenazah

6. Memperpanjang izin retribusi pemakaman 50% dari izin pemakaman dewasa dan
anak-anak
7. Pengabuan Mayat :
a. Pengabuan Terbuka

= Rp. 200.000/Jenazah

b. Pengabuan Tertutup

= Rp. 300.000/Jenazah

c. Menyemayamkan Jenazah

= Rp. 15.000/Hari

8. Wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar,
dikenakan denda 2% setiap bulannya
Perincian biaya untuk pemakaian mobil jenazah adalah sebagai berikut :
1. Pemakaian dalam kota = Rp. 40.000/trip
2. Pemakaian ke luar kota adalah panjang jalan yang dilalui x Rp. 800,- + pemakaian
dalam kota (.. Km x Rp. 800,- + Rp. 40.000,-)
Pemakaian mobil jenazah diatur pada Perda No. 6 Tahun 1999 berbunyi
Retribusi Kekayaan Daerah. Untuk memperoleh tempat pemakaman bukan umum
setiap pemohon dikenakan pungutan sebesar Rp. 15.000 sampai dengan Rp.
30.000/jenazah sesuai dengan lokasi tanah makam yang ditetapkan dengan keputusan
Kepala Daerah. Pengutipan dilakukan oleh pengelola pemakaman bukan umum dengan
ketentuan 25 % dari pungutan tersebut disetor ke kas Pemerintah Daerah sebagai sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Dinas Pertamanan Kota Medan, 2003).

2.6.2. Target dan Hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) Medan


Subdis Pemakaman dalam melaksanakan kegiatan setiap tahun dibebani target
Pendapatan Asli Daerah (PAD), berdasarkan hal tersebut diatas maka hasil-hasil yang
telah dicapai dari tahun 1996 s/d 2002 adalah sebagai berikut :
Tabel. 2.3. Target dan Realisasi Sektor Pemakaman Tahun 1996-2002

No

Tahun

Target

Realisasi

Anggaran

Rp.

Rp.

Keterangan

1996/1997

36.000.000

27.154.250

Tidak memenuhi

1997/1998

40.000.000

52.610.800

Over target

1998/1999

40.000.000

33.906.000

Tidak memenuhi

1999/2000

89.627.000

79.698.200

Tidak memenuhi

2000 (9 Bulan)

70.000.000

56.445.000

Tidak memenuhi

2001

100.000.000

86.571.250

Tidak memenuhi

2002

125.000.000

79.850.000

Tidak memenuhi

2003

150.000.000

165.780.293

Over Target

2004

175.000.000

131.710.586

Tidak memenuhi

10

2005

200.000.000

127.640.879

Tidak memenuhi

11

2006

225.000.000

223.571.171

Tidak memenuhi

12

2007

250.000.000

219.501.464

Tidak memenuhi

Sumber : Dinas Pertamanan Kota Medan, 2007


Gambar. 2.1. Target dan Realisasi Pemakaman 1996-2007

Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa target yang dibebankan khususnya
dari sektor pemakaman belumlah memenuhi apa yang diharapkan karena masih banyak
target yang dibebankan tidak tercapai, hal ini disebkan masa berlaku izin 4 tahun
sementara yang dibebankan berlaku 1 tahun sekali, sehingga izin retribusi yang telah
dibayar oleh ahli waris untuk yang akan datang tidak dapat ditagih akan tetapi menunggu
sampai 4 tahun kedepan (masa berlaku izin terakhir).

Tabel 2.4. Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002

Tahun

Target

Realisasi

No

Anggaran

Rp.

Rp.

Keterangan

2000

2.520.000

2.944.000

Over Target

2001

2.520.000

2.720.000

Over Target

2002

2.720.000

2.788.000

Over Target

Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002


3.000.000
2.900.000
2.800.000
2.700.000
Target
Realisasi

2.600.000
2.500.000
2.400.000
2.300.000
2000

2001

2000

Tahun Anggaran
Sumber : Dinas Pertamanan Kota Medan 2002
Gambar. 2.2. Target dan Realisasi Mobil Jenazah Tahun 2000-2002

LURAH
Surat Kematian

DINAS KESEHATAN
Surat Keterangan
AHLI WARIS/
PENGURUS STM
DINAS PERTAMANAN
IZIN PEMAKAMAN
LOKASI/TEMPAT
PEMAKAMAN
Sumber : Dinas Pertamanan Kota Medan, 2008
Gambar. 2.3. Skets Prosedur Untuk Memperoleh Izin Pemakaman Jenazah

LURAH
Surat Pengantar ( Dari Domisili
Ahli Waris )
DINAS KESEHATAN
Surat Keterangan
AHLI WARIS/
PENGURUS STM
SEKETARIS DAERAH
KOTA MEDAN
Surat Keterangan
DINAS PERTAMANAN
Izin Pemindahan Kerangka
Jenazah/Tulang Belulang
- Lokasi Pemakaman /Tempat
Pemakaman
-

Sumber: Dinas Pertamanan Kota Medan, 2008


Gambar. 2.4. Skets Prosedur Untuk Memperoleh Izin Pemindahan Kerangka Jenazah/Tulang
Belulang

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada kasus ini adalah Model Deskriptif yang
dapat diartikan suatu cara dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
set kondisi, suatu set pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki (Nazir, 1985)
Menurut Nazir (1985) dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan
fenomena dan faktor yang akan melihat hubungan antara suatu faktor dengan faktor
lainnya. Oleh karena itu, penelitian deskriptif ini juga dinamakan studi kasus. Jadi pada
penelitian ini yang diarahkan pada metode deskriptif dimana kasusnya berjudul Kajian
Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di
Kota Medan.
Cakupan yang digunakan sebagai bentuk Metode Analisa Data dalam melakukan
Kajian dan Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen
di Kota Medan adalah menggunakan metode Kualitatif yang diartikan akan dapat
memberikan deskripsi atas apa yang diteliti.

3.2. Metode Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah Data Primer yang akan
menjelaskan hasil dari pengumpulan data penelitian yang juga berupa informasi
mengenai persepsi tentang permasalahan yang akan diangkat sesuai dengan judul
44:
Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di
Kota Medan.
Adapun data-data yang rencananya dikumpulkan adalah :
a. Data Lokasi;
b. Data Luas Tanah Pemakaman Umum (TPU);
c. Data Manajemen Pengelolaan;
d. Data Aglomerasi yang terjadi.

3.3. Lokasi Penelitian


Rencana lokasi penelitian direncanakan pada daerah yang ada lokasi Tanah
Pemakaman Umum (TPU) Kristen yang berada di kota Medan secara keseluruhan, tetapi
dalam pembahasannya ditentukan 1 (satu) lokasi studi seperti sudah diutarakan
sebelumnya untuk dikaji yaitu Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B,
Jalan Bunga Rampe, Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan.

3.4. Jadwal Penelitian


Direncanakan jangka waktu dalam meneliti kasus yang diangkat diperlukan
selama kurang 6 (enam) bulan, adapun bagiannya adalah terdiri dari :
1. Persiapan Survei;

2. Survei dan Kompilasi Data;


3. Analisa Data;
4. Olah Hasil Penelitian;
5. Pembahasan hasil Penelitian;
6. Kesimpulan dan Saran (Rekomendasi).

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Kajian Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah
Pemakaman Umum ( TPU ) Kristen di Kota Medan
JADWAL PEKERJAAN
N
o

TAHAPAN
PENELITIAN

Persiapan
Survei
Survei dan
Kompilasi Data
Analisis Data
Olah hasil data
penelitian
Pembahasan
hasil penelitian
Kesimpulan dan
saran
( rekomendasi )

Bulan 1
1

2
3
4
5
6

Bulan - 2
4

Bulan - 3
4

Bulan - 4
4

Bulan 5
4

a. Persiapan Survei
Tahapan persiapan survei dilakukan dalam 2

minggu, dengan distribusi waktu

pada kegiatan studi literatur dan kegiatan persiapan survei, dengan perincian;
a. penyelesaian surat-surat dan pengurusan perijinan;
b. pembuatan program pelaksanaan survei;
c. merancang daftar data yang dibutuhkan, serta pembuatan peta-peta survei;
d. persiapan hal-hal lain yang berhubungan dengan kelancaran survei.
b. Survei
Terdiri dari dua jenis pokok kegiatan, yaitu :

a. Survei primer, yang dilakukan dengan terjun langsung kelokasi studi dengan
wawancara dan obeservasi lapangan;
b. Survei sekunder, dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yang sifatnya
instansional, dengan cara menghubungi instansi, lembaga dan dinas-dinas yang
berkaitan dengan pemakaman di Kota Medan.
c. Kompilasi Data
Kompilasi data dilakukan dengan proses seleksi, pengelompokan data secara sistematis sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam analisis dan penulisan tesis
penelitian.
d. Analisis Data
Kegiatan pokok analisis adalah menelaah, mengolah serta menilai data yang telah
tersusun sehingga dihasilkan interpretasi data sesuai dengan tujuan penelitian tesis.
Kegiatan ini direncanakan memerlukan waktu 3 (tiga) minggu.
e. Olah Hasil Data Penelitian
Memerlukan waktu penyelesaian selama 6 (enam) minggu untuk hasil data.
Pengolahan data dilakukan sesuai dengan permasalahan, tujuan, dan sasaran
penelitian tesis. Setiap perkembangan hasil penelitian dikonsultasikan dengan
pembimbing tesis melalui proses bimbingan tesis.

f. Pembahasan Hasil Penelitian


Setelah draft olah hasil data penelitian dirampungkan dan dengan persetujuan
pembimbing diarahkan kepembahasan hasil penelitian guna mendapatkan hasil untuk
pembahasan lanjutan. Pembahasan ini dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.

g. Kesimpulan dan Saran (Rekomedasi)


Bagian ini merupakan hasil rekapitulasi akhir dari setiap kegiatan, dan setiap hasil
kegiatan ini baik itu dari awal sampai dengan tahap rekomendasi merupakan wujud
nyata dari penelitian.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe
Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
4.1.1. Lokasi
Rencana lokasi penelitian direncanakan adalah Tanah Pemakaman Umum (TPU)
Kristen yang dikelola oleh pemerintah kota Medan dan berada di kota Medan secara
keseluruhan, tetapi dalam pembahasannya ditentukan 1 (satu) dari 7 (tujuh) lokasi studi
yaitu Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B, Jalan Bunga Rampe Kel.
Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan.
Berdasarkan uraian dan analisa diatas maka judul penelitian ini adalah Kajian
Aspek Ekonomi Pada Pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Kota
Medan
Adapun alasan dipilih lokasi tersebut diatas adalah:
1. Faktor Fisik Pemakaman (arsitektur)
Bentuk dari fisik makam yang ada pada saat ini umumnya sudah bagus dan tertata
rapi sehingga menciptakan keserasian di lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU)
Kristen Simalingkar B dengan melihat keseragaman bentuk dan simbol salib yang
ada. Pola Pedestrian sudah tertata rapi dan beraturan tetapi masih kurang maksimal
untuk membuat para pengunjung merasa lebih aman dan nyaman. Vegetasi yang
terdapat di lokasi belum memadai dan kurang lengkap.
2. Faktor Administrasi

Manajemen pengelolaan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B sudah ada


secara administrasi tetapi belum maksimal dalam hal pelayanan jasa pemakaman
yang diberikan serta sumber daya manusia (SDM) relatif minim.
3. Faktor Sosial
Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B mampu memberikan dampak
sosial yang baik pada masyarakat sekitar seperti penyediaan lapangan kerja yang
dapat menghidupi kebutuhan sehari-hari masyarakat secara ekonomi.

Tanah Pemakaman Umum

Sumber : Bappeda Kota Medan, 2008


Gambar. 4.1. Lokasi Pemakaman Umum Kristen di Kota Medan, Tanah
Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar
B Kecamatan Medan Tuntungan

Berikut ini disajikan peta sebaran pengguna areal pemakaman Simalingkar B seperti
gambar berikut ini (*):

(*) Tabel dan hasil data perhitungan dapat dilihat dalam bab lampiran 1
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar. 4.2. Peta sebaran pengguna areal Pemakaman Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

JALAN BUNGA RA MPE

Pemakaman Kristen Simalingkar B


Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan
Tuntungan

UTARA

BARAT

TIMUR

SELATAN

JALAN SETAPAK

P e m a ka m a n
K r i ste n
Pada ng Bula
Ja l a n L e t j e
Ja mi n G in t i n
Kel urahan
Pada ng Bula
K e c a m a ta n
M edan Baru

Sumber :
Survey Lapangan, 2008
Gambar. 4.3. Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

Yang menjadi studi penelitian dipilih Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen
Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan

Tuntungan, dipilih karena areal pemakaman ini dianggap sudah layak, tertata rapi dan
berada di Kota Medan.

Sumber: Survey Lapangan, 2008


Gambar. 4.4. Situasi dan Kondisi Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

Sumber: Survey Lapangan, 2008


Gambar. 4.5. Situasi dan Kondisi Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

A : Kantor pengelola dengan bangunan yang sangat sederhana


dan berkesan seperti gudang
A : Batas tapak tanpa ada pembatas yang nyata antara lahan
perkuburan dengan perladangan penduduk
S : Sebaiknya pagar dibuat dengan bahan yang kuat dan jelas
memisahkan antara lahan perkuburan dengan perladangan
masyarakat

S : Dibuat dengan bentuk bangunan yang baik sehingga dapat


memberikan rasa nyaman
A : Banyak sampah yang berserakan dan
menumpuk
S : Dibuat bak penampungan sampah,
juga perlu disediakan tempat-tempaat
sampah ditempat strategis.

A : Keberadaan gerbang masuk pemakaman dgn gapura dari besi


S : Perancangan gerbang pemakaman dengan desain yang
menyatu dengan pemakaman dan simbol yang jelas
A : Akses jalan menuju perkampungan
penduduk dan sungai
S : Dibuat batas jalan yang nyata dengan
membuat pintu gerbang
A : Kedai kopi dengan material bambu dan
bahan penutup atap
S : Dibuat kantin sehingga lebih terlihat rapi
dan bersih

bura
Sungai Ba

A : Tempat parkir kendaraan dengan


perkerasan lantai tanah merah
S : Dibuat lahan parkir yang lebih permanen dengan perkerasan
aspal sehingga lebih murah biaya pemeliharaannya

A : Pola sirkulasi jalan (tersier) yang tidak beraturan


dengan lebar yang tidak memadai dan sebagian jalan
setapak masih berupa tanah dan rumput sehingga bec
bila hujan
S : Dibuat jalan setapak dengan perkerasan konblok
dengan pola sirkulasi yan baik sehingga memudahka n
dalam perawatan areal makam dan jalan itu sendiri

A : Vegetasi yang ada pada tapak didominasi pada tanaman


semak sebagai tanaman yang beragam dan juga tanaman liar lainnya
yang tidak terawat
S : Perlu adanya pemilihan jenis tanaman yang mudah
perawatannya

Sumber: Survey Lapangan, 2008


Gambar. 4.6. Situasi dan Kondisi Site Plan Lokasi Pemakaman Kristen Simalingkar B
Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

Sumber: Survey Lapangan, 2008


Gambar. 4.7. Peta Udara dan Kondisi Site Plan Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen
Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan
Tuntungan

a. Kondisi

Umum Areal Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl.

Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan


Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, pada saat ini yang
keadaannya yang tidak teratur dan kurang tertata dengan rapi, Pemakaman di Tanah
Pemakaman Umum(TPU) Simalingkar B masih diperlukan pembenahan.. Perlu
direncanakan sebuah pemakaman yang terpadu, yang lokasinya tidak menyebar agar
tidak kelihatan semraut dan keadaannya dapat tertata dengan baik dan terawat.
b. Vegetasi
Vegetasi yang terdapat di kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU)
Simalingkar B saat ini menciptakan kesan yang seram dan angker bagi masyarakat yang
melihatnya. Maka sebaiknya di kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU)
Simalingkar B ditanam pohon-pohon besar yang jauh dari kesan seram dan angker.
Seperti penanaman pohon palem, cemara, perdu,dan perumputan pada areal pemakaman.
Selain itu penanaman pohon-pohon besar yang memiliki akar yang menyebar dapat
mengganggu dan merusak keberadaan makam di sekelilingnya sehingga penanaman
pohon-pohon besar harus dihindari dan penempatan penanaman vegetasi pada kawasan
pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B tidak beraturan. Sebaiknya
membuat pola tanaman yang teratur pada kawasan pemakaman sehingga kelihatan rapi
dan teratur

c. Pedestrian
Kawasan pemakaman untuk saat ini Tanah Pemakaman Umum (TPU)
Simalingkar B tidak memiliki lebar jalan yang mencukupi untuk lintasan para
pengunjung. Sebaiknya merencanakan jalur pedestrian yang sesuai dengan tingkat
kenyamanan yang baik seperti membuat lebar jalan 180 cm2.
Pola pedestrian di kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU)
Simalingkar B sangat tidak beraturan atau memakai pola sirkulasi yang tidak menentu
sehingga menyulitkan para pengunjung untuk beradaptasi dengan lingkungan kawasan
tersebut sebaiknya dibuat pola sirkulasi yang tidak menyulitkan para pengunjung. Tidak
terdapatnya pengerasan di areal pedestrian sehingga dapat mengurangi kenyamanan bagi
para pengunjung maka sebaiknya di berikan pengerasan di setiap jalur pedestrian di
kawasan pemakaman tersebut, sehingga para pengunjung dapat merasa lebih aman dan
nyaman.
d. Pembatas
Masih banyak terdapat kawasan pemakaman Tanah Pemakaman Umum (TPU)
Simalingkar B yang tidak mempunyai pembatas/pagar sebaiknya diberi pembatas/pagar
antara jalan dan pemakaman dan pembatas Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar
B yang kurang maksimal sehingga peranannya sebagai penutup efektif kurang berfungsi.
Maka sebaiknya diberi pembatas yang sehingga kawasan pemakaman itu memiliki kesan
terlindungi sebagai peredam suara dan sebagai pembatas ruangan.

e. Penerangan

Tidak adanya penerangan yang tidak teratur dan cukup di kawasan pemakaman
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, sehingga dapat menimbulkan kesan
seram dan angker pada kawasan pemakaman sehingga sistem penerangan di kawasan
tersebut perlu penataan dan

perencanaan dengan mengatur pola letak lampu-lampu

penerangan diareal kawasan pemakaman sehingga kelihatan tertata rapi dan teratur.
f. Pengelola/Manajemen
Tidak terkelola dengan baik areal atau kawasan pemakaman Tanah Pemakaman
Umum (TPU) Simalingkar B, masih tercipta kekacauan dan sistem penataan/peletakan
areal pemakaman yang sebaiknya direncanakan sebuah pengelolaan terhadap kawasan
pemakaman agar terciptanya suatu kawasan dengan penataan yang baik dan teratur.
Kurangnya kebersihan di areal tersebut di sebabkan kurangnya kinerja para pengelola.
Sebaiknya di rencanakan suatu kawasan yang bersih dan tertata rapi, sehingga kawasan
pemakaman menjadi tempat yang nyaman bagi mereka yang berkunjung untuk
melaksanakan ziarah. Dan masih ditemukan suatu aktifitas yang kurang baik karena
digunakan sebagai tempat aktifitas yang bersifat negatif. Direncanakan suatu
pengamanan yang ketat seperti penempatan pos security (keamanan) sehingga kawasan
pemakaman terjaga dari hal-hal yang kurang menyenangkan

g. Arsitektur Kuburan/Makam/Fisik
Bentuk dari nisan masing-masing pada saat ini umumnya sudah bagus sehingga
tercipta keserasian pada kawasan tersebut. Sebaiknya dibuat keseragaman antara nisan
satu dengan yang lainnya dengan simbol Salib Kristen.

4.1.2. Kondisi Umum Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga
Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B terletak di Jalan Bunga
Rampe VI Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan. Dimulai
pengoperasian tahun 1997. Tanah Pemakaman Umum (TPU) ini memiliki luas areal
sebesar 6,4 Ha.
Tabel. 4.1. Kondisi umum tapak
Kondisi Umum
Luas Tapak

6,4 Ha

Batas Utara Tapak

Lahan Pertanian

Batas Selatan Tapak

Sungai Babura

Batas Timur Tapak

Lahan Pertanian

Batas Barat Tapak

Pemukiman Penduduk

Jarak Tapak dengan Jalan Utama

1,5 Km

Elevasi Tapak

30 m dpl

Suhu maksimum rata-rata tapak

28 0 C

Lanjutan Tabel. 4.1

Suhu minimum rata-rata tapak

24 0 C

Suhu rata-rata tahunan

26 0 C

Kelembapan relatif

88%

Curah hujan rata-rata

320 mm

Jumlah hari hujan rata-rata

21 hari

Kecepatan angin rata-rata

2,4 km/jam

Sumber : Stasiun Geofisika Tuntungan

Di TPU Simalingkar B, secara umum petak makam memiliki bentuk dan


karakteristik yang seragam yaitu didominasi dengan bangunan beton dan penggunaan
bahan keramik. Selain itu pola letak makam juga sudah teratur dimana petak makamnya
sejajar dengan satu yang lainnya. Dari segi pemeliharaan, petak makam tampak bersih
dan terawat dengan baik. Hanya saja, hampir seluruh bangunan petak makam dibuat
dengan beton dan jarak antara makam sangat rapat. Hal ini membuat daerah resapan air
menjadi sedikit dan air hujan yang turun langsung mengalir kesaluran drainase yang ada.
4.1.3. Kapasitas

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga

Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan


Pada Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, rata-rata pemakaman
pertahun untuk orang dewasa adalah 463 dan 80 orang untuk anak-anak. Jumlah ini bila
dirata-ratakan perbulan maka tiap bulan dibutuhkan minimal 39 tanah makam dewasa
(tabel 4.2) dan

tanah makam anak-anak (tabel 4.3) bagi warga kecamatan Medan

Tuntungan dan sekitarnya.


Tabel. 4.2. Jumlah Pemakaman Baru (dewasa) di Simalingkar B Jl. Bunga Rampe

Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Periode


Tahun 2000 s/d 2005
Tahun

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Total

2000

50

45

40

35

20

40

25

20

35

15

15

15

355

2001

30

45

15

20

40

23

27

35

36

40

35

42

388

2002

45

50

25

20

50

40

35

50

55

40

45

50

05

2003

40

35

20

25

45

40

45

35

30

45

40

30

430

2004

65

50

45

35

55

60

35

50

52

46

30

55

578

2005

19

35

49

48

58

42

73

34

76

35

48

521

Rata-rata

42

43

32

31

45

41

40

37

47

37

28

40

463

Sumber: Dinas Pertamanan Pemko Medan

Tabel. 4.3. Jumlah Pemakaman Baru (anak-anak) di Simalingkar B Jl. Bunga


Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan
Periode Tahun 2000 s/d 2005
Tahun

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

2000

10

15

2001

10

15

25

14

12

2002

2003

2004

2005
Rata-rata

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Total
50

15

20

24

148

10

54

10

44

56

19

14

74

13

80

Sumber: Dinas Pertamanan Pemko Medan

4.2. Aglomerasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B

Jl. Bunga

Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan


Telah didefinisikan bahwa aglomerasi sebagai konsentrasi spasial dari aktifitas
ekonomi di kawasan perkotaan karena penghematan akibat lokasi yang berdekatan
(economies of proximity) yang diasosiasikan dengan kluster spasial dari perusahaan, para

pekerja, dan konsumen dimana arti kata perusahaan adalah merupakan Tanah
Pemakaman Umum (TPU) yang dalam pembahasannya diwujudkan sebagai (subjek),
para pekerja sebagai (predikat), dan konsumen sebagai (objek). Dalam pembahasan
ini analogi kata Perusahaan dapat diartikan sebagai

Tanah Pemakaman Umum

(TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan


Tuntungan yang dalam pembahasannya diaplikasikan sebagai titik (pusat) kegiatan atau
sumber utama segala kegiatan. analogi kata Para Pekerja dapat diartikan sebagai
orang-orang yang terlibat langsung di sekitar wilayah Simalingkar B Jl. Bunga Rampe
Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan dalam menjalankan segala
sesuatu berdasarkan kebutuhan (sistem yang diperlukan) yang dalam pembahasannya
diaplikasikan sebagai penggerak kegiatan atau penggerak utama segala kegiatan,
sedangkan dalam pembahasan ini analogi kata konsumen dapat diartikan sebagai
Pengguna Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B

Jl. Bunga Rampe

Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan yang dalam pembahasannya


diaplikasikan sebagai orang-orang yang menggunakan subjek sebagai hasil akhir kegiatan
atau sumber utama segala kegiatan dan tidak terlepas dari penggerak kegiatan, dimana
dapat disimpulkan antara ketiga faktor diatas akan punya keterkaitan dan saling
memenuhi kebutuhan masing-masing secara bersama-sama.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan aglomerasi yang terjadi disekitar Tanah


Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B seperti bagan dibawah ini.
TUKANG NISAN BATU + KATA MUTIARA

TUKANG KONSTRUKSI
MAKAM DEWASA
+ANAK-ANAK

TUKANG BUNGA + POT


BUNGA

TUKANG PETI
JENAZAH
DEWASA+ANAK-ANAK

TANAH
PEMAKAMAN
UMUM KRISTEN
(TPU)
SIMALINGKAR B

PARKIR KENDARAAN
RODA 2+RODA 4

KANTIN
TOILET KECIL+BESAR

TUKANG AIR BERSIH

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.8. Aglomerasi yang terjadi disekitar Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar
B Jl Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

Menciptakan lapangan kerja merupakan masalah utama dalam mengatasi angka


pengangguran yang sangat tinggi. Pemerintah

kota Medan dapat juga berkontribusi

dalam penciptaan lapangan kerja secara langsung dengan mengalokasikan lebih banyak
pengeluaran pada pembangunan infrastruktur yang telah rusak. Kebijakan ini sekaligus

meningkatkan iklim investasi dengan sendirinya, yang akan mendorong investor swasta
menciptakan lapangan pekerjaan. Lebih lanjut, pemerintah masih dapat mengontrol
pengeluarannya dengan memberikan kesempatan pada pihak swasta untuk berinvestasi di
bidang industri pemakaman. Ini mememerlukan upaya dari pemerintah kota Medan untuk
memformulasikan kebijakan di bidang industri pemakaman, yang dapat menggerakkan
investasi namun meminimalisir resiko terhadap anggaran yang dibutuhkan. Hal serupa
juga dapat ditempuh oleh pemerintah kota Medan dengan meningkatkan skala dari
sejumlah program yang memiliki efek besar terhadap penyediaan lapangan pekerjaan
khususnya di daerah sekitar pemakaman seperti dapat dijabarkan dibawah ini berikut
perincian uang yang diperoleh (dapat dilihat dalam lampiran).

1. Tukang Nisan/Nama

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.9. Tukang Nisan

Tukang nisan merupakan usaha kecil yang tidak pernah lepas dari kebutuhan
pemakaman. Pada masyarakat Kristen nisan merupakan sebuah gambaran atau symbol
tradisi pahat dan ukir Pengulangan simbol dan doa-doa, sejak lama dianggap bagian dari
pencapaian kerohanian tertentu dalam berbagai ritual keagamaan. Itu sebabnya "repetisi"
(pengulangan) simbol dalam wujud nisan merupakan bagian dari niat manusia mencapai
tataran tertentu dalam konteks relasi mereka dengan leluhur dan alam kehidupan. Dan
bagi tukang batu nisan ini menyatakan bahwa usaha kerajinan batu-batuan ini cukup
untuk menghidupi kebutuhan keluarga. Batu yang digunakan tukang nisan ini semula
berasal dari batuan-tuan local daerah Sumatera dan sekitarnya. Ketika persediaan habis,
tukang nisan menggunakan batu dari Purwakarta, Jabar.

2. Tukang Bunga

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.10. Tukang Bunga

Usaha penjualan bunga juga merupakan sebuah usaha kecil yang tidak pernah
lepas dari kebutuhan pemakaman. Bunga umumnya pada masyarakat Kristen merupakan
sebuah gambaran atau simbol rasa kasih persaudaraan kita terhadap keluarga maupun
kepada leluhur kita yang sudah meninggal. Dan bagi pengusaha bunga menyatakan
bahwa usaha kerajinan menjual bunga untuk kebutuhan ziarah cukup untuk menghidupi
kebutuhan keluarga. Biasanya pengusaha bunga ini akan mengalami permintaan
melonjak pada hari-hari tertentu disaat hari paskah, natal maupun tahun baru tiba, dari
pengakuannya untuk memenuhi kebutuhan bunga untuk Tanah Pemakaman Umum
(TPU) Simalingkar B merupakan konsumen yang sangat tinggi permintaannya.
3. Tukang Konstruksi Makam/Kuburan
Menurut seorang kepala mandor, uang begitu mudah didapatkan di areal Tanah
Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B. Yang penting seorang dengan status kepala

tukang saja, jika rajin dan setidaknya para tukang masih bisa mengantongi Rp 100 ribu
hingga Rp 150 ribu sehari, Tukang dapat memperoleh Rp 65 ribu s/d Rp 100 ribu perhari,
sedangkan pekerja akan memperoleh penghasilan sebesar 35 ribu s/d 50 ribu perharinya.
Bahkan, terkadang seorang kepala tukang mendapat borongan membangun makam yang
secara tiba-tiba dapat order, dengan membuat bangunan standar makam saja dibutuhkan
dana sebesar minimal Rp 5 juta rupiah untuk pemakaman orang dewasa sedangkan
bangunan standard makam untuk anak-anak dibutuhkan dana sebesar 3 juta rupiah.
Dengan perincian buat bahan dan upah tukang+pekerja Rp 4 juta, 1 juta buat kepala
tukang. Memang terkadang seorang kepala tukang hanya mendapatkan hasil borongan
Rp 1 juta.

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.11. Tukang Konstruksi Makam/Kuburan sedang bekerja di lokasi Pemakaman

4. Tukang Peti Jenazah


Ketatnya pengawasan lalu lintas kayu mengakibatkan langkanya bahan bangunan,
jangankan membangun rumah, membuat peti mati saja masyarakat yang dalam hal ini

tukang peti jenazah kesulitan untuk mendapatkan bahan utama papan.

Sulitnya

mendapatkan kayu untuk saat ini juga dikeluhkan masyarakat umum khususnya para
pembuat peti jenazah. Akibat dari kesulitan itu, membuat harga peti jenazah relatif mahal
seperti perincian selanjutnya pada halaman lampiran. Para tukang peti jenazah sekarang
ini diseluruh kota Medan lebih banyak mensuplai kebutuhan pemakaman untuk wilayah
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B. Dari sisi ekonomi, tukang peti jenajah
sangat potensial secara ekonomi, hal ini dapat dilihat tingkat penghasilan yang didapat
setiap harinya bisa menghasilkan
Rp. 800.000,- s/d 1.200.000,- setiap minggunya. Dan dari perincian angka tersebut sesuai
dengan lampiran, para pengusaha peti jenazah bisa mendapatkan keuntungan sampai
dengan 40%. Tetapi untuk jaman sekarang besaran itu sangat sulit untuk didapat akibat
harga bahan baku kayu dan papan yang tinggi.

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.12. Tukang Peti Jenazah

5. Parkir Kendaraan
Lapangan parkir yang ada di Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B
cukup luas untuk menampung kendaraan baik itu kendaraan staf kantor pengelola
maupaun pengunjung makam. Lapangan parkir tersebut belum di aspal hanya dilapisi
oleh batu yang dikeraskan sehingga pada musim hujan akan menjadi tanah berlumpur.
Kapasitas parkir biasanya terisi penuh setiap tiga hari menjelang paskah dan 1 hari
menjelang natal, merupakan hari yang sakral. Biasanya pada kesempatan ini para
penziarah di pekuburan Kristen di daerah perkotaan dimana jumlahnya sampai ratusan,
bahkan ribuan penziarah berjubel memadati areal pekuburan yang luasnya mungkin
hanya sekitar 16 hektar didatangi untuk berziarah dan mendoakan sanak saudara mereka
yang sudah terkubur disana. Rutinitas berziarah ke kuburan sudah dilakukan sejak sejak
10 tahun yang lalu dan dilakukan setiap tahunnya.
Dari analisa diatas membuat rutinitas ini juga membawa berkah bagi orang lain.
Sepanjang areal parkir yang tersedia baik itu lahan yang masih kosong dipekuburan yang
letaknya didalam makam dengan sendirinya mendadak menjadi area parkir. Puluhan
pemuda setempat yang dikoordinir kepala juru parkir memanfaatkan areal parkir yang
tersedia sebagai area parkir, dan berubahlah mereka menjadi tukang parkir dadakan bagi
ratusan bahkan ribuan pengunjung yang berkendaraan. Menurut salah seorang pemuda
yang kita wawancarai dilokasi parkir tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B,
penghasilan yang diperoleh selama masa ziarah yang dimulai di hari paskah itu lumayan
banyak. Dalam sehari bisa memperoleh seratusan ribu. Puncaknya adalah
menjelang paskah dan natal dan tahun baru.

sehari

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.13. Tempat Parkir disekitar Pemakaman

6. Toilet
Kualitas sebuah lingkungan kadang-kadang dapat dinilai dari sarana fasilitas
didalamnya. Juga tidak terlepas untuk sarana toilet yang menurut fungsinya sangat
berperan untuk menghasilkan kualitas tersebut. Untuk sarana dalam bentuk Tanah
Pemakaman Umum (TPU) di Simalingkar B, seperti terlihat gambar di bawah ini
menunjukkan belum terpenuhinya kualitas yang diinginkan seperti faktor kebersihan,
higinies, saluran, air, dan ukuran standarisasi arsitekturnya yang dibutuhkan sama sekali
belum di perhatikan.

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.14. Sarana Toilet

7. Kantin
Kantin untuk penjualan makanan dan minuman serta kios yang ditemukan
disekitar tanah pemakaman umum di kota Medan khususnya di Tanah Pemakaman
Umum (TPU) Simalingkar B. Keberadaan kios pedagang makanan dan minuman
mempunyai letak yang strategis yaitu di areal parkir dekat bangunan pengelola, namun
perlu dilakukan perbaikan dan penataan kembali bangunan kios-kios tersebut agar
seragam, tidak terlihat kumuh dan tidak mengambil lahan kosong dibelakangnya.

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.15. Kantin di Sekitar Pemakaman

8. Tukang air bersih

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 4.16. Tukang Air Bersih

Air bersih sangat mutlak diperlukan untuk daerah pemakaman. Dimanapun dan
kapanpun air tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Kebutuhan akan air khususnya
untuk pemakaman sudah menjadi sebuah keharusan, alasannya setiap orang kristen
setelah selesai melakukan ziarah wajib membasuh wajah diatas pemakaman keluarga atau
leluhur yang disayangi, hal ini membuktikan tingkat atau nilai kekeluargaan itu sangat
melekat pada jati diri orang kristen. Juga setelah selesai melakukan ziarah dan membasuh
wajah, peziarah wajib membasuh kaki dipintu keluar tanah pemakaman umum.
Khusus untuk Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B. Kebutuhan sarana
air sama sekali belum memadai, hal ini dapat dilihat dari tingkat kebersihan dan
kesehatan air yang belum terjamin seperti air bewarna kekuning-kuningan yang diambil

langsung dari sumur sementara letak toilet tidak kurang dari 5 (lima) meter dari posisi
septictank toilet.
9. Penjaga Kuburan

Sumber : Data Penelitian Lapangan , 2008


Gambar : 4.17. Penjaga Kuburan

Kuburan atau kawasan makam selama ini identik dengan tempat yang
menyeramkan. Bahkan sebagian anggota masyarakat menganggap bahwa kuburan atau
makam adalah tempat yang harus dihindari manusia, karena kuburan merupakan tempat
berkumpulnya roh-roh orang mati. Bahkan secara berlebihan, ada yang menganggap
badan akan sial jika tak segera mandi jika baru habis mengunjungi kuburan atau makam.
Tetapi kenyataan ini tidak berlaku untuk para penjaga kuburan. Seperti di beberapa
tempat Tanah Pemakaman Umum (TPU) kristen di kota Medan, khususnya Tanah
Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B, penjaga kuburan merupakan pekerjaan
yang sangat menguntungkan menurut para penjaga kuburan yang berhasil diwawancarai.

Mereka mengatakan hasil yang didapat lumayan untuk dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Apalagi menjelang hari suci umat kristiani seperti paskah, natal, dan suasana
tahun baru. Pada hari suci ini para penjaga makam kadang-kadang mendapatkan
penghasilan sampai lima kali lipat.
10. Perluasan Tanah Pemakaman Umum (TPU) dari Tanah Penduduk
Kegiatan perluasan tanah pemakaman umum dari tanah penduduk terjadi disekitar
areal Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Medan, hal ini dikarenakan adanya
keinginan masyarakat tertentu untuk membuat fisik makam keluarganya tidak sama
dengan keadaan pemakaman di lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B
dengan membedakan ukuran, bentuk dan suasana. Tetapi untuk perawatan makam
tersebut tetap dipercayakan dengan imbalan tertentu kepada masyarakat secara
perorangan yang akses pencapaian ke lokasi areal tersebut tidak begitu jauh. Sehingga
masyarakat sangat terbantu dan kegiatan ini berpotensi secara ekonomi untuk menghidupi
dan mencukupi kebutuhan masyarakat sekitar.
Mengenai nilai tanahnya (harga permeter2) pada saat awal ditentukan lokasinya,
nilai jual tanah hanya berkisar sekitar Rp. 50.000,- permeter2, tentu hal ini sangat
merugikan masyarakat yang tanahnya berada di sekitar lokasi tanah pemakaman umum
(TPU) Simalingkar B. Tetapi tanpa mereka sadari ternyata sekarang ini nilai tanah
mereka yang berada di sekitar lokasi tanah pemakaman umum (TPU) Simalingkar B,
khususnya di sepanjang pintu masuk ke lokasi yang dimaksud. Menurut survei lapangan
harga tanah permeter2nya sekarang ini bisa mencapai 1,5 juta 2 juta. Tetapi masyarakat
hanya menjual dalam bentuk persil ukuran 5 meter x 10 meter. Adapun contoh gambar
site plan lokasi seperti di bawah ini :

Sumber : Data Penelitian Lapangan , 2008


Gambar : 4.18. Ragam bentuk kuburan yang dimiliki masyarakat di dekat lokasi Tanah Pemakaman
Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B
Kecamatan Medan Tuntungan

Tanah Masyarakat
Simalingkar B

Tanah Kavlingan

Tanah Kavlingan

Tanah Kavlingan

Tanah Kavlingan

Tanah Kavlingan

Tanah Kavlingan

Tanah Kavlingan

Tanah
Masyarakat

Tanah Kavlingan

Akses Masuk Ke Pemakaman Simalin g k a r

Tanah Kavlingan

Tanah Kavlingan

Lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU)


Simalingkar B Medan
Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008
Gambar : 4.19. Site Plan Tanah Kaplingan Pemakaman yang dijual masyarakat di dekat
lokasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan
Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan

BAB V
KESIMPULAN
5. 1. Kesimpulan Dan Saran
Manajemen pengelolaan tanah pemakaman umum (TPU) yang berkelanjutan
dalam suatu kawasan menuntut tercukupinya kebutuhan dasar semua orang dan
tersedianya peluang yang sama dan keadilan dalam memenuhi kebutuhan sarana sosial
yang lebih baik. Pada akhirnya, harus disadari bahwa Manajemen pengelolaan tanah
pemakaman umum (TPU)

yang berkelanjutan tersebut bukanlah suatu tingkat

keselarasan yang tetap (statis), akan tetapi lebih merupakan suatu proses dinamis tentang
pemanfaatan sumberdaya, arah investasi sumberdaya, orientasi pengembangan teknologi
serta perubahan visi kelembagaan yang lebih konsisten terhadap kebutuhan hari depan, di
samping kebutuhan masa kini.

5.1.1. Kesimpulan
Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe
Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan ternyata menghasilkankan
cakupan aglomerasi diantaranya yaitu:
a. Kegiatan aglomerasi di Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B
teryata berhasil dan berpotensi secara ekonomi.
b. Kegiatan-kegiatan aglomerasi yang dihasilkan diantaranya:
1. Tukang Nisan / Nama;
2. Tukang Bunga;
3. Tukang Konstruksi Makam / Kuburan;

4. Tukang Peti jenazah;


5. Parkir Kendaraan;
6. Toilet;
7. Usaha Kantin dan Kios;
8. Tukang Air Bersih;
9. Penjaga Kuburan.
c. Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B sangat berpotensi untuk
menambah sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), adapun sumber-sumbernya
adalah:
1. Izin penguburan untuk dewasa;
2. Izin penguburan untuk anak-anak;
3. Izin perpanjangan makam dewasa;
4. Izin perpanjangan makam anak-anak.
d. Indikator keberhasilan aglomerasi yang dicapai dapat dilihat dalam halaman lampiran
item Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sumber lapangan kerja di sekitar
areal pemakaman.
e. Tanah disekitar pintu masuk pemakaman berguna sebagai investasi barang tak
bergerak, karena sangat menguntungkan

secara finasial. Beberapa faktor yang

menyebabkan perlunya investasi tanah di sekitar pemakaman yaitu :


1. Karena adanya kecenderungan orang terhadap pemilihan tanah sebagai
kekayaan yang layak;
2. Karakteristik dari tanah yang merupakan investasi jangka panjang;
3. Investor tahu keadaan pasar tanah dan barang tak bergerak;

4. Investor dapat mengawasi sendiri investasinya;


5. Kepercayaan bahwa dengan investasi barang tak bergerak/sumberdaya tanah,
maka ia akan terhindar dari inflasi.
Di samping hal tersebut di atas, tanah/barang tak bergerak relatif tetap dan
mempunyai keuntungan dalam jangka panjang. Untuk masa sekarang dan yang akan
datang, tanah tetap mempunyai nilai yang tinggi. Nilai ekonomi tanah disekitar areal
pemakaman akan tetap bertambah akibat perluasan Tanah Pemakaman Umum (TPU) dari
Tanah Penduduk

5.1.2. Saran
Perlu dipertahankan dan dikelola konsep manajemen baru khususnya untuk Tanah
Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B, yang berpotensi secara ekonomi sehingga
menjadi pilot project untuk menciptakan pemakaman baru baik secara fisik dan
manajemen pengelolaannya kedepan.
Melihat perkembangan Tanah Pemakaman Umum (TPU) Simalingkar B Medan,
Dalam manajemen pengelolaan tanah pemakaman umum (TPU) baik itu dalam
perencanaan ekonomi dan fisik pemakaman kedepan nanti, lokasi yang diteliti diberikan
masukan-masukan atau usulan usulan, sehingga pada apilkasinya nanti dipergunakan
untuk kepentingan proses pemakaman, adapun usulan yang di ajukan adalah sebagai
berikut:
1. Kapel (Rumah Doa);
2. Gedung Gereja;
3. Toko Souvenir;

4.

Wisma/Jambur;

5. Toko Bangunan.
Usulan tersebut diatas, apabila diaplikasikan di areal pemakaman nantinya akan
tetap menghasilkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan penelitian serta
analisa yang telah dilakukan, maka penulis ingin mengemukakan upaya pembenahan apa
sajakah yang perlu dilakukan dalam proses pengembangan manajemen makam menjadi
andalan dalam memperoleh penghasilan dan masukan ke sektor Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dan lapangan kerja baru.

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, maka tambahan maupun usulan
aglomerasi baru yang muncul antara lain seperti dibawah:
Kapel (Rumah Doa)

Toko Bangunan

Gedung Gereja

TANAH
PEMAKAMAN
UMUM KRISTEN
(TPU)
SIMALINGKAR B

Toko Sovenir

Wisma/Jambur

Sumber : Data Penelitian Lapangan, 2008


Gambar : 5.1. Tambahan Usulan Algomerasi yang terjadi disekitar Tanah Pemakaman Umum
Kristen Simalingkar B Jl. Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B
Kecamatan Medan Tuntungan

DAFTAR PUSTAKA
Amini Hidayati Dan Mudrajad Kuncoro, (2000) Konsentrasi Geografis Industri
Manufaktur di Greater Jakarta dan Bandung:Menuju Satu Daerah
Aglomerasi;
Badan Pusat Statistik Kota Medan, (2001) Medan Dalam Angka, Medan;
Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, (2002)Sumatera Dalam Angka;
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, (2006) Master Plan Kota Medan 2016.
(Penyusunan RTRW Kota Medan);
Dinas Pertamanan Kota Medan, 2003 Profil Pertamanan Kota Medan 2002
Direktorat Jendral Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, 2006 Ruang
Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota;
Harian Umum Batak Pos, Hari Jumat 8 Desember 2006 hal 15 kolom 1, 2006
Pengembang Diminta Sediakan Lahan Pemakaman, Medan;
Hermanson Sharon, AARP Public Policy Institute, 1999, Jurnal : Funeral
arrangements: Peraturan-peraturan pemakaman Preneed Funeral and
Burial Agreements, Peraturan-peraturan mengenai penguburan dan
pemakaman;
Jean Marie Hartman, Nan Shao, John Hasse, David Tulloch, Jennifer Miedowicz,
2003 Jurnal: The Value of Green in the City: Nilai dari Sebuah Kota
Hijau;
Kantor Pelayanan Pemakaman PEMPROV DKI JAKARTA,
Pemakaman Jakarta;

(2006)Info

Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 136, (2001)
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Pemakaman
Propinsi Menurut Nazir (1985) dengan metode deskriptif ini juga diselidiki
kedudukan fenomena atau faktor yang akan melihat hubungan antara suatu
faktor dengan faktor lainnya. Oleh karena itu, penelitian deskriptif ini juga
dinamakan studi kasus ;
Mudrajad Kuncoro, SE, M.Soc.Sc, Dr Aglomerasi Perkotaan di DIY: Apa, Di Mana,
dan Mengapa? Dosen Fakultas Ekonomi & Pascasarjana UGM Pemimpin
Redaksi Jurnal Ekonomi & Bisnis Indonesia;
Nazir, Moh, (1985), Metode Penelitian, Ghalia Indonesia;

Nasution Achmad Delianur, ST,MT, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik


Universitas Sumatera Utara , 2003, Jurnal: Perkembangan Kebutuhan
Masyarakat Pada Ruang Terbuka Publik Di Pusat Kota, Medan;
Pemerintah Kota Medan, (2005) Arah Dan Kebijakan Umum, Medan;
Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 2, (1992) Tentang Pemakaman Umum
Dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jakarta;
Sugiarto, dkk, (2003), Teknik Sampling, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta;
Sitorus Rudolf, 1999, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara Jurnal : Penataan Lahan (Landscaping), Medan;
The New Georgia Encyclopedia, 2005, Jurnal : Cemetery Preservation:
Pemeliharaan Pemakaman/Kuburan;
Tarigan Randiman MAP Drs. H, Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan, 2007 Jurnal
: Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan, Medan;
Wardhana Iwan Henry, 2005, Staff Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Propinsi
DKI Jakarta, Jurnal : Mengelola Aset Kota Jakarta, Jakarta;
Worpole Ken, 2001 Jurnal : Churchyards and cemeteries/Kuburan dan Pemakaman
Habitat Action Plan/ Kegiatan Perencanaan Kehidupan;
______________, Lab. Perencanaan Lanskap Departemen Arsitektur Lanskap
Fakultas Pertanian IPB Kampus Bogor Darmaga, 2005 Jurnal:
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Wilayah Perkotaan.

LAMPIRAN 1
Hasil Perhitungan Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dan Lapangan Pekerjaan

1.

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung
Selamat Kecamatan Medan Selayang.
Luas
= 10.000 m2
= 10 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas
= 1,5 m x 2,5 m
= 3,75 m2 /orang
Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang adalah :
= 10.000 m2 : 3,75 m2
= 2.667 orang
Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak
= 10 %
Total
= 100 %
Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:
a. Izin penguburan untuk dewasa

= 90 % x 2667 orang
= 2.400 orang x Rp. 65.000,= Rp. 156.000.000,-

b. Izin penguburan untuk anak anak

= 10 % x 2.667 orang
= 267 orang x Rp. 55.000,= Rp. 14.685.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa

= 2.667 orang x Rp. 32.000,= Rp. 85.344.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak

= 267 orang x Rp. 27.500,= Rp. 7.342.500,-

1.1. Lapangan kerja


a
Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu kata Mutiara adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :
Nisan
= 2.667 orang x Rp. 150.000,= Rp. 400.000.000,Kata Mutiara
= 2.667 orang x Rp. 250.000,= Rp. 666.750.000,b

Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah=
Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot bunga adalah = Rp. 10.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:
Bunga
Pot Bunga

= 2.667 orang x 45.000,= Rp. 120.015.000,= 2.667 orang x Rp. 10.000,= Rp. 26.670.000,-

Tukang konstruksi makam/kuburan


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,Membuat makam dewasa (Standard):

= 2.400 orang x 8.000.000,= Rp. 19.200.000.000,Membuat makam anak-anak(Standard):


= 267 orang x 5.000.000,= Rp. 1.335.000.000,-

Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 2.400 orang x 800.000,= Rp. 1.920.000.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 267 orang x Rp. 400.000.= Rp. 106.800.000,-

Parkir kendaraan :
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:
- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :
= 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 18.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-

Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil
= Rp. 1.000,- Buang air besar
= Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak
= 20 orang
- Untuk buang air besar sebanyak
= 5 orang

Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,- Buang air besar
= 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp.7.200.000,g

Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:
- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun

Teh manis panas


= 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,-

Tukang air bersih


Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,Ziarah keluarga
= 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 5.040.000,-

Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
Penjaga kuburan/makam
= 2.667 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 640.080.000,Pembersih kuburan/makam
= 2.667 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 960.120.000,-

Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:
- Jambu kelutuk /bangkok
- Duku manis
- Pisang barangan
Untuk
1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga =
Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga =
Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga =
Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 10 kg untuk jambu kelutuk, 10 kg buah duku manis
dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Jambu kelutuk
- Buah duku manis
- Pisang barangan

= 10 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp.18.000.000,= 10 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,= 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-

Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen Tanjung Selamat Jalan Flamboyan


Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang.
- Luas 10.000 M2
URAIAN

NILAI RINCIAN

SUB TOTAL RINCIAN

RINCIAN UANG

( Rp. )

( Rp. )

NO.

SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)

Izin Penguburan Untuk Dewasa

Izin penguburan Untuk Anak anak

14,685,000.00

Izin Perpanjangan Makam Dewasa

85,344,000.00

Izin Perpanjangan Makam anak-anak

156,000,000.00

7,342,500.00

SUB TOTAL A
B

LAPANGAN PEKERJAAN

Tukang Nisan/Nama

263,371,500.00

- Nisan

400,000,000.00

- Kata Mutiara

666,750,000.00
1,066,750,000.00

SUB TOTAL B1
2

Tukang Bunga
- Bunga
- Pot Bunga

120,015,000.00
26,670,000.00
146,685,000.00

SUB TOTAL B2
3

Tukang Konstruksi makam


- Membuat Makam Dewasa
- Membuat Makam Anak-anak

19,200,000,000.00
1,335,000,000.00
20,535,000,000.00

SUB TOTAL B3
4

Tukang Peti Jenazah


- Peti Jenazah Dewasa
- Peti Jenazah Anak-anak

1,920,000,000.00
106,800,000.00
2,026,800,000.00

SUB TOTAL B4
5

Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2

18,000,000.00

- Parkir Kendaraan Roda 4

14,400,000.00
32,400,000.00

SUB TOTAL B5
6

Kamar Mandi
- Buag air kecil
- Buang air besar

14,400,000.00
7,200,000.00
21,600,000.00

SUB TOTAL B6
7

Kantin
- Teh manis panas

54,000,000.00

- Teh manis dingin

72,000,000.00
126,000,000.00

SUB TOTAL B7
8

Tukang air bersih


- Penguburan

2,520,000.00

- Ziarah keluarga

5,040,000.00
7,560,000.00

SUB TOTAL B8
9

Penjaga Kuburan/makam
- Penjaga kuburan/makam

640,080,000.00

- Pembersih kuburan/makam

960,120,000.00

1,600,200,000.00

SUB TOTAL B9
10

Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk

18,000,000.00

- Buah duku manis

72,000,000.00

- Pisang barangan

36,000,000.00

SUB TOTAL B 10

SUB TOTAL B

126,000,000.00

25,688,995,000.00

2.

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B Jalan Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar
B Kecamatan Medan Tuntungan.
Luas

= 65.000 m2
= 6,50 Ha

Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas

= 1,5 m x 2,5 m

= 3,75 m /orang

Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Simalingkar B Jalan Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan adalah :
= 65.000 m2 : 3,75 m2
= 17.334 orang

Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa
- Anak
Total

= 90 %
= 10 %
= 100 %

Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:

a. Izin penguburan untuk dewasa

= 90 % x 17.334 orang
= 15.600 orang x Rp. 65.000,= Rp. 1.014.000.000,-

b. Izin penguburan untuk anak anak

= 10 % x 17.334 orang
= 1.733 orang x Rp. 55.000,= Rp. 95.315.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa

= 17.334 orang x Rp. 32.000,= Rp. 554.688.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak

= 1.733 orang x Rp. 27.500,= Rp. 47.657.500,-

2.1. Lapangan kerja


a. Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu kata Mutiara adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :

Nisan

= 17.334 orang x Rp. 150.000,= Rp. 2.600.100.000,-

Kata Mutiara

= 17.334 orang x Rp. 250.000,= Rp. 4.333.500.000,-

b.

Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah=
Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot bunga adalah = Rp. 10.000,-

Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:

Bunga

= 17.334 orang x 45.000,= Rp. 780.030.000,-

Pot Bunga

= 17.334 orang x Rp. 10.000,= Rp. 173.340.000,-

c.

Tukang konstruksi makam/kuburan


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,a.

Membuat makam dewasa (Standard):


= 15.600 orang x 8.000.000,= Rp. 124.800.000.000,-

b.

Membuat makam anak-anak(Standard):


= 1.733 orang x 5.000.000,= Rp. 8.665.000.000,-

d.

Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 15.600 orang x 800.000,= Rp. 12.480.000.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 1.733 orang x Rp. 400.000.= Rp. 693.200.000,-

e.

Parkir kendaraan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:

- Roda 2 (dua) adalah

= Rp. 1.000,-

- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,-

Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 75 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 25 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :

- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :


= 75 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 25 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-

f.

Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil

= Rp. 1.000,-

- Buang air besar

= Rp. 2.000,-

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak

= 40 orang

- Untuk buang air besar sebanyak

= 15 orang

Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
-

Buag air kecil


= 40 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 28.800.000,-

Buang air besar


= 15 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 21.600.000,-

g.

Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:

- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 75 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
-

Teh manis panas


= 75 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 81.000.000,-

Teh manis dingin


= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,-

h.

Tukang air bersih


Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
-

Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,-

Ziarah keluarga
= 3 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 7.560.000,-

i.

Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
-

Penjaga kuburan/makam
= 17.334 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 4.160.160.000,-

Pembersih kuburan/makam
= 1.733 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 623.880.000,-

j.

Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:
a.

Jambu kelutuk /bangkok

b.

Duku manis

c.

Pisang barangan

Untuk

1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga =

Rp. 2.500,-/kg

1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga =

Rp. 10.000,-/kg

1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga =

Rp. 5.000,-/sisir

Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 30 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis
dan 30 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun

- Jambu kelutuk

= 30 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp.54.000.000,-

- Buah duku manis

= 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp. 144.000.000,-

- Pisang barangan

= 30 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp. 108.000.000,-

Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Simalingkar B


Jalan Bunga Rampe Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan.
- Luas 65.000 M2
URAIAN

NILAI RINCIAN

SUB TOTAL
RINCIAN

RINCIAN UANG

( Rp. )

( Rp. )

NO.
A
1
2
3
4
B
1

SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)


Izin Penguburan Untuk Dewasa
Izin penguburan Untuk Anak anak
Izin Perpanjangan Makam Dewasa
Izin Perpanjangan Makam anak-anak
SUB TOTAL A
LAPANGAN PEKERJAAN
Tukang Nisan/Nama
- Nisan
- Kata Mutiara
SUB TOTAL B1
Tukang Bunga
- Bunga
- Pot Bunga
SUB TOTAL B2
Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa
- Membuat Makam Anak-anak

1,014,000,000.00
95,315,000.00
554,688,000.00
47,657,500.00

1,711,660,500.00
2,600,100,000.00
4,333,500,000.00
6,933,600,000.00
780,030,000.00
173,340,000.00
953,370,000.00
124,800,000,000.00
8,665,000,000.00
133,465,000,000.00

SUB TOTAL B3
4

Tukang Peti Jenazah


- Peti Jenazah Dewasa
- Peti Jenazah Anak-anak

12,480,000,000.00
693,200,000.00
13,173,200,000.00

SUB TOTAL B4
5

Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2
- Parkir Kendaraan Roda 4
SUB TOTAL B5
Kamar Mandi
- Buag air kecil
- Buang air besar
SUB TOTAL B6
Kantin
- Teh manis panas
- Teh manis dingin
SUB TOTAL B7
Tukang air bersih
- Penguburan
- Ziarah keluarga
SUB TOTAL B8
Penjaga Kuburan/makam
- Penjaga kuburan/makam

54,000,000.00
36,000,000.00
90,000,000.00
28,800,000.00
21,600,000.00
50,400,000.00
81,000,000.00
72,000,000.00
153,000,000.00
2,520,000.00
7,560,000.00
10,080,000.00
4,160,160,000.00

- Pembersih kuburan/makam

623,880,000.00
4,784,040,000.00

SUB TOTAL B9
10

Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk

54,000,000.00

- Buah duku manis

144,000,000.00

- Pisang barangan
SUB TOTAL B10

108,000,000.00

SUB TOTAL B

306,000,000.00

161,630,350,500.00

3.

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Patumbak Jalan Turi Kelurahan Timbang Deli Kecamatan
Medan Amplas.
Luas
= 40.000 m2
= 4.00 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas
= 1,5 m x 2,5 m
= 3,75 m2 /orang
Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Tanjung Selamat Jalan Flamboyan Kelurahan Tanjung Selamat Kecamatan Medan Selayang adalah :
= 40.000 m2 : 3,75 m2
= 10.667 orang
Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak
= 10 %
Total
= 100 %
Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:
a. Izin penguburan untuk dewasa

= 90 % x 10.667 orang
= 9.600 orang x Rp. 65.000,= Rp. 624.000.000,-

b. Izin penguburan untuk anak anak

= 10 % x 10.667 orang
= 1067 orang x Rp. 55.000,= Rp. 58.685.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa

= 9.600 orang x Rp. 32.000,= Rp. 307.200.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak

= 1.067 orang x Rp. 27.500,= Rp. 29.342.500,-

2.2. Lapangan kerja


a. Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu kata Mutiara adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :
Nisan
Kata Mutiara
b.

= 10.667 orang x Rp. 150.000,= Rp. 1.600.050.000,= 10.667 orang x Rp. 250.000,= Rp. 2.666.750.000,-

Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot
bunga adalah = Rp. 10.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:
Bunga
Pot Bunga

c.

= 10.667 orang x 45.000,= Rp. 480.015.000,= 10.667 orang x Rp. 10.000,= Rp. 106.670.000,-

Tukang konstruksi makam/kuburan


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,1.

Membuat makam dewasa (Standard):

2.

= 10.667 orang x 8.000.000,= Rp. 85.536.000.000,Membuat makam anak-anak(Standard):


= 1.067 orang x 5.000.000,= Rp. 5.335.000.000,-

d.

Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 10.667 orang x 800.000,= Rp. 8.533.600.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 1.067 orang x Rp. 400.000.= Rp. 426.800.000,-

e.

Parkir kendaraan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:
- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :
= 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 18.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-

f.

Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil
= Rp. 1.000,- Buang air besar
= Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak
= 20 orang
- Untuk buang air besar sebanyak
= 5 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,- Buang air besar
= 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp.7.200.000,-

g.

Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:
- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-

h.

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
Teh manis panas
= 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,Tukang air bersih
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,Ziarah keluarga
= 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 5.040.000,-

i.

Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
Penjaga kuburan/makam
= 10.667 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.560.080.000,Pembersih kuburan/makam
= 10.667 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 3.840.120.000,-

j.

Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:
1. Jambu kelutuk /bangkok
2. Duku manis
3. Pisang barangan
Untuk
1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga =
Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga =
Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga =
Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis
dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Jambu kelutuk
- Buah duku manis
- Pisang barangan

= 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp.36.000.000,= 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 144.000.000,= 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Patumbak Jalan


Turi
Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas.

- Luas 40.000 M2
URAIAN
NO.

NILAI RINCIAN

SUB TOTAL RINCIAN

( Rp. )

( Rp. )

A
1

RINCIAN UANG
SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH
(PAD)
Izin Penguburan Untuk Dewasa

624,000,000.00

2
3
4

Izin penguburan Untuk Anak anak


Izin Perpanjangan Makam Dewasa
Izin Perpanjangan Makam anak-anak

58,685,000.00
307,200,000.00
29,342,500.00

B
1

SUB TOTAL A
LAPANGAN PEKERJAAN
Tukang Nisan/Nama
- Nisan
- Kata Mutiara
SUB TOTAL B1
Tukang Bunga
- Bunga
- Pot Bunga
SUB TOTAL B2
Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa
- Membuat Makam Anak-anak

1,019,227,500.00
1,600,050,000.00
2,666,750,000.00
4,266,800,000.00
480,015,000.00
106,670,000.00
586,685,000.00
85,536,000,000.00
5,335,000,000.00
90,871,000,000.00

SUB TOTAL B3
4

Tukang Peti Jenazah


- Peti Jenazah Dewasa
- Peti Jenazah Anak-anak

SUB TOTAL B4
Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2
- Parkir Kendaraan Roda 4
SUB TOTAL B5
Kamar Mandi
- Buag air kecil
- Buang air besar
SUB TOTAL B6
Kantin
- Teh manis panas
- Teh manis dingin
SUB TOTAL B7
Tukang air bersih
- Penguburan
- Ziarah keluarga
SUB TOTAL B8
Penjaga Kuburan/makam

8,533,600,000.00
426,800,000.00
8,960,400,000.00
18,000,000.00
14,400,000.00
32,400,000.00
14,400,000.00
7,200,000.00
21,600,000.00
54,000,000.00
72,000,000.00
126,000,000.00
2,520,000.00
5,040,000.00
7,560,000.00

- Penjaga kuburan/makam

2,560,080,000.00

- Pembersih kuburan/makam

3,840,120,000.00
6,400,200,000.00

SUB TOTAL B9
10

Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk
- Buah duku manis
- Pisang barangan
SUB TOTAL B10
SUB TOTAL B

36,000,000.00
144,000,000.00
36,000,000.00
216,000,000.00

111,488,645,000.00

4.

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Abdullah Lubis Jalan abdullah Lubis Kelurahan Babura
Kecamatan Medan Baru.
Luas
= 15.000 m2
= 1,50 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas
= 1,5 m x 2,5 m
= 3,75 m2 /orang
Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Abdullah Lubis Jalan abdullah Lubis Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru adalah :
= 15.000 m2 : 3,75 m2
= 4.000 orang
Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak
= 10 %
Total
= 100 %
Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:
a. Izin penguburan untuk dewasa

= 90 % x 4.000 orang
= 3.600 orang x Rp. 65.000,= Rp. 234.000.000,-

b. Izin penguburan untuk anak anak

= 10 % x 4.000 orang
= 400 orang x Rp. 55.000,= Rp. 22.000.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa

= 3.600 orang x Rp. 32.000,= Rp. 115.200.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak

= 400 orang x Rp. 27.500,= Rp. 11.000.000,-

4.1. Lapangan kerja


a. Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu kata Mutiara adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :
Nisan
Kata Mutiara

b.

= 4.000 orang x Rp. 150.000,= Rp. 600.000.000,= 4.000 orang x Rp. 250.000,= Rp. 1.000.000.000,-

Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot
bunga adalah = Rp. 10.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:
Bunga
Pot Bunga

= 4.000 orang x 45.000,= Rp. 180.000.000,= 4.000 orang x Rp. 10.000,= Rp. 40.000.000,-

c.

Tukang konstruksi makam/kuburan


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,4.

Membuat makam dewasa (Standard):


= 3.600 orang x 8.000.000,= Rp. 28.800.000.000,-

5.

Membuat makam anak-anak(Standard):


= 400 orang x 5.000.000,= Rp. 2.000.000.000,-

d.

Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 3.600 orang x 800.000,= Rp. 2.880.000.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 400 orang x Rp. 400.000.= Rp. 160.000.000,-

e.

Parkir kendaraan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:
- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :
= 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 18.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-

f.

Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil
= Rp. 1.000,- Buang air besar
= Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak
= 20 orang
- Untuk buang air besar sebanyak
= 5 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,- Buang air besar
= 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp.7.200.000,-

g.

h.

i.

j.

Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:
- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
Teh manis panas
= 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,Tukang air bersih
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,Ziarah keluarga
= 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 5.040.000,Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
Penjaga kuburan/makam
= 4.000 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 960.000.000,Pembersih kuburan/makam
= 4.000 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.440.000.000,Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:
6. Jambu kelutuk /bangkok
7. Duku manis
8. Pisang barangan
Untuk
1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga =
Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga =
Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga =
Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis
dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Jambu kelutuk
- Buah duku manis
- Pisang barangan

= 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp. 36.000.000,= 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 144.000.000,= 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-

Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Abdullah Lubis


Jalan abdullah Lubis Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru.
- Luas 15.000 M2
URAIAN

NILAI RINCIAN

SUB TOTAL
RINCIAN

RINCIAN UANG

( Rp. )

( Rp. )

NO.
A
1

SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)


Izin Penguburan Untuk Dewasa

234,000,000.00

2
3
4

Izin penguburan Untuk Anak anak


Izin Perpanjangan Makam Dewasa
Izin Perpanjangan Makam anak-anak

22,000,000.00
115,200,000.00
11,000,000.00

B
1

SUB TOTAL A
LAPANGAN PEKERJAAN
Tukang Nisan/Nama
- Nisan
- Kata Mutiara
SUB TOTAL B1
Tukang Bunga
- Bunga
- Pot Bunga
SUB TOTAL B2
Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa
- Membuat Makam Anak-anak

382,200,000.00
600,000,000.00
1,000,000,000.00
1,600,000,000.00
180,000,000.00
40,000,000.00
220,000,000.00
28,800,000,000.00
2,000,000,000.00
30,800,000,000.00

SUB TOTAL B3
4

Tukang Peti Jenazah


- Peti Jenazah Dewasa
- Peti Jenazah Anak-anak

SUB TOTAL B4
Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2
- Parkir Kendaraan Roda 4
SUB TOTAL B5
Kamar Mandi
- Buag air kecil
- Buang air besar
SUB TOTAL B6
Kantin
- Teh manis panas
- Teh manis dingin
SUB TOTAL B7
Tukang air bersih
- Penguburan
- Ziarah keluarga
SUB TOTAL B8
Penjaga Kuburan/makam
- Penjaga kuburan/makam

2,880,000,000.00
160,000,000.00
3,040,000,000.00
18,000,000.00
14,400,000.00
32,400,000.00
14,400,000.00
7,200,000.00
21,600,000.00
54,000,000.00
72,000,000.00
75,600,000.00
2,520,000.00
5,040,000.00
7,560,000.00
960,000,000.00

- Pembersih kuburan/makam

1,440,000,000.00
2,400,000,000.00

SUB TOTAL B9
10

Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk
- Buah duku manis
- Pisang barangan
SUB TOTAL B10
SUB TOTAL B

36,000,000.00
144,000,000.00
36,000,000.00
216,000,000.00

38,413,160,000.00

5.

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Padang Bulan jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan
Medan Baru.
Luas
= 20.000 m2
= 2,00 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas
= 1,5 m x 2,5 m
= 3,75 m2 /orang
Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Abdullah Lubis Jalan abdullah Lubis Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru adalah :
= 20.000 m2 : 3,75 m2
= 5.333 orang
Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak
= 10 %
Total
= 100 %
Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:
a. Izin penguburan untuk dewasa

= 90 % x 5.333 orang
= 4.800 orang x Rp. 65.000,= Rp. 312.000.000,-

b. Izin penguburan untuk anak anak

= 10 % x 20.000 orang
= 533 orang x Rp. 55.000,= Rp. 29.315.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa

= 4.800 orang x Rp. 32.000,= Rp. 153.600.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak

= 533 orang x Rp. 27.500,= Rp. 14.657.500,-

5.1. Lapangan kerja


a. Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu kata Mutiara adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :
Nisan
Kata Mutiara

b.

= 5.333 orang x Rp. 150.000,= Rp. 799.950.000,= 5.333 orang x Rp. 250.000,= Rp. 1.333.250.000,-

Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot
bunga adalah = Rp. 10.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:
Bunga
Pot Bunga

= 5.333 orang x 45.000,= Rp. 239.985.000,= 5.333 orang x Rp. 10.000,= Rp. 53.330.000,-

c. Tukang konstruksi makam/kuburan


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-

Membuat makam dewasa (Standard):


= 4.800 orang x 8.000.000,= Rp. 38.400.000.000,-

Membuat makam anak-anak(Standard):


= 533 orang x 5.000.000,= Rp. 2.665.000.000,-

d. Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 4.800 orang x 800.000,= Rp. 3.840.000.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 533 orang x Rp. 400.000.= Rp. 213.200.000,e. Parkir kendaraan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:
- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :
= 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 18.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,f.

Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil
= Rp. 1.000,- Buang air besar
= Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak
= 20 orang
- Untuk buang air besar sebanyak
= 5 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,- Buang air besar
= 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp.7.200.000,-

g. Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:
- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
Teh manis panas
= 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,h. Tukang air bersih
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,Ziarah keluarga
= 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 5.040.000,i.

Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
Penjaga kuburan/makam
= 5.333 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.279.920.000,Pembersih kuburan/makam
= 5.333 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.919.880.000,-

j.

Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:
- Jambu kelutuk /bangkok
- Duku manis
- Pisang barangan
Untuk
1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga =
Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga =
Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga =
Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis
dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Jambu kelutuk
- Buah duku manis
- Pisang barangan

= 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp.36.000.000,= 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 144.000.000,= 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-

Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Padang Bulan


Jalan Letjen Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru.
- Luas 20.000 M2
URAIAN

NILAI RINCIAN

SUB TOTAL RINCIAN

RINCIAN UANG

( Rp. )

( Rp. )

NO.
A
1

SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)


Izin Penguburan Untuk Dewasa

312,000,000.00

2
3
4

Izin penguburan Untuk Anak anak


Izin Perpanjangan Makam Dewasa
Izin Perpanjangan Makam anak-anak

29,315,000.00
153,600,000.00
14,657,500.00

B
1

SUB TOTAL A
LAPANGAN PEKERJAAN
Tukang Nisan/Nama
- Nisan
- Kata Mutiara
SUB TOTAL B1
Tukang Bunga
- Bunga
- Pot Bunga
SUB TOTAL B2
Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa
- Membuat Makam Anak-anak

509,572,500.00
799,950,000.00
1,333,250,000.00
2,133,200,000.00
239,985,000.00
53,330,000.00
293,315,000.00
38,400,000,000.00
2,665,000,000.00
41,065,000,000.00

SUB TOTAL B3
4

Tukang Peti Jenazah


- Peti Jenazah Dewasa
- Peti Jenazah Anak-anak

3,840,000,000.00
213,200,000.00
4,053,200,000.00

SUB TOTAL B4
Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2
- Parkir Kendaraan Roda 4
SUB TOTAL B5
Kamar Mandi
- Buag air kecil
- Buang air besar
SUB TOTAL B6
Kantin
- Teh manis panas
- Teh manis dingin
SUB TOTAL B7
Tukang air bersih
- Penguburan
- Ziarah keluarga
SUB TOTAL B8
Penjaga Kuburan/makam
- Penjaga kuburan/makam

1,279,920,000.00

- Pembersih kuburan/makam

1,919,880,000.00

18,000,000.00
14,400,000.00
32,400,000.00
14,400,000.00
7,200,000.00
21,600,000.00
54,000,000.00
72,000,000.00
75,600,000.00
2,520,000.00
5,040,000.00
7,560,000.00

3,199,800,000.00

SUB TOTAL B9
10

Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk
- Buah duku manis
- Pisang barangan
SUB TOTAL B10
SUB TOTAL B

36,000,000.00
144,000,000.00
36,000,000.00
216,000,000.00

51,097,675,000.00

6.

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan
Sei Wampu Kecamatan Medan Baru.
Luas
= 19.000 m2
= 1,90 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas
= 1,5 m x 2,5 m
= 3,75 m2 /orang
Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Gajah Mada Ujung Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei Wampu Kecamatan Medan Baru adalah :
= 19.000 m2 : 3,75 m2
= 5.067 orang
Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak
= 10 %
Total
= 100 %
Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:
a. Izin penguburan untuk dewasa

= 90 % x 5.067 orang
= 4.560 orang x Rp. 65.000,= Rp. 296.400.000,-

b. Izin penguburan untuk anak anak

= 10 % x 5.067 orang
= 506 orang x Rp. 55.000,= Rp. 27.830.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa

= 4.560 orang x Rp. 32.000,= Rp. 145.920.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak

= 506 orang x Rp. 27.500,= Rp. 13.915.000,-

6.1. Lapangan kerja


a. Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu kata Mutiara adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :
Nisan
Kata Mutiara

= 5.067 orang x Rp. 150.000,= Rp. 760.050.000,= 5.067 orang x Rp. 250.000,= Rp. 1.333.250.000,-

b. Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot
bunga adalah = Rp. 10.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:
Bunga

= 5.067 orang x 45.000,= Rp. 228.015.000,Pot Bunga


= 5.067 orang x Rp. 10.000,= Rp. 50.670.000,c. Tukang konstruksi makam/kuburan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-

Membuat makam dewasa (Standard):


= 4.560 orang x 8.000.000,-

= Rp. 36.480.000.000,-

d.

e.

Membuat makam anak-anak(Standard):


= 506 orang x 5.000.000,= Rp. 2.530.000.000,-

Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 4.560 orang x 800.000,= Rp. 3.648.000.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 506 orang x Rp. 400.000.= Rp. 202.400.000,Parkir kendaraan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:
- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :
= 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 18.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,f. Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil
= Rp. 1.000,- Buang air besar
= Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak
= 20 orang
- Untuk buang air besar sebanyak
= 5 orang
Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,- Buang air besar
= 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp.7.200.000,g. Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:
- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
Teh manis panas
= 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,h. Tukang air bersih
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,Ziarah keluarga
= 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 5.040.000,i. Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
Penjaga kuburan/makam
= 5.067 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.216.080.000,Pembersih kuburan/makam
= 5.067 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.824.120.000,j. Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:

Jambu kelutuk /bangkok

Duku manis

Pisang barangan
Untuk
1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga =
Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga =
Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga =
Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis
dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
- Jambu kelutuk
- Buah duku manis
- Pisang barangan

= 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp.36.000.000,= 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 144.000.000,= 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-

Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Gajah Mada Ujung


Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Sei Wampu Kecamatan Medan Baru.
- Luas 19.000 M2
URAIAN

NILAI RINCIAN

SUB TOTAL RINCIAN

RINCIAN UANG

( Rp. )

( Rp. )

NO.
A
1
2

SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)


Izin Penguburan Untuk Dewasa
Izin penguburan Untuk Anak anak

296,400,000.00
27,830,000.00

3
4

Izin Perpanjangan Makam Dewasa


Izin Perpanjangan Makam anak-anak

145,920,000.00
13,915,000.00

B
1

SUB TOTAL A
LAPANGAN PEKERJAAN
Tukang Nisan/Nama
- Nisan
- Kata Mutiara
SUB TOTAL B1
Tukang Bunga
- Bunga
- Pot Bunga
SUB TOTAL B2
Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa
- Membuat Makam Anak-anak
SUB TOTAL B3

484,065,000.00
760,050,000.00
1,333,250,000.00
2,093,300,000.00
228,015,000.00
50,670,000.00
278,685,000.00
36,480,000,000.00
2,530,000,000.00
39,010,000,000.00

Tukang Peti Jenazah


- Peti Jenazah Dewasa
- Peti Jenazah Anak-anak

3,648,000,000.00
202,400,000.00
3,850,400,000.00

SUB TOTAL B4
5

Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2
- Parkir Kendaraan Roda 4
SUB TOTAL B5
Kamar Mandi
- Buag air kecil
- Buang air besar
SUB TOTAL B6
Kantin
- Teh manis panas
- Teh manis dingin
SUB TOTAL B7
Tukang air bersih
- Penguburan
- Ziarah keluarga
SUB TOTAL B8
Penjaga Kuburan/makam
- Penjaga kuburan/makam

18,000,000.00
14,400,000.00
32,400,000.00
14,400,000.00
7,200,000.00
21,600,000.00
54,000,000.00
72,000,000.00
75,600,000.00
2,520,000.00
5,040,000.00
7,560,000.00
1,216,080,000.00

- Pembersih kuburan/makam

1,824,120,000.00
3,040,200,000.00

SUB TOTAL B9
10

Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk

36,000,000.00

- Buah duku manis


- Pisang barangan
SUB TOTAL B10

144,000,000.00
36,000,000.00
216,000,000.00

SUB TOTAL B

7.

48,625,745,000.00

Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Gajah Mada Lama Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan
Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah.
Luas
= 19.000 m2
= 1,90 Ha
Jika diperkirakan untuk 1 (satu) orang untuk dimakamkan membutuhkan tanah seluas
= 1,5 m x 2,5 m
= 3,75 m2 /orang
Maka ditaksir/diperkirakan jumlah orang dimakamkan di lokasi Tanah Pemakaman Umum(TPU) Kristen
Gajah Mada Lama Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah adalah :
= 19.000 m2 : 3,75 m2
= 5.067 orang
Dengan asumsi perbandingan /persentase meninggal sebagai dasar penelitian antara yang meninggal dewasa
dan anak-anak adalah:
- Dewasa = 90 %
- Anak
= 10 %
Total
= 100 %
Sehingga perincian uang yang dapat ditarik /diperoleh untuk sumber pendapatan asli daerah(PAD) kota
Medan adalah sebagai berikut:

7.1.

a. Izin penguburan untuk dewasa

= 90 % x 5.067 orang
= 4.560 orang x Rp. 65.000,= Rp. 296.400.000,-

b. Izin penguburan untuk anak anak

= 10 % x 5.067 orang
= 506 orang x Rp. 55.000,= Rp. 27.830.000,-

c. Izin perpanjangan makam dewasa

= 4.560 orang x Rp. 32.000,= Rp. 145.920.000,-

d. Izin perpanjangan makam anak-anak

= 506 orang x Rp. 27.500,= Rp. 13.915.000,-

Lapangan kerja
k Tukang Nisan/Nama
Berdasarkan survey data, harga rata-rata untuk 1(satu) buah nisan/orang
Adalah : Rp. 150.000,- & 1 (satu) buah batu kata Mutiara adalah Rp. 250.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah :
Nisan
Kata Mutiara

= 5.067 orang x Rp. 150.000,= Rp. 760.050.000,= 5.067 orang x Rp. 250.000,-

= Rp. 1.333.250.000,l

Tukang bunga
Berdasarkan survey data harga rata-rata 1 (satu) ikat bunga adalah = Rp. 45.000,- dan 1(satu) unit pot
bunga adalah = Rp. 10.000,Sehingga dapat dihitung jumlah uang yang didapat adalah:
Bunga

= 5.067 orang x 45.000,= Rp. 228.015.000,Pot Bunga


= 5.067 orang x Rp. 10.000,= Rp. 50.670.000,m Tukang konstruksi makam/kuburan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat makam
dewasa (Standard) adalah = Rp. 8.000.000,- dan harga rata-rata untuk 1 (satu) unit pekerjaan membuat
makam anak-anak (Standard) adalah = Rp. 5.000.000,-

Membuat makam dewasa (Standard):


= 4.560 orang x 8.000.000,= Rp. 36.480.000.000,-

Membuat makam anak-anak(Standard):


= 506 orang x 5.000.000,= Rp. 2.530.000.000,-

Tukang peti jenazah


Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata untuk 1 (satu) buah peti jenazah adalah :
- Ukuran dewasa Rp. 800.000,- (standard)
- Ukuran anak-anak Rp. 400.000,- (standard)
maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Peti jenazah ukuran orang dewasa adalah :
= 4.560 orang x 800.000,= Rp. 3.648.000.000,-Peti jenazah ukuran untuk anak-anak adalah :
= 506 orang x Rp. 400.000.= Rp. 202.400.000,Parkir kendaraan
Berdasarkan survey data kelapangan harga rata-rata parkir kendaraan untuk 1 (satu) unit kendaraan yang
terdiri dari:
- Roda 2 (dua) adalah = Rp. 1.000,- Roda 4 (empat) adalah = Rp. 2.000,Jika diperhitungkan dalam setiap 1 (satu) orang/hari meninggal, maka biasanya jumlah rata-rata
pengiring kendaraan roda 2(dua) sebanyak 25 unit kendaraan dan roda 4(empat) sebanyak 10 unit
kendaraan, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut :
- Parkir kendaraan roda 2(dua) adalah :
= 25 unit x Rp 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 18.000.000,- Parkir kendaraa roda 4(empat) adalah :
= 10 unit x Rp.2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,-

Toilet
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk buang air kecil + buang air besar di lokasi
pemakaman adalah :
- Buang air kecil
= Rp. 1.000,- Buang air besar
= Rp. 2.000,Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan orang akan ke toilet ;
- Untuk buang air kecil sebanyak
= 20 orang
- Untuk buang air besar sebanyak
= 5 orang

Maka dapat dihitung uang yang didapat dengan perincian sebagai berikut ;
Catatan : per 2 (dua) tahun
- Buag air kecil
= 20 orang x Rp. 1.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 14.400.000,- Buang air besar
= 5 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp.7.200.000,q

Kantin pengelola
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) gelas minuman yang terdiri dari:
- Teh manis panas adalah = Rp. 1.500,- Teh manis dingin adalah = Rp. 2.000,-

Jika setiap 1 orang/hari meninggal, maka dapat diperkirakan dengan rata-rata pengunjung ke kantin
untuk istirahat minum teh manis panas sebanyak 50 orang /hari dan 50 orang /hari untuk istirahat
minum teh manis dingin. sehingga dapat dihitung besaran nilai rupiah dengan perincian sebagai berikut:
Catatan : Per 2 (dua) tahun
Teh manis panas
= 50 orang x Rp. 1.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 54.000.000,Teh manis dingin
= 50 orang x Rp. 2.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 72.000.000,Tukang air bersih
Berdasarkan survey data kelapangan, harga rata-rata untuk 1 (satu) galon air bersih adalah Rp. 3.500,untuk keperluan penguburan dan ziarah keluarga. Jika setiap hari diperkirakan 1(satu) orang
dikuburkan memerlukan 1 galon air bersih dan setiap hari 2(dua) keluarga berziarah membutuhkan 1
galon air, maka dapat dihitung dengan perincian sebagai berikut ;
Penguburan
= 1 orang x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 2.520.000,Ziarah keluarga
= 2 keluarga x Rp. 3.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 5.040.000,-

Penjaga kuburan/makam
Berdasar survey data kelapangan, untuk 1 (satu) bulan penuh, seorang penjaga kuburan /makam dibayar
oleh ahli waris makam sebesar = Rp. 10.000,-/bulan dan pembersih kuburan dibayar oleh ahli waris
sebesar = Rp. 15.000,-/bulan.
Maka didapat perhitungan uang yang diterima penjaga kuburan/makam dan pembersih kuburan adalah
sebagai berikut:
Penjaga kuburan/makam
= 5.067 orang x Rp. 10.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.216.080.000,Pembersih kuburan/makam
= 5.067 orang x Rp. 15.000,- x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 1.824.120.000,-

Pedagang buah-buahan
Berdasarkan survey data kelapangan, jenis buah-buahan yang biasanya dipasarkan di lokasi studi
terdiri dari:
- Jambu kelutuk /bangkok
- Duku manis
- Pisang barangan
Untuk
1 (satu) kg buah jambu kelutuk dijual seharga =
Rp. 2.500,-/kg
1 (satu) kg buah duku manis dijual seharga =
Rp. 10.000,-/kg
1 (satu) sisir pisang barangan dijual seharga =
Rp. 5.000,-/sisir
Jika dalam 1 hari seorang pedagang mampu menjual 20 kg untuk jambu kelutuk, 20 kg buah duku manis
dan 10 sisir pisang barangan, maka dapat dihitung uang yang dihasilkan dengan perincian sebagai
berikut:

Catatan : Per 2 (dua) tahun


- Jambu kelutuk
- Buah duku manis
- Pisang barangan

= 20 kg x Rp. 2.500,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun


= Rp.36.000.000,= 20 kg x Rp. 10.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 144.000.000,= 10 sisir x Rp. 5.000,- x 30 hari x 12 bulan x 2 tahun
= Rp. 36.000.000,-

Rekapitulasi Tanah Pemakaman Umum (TPU) Kristen Gajah Mada Lama


Jalan Gajah Mada Perempatan Jalan Iskandar Muda Kecamatan Medan Petisah.
- Luas 19.000 M2
URAIAN

NILAI RINCIAN

SUB TOTAL
RINCIAN

RINCIAN UANG

( Rp. )

( Rp. )

NO.
A

SUMBER PENDAPATAN ASLI DAEARAH (PAD)

1
2
3
4

Izin Penguburan Untuk Dewasa


Izin penguburan Untuk Anak anak
Izin Perpanjangan Makam Dewasa
Izin Perpanjangan Makam anak-anak

B
1

SUB TOTAL A
LAPANGAN PEKERJAAN
Tukang Nisan/Nama
- Nisan
- Kata Mutiara
SUB TOTAL B1
Tukang Bunga
- Bunga
- Pot Bunga
SUB TOTAL B2
Tukang Konstruksi makam
- Membuat Makam Dewasa
- Membuat Makam Anak-anak

296,400,000.00
27,830,000.00
145,920,000.00
13,915,000.00

484,065,000.00
760,050,000.00
1,333,250,000.00
2,093,300,000.00
228,015,000.00
50,670,000.00
278,685,000.00
36,480,000,000.00
2,530,000,000.00
39,010,000,000.00

SUB TOTAL B3
4

Tukang Peti Jenazah


- Peti Jenazah Dewasa

3,648,000,000.00

- Peti Jenazah Anak-anak


SUB TOTAL B4
Parkir Kendaraan
- Parkir Kendaraan 2
- Parkir Kendaraan Roda 4
SUB TOTAL B5
Kamar Mandi
- Buag air kecil
- Buang air besar
SUB TOTAL B6
Kantin
- Teh manis panas
- Teh manis dingin
SUB TOTAL B7
Tukang air bersih
- Penguburan
- Ziarah keluarga
SUB TOTAL B8
Penjaga Kuburan/makam

202,400,000.00

- Penjaga kuburan/makam

1,216,080,000.00

3,850,400,000.00
18,000,000.00
14,400,000.00
32,400,000.00
14,400,000.00
7,200,000.00
21,600,000.00
54,000,000.00
72,000,000.00
75,600,000.00
2,520,000.00
5,040,000.00
7,560,000.00

- Pembersih kuburan/makam

1,824,120,000.00
3,040,200,000.00

SUB TOTAL B9
10

Pedagang Buah-buahan
- Jambu kelutuk
- Buah duku manis
- Pisang barangan
SUB TOTAL B10
SUB TOTAL B

36,000,000.00
144,000,000.00
36,000,000.00
216,000,000.00

48,625,745,000.00

Anda mungkin juga menyukai