Anda di halaman 1dari 15

Mengenal Lebih Jauh Tentang OSTEOARTHRITIS LUTUT

OSTEOARTHRITIS LUTUT
1. Osteoarthritis adalah suatu penyakit sendi yang menahun yang ditandai dengan adanya
kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di dekatnya
2. Tulang rawan (kartilago) adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung dari tulang yang
memudahkan pergerakan dari sendi
3. Kelainan pada kartilago dapat menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain, yang
menyebabkan kekakuan, nyeri dan pembatasan gerakan pada sendi
4. Osteoarthritis yang terjadi pada lutut terjadi karena adanya gangguan atau kegagalan
chondrocyte dalam memperbaiki kartilago / tulang rawan
5. Prevelensi terjadinya OA lutut pada usia 45-55 tahun wanita dan pria sama. Sedangkan
pada usia 55 tahun ke atas banyak terjadi pada wanita dengan perbandingan 4:1
6. Beberapa faktor etiologi yang telah diketahui berhubungan dengan terjadinya
osteoarthritis lutut ini antara lain:
a. Usia
Semakin lanjut usia seseorang, pada umumnya semakin besar faktor resiko terjadinya
OA lutut. Hal ini disebabkan karena sendi lutut yang digunakan sebagai penumpu
berat badan sering mengalami kompresi atau tekanan dan gesekan, sehingga dapat
menyebabkan kartilago yang melapisi tulang keras pada sendi lutut tersebut lamakelamaan akan terkikis dan rentan terjadi degenerasi.
b. Obesitas
Jelas sekali bahwa kelebihan berat badan atau obesitas bisa menjadi faktor resiko
terjadinya OA lutut. Berat badan yang berlebih akan menambah kompresi atau
tekanan atau beban pada sendi lutut. Semakin besar beban yang ditumpu oleh sendi
lutut, semakin besar pula resiko terjadinya kerusakan pada tulang
c. Herediter atau faktor bawaan
Struktur tulang rawan dan laxity pada sendi, serta permukaan sendi yang tidak teratur
yang dimiliki seseorang sebagai faktor bawaan merupakan faktor resiko terjadi OA
lutut

d. Trauma pada sendi dan kerusakan pada sendi sebelumnya


Terjadinya trauma, benturan atau cedera pada sendi lutut juga dapat menyebabkan
kerusakan atau kelainan pada tulang-tulang pembentuk sendi tersebut
e. Kesegarisan tungkai
Sudut antara femur dan tibia yang > 180 derajat dapat berakibat beban tumpuan yang
disangga oleh sendi lutut menjadi tidak merata dan terlokalisir di salah satu sisi saja,
dimana pada sisi yang beban tumpuannya lebih besar akan beresiko lebih besar terjadi
kerusakan
f. Pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
Pekerjaan dan akifitas yang banyak melibatkan gerakan lutut juga merupakan salah
satu penyebab osteoarthritis pada lutut
g. Olahraga yang berat, terutama sepak bola
h. Faktor hormonal dan penyakit metabolik
Perubahan degeneratif pada sendi lutut bisa terjadi akibat perubahan hormonal yang
terjadi pada wanita yang sudah menopause. Selain itu, seseorang yang memiliki
diabetes mellitus juga bisa terkena OA lutut ini
i. Arthritis yang berlangsung lama
Arthritis (peradangan sendi) yang sudah berlangsung lama dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya pula OA lutut
7. Pada sendi, termasuk sendi lutut, ujung-ujung tulang kerasnya biasanya dilapisi tulang
rawan (kartilago)
8. Tulang rawan terserbut tidak memiliki jaringan saraf, jaringan limfe, dan tidak ada
pembuluh darah
9. Di dalam sendi juga terdapat cairan yang disebut cairan synovial, yang berfungsi sebagai
pelumas dan mencegah terjadinya gesekan ujung-ujung tulang tersebut yang dapat
menyebabkan terkikisnya tulang tersebut
10. Pada keadaan kekurangan cairan synovial akibat suatu proses degenerasi maka akan
terjadi gesekan-gesekan antar tulang rawan tersebut sehingga tulang rawan menjadi
terkikis habis, maka akan timbul rasa nyeri
11. Biasanya nyeri akan dirasakan setelah kondisi sudah kronis dimana kartilago sudah
sangat tipis dan ujung tulang keras sudah saling bergesekan

12. Hal ini tidak mudah diketahui secara dini karena pada kartilago tidak terdapat jaringan
saraf, jaringan limfe, dan pembuluh darah sehingga pada awal kerusakan tidak terdeteksi
karena tidak adanya rasa nyeri
13. Nyeri baru akan terasa setelah tulang keras yang memiliki jaringan saraf, limfe dan
pembuluh darah bergesekan
14. Biasanya OA terjadi secara perlahan dimulai dari rasa sakit pada sendi setelah melakukan
aktifitas, kemudian lama-lama akan terasa lebih sakit dan kaku
15. Pada lutut : terasa dan kaku, susah digunakan untuk berjalan
16. Kaku pada sendi setelah beristirahat dan akan segera hilang setelah aktivitas dimulai lagi
17. Rasa kaku di pagi hari, selama tidak lebih dari 30 menit
18. Nyeri pada persendian yang akan mereda di pagi hari dan akan memberat pada siang atau
malam hari seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan
19. Atrofi otot di sekitar sendi dikarenakan inaktif dari sendi yang dapat menyebabkan nyeri
20. Nyeri dan kaku dapat mempengaruhi postur, koordinasi dan kemampuan berjalan
21. Tanda OA pada lutut yaitu nyeri muncul oleh karena adanya gerakan lutut, gejala sendi
seperti terkunci, nyeri saat mau bangkit dari kursi, nyeri saat bangkit dari duduk di lantai
atau saat dari berdiri ke duduk di lantai, kelemahan otot-otot tungkai
Gambaran Klinis OA menurut Altman (1991)
a. Nyeri sendi beberapa hari sampai beberapa bulan
b. Pada gambaran radiologis, terdapat osteofit pada tepi sendi
c. Cairan sendinya terdapat 2 atau 3 tanda, diantaranya; jernih, viscous/kental, sel darah
putih kurang dari 2000 mm3
d. Kaku sendi di pagi hari kurang dari atau sama dengan 30 menit
e. Krepitasi (terdengar suara klik) pada saat sendi lutut digerakkan
f. Jika cairan sendi tidak diperiksa, usia kurang dari atau sama dengan 40 tahun
Pemeriksaan OA Lutut
1. Inspeksi / Observasi
a. Dilihat adanya deformitas (perubahan bentuk sendi)
b. Dilihat kemampuan berjalan, naik turun tangga, jongkok, duduk, dll

c. Dilihat adanya oedem (bengkak), atrofi (pengecilan / penyusutan) otot terutama otot
quadriceps
2. Palpasi
Rabalah ada tidaknya pitting oedem, suhu lokalnya, atrofi pada ototnya, dan ada
tidaknya nyeri tekan
3. Pemeriksaan gerak pasif, aktif dan melawan tahanan
4. Pemeriksaan khusus meliputi:
a. VAS : untuk menilai nyeri
b. MMT : untuk menilai kekuatan otot
5. Goniometer : untuk mengukur luas gerak sendi
6. Antropometri : mengukur lingkar segmen tubuh
Tes-tes Khusus (A. N. De Wolf & J. M. A. Mens)
a. Tes Ballotement (menggoyang-goyangkan objek di dalam cairan)
Caranya : recessus suprapatellaris dikosongkan dengan menekannya dengan satu
tangan, sementara itu dengan jari tangan lainnya patella ditekan ke bawah. Dalam
keadaan normal patella tidak dapat ditekan ke bawah, tapi bila terdapat (banyak)
cairan pada sendi lutut (akibat OA) maka patella seperti terangkat shg sedikit ada
gerakan ke atas-bawah dan kadang terasa seolah-olah patella mengetik pada dasar
keras itu
b. Tes Fluktuasi
Caranya : ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan di sebelah kiri dan
kanan patella. Bila kemudian recessus suprapatellaris itu dikosongkan menggunakan
tangan lainnya, maka ibu jari dan jari telunjuk tadi seolah-olah terdorong oleh
perpindahan cairan dalam sendi lutut
c. Tes Lekuk
Caranya : dengan memakaipunggung tangan, kita mengusapi lekuk kecil di sebelah
medial patella ke arah proximal, sehingga dikosongkan dari cairannya. Kalau
kemudian kita melaksanakan gerakan mengusap yang sama pada patella bagian lateral,
maka lekuk kecil yang medial itu akan kelihatan terisi cairan

Terapi Non Farmakologi


1. Olahraga
Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang tidak terlalu berat dan tidak
menyebabkan bertambahnya kompresi atau tekanan atau terauma pada sendi, yaitu
misalnya berenang dan menggunakan sepeda statis
Olahraga selain berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan kaku juga bermanfaat untuk
mengontrol berat badan
2. Proteksi / melindungi sendi
Sendi dijaga dari berbagai aktivitas sehari-hari dan pekerjaan yang dapat menambah
stress / tekanan pada sendi
3. Terapi Panas atau dingin
a. Terapi panas digunakan untuk mengurangi rasa sakit, membuat otot-otot sekitar sendi
menjadi rileks dan melancarkan peredaran darah. Terapi panas dapat diperoleh dari
kompres dengan air hangat / panas, sinar IR (infra merah) dan alat-alat terapi lain
seperti SWD / MWD
b. Terapi dingin digunakan untuk mengurangi bengkak pada sendi dan mengurangi ras
sakit. Terapi dingin biasanya dipakai saat kondisi masih akut. Dapat diperoleh dengan
kompres dengan air dingin
4. Viscosupplementatior
Merupakan perawatan dari Canada untuk kasus OA
5. Pembedahan
Apabila keadaan sendi sudah sangat parah, maka dapat dilakukan tindakan pembedahan
yang disebut TKR (Total Kne Replacement)
6. Akupuntur
Dapat mengurangi rasa sakit dan merangsang fungsi sendi
7. Massage / Pijat
Sebaiknya dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya. Tujuan massage tersebut adalah
untuk membuat rileks otot-otot yang spasme dan membantu melancarkan sirkulasi darah
8. Vitamin C, D, E dan Beta karoten
Vitamin-vitamin tersebut bermanfaat untuk mengurangi laju perkembangan osteoarthritis

9. Teh Hijau
Teh ini mengandung zat anti peradangan

Terapi Farmakologi
1. Acetaminophen
Merupakan obat pertama yang di rekomendasikan oleh dokter karena relatif aman dan
efektif untuk mengurangi rasa sakit.
2. NSAIDs (nonsteroid anti inflammatory drugs)
Dapat mengatasi rasa sakit dan peradangan pada sendi. Efek samping, yaitu
menyebabkan sakit perut dan gangguan fungsi ginjal
3. Topical pain
Dalam bentuk cream atau spray yang bisa digunakan langsung pada kulit yang terasa
sakit.
4. Tramadol
Tidak mempuyai efek samping seperti yang ada pada acetaminophen dan NSAIDs.
5. Mild narcotic painkillers
Mengandung analgesik seperti codein atau hydrocodone yang efektif mengurangi rasa
sakit pada penderita osteoarthritis.
6. Corticosteroids
Efektif mengurangi rasa sakit.
7. Hyaluronic acid

Merupakan glycosaminoglycan yang tersusun oleh disaccharides of glucuronic acid dan


N-acetygluosamine. Disebut juga viscosupplementation.
Digunakan dalam perawatan pasien osteoarthritis. Dari hasil penelitian yang dilakukan,
80% pengobatan dengan menggunakan hyaluronic acid mempunyai efek yang lebih kecil
dibandingkan pengobatan dengan menggunakan placebo. Makin besar molekul
hyaluronic acid yang diberikan, makin besar efek positif yang di rasakan karena
hyaluronic acid efektif mengurangi rasa sakit.
8. Glucosamine dan chondroitin sulfate
Mengurangi pengobatan untuk pasien osteoarthritis pada lutut.
Pencegahan
a. Menghindari olahraga berat yang bisa menyebabkan sendi terluka
b. Mengontrol berat badan agar berat yang ditopang oleh sendi menjadi ringan
c. Minum obat untuk mencegah OA
d. Mengkonsumsi makanan yang bergizi
e. Beberapa suplemen makanan yang dapat digunakan untuk mencegah OA antara lain
makanan yang mengandung glucosamin, dan chondroitin. Glukosamin adalah molekul
gula amino yang biasa terdapat pada kulit krustasea (udang-udangan), artropoda, dan
dinding sel cendawan. Chondroitin merupakan senyawa rantai gula bercabang yang
menyusun tulang rawan. Chondroitin biasanya terdapat pada cakar ayam.

diagnosis,penanganan & perawatan dirumah (dr.


Syamsumin Kurnia Dewi)

PENYULUHAN OSTEOARTHRITIS
Perkapuran pada lutut merupakan salah satu tanda terjadinya osteoarthritis. Osteoartritis (OA)
dikenali sebagai arthritis degenerative, gangguan yang terjadi seiring bertambahnya umur,
terutama mengenai sendi yang menopang berat badan, seperti lutut, dan panggul, meski tak
jarang juga terjadi pada tangan dan kaki.
Di Indonesia, OA merupakan penyakit reumatik yang paling banyak dijumpai. Di Kabupaten dan
Kotamadya Malang misalnya, angka kejadiannya mencapai 13,5%. Sedangkan di poliklinik
Subbagian Reumatologi FKUI/RSCM, OA ditemukan pada 43,82% penderita baru reumatik
(tahun 1991-1994).
APA PENYEBABNYA

Usia dan genetik dikatakan merupakan faktor resiko terjadinya OA. Tulang rawan sendi menipis
bersama pertambahan usia. Tulang rawan sendi yang menipis menyebabkan gesekan antar
tulang, menimbulkan nyeri dan terbatasnya gerak lutut. Gerakan berulang sendi lutut bertahuntahun mengiritasi dan menyebabkan peradangan. Tulang rawan yang radang memicu terjadinya
pertumbuhan tulang tidak pada tempatnya (spur/perkapuran) di sekitar sendi. OA juga sering
ditemukan pada beberapa orang dalam suatu keluarga, sehingga faktor keturunan tak bisa
dihindarkan.
Hal lain yang merupakan faktor resiko, mencakup kegemukan, jenis kelamin (perempuan
cenderung lebih banyak terjadi), trauma, kelemahan otot, sendi yang tidak stabil,
meningkatnya pembebanan dinamik. Individu dengan obesitas cenderung mengalami OA lutut
300-400% . Sepatu yang terlalu tinggi, sempit, berat, alas sepatu (sol) yang keras dan kurang
lentur , bisa menjadi penyebab.
GEJALA
Nyeri dan kekakuan merupakan hal yang sering dikeluhkan. Nyeri sendi biasanya bersifat
tumpul, bedakan dengan nyeri yang tajam menusuk, sampaikan dengan jelas pada dokter. Sifat
nyeri yang berbeda , akan memberikan diagnosa berbeda. Nyeri dirasakan setelah aktivitas
berulang. Nyeri saat istirahat dapat terjadi, pada OA yang berat. Rawan sendi bisa hilang sama
sekali, sehingga terjadi pergeseran antar tulang, yang berakibat keterbatasan gerakan persendian.
Kaku sendi, merupakan rasa seperti diikat yang biasanya singkat, tidak lebih dari setengah jam.
Nyeri dan kekakuan sendi dapat juga timbul setelah bangun tidur, atau setelah duduk yang lama
(naik kereta api, nonton film).
Gejala lain pada OA lutut berupa bengkak , teraba hangat dan bunyi (creaking); bowleg, bila
degenerasi tulang rawan sangat progresif; sedangkan bony enlargement sering menyertai
terbentuknya perkapuran.
Gejala OA dirasakan bervariasi diantara individu yang terkena. Beberapa orang menjadi cacat
karena gejalanya. Namun ada juga gejala yang dirasakan tidak sedramatis tampilan degenerasi
sendi yang citra dari foto rotgen. Bahkan nyeri tidak selalu dirasakan, seringkali hilang timbul.

Tak jarang ada masa bebas nyeri yang lama , hingga dalam hitungan tahun.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada pemeriksaan laboratorium darah spesifik untuk menegakkan diagnose OA, tes darah
dilakukan untuk menyingkirkan penyakit lain. Pemeriksaan radiologis sendi yang terkena
memberikan penampilan penipisan hingga hilangnya rawan sendi, penyempitan ruang sendi, dan
terbentuknya spur/perkapuran.
Artrosintesis dan artroskopi merupakan tindakan lanjut yang dilakukan seorang dokter,
bilamana perlu. Artrosintesis, dokter akan menusukkan jarum yang steril untuk mengambil
cairan dalam sendi, untuk dianalisa. Artroskopi, merupakan tehnik bedah menggunakan tabung
kecil, untuk melihat dalam sendi.

OA? APA SAJA YANG BISA DILAKUKAN


Terapi OA lutut menghilangkan nyeri sendi dan menjaga fungsi sendi. Pada lutut, sesuai dengan
fungsi penunjang saat berjalan, diharapkan tidak ada rasa nyeri , serta gangguan akibat kekakuan
ataupun keterbatasan. Pada pasien yang beruntung tanpa gejala yang dirasakan, pengobatan
tidaklah peseharlu , meskipun proteksi agar OA tidak memberat sehingga menimbulkan keluhan,
tetap harus dipertimbangkan.
Ingat PRITE.
P(rotection) ; P(revention):
Bertujuan mengurangi beban pada lutut (saat berdiri maupun berjalan). Pengurangan beban
selain pastinya mengurangi berat badan, bila memang berlebih, bisa disiasati dengan
menggunakan tongkat. Tongkat bersama ke dua kaki akan memperluas dasar tumpuan badan,
dengan demikian beban lutut berkurang. Dapat juga diberikan alat bantu, dengan tujuan
mengalihkan beban tumpuan lutut5.
Relative R(est):

Istirahat yang cukup untuk lutut, hindari berdiri lama, naik tangga, berlutut, menekuk lutut yang
dalam. Mengistirahatkan lutut yang sakit, akan berdampak turunnya tekanan pada sendi, pada
gilirannya akan mengurangi nyeri, dan menghilangkan bengkak. Istirahat dapat berupa
pengurangan intensitas dan frekuensi aktivitas yang secara konsisten membebani lutut.
I(ce)
Es diberikan bila lutut teraba hangat, alasi es dengan handuk. Pasien mungkin akan dipilihkan
terapi fisik yang lain misalnya TENS; ES suatu bentuk terapi listrik untuk mengurangi rasa sakit.
Pemilihan terapi fisik yang lain seperti diatermi (bersifat pemanasan), atau laser tenaga rendah,
pastinya harus melewati pertimbangan dokter.
Taping
Secara teoritis lutut dibagai menjadi tiga, luar , tengah dan dalam. Lutut sisi dalam yang sering
mengalami kerusakan. Taping menggunakan tape yang spesifik, biasanya dipasang pada sisi
dalam. Saat ini dokter spesialis rehabilitasi medik, ortopedi dan rematologi-penyakit dalam yang
berkompetensi untuk pemakaian taping.
Exercise/ latihan
Bentuk latihan bisa isometrik atau isotonik, Konsultasi dulu dengan dokter, jenis olahraga yang
sesuai untuk Pasien. Latihan atau olahraga (pada OA) yang terarah akan meningkatkan
kelenturan sendi, dengan demikian diharapkan tidak terjadi keterbatasan gerakan sendi dan
menurunkan derajat kekakuan lutut.
Pada pembahasan kali ini, saya sampaikan satu bentuk latihan penguatan otot paha depan
(quadriceps), dengan metoda isometrik. Latihan dilakukan saat tidak terjadi radang pada lutut,
(tidak sakit, tidak teraba hangat, tidak bengkak). Sebaiknya sudah dilakukan sebelum memasuk
usia resiko terjadinya OA. Tahanan selama 5 detik cukup aman.
Obat

Obat yang di berikan pada umumnya golongan NSAID, namun untuk OA biasanya disertai
pemberian golongan glucosamine chondroitin . Keduanya ada dalam bentuk minum ataupun
olesan. Yang sebaiknya diperhatikan, takaran dan cara pemakaian.
Obat lain berupa injeksi serta tindakan operasi, pastinya harus dengan indikasi yang tepat.
Tips:
CATATAN:
Arthrocentesis: Suatu prosedur menggunakan jarum dan syringe steril, dipergunakan untuk
mengeluarkan cairan dalam sendi.
Arthroscopy: Suatu tehnik pembedahan dengan memasukkan tabung ke dalam sendi, untuk
melihat, mendiagnosa dan memperbaiki jaringan.

BACAAN 2
Operasi penggantian sendi lutut, atau yang dikenal dengan nama Total Knee
Arthroplasty, dapat membantu menghilangkan rasa nyeri dan mengembalikan
fungsi pada sendi yang sudah mengalami kerusakan. Pada waktu penggantian
sendi, maka tulang dan tulang rawan yang sudah rusak akan dibuang dan
digantikan dengan sendi buatan (prosthesis) yang terbuat dari metal alloy, plastik
yang

sangat

kuat

dan

polymer.

''Penggantian sendi lutut dapat memperbaiki masalah lutut yang sering dijumpai
pada osteoarthritis (pengapuran), rheumatoid arthritis dan kelainan degeneratif
(penuaan)

lainnya''

ungkap.....

Rumah

Sakit

Awal

Bros.

Menurutnya, penggantian sendi lutut akan sangat membantu pada orang-orang


yang memiliki keluhan nyeri yang membuat aktivitas sehari-hari menjadi terbatas,
atau jika pada istirahatpun tetap terasa nyeri, keterbatasan mobilitas, seperti lutut
yang kaku dan bengkak sehingga susah untuk ditekuk atau diluruskan, sudah
mencoba

berbagai

metode

pengobatan,

akan

tetapi

tidak

berhasil.

Selain itu, operasi penghilang nyeri juga bisa dilakukan bila lutut sudah menjadi
bengkok, baik bentuk "O" atau bentuk " X", usia tua, diatas 55 tahun, atau secara
umum kondisi baik, tidak terdapat gangguan aliran darah, diabetes, infeksi yang
mungkin

dapat

menimbulkan

komplikasi

operasi.

Untuk melakukan operasi penggantian sendi lutut dilakukan oleh dokter spesialis
orthopaedi dan traumatologi. Sebelum prosedur operasi dilakukan, biasanya dokter
akan menanyakan riwayat medis dan melakukan pemeriksaan terhadap lutut. Tidak
hanya itu saja, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang X-ray, untuk
melihat

seberapa

parah

kerusakan

sendi

yang

sudah

terjadi.

''Sebelum operasi dilakukan, biasanya kami akan melakukan pemeriksaan lengkap


seperti

tes

darah,

elektrokardiografi

(EKG)

dan

tes

urin''

ujarnya.

Mau tahu proses pengoperasian? Menurut dia, operasi dilakukan dengan membuat
sayatan yang panjangnya antara 15-20 cm pada lutut sehingga sendi dapat dibuka
dan

tulang

atau

tulang

rawan

yang

rusak

dapat

dibuang.

''Setelah itu kami akan melakukan pengukuran sehingga prosthesis dapat dipasang
dengan baik. Sebelum luka ditutup kembali, kami akan kembali melakukan tes
untuk menilai apakah sendi yang baru sudah berfungsi dengan baik,'' terangnya.
Sebagian orang biasanya akan memilih melakukan operasi penggantian sendi lutut
kiri dan kanan secara bersamaan, tidak dua tahap. Sebelum melakukan operasi,
ada baiknya terlebih dahulu untuk berdiskusi atau konsultasi dengan dokter.
Diakuinya, selama beberapa minggu setelah operasi, biasanya tetap dibutuhkan
alat
''Setelah

bantu
masa

pemulihan,''

untuk
operasi

berjalan
buatlah

seperti

rumah

menjadi

crutches
lebih

aman

atau

walker.

selama

masa

tuturnya.

Hal itu bisa dilakukan dengan tinggal pada lantai dasar, karena naik atau turun

tangga dapat menyulitkan, pasanglah palang pengaman atau secure handrail di


kamar mandi, pasang secure handrail pada tangga dan buatkan footstool pada kursi
sehingga sewaktu duduk, tungkai dapat diluruskan. Selain itu juga bisa gunakan
kloset duduk, jangan kloset jongkok, serta jangan memasang karpet pada lantai.
Selama dalam perawatan, dokter... menuturkan sebaiknya tetap menggerakkan kaki
dan

ankle,

sehingga

aliran

darah

pembengkakan

menjadi

lancar

dan

dapat

pada

mencegah
tungkai.

''Biasa dokter atau fisiotherapis akan menunjukkan bagaimana cara latihan dengan
lutut yang baru. Agar pemulihan dapat berlangsung dengan baik, sebaiknya diikuti
instruksi dokter menyangkut diet, perawatan luka dan latihan,'' ungkapnya.
Selain itu ada baiknya melakukan aktifitas fisik denan terprogram seperti berjalan
bertahap, pertama-tama latihan jalan di ruangan, setelah mobilitas meningkat
dilanjutkan dengan latihan jalan di luar ruang. Selain itu, juga bisa perlahan-lahan
kembali melakukan aktivitas sehari-hari, seperti naik-turun tangga. Ada baiknya
juga tetap melakukan latihan penguatan lutut seperti yang diajarkan di rumah sakit,
lakukanlah

beberapa

kali

dalam

sehari

''Sudah lebih dari 95 persen orang-orang yang menjalani penggantian sendi lutut
tidak lagi merasakan nyeri, mobilitas yang membaik dan secara keseluruhan
kualitas hidup menjadi lebih baik. Tetapi aktivitas seperti jogging, main tenis, loncat
serta contact sport sebaiknya dihindarkan. Karena berisiko penggantian sendi
lutut,''

ungkapnya.

Ia menjelaskan, sama dengan hal pembedahan, penggantian sendi lutut dapat


menimbulkan risiko infeksi, serangan jantung serta stroke. Penyebab yang paling
sering karena adanya gumpalan darah , karena itu biasanya dicegah dengan
memberikan

obat

pengencer

darah.

''Infeksi selalu menjadi perhatian pada penggantian sendi lutut, bahkan sampai
beberapa tahun setalah operasi. Karena itu, selalu perhatian bila terjadi tandatanda seperti demam tinggi, menggigil, keluar cairan dari bekas luka, lutut
kemerahan,

bengkak

dan

nyeri,''

urianya.

Bila mengalami gejala seperti itu minumlah obat antibiotik. Nah bila antibiotik tidak
berhasil menanggulangi infeksi, biasanya dilakukan pembedahan untuk melepaskan
prosthesis yang terinfeksi dan pembedahan berikutnya untuk memasang lagi.
Selain itu, juga ada risiko lain yang mungkin timbul adalah kegagalan sendi baru.
Biasanya terjadi karena stres yang terjadi pada aktivitas sehari-hari sehingga
bagian plastik menjadi lebih cepat rusak. Risiko kegagalan makin meningkat pada
pasien muda, obesitas atau yang memiliki komplikasi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai