OSTEOARTHRITIS LUTUT
1. Osteoarthritis adalah suatu penyakit sendi yang menahun yang ditandai dengan adanya
kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di dekatnya
2. Tulang rawan (kartilago) adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung dari tulang yang
memudahkan pergerakan dari sendi
3. Kelainan pada kartilago dapat menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain, yang
menyebabkan kekakuan, nyeri dan pembatasan gerakan pada sendi
4. Osteoarthritis yang terjadi pada lutut terjadi karena adanya gangguan atau kegagalan
chondrocyte dalam memperbaiki kartilago / tulang rawan
5. Prevelensi terjadinya OA lutut pada usia 45-55 tahun wanita dan pria sama. Sedangkan
pada usia 55 tahun ke atas banyak terjadi pada wanita dengan perbandingan 4:1
6. Beberapa faktor etiologi yang telah diketahui berhubungan dengan terjadinya
osteoarthritis lutut ini antara lain:
a. Usia
Semakin lanjut usia seseorang, pada umumnya semakin besar faktor resiko terjadinya
OA lutut. Hal ini disebabkan karena sendi lutut yang digunakan sebagai penumpu
berat badan sering mengalami kompresi atau tekanan dan gesekan, sehingga dapat
menyebabkan kartilago yang melapisi tulang keras pada sendi lutut tersebut lamakelamaan akan terkikis dan rentan terjadi degenerasi.
b. Obesitas
Jelas sekali bahwa kelebihan berat badan atau obesitas bisa menjadi faktor resiko
terjadinya OA lutut. Berat badan yang berlebih akan menambah kompresi atau
tekanan atau beban pada sendi lutut. Semakin besar beban yang ditumpu oleh sendi
lutut, semakin besar pula resiko terjadinya kerusakan pada tulang
c. Herediter atau faktor bawaan
Struktur tulang rawan dan laxity pada sendi, serta permukaan sendi yang tidak teratur
yang dimiliki seseorang sebagai faktor bawaan merupakan faktor resiko terjadi OA
lutut
12. Hal ini tidak mudah diketahui secara dini karena pada kartilago tidak terdapat jaringan
saraf, jaringan limfe, dan pembuluh darah sehingga pada awal kerusakan tidak terdeteksi
karena tidak adanya rasa nyeri
13. Nyeri baru akan terasa setelah tulang keras yang memiliki jaringan saraf, limfe dan
pembuluh darah bergesekan
14. Biasanya OA terjadi secara perlahan dimulai dari rasa sakit pada sendi setelah melakukan
aktifitas, kemudian lama-lama akan terasa lebih sakit dan kaku
15. Pada lutut : terasa dan kaku, susah digunakan untuk berjalan
16. Kaku pada sendi setelah beristirahat dan akan segera hilang setelah aktivitas dimulai lagi
17. Rasa kaku di pagi hari, selama tidak lebih dari 30 menit
18. Nyeri pada persendian yang akan mereda di pagi hari dan akan memberat pada siang atau
malam hari seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan
19. Atrofi otot di sekitar sendi dikarenakan inaktif dari sendi yang dapat menyebabkan nyeri
20. Nyeri dan kaku dapat mempengaruhi postur, koordinasi dan kemampuan berjalan
21. Tanda OA pada lutut yaitu nyeri muncul oleh karena adanya gerakan lutut, gejala sendi
seperti terkunci, nyeri saat mau bangkit dari kursi, nyeri saat bangkit dari duduk di lantai
atau saat dari berdiri ke duduk di lantai, kelemahan otot-otot tungkai
Gambaran Klinis OA menurut Altman (1991)
a. Nyeri sendi beberapa hari sampai beberapa bulan
b. Pada gambaran radiologis, terdapat osteofit pada tepi sendi
c. Cairan sendinya terdapat 2 atau 3 tanda, diantaranya; jernih, viscous/kental, sel darah
putih kurang dari 2000 mm3
d. Kaku sendi di pagi hari kurang dari atau sama dengan 30 menit
e. Krepitasi (terdengar suara klik) pada saat sendi lutut digerakkan
f. Jika cairan sendi tidak diperiksa, usia kurang dari atau sama dengan 40 tahun
Pemeriksaan OA Lutut
1. Inspeksi / Observasi
a. Dilihat adanya deformitas (perubahan bentuk sendi)
b. Dilihat kemampuan berjalan, naik turun tangga, jongkok, duduk, dll
c. Dilihat adanya oedem (bengkak), atrofi (pengecilan / penyusutan) otot terutama otot
quadriceps
2. Palpasi
Rabalah ada tidaknya pitting oedem, suhu lokalnya, atrofi pada ototnya, dan ada
tidaknya nyeri tekan
3. Pemeriksaan gerak pasif, aktif dan melawan tahanan
4. Pemeriksaan khusus meliputi:
a. VAS : untuk menilai nyeri
b. MMT : untuk menilai kekuatan otot
5. Goniometer : untuk mengukur luas gerak sendi
6. Antropometri : mengukur lingkar segmen tubuh
Tes-tes Khusus (A. N. De Wolf & J. M. A. Mens)
a. Tes Ballotement (menggoyang-goyangkan objek di dalam cairan)
Caranya : recessus suprapatellaris dikosongkan dengan menekannya dengan satu
tangan, sementara itu dengan jari tangan lainnya patella ditekan ke bawah. Dalam
keadaan normal patella tidak dapat ditekan ke bawah, tapi bila terdapat (banyak)
cairan pada sendi lutut (akibat OA) maka patella seperti terangkat shg sedikit ada
gerakan ke atas-bawah dan kadang terasa seolah-olah patella mengetik pada dasar
keras itu
b. Tes Fluktuasi
Caranya : ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan di sebelah kiri dan
kanan patella. Bila kemudian recessus suprapatellaris itu dikosongkan menggunakan
tangan lainnya, maka ibu jari dan jari telunjuk tadi seolah-olah terdorong oleh
perpindahan cairan dalam sendi lutut
c. Tes Lekuk
Caranya : dengan memakaipunggung tangan, kita mengusapi lekuk kecil di sebelah
medial patella ke arah proximal, sehingga dikosongkan dari cairannya. Kalau
kemudian kita melaksanakan gerakan mengusap yang sama pada patella bagian lateral,
maka lekuk kecil yang medial itu akan kelihatan terisi cairan
9. Teh Hijau
Teh ini mengandung zat anti peradangan
Terapi Farmakologi
1. Acetaminophen
Merupakan obat pertama yang di rekomendasikan oleh dokter karena relatif aman dan
efektif untuk mengurangi rasa sakit.
2. NSAIDs (nonsteroid anti inflammatory drugs)
Dapat mengatasi rasa sakit dan peradangan pada sendi. Efek samping, yaitu
menyebabkan sakit perut dan gangguan fungsi ginjal
3. Topical pain
Dalam bentuk cream atau spray yang bisa digunakan langsung pada kulit yang terasa
sakit.
4. Tramadol
Tidak mempuyai efek samping seperti yang ada pada acetaminophen dan NSAIDs.
5. Mild narcotic painkillers
Mengandung analgesik seperti codein atau hydrocodone yang efektif mengurangi rasa
sakit pada penderita osteoarthritis.
6. Corticosteroids
Efektif mengurangi rasa sakit.
7. Hyaluronic acid
PENYULUHAN OSTEOARTHRITIS
Perkapuran pada lutut merupakan salah satu tanda terjadinya osteoarthritis. Osteoartritis (OA)
dikenali sebagai arthritis degenerative, gangguan yang terjadi seiring bertambahnya umur,
terutama mengenai sendi yang menopang berat badan, seperti lutut, dan panggul, meski tak
jarang juga terjadi pada tangan dan kaki.
Di Indonesia, OA merupakan penyakit reumatik yang paling banyak dijumpai. Di Kabupaten dan
Kotamadya Malang misalnya, angka kejadiannya mencapai 13,5%. Sedangkan di poliklinik
Subbagian Reumatologi FKUI/RSCM, OA ditemukan pada 43,82% penderita baru reumatik
(tahun 1991-1994).
APA PENYEBABNYA
Usia dan genetik dikatakan merupakan faktor resiko terjadinya OA. Tulang rawan sendi menipis
bersama pertambahan usia. Tulang rawan sendi yang menipis menyebabkan gesekan antar
tulang, menimbulkan nyeri dan terbatasnya gerak lutut. Gerakan berulang sendi lutut bertahuntahun mengiritasi dan menyebabkan peradangan. Tulang rawan yang radang memicu terjadinya
pertumbuhan tulang tidak pada tempatnya (spur/perkapuran) di sekitar sendi. OA juga sering
ditemukan pada beberapa orang dalam suatu keluarga, sehingga faktor keturunan tak bisa
dihindarkan.
Hal lain yang merupakan faktor resiko, mencakup kegemukan, jenis kelamin (perempuan
cenderung lebih banyak terjadi), trauma, kelemahan otot, sendi yang tidak stabil,
meningkatnya pembebanan dinamik. Individu dengan obesitas cenderung mengalami OA lutut
300-400% . Sepatu yang terlalu tinggi, sempit, berat, alas sepatu (sol) yang keras dan kurang
lentur , bisa menjadi penyebab.
GEJALA
Nyeri dan kekakuan merupakan hal yang sering dikeluhkan. Nyeri sendi biasanya bersifat
tumpul, bedakan dengan nyeri yang tajam menusuk, sampaikan dengan jelas pada dokter. Sifat
nyeri yang berbeda , akan memberikan diagnosa berbeda. Nyeri dirasakan setelah aktivitas
berulang. Nyeri saat istirahat dapat terjadi, pada OA yang berat. Rawan sendi bisa hilang sama
sekali, sehingga terjadi pergeseran antar tulang, yang berakibat keterbatasan gerakan persendian.
Kaku sendi, merupakan rasa seperti diikat yang biasanya singkat, tidak lebih dari setengah jam.
Nyeri dan kekakuan sendi dapat juga timbul setelah bangun tidur, atau setelah duduk yang lama
(naik kereta api, nonton film).
Gejala lain pada OA lutut berupa bengkak , teraba hangat dan bunyi (creaking); bowleg, bila
degenerasi tulang rawan sangat progresif; sedangkan bony enlargement sering menyertai
terbentuknya perkapuran.
Gejala OA dirasakan bervariasi diantara individu yang terkena. Beberapa orang menjadi cacat
karena gejalanya. Namun ada juga gejala yang dirasakan tidak sedramatis tampilan degenerasi
sendi yang citra dari foto rotgen. Bahkan nyeri tidak selalu dirasakan, seringkali hilang timbul.
Tak jarang ada masa bebas nyeri yang lama , hingga dalam hitungan tahun.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada pemeriksaan laboratorium darah spesifik untuk menegakkan diagnose OA, tes darah
dilakukan untuk menyingkirkan penyakit lain. Pemeriksaan radiologis sendi yang terkena
memberikan penampilan penipisan hingga hilangnya rawan sendi, penyempitan ruang sendi, dan
terbentuknya spur/perkapuran.
Artrosintesis dan artroskopi merupakan tindakan lanjut yang dilakukan seorang dokter,
bilamana perlu. Artrosintesis, dokter akan menusukkan jarum yang steril untuk mengambil
cairan dalam sendi, untuk dianalisa. Artroskopi, merupakan tehnik bedah menggunakan tabung
kecil, untuk melihat dalam sendi.
Istirahat yang cukup untuk lutut, hindari berdiri lama, naik tangga, berlutut, menekuk lutut yang
dalam. Mengistirahatkan lutut yang sakit, akan berdampak turunnya tekanan pada sendi, pada
gilirannya akan mengurangi nyeri, dan menghilangkan bengkak. Istirahat dapat berupa
pengurangan intensitas dan frekuensi aktivitas yang secara konsisten membebani lutut.
I(ce)
Es diberikan bila lutut teraba hangat, alasi es dengan handuk. Pasien mungkin akan dipilihkan
terapi fisik yang lain misalnya TENS; ES suatu bentuk terapi listrik untuk mengurangi rasa sakit.
Pemilihan terapi fisik yang lain seperti diatermi (bersifat pemanasan), atau laser tenaga rendah,
pastinya harus melewati pertimbangan dokter.
Taping
Secara teoritis lutut dibagai menjadi tiga, luar , tengah dan dalam. Lutut sisi dalam yang sering
mengalami kerusakan. Taping menggunakan tape yang spesifik, biasanya dipasang pada sisi
dalam. Saat ini dokter spesialis rehabilitasi medik, ortopedi dan rematologi-penyakit dalam yang
berkompetensi untuk pemakaian taping.
Exercise/ latihan
Bentuk latihan bisa isometrik atau isotonik, Konsultasi dulu dengan dokter, jenis olahraga yang
sesuai untuk Pasien. Latihan atau olahraga (pada OA) yang terarah akan meningkatkan
kelenturan sendi, dengan demikian diharapkan tidak terjadi keterbatasan gerakan sendi dan
menurunkan derajat kekakuan lutut.
Pada pembahasan kali ini, saya sampaikan satu bentuk latihan penguatan otot paha depan
(quadriceps), dengan metoda isometrik. Latihan dilakukan saat tidak terjadi radang pada lutut,
(tidak sakit, tidak teraba hangat, tidak bengkak). Sebaiknya sudah dilakukan sebelum memasuk
usia resiko terjadinya OA. Tahanan selama 5 detik cukup aman.
Obat
Obat yang di berikan pada umumnya golongan NSAID, namun untuk OA biasanya disertai
pemberian golongan glucosamine chondroitin . Keduanya ada dalam bentuk minum ataupun
olesan. Yang sebaiknya diperhatikan, takaran dan cara pemakaian.
Obat lain berupa injeksi serta tindakan operasi, pastinya harus dengan indikasi yang tepat.
Tips:
CATATAN:
Arthrocentesis: Suatu prosedur menggunakan jarum dan syringe steril, dipergunakan untuk
mengeluarkan cairan dalam sendi.
Arthroscopy: Suatu tehnik pembedahan dengan memasukkan tabung ke dalam sendi, untuk
melihat, mendiagnosa dan memperbaiki jaringan.
BACAAN 2
Operasi penggantian sendi lutut, atau yang dikenal dengan nama Total Knee
Arthroplasty, dapat membantu menghilangkan rasa nyeri dan mengembalikan
fungsi pada sendi yang sudah mengalami kerusakan. Pada waktu penggantian
sendi, maka tulang dan tulang rawan yang sudah rusak akan dibuang dan
digantikan dengan sendi buatan (prosthesis) yang terbuat dari metal alloy, plastik
yang
sangat
kuat
dan
polymer.
''Penggantian sendi lutut dapat memperbaiki masalah lutut yang sering dijumpai
pada osteoarthritis (pengapuran), rheumatoid arthritis dan kelainan degeneratif
(penuaan)
lainnya''
ungkap.....
Rumah
Sakit
Awal
Bros.
berbagai
metode
pengobatan,
akan
tetapi
tidak
berhasil.
Selain itu, operasi penghilang nyeri juga bisa dilakukan bila lutut sudah menjadi
bengkok, baik bentuk "O" atau bentuk " X", usia tua, diatas 55 tahun, atau secara
umum kondisi baik, tidak terdapat gangguan aliran darah, diabetes, infeksi yang
mungkin
dapat
menimbulkan
komplikasi
operasi.
Untuk melakukan operasi penggantian sendi lutut dilakukan oleh dokter spesialis
orthopaedi dan traumatologi. Sebelum prosedur operasi dilakukan, biasanya dokter
akan menanyakan riwayat medis dan melakukan pemeriksaan terhadap lutut. Tidak
hanya itu saja, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang X-ray, untuk
melihat
seberapa
parah
kerusakan
sendi
yang
sudah
terjadi.
tes
darah,
elektrokardiografi
(EKG)
dan
tes
urin''
ujarnya.
Mau tahu proses pengoperasian? Menurut dia, operasi dilakukan dengan membuat
sayatan yang panjangnya antara 15-20 cm pada lutut sehingga sendi dapat dibuka
dan
tulang
atau
tulang
rawan
yang
rusak
dapat
dibuang.
''Setelah itu kami akan melakukan pengukuran sehingga prosthesis dapat dipasang
dengan baik. Sebelum luka ditutup kembali, kami akan kembali melakukan tes
untuk menilai apakah sendi yang baru sudah berfungsi dengan baik,'' terangnya.
Sebagian orang biasanya akan memilih melakukan operasi penggantian sendi lutut
kiri dan kanan secara bersamaan, tidak dua tahap. Sebelum melakukan operasi,
ada baiknya terlebih dahulu untuk berdiskusi atau konsultasi dengan dokter.
Diakuinya, selama beberapa minggu setelah operasi, biasanya tetap dibutuhkan
alat
''Setelah
bantu
masa
pemulihan,''
untuk
operasi
berjalan
buatlah
seperti
rumah
menjadi
crutches
lebih
aman
atau
walker.
selama
masa
tuturnya.
Hal itu bisa dilakukan dengan tinggal pada lantai dasar, karena naik atau turun
ankle,
sehingga
aliran
darah
pembengkakan
menjadi
lancar
dan
dapat
pada
mencegah
tungkai.
''Biasa dokter atau fisiotherapis akan menunjukkan bagaimana cara latihan dengan
lutut yang baru. Agar pemulihan dapat berlangsung dengan baik, sebaiknya diikuti
instruksi dokter menyangkut diet, perawatan luka dan latihan,'' ungkapnya.
Selain itu ada baiknya melakukan aktifitas fisik denan terprogram seperti berjalan
bertahap, pertama-tama latihan jalan di ruangan, setelah mobilitas meningkat
dilanjutkan dengan latihan jalan di luar ruang. Selain itu, juga bisa perlahan-lahan
kembali melakukan aktivitas sehari-hari, seperti naik-turun tangga. Ada baiknya
juga tetap melakukan latihan penguatan lutut seperti yang diajarkan di rumah sakit,
lakukanlah
beberapa
kali
dalam
sehari
''Sudah lebih dari 95 persen orang-orang yang menjalani penggantian sendi lutut
tidak lagi merasakan nyeri, mobilitas yang membaik dan secara keseluruhan
kualitas hidup menjadi lebih baik. Tetapi aktivitas seperti jogging, main tenis, loncat
serta contact sport sebaiknya dihindarkan. Karena berisiko penggantian sendi
lutut,''
ungkapnya.
obat
pengencer
darah.
''Infeksi selalu menjadi perhatian pada penggantian sendi lutut, bahkan sampai
beberapa tahun setalah operasi. Karena itu, selalu perhatian bila terjadi tandatanda seperti demam tinggi, menggigil, keluar cairan dari bekas luka, lutut
kemerahan,
bengkak
dan
nyeri,''
urianya.
Bila mengalami gejala seperti itu minumlah obat antibiotik. Nah bila antibiotik tidak
berhasil menanggulangi infeksi, biasanya dilakukan pembedahan untuk melepaskan
prosthesis yang terinfeksi dan pembedahan berikutnya untuk memasang lagi.
Selain itu, juga ada risiko lain yang mungkin timbul adalah kegagalan sendi baru.
Biasanya terjadi karena stres yang terjadi pada aktivitas sehari-hari sehingga
bagian plastik menjadi lebih cepat rusak. Risiko kegagalan makin meningkat pada
pasien muda, obesitas atau yang memiliki komplikasi lainnya.