Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu
melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai
dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Istilah
peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Namun,
secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh atau sebagian permukaan bumi pada
bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah
representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi.
Kegiatan pemetaan merupakan solusi yang nyata untuk menyediakan informasi spasial
yang akurat dan terpercaya dalam jumlah yang cukup mengenai suatu daerah tertentu. Selain
itu, kegiatan tersebut dapat menjadi sarana pemutakhiran informasi spasial yang sudah ada
sebelumnya. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan manfaat secara maksimal
untuk berbagai kepentingan.
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi dalam
pemanfaatan sumber daya alam, maka kebutuhan informasi geografi suatu wilayah dalam
skala yang lebih detail merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat mendesak untuk
disegerakan pengadaannya.
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief permukaan bumi atau tanah
yang dinyatakan dengan garis ketinggian ( kontur ) yang memperlihatkan unsur - unsur asli
atau alam dan unsur-unsur buatan manuasia seperti jalan, bangunan, sungai, saluran, dan lain
sebagainya diatas muka bumi. Unsur - unsur tersebut dapat dikenal (diidentifikasi) dan pada
umumnya diusahakan untuk diperlihatkan pada posisi sebenarnya.
Peta topografi dikenal sebagai peta dasar yang digunakan sebagai sarana perencanaan
umum untuk suatu pekerjaan perencanaan pemgembangan suatu wilayah. Oleh karena itu,
pembuatan peta topografi daerah Batu diharapkan nantinya menjadi peta dasar sebagai acuan
pengembangan wilayah Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.

1.2 Tujuan
Tujuan pemetaan topografi di kecamatan Batu, Kabupaten Batu,
Propinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :
1. Tujuan dari Kerangka Acuan Kerja ini adalah sebagai petunjuk
teknis pelaksanaan pekerjaan.
2. Mendapatkan data topografi lokasi yang dilengkapi tampakan tampakan khas unsur rupa bumi.
3. Membuat peta topografi lokasi dengan skala 1:1000.
4. Memberikan informasi topografi lokasi yang akan dipetakan untuk
pengambilan keputusan secara tepat.

Kerangka Acuan Kerja

Page 1

1.3 Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup pekerjaan Pengukuran untuk Survey dan Pemetaan Topografi yang akan
dilaksanakan meliputi :
1. Persiapan Kantor
Persiapan dan pembuatan dokumen kontrak
Pembuatan usulan teknik
Pembuatan usulan biaya
Pembuatan dokumen administrasi
Pembuatan rencana pekerjaan pengukuran
Pengurusan surat - surat yang berkaitan dengan perijinan
Pengumpulan data pendukung proses pekerjaan lapangan
Pencarian informasi keadaan atau kondisi lapangan
Persiapan Tim Pengukuran dan peralatan ukur
2. Lapangan
Orientasi Lapangan
Mobilisasi Tim Pengukuran
Persiapan base camp
Persiapan tenaga pembantu ( tenaga lokal )
Persiapan material yang dibutuhkan
Koordinasi dengan instansi terkait
Pengenalan medan secara umum (orientasi lapangan)
Meneliti titik kontrol pemetaan yang dapat digunakan sebagai referensi atau

3.

4.

titik ikat, misalnya titik kontrol hasil survey terdahulu


Menentukan lokasi pemasangan titik - titik kontrol pemetaan
Menentukan batas - batas areal pengukuran atau pemetaan topografi
Pelaksanaan

Pematokan dan Pemasangan Tugu atau Bench Mark

Pengukuran Kerangka Horisontal dan Vertikal

Pengukuran Detil Situasi


Pekerjaan Studio
Pengolahan data
Editing data dan Penggambaran
Plotting peta hasil penggambaran (hard dan soft copy)
Pelaporan

Kerangka Acuan Kerja

Page 2

1.4 Pelaporan dan Data


1. Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui kondisi areal pekerjaan secara
umum, serta informasi lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan survey dan pemetaan.
Laporan yang akan disampaikan adalah :
a.
b.
c.
d.

Laporan Pendahuluan, berisi laporan mengenai rencana kerja.


Laporan Mingguan, berisi laporan mengenai kemajuan pekerjaan mingguan.
Laporan Bulanan, berisi laporan mengenai kemajuan pekerjaan bulanan.
Laporan Akhir, berisi laporan hasil seluruh pekerjaan, dilengkapi koordinat tiap BM
dan dokumentasi pengukuran.

2. Pembuatan Peta
Peta di buat atas kertas A-0 (full color) dengan ketentuan skala 1 : 1.000. Peta
diberikan dalam bentuk cetak dan peta digital dalam bentuk format file PNG dan dxf.

Kerangka Acuan Kerja

Page 3

BAB II
METODOLOGI
2.1 Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan adalah survey yang dilakukan pada awal pekerjaan di lokasi
pengukuran untuk memperoleh data awal sebagai bagian penting bahan kajian kelayakan
teknis dan sebagai bahan pekerjaan selanjutnya. Survey ini meliputi :
1. Studi Literatur
Pada tahapan ini tim harus mengumpulkan data pendukung perencanaan baik data
sekunder misal data laporan Studi Kelayakan, laporan Studi AMDAL, laporan laporan lain yang berkaitan dengan wilayah yang direncanakan.
2. Koordinasi dengan instansi terkait
Telah melaksanakan koordinasi dan konfirmasi dengan instansi atau unsur - unsur
terkait di daerah sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan.
3. Diskusi perencanaan di lapangan
Tim bersama - sama melaksanakan survey dan mendiskusikannya dan membuat
usulan perencanaan di lapangan bagian demi bagian sesuai dengan bidang keahliannya
masing - masing serta membuat sketsa dilengkapi catatan - catatan dan kalau perlu
membuat tanda di lapangan berupa patok beserta dilengkapi foto - foto penting dan
identitasnya masing - masing yang akan difinalkan di kantor sebagai bahan
penyusunan laporan setelah kembali.
2.2 Pengukuran Topograf
1. Pemasangan Patok
Patok - patok BM untuk pengukuran GPS harus dibuat dari beton
dengan ukuran 10 x 10 x 75 cm, ditempatkan pada tempat yang
aman dan mudah terlihat. Patok BM dipasang minimal 2.
Untuk setiap titik poligon utama harus digunakan pipa paralon
ukuran 3 inci yang diisi dengan adukan beton dan diatasnya
dipasang bras tablet dari baut. Dalam keadaan khusus, perlu
ditambahkan patok bantu.
Untuk setiap titik poligon cabang harus digunakan patok kayu
yang cukup keras, lurus, dengan diameter sekitar 5 cm, panjang
sekurang-kurangnya 50 cm dengan bagian yang tertanam di
bawah tanah sebesar 30 cm, bagian bawahnya diruncingkan,
bagian atas diratakan dan diberi paku, bagian yang masih nampak
diberi nomor dan dicat warna merah. Dalam keadaan khusus,
perlu ditambahkan patok bantu.
Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah
sekitar patok diberi tanda khusus.
Pada lokasi khusus, misal di atas permukaan jalan beraspal atau di
atas permukaan batu, maka titik - titik poligon ditandai dengan
paku payung yang dilingkari cat merah dan diberi nomor.

Kerangka Acuan Kerja

Page 4

2. Pengukuran GPS
Jumlah titik BM yang di gunakan minimal 3.
Lama pengamatan di tiap titik BM minimal 12 jam.
Menggunakan GPS geodetik dengan ketelitian alat maksimal 0.1 m.
3. Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal
Dari hasil perencanaan pada peta kerja maka akan didapatkan jumlah jalur
poligon, jumlah loop poligon, jumlah BM yang dipasang, perkiraan jumlah jarak
poligon, penetapan lokasi poligon, jumlah jalur poligon utama dan poligon cabang,
sehingga pada dasarnya untuk pengukuran kerangka dasar horisontal terdapat dua
jenis pekerjaan polygon, yaitu :
a. Pengukuran Poligon Utama
b. Pengukuran Poligon Cabang
4. Pengukuran Poligon Utama
Pengukuran poligon utama, digunakan sebagai kerangka acuan untuk
mendapatkan kerangka dasar horizontal (X,Y,Z) yang mempunyai keandalan ukuran,
dimana keandalan ukuran tersebut dinyatakan oleh ketelitian penutup sudut dan
ketelitian linier jaraknya. Karena poligon utama merupakan titik dasar teknik maka
diperlukan persyaratan tertentu pada pelaksanaan pengukurannya.
Pengukuran poligon utama dilakukan dengan ketentuan - ketentuan sebagai berikut :
a. Pengukuran poligon utama ini menggunakan alat ukur Total Station yang
mempunyai ketelitian pembacaan terkecilnya 1 ( satu ) detik
b. Untuk memperkecil salah penutup sudut, pengukuran panjang sisi poligon
diusahakan mempunyai jarak yang relatif jauh ( minimum 50 m ).
c. Dihindari melakukan pengukuran sudut lancip (< 60 o) yang dapat
memperbesar kesalahan penutup sudut.
d. Pengukuran poligon dilakukan tertutup atau terikat sempurna.
e. Titik - titik poligon harus diikatkan dengan titik - titik kerangka dasar
horisontal yang berada pada sistem daerah atau lokasi yang akan dipetakan.
f. Toleransi salah penutup sudut maksimum adalah 10n, dimana n adalah
jumlah titik pengamatan/poligon.
g. Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/10.000 ( dimungkinkan
melakukan kesalahan pengukuran jarak tidak lebih dari 1 meter untuk setiap
jarak 10 km ).
5. Pengukuran Poligon Cabang
Maksud dilakukan pengukuran poligon cabang adalah untuk pengikatan titik titik detail ditengah - tengah areal pengukuran yang jauh dari jalur poligon utama hingga
dengan adanya titik - titik poligon cabang akan memperbanyak cakupan titik detail yang
ada di lapangan.

Pengukuran poligon utama dilakukan dengan ketentuan - ketentuan sebagai


berikut :
Kerangka Acuan Kerja

Page 5

a. Pengukuran sudut dan jarak menggunakan alat ukur yang sama dengan
pengukuran poligon utama.
b. Poligon cabang dibuat pada setiap jarak 50 meter.
c. Pengukuran poligon cabang menggunakan metode terikat sempurna, diikatkan
pada titik kerangka dasar atau poligon utama.
d. Pengukuran beda tinggi untuk poligon cabang dilakukan dengan cara
trigonometrik.
e. Toleransi salah penutup sudut maksimum adalah 20n, dimana n adalah
jumlah titik pengamatan atau poligon.
f. Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/5.000.
g. Toleransi ketelitian beda tinggi adalah 40 mm D, ( D = jumlah panjang jarak
jalur pengukuran dalam kilometer ), kecuali pada jalur dimana diletakkan
posisi BM toleransinya 20 mm D.
6. Pengukuran Detil Situasi
Pengukuran detil situasi dilakukan dengan sistem tachimetri, yang
mencakup semua obyek yang dibentuk oleh alam maupun
manusia yang ada di sepanjang jalur pengukuran, seperti sungai,
bukit, jembatan, rumah, gedung, dan sebagainya serta tutupan
lahan seperti sawah, ladang, hutan, dan sebagainya.
Dalam pengambilan data diperhatikan keseragaman penyebaran
dan kerapatan titik yang cukup, sehingga dihasilkan gambar
situasi yang benar. Pada lokasi - lokasi khusus, misal sungai dan
persimpangan jalan, pengukuran harus dilakukan dengan tingkat
kerapatan yang lebih tinggi
Pengukuran detil situasi harus menggunakan alat Total Station.
2.3 Pemeriksaan dan Koreksi Alat Ukur
Sebelum melakukan pengukuran, setiap alat ukur yang akan
digunakan harus diperiksa dan dikoreksi yaitu sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Total Station :
Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung.
Sumbu II tegak lurus sumbu I.
Garis bidik tegak lurus sumbu II.
Kesalahan kolimasi horisontal adalah 0.
Kesalahan indeks vertikal adalah 0.
2. Pemeriksaan GPS Geodetik :
Hasil pemeriksaan dan koreksi alat ukur harus dicatat dan
dilampirkan dalam laporan.
2.4 Penggambaran
1. Penggambaran poligon dibuat dengan skala 1 : 1.000
2. Koordinat grid terluar harus dicantumkan harga absis dan
ordinatnya.
3. Penggambaran titik poligon harus berdasarkan hasil perhitungan dan
tidak boleh dilakukan secara grafis.
Kerangka Acuan Kerja

Page 6

4. Setiap titik ikat ( BM ) dicantumkan nilai X, Y, Z-nya dan diberi tanda


khusus.
5. Ketelitian pengukuran detil situasi yaitu dengan skala 1 : 1.000,
kontur interval 0.5 sampai dengan 1 meter.
2.5 Spesifkasi Alat
Untuk melaksanakan pengukuran topografi 1000 Ha, serta untuk
pengukuran Benchmark ( BM ) dan detail situasi, peralatan yang harus
dibutuhkan yaitu:
1. Peralatan Lapangan
Digital Total Station sebanyak 4 (empat) unit
GPS Geodetik 2 (dua) unit
Perlengkapan survey antara lain, Safety Team, Handy Talky, dan
lain - lain
Kendaraan operasioanal lapangan
Kamera 2 ( dua ) unit
Peralatan tulis
2. Peralatan Studio
Komputer
Microsoft office
Plotter A0
Software AutoCad Land Dekstop

Kerangka Acuan Kerja

Page 7

BAB III
JADWAL PEKERJAAN
3.1 Tenaga Pelaksana Pengerjaan
3.1.1 Team Leader
Merupakan Sarjana S1 dari lulusan Teknik Geomatika / Geodesi , yang
berpengalaman pada bidangnya minimal 8 tahun . Dapat menangani permasalahan
pengukuran di bidang pengukuran topografi , berwawasan luas , berkemauan tinggi ,
dapat bekerja di bawah tekanan , dapat memimpin dan bekerja sebagai tim dengan
baik , bertanggung jawab atas semua pekerjaan tim yang telah dilakukan dan sebagai
koordinator tim.
Tugas dan tanggung jawab :
Mengendalikan dan mengawasi pekerjaan lapangan serta memberi petunjuk dalam
pelaksanaan survei pengukuran dan pengumpulan data.
Memeriksa dan mengolah semua data hasil survei yang berada di bawah tanggung
jawabnya.
Bertanggung jawab atas kualitas pengumpulan data mencakup kebenaran,
ketelitian, kemutakhiran dan kelengkapan hasil survei yang dilaksanakan sesuai
waktu dan prosedur yang telah ditetapkan.
Bertanggung jawab atas kualitas hasil pengolahan data pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
3.1.2 Surveyor
Merupakan Sarjana S1 dari lulusan Teknik Geomatika / Geodesi , yang
berpengalaman pada bidangnya minimal 2 tahun . Paham akan pekerjaan pengukuran
topografi , berwawasan luas , berkemauan tinggi , dapat bekerja di bawah tekanan ,
dapat bekerja sebagai tim , bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan..
Tugas dan tanggung jawab :
Melakukan persiapan dan kegiatan survey dan pengarahan teknis
pelaksanaan di lapangan.
Memberika arahan kepada surveyor pembantu untuk pelaksaan survey.
Memeriksa, mengelola dan menganalisa data hasil survey
Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian data hasil survey

3.1.3 Surveyor Pembantu


Merupakan lulusan D3 Teknik Geomatika / Geodesi , yang paham akan
pekerjaan pengukuran topografi , berwawasan luas , berkemauan tinggi , dapat
bekerja di bawah tekanan , dapat bekerja sebagai tim , bertanggung jawab atas
pekerjaan yang dilakukan.
Tugas dan tanggung jawab :
Mengikuti dan menaati arahan dari surveyor.
Pengambilan data atribut dari objek-objek lapangan sebagai data
pendukung pada proses penggambaran,
Kerangka Acuan Kerja

Page 8

Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian dan hasil dari pengukuran
di lapangan.
3.1.4 Drafter
Merupakan lulusan SMK atau sederajat , paham dan dapat mengoperasikan
program AutoCAD dan program untuk keperluan office , berwawasan luas ,
berkemauan tinggi , dapat berkerja dibawah tekanan , dan bertanggung jawab atas
pekerjaan yang dilakukan.
Tugas dan tanggung jawab :
Melakukan persiapan dan kegiatan survey dengan pengarahan teknis
pelaksanaan lapangan oleh surveyor utama.
Melakukan pengeplotan peta dan penggambaran data hasil ukuran
dilapangan kedalam program AutoCAD
Menyusun laporan sesuai dengan arahan dari team leader dan pemberi
kerja.
Bertanggung jawab atas kebenaran dan ketelitian peta yang merupakan
hasil dari proses penggambaran dari data-data lapangan
3.1.4 Tenaga Lokal
Merupakan masyarakat sekitar lokasi pekerjaan yang paham akan daerah
sekitar , jujur dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan.
Tugas dan tanggung jawab :
Membantu tim dalam pelaksanakan pekerjaan survey dan pengukuran
topografi di lapangan.
3.2 Pembagian Kelompok Kerja
3.2.1 Tim Total Station
Terdapat 4 Tim Total station , tiap tim beranggotakan 6 orang. 1 surveyor
utama , 1 surveyor pembantu , dan 4 tenaga lokal.
3.2.2 Tim GPS
Terdapat 1 Tim GPS , beranggotakan 4 orang. 1 surveyor utama , 2 surveyor
pembantu , dan 2 tenaga lokal.
3.2.4 Drafter
Beranggotakan 30 orang , 2 orang untuk pengerjaan laporan dan 28 orang
untuk pekerjaan pembuatan peta CAD .

Kerangka Acuan Kerja

Page 9

3.4 Timeline Pengerjaan


No

Kegiatan

Bulan 1
2 3
4

Bulan 2
2 3 4

Pengolahan
citra dan peta
1

dasar untuk
menentukan
lokasi titik
Survey

pendahuluan
dan orientasi
lapangan
Perencanaan
peletakkan BM
Pemasangan
BM Kotak, BM
Poligon , dan
titik- titik STA
Pengukuran
Titik BM
Pengukuran
KKH , KKV ,
Detil
Proses

pengolahan
data
Penyusunan
Laporan
Pelaporan
Hasil
Pengukuran

Kerangka Acuan Kerja

Page 10

Bulan 3
2 3 4

Bulan 4
2 3 4

Bulan 5
1 2 3

BAB IV
ANGGARAN BIAYA
1. Biaya Personil
Jumlah Personil
N
o

Rencana Anggaran biaya

Posisi

Oran
g
Team Leader
1
GPS Surveyor
1
Pembantu GPS Surveyor
2
Tenaga Lokal GPS
2
TS Surveyor
4
Pembantu Surveyor TS
4
Tenaga Lokal TS
16
Drafter
30
Jumlah

1
2
3
4
5
6
7
8

Hari
150
7
7
7
90
90
90
30

Gaji / hari
Total
1.500.000
225.000.000
650.000
4.550.000
400.000
5.600.000
150.000
2.100.000
800.000
288.000.000
500.000
180.000.000
150.000
216.000.000
100.000
90.000.000
1.011.250.000

2. Biaya Peralatan Survey

No

Uraian

1
2
3
4
5
6

Kuantitas
Jumlah

Hari

GPS Geodetik
2
Satu Set Total Station
4
GPS Handheld (Tim GPS)
2
HT (Tim GPS)
2
HT (Tim TS)
12
Aki
2
Jumlah

7
90
3
3
90
7

Rencana Anggaran Biaya


Harga
Jumlah
Satuan
Biaya
1.500.000
21.000.000
350.000 126.000.000
75.000
450.000
30.000
180.000
30.000
3.240.000
500.000
7.000.000
157.870.000

3. Akomodasi

No
1
2
3

Uraian
Sewa Penginapan
Sewa Mobil
Akomodasi Bensin

Kerangka Acuan Kerja

Kuantitas
Jumlah
4
4
Jumlah

Hari
90
90
90

Page 11

Rencana Anggaran Biaya


Harga
Jumlah
Satuan
Biaya
9.000.000
350.000 126.000.000
300.000 108.000.000
243.000.000

4. Alat dan Bahan


Kuantitas
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Uraian

Jumlah

Citra Satelit
Peta Kontur Digital
1:25000
Bahan BM GPS
Bahan BM TS
Patok Kayu
Pembuatan
Laporan dan Peta
Alat Tulis
Kelengkapan Lain

Rencana Anggaran Biaya (Rp)


Harga
Jumlah Biaya
Satuan
3.000.000

Satuan

Scene

Lembar

100.000
2.000.000
4.000.000
1.500.000
5.000.000
3.000.000
3.400.000
22.000.000

Jumlah

5. Biaya Makan
Rencana Anggaran
Biaya(Rp)

Kuantitas
No

Uraian

1
2

Team Leader
Tim GPS

1
5

150
7

Dala
m
sehari
3
3

Tim TS

24

90

30.000

Drafter

30

30

30.000

Jumla
h

Hari

Harga
Satuan
30.000
30.000

Jumlah

Jumlah biaya secara keseluruhan :


No
1
2
3
4
5

Jenis Biaya
Personil
Peralatan Survey
Akomodasi
Alat dan Bahan
Makan
Jumlah

Kerangka Acuan Kerja

Page 12

Jumlah
Rp. 1.011.250.000,Rp. 157.870.000,Rp. 243.000.000,Rp. 22.000.000,Rp. 292.050.000,Rp. 1.826.177.000,-

Jumlah
Biaya
13.500.000
3.150.000
194.400.00
0
81.000.000
292.050.00
0

LAMPIRAN
LOKASI SURVEY PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan survey terletak di Kecamatan Batu, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.
Dengan koordinat titik batas yaitu :
1. Koordinat titik A yaitu 665441.98 E dan 9129319.99 S.
2. Koordinat titik B yaitu 669716.46 E dan 9128166.71 S.
3. Koordinat titik C yaitu 669089.13 E dan 9125625.80 S.
4. Koordinat titik D yaitu 664699.52 E dan 9127170.55 S.

Kerangka Acuan Kerja

Page 13

Kerangka Acuan Kerja

Page 14

Anda mungkin juga menyukai