Rks Bangsal Ikan Bbi 2015 Rev Kop
Rks Bangsal Ikan Bbi 2015 Rev Kop
DINAS PERTANIAN
JALAN TIRTA RAYA NO. 15 KOTA MADIUN
BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS
1.1. Lingkup
1.1.1. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang
secara umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini
bisa
diterapkan
untuk
pelaksanaan
kegiatan
Pembangunan
Bangsal
Pekerjaan Struktur
1.1.3. Persyaratan Teknis Umum menjadi satu kesatuan dangan persyaratan teknis
pelaksanaan pekerjaan dan secara bersama sama merupakan persyaratan
dari segi teknis bagi seluruh pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam satu
atau lebih dari dokumen-dokumen berikut ini :
a. Gambar-gambar pelelangan / pelaksanaan.
b. Persyaratan Teknis Umum / pelaksanaan pekerjaan / bahan.
c. Rincian Volume Pekerjaan / Rincian Penawaran.
d. Dokumen-dokumen pelelangan / pelaksanaan yang lain.
1.1.4. Dalam hal mana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum ini, yang tidak
dapat diterapkan pada bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan di atas,
maka bagian dari persyaratan teknis umum tersebut dengan sendirinya
dianggap tidak berlaku.
Spesifikasi Teknik
VI-1
1.2. Referensi
1.2.1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam Normalisasi Indonesia
(NI), Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Peraturan-peraturan Nasional
maupun Peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atau jenis jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :
NI - 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA.
NI - (1983) PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA
(SKBI.1.3.55.1987).
NI - 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI
INDONESIA.
NI - 5 PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA.
NI - 8 PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA.
NI - 10 BATA MERAH SEBAGAI BAHAN BANGUNAN.
PERATURAN PLUMBING INDONESIA.
PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK.
STANDART NASIONAL INDONESIA.
ASTM, JJ dan lain sebagianya yang dianggap berhubungan dengan
bagian pekerjaan ini.
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standart-standart
yang tersebut di atas, maupun standart-standart nasional lainnya, maka
diberlakukan standart-standart Internasional yang berlaku atau pekerjaan
pekerjaan
tersebut
atau
setidak-tidaknya
berlaku
standart-standart
Spesifikasi Teknik
VI-2
1.3. Bahan
1.3.1. Baru / Bekas
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan
untuk pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan barang
bekas dalam komponen kecil maupun besar sama sekali tidak diperbolehkan.
1.3.2. Tanda Pengenal
a. Dalam hal dimana pabrik / produsen bahan mengeluarkan tanda pengenal
untuk produk bahan yang dihasilkan, baik berupa cap / merk dagang
pengenal pabrik / produsen bersangkutan yang dipergunakan dalam
pekerjaan ini harus mengandung tanda pengenal tersebut.
b. Khusus untuk bahan bagi pekerjaan instalasi (penerangan, plumbing, dll)
kecuali ditetapkan oleh Direksi / Pengawas, bahan sejenis dengan fungsi
yang sama harus diberi tanda pengenal untuk membedakan satu bahan
dari bahan lainnya. Tanda pengenal ini bisa berupa warna atau tandatanda lain yang mana harus sesuai dengan referensi pada I.2. tersebut di
atas atau dalam hal dimana tidak / belum ada pengaturan yang jelas
mengenai itu, hal ini harus dilaksanakan sesuai petunjuk direksi /
Pengawas.
1.3.3. Merk Dagang dan Kesetarafan.
a. Penyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan / produk di dalam
Persyaratan Teknis Umum, secara umum harus diartikan sebagai
persyaratan kesetarafan kualitas penampilan (Performance) dari bahan /
produk tersebut, yang mana dinyatakan dengan kata-kata atau yang
setaraf .
b. Kecuali secara khusus dipersyaratkan lain, maka penggunaan bahan /
produk lain yang dapat dibuktikan mempunyai kwalitas penampilan yang
setaraf dengan bahan / produk yang memakai merk dagang yang
disebutkan, dapat diterima sejauh bahwa untuk itu sebelumnya telah
diperoleh persetujuan tertulis dari Direksi / Pengawas atas Kesetarafan
tersebut.
c. Penggunaan Bahan / Produk yang disetujui sebagai setaraf tidak
dianggap sebagai perubahan pekerjaan dan karenanya perbedaan harga
dengan bahan produk yang disebutkan merk dagangnya atau diabaikan.
d. Sejauh bisa memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan, penggunaan
produksi dalam negeri lebih diutamakan.
1.3.4. Penggantian (Substitusi)
a. Pemborong / supplier bisa mengajukan usulan untuk menggantikan
sesuatu bahan / produk lain dengan penampilan yang setaraf dengan yang
dipersyaratkan.
Spesifikasi Teknik
VI-3
hal
dimana
penggantian
disebabkan
karena
kegagalan
Spesifikasi Teknik
VI-4
VI-5
Spesifikasi Teknik
VI-6
1.4. Pelaksanaan
1.4.1. Rencana Pelaksanaan
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya Surat Perintah Kerja
(SPK) oleh kedua belah pihak, pemborong harus menyerahkan kepada
Direksi / Pengawas sebuah Network Planning mengenai seluruh kegiatan
yang perlu dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan ini dalam diagram
mana dinyatakan pula urutan serta kaitan / hubungan antara seluruh
kegiatan-kegiaan tersebut.
b. Kegiatan kegiatan Pemborong untuk / selama masa pengadaan /
pembelian serta waktu pengiriman / pengangkutan dari :
1. Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun pekerjaan persiapan
/ pembantu.
2. Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan
c. Kegiatan kegiatan Pemborong untuk / selama waktu fabrikasi, pemasangan
dan pembangunan.
d. Pembuatan gambar-gambar kerja.
e. Permintaaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencana
kerja.
f.
sepenuhnya
merupakan
tanggung
jawab
dari
pemborong
bersangkutan.
Spesifikasi Teknik
VI-7
kerja
yang
secara
terperinci
akan
memperlihatkan
cara
pelaksanaan tersebut.
b. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan
oleh Direksi / Pegawas.
c. Gambar
kerja harus
diajukan
kepada
Direksi
Pengawas
untuk
menggambarkan
dalam
garis
besarnya,
berbagai
rencana
maupun
melaksanakan
bulanan
perintah
dinilai
Direksi
sama
dengan
Pengawas
kelalaian
dalam
dalam
melaksanakan
pekerjaan.
d. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, pemborong diwajibkan
untuk memberitahu Direksi / Pengawas mengenai hal tersebut paling
sedikit 2 x 24 jam sebelumnya.
Spesifikasi Teknik
VI-8
VI-9
tidak
melepaskan
Pemborong
dari
kewajibannya
untuk
VI-10
Kecuali dengan ijin khusus dari Direksi / Pengawas dan Pemberi Tugas,
Pemborong harus membuat dokumen terlaksana hanya untuk diserahkan
kepada Pemberi
Tugas.
Pemborong tidak
dibenarkan
membuat /
operasi
yang
diperlukan
untuk
pelaksanaan
pekerjaan
untuk
Spesifikasi Teknik
VI-12
VI-13
VI-14
diesel
untuk
untuk
pembangkit
penggunaan
tenaga
sementara
atas
listrik
hanya
persetujuan
VI-15
Spesifikasi Teknik
VI-16
VI-17
2. Cara Pemadatan
Pemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadat dengan
alat pemadat yang disetujui konsultan Pengawas. Pemadatan dilakukan
hingga mencapai tidak kurang dari 98% dari kepadatan optimum
Laboratorium. Pemadatan harus dilakukan pada kondisi galian yang
memadai agar dapat hasil kepadatan yang baik. Kondisi galian tersebut
harus dipertahankan sampai pekerjaan pemadatan selesai dilakukan.
Pemadatan harus diulang kembali jika keadaan tersebut di atas tidak
memenuhi.
3. Air Pada Lokasi Pemadatan
Jika air tanah ternyata menggenangi lokasi pemadatan, maka Kontraktor
wajib menyediakan Pompa dan dasar galian harus kering sebelum pasir
urug diletakkan. Kontraktor harus membuat rencana yang benar, agar air
tanah dapat dialirkan kelokasi yang lebih rendah dari dasar galian,
misalnya dengan membuat sumpit pada tempat tertentu.
4. Tanah di sekitar pasir urug
Kontraktor harus menjaga agar tanah disekitar lokasi tedak tercampur
dengan Pasir Urug. Jika pasir urug tersebut tercampur dengan tanah
lainnya, maka Kontraktor wajib mengganti pasir urug tesebut dengan
bahan lainnya yang bersih.
5. Persetujuan
Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan, bilamana pekerjaan urugan
tersebut sudah mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
2.
Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan ini pada Lokasi seperti yang tercantum pada gambar rencana,
dengan elevasi seperti tertera pada di dalam peta kontur.
3.
Spesifikasi Teknik
VI-18
Spesifikasi Teknik
VI-19
basah
oleh
air
hujan,
panas
matahari
dan
sebagainya
VI-20
Spesifikasi Teknik
VI-21
j.
VI-22
dipakai. Bahan
yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat
dalam waktu 2 (dua) hari atas biaya Kontraktor.
b. Agregat
Pada pembuatan beton, ada dua ukuran agregat yang digunakan, yaitu
agregat kasar / batu pecah dan agregat halus / pasir beton. Kedua jenis
agregat ini diisyaratkan sebagai berikut :
1) Agregat Kasar, ukuran besar ukuran nominal maksimum agregat
kasar harus tidak melebihi 1/5 jarak terkecil antara bidang samping
dari cetakan, atau 1/3 dari tebal pelat. Atau jarak bersih minimum
antar baja tulangan, berkas baja tulangan atau tendon pratekan atao
30 mm. Gradasi Agregat tersebut secara keseluruhan harus sesuai
dengan yang diisyaratkan oleh ASTM agar tidak terjadi adanya sarang
kerikil atau rongga dengan ketentuan sebagai berikut :
Spesifikasi Teknik
VI-23
Sisa di atas
( % Berat )
Ayakan 31.50 mm
Ayakan 4.00 mm
90-98
01-10
2) Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan
bebas dari bahan bahan organik, lumpur dan kotoran lainnya. Kadar
Lumpur harus lebih kecil dari 4% berat. Agregat halus terdiri dari
butir-butir beraneka ragam besarnya dan apabila diayak harus
memenuhi syarat sb :
Sisa di atas
( % berat )
Ayakan 4.00 mm
0.2
Ayakan 1.00 mm
10
Ayakan 0.25 mm
80-95
Spesifikasi Teknik
VI-24
Kualitas Beton
1. Kualitas beton yang digunakan tercantum dalam gambar rencana
yang harus dibuktikan dengan pengujian seperti diisyaratkan dalam
spesifikasi teknis ini.
2. Untuk memastikan bahwa kualitas beton rencana dapat tercapai,
Kontraktor
harus
melakukan
percobaan
sesuai
dengan
yang
Spesifikasi Teknik
VI-25
2. Acuan
harus
dipasang
sedemikian
rupa
dengan
perkuatan-
acuan
harus
di
atas
papan
atau
baja
untuk
pembongkaran
Acuan
Bekisting
hanya
boleh
Spesifikasi Teknik
VI-26
15. Beton yang telah di cor dihindarkan dari benturan benda keras
selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.
16. Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan
dari pekerjaan-pekerjaan lain.
17. Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
18. Bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus
selalu dibasahi dengan air terus-menerus selama 1 (satu) minggu
atau lebih dan apabila menggunakan curing agent pemeliharaannya
sesuai standar produk (sesuai dengan ketentuan dalam PBI-1971).
19. Bagian-bagian yang tertanam dalam beton :
Pasang angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton
bertulang. Diperhatikan juga tempat untuk sparing atau instalasi.
20. Sparing Conduit dan pipa-pipa :
a. Letak dari sparing supaya tidak mengurangi kekuatan struktur.
b. Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan sesuai dengan
gambar dan minta persetujuan pelaksanaan dan bila tidak ada
dalam gambar, maka Kontraktor harus mengusulkan dari
Konsultan pengawas.
c. Bilamana
sparing-sparing
(pipa,
conduit
dan
lain-lain)
Spesifikasi Teknik
VI-27
sesuai
dengan
kesepakatan
di
lapangan,
untuk
VI-28
kontraktor
d. Siar Pelaksanaan
Kontraktor harus mengusulkan lokasi siar pelaksanaan dalam gambar
kerjanya. Siar pelaksanaan harus diusahakan seminimum mungkin, agar
perlemahan struktur dapat dikurangi. Siar pelaksanaan tidak dijinkan
untuk melalui daerah yang diperkirakan sebagai daerah basah, seperti
toilet, reservoir dll. Jika tidak ditentukan lain, maka lokasi siar
pelaksanaan harus terletak pada daerah dimana gaya geser adalah
minimal, umumnya terletak pada sepertiga bentang tengah dari panjang
efektif struktur. Pada pengecoran beton yang tebal dan volume yang
besar, lokasi siar pelaksanaan harus dipertimbangkan sedemikian rupa,
sehingga tidak menyebabkan perbedaan temperatur yang besar pada
beton yang tersebut, yang berakibat retaknya beton, disamping adanya
tegangan residu yang tidak diinginkan. Siar pelaksanaan dapat dibuat
secara horizontal dan pengecoran dapat dibagi menjadi berlapis-lapis.
Lokasi siar pelaksanaan tersebut harus disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
Kontraktor
harus
mempertimbangkan
di
dalam
VI-29
pecah
yang
berat
dengan
pasta
beton
sehingga
dapat
dengan
oleh Konsultan
Pengawas
harus
di
tempatkan
sedemikian
rupa
sehingga
tidak
yang
mempersiapkan
rapat
metode
dan
rumit,
maka
kontraktor
khusus
untuk
pemadatan
beton
harus
yang
Spesifikasi Teknik
VI-30
Pemadatan Kembali
Jika permukaan beton mengalami keretakan dalam kondisi masih plastis,
maka
beton
tersebut
harus
dipadatkan
kembali
sesuai
dengan
b. Lama Perawatan
Permukaan beton harus dirawat secara baik dan terus menerus dibasahi
dengan air bersih selama minimal 7 hari segera setelah pengecoran
selesai. Untuk elemen vertikal seperti kolom dan dinding beton, maka
beton tersebut harus diselimuti dengan karung yang dibasahi terus
menerus selama 7 hari.
Spesifikasi Teknik
VI-31
d. Acuan Metal
Setiap acuan yang terbuat dari metal, beton ataupun material lain yang
sejenis, harus didinginkan dengan air sebelum pengecoran dilakukan.
Acuan tersebut dihindari dari terik matahari langsung, karena sifatnya
yang mudah menyerap dan mengantarkan panas. Perlakuan yang kurang
baik akan menyebabkan retak-retak yang parah pada permukaan beton.
e. Curing Compound
Cara lain yang banyak digunakan saat ini adalah dengan menggunakan
curing compound. Jenis dan type curing compound yang digunakan
harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Harus diperhatikan agar tidak
terjadi penurunan temperatur yang cepat pada permukaan beton
sehingga dapat menyebabkan keretakan pada permukaan beton.
kejadian
berlangsung.
yang
mungkin
terjadi
Monitoring dilakukan
selama
pekerjaan
beton
harus
diusulkan
kepada
Konsultan
Pengawas
untuk
mendapatkan persetujuan.
b. Perbedaan Temperatur
Umumnya permukaan beton harus didinginkan secara mendadak, yang
terpenting adalah tidak terjadi perbedaan temperatur yang besar (>20oC)
antara permukaan dan inti beton dan beton harus dihindarkan dari sinar
matahari langsung ataupun tiupan angin.
Spesifikasi Teknik
VI-32
c. Material Bantu
Disamping peralatan juga dibutuhkan material pembantu yang mungkin
dapat dicampur ke dalam beton maupun yang akan digunakan pada saat
perawatan beton untuk mencegah terjadinya penguapan yang terlalu
cepat.
d. Lebar Retak
Suatu struktur beton pasti akan mengalami suatu retakan, dan lebar
retak yang diijinkan maksimal sebesar 0,004 kali tebal selimut beton.
f.
Spesifikasi Teknik
VI-33
dievaluasi
lebih
lanjut.
Kontraktor
tidak
diijinkan
untuk
g. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan
lebih dahulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai
VI-34
Spesifikasi Teknik
VI-35
c. Mutu Baja Karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis (yang
beredar di Indonesia berkisar 0,5 sampai 1 mm), bahan baja yang
harus dipakai adalah baja mutu tinggi atau biasa disebut HI-TEN
(High Tension Steel). Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan
kondisi sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia dan
mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang tercantum
pada
Cold
Standard/New
formed
code
for
Zealand
Standard
structural
4600:1996)
steel(Australian
dengan
desain
Spesifikasi Teknik
VI-36
4.1. Umum
4.1.1. Ketentuan Umum
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan
ini
meliputi
penyediaan
tenaga kerja,
bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu serta cara kerja yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
2. Pada spesifikasi teknis ini diatur seluruh pekerjaan berdasarkan
peraturan dan ketentuan yang berlaku, baik yang bersifat daerah,
nasional, maupun internasional, serta berdasarkan jenis bahan /
material, cara pelaksanaan (metode) dan sistem yang dibutuhkan.
3. Seluruh pekerjaan akan dikelola (manage) oleh konsultan pengawas,
yaitu dalam hal Koordinasi dan Pengawasan, mencakup mutu hasil
kerja (kualitas), Waktu pelaksanaan (Schedule) dan Pembiayaan.
4. Seluruh
pekerjaan
penentuan
Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII
0404-80.
VI-37
Air harus memenuhi persyaratan dalam PUBI 82 pasal 9, AVGNOR P18303 dan NZS-3121/1974.
Pengendalian seluruh pekerjaan karpet harus sesusi dengan peraturanperaturan ASTM E-648 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
pabrik.
Syarat bahan glass block sesuai dengan standar pabrik, tanpa cacat
serta memenuhi dalam PUBI 1982 pasal 63 dan SII 0189/78.
Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan dalam
NI-5 (PKKI tahun 1961), PUBI 82 pasal 37 dan memenuhi persyaratan
dalam SII 0458-81.
Pengendalian seluruh pekerjaan cat, harus memenuhi ketentuanketentuan dari pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan
pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4.
SII 0015-76.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Semua jenis pekerjaan harus dibuatkan shop drawing dan diajukan
kepada Konsultan
pengawas
untuk
kepada
Perencana,
Konsultan
selanjutnya
pengawas
Perencana
untuk
diserahkan
mengajukan
bahan
kepada
material
yang bertalian
erat dengan
estetika seperti
: warna
dari
Perencana
(Arsitek)
terlebih
dahulu
sebelum
VI-38
harus
menyerahkan
(dua)
copy
ketentuan
dan
bersih.
Tempat
penyimpanan
bahan
harus
cukup
VI-39
harus
menyediakan
alat-alat
ukur
sepanjang
masa
menetukan
mengadakan
koordinat
pengukuran
bangunan,
dan
Kontraktor
penggambaran
diwajibkan
kembali
lokasi
Waterpass
Theodolith
yang
ketepatannya
dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Kontraktor harus menyediakan Theodolith / Waterpass beserta petugas
yang cakap melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Konsultan
pengawas selama pelaksanaan proyek.
6. Pengukuran sudut siku-siku dengan benang secara azas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang
disetujui oleh Konsultan pengawas.
7. Segala pekerjaan pengukuran persiapan menjadi tanggung jawab
kontraktor.
ini
meliputi
penyediaan
tenaga kerja,
bahan-bahan,
Spesifikasi Teknik
VI-40
1982
- NI-3
1970
- NI-10
1973
- SII-0021
1978
Spesifikasi Teknik
VI-41
d. Pasangan batu bata harus dipasang tegak lurus, siku, rata, dan
tidak boleh terdapat retak-retak, dipasang dengan fungsi, ukuran
ketebalan dan ketinggian yang ditentukan dalam gambar rencana.
e. Mencampur Perekat
Perekat harus dicampur dalam alat pencampur yang telah disetujui
atau dicampur dengan tangan pada permukaan yang keras, dilarang
memakai perekat yang sudah mulai mengeras untuk dipakai lagi.
f. Sebelum dimulai pemasangan batu bata harus direndam lebih
dahulu dengan air dan permukaan yang akan dipasang harus basah
juga dan untuk semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5
cm agar penyelesaian dinding / plesteran dapat melekat dengan
baik, sedang dimana ada pertemuan kusen kayu dengan tembok
harus diberi nat selebar 1cm dan dalam 1 cm.
g. Pemasangan tembok bata hanya diperbolehkan maksimum setinggi
1,00 m untuk setiap harinya.
h. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah
sama sekali tidak diperkenankan.
i. Pasangan tembok dipasang seluas 12,00 m2, bila lebih harus
dipasang beton praktis ukuran penampang 11 x 11 cm dengan
tulangan 4 10, beugel 6 200.
j. Syarat-syarat penerimaan :
- Pasangan batu bata dapat diterima / diserahkan apabila deviasi
bidang pada arah diagonal dinding seluas 12 m2 tidak lebih dari
0,5 cm (sebelum diaci / diplester).
- Toleransi terhadap as dinding adalah kurang lebih 1 cm (sebelum
diaci / diplester).
k. Pasangan batu bata untuk dinding batu harus menghasilkan
dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah
25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar
tegak lurus.
Spesifikasi Teknik
VI-42
plesteran
menggunakan
cat
sesuai
gambar,
seperti
tempat
penyimpanan
bahan
harus
cukup
menampung
VI-43
pekerjaan lainnya, harus dibut naat (tali air) dengan lebar minimal 5
mm dan dalam 5 mm, kecuali bila ditentukan lain.
11.
Spesifikasi Teknik
VI-44
b. Persyaratan Bahan
1. Semen portland harus memenuhi NI 8, 0013-81 dan ASTM C 150078A.
2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII
0404-80.
3. Kerikil / split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/008775/0075-75.
4. Air harus memenuhi persyaratan PUBI 82 pasal 9, AFNOR P 18 -303
dan NZS 3121/1974.
5. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan :
PBI 1971 (NI 2) PUBI 1982 dan (NI - 8).
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus
diserahkan
contoh-contohnya,
untuk
mendapatkan
persetujuan
konsultan pengawas.
2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi
dibutuhkan untuk peyelesaian / penggantian dalam pekerjaan ini,
harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui konsultan
pengawas.
3. Pekerjaan sub lantai dikakukan langsung di atas tanah, maka sebelum
pasangan sub lantai dilaksanakan terlebih dahulu, lapisan urug di
bawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan
sesuai persyaratan), rata permukaanya dan telah mempunyai daya
dukung maksimum.
4. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara pc, pasir beton dan
kerikil atau split dengan perbandingan 1 : 3 : 5.
5. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 50 mm atau sesuai yang
disebutkan / disyaratkan dalam detail gambar.
Spesifikasi Teknik
VI-45
2.
3.
b. Persyaratan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturanperaturan ASTM, peraturan keramik Indonesia (NI 19) dan dari
distributor bahan pengisi siar serta bahan perekat harus memberikan
supervisi dan garansi pemasangan selama 5 tahun.
Spesifikasi Teknik
VI-46
6.
7.
Kontrator
harus
menyerahkan
(dua)
copy
ketentuan
dan
9.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1.
Pemasangan lantai dan plint dilakukan setelah alas dari lantai keramik
sudah selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui konsultan
pengawas (antara lain lantai screed, kering dari lantai screed = min 7
hari,
waterproofing
dan
lain-lain)
baru
pemasangan
keramik
Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak
cacat dan tidak bernoda.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Spesifikasi Teknik
VI-47
2.
b. Persyaratan Bahan
1.
Sement porlant yang digunakan harus dari mutu yang terbaik. Terdiri
dari satu jenis, dan merk yang disetujui oleh konsultan pengawas.
2.
Pasir terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahanbahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya.
3.
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak
mengandung minyak.
4.
Spesifikasi Teknik
6.
1982
contoh-contohnya
untuk
mendapatkan
persetujuan
Pada setiap lembar batu alam dipasang angkur sebagai pengait, dari
bahan kuningan dengan diameter minimal 10 mm. Hasil pemasangan
angkur harus kuat dan kokoh / tidak goyang.
8.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1.
2.
Siar-siar batu alam diisi dengan grout semen portland sesuai yang
disyaratkan.
3.
4.
5.
Bidang dinding parapet batu alam harus benar-benar rata. Dan garis
siar-siarnya kira-kira sama lebar.
Spesifikasi Teknik
VI-49
6.
Awal pemasangan batu alam pada dinding serta kemana sisa ukuran
harus diadakan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan konsultan
pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
7.
macam
noda-noda
yang melekat,
sehingga
mencapai
Jika tidak ada ketentuan lain dalam gambar, maka untuk pertemuan
ujung dengan ujung batu alam, dilakukan sistem adu manis.
9.
3)
ASTM, A : 370 - 74
SNI
c. Contoh Bahan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus memberikan contoh
tiap jenis / type bahan penutup atap yang dipakai, lengkap dengan brosur
dan syarat pelaksanaan dari pabrik.
d. Shop Drawing
Kontraktor harus menyediakan shop drawing yang memperlihatkan
dengan jelas, bagian-bagian atas yang belum tergambar dengan jelas
pada gambar rencana.
dan/atau
seperti
yang
tercantum
dalam
gambar
kerja.
atau
pengait
lainnya
dan
pekerjaan-pekerjaan
lain
yang
Spesifikasi Teknik
VI-50
2. Persyaratan Bahan
2.1
Kontraktor
wajib
menyediakan
cadangan
genteng
dan
3. Persyaratan Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pekerjaan pemborong harus menyerahkan
contoh material maupun data teknis dari produsen spandek
kepada Direksi / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
b. Semua bahan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini
harus tiba di lapangan dalam keadaan utuh, tanpa cacat, nodanoda yang dapat merusak bahan maupun penampilannya dan
harus disetujui Direksi / Konsultan Pengawas.
c. Sebelum pelaksanaan pemasangan, seluruh permukaan atap
harus dibersihkan dengan sapu halus.
d. Kontraktor
harus
memeriksa
dan
memastikan
bahwa
Spesifikasi Teknik
VI-51
2.
b. Persyaratan Bahan
1.
Bahan Rangka
Sebagai rangka langit langit gypsum digunakan rangka hollow
galvalume 4/4 sebagai rangka utama dan 2/4 sebagai rangka
pembagi kualitas baik yang disetujui oleh direksi dan konsultan
pengawas. Penggantung rangka juga dari bahan yg sama yaitu
hollow 4/4 atau 2/4. Tidak diperkenankan memakai penggantung
kawat atau material yang lentur yang mengakibatkan penurunan di
waktu mendatang.
2.
Penutup langit-langit
Digunakan gypsum board yang bermutu baik produk Elephant, Knauff
atau produk lain yang setara dan telah disetujui oleh Direksi /
konsultan pengawas, tebal = 9 mm dan yang disetujui dalam arti
ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut. Jenis yang
digunakan adalah Type water resistant. Untuk area tritisan dan area
tertentu sesuai gambar menggunakan penutup Kalsiboard dengan
tebal 3,5 mm yang disetujui dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan
produk dari bahan tersebut.
3.
4.
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1.
2.
Spesifikasi Teknik
VI-52
pola lay-out /
Rangka
langit-langit
dipasang
sisi
bagian
bawah
diratakan,
merupakan
bidang
miring
tegak
sesuai
yang
6.
7.
8.
9.
10. Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih
dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada
bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah
mendapat persetujuan dari Konsultan pengawas.
11. Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan
gambar untuk itu dan setelah gypsum board terpasang, bidang
permukaan langit-langit harus rata, lurus, waterpas dan tidak
bergelombang, dan sambungan antar unit-unit gypsum board tidak
terlihat.
12. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole / access panel
di langit-langit yang bisa dibuka, tanpa merusak gypsum board di
sekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan / pemeliharaan M E.
Spesifikasi Teknik
VI-53
3.
b. Persyaratan Bahan
1.
negeri
untuk
rangka
kaca
aluminum
4,
ex.
Untuk kaca menggunakan kaca clear glass ukuran 5 mm, 8 mm, dan
atau sesuai gambar.
3.
4.
5.
6.
Syarat-syarat dari
pekerjaan
8.
9.
VI-54
1 mm
b. untuk diagonal
2 mm
13. Accessories
a. Sekrup dari galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl,
pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium
harus ditutup caulking dan sealant.
b. Sealant yang dipergunakan adalah ex. Dow Corning type 795 atau
yang setara.
c. Angkur-angkur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari steel
plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13
mikron sehingga tidak dapat bergerak / bergeser.
14. Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester
dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari lacquer yang jernih.
Untuk Finising Kayu / Multipleks menggunakan finishing Duco.
Sebelum di cat secara spray, harus didasari dengan lapisan dasar
dempul / poxy spray. Setelah permukaan rata dan halus, maka baru
boleh dikerjakan cat dasar. Cat dasar dilakukan 2 lapis dengan per
lapis sebelumnya dilakukan penghalusan dahulu dengan kertas
gosok. Setelah itu baru dilakukan cat Finishing sesuai warna yang
diinginkan. Terakhir adalah finishing clear (lapisan anti gores) sebagai
penyempurna.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1.
Sebelum
memulai
pelaksanaan
Kontraktor
diwajibkan
meneliti
Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum
pekerjaan lapangan dimulai. Proses ini sudah didahului dengan
Spesifikasi Teknik
VI-55
Semua frame / kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi,
dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
4.
penempelan
debu
besi
pada
permukaannya.
6.
Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan
sekrup, rivet, stap dan harus cocok.
7.
8.
9.
10. Toleransi pemasangan kusen aluminium disatu sisi dinding adalah 1025 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
11. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama
pada ruang yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan
jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic
resin. Penggunaan ini dilakukan pada swing door dan double door.
12. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar
diberi sealant supaya kedap air dan suara.
13. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk
penahan air hujan.
Spesifikasi Teknik
VI-56
14. Engsel untuk jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak jangkauan
tangan.
15. Profil aluminium yang akan dipilih harus diajukan secepatnya untuk
memperoleh persetujuan Perencana.
2.
3.
b. Persyaratan bahan
1.
2.
3.
4.
Gunakan sealant yang elastis dengan kualitas tinggi dari dow corning
type 793 atau setara. Jangan memakai karet / gaskets, karena akan
menyulitkan pengaturan kerataan antar permukaan dan untuk
menghindari distorsi.
5.
6.
b. Lebar
: (tebal kaca 5) mm
c. Tebal
: 6 sampai dengan 12 mm
c. Syarat-syarat pelaksanaan
1.
Spesifikasi Teknik
VI-57
3.
4.
Penimbunan
bahan-bahan
pintu
di
lokasi
pekerjaan
harus
6.
7.
Jika
diperlukan,
harus
menggunakan
sekrup
galvanized
atas
Untuk daun pintu / jendela kaca setelah dipasang harus rata, tidak
bergelombang, tidak melincang dan semua peralatan dapat berfungsi
dengan baik.
2.
Spesifikasi Teknik
VI-58
3.
b. Persiapan Bahan
1.
Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk solid atau setara
yang bermutu baik, seragam dalam pemilihan warnanya serta dari
bahan-bahan yang telah disetujui Konsultan pengawas
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pemasangan door closer pada rangka kusen dan daun pintu, diatur
sedemikian rupa hingga pintu selalu menutup rapat pada kusen
pintu, serta dapat berfungsi dengan baik
8.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1.
2.
Spesifikasi Teknik
VI-59
biaya
test
laboratorium
menjadi
tanggung
jawab
Kontraktor
sepenuhnya
3.
Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke
bawah.
4.
5.
6.
Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi bawah
daun pintu dengan jarak yang sama
7.
8.
9.
2.
Pekerjaan ini meliputi kaca daun pintu, kaca daun jendela, kaca mati
3.
b. Persyaratan Bahan
1.
Umum
Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan glass yang pipih pada
umumnya mempunyai ketebalan yang sama mempunyai sifat yang
tembus cahaya, diperoleh dari proses pengambangan (Float Glass).
Kedua permukaannya rata, licin dan bening
2.
Khusus
a. Digunakan lembaran kaca bening (clear float glass), produk
ASAHIMAS atau yang setara. Kaca tebal minimun 5 mm, atau
sesuai perhitungan, digunakan untuk pemasangan dinding kaca
daerah Interior dan seluruh pintu kaca Frame, kecuali hal khusus
lain seperti dinyatakan dalam gambar
b. Untuk itu kaca Frameless, baik pintu swing maupun sliding juga
menggunakan produk ASAHIMAS atau yang setara, tetapi dengan
Spesifikasi Teknik
VI-60
Toleransi
a. Panjang-Lebar : ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui
toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik, yaitu toleransi
panjang dan lebar kira-kira 2 mm
b. Kebersihan,
kaca
lembaran
berbentuk
segi
empat
harus
Ketebalan
semua
perhitungan
dari
kaca
terpasang
pabrik
harus
bersangkutan,
mengikuti
yang
standart
antara
lain
adalah
permukaan
kaca
yang
terobah
dan
mengganggu pandangan
f. Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan
(scratch)
g. Bebas
awan
(permukaan
kaca
yang
mengalami
kelainan
kebeningan)
h. Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca)
i. Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok)
Spesifikasi Teknik
VI-61
6.
7.
8.
Sisi
kaca
yang
tampak
maupun
yang
tidak
tampak
akibat
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
Pemotongan
kaca
harus
rapi
dan
lurus,
serta
diharuskan
7.
Tepi kaca pada sambungan dan antara kaca dengan kayu diberi
sealant untuk menutupi rongga-rongga yang terjadi. Sealant yang
digunakan
adalah
sesuai
dengan
persyaratan
pabrik.
Tidak
Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak
diperkenankan retak dan pecah pada sealant / tepinya, bebas dari
segala noda dan bekas goresan
Spesifikasi Teknik
VI-62
2.
b. Persyaratan Bahan
1.
2.
3.
Bahan sanitair :
-
Kran Stainlessteel
4.
Semua
peralatan
dalam
keadaan
lengkap
dengan
segala
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1.
terpasang harus
ditunjukkan
kepada
Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambargambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan dan detail-detail sesuai
gambar
4.
Bila ada kelainan dalam hal apapun antar gambar dengan gambar,
gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka kontraktor harus
segera melaporkannya kepada Manajemen Konstruksi
5.
6.
7.
Spesifikasi Teknik
VI-63
2.
3.
b. Syarat-syarat Bahan
1.
2 x 30 micron,
sama tebal.
Cat Dasar : 1 Lapis Cat Dasar Interior interval 2 jam, sehingga
dicapai permukaan yang merata dan sama tebal.
Cat Penutup : 2 lapis cat halus ex. Catylac atau setara setebal
untuk 2 x 30 micron, interval 2 jam, sehingga dicapai
permukaan yang merata dan sama tebal.
2.
3.
Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuanketentuan dari pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan
pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4
4.
Spesifikasi Teknik
2.
Pengecatan
tidak
dilakukan
selama
masih
adanya
perbaikan
4.
5.
6.
produk
kepada
Konsultan
pengawas.
Selanjutnya
akan
8.
Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagi standat untuk
pemeriksaan / penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh Kontrktor
ke tempat pekerjaan
9.
Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan, percobaanpercobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Perencana dan Konsultan pengawas.
Pengerjaan
harus
sesuai
dengan
ketentuan-ketentuan
yang
perawatan
dan
keberhasilan
pekerjaan
sampai
penyerahan pekerjaan
Spesifikasi Teknik
VI-65
2.
b. Persyaratan Bahan
1.
Semua bahan cat yang digunakan adalah cat produk Patna Surabaya
, Mataram Surabaya (EMCO) atau produk lain yang setara.
2.
3.
4.
5.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
Spesifikasi Teknik
VI-66
5.
kepada
konsultan
pengawas,
yang
selanjutnya
akan
7.
8.
9.
Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak
terdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan
terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain
perawatan
dan
keberhasilan
pekerjaan
sampai
penyerahan pekerjaan
11. Bila terjadi ketidaksempurnaan atau kerusakan dalam pengerjaan,
kontraktor harus memperbaiki dan menggantinya dengan bahan yang
sama mutunya tanpa adanya tambahan biaya
12. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja yang terampil
dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan
tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan
sempurna
13. Permukaan pengecatan setelah diamplas, selain akan memperoleh
permukaan yang halus, rata dan bersih juga akan menjadi bebas dari
nyamuk
14. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian sampai benar-benar
jenuh
15. Lakukan pekerjaan persiapan dari produk sesuai yang diisyaratkan di
atas atau sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang
besangkutan. Selanjutnya setelah pekerjaan persiapan dilakukan
dengan baik, cat dasar dilapiskan sampai rata dan sama tebal.
Spesifikasi Teknik
VI-67
Spesifikasi Teknik
VI-68
Umum
6.1.1. Syarat-Syarat Pekerjaan Mekanikal
a. Pada saat akan melaksanakan pekerjaan, pemborong wajib menyerahkan
terlebih dahulu gambar kerja (shop drawing) guna mendapatkan persetujuan
dari direksi. Gambar-gambar kerja tersebut diserahkan minimal 1 minggu
sebelum pekerjaan dimulai.
b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus membuat rencana kerja
dengan jadwal disesuaikan dengan kontraktor yang lain. Apabila terjadi
suatu perubahan, kontraktor wajib memberikan pemberitahuan secara
tertulis
kepada
pengawas
dan
mengajukan
saran-saran
perubahan/perbaikan.
c. Apabila
terjadi
suatu
keadaan
dimana
pemborong
tidak
mungkin
saran-saran
secara
mengadakan
perubahan-perubahan
tertulis
kepada
perbaikan.
pengawas
Apabila
hal
ini
untuk
tidak
Syarat-syarat untuk penerimaan bahan-bahan, peralatan-peralatan, caracara pemasangan dan kualitas pengerjaan harus sesuai dengan satu atau
beberapa standar di bawah ini :
Spesifikasi Teknik
VI-69
j.
k. - NEPA
l.
- ASTM
m. - ANSI
n. - JSI
pipa
cabang
untuk
distribusi
air
bersih
ke
setiap
alat
Spesifikasi Teknik
VI-70
6.2.3. Perancangan
a. Air bersih dari PDAM eksisting langsung didistribusikan secara gravitasi ke
setiap alat plambing yang membutuhkan air bersih.
6.2.4. Pemasangan
a. Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik, dan semua
pembongkaran bagian-bagian bangunan lainya hanya boleh dilaksanakan
setelah mendapatkan ijin tertulis dari konsultan pengawas. Gambar-gambar
pemasangan harus dibuat secara rinci oleh kontraktor. Hal ini agar dapat
diketahui dengan tepat letak/ukuran lubang-lubang pada dinding yang
diperlukan untuk jalur-jalur pipa. Kontraktor bertanggung jawab atas
ukuran(dimensi)dan lokasi lubang-lubang tersebut. Apabila diperlukan,
dilakukan pembobokan/penambalan tanpa tambahan biaya.
b. Kontraktor bertanggung jawab atas penyediaan lokasi pemasangan yang
tepat. Pemasangan pada lokasi bangunan yang dicor dengan beton dilakukan
oleh kontraktor struktur, atas petunjuk kontraktor plambing.
c. Selama pemasangan berlangsung, kontraktor harus menutup ujung pipa
yang terbuka untuk mencegah tanah, debu, dan kotoran lain masuk ke dalam
pipa.
d. Semua sambungan-sambungan yang menghubungkan pipa dengan ukuran
yang berbeda harus menggunakan reducing fitting. Sedapat mungkin
dilaksanakan belokan-belokan dengan jenis long radius. Belokan-belokan
short radius hanya boleh digunakan apabila kondisi setempat tidak
memungkinkan memakai long radius, dan kontraktor harus memberitahukan
hal ini kepada pengawas. Fiting dan alat alat yang menimbulkan tahanan
aliran yang tidak wajar tidak boleh digunakan.
e. Penggantung atau penumpu pipa harus terikat secara kuat pada bangunan
dengan menggunakan Dynabolt atau fischer dilengkapi dengan kontruksi
baja bila memang diperlukan.
f.
Setiap pipa cabang utama yang masuk ke lantai harus dilengkapi dengan
katup penyetop(gate Valve).
6.2.5. Pengujian
a. Setelah pipa dipasang, seluruh jaringan pipa air bersih harus diuji dengan
tekanan uji sebesar 2 (dua) kali tekanan kerja (Working Pressure) selama
paling kurang 12 (duabelas) jam tanpa mengalami kebocoran.
Spesifikasi Teknik
VI-71
b. Apabila suatu bagian dari pipa akan ditutup oleh tembok atau kontruksi
bangunan lainya, maka bagian tersebut harus diuji dengan cara yang sama
seperti yang tertulis diatas sebelum ditutup dengan tembok atau konstruksi
bangunan lainya.
c. Kontraktor harus menguji semua motor yang telah terpasang pada beban
normal dan menyerahkan hasil pengujian kepada direksi untuk arsip pemberi
tugas.
d. Kontraktor harus melakukan penyetelan yang perlu pada semua alat-alat
pengaturan otomatis.
e. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ada kerusakan maka
kontraktor harus mengganti bagian yang rusak tersebut dan pengujian
diulang sampai hasil pengujianya diterima oleh pengawas.
f.
atau
perusahaan-perusahaan
yang
membuat
atau
VI-72
2. Sleeves
harus
mempunyai
ukuran
yang
cukup
untuk
memberikan
chromium
atau
nikel,
demikian
pula
cincin
(washer)
untuk
pemasangannya.
VI-73
b. Dasar galian lubang harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak/tertumpu dengan baik, untuk di bawah pipa ada lapisan pasir 15 cm dan
di atas pipa 20 cm.
c. Pipa-pipa air bersih dan pipa pembuangan air kotor tidak boleh diletakkan pada
lubang galian yang sama.
d. Setelah pipa dipasang ke dalam lubang galian dan setelah diperiksa oleh pemilik
atau wakilnya yang ditunjuk, semua kotoran harus dibuang dari lubang galian
dan lubang galian ditimbun dengan baik dengan tanah bekas galian tersebut
atau dengan bahan lain yang disetujui.
e. Penimbunan lubang galian harus sedemikian tidak mengganggu/merobah letak
pipa.
6.3.11. Pengujian Dan Disinfeksi
1. Pengujian
a. Pengujian pipa air bersih
Setelah semua pipa selesai dipasang, maka perlu diadakan pengujian
kebocoran atas eluruh bagian dari instalasi ini, sehingga sistem dapat
berfungsi dengan baik.
Sistem pemipaan diuji dengan tekanan hydrostatis 6 kg/cm2 selama 2 jam,
terus menerus dengan penurunan maksimal sebesar 5% dari harga tersebut
di atas.
Kerusakan/kebocoran yang timbul harus diperbaiki oleh Pemborong ini tanpa
tambahan biaya.
b. Pengujian pipa kebakaran
Setelah semua pemipaan selesai dipasang, maka perlu diadakan pengujian
kebocoran atas seluruh bagian dari instalasi ini, sehingga sistem dapat
berfungsi dengan baik.
Sistem pemipaan diuji dengan tekanan hydrostatic 12 kg/cm2, selama 2 jam,
terus menerus dengan penurunan maximal sebesar 5% dari harga tersebut
di atas. Kebocoran/kerusakan yang timbul harus diperbaiki oleh Pemborong
ini tanpa tambahan biaya.
c. Pengujian pipa-pipa sanitasi
Setelah semua pemipaan selesai dipasang, maka perlu diadakan pengujian
kebocoran atas seluruh bagian dari instalasi ini, sehingga sistem dapat
berfungsi dengan baik.
Sistem pemipaan diuji dengan tekanan hydrostatic 2 kg/cm2, selama 2 jam,
terus menerus dengan penurunan maximal sebesar 5% dari harga tersebut
di atas.
Kebocoran/kerusakan yang timbul harus diperbaiki oleh Pemborong ini tanpa
tambahan biaya.
Spesifikasi Teknik
VI-74
d. Pembilasan
Setelah seluruh pengujian kebocoran telah selesai maka perlu diadakan
pembilasan atas seluruh jaringan pipa dengan cara menjalankan sistem
distribusi dan mengeluarkan air dari tiap titik air masing-masing selama 5
menit.
e. Pengujian pemakaian
Setelah pengujian kebocoran dilakukan dan pembilasan selesai, maka semua
sistem harus diuji terhadap pemakaian dengan cara menjalankan sistem
sekaligus, tanpa mengalami kerusakan atau gangguan.
f.
2. Disinfeksi
a. Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan disinfeksi dari seluruh
instalasi air sebelum diserahkan kepada pemilik.
b. Disinfeksi dilakukan dengan pemasukan larutan Clorine ke dalam sistem
pipa, dengan cara/metode yang disetujui oleh KP. Dosis clorine adalah
sebesar 50 p.p.m. (part per million).
c. Setelah 16 jam seluruh istem pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih
sehingga kadar clorine menjadi tidak lebih dari 0,2 p.p.m.
d. Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses disinfeksi
tersebut harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 16 jam
tersebut di atas.
e. Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil
pemeriksaan baik (goed keuring) yang ditanda tangani bersama oleh
Instalatir yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan Direksi serta jika perlu
disyahkan juga oleh Jawatan Keselamatan Kerja.
f.
VI-75
2. Air bekas PVC cat warna hijau arah panah kuning (AB).
3. Air kotor/hijau PVC cat warna orange arah panah kuning (AK).
b. Cara Pencatatan
1. Untuk GIP sebelah dicat terlebih dahulu dilakukan pelapisan baru diberi
tanda panah.
2. Untuk PVC setelah pipa dibersihkan kemudian dicat 2 lapis dengan cat besi,
lalu diberi panah.
Spesifikasi Teknik
VI-76
2.
3.
4.
Untuk jenis kabel NYA pemasangan kabel harus didalam pipa PVC
dengan diameter minimal pipa 5/8 inchi. Sedangkan untuk kabel NYM
pemasangan bisa didalam pipa maupun bebas diudara, asalkan
pemasangan terlihat rapi dan kuat dari tarikan.
5.
Untuk kabel NYY boleh tanpa pelindung baja dengan posisi ditanam,
yang menghubungkan dari KWH Meter ke Panel Gedung unit bangunan.
Sedangkan besarnya penampang disesuaikan dengan kebutuhan daya
bangunan tersebut. Merk yang dapat diterima adalah Supreme, Focus,
Eterna atau setara.
6.
Spesifikasi Teknik
VI-77
lengkap
gambar (kalkir) dan tiga set lengkap blue print sebagai gambar-gambar
sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built drawing harus diserahkan
kepada direksi segera setelah pekerjaan selesai.
bertanggung
jawab
atas
penyelesaian/penyempurnaan
Spesifikasi Teknik
VI-78
7.1.7. Proteksi
Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus
dilindungi terhadap cuaca
: NYY
- Standart
: PUIL 2000
SII 0211-78
SILN 43-1,1981
- Konstruksi
Berinti tiga, empat atau lima, konduktor dari bahan tembaga
solid atau standart, bentuk bulat atau sektoral, insulasi PVC,
selubung sebelah dalam dari PVC, selubung sebelah dalam dari
Spesifikasi Teknik
VI-79
PVC, dan selubung terluar dari PVC warna hitam, warna insulasi
PVC masing-masing inti harus mengikuti kode warna dalam
PUIL 2000 sebagai berikut :
+ Phasa
+ Netral
: biru.
- Standart
: PUIL 2000
SII 0211-78
SILN 43-1,1981
- Konstruksi
Berinti tunggal dari bahan tembaga solid atau standart, bentuk
bulat, insulasi PVC, warna insulasi PVC terdiri dari merah,
kuning, hitam, biru serta hijau.
- Tanda Pengenal
Pada sheat dari kabel harus diberi tanda pengenal yang tidak
dapat dihapus sebagai berikut :
1. Nominal voltage.
2. Type.
3. Ukuran nominal penghantar.
Spesifikasi Teknik
VI-80
4. Tahun pembuatan.
5. Nama pembuat/merk dagang.
- Pemeriksaan dan pengujian.
Pemerikasaan dan pengujian terhadap kabel yang akan
dipasang meliputi :
- Pemeriksaan secara visual (appearance inspenction)
- Pengujian tahanan dari penghantar
- Pengujian tahanan insulasi.
- Kabel harus buatan pabrik dalam negeri seperti supreme,
Focus, Eterna,
setara.
: NYM 40 cm.
- Standart
: PUIL 2000
SII 0211-78
SILN 43-1,1981
- Konstruksi
Berinti dua, tiga, atau empat, konduktor dari bahan tembaga
solid atau standart, bentuk bulat, insulasi PVC, selubung
sebelah dalam dari PVC, dan selubung terluar dari PVC warna
putih, warna insulasi PVC masing-masing inti harus mengikuti
kode warna dalam PUIL 2000 sebagai berikut :
+ Phasa
+ Netral
: biru.
VI-81
Kabel NYA
Kabel NYM
Spesifikasi Teknik
VI-82
b. Standart
Panel switchgear harus dibuat sesuai dengan standart IEC atau
standar-standar lainya (NFC, VDE/DIN, NEMA , BS, JIS)
c. Konstruksi
- Panel switchgear TR akan dioperasikan pada tegangan 380/220 V, 3
phase, 4 kawat, 50 Hz dan solidly grounded.
- Switchgear harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas,
misalnya
pengoperasian
pemasangan
kembali
sakeler-sakelar
daya,
indicator-indicator
pemutus
gangguan,
tenaga,
pengecekan
untuk
panel
board
harus
mempunyai
ukuran
yang
d. Komponen-komponen panel
- Busbar
Main bus harus dipasang horizontal disebelah atas.
Main dan tap busbar harus dari bahan tembaga dengan konduktifitas
tinggi (98% atau lebih besar), dan harus mempunyai kuat hantar arus
kontinu yang standart dan sesuai dengan yang dimaksud pada gambar.
Spesifikasi Teknik
VI-83
Busbar harus dicat sesuai dengan kode warna dalam PUIL sebagai
berikut :
+ phasa
+ netral
: biru
- Magnetic Contactor
Magnetic contactor harus dapat bekerja tanpa getaran atau dengung.
Kumparan contactor harus sesuai untuk tegangan 220 volts, 50 Hz dan
tahan bekerja continue pada 10% tegangan lebih tinggi dan harus
dapat pula menutup dengan sempurna pada 85% tegangan nominal.
Contraktor harus type heavy-duty, kemampuan minimal making current
sebesar 15% arus nominal, dan kemampuan electrical operation
sebanyak 2.000.000 kali.
- Selektor Switch
Selector switcher harus mempunyai rating 10 A pada 300 V, type heavy
duty dan kedap minyak.
VI-84
Lampu indikator harus dilapisi nickel dengan lensa dari gelas prismatic,
pemasangan secara ulir dengan diameter 2.5 mm persegi empat,
lampu harus type long life.
- Terminal Block
Terminal block untuk kabel-kabel control harus diberikan batas
penghalang diantaranya, dengan rating 600 volts minimum.
Terminal block harus disediakan sesuai kebutuhan ditambah 20%
terminals untuk cadangan.
- Name Plate
Name plate harus terbuat dari plastic gravis berlaminasi, putih bagian
dalam dan bagian hitam pada bagian permukaan.
Huruf-huruf harus huruf block dengan ukuran minimum 4 mm.
- Kabel Kontrol
Control circuit conductor harus jenis kabel fleksibel dengan penampang
konduktor tidak kurang dari 2.5 mm2, rating tegangan 600 V .
Kabel kontrol harus buatan pabrik kabel dalam negeri seperti supreme,
kabel metal, kabelindo dan tranka.
f.
Spesifikasi Teknik
VI-85
peralatan
apakah
sudah
sesuai
dengan
yang
dimaksud.
2.
3.
4.
5.
6.
sesuai
fungsinya.
Pekerjaan
ini
meliputi
pengadaan,
b.
listrik antara lain kabel, pipa PVC, T dos, lasdop, isolasi, elbow, dan lain
lain.
Spesifikasi Lampu Penerangan
1. Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan,
seperti yang
dilukiskan dalam gambar-gambar elektrikal.
Semua armatur lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai
terminal penahan (grounding).
Berikut ini adalah lampu lampu yang digunakan dalam pekerjaan ini :
1.
2.
Sakelar
Sakelar yang digunakan harus dari type untuk pemasangan
rata dinding, mempunyai rating 250 Volts 10 Amp dari jenis single
Spesifikasi Teknik
VI-86
gang atau double gang atau multiple gangs (grid switches) merk
yang dipakai Broco, Legran, Vimar atau setara.
Kecuali tercatat atau ada persyaratan lain, maka tinggi
pemasangan kotak sakelar dinding, harus 150 cm dari lantai.
Bila ada lebih dari lima sekelar dinding atau stop kontak
ditunjuk pada tempat yang sama, maka dua deret kotak tunggal,
ganda atau multigang sesuai dengan kebutuhan harus dipasang
satu diatas yang lain, dan titik tengah deretan-deretan tersebut
harus berada 1.50 m diatas permukaan lantai.
Kotak kontak outlet dekat pintu atau jendela harus dipasang
20 cm dari pinggir kusen pada sisi kunci seperti ditunjukkan
dalam gambar-gambar arsitektur, kecuali ditunjukkan lain oleh
pengawas.
b.
c.
VI-87
: merah
- fasa
: kuning
- fasa
: hitam
- netral
: biru
- tanah (ground)
secara
visual
(apperence
inspection)
terhadap
harus
dipasang
oleh
tukang-tukang
yang
VI-88
siap
menyala.
Bebas
dari
cacat.
Semua
fixtures
dan
perlengkapan harus bersih bebas dari debu, plastes dan lain lain.
Semua reflector, kaca, panel pinggir atau bagian-bagian lain yang rusak
sebelum pemeriksaan akhir harus diganti oleh pemborong tanpa biaya
tambahan.
2.Armatur
3.Sakelar
6. Kabel instalasi
Spesifikasi Teknik
VI-89