Anda di halaman 1dari 20

A.

Definisi
Istilah dermatitis seboroik (D.S.) dipakai untuk segolongan kelainan kulit yang didasari oleh factor konstitusi dan
bertempat predileksidi tempat-tempat seboroik.1
Dermatitis seboroik (DS) adalah penyakit kulit dengan peradangan superfisialis kronis, dengan predileksi pada
area seboroik, yang remisi dan eksaserbasi.2,5,6
Area seboroik yaitu bagian badan yang banyak kelenjar sebasea (kalenjar lemak) yaitu: kepala (Scalp, telinga,
saluran telinga, belakang telinga, leher), muka (alis mata, kelopak mata, glabella, lipatan nasolabial, bibir, kumis,
pipi, hidung, janggut/ dagu), badan atas ( daerah presternum, daerah interskapula, areolae mammae) dan
pelipatan-pelipatan (ketiak, pelipatan bawah mammae, umbilicus, pelipatan paha, daerah anogenital dan
pelipatan pantat).1,2,3,4,5
Dermatitis seboroik adalah peradangan kulit pada daerah yang banyak mengandung kelenjar sebasea.3,5
A. Etiopatogenesis
Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Factor predisposisinya ialah kelainan konstitusi berupa status
seboroik (seborrhoeic state) yang rupanya diturunkan, bagaimana caranya belum dipastikan. Banyak percobaan
telah dilakukan untuk menghubungkan penyakit ini dengan infeksi oleh bakteri atau Pityrosporum ovale yang
merupakan flora normal kulit manusia. Pertumbuhan Pityrosporum ovale yang berlebihan dapat mengakibatkan
reaksi inflamasi, baik akibat produk metabolitnya yang masuk ke dalam epidermis, maupun karena sel jamur itu
sendiri, melalui aktivasi sel limfosit T dan sel Langerhans.1,2,5,6
Dermatitis seboroik berhubungan erat dengan keaktivan glandula sebasea. Glandula tersebut aktif pada bayi
yang baru lahir, kemudian menjadi tidak aktif selama 8-12 tahun akibat stimulasi hormon androgen dari ibu
berhenti. Dermatitis seboroik pada bayi terjadi pada umur bulan-bulan pertama, kemudian jarang pada usia
sebelum akil balik dan insidennya mencapai puncaknya pada umur 18-40 tahun, kadang-kadang pada umur tua.
Dermatitis seboroik lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.1,2,3,4,5,6
Meskipun kematangan kelenjar sebasea rupanya merupakan faktor timbulnya dermatitis seboroik, tetapi tidak
ada hubungan langsung secara kuantitatif antara keaktifan kelenjar tersebut dengan suseptibilitas untuk
memperoleh dermatitis seboroik. Dermatitis seboroik dapat diakibatkan oleh proliferasi epidermis yang
meningkat seperti pada psoriasis. Pada orang yang telah mempunyai faktor predisposisi, timbulnya dermatitis
seboroik dapat disebabkan oleh faktor kelelahan, stres emosional, infeksi, atau defisiensi imun.1,2,3,4,6
Etiologi yang lain antara lain sebum meningkat penumpukannya pada kulit yang tidak bargerak, misalnya pada
kelainan neurologis; hygiene yang buruk; variasi suhu dan kelembaban yang rendah; dermatitis seboroik yang
luas dan sukar diobati dipikirkan karena infeksi HIV, terutama pada kelompok resiko tinggi karena imunosupresi
sehingga pertumbuhan yeast meningkat; lebih sering pada orang-orang yang banyak m,emakan lemak dan
minum alkohol.2,3,4,6
B. Manifestasi Klinis

Kelainan kulit terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak kekuningan, batasnya agak kurang
tegas. Dermatitis seboroik yang ringan hanya mengenai kulit kepala berupa skuama-skuama yang halus, mulai
sebagai bercak kecil yang kemudian mengenai seluruh kulit kepala dengan skuama-skuama yang halus dan
kasar. Kelainan tersebut disebut pitiriasis sika (ketombe, dandruff). Bentuk yang berminyak disebut pitiriasis
steatoides yang dapat disertai eritema dan krusta-krusta yang tebal. Kadang-kadang ditemukan erosi dengan
krusta yang sudah mengering berwarna kekuningan. Rambut pada tempat tersebut mempunyai kecenderungan
rontok, mulai di bagian verteks dan frontal. Penderita akan mengeluh rasa gatal yang hebat.1,3,4,5,6
Bentuk yang berat ditandai dengan adanya bercak-bercak yang berskuama dan berminyak disertai eksudasi dan
krusta tebal. Sering meluas ke dahi, glabela, telinga posaurikular dan leher. Pada daerah dahi tersebut, batasnya
sering cembung.1,4,5,6
Pada bentuk yang lebuh berat lagi, seluruh kepala tertutup oleh kruata-krusta yang kotor, dan berbau tidak
sedap. Pada bayi, skuama-skuama yang kekuningan dan kumpulan debris-debris epitel atau krusta tebal, pecahpecah dan berminyak yang lekat pada kulit kepala daerah frontal dan parietal tanpa ada dasar kemerahan dan
kurang atau tidak gatal disebut cradle-cap. Dapat pula ditemukan lesi tampak kemerahan atau merah
kekuningan yang tertutup dengan skuama berminyak, kurang atau tidak gatal.1,2,4,5
Pada daerah supraorbiatal, skuama-skuama halus dapat terlihat di alis mata, kulit di bawahnya eritematosa dan
gatal, disertai bercak-bercak skuama kekuningan, dapat terjadi pula blefaritis, yakni pinggir kelopak mata merah
disertai skuama-skuama halus.1,5
Dermatitis seboroik dapat bersama-sama dengan akne yang berat. Jika meluas dapat menjadi eritroderma, pada
bayi disebut penyakit Leiner.1
Pada dewasa (dimulai usia puber, rata-rata pada 18-40 tahun, dapat pula usia tua). Pada area seboroik, khas
tapak lesi maculae atau patch, folikular, perifolikular atau papulae, kemerahan atau kekuningan yang ringan
sampai berat, inflamasi, skuama dan krusta tipis sampai tebal yang kering, basah atau berminyak.2,5,6
C. Diagnosis Banding
Diagnosis banding dermatitis seboroik adalah:1,3
1. Psoriasis.
Pada psoriasis: skuama berlapis-lapis, kasar, tanda tetesan lilin dan Auspitz.
Psoriasis yang mengenai scalp: skuama lebih tebal dan putih seperti mika, kelainan kulit pada perbatasan wajah
dan scalp dan tempat lain sesuai predileksi.1,3,4,5,6
2. Psoriasis inverse yang mengenai daerah fleksor.
3. Kandidosis yang terdapat pada lipatan paha dan perianal.1,3,6
Pada kandidosis: eritema berwarna merah cerah berbatas tegas dengan satelit-satelit di sekitarnya.
4. Otomikosis.

Pada otomikosis: terlihat elemen jamur pada sediaan langsung.


5. Otitis eksterna.
Pada otitis eksterna: menyebabkan tanda-tanda radang, jika akut terdapat pus.
6. Tinea barbae.
Pada tinea barbae: pada daerah jenggot, berupa papula-papula menyerupai folikulitis yang dalam.1,3,5
7. Tinea kapitis (favus).
Pada tinea kapitis: biasanya tampak bercak-bercak botak dengan abses yang dalam, rambut putus-putus dan
mudah dilepas.1,3,5
Diagnosis banding tergantung berat dan lokasi penyakit: Pytiriasis kapitis (ketombe), psoriasis vulgaris,
dermatitis atopi, dermatitis kontak, rosasea, pemphigus erythematosus, pemphigus foliaceus, neurodermatitis,
pytiriasis rosea, pytiriasis versikolor, dermatofitosis, kandidiasis intertrigo, eritema intertrigo, eritrasma, erupsi
obat, penyakit Darier, penyakit Lettere-Siwe.2,5
D. Diagnosis
Penegakkan diagnosis berdasarkan:2,3
1. Gejala klinis yang khas.
2. Pemeriksaan histopatologi: gambaran dermatitis kronis, spongiosis lebih jelas. Pada epidermis dapat
ditemukan parakeratosis fokal dengan abses Munro. Pada dermis terdapat pelebaran ujung pembuluh darah di
puncak stratum papilaris disertai sebukan sel-sel neutrofil dan monosit.
3. Pemeriksaan KOH 10-20 %: negatif, tidak ada hifa atau blastokonidia.
4. pemeriksaan lampu Wood: fluoresen negatif (warna violet).
E. Terapi
Terapi dermatitis seboroik dapat meliputi:3
1. Umum
Hindari semua factor yang memperberat, makanan berlemak, dan stress emosi. Perawatan rambut, dicuci dan
dibersihkan dengan shampo.
1.

Khusus
a) Sistemik

1) Antihistamin H1 sebagai penenang dan anti gatal.


2) Vitamin B kompleks.
3) Kortikosteroid oral dapat menurunkan insiden dermatitis seboroik. Misalnya Prednison 20-30 mg sehari untuk
bentuk berat. Jika telah ada perbaikan, dosis diturunkan perlahan-lahan.1,3,6
4) Antibiotik seperti penisilin, eritromisin pada infeksi sekunder (dermatitis seboroik).1,3
5) Preparat azol akhir-akhir ini sangat berpengaruh terhadap P. Ovale, juga dapat memengaruhi berat ringannya
dermatitis seboroik. Misalnya Ketokonazol 200 mg per hari.1,3,4,5,6
6) Isotretinoin dapat digunakan pada kasus yang rekalsitran. Efeknya mengurangi aktivitas kelenjar sebasea.
Ukuran kelenjar tersebut dapat dikurangi sampai 90%, akibatnya terjadi pengurangan produksi sebum. Dosisnya
0,1-0,3 mg per kg berat badan per hari, perbaikan tampak setelah 4 minggu. Sesudah itu diberikan dosis
pemeliharaan 5-10 mg per hari selama beberapa tahun yang ternyata efektif untuk mengontrol penyakitnya.1
7) Narrow band UVB (TL-01) yang cukup aman dan efektif. Setelah pemberian terapi 3 x seminggu selama 8
minggu, sebagian besar penderita mengalami perbaikan.1
b) Topikal
1) Cuci rambut dengan Selenium sulfida (selsun) seminggu 2-3 kali scalp dikeramasi selama 5-15 menit atau
dengan larutan Salisil 1% atau larutan belerang 2-4% atau dalam bentuk krim.3,4,5,6
2) Kortikosteroid topikal atau krim dapat memberi kesembuhan sementara.3,6
F. Prognosis
Prognosis dermatitis seboroik adalah baik, jika faktor-faktor pencetus dapat dihilangkan.3

DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda Adhi, Budimulja Unandar, Dermatitis Seboroik dan Tinea Kapitis, dalam Djuanda Adhi, Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Edisi Ketiga, Hal 93-95, 183-185, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta, 2002
2. Suparlan, A., G., dkk, Kandidiasis, dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi, LAB/ UPF Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin, RSUD Dokter Soetomo, Hal 15-18, Surabaya, 1994
3. Siregar, R., S., Dermatitis Seboroika, dalam Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi Kedua, Hal 104106, Balai Penerbit EGC, Jakarta, 2002

4. Anonim, Seborrheic Dermatitis,


dalamhttp://www.aocd.org/skin/dermatologic_disease/seborrheic_dermatology.html., American Osteopasthic
College of Dermatology, 2004
5. Selden, Samuel, Seborrheic Dermatitis, dalam http://www.emedicine.com/DERM/topic396.htm., September
23, 2005
6. Schwartz, Robert, et all, Seborrheic Dermatitis: An Overview, dalam http://www.aafp.org/afp., American
Family Physician, July 1, 2006

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Dermatitis Seboroik
2.1.1 Definisi
Dermatitis seboroik adalah dermatosis papulosquamous kronis umum
yang mudah dikenali.Penyakit ini dapat timbul pada bayi dan dewasa
dan seringkali dihubungkan dengan peningkatan produksi sebum
(sebaseus atau seborrhea) kulit kepala dan daerah folikel kaya sebaseus
pada wajah dan leher.Kulit yang terkena berwarna merah muda,
bengkak, dan ditutupi dengan sisik berwarna kuning-coklat dan
krusta(Fitzpatrick, 2010).
2.1.2 Insiden
Dermatitis seboroik memiliki dua puncak usia, yang pertama pada bayi
dalam 3 bulan pertama kehidupan dan yang kedua sekitar dekade
keempat sampai ketujuh kehidupan. Tidak ada data yang tepat tersedia
kejadian dermatitis seboroik pada bayi, tetapi gangguan ini
umum.Penyakit pada orang dewasa diyakini lebih umum daripada
psoriasis.Penyakit inimempengaruhi setidaknya 3-5% dari populasi di
Amerika Serikat. Pria lebih sering terkena daripada wanita pada semua 7
kelompok umur.Dermatitis seboroik ditemukan pada 85% pasien
dengan infeksi HIV.Dermatitis seboroik banyak terjadi pada pasien
yang menderita penyakit parkinson karena produksi sebumnya

meningkat (Fitzpatrick, 2010).


2.1.3 Manifestasi Klinik
Gambaran khas dermatitis seboroik adalah eritema dengan
warnakemerahan dan ditutupi dengan sisik berminyak besar yang
dapat dilepaskan dengan mudah.Pada kulit kepala, lesi dapat bervariasi
dari sisik kering (ketombe) sampai sisik berminyak dengan eritema
(Gambar 1.A). Pada wajah, penyakit ini sering mengenai bagian
medial alis, yaitu glabella (Gambar 1.B), lipatan nasolabial (Gambar
1.C), concha dari daun telinga, dan daerah retroauricular (Gambar
1.D). Lesi dapat bervariasi dalam tingkat keparahan eritema sampai
sisik halus (Gambar 1.E).Pria dengan jenggot, kumis, atau jambang,
lesi mungkin melibatkan daerah yang ditumbuhi rambut (Gambar 1.F),
dan lesi hilang jika daerah tersebut dicukur.Daerah dada medial pada
pria terlihat petaloid yang bervariasi dan ditandai dengan bercak merah
terang di pusat dan merah gelap di tepi (Gambar 1.G).Pasien yang
terinfeksi HIV, lesi terlihat menyebar dengan pertanda inflamasi
(Gambar 1.H).8
Gambar 2.1.Manifestasi klinis dermatitis seboroik (Naldi, 2009).
2.1.4 Etiologi Dan Patogenesis
Meskipun banyak teori yang ada, penyebab dermatitis seboroik masih
belum diketahui secara pasti. Namun ada tiga faktor yang berkaitan
dengan munculnya dermatitis seboroik, yaitu aktivitas kelenjar
sebaseus, peran mikroorganisme, dan kerentanan individu (De Angelis
dkk., 2005; Fitzpatrick, 2010)
1. Aktivitas Kelenjar Sebaseus (Seborrhea)9
Kelenjar sebaseus terbentuk pada minggu ke-13 sampai minggu
ke-16 dari kehamilan.Kelenjar sebaseus menempel pada folikel
rambut, mensekresikan sebum ke kanal folikel dan ke permukaan

kulit. Kelenjar sebaseus berhubungan dengan folikel rambut di


seluruh tubuh, hanya pada telapak tangan dan telapak kaki yang
tidak memiliki folikel rambut dimana kelenjar sebaseus sama
sekali tidak ada. Kelenjar sebaseus yang terbesar dan paling padat
keberadaannya ada di wajah dan kult kepala.Rambut yang
berhubungan dengan kelenjar sebaseus yang ukurannya besar,
sering memiliki ukuran yang kecil.Terkadang pada daerah tersebut,
tidak disebut dengan folikel rambut, tapi disebut dengan folikel
sebaseus. Kelenjar sebaseus mensekresikan lipid dengan cara
mengalami proses disintegrasi sel, sebuah proses yang dikenal
dengan holokrin. Aktivitas metabolik sel dalam kelenjar sebaseus
bergantung status differensiasi.Sel bagian luar terdiri atas sel
membran basal, ukuran kecil, berinti dan tidak mengandung lipid.
Lapisan ini mengandung sel yang terus membelah mengisi kelenjar
sebagai sel yang dilepaskan pada proses ekskresi lipid. Selama sel
ini bergerak ke bagian tengah kelenjar, sel mulai menghasilkan
lipid dan membesar mengandung banyaklipid sehingga inti dan
struktur sel lain hancur. Sel ini mendekati duktus sebaseus,
sehingga sel akan mengalami desintegrasi dan melepaskan isi.
Sebum adalah cairan kuning yang terdiri dari trigliserid,
asamlemak, wax ester, sterol ester, kolesterol dan squalene. Saat 10
disekresi, komposisi sebum terdiri dari trigliserid dan ester yang
dipecah menjadi digliseid,monogliserid dan asam lemak bebas oleh
mikroba komensal kulit dan enzim lipase.Sebum manusia
mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh, dengan
kandungan asam lemak tidak jenuh yang lebih tinggi. Belum
diketahui secara pasti apa fungsi sebum, namun diduga sebum
mengurangi kehilangan air dari permukaan kulit sehingga kulit

tetap halus dan lembut (Fitzpatrick, 2010).


Sebum juga punya efek ringan bakterisidal dan fungistatik.Hormon
androgen, khususnya dihidrotestoteron menstimulai aktivitas
kelenjar sebaseus. Kelenjar sebaseus manusia mengandung 5reductase, 3- dan 17-hydroxysteroid dehydrogenase,yang
merubah androgen yang lebih lemah menjadi
dihydrotestosteron,yang akan mengikatkan dirinya pada reseptor
spesifik di kelenjar sebaseus kemudian meningkatkan sekresinya
(Hunter, 2002).
Kelenjar sebaseus mempunyai reseptor dehidroepiandrosteron
sulfas (DHEAS) yang juga berperan dalam aktivitas kelenjar
sebaseus. Level DHEAS tinggi pada bayi baru lahir, rendah pada
anak usia 2-4 tahun dan mulai tinggi pada saat ekskresi sebum
mulai meningkat (Layton, 2010).
Seborrhea merupakan faktor predisposisi dermatitis
seboroik,namun tidak selalu didapatkan peningkatan produksi
sebum pada semua pasien.Dermatitits seboroik lebih sering terjadi 11
pada kulit dengan kelenjar sebaseus aktif dan berhubungan dengan
produksi sebum.Insiden dermatitis seboroik juga tinggi pada bayi
baru lahir karena kelenjar sebaseusyang aktif yang dipengaruhi
oleh hormon androgen maternal, dan jumlah sebum menurun
sampai pubertas (Fitzpatrick, 2010).
2. Efek Mikroba
Unna dan Sabouraud, adalah yang pertama menggambarkan
penyakit dermatitis seboroik melibatkan bakteri, jamur, atau
keduanya.Hipotesis ini kurang didukung, meskipun bakteri dan
jamur dapat diisolasi dalam jumlah besar dari situs kulit yang
terkena.

Malassezia merupakan jamur yang bersifat lipofilik, dan jarang


ditemukan pada manusia.Peranan malassezia sebagai faktor
etiologi dermatitis seboroik masih diperdebatkan.Dermatitis
seboroik hanya terjadi pada daerah yang banyak lipid sebaseusnya,
lipid sebaseus merupakan sumber makanan malassezia.Malassezia
bersifat komensalpada bagian tubuh yang banyak lipid.Lipid
sebaseus tidak dapat berdiri sendiri karena mereka saling berkaitan
dalam menyebabkan dermatitis seboroik (Schwartz,
2007;Fitzpatrick, 2010).
3. Kerentanan Individu
Kerentanan atau sensitivitas individu berhubungan dengan respon
pejamu abnormal dan tidak berhubungan dengan
Malassezia.Kerentanan pada pasien dermatitis seboroik disebabkan 12
berbedanya kemampuan sawar kulit untuk mrncegah asamlemak
untuk penetrasi.Asam oleat yang merupakan komponen utama dari
asam lemak sebum manusia dapat menstimulasi deskuamasi mirip
dandruff. Penetrasi bahan dari sekresikelenjarsebaseus pada
stratum korneum akan menurunkan fungsi dari sawar kulit, dan
akan menyebabkan inflamasi serta squama pada kulit kepala. Hasil
metabolit ini dapat menembus stratum korneum karena berat
molekulnya yang cukup rendah(<1-2kDa) dan larut dalam lemak
(Gemmer, 2005).
2.1.5 Obat - Obatan
Beberapa obat telah dilaporkan untuk menghasilkan lesi mirip
dermatitis seboroik seperti arsenik, emas, metildopa, cimetidine, dan
neuroleptik. Dermatitis seboroik wajah diamati pada 8% dari 347
pasien yang menerima terapi Psoralen Plus Ultraviolet A (PUVA)
untuk psoriasis dan terjadi dalam beberapa hari sampai 2 minggu

setelah awal pengobatan. Lesi dihindari dengan menutupi wajah


selama iradiasi(Fitzpatrick, 2010).
2.1.6 Kelainan Neurotransmitter
Dermatitis seboroik sering dikaitkan dengan berbagai kelainan
neurologis, sertaadanya kemungkinan pengaruh dari sistem saraf.
Kondisi neurologis ini termasuk parkinsonpostencephalitic, epilepsi,
cedera supraorbital, kelumpuhan wajah, poliomyelitis, 13
syringomyeliadan quadriplegia. Stres emosional tampaknya
memperburuk penyakit.Jumlah penderita dermatitis seboroik
dilaporkan banyak di antara pasukan tempur di masa perang. Penyakit
Parkinson merupakan penyakit yang berperandalam timbulnya
penyakit dermatitis karena terjadi peningkatan produksi sebum yang
mempengaruhi pertumbuhan Malassezia (Fitzpatrick, 2010: Gupta,
2004).
2.1.7 Faktor Fisik
Telah diperkirakan bahwa aliran darah kulit dan suhu kulit mungkin
bertanggung jawab untuk distribusi dermatitis seboroik.Variasi
musiman suhu dan kelembaban yang berhubungan dengan perjalanan
penyakit.Temperatur rendah pada musim dingin,kelembaban rendah
pada ruangan yang diberi penghangat diketahui memperburuk kondisi
dermatitis seboroik.
2.1.8 Proliferasi Epidermal Menyimpang
Proliferasi epidermal meningkat pada dermatitis seboroik, hal ini
menjelaskan mengapa terapi sitostatik dapat memperbaiki
kondisi(Fitzpatrick, 2010).
2.1.9 Gangguan Gizi
Kekurangan zinc pada pasien dapat disertai dengan dermatitis mirip
dermatitis seboroik. Dermatitis seboroik tidak disebabkan karena 14

defisiensi zinc, tidak juga dihasilkan respon dengan terapi pemberian


zinc.Dermatitis seboroik pada bayi mungkin memiliki patogenesis
yang berbeda.Baik itu kekurangan biotin karena sebab sekunder,
kekurangan holocarboxylase atau kekurangan biotinidase, dan
metabolisme abnormal asam lemak esensial telah dipikirkan sebagai
kemungkinan (Fitzpatrick, 2010).
2.1.10Terapi
Terapi dermatitis seboroik bertujuan menghilangkan sisik dan krusta,
penghambatan kolonisasi jamur, pengendalian infeksi sekunder, dan
pengurangan eritema serta gatal. Pasien dewasa harus diberitahu
tentang sifat kronis penyakit dan memahami bahwa terapi bekerja
dengan caramengendalikan penyakit dan bukan dengan mengobati.
Prognosis dermatitis seboroik infantil sangat baik karena kondisinya
yang jinak dan self-limited.
1. Bayi
Pengobatan terdiri dari langkah-langkah berikut: penghapusan
krusta dengan 3 sampai 5 % asam salisilat dalam minyak zaitun
atau air, kompres minyak zaitun hangat, pemakaian
glukokortikosteroid-potensi rendah (misalnya 1 % hidrokortison)
dalam bentuk krim atau lotion selama beberapa hari, antijamur
topikal seperti imidazoles dalam sampo bayi yang lembut.15
2. Dewasa
Karena penyakit dermatitis seboroikbersifat kronis, dianjurkan
menggunakan terapi yang ringan dan hati-hati.Obat anti-inflamasi
dan jika diperlukan agen antimikroba atau antijamur harus
digunakan.
a. Kulit Kepala
Sering keramas dengan shampoo yang mengandung 1-2,5%

selenium sulfida, imidazoles (misalnya 2% ketokonazole),


pyrithione seng, benzoil peroksida, asam salisilat, atau deterjen
dianjurkan. Krusta (Remah) atau sisik dapat hilang oleh
pemakaian semalam glukokortikosteroid atau asam salisilat
dalam air atau bila perlu dipakai dengan caradressing
(dibungkus). Tincture, agen beralkohol, tonik rambut, dan
produk sejenis biasanya memperburuk peradangan dan harus
dihindari.
b. Wajah Dan Leher
Pasien harus menghindari kontak dengan agen berminyak dan
mengurangi atau menghilangkan penggunaan
sabun.Glukokortikosteroid potensi rendah (1% hidrokortison
biasanya cukup) sangat membantu di awal perjalanan
penyakit.Pemakaian jangka panjang yang tidak terkontrol akan 16
menyebabkan efek samping seperti dermatitis steroid,
fenomena reboundsteroid, steroid rosacea, dan perioral
dermatitis.
2.2 Konsep Kualitas Hidup
2.2.1 Definisi
Kualitas hidup adalah persepsi individu mengenai posisi mereka dalam
kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka
hidup dan dalam kaitannya dengan tujuan mereka, harapan, standar
dan kekhawatiran.Ini adalah konsep yang luas dan kompleks yang
dipengaruhi kesehatan fisik seseorang, keadaan psikologis, tingkat
kemandirian, hubungan sosial, keyakinan pribadi dan hubungan
mereka dengan fitur menonjol dari lingkungan mereka.Faktor
demografi yang mempengaruhi kualitas hidup meliputi usia, jenis
kelamin dan status ekonomi (WHO, 1997; Rubin, 2000).

2.2.2 Komponen
Menurut Universitas Toronto, komponen kualitas hidup
terbagimenjadi Being, Belonging, and Becoming.Kualitas hidup terdiri
dari kepentingan relatif dan sejauh mana kenikmatan seseorang
sehubungan dengan masing-masing dimensi.Kualitas hidup begantung
pada adaptasi kehidupan manusia setiap saat dan dari perspektif
masing-masing (Kurtus, 2005).17
Kualitas hidup dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu kesehatan,
kepemilikan (hubungan individu dengan lingkungan) dan harapan
(prestasi dan aspirasi individu).
a. Kesehatan
Kesehatan dalam kualitas hidup dapat dibagi menjadi 3 bagian
yaitu secara fisik, psikologis, dan spiritual.Bagian fisik terbagi
menjadi olahraga, kesehatan fisik, nutrisi, pakaian, personal
hygiene dan penampilan fisik secara umum.Bagian psikologis
terbagi menjadi kognitif, kesadaran, perasaan, harga diri, konsep
diri dan kontrol diri.Bagian spiritual terbagi menjadi nilai-nilai
pribadi, standar-standar pribadi, dan kepercayaan spiritual.
b. Kepemilikan
Kepemilikan dalam kualitas hidup dibagi menjadi dua bagian
yaitu secara fisik dan sosial.Bagian fisik terdiri dari rumah, tempat
kerja/sekolah, masyarakat dan tetangga/lingkungan.Bagian sosial
yaituhubungan dengan keluarga, teman/rekan kerja, orang lain,
lingkungan dan masyarakat.
c. Harapan
Merupakan keinginan atau harapan yang akan dicapai sebagai
perwujudan dari individu seperti terpenuhinya nilai (prestasi dan
aspirasi individu) sehingga individu tersebut merasa memiliki

nilai(berharga) di dalam lingkungan keluarga maupun


lingkungannya melalui sesuatu yang bermanfaat dari dirinya.18
2.2.3 Klasifikasi Kualitas Hidup
Kualitas hidup yang baik berarti menjalani hidup dengan kualitas
tinggi.Semua agama besar dan filsafat memiliki gagasan tentang
kehidupan yang baik mulai dari kehidupan yang baik dicapai dengan
sikap positif tertentu untuk hidup atau dengan mencari ke dalam diri
sendiri.Pengertian tentang kehidupan yang baik terkait erat dengan
budaya (Vendegodt, 2003).
Tiga aspek dari kualitas hidup :
1 .Kualitas hidup subjektif adalah seberapa baik sebuah kehidupan dari
yang dirasakan setiap individu. Setiap individu secara pribadi
mengevaluasi bagaimana ia memandang hal-hal, perasaan, dan
gagasan-gagasan. Seorang individu merasa puas dengan kehidupan
sendiri dan merasa bahagia adalah aspek yang mencerminkan
kualitas hidup subjektif.
2 .Kualitas eksistensial kehidupan berarti seberapa baik kehidupan
seseorang pada tingkat yang lebih dalam, tentang keberadaan
individu tersebut.Hal ini diasumsikan bahwa seorang individu
memiliki sifat alami ingin dihormati dan bahwa individu tersebut
dapat hidup dengan harmonis.
3 .Kualitas hidup objektif adalah bagaimana kehidupan seseorang
dirasakan oleh dunia luar.Pandangan ini dipengaruhi oleh budaya
di mana orang tersebut hidup.Kualitas hidup objektf
mengungkapkan bagaimana kemampuan seseorang untuk
beradaptasi dengan nilai-nilai budaya dan memberitahu kita sedikit 19
tentang kehidupan orang itu.Contoh mungkin status sosial harus
dimiliki seseorang untuk menjadi anggota yang baik dari budaya

tersebut.Kualitas hidup objektif berkaitan dengan kondisi eksternal


dan dapat diamati dengan mudah dari luar.
Ketiga aspek dari kualitas hidup dapat disusun dalam sebuah spektrum,
dengan jangkuan dari subjektif ke objektif.Elemen eksistensi ditengah,
karena elemen tersebut menyatukan elemen subjektif dan
objektif.Pusat eksistensi juga melambangkan kedalaman dari
kemanusiaan itu sendiri (gambar 2).Spektrum ini disebut spektrum
terintegrasi dari kualitas hidup atauintegrative quality-of-life (IQOL).
Gambar 2.2. Spektrum Kualitas Hidup (Vendegodt, 2003).20
2.2.4 Teori Integratif Dari Kualitas Hidup
1. Kesejahteraan
Aspek yang paling alami dari kualitas hidup subjektif adalah
kesejahteraan.Kualitas hidup di sini dilihat dalam bentuk
pemeriksaan seseorang dari kualitas hidupnya sendiri. Ketika kita
bertemu orang lain, kita selalu mengatakan, "Bagaimana
kabarmu?Atau "Bagaimana kehidupanmu?" secara tidak langsung
kita meminta orang tersebut untuk memberi evaluasi terhadap
kualitas hidup mereka.Pertanyaan tersebut tidak memerlukan
penjelasan panjang mengenai persoalan hidup, hanya penilaian
spontan terhadap kehidupan secara umum. Namun, jika kita
bertanya hal hal mendetail tentang bagaimana hal-hal dalam hidup
mereka, kita akan mendapat jawaban lebih kompleks. Pertanyaan
tentang kesejahteraan akan dijawab dengan penjelasan. Jika
seseorang memberitahu bahwa hal-hal tidak berjalan dengan baik,
sebagai contoh urusan kantor yang tidak terlalu lancar, kesehatan
yang sedang buruk, ini berarti bahwa kesejahteraan terkait erat
dengan bagaimana hal-hal berfungsi dalam dunia yang objektif dan
dengan faktor-faktor eksternal kehidupan.

2. Kepuasan Dengan Kehidupan


Merasa puas berarti merasa bahwa hidup telah menjadi seperti
yang diinginkan.Ketika harapan, kebutuhan, keinginan seseorang
dalam hidup terwujud dalam dunia nyata, itu artinya orang tersebut
sudah merasa puas dengan kehidupan.Kepuasan adalah sebuah 21
keadaan mental. Keselarasan ini dapat tercipta dalam dua cara
yaitu seseorang berusaha merubah dunia eksternal sehinggadunia
eksternal tersebut menjadi seperti yang dia inginkan dan sesuai
dengan impiannya, atau orang tersebut menyerah dalam mencapai
impiannya karena merasa tidak realistis sehingga orang
tersebutakan beradaptasi dengan keadaan dunia apa adanya. Kedua
pendekatan ini menghasikan kepuasanyang sama. Namun, kedua
strategi kehidupan menghasilkan kehidupan yang sama sekali
berbeda. Salah satu kehidupan impiannya terwujud dan kehidupan
yang lain menyerah dari menggapai impiannya, tetapi kedua
kehidupan tersebut akan memuaskan. Dengan demikian, kepuasan
tidak selalu melibatkan kesadaran dalam potensi hidup, pemenuhan
kebutuhan, atau kemampuan untuk berfungsi dengan baik dalam
kehidupan obyektif. Seseorang dapat merasa puas dengan
kehidupannya walaupun merasa tidak enak perasaannya
3. Kebahagiaan
Kebanyakan orang menggunakan kata ini dengan hati-hati, karena
memiliki makna khusus.Mereka menggunakannya dengan penuh
penghargaan.Menjadi bahagia bukan hanya menjadi ceria.Ini
adalah perasaan khusus yang berharga dan sangat diinginkan,
tetapi sulit untuk dicapai.Banyak orang menghubungkan konsep
kebahagiaan dengan sifat manusia, kebahagiaan datang pada orang
yang luar biasa dapat harmonis dengan sifatnya.Sayangnya, tidak

banyak orang percaya bahwa kebahagiaan di terima dengan 22


beradaptasi kepada budaya dan faktor-faktor yang berhubungan.
Dengan kata lain, kebahagiaan membutuhkan seorang individu
yang tidak meminta terlalu banyak tapi berjuang terhadap apa yang
sangat penting baginya.
4. Arti Hidup
Arti dari kehidupan adalah konsep yang pentingdan jarang
digunakan.Kita hanya membicarakan arti dari kehidupan dengan
keluarga atau teman terdekat kita.Orang yang mencari arti dari
kehidupan sering berhadapan dengan situasi yang
membingungkan, dimana nilai dari kehidupan dilihat secara
berbeda.Muncul pertanyaan-pertanyaan pada orang yang mencari
arti dari kehidupan, seperti apakah orang tersebut telah melakukan
hal yang benar dalam kehidupan, apakah orang tersebut mendapat
pekerjaan yang tepat, apakah kepercayaan yang dianutnya benar,
dan lain-lain.Pencarian arti dalam hidup melibatkan pemilihan halhal yang
berartidan tidak berarti dalam kehidupan.Pertanyaan
tentang arti kehidupan menjadi sangat personal, dan sangat sedikit
orang yang berusaha menjawabnya, karena dengan berusaha
mencari arti dari kehidupan, kita mempertaruhkan keamanan kita
dalam hidup.Permasalahan dari mempunyai makna dari hidup
adalah arti atau makna tersebut dapathilang.Orang dapat bunuh diri
ketika makna dari hidupnya hilang.Ketidakbermaknaan dari hidup
menjadi alasan mengapa 1.400 orang bunuh diri di Denmark setiap 23
tahun.Arti dari kehidupan adalah tema dari agama.Masing-masing
agama punya deskripsi berbeda tentang arti dari hidup.
5. Pandangan Biologi Kualitas Hidup
Dari sudut pandang biologis, manusia adalah organisme hidup dan
sekumpulan sel. Dilihat dari sudut ini, kesehatan fisik

merefleksikan keadaan biologis.Jika ada hubungan antara kualitas


hidup dan penyakit, itu mungkin terletak jauh di dalam manusia
sehubungan dengan pusat eksistensi mereka (berhubungan dengan
kesehatan dan jiwa) dan bukan pada permukaan sehubungan
dengan seberapa baik mereka merasa.Hubungan antara kualitas
hidup dan penyakit paling baik diilustrasikan dengan menggunakan
teori individu sebagai sistem biologis.
6. Menyadari Potensi Hidup
Manusia terus berkembang, menyadari potensinya dalam
kehidupan menjadi konsep kunci dalam kualitas hidup.Teori
tentang kualitas hidup adalah teori tentang hubungan alam dengan
manusia.Dimulai dari sel menjadi organism kemudian menjadi
makhluk sosial (makhluk yang bermasyarakat).
7. Pemenuhan Kebutuhan
Konsep pemenuhan kebutuhan jauh lebih abstrak dibandingkan
dengan aspek yang lain. Kebutuhan berkaitan dengan kualitas
hidup, jika semua kebutuhan kita terpenuhi maka derajat kualitas
hidup kita tinggi. Kebutuhan merupakan ekspresi dari sifat kita,
sesuatu yang secara umum dimiliki semua manusia. Kebutuhan ini 24
juga terkait erat dengan keinginan dan kepuasan. Pemenuhan
kebutuhan tidak sama dengan kesejahteraan.Pemenuhan kebutuhan
adalah sesuatu yang akan dirasa nyaman jika kita dapat
memenuhinya (Vendegodt, 2003).
2.2.5 Instrumen Kualitas Hidup
Pemeriksaan kualitas hidup penyakit kulit, banyak kuesioner yang
tersedia, salah satunya adalah kuesioner Dermatology Life Quality
Iindex (DLQI) atau di sebut juga kuesioner Indeks Kualitas Hidup
dalam Dermatologi (IKHD).KuesinerDLQI ini dibuat oleh Finlay AY

pada tahun 1992 dan digunakan pada pasien dewasa umur lebih dari
16 tahun. Kuesioner DLQI dapat digunakan secara rutin oleh dokter
untuk membantu konsultasi klinis, proses pembuatan evaluasi dan
keputusan klinis. Kuesioner ini mudah dimengerti dan dapat
langsung diberikan kepada pasien untuk diisi (Finlay, 1994).
Situs dermatology.org, menjelaskan kuesioner IKHD dapat dianalisis
dalam enam bagian berikut:
a. Gejala dan perasaan : Pertanyaan 1 dan 2 Skor maksimum 6
b. Kegiatan sehari-hari : Pertanyaan 3 dan 4 maksimum Skor 6
c. Kenyamanan : Pertanyaan 5 dan 6 Skor maksimum 6
d. Pekerjaan dan sekolah : Pertanyaan 7 Skor maksimum 3
e. Hubungan pribadi : Pertanyaan 8 dan 9 Skor maksimum 6
f. Pengobatan : Pertanyaan 10 Skor maksimum 325
Penilaian untuk setiap pertanyaan dalam kuesioner adalah sebagai
berikut:
Amat sangat nilai 3, sangat nilai 2, sedikit nilai 1, tidak sama
sekali nilai 0, tidak relevan nilai 0, pertanyaan tidak dijawab nilai 0,
dan pada pertanyaan nomor 7 jika dijawab ya dalam menghalangi
bekerja atau belajar nilai 3.DLQI dinilai dengan menjumlahkan
semua nilai dari tiap pertanyaan dengan nilai maksimal 30 dan
minimal 0. Makin tinggi nilai yang didapat, makin terganggu kualitas
hidup. Kuesioner DLQI juga dapat dinyatakan dalam persentase
terhadap nilai maksimal yaitu 30.
Arti dari nilai IKHD :
a. 0 1

Tidak berpengaruh terhadap kehidupan pasien.

b. 2 5

Sedikit berpengaruh terhadap kehidupan pasien.

c. 6 10

Berpengaruh sedang terhadap kehidupan pasien.

d. 11 20 Sangat berpengaruh terhadap kehidupan pasien.

e. 21 30 Amat sangat berpengaruh terhadap kehidupan pasien.


Interpretasi dari pertanyaan yang di jawab tidak benar atau tidak
lengkap:
a. Jika satu pertanyaan tidak diisi, maka diberi nilai 0 dan nilai
dijumlah dengan nilai maksimal 30.
b. Jika dua pertanyaan atau lebih tidak terisi, maka kuesioner tidak
dinilai.
c. Jika pertanyaan nomor 7 dijawab ya, maka diberi nilai 3. 26
d. Jika pertanyaan nomor 7 dijawab tidak atau tidak relevan
namun diberi tanda pada kotak sangat, maka diberi nilai 2 dan
jika sedikit diberi nilai 1.
e. Jika 2 pilihan respon atau lebih diberi tanda, maka yang dicatat
adalah pilihan respon dengan nilai tertinggi.
f. Jika ada respon diantara dua kotak, maka yang dicatat adalah nilai
terendah.
Di Indonesia, DLQI ini sudah valid dan banyak digunakan (Cantika,
2012).

Anda mungkin juga menyukai