Anda di halaman 1dari 23

1.

Bukti-Bukti Masuknya Islam di


Indonesia
Diperkirakan

pengaruh Islam masuk

ke Indonesia lebih awal daripada


yang diduga banyak orang.
Orang-orang

menerima

gujaat
pengaruh

lebih
Islam

awal
dan

mereka membawanya ke Indonesia


melalui kegiatan perdagangan.

Beberapa bukti yang dipergunakan


untuk memastikan masuknya Islam
di Indonesia:

Surat Raja Sriwijaya


Salah satu bukti baru tentang masukna Islam
ke Indonesia dikemukakan oleh Prof. Dr.
Azyumari Asra dalam bukunya: Jaringan
Ulama Nusantara. Dalam buku itu, Azumardi
menebutkan bahwa Islam telah masuk ke
Indonesia pada masa kerajaan Sriwjaya. Hal ini
dibuktikan dengan adanya surat yang dikirim
oleh Raja Sriwijaya kepada Umar bin Khattab
yang berisi ucapan selamat atas terpilihnya
Umar bin Khattab sebagai pemimpin Islam
menggantikan Abu Bakar.
a.

Makam Fatimah binti Maimun


Berdasarkan hasil penelitian sejarah telah
ditmukan sebuah makam Islam di Leran,
Gresik. Pada batu nisan dari makam tersebut
tertulis nama seorang wanita, yaitu Fatimah
binti Maimun dan angka tahun 1082. Artinya,
dapat dipastikan bahwa pada akhir abad XI
Islam telah masuk ke Indonesia. Dengan
demikian, dapat diduga bahwa Islam telah
masuk dan berkembang di Indonesia sebelum
tahun 1082.
b.

Makam Sultan Malik Al-Saleh


Makam Sulta Malik Al-Saleh yang berangka
tahun 1297 merupakan bukti bahwa Islam
telah masuk dan berkembang di daerah Aceh
pada abad ke XIII. Mengingat Malik Al-Saleh
adalah seorang sultan, maka dapat
diperkirakan bahwa Islam telah masuk ke
daerah Aceh jauh sebelum Malik Al-Saleh
mendirikan Kesultanan Samudera Pasai.
c.

Ceritera Marco Polo


Pada tahun 1092, Marco Polo seorang musafir
dari venesia (italy) singah di perlak dan
beberapa di aceh bagian utara. Marco polo
sedang melakukan perjalanan dari venetia ke
negeri china. Ia mencritakan bahwa pada abad
XI, Islam telah berkembang di sumatra bagin
utara. Ia juga menceritakan bahwa islam telah
berkembang sangat pesat di jawa.
d.

Ceritera Ibnu Battuta


Pada tahun 1345, Ibnu Battuta mengunjuni
Samudera Pasai. Ia menceritakan bahwa
Sultan Samudera pasai sangat baik terhadap
ulama dan rakyatnya. Di samping itu, ia
menceritakan bahwa Samudera Pasai
merupakan kesultanan dagang yang sangat
maju. Di sana, Ibnu Battuta
Bertemu pedagang dari India, China, dan para
pedagang dari Jawa.
e.

Pendapat lain
Beberapa waktu terakhir ini berkembang
pndapat baru bahwa Islam sebenarnya telah
datang dan berkembang di kawasan
Nusantara pada abad VII-VIII atau abad I tahun
hijrah. Pedapat ini didasarkan pada kenyataan
bahwa masyarakat Indonesia telah menjalin
hubungan dagang dengan bangsa-bangsa
India,China, dan Arab (khususnya Persia).
Bahkan kalau di telusur pada awal abad
masehi orang-orang Yunani telah mengenal
Nusantara. Tercatat dalam peta yang disusun
oleh Ptolomeus, nama-nama seperti Tabih,
Argue, Posi Lam Wuli, Rommi, Lameri.
f.

2. Peranan Pedagang
Perdagangan

adalah sebuah
transaksi (kepakatan) antara
penjual dan pembeli untuk saling
menukar barang atau benda
yang mereka miliki.
Pada saat itu sistem
perdagangan belum mengenal
uang, oleh karena itu digunaka
sistem barter, yaitu perdagangan
yang dilakukan dengan menukar
barang tertentu dengan barang

2. Peranan Pedagang
Pertemuan

antar pedagang bukan hal


yang mudah karena:
1) Belum adanya tempa trasaksi yang tetap
2) Keadaan geografis yag sulit dijangkau oleh
pedagang dari daerah lain
3) Hubungan antara daerah (kota) yang satu
dengan daerah (kota) yang lain masih sulit
4) Terbatasnya sarana transportasi, terutama
ttransportasi darat

Satu-satunya

hubungan antara para


pedagang yang paling mudah adalah
melalui jalur laut.

2. Peranan Pedagang
Malaka

menjadi pusat perdagangan dan


persinggahan pedagang dari China, India,
Persia, dan para pedagang dari kepulauan
Indonesia.
Pertemuan mereka memberikan pengaruh
satu sama lainnya, baik dalam bidang
budaya maupun agama.
Perdagangan di kepulauan Nusantara tidak
hanya terjadi di wilayah Indonesia bagian
Barat saja, tetapi telah berkembang
sampai wilayah Indonesia bagian Timur.

2.

Peranan Pedagang

Para

pedagang muslim,
diwajibkan melakukan syiar
agama atau menyebarluaskan
agamanya kepada orang lain.
Para pedagang Indonesia pun
sangat aktif untuk belajar agama
Islam sehingga mampu
mengajarkan agama Islam
kepada sanak keluarga dan
tetangga-tetangganya.

3.

Peranan Bandar-bandar
pelabuhan
Pelabuhan

memegang peanan penting


dalam penyebaran Islam di Indonesia
karena pelabuhan merupakan tempat
ertemunya para pedagang.
Pada waktu bermalam banyak kegiatan
yang dilakukan oleh pedagang muslim
terutama yang berkaitan dengan
pelaksanaan ajaran Islam, misalnya dengan
melaksanakan sholat dan membaca kitab
suci Al-Quran.
Kegiatan pedagang muslim tersebut diikuti
oleh pedagang dari Indonesia.

3. Peranan Bandar-bandar
pelabuhan
Fungsi

kota pelabuhan:

1) Seebagai tempat berlabuh kapal-kapal


dagang, ik untuk memuat dan/atau
membongkar barang-barang
dagangannya
2) Sebagai tempat transaksi perdagangan
(jual beli barang-baran)
3) Sebagai tempat persinggahan dan/
istirahat para pedagang
4) Sebagai tempat tinggal para pengusaha
kapal dan para pedagang

4. Proses penybaran Islam di


Indonesia
Ada

beberapa faktor yang


mempengarhi penyebaran Islam
di Indonesia berlangsung secara
damai, diantaranya:

a. Masyarakat Indnesia sangat


percaya bahwa ada kekuatan yang
mengendalikan alam beserta
seluruh isinya, di luar kekuatan
yang ada pada diri manusia.
b. Para pedagang sebagai pembawa
ajaran Islam ke Indonesia tidak

4.

Proses Penyebaran Islam di


Indonesia
c. Masyarakat Indonesia sangat
mengutamakan kehidupan
bermasyarakat yang tenang,
tentram, dan damai. Islam dapat
memberikan pedoman dalam
membangun kehidupan
bermasyarakat yang penuh
keadilan, tanpa membedakan
status, suku, keyakinan, dan lain
sebagainya
d. Di samping itu, bermasyarakat
Indonesia percaya bahwa ada

4.

Proses Penyebaran Islam di


Indonesia
e. Masyarakat Indonesia adalah
masyarakat yang pathernalistik.
Artinya, perilaku masyarakat
sangat bergantung pada
pimpinannya

5. Peranan Para Wali dan


Ulama

Peranan para wali dan ulama


dalam menyebarkan agama
Islam, terutama di daerah
pedalaman sangat besar. Mereka
adalah tokoh-tokoh yang menjadi
panutan dalam kehidupan
bermasyarakat. Para ulama dan
mubaligh yang terkenal sebagai
penyebar agama Islam di
indonesia, di antaranya
Datori Bandung dan Dato Sulaeman

5. Peranan Para Wali dan


Ulama
Datori bersama Tuan Tunggangri
Parangan yang melanjutkan penyebaran
agama Islam ke Kutai, Kalimantan Timur

Penyebar

agama Islam di pulau


Jawa adalah para wali. Mereka
dikenal dengan sebutanWali
Sangakarena berjumlah 9 orang.
Pada dasarnya Wali Sanga
merupakan Dewan Mubaligh,
Kesembilan wali itu adalah sebgai
berikut:

5. Peranan Para Wali dan


Ulama
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Sunan
Sunan
Sunan
Sunan
Sunan
Sunan
Sunan
Sunan

Ampel,
Bonang,
Drajat,
Giri,
Kalijaga,
Muria
Kudus, dan
Gunung Jati.

5. Peranan Para Wali dan


Ulama
Penerimaan

masyarakat
terhadap ajaran agama Islam
juga dipengaruhi oleh isi ajaran
Islam yang memiliki beberapa
kelebihan, seperti:
1. Islam adalah agama yang
demokratis karena tidak
mengenal kata seperti agama
hindu.
2. Islam adalah agama yang

5. Peranan Para Wali dan


Ulama
3.
4.
5.

6.

Islam dapat disampaikan melalui seni


budaya setempat (lokal).
Ajaran Islam sesuai dengan fitrah
manusia.
Islam adalah agama untuk semua umat
manusia. Tidak satu ayatpun yang
menyatakan bahwa Islam adalah
agama untuk bangsa Arab.
Islam adalah sebagai agama pembawa
rahmat, yaitu rahmat bagi alam
semesta.

5. Peranan Para wali dan


Ulama
Konsep Ketuhanan dalam Islam
yang benar-benar sublim dan
sempurna.
8. Islam mengatur seluruh
kehidupan manusia menuju
kebahagiaan dunia dan akirat.
7.

Anda mungkin juga menyukai