pembuatan peta-peta tematik). Peta dasar bisa dibuat berdasarkan atas pengukuran langsung
di lapangan, pengukuran fotogrametris dan penafsiran potret udara, atau dengan analisa citra
penginderaan jauh lain seperti citra satelit atau radar. Peta dasar dipakai untuk dasar
pembuatan peta-peta tematik.
Unsur-unsur yang disajikan pada peta dasar adalah : unsur hypsografi/relief (garis
kontour, titik tinggi, gunung, lembah dll.); unsur hydrologi (sungai, danau, laut); unsur
vegetasi (hutan, belukar, kebun sawah); unsur buatan (jalan, pemukiman, pelabuhan).
Di Indonesia dikenal antara lain peta topografi atau biasa disingkat peta TOP (dibuat
oleh Jawatan Topografi AD/Dinas Topografi AD, tahun 1970-an) dan peta Rupa Bumi
Indonesia atau biasa disingkat peta RBI (dibuat oleh BAKOSURTANAL pada 1982).
Informasi pada Peta topografi dititikberatkan pada unsur-unsur alam asli (sungai, kota/desa,
garis kontour, titik tinggi). Sedangkan pada Peta Rupa Bumi Indonesia, disamping informasi
yang ada pada peta topografi, juga dicantumkan informasi tentang penutupan lahan (antara
lain sawah, perkebunan, hutan). Selain itu terdapat peta yang biasa digunakan sebagai peta
dasar, yaitu peta Joint Operation Graphic atau biasa disingkat peta JOG adalah jenis peta
topografi yang dibuat oleh Inggris dan hanya satu skala, yaitu 1 : 250.000.
2. Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang menyajikan informasi tentang suatu tema atau maksud
tertentu, dalam kaitannya dengan unsur topografi yang spesifik sesuai tema peta. Detail
topografi pada peta tematik diambil dari peta dasar. Tema peta dapat diketahui dari judul
petanya, sehingga dengan membaca judul peta dapat diketahui tema atau informasi pokok
apa yang tersaji dalam peta tersebut.
Suatu peta dapat terdiri dari satu tema (peta analisis), misalnya peta tanah, peta
geologi, peta kelas lereng; atau dapat terdiri dari dua tema atau lebih yang mempunyai kaitan
atau relevansi (peta multi-tema), misalnya peta areal HPH yang berisi informasi tentang batas
areal HPH, nama HPH serta batas-batas fungsi hutan. Peta sintesis adalah peta hasil
perpaduan beberapa peta tematik, yang setelah diadakan skoring berubah menjadi peta
dengan tema baru, misalnya peta TGHK yang merupakan perpaduan dari peta tanah, peta
kelas lereng dan peta curah hujan.
1. Analog ke digital
Digitasi adalah proses untuk mengubah informasi grafis yang tersedia dalam bentuk
kertas ke format digital. Ada 3 jenis digitasi
a. Digitasi menggunakan digitizer, alat ini mengubah format data langsung ke
format digital vektor.
b. Scanner, untuk mengubah format data analog ke format digital raster
1. Digital ke Analog
Prosen ini merupan proses mencetak peta. digital dari media computer (softcopy) ke
media kertas ( hardcopy) Untuk proses digital ke analog diperlukan Printer dan
Plotter
2. Raster ke Vektor
Vektorisasi adalah proses untuk mengubah format data raster hasil scanning peta
hardcopy atau foto udara atau citra satelit (SPOT, MODIS, IKONOS dll) yang
berupa pixel pixel atau bahkan data analog ke format vector Vectorisasi ini bisa
langsung dari data analog dengan menggunakan digitizer. Data digital format raster
dapat di vektorisasi
dengan cara: Digitasi on screen dan Penggunaan software R2V (raster to vector)
3. Vektor ke Raster
Konsep vektor ke raster adalah mencari sekumpulan pixel dalam ruang raster yang
bertepatan dengan lokasi sebuah titik, garis, kurva atau poligo yang (sebelumnya)
disajikan dalam bentuk vector Dalam proses ini diperlukan aproximasi (pendekatan).
II.3. Transformasi Koordinat/Georeferensi (Rubber Sheet)
Rubber Sheet adalah proses pendifinisian koordinat raster image pada autocad
map, agar diperoleh raster image yang memiliki koordinatyang sesuai dengan keinginan
pengguna. Rubber Sheet digunakan untuk proses penggabungan dalam software Autocad.
Penggabungan ini dapat menggabungkan antara peta satu dengan peta yang lain atau bisa
juga peta dengan layout yang akan digunakan. Penggabungan ini bertujuan untuk
melakukan penyamaan koordinat gambar/peta yang masih bersifat lokal/sembarang
8
menjadi sistem koordinat sebenarnya. Walaupun demikian, jika tujuan prosesnya hanya
sekedar untuk mendatarkan geometri citra (tetapi masih belum dapat menghapus
distorsi akibat pergeseran relief topografi) dan tidak memerlukan citra referensi, tetapi
memerlukan titik-titik kontrol tanah (GCPs), maka prosesnya sering disebut sebagai
rektifikasi.
II.4. Raster dan Vektor (Software dan On-Screen Digitizing)
1. Raster
Merupakan format data dengan satuan pixel(resolusi/kerapatan) ditentukan dalam satuan ppi
(pixel per inch). Tipe format initidak bagus digunakan untuk pembuatan peta digital, karena akan
terjadi korupsi dataketika dilakukan pembesaran atau pengecilan. Contoh format data raster
:bitmap (seperti tiff, targa, bmp), jpeg, gif, dan terbaru PNG.
2. Vektor
Merupakan format data yang dinyatakan oleh satuan koordinat (titik dan garis termasuk
polygon) format ini yang dipakai untuk pembuatan peta digital atau sketsa. Contoh format ini :
dxf (autocad), fix (xfig), tgif (tgif), dan ps/eps (postscrift). Sejalan dengan kemajuan teknologii
komputer beserta perangkat lunaknya, maka informasi pada peta telah diubah menjadisuatu
bentuk data digital yang siap dikelola. Oleh karena itu, pekerjaan pemetaan saat ini tidak hanya
membuat peta saja, tetapi mengelolanya menjadi informasi spasial melalui pengembangan basis
data. Basis data tersebut dapat diolah lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan berbagai
informasi kebumian (geoinformasi) yang dibutuhkan oleh para perencana atau pengambilan
keputusan. Karakteristik pemetaan digital sangat cocok untuk perencanaan tata runag yg
perubahan informasi spasialnya relative capat.perubahan tata ruang dapat langsung direkam
segera mungkin oleh peta digital sehingga informasi yang dibutuhkan oleh perencana selalu dapt
mengikuti perubahan di lapangna pada saai ini. Adapun Tahap- tahap dalam pemetaan digital :
1. Membangun basis geografi
2. Informasi sistem geologi terdiri dari batas batuan, nama batuan, sesar, kekar, dan
morfologi
3. Untuk pemetaan sistem irigasi ini,seluruh data yang dibutuhkan dimasukkan kedalam
bentuk digital.
Title bar
Berisikan nama file yang sedang aktif, yaitu AutoCAD 2005 [nama file]
Tool bar
Tool bar adalah kumpulan icon yang digunakan untuk menjalankan perintah.
Tujuannya adalah mempermudah dan mempercepat kerja, tanpa harus mengetik
perintah yang panjang atau mengakses main menu. Secara default ada 4 toolbar yang
ditampilkan yaitu standard toolbar, object properties, drawing toolbar dan modify
toolbar.
Cross hair.
Cross hair apabila terletak di layar kerja berbentuk 2 garis saling bersilangan tegak
lurus dengan tanda kotak di perpotongannya. Apabila di luar layar kerja akan
berbentuk cursor seperti biasa (tanda panah).
Scroll bar
Digunakan untuk menggulung layar kerja. Ada 2 macam scroll bar yaitu vertical
scroll bar dan horizontal scroll bar.
WCS
10
World Coordinate System merupakan sistem koordinat tiga sumbu yang diberlakukan
secara global.
Status bar
Menunjukkan posisi koordinat dari crosshair. Pada sebelah kanannya ada beberapa
indikator mode yang digunakan, yaitu :
SNAP = Nilainya on/off. Berfungsi untuk mengunci pergerakan crosshair pada titiktitik grid. Efek pergerakan crosshair menjadi seperti patah-patah.
GRID = Nilainya on/off. Berfungsi untuk menampilkan atau menyembunyikan titiktitik grid pada layar gambar.
ORTHO = dalam kondisi on akan membantu menggambar objek agar garis selalu
tegak lurus sejajar sumbu X dan Y. Dalam kondisi off garis yang dibuat
memungkinkan berbentuk serong.
POLAR = Nilainya on/off. Fungsinya menampilkan jejak suatu titik tertentu terhadap
objek lain. Yang ditampilkan adalah koordinat sudut dari objek yang ditunjuk.
OSNAP = Nilainya on/off. OSNAP merupakan singkatan dari Object Snap. Berfungsi
untuk mengunci pergerakan crosshair di titik tertentu pada objek dan akan ditandai
dengan sebuah icon berbeda pada tiap titik yang ditunjuk.
OTRACK = Nilainya on/off. Singkatan dari Object Tracking. Berfungsi untuk
menampilkan jejak suatu titik awal terhadap objek yang ditunjuk dan tersentuh oleh
crosshair. Jejak tersebut ditandai oleh garis titik-titik.
LWT = Dalam kondisi on menampilkan perbedaan tebal garis yang dibuat di lembar
kerja. Kondisi off bila ada perbedaan tebal garis tidak akan ditampilkan.
MODEL = Tombol yang otomatis aktif bila kita bekerja di lembar kerja model dan
bila diklik akan berganti dengan tombol PAPER yang akan mengaktifkan Sheet
Layout.
Command line
Digunakan untuk memasukkan perintah secara langsung dengan pengetikkan melalui
keyboard.
Command Window.
Menampilkan informasi dan tuntunan langkah setiap perintah yang diinputkan untuk membentuk
sebuah objek.
11
12