Pada awalnya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti, yaitu bagian
dari ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan
perhitungan yang bersifat memiliki kebenaran absolut.
Penemuan metode dalam akuntansi senantiasa mengalami penyesuaian
dalam kondisi setempat,sehingga dalam perkembangan selanjutnya ilmu
akuntansi lebih cenderung menjadi bagian dari ilmu sosial
Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor perubahan dalam masyarakat yang
semula dianggap sebagai sesuatu yang konstan,misalnya transaksi usaha yang
akan di pengaruhi oleh budaya dan tradisi serta kebiasaan dalam masyarakat
Akuntansi yang kita kenal sekarang diklaim berkembang dari peradaban
barat (sejak paciolli) padahal secara mendalam terlihat jelas pengaruh keadaan
masyarakat atau peradaban sebelumnya baik yunani atau arab islam
Sejarah akuntansi
Akuntansi merupakan salah satu profesi tertua di dunia ketika masyarakat
meangenal adanya perdagangan maka pada saat yang sama mereka telah
mengenal konsep nilai akuntansi
Walaupun akuntansi telah dimulai dari zaman pra sejarah,saat ini kita
hanya mengenal luca paciolli sebagai bapak akuntansi modern.sebenarnya ia
bukanlah orang yang menemukan double entry bookeeping system,mengigat
sistim tersebut telah dilakukan sejak adanya perdagangan antara venice dan
genoa pada awal abad ke 13m
Menurut para gallo,orang yang mengurus double entry pertama kali
adalah seorang pedagang yang bernama benedetto cotrugli dalam buku della
mercatua e del mercate perfetto pada tahun 1458 namun baru diterbitkan pada
tahun 1573
Para ilmuan muslim sendiri telah memberikan kontribusi yang
besar,terutama penemuan angka nol dan konsep perhitungan desimal.tidak
mustahil bahwa mereka lah yang pertama kali melakukan bookeeping.selain dari
bangsa eropa yang belajar ke timur tengah pedagang-pedagang muslim pun tak
kalah andilnya dalam menyiarkan ilmu pengetahuan.
Perkembangan akuntansi syariah
zaman awal perkembangan islam
Hal ini ditandai ketika ada kewajiban zakat dan ushr (pajak pertanian dari
muslim ),dan perluasan wilayah sehingga dikenal adanya jizyah (pajak
perlindungan dari non-mulim) dan kharaj (pajak hasil pertanian dari nonmuslim),maka rasul mendirikan baitul maal pada awal abad ke-7 .
zaman 4 khalifah
Pada pemerintahan abu bakar pengelolaan baitul maal masih sangat
sederhana dimana penerimaan dan pengeluaran dilakukan secar seimbang
sehingga hampir tidak pernah ada sisa.
Pada era kepemimpinan khalifah umar bin khattab diperkenalkan istilah
diwan yang artinya sebagai tempat dimana pelaksana duduk,bekerja dan dimana
akuntansi dicatat dan disimpan.diwan ini berfungsi untuk mengurusi
pembayaran gaji.
Pada awal kekhalifahan sudah dikenal keuangan negara.kedaulatan islam
telah memiliki departemen-departemen atau disebut dengan diwan,ada diwan
pengeluaran,militer,pengawasan,pemungutan hasil,dan sebagainya.
Pada zaman khalifah mansur,untuk menjamin melaksanakan hukum maka
dibentuk shahib al shurta.salah satu pejabat didalamnya itu yang disebut
muhtasib yang lebih di fokuskan pada sisi pengawasan pelaksanaan agama dan
moral.
Perkembangan lebih komprehensif mengenai baitul maal dilanjutkan pada
masa khalifah ali bin abi thalib.pada saat ini sistem administrasi baitul maal
berjalan baik serta terjadi surplus dan dibagikan secara proporsional sesuia
tuntunan rasulullah.