No.
Klasifikasi
Perjanjian Frinchese
Perjanjian Lisensi
Perjanjian
Distributor
Perjanjian
Keagenan
Perjanjian Pemberian
Kuasa
1.
Definisi
perjanjian untuk
dan atas
namanya sendiri
melakukan
pembelian,
penyimpanan
dan penjualan
serta pemasaran
barang dan/atau
jasa yang
dimiliki/dikuasai
dengan tujuan
memperoleh
keuntngan
Perjanjian untuk
melakukan
transaksi dagang
yang
menghubungkan
produsen(prisipal)
dengan konsumen
dimana agen
bertindak tidak
dengan atas
namanya sendiri
tetapi atas nama
prinsipal
2.
Dasar Hukum
Secara substansif
Asas Kebebasan
Berkontrak
Buku III BW
Asas Kebebasan
Berkontrak Buku
III BW
Peratutan Pemerintah RI
No. 42 Tahun 2007
tentang Waralaba
- PERATURAN
MENTERI
PERDAGANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR : 31/MDAG/PER/8/2008
TENTANG
PENYELENGGARAA
N WARALABA
Peraturan Menteri
Perdagangan No. 12/MDag/Per/3/206 tentang
Ketentuan dan Tata Cara
Penerbitan
Surat Tanda Pendaftaran
Usaha Waralaba
perundang-undangan
HaKI yang terdiri
sebagai berikut :
1. UU No. 29 tahun
2000 tentang
perlindungan
varietas tanaman
2. UU No. 30 tahun
2000 tentang
rahasia dagang
3. No. 31 tahun 2000
tentang desain
industry
4.
UU No. 32 tahun
2000 tentang
desain tata letak
sirkuit terpadu
5. UU No. 14 tahun
2001 tentang paten
6. UU No. 15 tahun
2001 tentang
merek
7. UU No. 19 tahun
2002 tentang hak
SubjekPerjanjian
Franchisor (Perusahaan
pemberi lisensi) dan
Frenchisee (yang
menerima lisensi)
Objek Perjanjian
Hak dan
kewajiban para
pihak
cipta
Licensor (pemberi
lisensi) dan Licensee
(penerima lisensi)
suatu kekayaan
intelektual (Mertk,
rahasia dagang, Desain
industry, desain tata
letak sirkuit terpadu,
Paten, hak cipta)
Hak hak
a. Pemberi
Lisensi
(Licensor)
-
Menerima
pembayaran royalty
seperti
yang
ditetapkan
pada
perjanjian
-
Tetap
berhak
menggunakan sendiri
mereknya,
sudah
kecuali
dinyatakan
Prinsipal
(Produsen) dan
Distributor
(yang
menyalurkan
barang atas
namanya
sendiri)
penjualan serta
pemasaran
barang dan/atau
jasa yang
Distributor
berhak bertindak
untuk dan atas
namanya
sendiri;
Membeli
dari
prinsipal
dan
menjual
kembali kepada
konsumen
kepentingannya
sendiri;
Prinsipal
tidak
selalu
Perinsipal
(Produsen) dan
Agen yang
menjual pada
konsumen atas
nama Prinsipal
penjualan serta
pemasaran barang
dan/atau jasa yang
Penyelenggaraan suatu
urusan
Kewajiban
Agen meliputi:
dan
tunduk
pada
prinsipal,
(2)
bertindak
dalam lingkup
kewenangan
atau kekuasaan
yang
didelegasikan
sistem
usaha
yang
terekam dalam bentuk
buku pegangan yang
sebagian isinya dalam
rahasia usaha.
- Dalam
kasus
tertentu
berhak
mendapatkan
rumus, resep, desain dan
program khusus.
- Hak cipta atas sebagian
dari hal diatas bisa dalam
bentuk
tertulis
dan
terlindungi
dalam
undang-undang
hak
cipta.
Hak
franchisee
adalah menerima lisensi,
sedangkan kewajibannya
adalah membayar royalti
kepada franchisor dan
menjaga kualitas barang
dan
jasa
yang
difranchise.
kesepakatan
Berhak
untuk
melakukan
pengawasan,
menerima
laporan
Dapat
menuntut
pembatalan
b.
lisensi,
oleh prinsipal,
(3) melaksanakan
kewajibannya
dengan
kepedulian dan
ketekunan,
(4)
menghindari
konflik
antara
kepentingan
pribadinya dan
para prinsipal,
dan
(5)
segera
apabila si penerima
menyerahkan
lisensi
ke semua uang
tidak
melaksanakan
yang
perjanjian
dikumpulkan
sebagaimana
atas
mestinya
prinsipal.
Penerima
Lisensi
(Licensee)
-
mengetahui
konsumen akhir
dari
produkproduknya;
Distributor
Bertanggung
jawab
atas
keamanan
pembayaran
barangbarangnya untuk
kepentingan
sendiri
nama
Kewajiban
prinsipal
Mendapatkan
meliputi:
jaminan penggunaan
memberikan
HKI
kompensasi
yang
(1)
dilisensikan
dari
kepada
agen
cacat
atau
sesuai
yang
hukum
telah
ketiga
disepakati, dan
(clausula
vrijwaring)
-
(2)
Memberikan
persetujuan
agen
atas
klaim,
kewajiban dan
permintaan
biaya
pencatatan perjanjian
dikeluarkan
lisensi
dalam
pada
Jenderal
dan
diumumkan
dalam
Berita Resmi
Berhak
untuk
menggunakan
HKI
yang
dilisensikan
sesuai
perjanjian
dengan
lisensi
yang ada
-
terhadap
pengajuan
Direktorat
membebaskan
Berhak menuntuk
pembeyaran kembali
yang
dibayarkan
olehnya
kepada
Berhak
mengadakan
perjanjian
licence,
untuk
subyaitu
hak
memberikan
sesuai
perjanjian
2.
Kewajiban
a. Pemberi
Lisensi
(Licensor)
Kewajiban
pemberi
adalah
apa
yang
dari
lisensi
memenuhi
menjadi
Penerima Lisensi
Kewajiban
dari
penerima
kuasa
atas kerugian yang
dideritanya
sewaktu
menjalankan
kuasanya;
e. membayar bunga
atas persekot yang
telah dikeluarkan
penerima
kuasa
terhitung
mulai
dikeluarkannya
persekot tersebut
(Pasal 1807 s.d.
Pasal 1810 KUH
Perdata).
penerima
lisensi
adalah
apa
memenuhi
yang
menjadi
Bentuk dan
Substansi
Perjanjian
bentuk
franchise
Perjanjian
atau
lisensi
waralaba
sebagaimana di atas,
Perjanjian
sebagai
perjanjian
ini
dibuat
berikut:
Perjanjian
ini
Hukum
memanfaatkan
isi
Indonesia. Sebelum
perjanjian
membuat
software komputer)
perjanjian
lisensi
.Hak-hak
yang
diberikan
dalam
waralaba
lisensi.
tertulis
tersebut
wajib
menyampaikan
Ruang
lingkup lisensi.
Pembatasa
Berikut adalah
hal-hal yang
terdapat dalam
perjanjian
distributor
1. Nama dan
alamat lengkap
pihak-pihak
yang membuat
perjanjian
2. Maksud dan
tujuan perjanjian
3. Status
keagenan,
apakah sebagai
distributor
tunggal atau
tidak
4. Jenis barang
dan/atau jasa
yang
diperjanjikan
5. Wilayah
pemasaran
6. Hak dan
kewajiban
masing-masing
Pada prinsipnya
kontrak keagenan
ini berisikan halhal sebagai
berikut :
Pengangakatan
keagenan
Hak dan
kewajiban
prinsipal
Hak dan
kewajiban agen
mengenai
n pengalihan dan
hal-hal
sublisensi
berikut:
1. Identitas
pemberi
waralaba,
berikut
Hak
keterangan
mengenai
(bagi lisensi
kegiatan
usahanya
Software computer)
termasuk
neraca
dan
atas penemuan
dua
tahun
pembayaran
atas
kekayaan
Pelatihan.
atau
Jaminan/
intelektual
Warranties
Ketentuan
terakhir
2. Hak
Pemilikan
yang
menjadi
a.
Lis
ensor akan
objek waralaba
3. Persyaratan yang harus
inspeksi
waralaba
Hak
Layanan
pendukung dan
yang
pemeliharaan
ditawarkan
dari
pihak
7. Kewenangan
8. Jangka waktu
perjanjian
9. Cara-cara
pengakhiran
perjanjian
10. Cara-cara
penyelesaian
perselisihan
11. Hukum yang
dipergunakan
12. Tenggang
waktu
penyelesaian
13. Prinsipal
hanya dapat
menunjuk satu
distributor
tunggal atas
pemasaran
produk dan jasa
sejenis atas
wilayah tertentu
14. Perikatan
antara prinsipal
dengan
distributor.
Distributor
tunggal barang
dan/atau jasa
produksi luar
negeri harus
Perjanjian pemberian
kuasa secara lisan
merupakan
perjanjian
keagenan
pemberian kuasa,
artinya pihak pemberi
kuasa memberikan kuasa
Wilayah
secara lisan kepada
penerima
berlakunya
kuasa tentang hal yang
keagenan
dikuasakannya.
Isi pemberian kuasa
ditentukan oleh pihak
Spesifikasi
pemberi kuasa. Pemberi
kuasa biasanya
produk yang akan
memberikan kuasa kepada
penerima kuasa untuk
dijual oleh agen
mewakilinya, baik di luar
pengadilan maupun di
muka pengadilan. Suatu
Tentang paten
contoh pemberian kuasa di
dan merek barang
luar
pengadilan, yaitu
yang akan dijual
penerima kuasa
dikuasakan untuk
menandatangani perjanjian
Tentang komisi
kredit. Ini disebabkan
pemberi
kuasa pada saat
atau harga barang
akan menandatangani
perjanjian
kredit
tidak berada di
Target yang
tempat. Sehingga
penerima
kuasa yang
harus di capai oleh
mewakili
agen
Masa berlaku
pemberi
waralaba
kepada
penerima
mengungkap
informasi rahasia
waralaba
5. Hak
dan
kewajiban
penerima waralaba
waralaba
keputusan
perjanjian
(pasal
menteri
perindustrian
dan
perdagangan
nomor:
cara
pelaksanaan
Pengakhir
an perjanjian
Denda
atas pelanggaran
pelaksanaan
Tidak
Masalah
khusus lain.
berbentu
perjanjian yang
dilegalisir notary
public dan surat
keterangan dari
atase
perdagangan
Republik
Indonesia atau
pejabat kantor
perwakilan
Republik
Indonesia di
negara prinsipal
15. Perikatan
antara prinsipal
dengan
distributor,
distributor
tunggal, barang
dan/atau jasa
produksi dalam
negeri harus
berbentuk
perjanjian yang
dilegalisir
notaris
Pelayanan purna
jual
Kemungkinan
pengangkatan sub
agen
menandatangani perjanjian
kredit tersebut. Begitu
juga di pengadilan,
pemberi
kuasa menguasakan
kepada seorang pengacara
untuk mewakilinya di
pengadilan.
Ini disebabkan kurangnya
kemampuan dan
pengetahuan dari pemberi
kuasa dalam
bidang hukum. Pemberi
kuasa merasa tenang dan
aman dalam
menperjuangkan
hak-haknya di pengadilan
apabila yang mewakilinya
mempunyai kemampuan
dan
pengetahuan hukum yang
luas. Sehingga, pada
gilirannya ia akan
mendapatkan
hak yang dituntutnya di
pengadilan. Biasanya surat
kuasa yang dibuat antara
pemberi kuasa dan
penerima kuasa, baik di
luar pengadilan maupun di
pengadilan
merupakan surat kuasa
khusus.
pendaftaran
usaha
waralaba)
8.
Pencatatan
Setelah perjanjian
franchise ditanda tangani
oleh para pihak, maka
penerima waralaba wajib
mendaftarkan perjanjian
franchise atau waralaba
beserta keterengan
tertulis pada Departemen
Perdagangan dan
Perindustrian c.q.
Pejabat yang
berwenang menerbitkan
surat tanda pendaftran
usaha waralaba
(STPUW) untuk
memperoleh STPUW.
Tujuan pendaftaran ini
adalah untuk
kepentingan pembinaan
dan pengembangan
usaha dengan cara
waralaba.
Setelah
Setelah perjanjian
Pencatatan dilakukan
perjanjian
disusun dan
dalam Pemberian kuasa
disusun dan
ditandatangani,
dengan akta umum yang
ditandatangani,
perjanjian itu
mana adalah suatu
perjanjian itu
harus didaftarkan
pemberian kuasa
harus
kepada
dilakukan
didaftarkan
Kementerian
antara pemberi kuasa dan
kepada
Perdagangan
penerima kuasa dengan
Kementerian
melalui direktur
menggunakan akta notaris
Perdagangan
bina usaha dan
atau akta notariel. Artinya
melalui direktur
pendaftaran
bahwa pemberian kuasa
bina usaha dan
perusahaan untuk
itu dilakukan di hadapan
pendaftaran
mendapatkan surat
dan di
perusahaan
tanda pendaftaran
muka Notaris. Dengan
untuk
(STP). Paling
demikian pemberian kuasa
mendapatkan
lama lima hari
mempunyai kekuatan
surat tanda
setelah pengajuan
pembuktian yang
pendaftaran
pendaftaran,
sempurna
(STP). Paling
apabila disetujui,
lama lima hari
direktur bina
setelah
usaha dan
pengajuan
pendaftaran akan
pendaftaran,
mengeluarkan
apabila disetujui, STP yang berlaku
direktur bina
selama dua tahun
usaha dan
dan dapat
pendaftaran
diperpanjang.
akan
Pemegang STP
mengeluarkan
STP yang
berlaku selama
dua tahun dan
dapat
diperpanjang.
Pemegang STP
memiliki
kewajiban untuk
melaporkan
kegiatan
usahanya setiap
enam bulan
kepada Direktur
Bina Usaha dan
Pendaftaran
Perusahaan.
memiliki
kewajiban untuk
melaporkan
kegiatan usahanya
setiap enam bulan
kepada Direktur
Bina Usaha dan
Pendaftaran
Perusahaan.