Anda di halaman 1dari 11

Perbandingan Perjanjian Frenchise, Perjanjian Lisensi, Perjanjian Distributor,

Perjanjian Keagenan, dan Perjanjian Pemberian Kuasa


Dessy Shitowatie
1206209482

No.

Klasifikasi

Perjanjian Frinchese

Perjanjian Lisensi

Perjanjian
Distributor

Perjanjian
Keagenan

Perjanjian Pemberian
Kuasa

1.

Definisi

Pemberian izin dari


pemilik suatu merek atau
nama dagang
(Franchisor)kepada
pihak lain (Franchisee)
untuk menjual produk
atau jasa dibawah merek
atau nama dagangnya

bentuk pemberian izin


oleh pemilik lisensi
kepada penerima
lisensi untuk
memanfaatkan atau
menggunakan (bukan
mengalihkan hak)
suatu kekayaan
intelektual yang
dipunyai pemilik
lisensi berdasarkan
syarat-syarat tertentu
dalam jangka waktu
tertentu yang
umumnya disertai
dengan imbalan berupa
royalty

perjanjian untuk
dan atas
namanya sendiri
melakukan
pembelian,
penyimpanan
dan penjualan
serta pemasaran
barang dan/atau
jasa yang
dimiliki/dikuasai
dengan tujuan
memperoleh
keuntngan

Perjanjian untuk
melakukan
transaksi dagang
yang
menghubungkan
produsen(prisipal)
dengan konsumen
dimana agen
bertindak tidak
dengan atas
namanya sendiri
tetapi atas nama
prinsipal

Pemberian kuasa adalah


suatu perjanjian dengan
mana seorang memberikan
kekuasaan (wewenang)
kepada seorang lain, yang
menerimanya untuk atas
namanya
menyelenggarakan suatu
urusan
(Ps. 1792 BW)

2.

Dasar Hukum

Secara substansif

Asas Kebebasan
Berkontrak
Buku III BW

Asas Kebebasan
Berkontrak Buku
III BW

Pasal 1792 1819 BW


Pada prinsipnya diatur
dalam Bab XVI, Buku III
BW

Peratutan Pemerintah RI
No. 42 Tahun 2007
tentang Waralaba
- PERATURAN

maka lisensi sudah


diatur dalam tujuh

MENTERI
PERDAGANGAN
REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR : 31/MDAG/PER/8/2008
TENTANG
PENYELENGGARAA
N WARALABA
Peraturan Menteri
Perdagangan No. 12/MDag/Per/3/206 tentang
Ketentuan dan Tata Cara
Penerbitan
Surat Tanda Pendaftaran
Usaha Waralaba

perundang-undangan
HaKI yang terdiri
sebagai berikut :
1. UU No. 29 tahun
2000 tentang
perlindungan
varietas tanaman
2. UU No. 30 tahun
2000 tentang
rahasia dagang
3. No. 31 tahun 2000
tentang desain
industry
4.

UU No. 32 tahun
2000 tentang
desain tata letak
sirkuit terpadu

5. UU No. 14 tahun
2001 tentang paten
6. UU No. 15 tahun
2001 tentang
merek
7. UU No. 19 tahun
2002 tentang hak

SubjekPerjanjian

Franchisor (Perusahaan
pemberi lisensi) dan
Frenchisee (yang
menerima lisensi)

Objek Perjanjian

Suatu merk atau nama


dagang

Hak dan
kewajiban para
pihak

Kewajiban dari pihak


franchisor
adalah
menyerahkan
lisensi
kepada
franchisee.
Sedangkan yang menjadi
haknya adalah sebagai
berikut:
- Logo merek dagang, nama
dagang, dan nama baik
yang terkait dengan
merek dan atau nama
tersebut.
- Format/ pola usaha yaitu

cipta
Licensor (pemberi
lisensi) dan Licensee
(penerima lisensi)

suatu kekayaan
intelektual (Mertk,
rahasia dagang, Desain
industry, desain tata
letak sirkuit terpadu,
Paten, hak cipta)
Hak hak
a. Pemberi

Lisensi

(Licensor)
-

Menerima
pembayaran royalty
seperti

yang

ditetapkan

pada

perjanjian
-

Tetap

berhak

menggunakan sendiri
mereknya,
sudah

kecuali
dinyatakan

Prinsipal
(Produsen) dan
Distributor
(yang
menyalurkan
barang atas
namanya
sendiri)
penjualan serta
pemasaran
barang dan/atau
jasa yang

Distributor
berhak bertindak
untuk dan atas
namanya
sendiri;
Membeli
dari
prinsipal
dan
menjual
kembali kepada
konsumen
kepentingannya
sendiri;
Prinsipal
tidak
selalu

Perinsipal
(Produsen) dan
Agen yang
menjual pada
konsumen atas
nama Prinsipal

Pemberi dan Penerima


Kuasa

penjualan serta
pemasaran barang
dan/atau jasa yang

Penyelenggaraan suatu
urusan

Kewajiban
Agen meliputi:

(1) bertindak atas


nama

dan

tunduk

pada

prinsipal,
(2)

bertindak

dalam lingkup
kewenangan
atau kekuasaan
yang
didelegasikan

Hak dan Kewajiban


Pemberi Kuasa dan
Penerima Kuasa akan
menimbulkan akibat
hukum. Akibat hukum,
yaitu timbulnya hak dan
kewajiban para pihak.
Kewajiban penerima kuasa
disajikan berikut ini.
Melaksanakan
kuasanya dan bertanggung
jawab atas segala biaya,
kerugian, dan bunga yang
timbul dari tidak
dilaksanakannya kuasa itu.
Menyelesaikan urusan

sistem
usaha
yang
terekam dalam bentuk
buku pegangan yang
sebagian isinya dalam
rahasia usaha.
- Dalam
kasus
tertentu
berhak
mendapatkan
rumus, resep, desain dan
program khusus.
- Hak cipta atas sebagian
dari hal diatas bisa dalam
bentuk
tertulis
dan
terlindungi
dalam
undang-undang
hak
cipta.
Hak
franchisee
adalah menerima lisensi,
sedangkan kewajibannya
adalah membayar royalti
kepada franchisor dan
menjaga kualitas barang
dan
jasa
yang
difranchise.

bahwa hal tersebut


tidak diperkenankan
dalam

kesepakatan

yang diambil para


pihak
-

Berhak

untuk

melakukan
pengawasan,
menerima

laporan

secara berkala dari


licensee
-

Dapat

menuntut

pembatalan

b.

lisensi,

oleh prinsipal,
(3) melaksanakan
kewajibannya
dengan
kepedulian dan
ketekunan,
(4)

menghindari

konflik

antara

kepentingan
pribadinya dan
para prinsipal,
dan
(5)

segera

apabila si penerima

menyerahkan

lisensi

ke semua uang

tidak

melaksanakan

yang

perjanjian

dikumpulkan

sebagaimana

atas

mestinya

prinsipal.

Penerima

Lisensi

(Licensee)
-

mengetahui
konsumen akhir
dari
produkproduknya;
Distributor
Bertanggung
jawab
atas
keamanan
pembayaran
barangbarangnya untuk
kepentingan
sendiri

nama

Kewajiban
prinsipal

Mendapatkan

meliputi:

jaminan penggunaan

memberikan

HKI

kompensasi

yang

(1)

yang telah mulai


dikerjakannya pada waktu
pemberi kuasa meninggal
dan dapat menimbulkan
kerugian jika tidak segera
diselesaikan.
Bertanggung jawab
atas segala perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja
dan kelalaian-kelalaian
yang dilakukan dalam
menjalankan kuasanya.
Memberi laporan
kepada pemberi kuasa
tentang apa yang telah
dilakukan, serta memberi
perhitungan segala sesuatu
yang diterimanya.
Bertanggung jawab
atas orang lain yang
ditunjuknya sebagai
penggantinya dalam
melaksanakan kuasanya:
1. bila tidak diberikan
kuasa untuk menunjuk
orang lain sebagai
penggantinya
2. bila
kuasa
itu
diberikan
tanpa
menyebutkan orang
tertentu,
sedangkan

dilisensikan

dari

kepada

agen

cacat

atau

sesuai

yang

hukum

gugatan dari pihak

telah

ketiga

disepakati, dan

(clausula

vrijwaring)
-

(2)

Memberikan
persetujuan

agen
atas

klaim,
kewajiban dan

permintaan

biaya

pencatatan perjanjian

dikeluarkan

lisensi

dalam

pada
Jenderal

HKI dalam Daftar


Umum

dan

diumumkan

dalam

Berita Resmi
Berhak

untuk

menggunakan

HKI

yang

dilisensikan

sesuai
perjanjian

dengan
lisensi

yang ada
-

terhadap

pengajuan

Direktorat

membebaskan

Berhak menuntuk
pembeyaran kembali

yang

orang yang dipilihnya


ternyata orang yang
tidak cakap atau tidak
mampu (Pasal 1800
s.d. Pasal 1803 KUH
Perdata).
Hak
penerima
kuasa adalah menerima
jasa dari pemberi kuasa.
Hak pemberi kuasa adalah
menerima hasil atau jasa
dari penerima kuasa.

Kewajiban pemberi kuasa


adalah
menjalankan
a. memenuhi
perjanjian
yang
kewajiban yang
telah dibuat antara
diberi
yang
penerima
kuasa
diberikan
dengan
pemberi
kuasa;
prinsipa
b. mengembalikan
persekot dan biaya
yang
telah
dikeluarkan
penerima kuasa;
c. membayar
upah
kepada penerima
kuasa;
d. memberikan ganti
rugi
kepada

bagian royalty yang


telah

dibayarkan

olehnya

kepada

pemberi lisensi yang


mereknya kemudian
dibatalkan
-

Berhak
mengadakan
perjanjian
licence,
untuk

subyaitu

hak

memberikan

lisensi kepada pihak


ketiga

sesuai

perjanjian
2.

Kewajiban

a. Pemberi

Lisensi

(Licensor)
Kewajiban
pemberi
adalah
apa

yang

dari
lisensi
memenuhi
menjadi

hak penerima lisensi.


b.

Penerima Lisensi
Kewajiban

dari

penerima
kuasa
atas kerugian yang
dideritanya
sewaktu
menjalankan
kuasanya;
e. membayar bunga
atas persekot yang
telah dikeluarkan
penerima
kuasa
terhitung
mulai
dikeluarkannya
persekot tersebut
(Pasal 1807 s.d.
Pasal 1810 KUH
Perdata).

penerima

lisensi

adalah
apa

memenuhi

yang

menjadi

hak pemberi lisensi.


6

Bentuk dan
Substansi
Perjanjian

bentuk

franchise

Perjanjian

atau

lisensi

waralaba

sebagaimana di atas,

yaitu bentuknya tertulis.

dapat memuat hal-hal

Perjanjian

sebagai

perjanjian

ini

dibuat

berikut:

dalam Bahasa Indonesia

(Beberapa bagian dari

dan terhadapnya berlaku

Perjanjian

ini

Hukum

memanfaatkan

isi

Indonesia. Sebelum

perjanjian

membuat

software komputer)

perjanjian

lisensi

.Hak-hak

yang

frenchisor atau pemberi

diberikan

dalam

waralaba

lisensi.

tertulis

tersebut

wajib

menyampaikan

keterangan tertulis secara

Ruang
lingkup lisensi.

benar kepada frenchisee


atau penerima waralaba,

Jangka waktu lisensi.

Pembatasa

Berikut adalah
hal-hal yang
terdapat dalam
perjanjian
distributor
1. Nama dan
alamat lengkap
pihak-pihak
yang membuat
perjanjian
2. Maksud dan
tujuan perjanjian
3. Status
keagenan,
apakah sebagai
distributor
tunggal atau
tidak
4. Jenis barang
dan/atau jasa
yang
diperjanjikan
5. Wilayah
pemasaran
6. Hak dan
kewajiban
masing-masing

Pada prinsipnya
kontrak keagenan
ini berisikan halhal sebagai
berikut :
Pengangakatan
keagenan
Hak dan
kewajiban
prinsipal
Hak dan
kewajiban agen

Di dalam Pasal 1793 KUH


Perdata ditentukan bentuk
perjan.jian pemberian
kuasa.
Pemberian kuasa dapat
dilakukan dengan akta
autentik, dalam bentuk
tulisan di
bawah tangan, dan dengan
lisan. Pemberian kuasa
dengan akta autentik
adalah
suatu pemberian kuasa,
yang dibuat antara
pemberi kuasa dan
penerima kuasa,
artinya perjanjian kuasa
itu dibuat di muka dan di
hadapan notaris.
Pemberian
kuasa dalam bentuk
tulisan di bawah tangan
merupakan perjanjian
pemberian kuasa yang
dibuat secara tertulis
antara pemberi kuasa dan
penerima kuasa.

mengenai

n pengalihan dan

hal-hal

sublisensi

berikut:
1. Identitas

pemberi

waralaba,

berikut

Hak

atas Source Code.

keterangan

mengenai

(bagi lisensi

kegiatan

usahanya

Software computer)

termasuk

neraca

dan

atas penemuan

daftar rugi laba selamalamanya

dua

tahun

pembayaran
atas

kekayaan

Pelatihan.

atau

Jaminan/

intelektual

Warranties

penemuan atau ciri khas


usaha

Ketentuan

terakhir
2. Hak

Pemilikan

yang

menjadi

a.

Lis
ensor akan

objek waralaba
3. Persyaratan yang harus

inspeksi

dipenuhi oleh penerima

waralaba

Hak

Layanan

4. Bantuan atau fasilitas

pendukung dan

yang

pemeliharaan

ditawarkan

dari

pihak
7. Kewenangan
8. Jangka waktu
perjanjian
9. Cara-cara
pengakhiran
perjanjian
10. Cara-cara
penyelesaian
perselisihan
11. Hukum yang
dipergunakan
12. Tenggang
waktu
penyelesaian
13. Prinsipal
hanya dapat
menunjuk satu
distributor
tunggal atas
pemasaran
produk dan jasa
sejenis atas
wilayah tertentu
14. Perikatan
antara prinsipal
dengan
distributor.
Distributor
tunggal barang
dan/atau jasa
produksi luar
negeri harus

Perjanjian pemberian
kuasa secara lisan
merupakan
perjanjian
keagenan
pemberian kuasa,
artinya pihak pemberi
kuasa memberikan kuasa
Wilayah
secara lisan kepada
penerima
berlakunya
kuasa tentang hal yang
keagenan
dikuasakannya.
Isi pemberian kuasa
ditentukan oleh pihak
Spesifikasi
pemberi kuasa. Pemberi
kuasa biasanya
produk yang akan
memberikan kuasa kepada
penerima kuasa untuk
dijual oleh agen
mewakilinya, baik di luar
pengadilan maupun di
muka pengadilan. Suatu
Tentang paten
contoh pemberian kuasa di
dan merek barang
luar
pengadilan, yaitu
yang akan dijual
penerima kuasa
dikuasakan untuk
menandatangani perjanjian
Tentang komisi
kredit. Ini disebabkan
pemberi
kuasa pada saat
atau harga barang
akan menandatangani
perjanjian
kredit
tidak berada di
Target yang
tempat. Sehingga
penerima
kuasa yang
harus di capai oleh
mewakili
agen
Masa berlaku

pemberi

waralaba

kepada

penerima

mengungkap
informasi rahasia

waralaba
5. Hak

dan

kewajiban

penerima waralaba

dan perjanjian waralaba.


7. Hal-hal lain yang perlu
diketahui oleh penerima
waralaba dalam rangka

waralaba
keputusan

perjanjian
(pasal

menteri

perindustrian

dan

perdagangan

nomor:

259/ MPP/ Kep/ 7/ 1997


tentang ketentuan dan
tata

cara

pelaksanaan

Pengakhir
an perjanjian

6. Cara-cara dan syarat


pengakhiran, pemutusan

Denda
atas pelanggaran

pemberi waralaba dan

pelaksanaan

Tidak

Masalah
khusus lain.

berbentu
perjanjian yang
dilegalisir notary
public dan surat
keterangan dari
atase
perdagangan
Republik
Indonesia atau
pejabat kantor
perwakilan
Republik
Indonesia di
negara prinsipal
15. Perikatan
antara prinsipal
dengan
distributor,
distributor
tunggal, barang
dan/atau jasa
produksi dalam
negeri harus
berbentuk
perjanjian yang
dilegalisir
notaris

Pelayanan purna
jual
Kemungkinan
pengangkatan sub
agen

menandatangani perjanjian
kredit tersebut. Begitu
juga di pengadilan,
pemberi
kuasa menguasakan
kepada seorang pengacara
untuk mewakilinya di
pengadilan.
Ini disebabkan kurangnya
kemampuan dan
pengetahuan dari pemberi
kuasa dalam
bidang hukum. Pemberi
kuasa merasa tenang dan
aman dalam
menperjuangkan
hak-haknya di pengadilan
apabila yang mewakilinya
mempunyai kemampuan
dan
pengetahuan hukum yang
luas. Sehingga, pada
gilirannya ia akan
mendapatkan
hak yang dituntutnya di
pengadilan. Biasanya surat
kuasa yang dibuat antara
pemberi kuasa dan
penerima kuasa, baik di
luar pengadilan maupun di
pengadilan
merupakan surat kuasa
khusus.

pendaftaran

usaha

waralaba)
8.

Pencatatan

Setelah perjanjian
franchise ditanda tangani
oleh para pihak, maka
penerima waralaba wajib
mendaftarkan perjanjian
franchise atau waralaba
beserta keterengan
tertulis pada Departemen
Perdagangan dan
Perindustrian c.q.
Pejabat yang
berwenang menerbitkan
surat tanda pendaftran
usaha waralaba
(STPUW) untuk
memperoleh STPUW.
Tujuan pendaftaran ini
adalah untuk
kepentingan pembinaan
dan pengembangan
usaha dengan cara
waralaba.

Perjanjian lisensi wajib


dimohonkan
pencatatannya pada
Ditjen dengan dikenai
biaya dan akibat
hukum dari pencatatan
perjanjian lisensi
berlaku terhadap pihak
yang bersangkutan dan
terhadap pihak ketiga

Setelah
Setelah perjanjian
Pencatatan dilakukan
perjanjian
disusun dan
dalam Pemberian kuasa
disusun dan
ditandatangani,
dengan akta umum yang
ditandatangani,
perjanjian itu
mana adalah suatu
perjanjian itu
harus didaftarkan
pemberian kuasa
harus
kepada
dilakukan
didaftarkan
Kementerian
antara pemberi kuasa dan
kepada
Perdagangan
penerima kuasa dengan
Kementerian
melalui direktur
menggunakan akta notaris
Perdagangan
bina usaha dan
atau akta notariel. Artinya
melalui direktur
pendaftaran
bahwa pemberian kuasa
bina usaha dan
perusahaan untuk
itu dilakukan di hadapan
pendaftaran
mendapatkan surat
dan di
perusahaan
tanda pendaftaran
muka Notaris. Dengan
untuk
(STP). Paling
demikian pemberian kuasa
mendapatkan
lama lima hari
mempunyai kekuatan
surat tanda
setelah pengajuan
pembuktian yang
pendaftaran
pendaftaran,
sempurna
(STP). Paling
apabila disetujui,
lama lima hari
direktur bina
setelah
usaha dan
pengajuan
pendaftaran akan
pendaftaran,
mengeluarkan
apabila disetujui, STP yang berlaku
direktur bina
selama dua tahun
usaha dan
dan dapat
pendaftaran
diperpanjang.
akan
Pemegang STP

mengeluarkan
STP yang
berlaku selama
dua tahun dan
dapat
diperpanjang.
Pemegang STP
memiliki
kewajiban untuk
melaporkan
kegiatan
usahanya setiap
enam bulan
kepada Direktur
Bina Usaha dan
Pendaftaran
Perusahaan.

memiliki
kewajiban untuk
melaporkan
kegiatan usahanya
setiap enam bulan
kepada Direktur
Bina Usaha dan
Pendaftaran
Perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai