PERKAPALAN
NEGERI
SURABAYA
TEKNIK
PERMESINAN
KAPAL
52103
5. UJI LENGKUNG
( BENDING TEST )
POLITEKNIK
PERKAPALAN
NEGERI
SURABAYA
PRAKTEK UJI BAHAN
a. Face Bend (Bending pada permukaan las)
TEKNIK
PERMESINAN
KAPAL
52103
Dikatakan Face Bend jika bending dilakukan sehingga permukaan las mengalami
tegangan tarik dan dasar las mengalami tegangan tekan (gambar 4.1). Pengamatan
dilakukan pada permukaan las yang mengalami tegangan tarik. Apakah timbul retak
atau tidak. Jika timbul retak di manakah letaknya, apakah di weld metal, HAZ atau di
fussion line (garis perbatasan WM dan HAZ ).
Dikatakan Rote Bend jika bending dilakukan sehingga akar las mengalami tegangan
tarik dan dasar las mengalami tegangan tekan (gambar 4.2). Pengamatan dilakukan
pada akar las yang mengalami tegangan tarik, apakah timbul retak atau tidak. Jika
timbul retak dimanakah letaknya, apakah di weld metal. HAZ atau di fusion line (garis
perbatasan WM dan HAZ)
POLITEKNIK
PERKAPALAN
NEGERI
SURABAYA
c.
TEKNIK
PERMESINAN
KAPAL
52103
Dikatakan Side Bend jika bending dilakukan pada sisi las ( gambar 4.3 ). Pengujian ini
dilakukan jika ketebalan material yang di las lebih besar dari 3/8 inchi. Pengamatan
dilakukan pada sisi las tersebut, apakah timbul retak atau tidak. Jika timbul retak
dimanakah letaknya, apakah di Weld metal, HAZ atau di fusion line (garis perbatasan
WM dan HAZ).
POLITEKNIK
PERKAPALAN
NEGERI
SURABAYA
TEKNIK
PERMESINAN
KAPAL
52103
5.3 Material
1. Spesimen uji bending untuk face transversal bend (1 buah)
2. Spesimen uji bending untuk root transversal bend (1 buah)
POLITEKNIK
PERKAPALAN
NEGERI
SURABAYA
PRAKTEK UJI BAHAN
3. Batu gerinda kasar (1 buah)
TEKNIK
PERMESINAN
KAPAL
52103
5.4 Peralatan
1. Mesin Uji Bending
2. Gerinda tangan
3. Kacamata pelindung
4. Spidol
5. Kabel daya
6. Sarung tangan pelindung
7. Jangka sorong
8. Penutup telinga
5.5 Gambar Kerja
POLITEKNIK
PERKAPALAN
NEGERI
SURABAYA
PRAKTEK UJI BAHAN
Ambil spesimen, gerinda pada permukaan yang akan diamati
TEKNIK
PERMESINAN
KAPAL
52103
pada daerah weld
metal, HAZ, dan sedikit base metal. Panjang luasan yang digerinda sekitar 50 mm
(gambar 4.6)
Gerinda sudut-sudut spesimen sepanjang luasan di atas sehingga membentuk
radius
Dalam menggerinda, pertama kali gerinda dengan batu gerinda kasar terlebih
dahulu, setelah rata baru digerinda dengan batu gerinda yang halus.
Ulangi langkah di atas untuk seluruh spesimen.
2. Kodifikasi
Ambil spidol dan tandai tiap spesimen dengan kode sebagai berikut :
F. untuk spesimen face bend
R. untuk spesimen root bend
3. Pengukuran dimensi:
Ambil spesimen ukur dimensinya
Catat kode spesimen dan data pengukurannya pada lembar kerja
Ulangi langkah di atas untuk seluruh spesimen.
4. Pengujian pada mesin pengujian bending
Catat data mesin pada lembar kerja
Ambil spesimen dan letakkan pada tempatnya secara tepat
Atur beban dan berikan beban secara kontinyu
Ambil spesimen dan amati permukaannya. Bila terdapat cacat, ukur dan catat pada
lembar kerja bentuk, dimensi, tempat dan jenis cacat.
Ulangi langkah di atas untuk seluruh spesimen
Standar dimensi percobaan
Root bend
POLITEKNIK
PERKAPALAN
NEGERI
SURABAYA
TEKNIK
PERMESINAN
KAPAL
52103
Gambar 4.7 Spesimen root transversal bend tampak atas dan samping
Face bend
Gambar 4.8 Spesimen face transversal bend tampak atas dan samping
5.7 Hasil Pengujian dan Analisa
Tabel 4.1 Hasil pengamatan
Angle of Bend : 1800
No Penandaan
specimen dan
tipe bending
1
F
2
R
Lebar
(mm)
10,05
9,05
POLITEKNIK
PERKAPALAN
NEGERI
SURABAYA
TEKNIK
PERMESINAN
KAPAL
52103
5.8 Kesimpulan
Uji lengkung (bending test) merupakan salah satu bentuk pengujian untuk menentukan
mutu suatu material secara visual serta untuk mengetahui kualitas dari suatu
pengelasan dapat diketahui apakah pengelasan itu layak untuk dipakai atau tidak.
Hasil dari pengujian tersebut adalah sebagai berikut:
F diterima
R ditolak
POLITEKNIK
PERKAPALAN
NEGERI
SURABAYA
TEKNIK
PERMESINAN
KAPAL
52103
DAFTAR PUSTAKA
1. ASME section IX, Article 1, Edisi 2007
2. Budi, Prasojo, ST, 2002, Buku Petunjuk Praktek, Jurusan Teknik Permesinan
Kapal, PPNS.
3. M.M. Munir,[2000], Modul praktek Uji Bahan, Vol.1,Jurusan Teknik Bangunan
Kapal, PPNS.