PERADABAN BANGSA
Allah telah menciptakan manusia dalam dua jenis yaitu perempuan dan laki-laki dengan
memiliki kewajiban yang sama, yaitu untuk beribadah kepada Allah. Dia telah menempatkan pria
dan wanita pada kedudukannya masing-masing sesuai dengan kodratnya. Dalam beberapa hal,
sebagian dari mereka tidak boleh dan tidak bisa menggantikan yang lain.
Allah berfirman,
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Qs.
Adz-Dzaariyat: 56)
Wanita dan laki laki memiliki kedudukan yang sama. Dalam peribadatan, secara umum
wanita dan laki laki memiliki hak dan kewajiban yang tidak berbeda. Hanya dalam masalahmasalah tertentu, memang ada perbedaan. Hal itu Allah sesuaikan dengan naluri, tabiat, dan
kondisi masing-masing.Allah mentakdirkan bahwa laki-laki tidaklah sama dengan perempuan,
baik dalam bentuk penciptaan, postur tubuh, dan susunan anggota badan.
Allah berfirman,
Dan laki-laki itu tidaklah sama dengan perempuan. (Qs. Ali Imran: 36)
Oleh karena adanya perbedaan yang telah dijelaskan diatas, Allah mengkhususkan
beberapa hukum syari bagi kaum laki-laki dan perempuan sesuai dengan bentuk dasar, keahlian
dan kemampuannya masing-masing. Allah memberikan hukum-hukum yang menjadi
keistimewaan bagi kaum laki-laki, diantaranya bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum
perempuan, kenabian dan kerasulan hanya diberikan kepada kaum laki-laki dan bukan kepada
perempuan.
Ada seorang Mujahid yang meriwayatkan bahwa Ummu Salamah radhiyallahu anha berkata:
Wahai Rasulullah, mengapa kaum laki-laki bisa pergi ke medan perang sedang kami tidak, dan
kamipun hanya mendapatkan warisan setengah bagian laki-laki? Maka turunlah ayat yang
artinya, Dan janganlah kamu iri terhadap apa yang dikaruniakan Allah (Qs. An-Nisaa:
32) (Diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Imam Ahmad, Al-Hakim, dan lain sebagainya)
Saudariku, para wanita muslimah yang dikasihi Allah, maka hendaklah kita mengimani
apa yang Allahtelah takdirkan, bahwa laki-laki dan perempuan berbeda. Yakinlah, di balik
perbedaan yang sangat besar antara laki laki dan wanita ada hikmah yang sangat besar, karena
Allah adalah Dzat Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal segala sesuatu atas semua
ciptaan yang ada didunia ini. Dan Allah juga telah memberikan apa yang terbaik untuk di segala
kehidupan. Sebuah ujian yang diberikan oleh Allah kepada kita semata mata bukan Allah
membenci kita para wanita muslimah akan tetapi Allah sangatlah mencintai atas segala diri kita.
Dengan cobaan yang Allah berikan kita bahkan tahu apa yang terbaik dan harus
dilakukan demi mencapai derajat kemuliaan yang Allah telah janjikan. Salah satu bentuk
menjaga kehormatan wanita dari pandangan yang bukan mahramnya yaitu dengan berhijab.
Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam
Islam. Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap wanita muslimah.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah Taala:
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya. (Qs. An-Nuur: 31)
Mengenakan hijab yang telah dianjurkan oleh agama islam merupakan amalan amalan
yang harus dilakukan para wanita muslimah dan para generasi selanjutnya pula. Hijab
merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah).
Jadi merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam untuk
meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu dalam berbagai aspek kehidupan, salah
satunya adalah dalam masalah berhijab.
Sebagaimana Allah Azza wa Jalla berfirman: Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula)
bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian
mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai
Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. (Qs. AlAhzab: 36)
Dalam mengenakan hijab yang telah dianjurkan oleh agama islam sebenarnya banyak sekali
mempunyai keutamaan diantaranya:
1. Menjaga kehormatan.
2. Membersihkan hati.
3. Melahirkan akhlaq yang mulia.
4. Tanda kesucian.
5. Menjaga rasa malu.
6. Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.
7. Menjaga ghirah.
Ironisnya pada perempuan zaman sekarang yang telah menisbatkan diri pada islam telah
banyak sekali yang keluar dari jalan jalan islam tanpa mengenakan hijab seperti keluar ke
tempat tempat umum tidak mengenakan hijab sama sekali, bersolek dan banggamemperlihatkan
keindahan setiap lekuk tubuh perempuan sehingga menjadi pusat perhatian banyak orang
khususnya para laki-laki yang non mahram. Sehingga pada akhirnya ada anggapan bahwa
seorang wanita yang mengenakan hijab dan tidak mengenakan hijab tergantug pada diri masingmasing pribadi para wanita muslimah tersebut. Terkadang kita sulit membedakan antara
perempuan yang kafir dan muslimah karena hampir jauh tidak ada bedanya, serta kerudung yang
dipakai para wanita muslimah tak ubahnya hanya sebagai hiasan penutup kepala. . Seperti itulah
yang disebut dengan tabarruj model jahiliyah.
. Di zaman sekarang, tabarruj model ini merupakan hal yang sudah dianggap biasa, padahal
Allah dan Rasul-Nya mengharamkan yang demikian.
Allah berfirman: