Metode pelaksana
yang mengikuti prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau
standar yang telah diuji cobakan agar suatu pekerjaan selesai dengan baik dan waktu yang
tepat sesuai dengan rencana kerja ( Bestek ).
Tujuan mempelajarinya :
1.untuk mengetahui bagaimana tahap-tahap dalam pekerjaan pelaksanaan kontruksi sebuah
bangunan
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan secara umum metode pelaksanaan konstruksi
seperti sistem bottom up dan sistem top down.
2.cara pemancangan mini pile
Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk mendapatkan titik-titik yang akan
dipancang dan sesuai dengan gambar kerja.
Setelah didapatkan titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya diatur posisi atau
kedudukan dari crane.
Setelah itu dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat pada posisinya (Centre Line).
Jika tiang pancang telah pas (Centre) maka selanjutnya tiang pancang dipukul dengan
menggunakan hammer. Jika tiang pancang tersebut telah hampir tertancap seluruhnya
namun setelah dilakukan tes calendering (PDA Test) masih belum mencapai tanah keras,
maka tiang pancang disambung dengan menggunakan las.
Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil tes calendering (PDA Test) telah
menunjukkan nilai yang diinginkan atau telah mencapai tanah keras. Untuk mengetahui
tiang pancang telah mencapai tanah keras yaitu jika dipukul hammer (alat pemukul) akan
membalik.
Sisa tiang pancang yang muncul di permukaan tanah dipotong dan dibobok dengan
menggunakan alat potong, kemudian besi dari tiang pancang yang muncul disambungkan
ke balok Sloof dan Kolom.
Aktifitas menentukan final set(pile record)
- menggunakan kertas milimeter yang masih baru (tidak boleh berupa fotocopy)
- dengan pulpen supaya garis yang dihasilkan tidak terlalu tebal dan tidak luntur jika
terkenair dan oli, tidak boleh dengan spidol atau pensil yang memberikan garis yang tebal
sehingga menyulitkanpembacaan
garis
grafik
- pulpen harus dialasi acuan yang stabil dan tidak terpengaruh penurunan tiang saatdipukul
- arah penarikan pulpen harus sejajar dengan garis milimeter pada kertas
record/milimeter
- grafik yang diambil harus jelas, tidak terlalu rapat garis rebound-nya dan tidak miri
diambil
pencatatan
final
set
untuk
minimal
10
kali
pukulan
- jika tidak tercapai nilai final set yang ditetapkan, maka pemancangan harus dilanjutkan
dan diambil lagi final setnya pada lembar yang sama, sampai tercapai final set yang
ditetapkan.
Guna final set adalah
5.
- fungsi bowplank untuk membuat titik-titik as bangunan sesuai dengan gambar denah
bangunan yang diperlukan untuk penentuan jalur/arah pondasi dan juga sebagai dasar
ukuran tinggi/level/peil penentuan ketinggian lantai dalam rumah dengan permukaan
jalan.
- cara pemasangan bowplank
1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Siapkan kayu untuk pembatas.
3. Ukur bagian yang akan dikerjakan.
4. Tancapkan kayu pertama dengan menggunakan palu.
5. Pasang kayu penahan kayu utama dengan menggunakan paku.
6. Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran.
7. Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakaan dengan
menggunakn unting-unting supaya tegak.
8. Pasang tali pada batas bouwplank tadi sampai kayu berikutnya.
9. Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
10. Periksa kembali ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas.
- syarat pemasangan bowplank
Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah
2. Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang akibat
pelaksanaan
galian
3. Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda.
4. Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan
bouwplank lainnya.
5. Letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan
semua)
6. Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding
batubata.
6. Formwork atau bekisting merupakan sarana struktur beton untuk mencetak beton baik
ukuran atau bentuknya sesuai dengan yang direncanakan, sehingga bekisting harus mampu
berfungsi sebagai struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri, beton basah, beban
hidup dan peralatan kerja.
Persyaratan umum dalam mendisain suatu struktur, baik struktur permanen maupun
sementara seperti bekisting setidaknya ada 3 persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak patah ketika
menerima beban yang bekerja.
2. Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan bentuk /
deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.
3. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh tibatiba akibat gaya yang bekerja.
Cara pemasangan bekisting
1. Pengukuran lokasi pekerjaan dengan tepat berdasarkan gambar shop drawing
bekisting.
2. Selalu membersihkan bekisting sebelum dipasang, adanya kotoran pada dinding
bekisting dapat menimbulkan hasil cor beton tidak rapi, retak atau bahkan kegagalan
struktur.
3. Pemasangan menyesuaikan garis marka ukur yang telah dibuat.