LTM - Gangguan Tidur Lansia - Print
LTM - Gangguan Tidur Lansia - Print
REM.
2. Penyakit Paru
Penyakit asma dan hipoventilasi dapat menyebabkan sindrom apnea tidur obstruktif.
3. Gangguan Neurodegeneratif
Sekitar 30% pasien Alzheimer mengalami gangguan tidur seperti kurang tidur,
sering terbangun, bingung atau berjalan saat tidur, dan mengantuk di siang hari.
Penyakit agitasi nocturnal juga bisa menyebabkan insomnia.
Gangguan tidur pada pasien Parkinson yaitu nokturia, nyeri, kekakuan, sulit
penurunan
glukosa
dapat
(Miller, 2012)
yang dapat menghambat aliran udara dan menghentikan udara yang menuju paru-paru
(Roizen, 2009).
4. Sindrom Tungkai Gelisah (Restless Legs Syndrome) atau Sindrom Ekbom
Lansia dapat mengalami disfungsi neuromuscular yang berkaitan dengan tidur. Sindrom
ini ditandai dengan adanya dorongan yang kuat untuk memindah-mindahkan kaki dengan
cepat ketika mau jatuh tidur.
5. Gangguan Gerak Ektremitas Periodik atau Ritmik
6. Masalah Kesehatan Jiwa
Masalah kesehatan jiwa yang sering timbul pada lansia yaitu kecemasan (ansietas),
depresi, paranoid dan demensia.
7. Gejala nokturia, inkontinensia, sesak napas, nyeri perut, efek obat, perubahan hormonal
selama menopause, dan perubahan cuaca ligkungan.
II.
Referensi
Amir, Nurmiati. (2007). Gangguan Tidur pada Lanjut Usia: Diagnosis dan Penatalaksanaan.
Cermin Dunia Kedokteran No. 157.
Maryam, R. Siti. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika.
Miller, C.A. (2012). Nursing for Wellness in Older Adults: Theory and Practice, 6th Edition.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkin.
Prayitno. (2002). Gangguan Pola Tidur Pada
Kelompok
Usia
Lanjut
dan