Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP
Setelah penulis melakukan Asuhan Keperawatan langsung pada Ny. S dengan post
sectio caesarea indikasi panggul sempit di Ruang Baitunnisa 2 Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang dari tanggal 01-02 Juli 2013, maka sebagai langkah terakhir dalam penyusunan
makalah seminar ini dapat diambil beberapa kesimpulan dan memberikan saran yang dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemberian Asuhan Keperawatan pada pasien
khususnya pasien post operasi sectio caesarea.
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama empat hari dapat
disimpukan :
1. Pengkajian yang dilakukan sejak tanggal 27 April 2011 didapatkan data
subjektif sebagai berikut : Klien mengatakan belum berani bergerak dan
masih lemas, mengatakan nyeri pada lukanya, dan mengatakan ASI hanya
keluar sedikit. Sedangkan data objektif, antara lain : kesulitan bergerak,
lemah, keterbatasan rentang gerak, tremor, melambatnya gerakan, nyeri
bila gerakan pada daerah perut di daerah sekitar jahitan dengan skala 6
dengan waktunya sekitar 15 menit setelah gerakan, adanya luka insisi
sepanjang 12 cm, balutan bersih, terpasang kateter dan infus, Hemoglobin
= 12 g/dL, Leukosit = 13500 ul, Trombosit = 265000 ul, Hematokrit =
80
30,3, Suhu 37,20C, Nadi 84x/menit, puting menghitam, dan payudara
membengkak.
2. Diagnosa keperawatan, yaitu : intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan fisik dan nyeri; gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
dengan kontraksi uterus dan luka jahitan; resti infeksi berhubungan dengan
prosedur invasif, dan kerusakan kulit; serta inefektif laktasi berhubungan
dengan kurang pengetahuan dan perpisahan dengan bayi.
3. Rencana keperawatan, antara lain : kaji rentang pergerakan, bantu dalam
pemenuhan aktifitas sehari-hari sesuai kebutuhan, ajarkan latihan ROM

aktif/pasif, kaji karakteristik nyeri, berikan posisi yang nyaman, ajarkan


teknik relaksasi, kaji tanda dan gejala infeksi, berikan perawatan perineal,
kolaborasi pemeriksaan laboratorium, kolaborasi pemberian obat, kaji
isapan bayi, jika ada lecet pada putting, anjurkan klien breast care dan
menyusui yang efektif, dan berikan informasi untuk rawat gabung.
4. Implementasi yang sudah dilakukan, antara lain : mengkaji respon
pergerakan klien, mengajarkan klien ROM aktif, membantu klien untuk
beraktivitas, mengkaji karakteristik nyeri, memberikan posisi yang
nyaman, mengajarkan teknik relaksasi, mengkaji tanda / gejala infeksi,
melakukan perawatan perineum, dan melakukan breast care.
5. Dari tindakan yang dilakukan didapatkan evaluasi, yaitu : klien
mengatakan sudah mampu berakvitas namun masih memerlukan bantuan,
klien sudah mampu berdiri secara perlahan dan berjalan pelan-pelan, klien
81
mengatakan nyeri berkurang di sekitar perut, skala 4, klien mengatakan
merasakan nyaman, perineal bersih, balutan bersih, pembalut bersih, tidak
ada tanda-tanda infeksi, klien mengatakan akan berusaha menyusui
bayinya sendiri, payudara membengkak, produksi ASI meningkat, dan
payudara bersih.
B. Saran
1. Perawat
Hubungan antara perawat dan tim kesehatan lain, serta kerjasama perawat
dengan keluarga sangat diperlukan untuk membantu perkembangan
kondisi pasien ke arah lebih baik..
2. Mahasiswa
Sebelum ke lahan praktek hendaknya lebih memahami konsep kasus yang
terjadi di lapangan sehingga dapat lebih siap dalam menghadapi kasus dan
mengelola pasien berdasarkan konsep keperawatan.
3. Rumah Sakit
Rumah sakit sebaiknya memberikan atau menyediakan fasilitas alat-alat
pelaksanaan tindakan keperawatan yang lebih baik dan lebih lengkap.

Selain itu juga Rumah Sakit bisa memberikan pelayanan yang lebih baik
A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai