Anda di halaman 1dari 1

Gaji Pendamping Desa di Atas UMR

Pemerintah mengajak masyarakat untuk mendaftar sebagai pendamping desa. Para


pendamping akan diberi gaji di atas upah minimum regional (UMR) lantaran perannya yang
sangat penting bagi kesuksesan desa.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Marwan
Jafar mengatakan jumlah gaji bagi pendamping desa memang masih dibahas. Namun kisaran
gaji untuk pendamping desa di level kecamatan akan berkisar Rp3,5 juta. Lalu untuk gaji di
level kabupaten Rp7,5 juta dan pendamping di level provinsi Rp14 juta. Adanya perbedaan
gaji ini karena pertimbangan jangkauan kawasan yang luas di masing-masing level.
Kisaran gajinya seperti itu. Tentu harus di atas UMR karena tugas mereka kan berat juga.
Mendampingi desa agar dana desa dapat dikelola dengan baik, katanya seusai menutup
Rakornas Kemendes PDTT di Jakarta kemarin. Politikus PKB itu menjelaskan, yang akan
menggaji mereka adalah pemerintah pusat, sedangkan pemerintah daerah tidak perlu
menganggarkan tunjangan tambahan bagi pendamping desa ini.
Sementara itu, agaradapeningkatanpengetahuan dan keterampilan pendamping desa ini
selama di lapangan, Marwan mengatakan akan ada training of trainer (TOT) di level nasional,
provinsi, dan juga tingkat kecamatan. Dia menjelaskan, perekrutan akan dibuka secara online
dan pemerintah menerima calon pendamping desa dari lulusan strata 1 (S-1) dari segala
jurusan dan tidak ada batasan usia.
Marwan menuturkan, pemerintah menekankan pendamping desa yang berdedikasi,
berkemampuan untuk menggerakkan potensi dan memberdayakan program desa melalui dana
desa. Pendamping harus meningkatkan prakarsa, kesadaran, dan partisipasi masyarakat desa
dalam pembangunan yang partisipatif, ujarnya.
Ketika ditanya apakah pendamping desa bisa diangkat menjadi CPNS, Marwan mengatakan
hal tersebut tidak akan bisa terwujud karena keberadaan pendamping desa ini bersifat ad hoc.
Kinerja pendamping desa di seluruh daerah pengawasan, menurut Marwan, juga akan
dievaluasi setiap tahun.
Jika indikator kinerja mereka terlihat buruk, kementerian tidak segan-segan memecat dan
mengganti mereka dengan kader yang baru. Sementara Wakil Ketua Komisi II DPR Arif
Wibowo mempertanyakan mengapa total desa 74.000, tetapi pendamping desa yang akan
direkrut April ini hanya 16.000 orang saja. Jumlah pendamping desa yang kurang ini,
menurut dia, pasti akan berdampak negatif terhadap penyaluran dana desa.
Sumber : Koran Sindo
2 April 2015

Anda mungkin juga menyukai