Anda di halaman 1dari 11

KONSEP PENYUSUNAN DESAIN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

(Pengertian, Orientasi dan Komponen Utama Desain Pembelajaran


Bahasa Arab)

Makalah
Dipresentasikan dalam seminar kelas PBA (A)
Mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Bahasa Arab
Semester VI
Oleh :
Nur Istaqam
Finarti
Ico Kurniawati

Dosen Pembimbing
NURLAILA, M.Pd.

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
MUHAMMADIYAH BIMA
2015

KATA PENGANTAR

Al-Hamdulillah, puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkat rahmatnyalah kami dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan
judul konsep penyusunan desain pembelajaran bahasa arab. Shalawat
dan salam semoga tercurah kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad
saw. dan keluarganya, para shahabatnya serta kepada para pengikutnya
yang setia hingga di yaumil qiyamah. Teriring ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi untuk melengkapi materi makalah
ini.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan. Akhirnya, semoga dengan
adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan terutama
bagi mahasiswa STAI Muhammadiyah Bima.

Bima, 10 Februari 2015


Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ..

DAFTAR ISI.. ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah .. 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Desain Pembelajaran
3
B. Orientasi Desain Pembelajaran ..
3
C. Komponen Utama Desain Pembelajaran ..
4

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran ..

6
6

DAFTAR PUSTAKA 7

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya pendidikan dan sistem
pendidikan di Indonesia, seluruh elemen masyarakat, utamanya yang
terkait langsung dengan pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan
profesional untuk mengembangkan pendidikan. Selain itu, para pelaku
pendidikan juga diharapkan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan bersama sesuai dengan kebutuhan dan tantangan
pendidikan.
Bagi mahasiswa sebagai calon tenaga pelajar (guru), aktifitas
kegiatannya tidak dapat dilepaskan dari proses pembelajaran.
Sementara suatu proses pembelajaran itu merupakan suatu proses yang
sistematik, yang tiap komponennya sangat menentukan keberhasilan
belajar anak. Sebagai suatu sistem, proses belajar itu saling berkaitan
dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya.
Demikian pula halnya sistem pembelajaran pada mata
pelajaran tertentu, dimana tujuan sistem disini adalah untuk
menimbulkan belajar atau learning yang komponen-komponen
belajarnya adalah peserta didik, tujuan, metode dan evaluasi. Agar
proses pembelajaran mata pelajaran ini berjalan dengan baik, maka
salah satu yang perlu dibenahi adalah perbaikan kualitas tenaga
pengajarnya. Dengan perbaikan tenaga ini, guru paling tidak dapat
mengorganisir pembelajaran tersebut dengan jalan menggunakan teoriteori belajar, serta desain pembelajaran yang dapat menimbulkan minat
dan motivasi peserta didik.
Desain pembelajaran sangat penting dalam pelaksanaan
pembelajaran. Dengan adanya desain, maka seorang pendidik (guru)

dapat merencanakan proses pembelajaran dengan baik dan teratur.


Seorang guru harus menyadari bahwa proses dari desain adalah sangat
penting bagi dirinya. Dia juga harus tahu langkah-langkah dalam
melaksanakan desain pembelajaran. Sehingga, tujuan umum dari suatu
pembelajaran dapat tercapai, dan lebih dari itu juga dapat
meningkatkan perbaikan pelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumuskan masalah
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian desain pembelajaran?
2. Bagaimana orientasi desain pembelajaran?
3. Apa-apa sajakah komponen utama dari desain pembelajaran?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan pembahasan
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian desain pembelajaran.
2. Untuk mengetahui orientasi desain pembelajaran.
3. Untuk mengetahui komponen utama desain pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut
pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan
sebagai proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas
berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses
pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya. Sebagai ilmu,
desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi
pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang
memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan
mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan
kompleksitas. Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan
pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya
termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar.
Sementara itu desain pembelajaran sebagai proses menurut
Syaiful Sagala adalah pengembangan pengajaran secara sistematik
yang digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran untuk menjamin
kualitas pembelajaran. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa
penyusunan perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan konsep
pendidikan dan pembelajaran yang dianut dalam kurikulum yang
digunakan.

Dengan demikian dapat disimpulkan desain pembelajaran adalah


praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk
membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif
antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal
dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran, dan
merancang "perlakuan" berbasis-media untuk membantu terjadinya
transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar
yang sudah teruji secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa,
dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas.
B. Orientasi Desain Pembelajaran
Desain pembelajaran lazimnya dimulai dari kegiatan analisis
yang digunakan untuk menggambarkan masalah pembelajaran
sesungguhnya yang perlu dicari solusinya. Setelah dapat menentukan
masalah yang sesungguhnya maka langkah selanjutnya adalah
menentukan alternatif solusi yang akan digunakan untuk mengatasi
masalah pembelajaran. Seorang perancang program pembelajaran
perlu menentukan solusi yang tepat dari berbagai alternatif yang ada.
Selanjutnya ia dapat menerapkan solusi tersebut untuk mengatasi
masalah yang dihadapi. Evaluasi adalah langkah selanjutnya, sehingga
nantinya bisa mengetahui rancangan atau desain yang sesuai dengan
pembelajaran dan desain tersebut bisa diaplikasikan dalam proses
pembelajaran.
Secara garis besar desain pembelajaran terdiri dari lima langkah
penting, yaitu:
1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran yang efektif dan
efesien serta sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan belajar
peserta didik.
3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
4. Implementasi desain pembelajaran.

5. Implementasi evaluasi formatif dan sumatif terhadap program


pembelajaran.
Tujuan sebuah desain pembelajaran adalah untuk mencapai
solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan
sejumlah informasi yang tersedia. Dengan demikian, suatu desain
muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan suatu persoalan
yang dihadapi.
C. Komponen Utama Desain Pembelajaran
Komponen utama dari desain pembelajaran adalah:
1. Peserta didik
Dalam menentukan desain pembelajaran dan mata pelajaran
yang akan disampaikan perlu diketahui bahwa yang sebenarnya
dilakukan oleh para desainer adalah menciptakan situasi belajar yang
kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan peserta
didik merasa nyaman dan termotivasi dalam proses belajarnya.
Peserta didik sebelum dan selama belajar dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor baik fisik maupun mental, misalnya kelelahan,
mengantuk, bosan, dan jenuh.
2. Tujuan
Setiap rumusan tujuan pembelajaran selalu dikembangkan
berdasarkan kompetensi atau kinerja yang harus dimiliki oleh peserta
didik jika ia selesai belajar. Seandainya tujuan pembelajaran atau
kompetensi dinilai sebagai sesuatu yang rumit, maka tujuan
pembelajaran tersebut dirinci menjadi subkompetensi yang dapat
mudah dicapai.
3. Metode
Metode terkait dengan strategi pembelajaran yang sebaiknya
dirancang agar proses belajar berjalan mulus. Metode adalah caracara atau teknik yang dianggap jitu untuk menyampaikan materi ajar.
Dalam desain pembelajaran langkah ini sangat penting karena
metode inilah yang menentukan situasi belajar yang sesungguhnya.
Di lain pihak kepiawaian seorang desainer pembelajaran juga terlihat

dalam cara menentukan metode. Pada konsep ini metode adalah


komponen strategi pembelajaran yang sederhana.
4. Evaluasi
Konsep ini menganggap menilai hasil belajar peserta didik sangat
penting. Indikator keberhasilan pencapaian suatu tujuan belajar dapat
diamati dari penilaian hasil belajar. Seringkali penilaian dilakukan
dengan cara menjawab soal-soal objektif. Penilaian juga dapat
dilakukan dengan format non soal, yaitu dengan instrument
pengamatan, wawancara, kuesioner dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut
pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan
sebagai proses. Secara garis besar desain pembelajaran terdiri dari lima
langkah penting, yaitu analisis lingkungan dan kebutuhan belajar
peserta didik, merancang spesifikasi proses pembelajaran yang efektif
dan efesien serta sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan belajar
peserta didik, mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, implementasi desain pembelajaran, serta
implementasi evaluasi formaif dan sumatif terhadap program
pembelajaran.
Tujuan sebuah desain pembelajaran adalah untuk mencapai
solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan
sejumlah informasi yang tersedia. Adapun komponen utama dari desain
pembelajaran adalah peserta didik, tujuan, metode dan evaluasi.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kekurangan dan hal yang mungkin luput dari
pengamatan penyusun, untuk itu kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat konstruktif sangat kami harapkan. Akhir kata semoga makalah
ini dapat menjadi tambahan ilmu umumnya bagi pembaca, khususnya
bagi penyusun.

DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 1986. Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan
sistem. Bandung: Martiana.
Uno, Hamzah. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, Hamzah dan Abdul Karim Rauf. 2008. Desain Pembelajaran.
Gorontalo: Sultan Amai Press.
http://jamal-alfath.blogspot.com/search?q=Desain+Pembelajaran
https://sukmanotes.wordpress.com/?s=Desain+pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai