Anda di halaman 1dari 30

BAB I

DUCTING
I. PENDAHULUAN
i. Tujuan Praktikum
Pengujian pada instalasi ini bertujuan untuk menunjukkan cara cara
pengukuran tekanan total dan tekanan statik dan tekanan dinamik, kecepatan dan
laju aliran volume serta distribusi kecepatan aliran udara pada saluran.
(Asisten Laboratorium Fenomena Dasar. Job Sheet Praktikum Fenomena Dasar
2010, hal 7)
ii. Prinsip Kerja Ducting
Udara didistribusikan dengan menghubungkan bagian saluran tunggal
yang menyusun sistem ducting. Konfigurasi sistem ducting sering terlihat
menyerupai pohon dengan cabang yang terkoneksikan ke unit terminal dan
sistem ducting serta fan yang terletak di pangkal instalasi. Dari topologi, ducting
termasuk jaringan pohon /tree network. Realitanya, ductwork membentuk double
tree network karena fan terletak di tengah supply dan mengembalikan udara di
luar sistem. Ductwork merupakan saluran kerja yang akan menentukan efisiensi
pada suatu sistem ducting. Sambungan T, crosses, atau transisi biasanya
menghubungkan duct sections.
Salah satu persyarataan penting design sistem ducting adalah pressure
balancing. Tekanan sistem akan balance ketika tekanan fan sama dengan
penjumlahan penurunan tekanan melalui tiap cabang. Interpretasi yang berbeda
dari pressure balancing adalah penurunan tekanan perlu diseimbangkan pada
tiap persimpangan/junction. Jika penjumlahan penurunan tekanan didalam
cabang tidak sama dengan tekanan fan, sistem ducting akan secara otomatis
mendistribusikan kembali udara secara otomatis, yang akan berakibat aliran
udara tidak sesuai dengan rencana.
Mendesain sistem duct berarti menentukan ukuran duct dan memilih
sambungan dan fan. Menentukan ukuran duct tidak sama seperti menghitung

penurunan tekanan. Seperti terlihat pada gambar dibawah, fungsi utama ducting
adalah mendistribusikan conditioned air ke dalam ruangan.
Duct Sizing adalah ukuran duct untuk menghitung penurunan tekanan didalam
saluran duct.misalnya pada duct persegi dengan rumus :

D eq =

4 x luas panampang
=
perimeter

D 2
4
=D
D

( )

Duct Optimation adalah Optimasi saluran udara yang menyangkut harga-harga


saluran dan instalasi, penyekat, peredam suara, energy penggerak kipas dan
ruang yang dipakai. Dimana tujuannya untuk meminimumkan biaya.
Duct system
Mendistribusikan udara yang telah terkondisikan.

Menyediakan ventilasi
Menghasilkan noise
Mempengaruhi kenyamanan
Mempengaruhi kualitas udara di dalam ruangan

Gambar 1.1 Sistem Ducting pada Sistem AC


Pada pengujian ini arus aliran terjadi oleh tarikan kipas (fan) yang
terletak pada ujung kanan mesin. Selama udara mengalir terjadi tekanan total
dan tekanan statis pada saluran. Perbedaan tekanan ini digunakan untuk
menentukan kecepatan aliran serta laju aliran volume udara.
Biaya total = C = biaya awal + biaya operasi selama dipakai

Besar kecepatan aliran ini menentukan jenis aliran, yaitu aliran laminar
atau turbulen.Turbulensi yang terjadi dalam aliran akibat tingginya kecepatan
aliran dapat memperbesar bilangan Reynold dan bilangan Nusselt yang
kemudian meningkatkan perpindahan panas secara konveksi. Namun, semakin
tinggi kecepatan aliran berarti waktu kontak kedua fluida semakin singkat.
Berangkat dari kondisi ini, disusun hipotesa bahwa kenaikan kecepatan aliran
akan meningkatkan efektivitas suatu alat hingga pada suatu harga tertentu, dan
kemudian efektivitas tidak naik lagi melainkan turun. Pada penelitian ini akan
dilihat bagaimana pengaruh kenaikan kecepatan aliran terhadap efektivitas alat..
(Asisten Laboratorium Fenomena Dasar. Job Sheet Praktikum Fenomena Dasar
2010, hal 7)
Didalam pipa yang diletakkan mendatar, dialiri cairan dengan tekanan P1
(dipompa), kerapatan cairan Q dan kecepatan c1.

Gambar 1.2 Tabung Pitot Tube


Ketika cairan sampai di penampang akan bentrok dengan rintangan di
titik 2. Disini aliran cairan akan berhenti c 2 = 0, melewati titik bentrok di
rintangan 2 dibuat garis referensi N.N, maka z1 = z2 dan persamaan spesifik
energi Bernoulli menjadi
p1 c12
p

2
Q
2
Q
Dititik bentrok cairan dan rintangan 2 tekanannya lebih tinggi dari pada
tekanan cairan disekitarnya, sebab energi kecepatan di titik tersebut diubah
menjadi energi tekanan.
3

Gambar diatas menunjukkan bahwa yang bertindak sebagai rintangannya


adalah suatu pipa yang dibengkokkan siku-siku dan kedua ujungnya terbuka,
salah satu sisinya ditempatkan sedemikian rupa hingga kedudukannya melawan
arah aliran zat cair. Yang lainnya adalah suatu pipa yang terbuka ujung-ujungnya
dan dipasang sedemikian rupa pada dinding saluran supaya kecepatan aliran zat
cair tidak mempengaruhinya.
Yang terlihat pada gambar adalah hasil pengukuran dan penjelasannya,
dari sini didapat selisih kedua ketinggian h2 dan h1 yang besarnya sama dengan
kecepatan aliran zat cair di dalam saluran, diperoleh persamaan umum kecepatan
aliran

c 2 g .h
(Fritz Dietzel, 5-6)
Pada saat sekarang ini banyak aplikasi didalam kehidupan sehari-sehari
yang menggunakan prinsip kerja ducting. Seperti halnya pada mal-mal yang
menggunakan AC Center (terpusat) yang dalam pembagian udara dari AC
tersebut menggunakan prinsip kerja yang sama dengan percobaan ducting pada
saat praktikum, yaitu menggunakan cerobong dalam distribusi udaranya, dan
menggunakan fan atau kipas axial untuk mendorong udara tersebut. Selain itu
pada dapur rumah-rumah modern yang menggunakan hexos untuk menyedot
asap ataupun uap hasil pembakaran dari masakan. Prinsip kerja hexos ini juga
sama dengan prisip kerja ducting, namun bedanya dari AC tadi adalah
kebalikannya, karena fungsi dari hexos ini untuk menyedot udara.

Gambar 1.3 (a) Hexos

(b) Econet

Contoh lainnya adalah econet. Econet merupakan suatu fungsi sistem


pengendali udara didalam eu (alat pengendali udara). didalam konsep econet
semua fungsi energi seperti pengendali panas, pemanasan dan pendinginan
digabungkan kedalam satu sirkuit umum. keuntungan dari system ini adalah
tidak ada kebocoran aliran udara antara udara masuk dan keluar. unit pemasukan
dan pengeluaran udara dapat dipisahkan satu sama lain, memberi angka
pengendalian panas dan unit penanganan yang lebih mudah. alat ini dapat
digunakan untuk pengendalian suhu baik didialam dan diluar dengan air flow
range sebesar 0.5 sampai 34 m3/s.
iii. Rumus Perhitungan
Pengukuran Tekanan Total dan Tekanan Statik
Dari persamaan Bernoulli:
1
2
P . v+ mV +mgh=constant
2
P+

g1
2
V =constant
g2

PS +

.V 2
=Pt
2g

Pv =Pt + P S

dimana

Pv

Tekanan

total dan tekanan statik yang

dinamis (perbedaan antara tekanan


menghasilkan

tekanan

yang

disebabkan oleh aliran fluida)


Pt = Tekanan Total (tekanan yang diperlukan untuk memberikan aliran secara
isentropic)
Ps = Tekanan Statik (tekanan yang besarnya sama pada suatu titik dalam segala
arah dan tidak bergantung pada orientasinya, apabila fluida dalam keadaan
setimbang)
a. Penentuan kecepatan aliran udara

V
dimana,

2 g Pt Ps

V : kecepatan aliran fluida

: berat jenis fluida


g : percepatan gravitasi

untuk fluida kompresible, persamaan 2) perlu dikoreksi menjadi :

V 1 C

2 g Pt Ps

dimana C adalah faktor koreksi yang dapat ditentukan dari gambar 4. berikut
(ref. Mechanical measurement by thomas G. Beckwith). Pada pengujian ini
dianggap faktor koreksi C = 0, sehingga kecepatan aliran fluida (udara) dalam
ft/min adalah

V 1096,2

Pv

dimana Pv dan masing-masing dinyatakan dalam in H2O dan lb/ft3. sebaliknya


bila kecepatan aliran udara dinyatakan dalam m/sec, maka :

V 43,86

Pv

dimana Pv dinyatakan dalam in H2O dan dinyatakan dalam kg/m3.


Penyimpangan dengan kondisi standar (700 0F dan 29,92 Hg) dihitung dengan :

1,325.Pb
T 460

dimana

: massa jenis udara (lbm/Cu ft)


Pb : tekanan standar ( in Hg)
T : temperatur absolut ( 0F + 460 )


Hubungan massa jenis udara (
=g x

) dan berat jenis udara ( ) adalah :

dimana, g: percepatan gravitasi

b. Laju Aliran Volume


Laju aliran volume menyatakan gerakan fluida dengan volume tertentu persatuan
waktu
Q=VxA
Q = 3600 V A dimana : Q = Laju aliran volume dalam m3/jam
V = Kecepatan aliran udara dalam m/sec)
A = Luas Panampangf saluran dalam m2
II. ALAT DAN PROSEDUR PENGUJIAN
i. Bagian bagian alat beserta fungsinya yang digunakan dalam praktikum
Pada saat pengujian di laboratorium Fenomena Dasar, menggunakan
Ducting seperti pada gambar alat uji saluran dibawah ini.

Gambar 1.4 Perangkat Uji Saluran Udara

Keterangan :
1. Bench
Yaitu tempat atau meja dimana alat kerja untuk pengujian ducting ditempatkan.

Gambar 1.5 Bench


2. Center duct section
Penampang melintang bagian pusat atau tengah ducting.

Gambar 1.6 Center Duct Section

3. Duct section A & B


Penampang melintang bagian A dan B.

Gambar 1.7 Duct Section A & B


4. Centrifugal fan
Kipas sentrifugal yang berfungsi untuk menarik aliran udara yang masuk melalui
bagian ujung ducting.

Gambar 1.8 Centrifugal Fan


5. Fan stater
Tombol yang digunakan untuk mnghidupkan kipas sentrifugal.

Gambar 1.9 Fan Stater


6. Throtle plate
Plat yang digunakan untuk mengatur bukaan udara yang keluar dari kipas
sentrifugal (damper).

Gambar 1.10 Throtle Plate


7. Pitot satik tube.
Alat sensor yang digunakan untuk mengukur tekanan total dan tekanan static yang
dihubungkan pada manometer.

Gambar 1.11 Pitot Static Tube


8. Transvering Mech
Alat yang digunakan untuk menggerakkan secara mekanis sensor dari pitot tube
sesuai dengan koordinat titik yang hendak diinginkan

Gambar 1.12 Transvering Mech

9. Three thermometer
Thermometer yang digunakan untuk mengukur temperature aliran udara.

10

Gambar 1.13 Three thermometer


10. Inclined vertikal manometer dan stands
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan, dengan satuan in H2O

Low side

High side

Gambar 1.14 Manometer


11. Pressure conection
Saluran pipa yang digunakan sebagai penghubung antara sensor pengukur tekanan
(piezometer dan tabung piot) dengan manometer.

Gambar 1.15 Pressure conection


12. End duct section
Penampang pada bagian ujung ducting

11

Gambar 1.16 End duct section

13. Flow reduction screen


Plat yang digunakan untuk mengurangi aliran udara yang masuk pada ujung
ducting, dengan ukuran mesh tertentu.

Gambar 1.17 Flow reduction screen


14. Piezometer
Alat untuk mengukur tekanan statik.

Gambar 1.18 Piezometer

ii. Prosedur Pengujian


a. Pengukuran Tekanan Statik Piezometer (pengujian 1)

12

Untuk pengujian dengan piezometer ring, sebelumnya harus pipa-pipa


plastik pada dinding saluran prosedur sebagai berikut :
a. Sambung pipa pendek pada ssetiap dinding saluran (wall statik pressure
tap)
b. Pasang sambungan T (tee joint atau berbed tee) pada setiap pipa tersebut.
c. Hubungkan satu sama lain tiga buah pipa tersebut pada berbed tee
dengan sambungan pipa
d. Hubungkan dua sisi dari berbed tee yang terbuka dengan berbed tee lain
(berbed kelima).
e. Bagian dario berbed tee terakhir yang tersebut ini selanjutnya
merupakan piezometer ring yang dihubungkan ke manometer. (lihat
gambar berikutnya).

Gambar 1.19 Pengukuran Tekanan Statik dengan Piezometer


b. Pengukuran Tekanan Statik Tabung Pitot (Pengujian 2)
a. Hubungkan statik pressure connection dari tabung pitot ke bagian high
side manometer.
b. Geser tabung pitot tersebut dengan transvering mechanism hingga
posisinya ditengah-tengah saluran.
c. Mulai pengamatan tekanan manometer dari throtle plate dari terbuka
penuh hingga tertutup penuh secara bertahap setiap bukaan 100 %, 75 %,
50%, 25 % dan 0 % bagian.
d. Ulangi pengujian pada point c tersebut 3 kali.
e. Lepas sambungan pipa manometer dari tabung pitot.

13

f. Mati kan sambungan motor penggerak fan.


g. Analisa data pengamatan.
Adapun prosedur pengujian tekanan statik dengan kedua tersebut adalah
a. Lakukan leveling pada manometer.
b. Hubungan piezometer pada bagian highside manometer.
c. Buka penuh throtle plete (damper) dan menghidupkan motor penggerak
fan.
d. Biarkan sebentar (2 menit) sampai motor mencapai kecepatan penuh.
e. Baca penunjuk tekanan pada manometer mulai dari throtle plate terbuka
penuh hingga tertutup penuh secara bertahap setiap bukaan 100 %, 75 %,
50%, 25 % dan 0 % ( tutup penuh )bagian. Catat hasil pengamatan pada
tabel.
f. Ulangi pengujian pada point e tersebut 3 kali.
g. Lepaskan sambungan pipa manometer dari piezometer ring.
c.

Pengukuran Tekanan Total (Pengujian 3)

Adapun prosedur pengukuran tekanan total adalah sebagai berikut :


a. Hubungkan total pressure connection dari tabung pitot ke bagian high
side manometer.
b. Geser tabung pitot tersebut dengan transvering mechanism hingga
posisinya ditengah-tengah saluran.
c. Tutup penuh throtle plate dan hidupkan motor penggerak fan.
d. Biarkan sebentar (2 menit) sampai motor mencapai kecepatan penuh.
e. Baca penunjuk tekanan pada manometer mulai dari throtle plate tertutup
penuh hingga terbuka penuh secara bertahap setiap bukaan 100 %, 75 %,
50%, 25 % dan 0 % bagian. Catat hasil pengamatan pada tabel.
f. Ulangi pengujian pada point e tersebut 3 kali.
g. Matiakan sambungan motor penggerak fan.
h. Analisa data pengamatan.

14

d. Pengukuran Tekanan Dinamis (Pengujian 4)


Adapun prosedur pengukuran tekanan dinamis adalah sebagai berikut :
a. Hubungkan total pressure connection dari tabung pitot ke bagian low
side manometer.
b. Hubungkan statik pressure connection dari tabung pitot ke bagian high
side manometer
c. Geser tabung pitot tersebut dengan transvering mechanism hingga
posisinya ditengah-tengah saluran.
d. Tutup penuh throtle plate dan hidupkan motor penggerak fan, tunggu
sebentar selama 2 menit sampai motor mencapai kecepatan maksimum.
e. Baca penunjuk tekanan pada manometer mulai dari throtle plate tertutup
penuh hingga terbuka penuh secara bertahap setiap bukaan 100 %, 75 %,
50%, 25 % , dan 0 % bagian. Catat hasil pengamatan pada tabel.
f. Ulangi pengujian pada point e tersebut 3 kali.
g. Analisa hasil pengamatan.
e. Pengukuran Profil Kecepatan (Pengujian 5)
Adapun prosedur pengukuran profil kecepatan adalah sebagai berikut :
a. Lakukan pengujian point a. dan b. pada pengujian 3.
b. Buka penuh throtle plate dan hidupkan motor penggerak fan, tunggu
hingga mencapai kecepatan maksimum.
c. Geser tabung pitot dengan Transvering mechanism pada beberapa posisi
(16 titik) seperti ditunjukan pada gambar dibawah sebanyak tiga kali :

15

Gambar 1.20 Profil kecepatan dalam saluran


d. Baca tekanan kecepatan pada manometer untuk setiap posisi tabung pitot
dan mencatat hasil pengamatan dalam tabung.
e. Matikan motor penggerak fan.
f. Menggambar profil kecepatan aliran udara yang terjadi.
(Asisten Laboratorium Fenomena Dasar. Job Sheet Praktikum Fenomena Dasar
2010, hal 7)

16

III. DATA, PERHITUNGAN DAN ANALISA


i. Data Hasil Praktikum
a. Tekanan Statik
Tutup
penuh
0
0
0
0

Piezometer
Buka
Buka
25%
50%
0
-0.02
0
-0.02
-0.01
-0.02
-0.00333
-0.02

Posisi
Dumper
TS 1

Tutup
penuh
0

Tabung Pitot
Buka
Buka
25%
50%
-0.01
-0.02

TS 2
TS 3
TS rata-rata

0
0
0

Posisi
Dumper
TS 1
TS 2
TS 3
TS rata-rata

-0.01
-0.01
-0.01

-0.02
-0.02
-0.02

Buka 75
%
-0.05
-0.05
-0.06
-0.053333

Buka
penuh
-0.09
-0.1
-0.1
-0.096667

Buka 75
%
-0.05

Buka
penuh
-0.09

-0.05
-0.05
-0.05

-0.09
-0.09
-0.09

Buka 75
%
-0.05
-0.04

Buka
penuh
-0.08
-0.08

-0.04
-0.043333

-0.08
-0.08

Buka 75
%
-0.01
-0.01
-0.01

Buka
penuh
-0.01
-0.01
-0.01

-0.01

-0.01

b. Tekanan Dinamis
Posisi
Dumper
TS 1
TS 2

Tutup
penuh
0
0

TS 3
TS rata-rata

0
0

Tekanan Dinamis
Buka
Buka
25%
50%
-0.01
-0.02
-0.01
-0.02
-0.01
-0.01

-0.02
-0.02

c. Tekanan Total
Posisi
Dumper
TS 1
TS 2
TS 3

Tutup
penuh
0
0
0

TS rata-rata

Tekanan Total
Buka
Buka
25%
50%
0
0
0
0
0
0
0

17

d. Profil Kecepatan
X
6
8

Y
5
10
15
20

10

12

-0.07
-0.07
-0.08
-0.07

-0.07
-0.08
-0.09
-0.08

-0.07
-0.07
-0.07
-0.07

-0.06
-0.07
-0.06
-0.06

10

12

-0.07
-0.08
-0.09
-0.07

-0.07
-0.09
-0.09
-0.07

-0.06
-0.06
-0.07
-0.07

-0.06
-0.06
-0.06
-0.06

10

12

5
10
15
20

-0.07
-0.07
-0.08
-0.08

-0.07
-0.08
-0.09
-0.08

-0.06
-0.07
-0.07
-0.06

-0.06
-0.06
-0.06
-0.05

Rata-rata

10

12

5
10
15
20

-0.07
-0.073333
-0.083333
-0.073333

-0.07
-0.08333
-0.09
-0.07667

-0.063333
-0.066667
-0.07
-0.066667

-0.06
-0.063333
-0.06
-0.056667

X
Y
5
10
15
20

X
Y

ii. Perhitungan
1. Tekanan Udara Absolut

18

Pa = 1 atm = 76 cm Hg.
= ( 76 cm / l in ) x ( SGHg / SGH2O )
= ( 76/2,54 ) x (13,6/0,826 )
= 492,65 in H2O
Dimana : l in

2,54 cm

SGH2O = 0,826 kg/m3


SGHg

= 13,6 kg/m3

(Referensi, William. C. Reynolds, Termodinamika Teknik, 539)


2. Tekanan Statik
a. Dengan Piezometer (Bukaan Penuh)
Ps = -9,667x10 -2 in H2O
Pab = 492,65 + (- 9,667x10 -2)
= 492,553 in H2O
492,553
Ps absolut = 492,65 = 0,999803 atm
P = x skala terkecil manometer
= x 0,01
= 0,005 in H2O
Ps
100 %
Ps
RN =
0,005
100 %
- 9,667x10 -2

=
= -5,17 %
Keseksamaan k = 100 % + 5,17 % = 105,172414 %
b. Dengan Tabung Pitot (Bukaan Penuh)
Ps = - 0,09 in H2O
Pab = 492,65 + (- 0,09)
= 492,56 in H2O
Ps absolut

492,56
492,65

= 0,9998 atm.

19

P = x skala terkecil manometer


= x 0,01
= 0,005 in H2O
Ps
100 %
Ps
RN

=
0,005
100 %
- 0,09

=
= - 5,556 %
Keseksamaan k = 100 % + (- 5,556 %) = 105,555556 %
3. Tekanan Kecepatan (Bukaan Penuh)
Pv absolut = Pt absolut - Ps absolut
= 492,64 - 492,57
= 0,07 in H2O
Pv absolut =

0,07
-4
492,65 = 1,42088x10 atm.

P = x skala terkecil manometer


= x 0,01
= 0,005 in H2O
RN

Pv
x100%
Pv

=
keseksamaan

0,005
0,07

100
= 7,1428 %

= 100% - RN
= 100% - 7,1428 %
= 92,85714 %

4. Tekanan Total (Bukaan Penuh)


Pt = -0,01 in H2O
Pab = 492,65 + (- 0,01)
= 492,64 in H2O

20

492,64
492,65 = 0,999979702 atm.

Pt absolut =

Ps = x Skala terkecil
= x 0,01
= 0,005 in H2O
Ps
100 %
Ps
RN

=
0,005
100 %
- 0,01

=
= -50 %
Keseksamaan k = 100 % - (-50 %) = 150 %
5. Profil kecepatan
Profil kecepatan dalam in H2O gauge ditransformasikan ke in H2O
absolut, dan berikut adalah yang dipakai dalam pengolahan data adalah
diposisi x = 6 dan y = 5 (satuan dalam cm)
Pv absolut = 492,65 + 0,07
= 492,72 in H2O
6. Massa Jenis Udara
1,325 Pb


T 460

dimana :

Pb = 29,689
T = 80 0 F
1,325 . 29,689

80 460


maka :

= 0,0718 lbm/cu.ft
= 5,715 kg/m3

21

7. Berat Jenis Udara


=.g
= (5,715) . (9,81)
= 56,064 kg/m2 s2.
8. Kecepatan Aliran Udara
V 43,86

Pv

0,07
56,064

= 43,86 .
= 43,86 . 0,035335
= 1,54979 m/s
RN diperoleh dari perhitungan :
V V

Pv Pv

Pv

43,86

dimana :

Pv

0, 5

Sehingga :
v
Pv
Pv

43,86

2 56,064

0,07

0,005

0,5

= (11,0699) . (0,005)
= 0,05535

22

RN

v
. 100 %
v

0,05535
. 100 %
1,54979

= 3,57 %
Keseksamaan k = 100 % - 3,57 % = 96,4 %
9. Laju Aliran Volumetrik
Rumus perhitungannya :
Q=V.A
dengan

A=W.L

Sehingga :
Q=V.W.L
= 1,549 . 0,3 . 0,15
= 0,4649 m3/s
Q Q

V V

dimana :

Q V . A

A
V
V
2

dan

Q V . A

V
A
A
2

Q
Q
2
2
Q
V
A

A 2 V 2 V 2 A 2
=

Q
2

= (0,0452 x 0,055352) + (1,54979 2 . 0,0052)

Q
= 0.008139243 m3/s

23

RN

Q
x 100%
Q

0.008139243
0,4649

100
= 11.67098 %

Keseksamaan = 100% - RN = 100 % - 11.67098 % = 88.329 %

Untuk data selanjutnya, disajikan dalam bentuk program Ms. Excel.

Tabel Pengolahan Data


Piezometer
Posisi Dumper

Tutup
penuh

buka 25%

buka 50%

buka 75
%

buka penuh

Ps (in.H20)

0.00333333

-0.02

-0.053333

-0.0966667

492.65

492.646667

492.63

0.99999323

0.9999594

-150

-25

492.5966
7
0.999891
7
-9.375

100

250

125

109.375

492.55333
3
0.9998037
8
-5.1724138
105.17241
4

Ps Absolut
( in.H20)
Ps Absolut
( atm)
RN (%)
K (%)

Tabung Pitot
Posisi Dumper
Ps (in.H20)
Ps Absolut
( in.H20)
Ps Absolut
( atm)
RN (%)

Tutup
penuh
0

buka 25%

buka 50%

-0.01

-0.02

buka 75
%
-0.05

492.65

492.64

492.63

492.6

492.56

0.9999797

0.9999594

-50

-25

0.999898
5
-10

0.9998173
1
-5.5555556

buka penuh
-0.09

24

K (%)

100

150

125

105.55555
6

110

Tekanan Dinamis
Posisi Dumper
Ps (in.H20)
Ps Absolut
( in.H20)
Ps Absolut
( atm)
RN (%)
K (%)

Tutup
penuh
0

buka 75
%
-0.043333
492.6066
7

buka 25%

buka 50%

-0.01

-0.02

492.65

492.64

492.63

0.9999797

0.9999594

0.999912

0
100

-50
150

-25
125

-11.53846
111.53846

buka penuh
-0.08
492.57
0.9998376
1
-6.25
106.25

Tekanan total
Posisi Dumper

Tutup
penuh
0

buka 25%

buka 50%

buka 75
%
-0.01

buka penuh

Ps (in.H20)
Ps Absolut
( in.H20)
Ps Absolut
( atm)

-0.01

492.65

492.65

492.65

492.64

492.64

0.999979
7

0.9999797

RN (%)

-50

100

tak
terdefinisi
tak
terdefinisi

-50

K (%)

tak
terdefinisi
tak
terdefinisi

150

150

Kecepatan aliran udara dan laju aliran volumetric


X
Y
5

Parameter

10

12

Pc (in.H2O)

0.07

0.07

0.063333333

0.06

V (m/s)
V
RN (%)
K (%)
Q(m3/s)
Q

1.549758361
0.055348513
3.571428571
96.42857143
0.069739126
0.008139243

1.549758361
0.055348513
3.571428571
96.42857143
0.069739126
0.008139243

1.474114239
0.05818872
3.947368421
96.05263158
0.066335141
0.007821881

1.43479744
0.059783227
4.166666667
95.83333333
0.064565885
0.007661822

25

10

15

20

RN (%)
K (%)

11.67098506
88.32901494

11.67098506
88.32901494

11.79145909
88.20854091

11.86667187
88.13332813

Pc (in.H2O)
V (m/s)
V
RN (%)
K (%)
Q(m3/s)
Q
RN (%)

0.073333333
1.586228253
0.054075963
3.409090909
96.59090909
0.071380271
0.008296055
11.62233586

0.083333333
1.690924999
0.05072775
3
97
0.076091625
0.008757376
11.50898736

0.066666667
1.512409297
0.056715349
3.75
96.25
0.068058418
0.007981117
11.7268619

0.063333333
1.474114239
0.05818872
3.947368421
96.05263158
0.066335141
0.007821881
11.79145909

K (%)

88.37766414

88.49101264

88.2731381

88.20854091

Pc (in.H2O)
V (m/s)
V
RN (%)
K (%)
Q(m3/s)

0.083333333
1.690924999
0.05072775
3
97
0.076091625

0.09
1.757260806
0.0488128
2.777777778
97.22222222
0.079076736

0.07
1.549758361
0.055348513
3.571428571
96.42857143
0.069739126

0.06
1.43479744
0.059783227
4.166666667
95.83333333
0.064565885

0.008757376

0.009056715

0.008139243

0.007661822

RN (%)
K (%)
Pc (in.H2O)
V (m/s)
V
RN (%)
K (%)
Q(m3/s)
Q
RN (%)
K (%)

11.50898736
88.49101264
0.073333333
1.586228253
0.054075963
3.409090909
96.59090909
0.071380271
0.008296055
11.62233586
88.37766414

11.45307118
88.54692882
0.076666667
1.621878283
0.052887335
3.260869565
96.73913043
0.072984523
0.008451408
11.57972627
88.42027373

11.67098506
88.32901494
0.066666667
1.512409297
0.056715349
3.75
96.25
0.068058418
0.007981117
11.7268619
88.2731381

11.86667187
88.13332813
0.056666667
1.394372475
0.061516433
4.411764706
95.58823529
0.062746761
0.007501334
11.95493446
88.04506554

iii. Grafik dan Analisa Grafik

26

492.66
492.64
492.62
492.6

Piezometer

492.58

Tabung Pitot
Tekanan Dinamis

492.56

Tekanan Total

492.54
492.52
492.5
Buka Penuh Buka 75 % Buka 50 % Buka 25 %Tutup Penuh

Gambar 1.21 Grafik Hubungan Variasi Bukaan Dumper dengan Tekanan Absolut
Analisa grafik hubungan variasi bukaan dumper dengan tekanan absolute
Grafik diatas adalah menunjukkan besar tekanan statis (piezometer),
tekanan statis (tab. Pitot) dan tekanan kecepatan dalam variasi bukaan 100%, 75%,
50%, 25%, 0%, untuk bukaan 0% semua tekanan memiliki harga yang sama yaitu
492,65 in Hg atau 1 atm. Untuk pengukuran tekanan static dengan metode
piezometer dan tabung pitot memiliki harga yang berbeda, hal ini mungkin
disebabkan oleh

adanya kesalahan yang dilakukan oleh praktikan pada saat

membaca membaca nilai pada manometer. Pada grafik diatas dapat disimpulkan
bahwa Semakin besar bukaan pada sisi masuk dari fan maka tekanan dalam centre
duct section juga akan semakin bertambah besar.

27

1.8
1.75
1.7

1.65

10

1.6

15

1.55

20

1.5
1.45

20

1.4

15

1.35

10

1.3

5
6

10

12

Gambar 1.22 Grafik profil kecepatan

Analisa grafik profil kecepatan


Grafik untuk profil kecepatan berbentuk parabola dimana kecepatan maksimum
terdapat ditengah-tengah antara koordinat terkecil dengan koordinat terbesar.
Karena di sekitar pinggir dinding masih dipengaruhi gaya gesek.
Semakin besar tekanan kecepatan menghasilkan kecepatan yang lebih besar pula
dan semakin kecil tekanan kecepatan menghasilkan kecepatan yang lebih kecil
pula.
Untuk variasi posisi x dan y menghasilkan tekanan kecepatan yang berbedabeda.

28

0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2

kececpatan aliran
udara terhadap variasi
bukaan dumper

0.1
0

Gambar 1.23 Grafik Grafik Kecepatan Aliran Udara Terhadap Variasi Bukan Damper
Analisa grafik kecepatan aliran udara terhadap variasi bukaan dumper
Grafik diatas adalah grafik kecepatan aliran udara atau debit pada sebuah
saluran dengan variasi bukaan tertentu. Pada bukaan 0 % samai dengan 50% debit
aliran masih terlihat konstan pada angka 0, namun pada saat bukaan 50% dan 75%
terlihat kontras, kecepatan aliran udara meningkat ketika damper dibuka 50%
hingga dibuka penuh. Hal ini terlihat bahwa kecepatan dan luas mempengaruhi debit
suatu aliran fluida

29

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


i. Kesimpulan
1. Kecepatan aliran fluida yang paling besar terjadi ditengah saluran dan akan
berkurang bila mendekati kearah dinding saluran. Hal ini karena adanya
gesekan fluida terhadap dinding saluran.
2. Kecepatan dan debit fluida dipengaruhi oleh posisi bukaan damper.
Semakin terbuka posisi damper, maka kecepatan dan debit fluida akan
semakin besar.
3. Pt = Ps + Pv
4. Adanya ketidaktepatan data hasil percobaan yang disebabkan oleh :
a. Kesalahan atau kekurang tepatan pembacaan.
b. Posisi pitot berada ditempat yang kurang rata.
c. Kurang rapatnya piezometer pada bagian low side dan high side.
d. Posisi tabung pitot tidak tepat ditengah-tengah saluran.
ii. Saran
1. Sebelum melakukan percobaan sebaiknya mengkalibrasi posisi nol
manometer.
2. senantiasa melakukan pemeriksaan pada sambungan piezometer dengan
bagian low side dan high side untuk menghindari kebocoran.
3. pembacaan data sebaiknya dilakukan lebih dari satu orang praktikum.

30

Anda mungkin juga menyukai