Anda di halaman 1dari 71

PROFIL KOTA PALOPO 2012

SELAYANG PANDANG

GEOGRAPHICS POSITION
Palopo
City
represent
the
development area in north part of
South Sulawesi Province with wide
area 247,52 km2, total district area
as amount 9 and consist of 48 sub
district, have geography location
which more strategic with area
administration limited ; In north to
limited with Walenrang District
Luwu Regency, In South limited wit
Bua District Luwu.

LETAK GEOGRAFIS
Kota Palopo Merupakan wilayah pengembangan bagi anutara
Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas wilayah 247,52 km2, jumlah
wilayah kecamatan sebanyak 9 dan 48 Kelurahan, memiliki letak
geografis yang sangat strategis dengan batas administrasi wilayah
antara lain ; Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
Walenrang Kabupaten Luwu, Sebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Bua Kabupaten Luwu, Sebelah Timur berbatasan dengan
Teluk Bone, dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
TondonNanggala Kabupaten Toraja Utara.

KONDISI ALAM

Ketinggian Kota Palopo berkisar antara 0 - 1.000 meter dari permukaan


Laut. Wilayah Kota Palopo memiliki ketinggian 0 - 25 mdpl sekitar 31 %,
26 - 100 mdpl sekitar 4 %, 101 500 mdpl sekitar 27 %, 501 - 1.000 mdpl
sekitar 24 % dan 1.000 mdpl sekitar 14 %. Terdapat beberapa buah
sungai antara lain ; Sungai Boting dan Sungai Amassangan yang mengalir
di tengah Kota Palopo.

GEOMORPHOLOGY
Elevation
of
Palopo
City
approximate between 0 - 1.000
meter from sea surface. Palopo City
area have elevation 0 - 25 mdpl
around 31%, 26 - 100 mdpl around
4%, 101 - 500 mdpl around 27%,
501 - 1.000 meter around 24%, and
1.000 meter around 14%. Available
several of rivers between us ;
Boting
and
Amassangan
rivers
which to be flow in the middle of
Palopo City.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

IKLIM
Kondisi iklim di Kota Palopo sebagaimana daerah lain di Sulawesi Selatan adalah
iklim tropis yang terbagi dalam musim hujan dan musim kemarau, dimana musim
ini mempunyai batas yang nyata, secara umum suhu rata-rata di Kota Palopo

berkisar antara 280C - 320C dengan penyebaran temperatur bulanan hampir


merata sepanjang tahun. Curah hujan rata-rata kurun waktu 10 tahun terakhir
(2003 - 2011) berkisar antara 195,0 mm pada tahun 2003dan pada tahun 2011
berkisar antara 275,0 mm. Rata-rata curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
April dengan rata-rata sebesar 289,5 mm, sedangkan rata-rata curah hujan
terendah terjadi pada bulan Agustus dengan curah hujan sebesar 98,9 mm, hal ini
dipengaruhi oleh ekosistem laut Teluk Bone, akibat terjadinya perbedaan iklim
yang cukup ekstrim antara wilayah. Kondisi ini menjadikan komoditi tanaman
pangan dan hortikultura dapat diproduksi di Kota Palopo.

CLIMATE

Climate condition at Palopo City as well as other


region at South Sulawesi namely tropical
climate which divide in rainfall session have real
limited, generally the average temperature at
Palopo City to turn between 280C - 320C with
distributed monthly temperature in the long
years. The average of rain in 10 years old (2003
- 2011) to turn 195,0 mm on 2003 and 275,0 mm
0n 2011. Average of rain in highest occurred on
April as amount 289,5 mm, while average of rain
in lowest occurred on August as amount 98,9
mm, these case to fluent on sea ecosystem Bone
Bay, caused occurred of climated different which
enough extreme between area. These condition
become food plant commodity and horticulture
can to production at Palopo City.

AKSESIBILITAS
Bagaimana mencapai Kota Palopo.Karena letaknya yang strategis menjadikan Kota Palopo
dapat ditempuh dengan transportasi darat, laut dan udara. Transportasi darat dapat
ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum dan pribadi dengan jarak tempuh selama
7 jam dengan jarak 366 km.Transportasi laut dapat ditempuh dengan menggunakan kapal
laut dan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Ringgit.Transportasi udara dapat ditempuh melalui
Bandar Udara Hasanuddin menuju ke Bandar Udara yang berada di Kecamatan Bua
Kabupaten Luwu dan Bandar Udara Andi Djemma di Kota Masamba.

ACCESIBILITY

How achieve of Palopo City.


Because the
location which strategic become Palopo City can
achieve with land, sea and air transportations.
The land transportation can achieve with used
of general transportation and private with to
cover a distance during 7 hours with distance
366 km. Sea transportation can achieve with
used of ship and to ride at Tanjung Ringgit Port.
Air transportation through Hasanuddin Airport
to airport which available at Bua District Luwu
Regency and Andi Djemma Airport at Masamba
City.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

ADIPURA
Adipura merupakan penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah
Republik Indonesia terhadap Kota-Kota yang masuk dalam kategori
Kota bersih. Kota Palopo hingga saat ini telah mendapatkan piala
adipura sebanyak 6 kali, yaitu dimulai pada periode 2005 - 2006,
periode 2007 - 2008, periode 2008 - 2009 dan periode 2009 - 2010
Kota Palopo tidak ikut dalam perlombaan piala adipura karena pada
saat itu Kota Palopo dilanda banjir , namun pada tahun 2010-2011 ,
2011-2012 kembali memperoleh anugrah Adipura dari Pemerintah
Republik Indonesia sebagai kategori Kota sedang terbersih.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran dan partisipasi masyarakat
serta Pemerintah Kota Palopo dalam menjaga dan memelihara
kebersihan Kota.

ADIPURA
Adipura is an award given by the Government of the Republic of
Indonesiato the Cities that fall with in the City net. City Palopo to
date has received Adipura award 6 times, beginning in the period
from 2005 to 2006, the period from 2007 to 2008, the period from
2008 to 2009 and the period from 2009 to 2010 Palopo City did not
participate in the race Adipura award because at that time hit
Palopo City flooding, but in 2010-2011,2011-2012regain grace Verse
of the Government ofthe Republic of Indonesia as being the cleanest
category. This success can not be separated from the roleand
participation of the community and the City of Palopo in keeping and
maintaining the clean liness of the city.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

SEJARAH SINGKAT KOTA PALOPO


Palopo adalah ibukota terakhir Kerajaan Luwu, penafsiran nama Kota tersebut di atas
terdapat beberapa pendapat sebagai berikut :
a. Pada saat tiang penyangga mesjid Djami tua akan didirikan, terdapat lubang untuk
memasukkan tiang tersebut yang bahasa daerahnya di Paloppo, dari kata inilah asal
kata Kota Palopo
b. Secara tradisi masyarakat luwu, apabila ingin membangun suatu bangunan
pelaksanaannya dilaksanakan pada sore hari dan disuguhi manisan bernama Palopo
semacam beras ketan yang dimasak dan dimakan bersama air gula aren.
c. Tempat pembangunan mesjid Djami tua terdapat pohon mangga yang besar dan dalam
bahasa bugis disebut Paotoppo, dari sinilah asal mula Palopo
d. Makam raja-raja Luwu berbentuk piramida yang ditumbuhi pohon Kamoni, oleh
penduduk pohon tersebut dinamai pohon Palopo.
Dalam proses perkembangan berikutnya Ibukota Kerajaan Luwu berpindah dari Malangke
(Pattimang) oleh Raja Luwu ke-17 yaitu Labasolangi MatinroE Goa anak dari pati Sultan
Abdullah Raja Luwu ke-16. Kemudian pembangunan Kota Palopo dilanjutkan oleh putera
mahkota yang bernama Sattiaraja, Raja Luwu ke-18.
Perpindahan Ibukota didahului oleh pertikaian dalam tubuh kerajaan yakni antara Sultan
Abdullah dan Somba Opu yang memperebutkan tahta kerajaan.Sultan Abdullah didukung
oleh Makole Baebunta dan Somba Opu didukung oleh Maddika Ponrang yang berkedudukan
di Kamanre, sedangkan Maddika Bua adalah wilayah yang netral.
Dengan kondisi demikian masyarakat kerajaan hidup dalam ketidaktentraman akibat
diperintah oleh dua orang raja.Atas inisiatif Maddika Bua yang ke-9 yakni Opu Daeng Siba
mengundang keduanya untuk melaksanakan pesta makan ikan disebuah muara sungai
dikaki Gunung Sampoddo yaitu muara sungai Ratona. Oleh Maddika Bua kedua putra raja
tersebut yang bertikai diperintahkan untuk saling menikam, akan tetapi karena malu
keduanya hanya saling berpelukan dan menangis, lalu saling mempersilahkan untuk
memerintah Kerajaan Luwu. Sultan Abdullah yang pada akhirnya memerintah Kerajaan
Luwu sedangkan Patiaraja berangkat meninggalkan Kerajaan menuju ke kerajaan Gowa
yang akhirnya bergelar Somba Opu. Dengan didahului oleh pertikaian tersebut oleh
pemangku adat Luwu memilih wilayah netral untuk menempatkan Ibukota Kerajaan Luwu
yang pada akhirnya memilih ke Maddikaan Bua yang semula memutuskan wilayah Bastem,
akan tetapi karena pertimbangan wilayah tersebut jauh dari pelabuhan maka para
pemangku adat memilih wilayah pesisir dalam peradaban kemaddikaan Bua yaitu Kampung
To Luwu yang kemudian berubah menjadi Palopo.

THE BRIEFHISTORY OF PALOPO CITY


Palopo was the end capital of Luwu Kingdom, the translation of city name it above available
of several opinions as follow :
a. On the pillar of old mosque Djami would to built, available of hole for enter of pillar it
which the region language at Paloppo, from the word the source of Palopo City.
b. In traditionally of Luwu community, when desire to built of building the application it in
the afternoon and to give of sweethess to be name Palopo such as the glutinous rice
which to cook and to eat with sugarpalm.
c. Place of built the old mosque the Djami available of the big mango three which and in
bugisness language called Paotoppo, from here the source of Palopo.
d. Graves of Luwu King formed of pyramid which to growing of Kamoni tree, by population
the tree called of Palopo tree.
In the development process as follow it the capital of Luwu Kingdom to move from
Malangke (Pattimang) by Luwu King in 17th namely Labasolangi MatinroE the son from
Pati Sultan Abdullah the Luwu King in 16th. Then development of Palopo City to continue
by Crown-Prince which to be name Sattiaraja, the Luwu King in 18th. The moved of capita
to be first of all by conflict in kingdom namely between Sultan Abdullah and Somba Opu
which to fight for kingdom crown. Sultan Abdullah which support by Makole Baebunta and

Somba Opu to support by Maddika ponrang which position at Kamanre, so Maddika Bua
was the netral area.
With these condition the community of Kingdom life in not peace by cause the command of
two Kings. On initiative by Maddika Bua in 9th namely Opu Daeng Siba to invite of both it
for applied of Fish Eat Party in the river on Sampoddo Mountain namely Ratona River. By
Maddika Bua both of Kings sons it which to disagreement to command for each killing,
would but because shine the both of Kings just each lovely and to cry, so each present to
command of Luwu Kingdom. Sultan Abdullah which end of to command of Luwu Kingdom
while Patiaraja go to leave of Kingdom to Gowa Kingdom which end of called as Somba
Opu. with to start by conflict it, so the Luwu custom to choice of netral area for placement
of Luwu Kingdom Capital which end of to choice Maddikaan Bua which ths first all to
decision of Bastem area, would but because there are consideration about the area it which
so far from the port so the custom to choice of coast area in century of Maddikaan Bua
namely Kampung To Luwu which to change become Palopo.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

PUSAT KOTA DAN KAMPUNG PINGGIRAN

Bukti arkeologis menunjukkan bahwa pada masa awal pertumbuhan


dan perkembangan Kota Palopo, diidentifikasikan tiga kampung
utama
berdasarkan
frekuensi
dan
kualitas
artefak
yang
ditemukan.Identifikasi diperoleh dari telaan distribusi artefak pada
situs Kota Palopo.Kecenderungan distribusi temuan khususnya
keramik dapat menunjukkan kelompok situs permukiman di Kota
Palopo.

HISTORY DISTRICK AND VILLAGE

Archeology proof showed that in the first of all to growing and


development of Palopo City, to identified of three main village based
on frequency and quality of artifact which found it.
The
identification obtained from the studied of artifact distribution on
cluster Palopo City. The regent of found distribution especially
ceramic can to showed cluster at Palopo City.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

LALEBATA DAN KAMPUNG SEKITARNYA


Lalebata sebagai pusat Kota adalah kelompok situs tingkat pertama dalam
struktur Kota Palopo. Disekitar Lalebata, sedikit memasuki sektor barat
terdapat dua situs lain di pusat Kota, yaitu kampung Amassangan dan
Malimongan. Ketinggian lahan kawasan pusat Kota kurang lebih 4 m dari
permukaan laut.Luas areal keseluruhan sebagaimana batas akhir distribusi
keramik mendekati 10 ha.Temuan terdiri dari keramik, monumental
(mesjid, bekas alun-alun, bekas lokasi istana) dan pohon beringin.

LALEBATA AND AROUND


VILLAGES

Lalebata as the center City namely the cluster


group in first level at Palopo City. Around of
Lalebata, enter to west sector available of
other two cluster in center City, namely
Amassangan and Malimongan village.
The
elevation of area field in center City least 4 m
from the sea surface. The wide of area in all of
as well as end limited distribution of cerakic
near 10 ha.
Found consist of ceramic,
monumental (mosque, ex front yard, ex palace)
and banyan.

SURUTANGA (KAMPUNG RAKYAT)


Kampung Surutanga adalah kelompok situs tingkat kedua dalam struktur
kota Palopo. Kelompok situs ini meliputi daerah seluas kurang lebih 18 ha,
dengan pusat konsentrasi temuan arkeologis di Kampung Surutanga.Situs
Kampung Surutanga terletak dibagian Selatan pusat Kota, dekat muara
Sungai Amassangan, yaitu sedikit masuk daerah Amassangan dan
umumnya Kampung Surutanga.Kelompok situs ini memiliki tingkat
kepadatan dan temuan sangat tinggi dibanding situs lainnya.Letak titik
pusat Kluster ini kurang lebih 450 meter dari pantai Teluk Bone, tepatnya
dikompleks Jera Surutanga.Kompleks
Jera Surutanga merupakan
monumen arkeologi penting di Kampung Surutanga. Pada Kompleks Jera
Surutanga terdapat Kuburan La Manggu To Ciung, seorang intelektual
Luwu yang sangat dihormati pada zamannya.

SURUTANGA (SOCIELY VILLAGES)

Surutanga Village were the cluter group as second


level in Palopo City structure. These cluter group
include of region as wide least 18 ha, with
concentration central of archeology found at
Surutanga Village. The cluter of Surutanga Village

located in south part of central City, near of


Amassangan River, enter to Amassangan region and
generally of Surutanga Village. These cluter group
have the solid rate and the highest found compare
with other cluter. The location of cluter center point
least 450 meter from Bone Boy Beach, Jera
Surutanga Complex.
Jera Surutanga Complex
representthe important archeology monument at
Surutanga Complex available of La Manggu To
Ciungs grave, an intellectual of Luwu which more
respect in period it.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

SALEKKOE ( SEKKO )

Fitur Salekkoe terbuat dari gundukan tanah, berbentuk bulat


dengan diameter 8,5 m dan tinggi 1 m. Disekeliling pinggiran fitur
terdapat 6 tingkatan undakan yang nampak berfungsi sebagai
tangga. Dahulu fitur Salekkoe berfungsi sebagai tempat ujian fisik
dan mental Datu Luwu sebelum dinobatkan menjadi raja yang
berkuasa penuh dengan gelar Pajung Luwu .

SALEKKOE ( SEKKO )
Salekkoe fitur to make from land hillock,
oval form with diameter 8,5 m and high
1 m. In around of fitur available of 6
level with rise to function as stairs. The
first of all Salekkoe fitur to function as
the physic and mental test Datu Luwu
before to inaugurate become king which
to authority with title Pajung Luwu .

BINTURU ( KAMPUNG DALAM BENTENG )


Binturu adalah kelompok situs pemukiman tingkat ketiga dalam konteks
pertumbuhan Kota Palopo.Berdasarkan distribusi temuan arkeologisnya,
kampung Binturu dengan luas daerah kurang lebih 5 ha, terletak disektor
timur.Permukiman Binturu dilindungi benteng pertahanan yang terbuat
dari tanah, menyerupai parit.Tinggi rata-rata dinding benteng 2 m dan
lebar rata-rata 7 m.Panjang benteng kurang lebih 5 km, menghadap ke
pantai. Arah hadap benteng ini dicerminkan oleh makna nama benteng,
yakni benteng Tompotikka, Tompo artinya muncul, Tikka artinya matahari
atau panas.

BINTURU ( VILLAGE IN
FORTRESS )

Binturu were the cluter group of


housing in the third in growing
contex Palopo City.
Based on
distribution found of archeology it,
Binturu Village include of region as
wide least 5 ha, to be located of east
sector.
The housing of Binturu to
scape of depend of fort which made

from the land, such as canal. The


high in average of fort wall 2 m and
wide in average 7 m. The length of
fort least from 5 km, faced to beach.
The distance of these fort to reflect
by the mean of fort name, namely
Tompotikka fort, Tompo which mean
to rise, Tikka which mean sun or hot.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

SEJARAH DAERAH SAKRAL KOTA PALOPO


Selain pusat Kota dan kampung-kampung, Kota Palopo memiliki
daerah sakral yang penting dalam sejarah kerajaan Luwu, yaitu :

HISTORY OF THE PALOPO CITY SACRAL REGION

Beside the central city and village, Palopo City have sacral which important in
Luwu Kingdom history, namely

TANA BANGKALA

Situs pelantikan raja yang letaknya di sektor barat.Situs ini terdiri dari
tiga bagian dan membentuk segitiga.Salekkoe pada sisi utara dan pada
sisi selatan adalah pancai.Pada puncak segitiga terletak disebelah barat
disebut Mattirowalie. Jarak antara tiap bagian fitur adalah 300 m

BANGKALA LAND
The cluter of king inauguration which located at west sector. These cluter consist
from three part and form of triangle. Salekkoe on north side and south side
namely pancai. On triangle top located of west side called Mattirowalie. The
distance between every part the cluter as amount 300 m.

KOMPLEKS MAKAM RAJA LUWU ( LOKKOE )


Kawasan Lokkoe adalah cluter tertinggi dari semua situs penting di Kota
Palopo.Makam Lokkoe terletak di sektor barat wilayah Sabbamparu.Selain makam
utama yang berbentuk piramida, dibagian luar masih dalam kompleks makam raja
terdapat banyak makam bangsawan Luwu lainnya.
Didalam bangunan Lokkoe, dimakamkan sejumlah raja Luwu antara lain :
Latenripepang, Sultan Abdullah, Pattiware Petta Matinro-E ri Sabbamparu (raja
XXVII), Daeng Mabaro-E (putra mahkota raja XXVII) dan Andi Jelling (raja XXXV).
Selain raja, didalam bangunan Lokkoe terdapat pula makam Canning (orang
kesayangan) dan permaisuri raja.

COMPLEX MOUSELOUM OF KING LUWU ( LOKKOE)


Lokkoe area was the highest cluter from all of important cluter at Palopo City.
Lokkoe grave located in west sector Sabbamparu area. Beside main grave which
formed of pyramid, in out still in king grave complex available much of other
grave nobel.
In Lokkoe building, to grave as amount king Luwu between us : Latenripepang,
Sultan Abdullah, Pattiware Petta Matinro-E ri Sabbamparu (king XXVII), Daeng
Mabaro-E (crown prince king XXVII) and Andi Jelling (king XXXV). Beside

PROFIL KOTA PALOPO 2012

VISI DAN MISI KOTA PALOPO

VISI

Visi Pengelolaan Pembangunan Kota Palopo MENJADIKAN SALAH SATU


KOTA PELAYANAN JASA TERKEMUKA DI KAWASAN TIMUR INDONESIA .

VISION

Vision Of Management Development Palopo City BECOME ONE OF THE


LEADING CITY SERVICE AT INDONESIAN EAST AREA .

KEKUATAN

Dimensi spiritual, kultural dan modernisasi sebagai basis nilai dalam pembangunan Kota
Palopo.
Dukungan yang kuat dari masyarakat Kota Palopo.
Sumberdaya dan wewenang yang cukup.
Sumberdaya ekonomi yang menjadi risorsis bagi pembangunan Kota Palopo.
Tersedianya sejumlah asset dalam upaya mempercepat terbentuknya infrastruktur dan
suprastruktur Kota Palopo.

STRENGHT

Spiritual, cultural and modernization dimensions as the value basic in development of


Palopo City.
The strong support from community of Palopo City.
The resource and sufficient obligation.
The resource which become resource by development of Palopo City.
Available as amount asset in attempt acceleration formed of infrastructure and
suprastructure Palopo City.

PELUANG

Prospek pengembangan otonomi daerah


Dukungan pemerintah pusat
Terbukanya kerjasama disemua sektor pembangunan
Terbukanya akses bagi pengembangan kota dengan negara lain

OPPORTUNITY

Prospect development of regional autonomy


Support by central government
Opening of cooperation in all of development sector
Opening of access by development of city with other country

TANTANGAN

Kompetisi dalam rangka pembangunan Kota di era otoda


Percepatan dalam upaya memperoleh akses secara luas
Percepatan da;lam bidang informasi untuk mendorong kekuatan partisipasi masyarakat
Tuntutan globalisasi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat

PROFIL KOTA PALOPO 2012

CHALLENGE

Competition in settlement development of city in regional autonomy era


Acceleration in attempt obtained of wide access
Acceleration in information field for support of community participation strength
Appointment of globalization for desire of community economy growing

KETERBATASAN

Terbatasnya personil pegawai baik kuantitas maupun kualitas dalam penataan


birokrasi ke depan guna peningkatan pelayanan masyarakat

Terbatasnya infrastruktur dan suprastruktur pasca terbentuknya Kota Palopo


Terbatasnya resorsis sumberdaya yang diinginkan dalam upaya pengembangan
Kota Palopo
Terbatasnya kewenangan dalam upaya pengembangan Kota Palopo
Terbatasnya asset Kota dalam masa transisi sebagai modal dalam
pembangunan Kota Palopo

LIMITATION

Limited
in front
Limited
Limited
Limited
Limited

of employee personnel as well as quantity or quality in ordering of bureaucracy


for increased of community service
of ordering infrastructure and suprastrukture post formed of Palopo City
of resources which desire in attempt development of Palopo City
of obligation in attempt development of Palopo City
of city asset in transition period as capital in development of city

Gagasan utama dalam konsepsi pembangunan Kota Palopo, kedepan adalah


terciptanya Kota Palopo sebagai Kota IDAMAN (Indah, Damai, Aman dan
Nyaman), dimana dengan motto ini hendaknya menjadi motivasi dalam melahirkan
inovasi-inovasi, dengan muatan nilai positif sebagai acuan perencanaan dalam
rangka melahirkan program-program pembangunan yang responsive terhadap
kebutuhan masyarakat dan sejalan dengan komitmen penyelenggaraan
pemerintah kota. Dengan demikian sebagai Kota Idaman dapat direfleksikan
dalam bentuk komitmen untuk merubah prilaku dan penampilan yang dimulai dari
pemimpin dan aparatur menjadi panutan.
Di dalam merumuskan visi misi pengelolaan pembangunan Kota Palopo ke depan,
perlu menciptakan kondisi masyarakat yang mampu menjadi elemen penting
dalam pembangunan.
Kondisi tersebut disamping menjadi dasar, sekaligus
menjadi sendi dari setiap langkah pembangunan Kota Palopo.
The main ideain the conceptionof developmentPalopo City, the future isthe creation
ofPalopo Cityas the City"IDAMAN" (Beautiful, Peaceful, Safe andComfortable), where
themottoshould be amotivationin deliveryinnovations, with apositive valueas a
referencechargeof
planningin
orderspawneddevelopment
programsareresponsiveto
community needsand in linewith thecommitment ofthe citygovernment administration.
ThustheIdealCityare
reflectedin
the
form
ofa
commitment
tochange
thebehaviorandappearanceofleaders andofficialsbegantolook up to.
In formulatingthe visionmissionmanagementPalopocity developmentin the future,needs to
createtheconditionsthat canbe an important elementin development.This condition isin
additiontothe base, as well as ajointdevelopmentofeach stepPalopo City.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

MISI

Menumbuhkembangkankualitas sumberdaya manusia yang memiliki


IMTAQ dan IPTEK.
Meningkatkan
profesionalisme
aparatur
Pemerintah
Kota
dan
pemberdayaan kelembagaan Pemerintah yang dapat menghasilkan
pelayanan prima.

Mengembangkan usaha ekonomi masyarakat melalui pendayagunaan


sumberdaya daratan.
Mengembangkan pembangunan yang mengarah pada peningkatan
kualitas lingkungan hidup, budaya dan kepariwisataan.

MISSION

Develop the quality of human resources and science and technology


have IMTAQ.
Increase the professionalism of the City Government of ficials and
empowerment of government institutions that can produce excellent
service.
Develop business community's economy through the efficient use of
landresources.
Develop adevelopment that leads toimproved quality of environment,
culture and tourism.

7 DIMENSI KOTA PALOPO SEBAGAI BERIKUT :


THE SEVENTH DIMENSION PALOPO CITY AS
FOLLOWS :
KOTA RELIGI
Terciptanya suasana damai, aman dan tentram bagi pemeluk
agama (yang diakui oleh NKRI), untuk menjalankan
dan
mengembangkan
syariaat agamanya masing - masing.
Terciptanya penegakan hukum yang diwarnai dengan etika
agama .

RELIGION TOWN
Creation of peace safety and lovely
conditions by adherent of religion
(which acknowledgment by United
State Republic of Indonesia), for
implementation and development
of each religion. Creation of law
supremacy with religious ethic .
PROFIL KOTA PALOPO 2012

KOTA PENDIDIKAN

Terciptanya sumberdaya manusia Kota Palopo yang handal,


terampil,
professional
dan
mandiri
dalam
menggali,

mengembangkan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan


teknologi demi kesejahteraan umat manusia dan alam sekitarnya.

EDUCATION TOWN
Creation of human resource by
Palopo City which reliable, have
skill, professional and independent
in to dig, development and useful
of science and technology for
welfare humanity and natural
around it.

KOTA OLAHRAGA DAN KESEHATAN


Terciptanya sumberdaya manusia Kota Palopo yang sehat jasmani dan
rohani melalui kegiatan-kegiatan olahraga yang terprogram dan
terarah, yang diharapkan dapat menciptakan atlit-atlit olahraga yang
berprestasi di tingkat Kota, Regional, maupun Internasional.Disamping
itu program-program pembangunan kesehatan yang mendukung
tercapainya Kota Palopo sehat perlu lebih ditingkatkan pelaksanaannya
yang dilakukan dalam bentuk terencana, terarah, dan terpadu.Yang
paling penting bahwa pelaksanaan pembangunan Kota Palopo disegala
bidang dapat menerapkan konsep pembangunan yang berwawasan
kesehatan.

TOWN OF
HEALTH

SPORT

AND

Creation of human resource by Palopo


City which health in physic and
mental though sport activities which
proggamming and direction, which
achieved for creation the sport atlet
which have prestation in town,
regional, national, and international.
Beside that the health development
programs which support achieved of
Palopo City which health, required
more increase the implementation
which applied in planning, direction
and mix forms. Which more important
that the application development of
Palopo City in all of field can to
applied
of
health
development
concept.
PROFIL KOTA PALOPO 2012

KOTA ADAT / BUDAYA

Terciptanya kegiatan penggalian dan pengembangan adat dan


budaya luwu untuk mengantar kemandirian adat dan budaya Wija To
Luwu.
Terkaitnya karakter Wija To Luwu yang berbasis adat dan budaya
luwu dalam etika masyarakat dalam memelihara penegakan hukum.

CUSTOM / CULTURE TOWNS

Creation
of
excavation
and
development of custom and culture at
Luwu for get of custom independent
and culture of Wija To Luwu.
Related with Wija To Luwu character
which
custom
and
Luwu
culture
basically
in
community
ethic
in
maintenance of law supremacy.

KOTA DAGANG

Terciptanya Kota Palopo sebagai Kota pelayanan jasa perdagangan


yang tertib, aman dan simpatik penuh dengan kemudahan yang
diminati oleh dunia perdagangan local, regional, nasional dan
internasional.
Mendorong gairah pelaku ekonomi dalam menanamkan dan
mengembangkan investasi di Kota Palopo.
Mendorong pelaku ekonomi warga Kota Palopo untuk menggali dan
mengembangkan hubungan-hubungan dagang ditingkat regional,
nasional dan internasional.

COMMERCE TOWN

Creation of Palopo City as


commerce service city which
ordering, safety and sympatic
full easy which desire by local
trade
world,
regional,
national, and international.
To support of desire by
economy actor in to plant and
development of investment at
Palopo City.
To support of economy actor
Palopo
City
society
for
excavation and development
of relations in trade on
regional,
national,
and
international.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

KOTA INDUSTRI

Menciptakan karakter masyarakat yang berorientasi pada


produksi dengan memanfaatkan sumber-sumber local.
Menfasilitasi lahirnya sentra-sentra industri di tingkat bawah
dalam rangka memajukan perekonomian masyarakat.
Menciptakan tata ruang industri yang memungkinkan ruang
investasi industri di Kota Palopo.

INDUSTRIAL TOWN

Creation of community character


which orientation on production
with useful of local sources.
Fasilitation the born of industrial
central
in
under
rate
in
settlement
to
progress
of
community economy.
Creation of industrial ordering
space
which
possible
of
investment space by industrial at
Palopo City.

KOTA PARIWISATA
Menciptakan karakter masyarakat yang sadar wisata.
menciptakan suasana dan bentuk pelayanan yang ramah
terhadap para pelaku wisata dalam rangka mengembangkan,
mempromosikan dan melakukan kegiatan-kegiatan
kepariwisataan yang sesuai dengan etika dan budaya
masyarakat.
Melahirkan produk-produk legal formal di bidang
kepariwisataan yang akan menjadi acuan bagi para pelaku
wisata.

TOURISM TOWN

Creation of community character


which awareness of tourism.
Creation of condition and service
form which polite toward tourism
actor in settlement development,
promotion and applied of tourism
activities which suitable with
ethic and community culture.

Born of formal legal production


in tourism field which would
become point of tourism actor.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

LANGKA-LANGKA DAN UPAYA PENCAPAIAN KOTA


PALOPO MENJADI KOTA 7 DIMENSI

Peningkatan kualitas keagamaan dalam upaya menciptakan kehidupan


yang serasi, seimbang dan harmonis.
Peningkatan resorsis dan sumberdaya Kota untuk mempercepat
kemandirian melalui pembenahan infratsruktur dan suprastruktur
dibidang pendidikan.
Peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya kesehatan sebagai
upaya untuk mempercepat terwujudnya Kota Palopo sebagai Kota
sehat yang merupakan bahagian integral dari visi Indonesia 2010.
Peningkatan dan penciptaan media pengembangan olahraga bagi
tumbuhnya atlit-atlit yang memiliki kualitas dan mampu bersaing pada
tingkat internasional.
Peningkatan kualitas budaya dalam upaya meningkatkan nilai-nilai
kultural bagi pengembangan kehidupan bermasyarakat yang baik.
Peningkatan akses bagi pengembangan masyarakat Kota kea rah
modernisasi di atas basis nilai-nilai yang ada.
Peningkatan pembangunan sektor jasa dalam upaya merangsang
pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pengembangan pelabuhan niaga untuk mendorong laju perdagangan
melalui lalu lintas laut.
Pengembangan kerjasama domestik dan luar negeri disemua sektor
dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pembangunan
Kota.
Pengembangan sektor agrowisata dengan meningkatkan pengelolaan
daerah pinggiran Kota.

THE STEPS AND ATTEMPT ACHIEVED OF PALOPO CITY


BECOME THE SEVENTH DIMENSION OF CITY

Increased of religion quality in attempt created of living which


matching, balance and harmony.
Increased of resource city foracceleration the independent through
improvement of infrastruktur and suprastruktur in education field.
Increased of quality and quantity the health resource as attempt for
acceleration implementation of Palopo City as health city which
represent part of integral from Indonesian Vision 2010.
Increased and creation of sport development media by growing of atlet
which have quality and able to competitive in international rate.

Increased of culture quality in attempt increased of cultural value by


development of community living which good.
Increased of access by development of community to modernization on
value basic which available.
Increased of service sector development in attempt to desire growth of
community economy.
Development of commercial port for support the trading through sea
traffic.
Development of domestic and autbound cooperation in all of sector in
attempt sufficient of community requirement in development of city.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

RUMUSAN PEMBANGUNAN KOTA PALOPO

Peningkatan pembangunan Kota dengan melibatkan masyarakat


dan kelompok wirausaha seluas-luasnya.
Pemberian peranan yang proporsional pada semua stakeholder
dalam upaya pembangunan Kota Palopo.
Pembukaan akses informasi bagi kerjasama disemua sektor, baik
domestik maupun luar negeri.
Pengembangan sumberdaya manusia bagi pembangunan Kota.
pembangunan
sektor-sektor
pelayanan
jasa,
informasi/komunikasi, niaga, kelautan dan agrowisata untuk
merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat dan sektor
wisata.
Pembangunan infrastruktur dan suprastruktur masyarakat bagi
penciptaan masyarakat dan landasan pembangunan yang aman,
harmoni, adil dan merata.

FORMULATION DEVELOPMENT OF PALOPO CITY

Increased of development city with participation of community


and entrepreneur group in widely.
Give the role which proportional on stakeholder in attempt
development of Palopo City.
Opened the access information by cooperation in all of sector, as
well as domestic and outbound.
Development of human resource by development of city.
development
of
service
sector,
service,
information
/
communication, commercial, sea and agro tourism or desire
growing of community economy and tourim sector.

Development of infrastructure and suprastrukture by community


by creation of community and creation of development which
safety, harmony, justice, and balance.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

GAMBARAN UMUM KOTA PALOPO


GENERAL ILLUSTRATION OF PALOPO CITY
PENDUDUK
Kota Palopo terdiri dari 9 kecamatan mempunyai jumlah penduduk
berdasarkan Palopo dalam Angka, 2012 sekitar 149.419 jiwa dan jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2008 yang mencapai
141.996 jiwa, maka dapat dikatakan bahwa penduduk Kota Palopo rata-rata
bertambah 1.855,75 jiwa per tahun. Hasil pendataan yang dilakukan
menunjukkan rata-rata laju tingkat pertumbuhan penduduk Kota Palopo
selama lima tahun terakhir dirinci berdasarkan kecamatan memperlihatkan
kenaikan dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 8,16 %. Hasil catatan
registrasi yang diperoleh, tingkat kepadatan penduduk di Kota Palopo
berdasarkan klasifikasinya dibedakan atas 3 (tiga) bahagian yaitu; kepadatan
tinggi, sedang dan rendah. Kepadatan tinggi berada di wilayah Kecamatan
Wara sebesar 2.727,15 jiwa/km2, sedangkan kepadatan penduduk terendah
berada di Kecamatan Mungkajang yang hanya sebesar 131,08 jiwa/km2.
Demikian pula halnya dengan pola penyebaran penduduk terjadi secara tidak
merata.Data yang diperoleh menunjukkan pola penyebaran penduduk di Kota
Palopo terakumulasi di daerah perkotaan.Distribusi jumlah penduduk,
dankepadatandirincimenurutkecamatan di Kota Palopo pada Tabel dan grafik
berikut ini.

POPULATION
Palopo town consists of 9 district shaving a population based Palopo
in Figures, 2012 approximately 149,419 people and when compared
with the total population in 2008 to reach 141,996 people, it can be
said that the population in an averageincrease Palopo 1855.75 in

habitants per year. The results of the data collection carried out
shows the averagerate of population growth rate Palopo City during
the last five years broken down by districts showed an increase with
an average growth rate of 8.16 %. Results obtained registration
records, the population density in the city Palopo based
classification divided into 3 (three) Courant, namely: high density,
medium and low. The high density is in the region of 2727.15
jiwa/km 2 Wara district, while the lowest population density in sub
Mungkajang jiwa/km 2 of only 131.08. Similarly, the pattern of
population distribution occursunevenly. The data obtained show a
pattern of distribution of the population in the City of Palopo
accumulate in urban areas. Distribution of the population, in the
City the table and graph below.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

No
.

Kecamatan

Jumlah Penduduk
(Jiwa)

Luas Wilayah
(Km2)

Kepadatan
Penduduk (Km2)

10. 226

10,66

959,29

1.

Wara Selatan

2.

Sendana

5.790

37,09

156,11

3.

Wara

31.335

11,49

2.727,15

4.

Wara Timur

31.308

12,08

2.591,72

5.

Mungkajang

7.052

53,80

131,08

6.

Wara Utara

19.203

10,58

1.815,03

7.

Bara

23.190

23,35

993,15

8.

Tellu Wanua

11.819

34,34

344,18

9.

Wara Barat

9.496

54,13

175,43

149 .419

247,52

603,66

Jumlah

Grafik Distribusi dan kepadatan Penduduk Kota Palopo Tahun 2011

344.18 175.43
959.29
993.15
1815.03

Wara Selatan
Sendana

156.11
2727.15

Wara
Wara Timur
Mungkajang
Wara Utara

131.08

Bara

2591.72

Telluwanua
Wara Barat

PROFIL KOTA PALOPO 2012

KAWASAN PESISIR KOTA


Wilayah kawasan pesisir dan laut Kota Palopo merupakan kawasan
pesisir dari teluk Bone. Terdapat 5 (lima) wilayah dalam Kota Palopo
yang masuk dalam kawasan pesisir, antara lain ; sebagian wilayah
Kecamatan Wara Selatan, Kecamatan Wara Utara, Kecamatan Wara
Timur, Kecamatan Bara, dan Kecamatan Telluwanua.

COAST AND SEA AREAS


Coast and sea areas at Palopo City
represent the coast area from
Bone. Bay available 5 (five) areas
at Palopo City which enter in coast
area between us ; as part of south
Wara District, North Wara District,
East Wara District, Bara District,
and Telluwanua District.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

SUMBERDAYA ALAM
1. PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Sub sektor tanaman bahan makanan terdiri dari tanaman padi,
jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, dan
kacang kedelai. Petani di Kota Palopo tahun 2011 menanam
tanaman padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar dimana total
produksinya adalah 21.223 ton padi, 2.165 ton jagung, 60 ton
kedelai, 2,2 ton kacang hijau, 384 ton ubi kayu, 249 ton ubi jalar.

FOOD CROPS
The food crops sub-sector consists
ofrice,maize,
cassava,
sweet
potatoes, peanuts, green beans,
and soy beans. Farmers in Palopo
City in 2011 to plantrice, corn,
cassava, sweet potatoes when
total production was 21.223 tonnes
of rice, 2165 tons of corn, 60 tons
of soybeans, 2.2 tons of green
beans, 384 tons of cassava, 249
tonnes of sweet potatoes.
2. PERKEBUNAN
Produksi tanaman perkebunan rakyat pada tahun 2011
mengalami fluktuasi pada beberapa komoditi, adapun beberapa
komoditi yang mengalami kenaikan adalah kelapa dalam, kopi
robusta, jambu mete, kemiri, pala, nipa, aren, pinang dan sagu.
Sedangkan komoditi yang lainnya mengalami penurunan.
Penurunan hasil beberapa komoditi perkebunan disebabkan oleh
adanya peremajaan tanaman yang sudah tua.
ESTATES
Small holder crop production in
2011
have
fluctuatedon
a
fewcommodities,
while
some
commodities
rose
is
coconut,
Robusta coffee, cashew, pecan,
nutmeg, nipa, palm, arecaandsago.
While other commodities declined.
The
decreaseresults
some
plantation commodities caused by
the replanting of old.
PROFIL KOTA PALOPO 2012

3. PETERNAKAN
Pada tahun 2011 di Kota Palopo tercatat jumlah populasi ternak secara ratarata mengalami penurunan kecuali pada sapi dan kuda.
Populasi sapi
mengalami peningkatan 42,40 persen atau dari 1.526 ekor menjadi 2.173 ekor
pada tahun 2011, kambing mengalami penurunan sebesar 2,28 persen atau
dari 2.412 ekor kambing tahun 2010 menjadi 2.357 ekor kambing tahun 2011,
kuda tercatat dari nihil tahun 2010 menjadi 2 ekor tahun 2011, berikutnya
baabi mengalami penurunan 7,09 persen atau dari 2.847 ekor pada tahun
2010 menjadi 2.645 ekor pada tahun 2011 dan terakhir kerbau mengalami
penurunan sebesar 11,04 persen atau 643 ekor pada tahun 2010 menjadi 572
ekor pada tahun 2011.

LIVESTOCK
In 2011 in the City of Palopo carrying live
stock
population
on
average
has
decreasedex ceptin cattle and horses.

Cattle population as in creased 42.40


percentfrom 1526 to 2173 tailtail in 2011,
goats decreased by 2.28 percent of 2,412
ewes in 2010 to 2357 in 2011 goats,
horses recorded fromnilin 2010 to 2 tailsin
2011, following babied creased 7.09
percent of 2,847 headin 2010 to 2645
head in 2011and the last buffalo fell
by11.04 per centor 643 headin 2010 to
572 head in 2011.

4. PERIKANAN
Letak Kota Palopo yang berbatasan langsung dengan Teluk Bone memberikan
kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian, salah satunya adalah
sub sektor perikanan. Produksi budidaya perikanan didominasi oleh perikanan
laut dengan jumlah produksi 9.472,95 ton, sedangkan perikanan darat 613,34
ton. Produksi perikanan darat terdiri dari produksi tambak bandeng sebanyak
592,15 ton dan 21,19 ton produksi tambak udang, 35,14 ton produksi di
kolam, serta 75,75 ton untuk produksi di sawah (minapadi).
Selain produksi ikan segar, budidaya perikanan juga menghasilkan produksi
benih ikan. Luas areal yang digunakan untuk memproduksi benih ikan seluas
62,00 Ha dengan hasil sebesar 3.782,70 ribu ekor pada tahun 2011.

FISHERY
Location of Palopo town directly adjacent to
the Gulf of Bone contribute reatly to the
economy, one of which is the fisheries subsector. Aqua culture production is dominated
by anumber of marine fishery production
9472.95 tons, while aqua culture 613.34 tons.
Aqua culture production consists of milk fish
pond production as much as 592.15 tons and
21.19 tons of shrimp production, 35.14 tons of
production in the pond, and 75.7 5tons forrice
production
(minapadi).
In addition to fresh fish production, aqua
culture also produces fishseed production. The
area used to produce fish seed area of62.00 ha
with a yield of 3782.70 thousand in 2011.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

5. KEHUTANAN
Luas kawasan hutan berdasarkan fungsinya di Kota Palopo dibagi
menjadi hutan lindung, hutan alam, dan hutan wisata, hutan produksi
terbatas, hutan produksi tetap, serta hutan konversi dimana pada
tahun 2011 tidak mengalami perubahan luas lahan jika dibandingkan
dengan tahun 2010. Untuk produksi hutan di Kota Palopo tercatat
hanya dua jenis kayu yang diproduksi, yaitu kayu kelompok meranti,
dan kayu kelompok kayu rimba campuran. Produksi masing-masing
menghasilkan 194,82 m3 kayu kelompok meranti dengan kenaikan
sebesar 34,11 persen dan kelompok kayu rimba campuran dengan
produksi 816,07 m3 dengan kenaikan sebesar 318,35 persen.

FORESTY

Forest area by function in Palopo City is divided


into protected forest, natural forest and jungle
tours, limited production forest, permanent
production forest, and forest conversion which
in 2011 did not change the land area when
compared to 2010. For forest production
Palopo City recorded only two types of wood
produced, iethemerantiwood, junglewood and
woodmixed group. Production of each produces
194.82 m3 meranti group increased by 34.11
percent and the woodenjung lemixed with

PERTAMBANGAN

816.07 m3 production with an increase of


318.35 percent.

Kota Palopo memiliki potensi di sektor pertambangan dan penggalian,


diantaranya adalah pasir kerikil/pasir timbunan, tanah urug/sirtu, batu
gunung/batu pecah dan batu kali.
Produksi
terbesar
di
sektor
pertambangan tahun 2011 yaitu sirtu sebesar 62.142 m 3dengan nilai
retribusi 177,104 juta, kemudian batu kali sebesar 31.401 m 3 dengan nilai
retribusi 178,983 juta. Selanjutnya terbesar ketiga adalah pasir sebesar
27.635 m3 dengan nilai retribusi 118,139 juta dan di urutan keempat yaitu
kerikil dengan produksi 3.419 m3 dengan nilai retribusi 14,615 juta serta
berikutnya tanah sirtu/urug sebesar 3.208 m3 dengan nilai retribusi 7,313
juta. Batu coral merupakan produksi terkecil yaitu 1.417 m 3, untuk batu
pecah tidak ada produksi.

MINING
Palopo town has potential in the mining and
quarrying sector, such as sand gravel / sand
pile, urug soil / gravel, stone mountain / broken
stone and stone. Largest production in the
mining sector in 2011 which amounted to 62
142 m3 gravel levy value 177.104 million, then
stone of 31,401 m3 with a value of 178.983
million levy. Furthermore, is the third largest
sand at 27,635 m3 with a value of 118.139
million levy and fourth in the gravel with the
production of 3419 m3 with a value of 14.615
million levy and subsequent ground gravel /
urug of 3208 m3 with a value of 7.313 million
levy. Coral stone is the smallest production is
1417 m3, for there is no production of crushed
stone.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

KIPA KOTA PALOPO

Lokasi kawasan Industri Kota Palopo (KIPA) terletak di Kelurahan


Maroangin Kecamatan Telluwanua dengan peruntukan lahan seluas
360 Ha.
Kawasan Industri Kota Palopo diperuntukkan untuk
kegiatan industri skala besar yang dapat dikembangkan di Kota
Palopo. Kegiatan industri yang telah berkembang di Kota Palopo
masih terbatas pada industri hasil pertanian dan industri logam,
mesin dan kimia.

INDUSTRY AREA PALOPO CITY (KIPA)


Location of industry area Palopo City located at Maroangin Distric
Telluwanua Distric with field 360 Ha. Industry area Palopo City for
industry activity the large scale which can to development at Palopo
City. Industry activity which have development at Palopo City still
limited on the farming production of industry and variance and
logam industry, machine and chemical.

ANGKUTAN KOTA (MIKROLET)


Mikrolet, angkutan bis mikro dalam Kota dengan kapasitas 12
penumpang melayani penduduk Kota Palopo pada jalur-jalur
tertentu. Angkutan warna kuning ini mendominasi lalu lintas dalam
Kota karena jumlahnya yang dominan.

TRANSPORTATION (MICROLET)
Microlet, the micro business in city with capacity 12 passenger to
service of population at Palopo City on certain line. The yellow
transportation domination of traffic in city because the dominant it.

PROFIL KOTA PALOPO 2011

TAKSI
Selain transportasi umum yang ada di Kota Palopo, taksi juga
merupakan sarana transportasi yang digunakan oleh masyarakat
didalam melaksanakan aktifitas sosial ekonominya, hanya pada
kelompok-kelompok ekonomi tertentu.

TAXI
Besides public transportation exist
in
city of
Palopo,
cab
also
represent
the
transportation
medium
used
by
society
in
executing social aktifitas of its
economics,
only
at
certain
economic group

OJEK
Ojek merupakan salah satu sarana transportasi alternatif di Kota
Palopo dan umumnya berada pada lokasi tertentu (pangkalan ojek),
terutama pada lingkungan padat permukiman. Salah satu kegunaan
transportasi ini, memudahkan mobilisasi pergerakan masyarakat
disamping sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat Kota
Palopo.

OJEK

BECAK

Ojek represent one of medium alternative


transportation
in
City
Palopo
and
generally be at the certain location (basic
ojek), perhaps solid area of settlement.
One of this transportation usefulness
facilitate the mobilization of society
movement beside as one of society living.

Berbeda dengan becak di Kota-Kota lain di Indonesia dan umumnya


becak yang ada di Sulawesi Selatan demikian pula becak yang ada di
Kota Palopo, selain bentuknya yang sederhana, ukuran becak yang
ada di Kota Palopo sempit untuk 2 orang dewasa. Keberadaan

angkutan jarak dekat ini menjadi kendaraan khas yang ada di Kota
Palopo.

BECAK

Different with becak at other city in


Indonesia and generally becak which
available at South Sulawesi thus also
becak which available at Palopo City,
beside the form which simple, the size of
becak which available at Palopo City is
narrow for 2 people. Available of near
distance
transportation
become
the
special transportation at Palopo City.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

INFRASTRUKTUR KOTA PALOPO


PELABUHAN TANJUNG RINGGIT

Pelabuhan Tanjung Ringgit yang terletak di Kelurahan Pontap, wilayah


Kota Palopo yang berbatasan langsung dengan laut menjadikan Kota
Palopo sebagai salah satu Kota dermaga di Provinsi Sulawesi Selatan.
Volume bongkar barang angkutan dalam negeri pada tahun 2011 mencatat
130.081 m3 dan 71.553 ton pada pelayanan umum, sedangkan pada
pelayanan rakyat volume bongkar tercatat sebanyak 25.462 m 3 dan 4.760
ton, sementara itu pada pelayanan khusus terdapat 216.050 liter.
Sementara itu volume muat barang selama tahun 2011 tercatat 85.788 m 3
dan 43.493 ton pada pelayanan umum, sedangkan pada pelayanan rakyat
tidak terdapat arus muat barang.

TANJUNG RINGGIT PORT


Tanjung Ringgit Port which located at Pontap Distric, Palopo area
which boundary by sea made Palopo as port in Sulawesi Selatan
Province.
Recorded volume of loaded and unloaded of in 2011 was 130.018 m 3
and 71.553 ton in public sailing, in civiliance sailing volume of
unloaded was 25.462 m3 and 4.760 kilolitre, then in private sailing
volume of unloaded was 216.050 litre.

TERMINAL ANGKUTAN KOTA PALOPO


Terminal angkutan Kota Palopo yang terletak di pusat Kota melayani
angkutan antar Kota antara lain ; Kota yang berada di sebelah utara Kota
Palopo yakni Manado, Gorontalo, Palu, Kolaka dan Kendari serta beberapa
Kabupaten dalam wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat
hingga Kota Makassar. Lokasi angkutan Kota Palopo terletak di Kelurahan
Lagaligo Kecamatan Wara. Disamping itu, Pemerintah Kota Palopo telah
menyiapkan areal pembangunan terminal tipe B yang berlokasi di
Kelurahan Songka Kecamatan Wara Selatan, terminal tersebut akan
difungsikan sebagai terminal antar Kota dan antar Provinsi.

TERMINAL TRANSPORTATION AT PALOPO CITY


Terminal transportation Palopo City which located at central City service of
transportation enter city between us ; The City available at North side at Palopo
City namely Manado, Gorontalo, Palu, Kolaka dan Kendari and several city regency
in area South Sulawesi Province, West Sulawesi until Makassar City. The terminal
location of transportation atPalopo City located at Lagaligo Sub Distric Wara

Distric. Beside that the government of Palopo City have preparation of terminal
development areal Type B which located at Songka Sub Distrik South Wara Distric,
the terminal would function as transportation terminal inter city and inter
province.
PROFIL KOTA PALOPO 2012

PRASARANA KOTA
JALAN
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian.
Tersedianya jalan yang
berkualitas akan meningkatkan usaha pembangunan khususnya
dalam upaya memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu
lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Pada tahun 2011
panjang jalan di Kota Palopo 398,476 km, dimana menurut jenis
jalannya terbagi 54,00 km dibawah wewenang negara, 23,00 km
dibawah wewenang Provinsi sedangkan sisanya sebanyak321,476 km
dibawah wewenang pemerintah Kota Palopo.
Pada tahun 2011
terdapat penambahan panjang jalan sebesar 10,98 persen atau 31,815
km dibawah wewenang Pemerintah Kota Palopo.
Menurut jenis
permukaan jalan yang ada pada tahun 2011 terdapat 264,727 km
(66,43 %) diaspal, 113,549 km (28,50 %) dikerikil, 10,698 km (2,68 %)
hanya tanah dan 9,511 km (2,39 %) dengan jenis permukaan beton,
lapen dan rabat. Panjang jalan di Kota Palopo pada tahun 2011
menurut kondisi permukaan jalan terbagi atas 274,772 km (68,96 %)
dengan kondisi baik, 84,612 km (21,23 %) termasuk dengan kondisi
sedang dan sisanya sebanyak 39,092 km (9,81 %) dengan jenis
permukaan jalan rusak.

LENGTH OF ROADS
Roads arean important land transport
infrastructure
to
facilitate
economic
activity. Availa bility of quality road swill
improve
business
development,
especiallyin efforts to facilitate the
mobility of the population and facilitate
the movement of goods fromone area to
another.
In 2011 a long wayin the City of Palopo
398.476 km, which is divided according to
the type of road 54.00 km under the
authority of the state, under the authority
of 23.00 km province while the remaining
321.476 km under the authority of the
government of Palopo. In 2011 there we
read
ditionalroad
length
of
10.98
percentor 31.815 km under the authority
of the City of Palopo. According to the
existing road surface type in 2011 there
were 264.727 km (66.43%) are paved,
113.549 km (28.50%) dikerikil, 10.698 km
(2.68%) only ground and 9.511 km

(2.39%) with types of concrete surfaces,


lapenand
rebates.
Long road Palopo City in 2011 according
to the condition of the road surfaceis
divided into 274.772 km (68.96%) with
good condition, 84.612 km (21.23%),
including the condition of being and
remaining 39.092 km (9.81%) with type of
road surface is damaged.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

AIR BERSIH
Jumlah pelanggan PDAM Kota Palopo pada akhir tahun 2011 tercatat
sebanyak 15.720 pelanggan.
Bila dibandingkan pada tahun
sebelumnya terjadi peningkatan sebesar 5,52 persen atau 14.898
pelanggan pada tahun sebelumnya. Nilai pemasukan yang diperoleh
PDAM Kota Palopo juga mengalami peningkatan sebesar 10,14 persen
atau 16.881 milyar pada tahun 2010 menjadi 18.593 milyar pada
tahun 2011.
Kenaikan pemasukan tersebut tidak lepas dari
perubahan harga tarif air dalam tiap blok yang bervariasi di tahun
2011.

WATER SUPPLY
The number of subscribers PDAM
Palopo the end of 2011, there were
15,720 customers. When compared to
the previous year an increase of 5.52
percent or 14,898 customers a year
earlier. Values obtained income PDAM
Palopo also increased by 10.14 per
cent or 16,881 billion in 2010 to
18,593 billion in 2011. The increase in
revenue could not be separated from
changes in tariff rates that vary within
each block in 2011.

LISTRIK
Pada tahun 2011 PLN wilayah VIII Cabang Palopo mengalami
peningkatan baik dari jumlah pelanggan daya terpasang dan KWH
terjual.
Pada akhir tahun 2011 tercatat jumlah pelanggan yang
dilayani oleh PLN Wilayah VIII Cabang Palopo sebanyak 25.641
pelanggan dimana terjadi peningkatan jumlah pelanggan sebesar 8,47
persen. PLN Wilayah Cabang Palopo sepanjang tahun 2011 mencatat
jumlah KWH terjual sebanyak 61.528.456 KWH dengan nilai penjualan
sebesar Rp. 42.445.824.000 atau mengalami peningkatan 19,80
persen jika dibanding dengan tahun sebelumnya dimana pada tahun
2010 tercatat Rp. 35.431.734.000.

ELECTRICITY
In 2011 PLN Palopo Branch VIII
region has in creased both the
number of customers and the
installed power KWH sold. At the
end of the year 2011 recorded the
number of customers served by
PLN VIII Region Branch Palopo
much as 25,641 customers in which
an in creasing number of sub
scribersam ounted to 8.47 percent.
PLN Region Branch Palopo through
2011 records the amount of
61,528,456 KWHKWH soldwith a
sales value of Rp. 42,445,824,000
or an in crease of 19.80 percent
compared to the previous year
which
in
2010
was
Rp.
35,431,734,000.
PROFIL KOTA PALOPO 2012

PERUMAHAN
Sejalan dengan pertumbuhan Kota Palopo yang cepat dalam
dasawarsa terakhir menjadikan kawasan permukiman yang
dibangun oleh beberapa pengembang atau investor berkembang
di Kota Palopo. Beberapa kompleks perumahan yang dibangun
dan sudah dikenal di Kota Palopo antara lain ; BTN Merdeka,
BTN Nyiur, BTN Hartaco, BTN Bogar, Puri Graha Citra, BTN
Balandai, Perumahan PNS dan masih banyak lagi yang lainnya.
Mempertimbangkan Kota Palopo sebagai daerah pengembangan
bagian utara dari Sulawesi Selatan menjadikan banyak rumahrumah yang dibangun oleh pengembang diperuntukkan untuk
masyarakat kelas menengah ke bawah.

RESIDENCE

In line with the rapid growth Palopo City


in the last decadeto make the settlements
built by several developers or investors
thrive in the City Palopo. Some housing
complex builtandare well known in the
City of Palopo among others Merdeka BTN,
BTN Nyiur, Hartaco BTN, BTN Bogar, Puri
Graha Citra, BTN Balandai, housing civil
servant sand many others. Consider
Palopo City as a regional development of
the northernpart of South Sulawesi to
make many of the houses built by
developers cater to the middle class
down.

PENDIDIKAN
Sesuai dengan misi Kota Palopo yang disebut dengan Kota 7
Dimensi, maka Kota Palopo juga memiliki perguruan tinggi,
diantaranya untuk jenjang strata satu (S1) adalah Universitas
Andi Djemma, Universitas Cokroaminoto, STIEM, STIKES, STAIN,
STIPER, dan beberapa akademi (Diploma) antara lain AKPER
Kamanre, AKPER Sawerigading, dan beberapa akademi lainnya.

EDUCATION

In accordance with the mission Palopo


town called City 7 Dimension, the city
also has acollege Palopo, including for
undergraduate level (S1) is Djemma
Andi
University,
University
Cokroaminoto, STIEM, STIKES, STAIN,
STIPER,
and
some
academics
(Diploma)
among
others
AKPER
Kamanre, AKPER Sawerigading, and
several other colleges.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

KESEHATAN
Penyediaan sarana kesehatan yang memadai merupakan salah satu kebutuhan pokok
dalam upaya meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, dan program ini terus
ditingkatkan kualitas pelayanan serta keberadaannya. Sarana kesehatan yang
dimaksud berupa Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poliklinik,
Posyandu, serta pembinaan dan penambahan tenaga kesehatan yang memadai. Hasil
pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kota Palopo dapat dilihat bahwa pada tahun
2011 terdapat 3 Rumah Sakit yang berlokasi di Kecamatan Wara,1 di Kecamatan Wara
Utara dan 1 di Kecamatan wara Timur. Puskesmas induk telah tersedia di semua
kecamatan dengan jumlah keseluruhan 11 buah. Puskesmas pembantu tersedia di
semua Kecamatan dengan jumlah keseluruhan 25 buah, Balai Kesehatan Ibu dan Anak
(BKIA) tidak ada satupun pada semua kecamatan. Poliklinik sebanyak 1 buah, yang
berlokasi di Kecamatan Wara Timur.Rumah Bersalin tersedia belum ada disemua
Kecamatan.

HEALTH

SARANA OLAHRAGA

The provision of adequate health facilitiesis


one require mentpokokin improving the health
status of the community,and the program
continues to improve the quality of service and
presence. Health facilitiesis in the form of
hospitals, health centers, health center, clinic,
health promoting, as well as coaching and
additional health person nelare adequate. The
results of the data collection Palopo City
Health Department can be seen that in 2011
there are 3 Hospital located in District Wara,
Wara District1 in the north and onein the
Eastern District of wara. Parent health center
are available in all districts with a total of 11
pieces. Sub-health centers in all district with a
total of 25 pieces, Maternal and Child Health
Center
(BKIA)
no
neatall
districts.
Polyclinicmany as1 unit, which is located in the
Eastern District of Wara. Maternityhomes
available in all district no.

Seperti halnya ciri khas Kota-Kota di Sulawesi Selatan, keberadaan Lapangan


Olahraga yang ada di Kota Palopo diantaranya Lapangan Gaspa Palopo, Lapangan
Pancasila dan Stadion Lagaligo yang berada di pusat Kota sekaligus sebagai ruang
terbuka yang tidak hanya diperuntukkan bagi kegiatan olahraga tetapi juga upacara
pemerintah dan keagamaan hingga pergelaran musik.Begitupun Stadion Lagaligo
yang merupakan kompleks olahraga terbesar di Kota Palopo.Selain stadion sepak
bola, juga terdapat berbagai sarana olahraga yang ada didalam stadion. Stadion
lagaligo juga merupakan kebanggaan kesebelasan Gaspa Palopo untuk menjamu tim
tamu dalam pergelaran pertandingan.

SPORT FACILITIES

Just as the hall markof Cities in South


Sulawesi, where Field Sportsin the city such as

Field Gaspa Palopo, Field and Stadium


Pancasila Lagaligo its centralcity as well as
theopen space that is not only for sports
butalso governmentaland ceremony religiou
stomusical performances. Like wise Lagaligo
Stadium which is the largest sports complex in
the city of Palopo. In addition to the football
stadium, there are also many sports facilities
inside the stadium. Lagaligo Stadium is also a
source of pride for the teams Gaspa Palopo
performance sentertain the visitors in the
game.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA


RUMAH ADAT LANGKANAE
Rumah adat yang berlokasi ditengah-tengah Kota Palopo, memiliki tiang
bangunan dengan jumlah tiang 100 buah. Rumah adat tersebut merupakan
salah satu landmark Kota Palopo, rumah adat ini dibangun pada zaman
pemerintahan Bupati M.D. Jampu dengan pemangku datu Andi Ahmad Opu
To Addi Luwu.
Rumah adat Langkanae merupakan objek wisata Kota,
pengunjung dapat melihat dan mempelajari sejarah kerajaan Luwu.

CUSTOM HOUSE LANGKANAE


The traditional house is located in the middle
Palopo City, has a pole building with the
number of poles of 100 pieces. The traditional
houseis one of the city landmarks Palopo,
custom house was built during the reign of
Regents M DJampu with stake holders datu "
Andi Ahmad Opu To Addi Luwu. Langkanae
custom houseis a tourist attraction city,visitors
can see and learn the history of the kingdom
Luwu.

MASJID DJAMI
Mesjid Djami Kota Palopo dibangun pada tahun 1604 dan terletak disebelah
Barat dari rumah adat Langkanae. Mesjid Djami dibangun pada zaman
pemerintahan Raja Luwu ke 18 yaitu La Sattia Raja dengan konstruksi batu
dan tiang penyangga dari kayu. Keberadaan Mesjid Djami juga menandakan
bahwa pada zaman Raja La Sattia Raja agama Islam telah berkembang
dengan pesat di Tana Luwu.

DJAMI MOSQUE
The traditional house is located in the middle Palopo
City, has a pole building with the number of poles of
100 pieces. The traditional house is one of the city
landmarks Palopo, custom house was built during the
reign of Regents M DJampu with stake holders datu
"Andi Ahmad Opu To Addi Luwu. Langkanae custom
house is a tourist attraction city, visitors can see and
learn the history of the kingdom Luwu.

PESTA ADAT
Rangkaian acara pesta adat selalu mewarnai wajah kehidupan Kota
Palopo yang heterogen.Sebagai daerah dengan keberadaan berbagai
suku antara lain Suku Makassar, Suku Bugis, Suku Toraja, dan Suku
Mandar melebur membentuk masyarakat Kota yang majemuk. Pesta
adat dikalangan keturunan Kerajaan Luwu hingga saat ini masih dapat
dilihat dari berbagai ritual adat antara lain upacara perkawinan.

CULTURE PARTY
The eventis always colored people sparty faces a
heterogeneous Palopo city life. As an area with
the presence of various stribessuch as Tribes
Makassar, Bugis, Toraja tribe, and the tribe
Mandarmerged to for mthecity's diverse.
Traditional festivities among the descendants of

the kingdom Luwu are still able to be viewed


froma variety of traditional rituals such
asmarriageceremonies.

KOMODITI UNGGULAN
PRODUKSI TANAMAN PANGAN
Sub sektor tanaman bahan makanan terdiri dari tanaman padi, jagung, ubi kayu,
dan ubi jalar. Petani di Kota Palopo pada umumnya menanam padi, jagung, ubi
kayu, ubi jalar dimana total produksinya pada tiga tahun terakhir yaitu pada tahun
2009 mencapai 33.548,20 ton padi, 603 ton jagung, 322,40 ton ubi kayu, dan 283,80
ton ubi jalar, dan pada tahun 2010 produksi padi menurun menjadi 31.372 ton,
produksi jagung meningkat menjadi 2.774 ton, produksi ubi kayu menurun
menjadi 35 ton, dan produksi ubi jalar meningkat menjdi 419 ton.
Produksi tanaman padi pada tahun 2011 kembali menurun menjadi 21.223 ton,
produksi jagung kembali menurun menjadi 2.165 ton, produksi ubi kayu kembali
meningkat menjadi 348 ton, dan produksi ubi jalar menurun menjadi 249 ton.
Jumlah rata-rata hasil produksi pada tanaman pangan diatas dapat dijelaskan
bahwa rata-rata produksi padi sangat menurun dalam tiga tahun terakhir dimana
pada tahun 2009 rata-rata produksi padi 6,20 persen , dan pada tahun 2011

menurun menjadi 5,45 persen, begitu juga dengan produksi jagung, ubi kayu serta
ubi jalar yang meningkat rata-ratanya tiap tahun,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

FOOD CROPS PRODUCTION


The food crops sub-sector consists of rice,maize, cassava, and sweet
potatoes. Farmersin the City Palopo generally grow rice, maize, cassava,
sweet potatoes where the total production in the last three yearsie in the
year 2009 reached 33,548.20 tons of rice, 603 tons of maize, 322.40
tonnes of cassava, and 283.80 tons sweet potato, and rice production in
2010 decreased to 31,372 tonnes, maize production increased to 2774
tons, cassava production declined to 35 tons, and the production of sweet
potato
increased
menjdi
419
tons.
Rice production in 2011 drop ped back to 21,223 tons, maize production
again decreased to 2165 tons, cassava production increased again to 348
tons,
and
sweet
potato
production
declined
to
249
tons.
The average number of food crop production in the above can be
explained that the average rice production is decreased in the last three
years where in 2009 the averagerice production of 6.20 percent, and in
2011 dropped to 5.45 percent, so also with the production of maize,
cassava and sweet potatoes, which in creasedon average each year, for
more details can be seen in the table below.
PROFIL KOTA PALOPO 2012
PROFIL KOTA PALOPO 2012

N
o
1

Jenis Tanaman
Padi
- Luas Panen (Ha)
- Produksi (Ton)
- Rata-Rata (%)
Jagung
- Luas Panen (Ha)
- Produksi (Ton)
- Rata-Rata (%)
Ubi Kayu
- Luas Panen (Ha)
- Produksi (Ton)
- Rata-Rata (%)
Ubi Jalar
- Luas Panen (Ha)
- Produksi (Ton)
- Rata-Rata (%)

2009

2010

2011

5.411
33.548,20
6,20

5.143
31.372
6,10

3.892
21.223
5,45

210
603
3,00

685
2.774
4,05

492
2.165
4,40

26
322,40
12,40

28
35
12,50

21
384
18,28

33
283,80
8,60

46
419
9,10

20
249
12,44

PRODUKSI PERKEBUNAN
Produksi tanaman perkebunan rakyat pada tahun 2011 mengalami fluktuasi
pada beberapa komoditi, adapun beberapa komoditi yang mengalami
kenaikan adalah kelapa dalam yang pada tahun 2009 mencapai 211,87 ton,
dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 283,03 ton, kopi robusta yang pada
tahun 2009 hanya 43,75 ton dan pada tahun 2011 menjadi 97,93, jambu
mente pada tahun 2009 hanya 1,80 ton dan pada tahun 2011 menjadi 4,42
ton, sedangkan komoditi lainnya mengalami penurunan.
Penurunan hasil beberapa komoditi perkebunan disebabkan oleh karena
adanya peremajaan tanaman yang sudah tua. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini

N
o

Jenis Tanaman

1
2
3

Kelapa Dalam
Kopi Robusta
Kopi Arabika

Coklat

5 Cengkeh
6 Jambu Mente
7 Kemiri
8 Kapuk
9 Panili
10 Lada
11 Pala
12 Aren
13 Pinang
14 Sagu
ESTATES PRODUCTION

Luas Panen
(Ha)
215,61
90,75
3,00
2.419,90
480,40
9,48
5,30
1,48
125,65
50,05
2,70
66,11
18,92
240,84

2009

2010

2011

211,87
43,75
2.177,
00
169,92
1,80
0,58
0,43
62,51
63,47
1,23
50,20
4,00
235,61

241,41
94,84
2,00
2.159,
00
62,86
1,90
0,24
2,20
47,56
46,35
0,54
1,40
0,02
77,27

285,03
97,93
0,40
2.068,
12
47,16
4,42
0,36
0,74
39,63
16,89
0,87
1,72
15,42
91,28

Small holder crop production in 2011 have fluctuatedon a few commodities,


while some commodities rise is oilin the year 2009 reached 211.87 tons, and
in 2011 in creased to 283.03 tonnes, robustac of fee in 2009 only 43.75 tons
in 2011 to 97.93, cashew in 2009 only 1.80 tons in 2011 to 4.42 tons, while
other
commodities
decline.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

PRODUKSI PETERNAKAN
Pada tahun 2011 di Kota Palopo Tercatat jumlah populasi ternak
secara merata mengalami penurunan kecuali pada ternak sapi dan
ternak kuda. Populasi sapi mengalami peningkatan 42,40 persen
atau dari 1.526 ekor sapi pada tahun 2010 menjadi 2.173 ekor pada
tahun 2011, ternak kambing mengalami penurunan sebesar 2,28
persen atau dari 2.412 ekor kambing pada tahun 2010 menjadi 2.357
ekor pada tahun 2011, ternak kuda tercatat dari nihil pada tahun
2010 menjadi 2 ekor pada tahun 2011, ternak babi juga mengalami
penurunan 7,09 persen atau dari 2.847 ekor pada tahun 2010
menjadi 2.645 ekor pada tahun 2011, dan terakhir ternak kerbau
mengalami penurunan sebesar 11,04 persen atau dari 643 ekor pada
tahun 2010 menjadi 572 ekor pada tahun 2011. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kecamatan
Wara Selatan
Sendana
Wara
Wara Timur
Mungkajang
Wara Utara
Bara
Telluwanua
Wara Barat
Jumlah

Kerbau

Sapi

Kuda

Kambing

Babi

79
16
62
14
25
8
15
331
22
572

116
217
50
24
57
54
538
859
248
2.173

2
2

206
256
79
99
210
181
305
677
344
2.357

446
92
137
236
1.107
627
2.847

LIVESTOCE PRODUCTION
In 2011 in
the City of Palopo Recorded live stock numbers decreaseduni
formlyexcept in cattleand cattle horses. Cattle population has increased 42.40
percent of 1,526 cows in 2010 to2173 in 2011 tails, go atsde creased by 2.28
percent of 2,412 ewes in 2010 to2357head in 2011, the herd was recorded fromnil
in 2010 to 2 in 2011tails, pigs also decreased 7.09 percent of 2,847 head in 2010 to
2645 head in 2011, and the last buffalo cattlede creased by11.04 percentor from
643 tail in 2010 to572 head in 2011. For more details can be seen in the table
below.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

PRODUKSI PERIKANAN

Letak Kota Palopo yang berbatasan langsung dengan teluk bone,


memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian Kota
Palopo sendiri, salah satunya adalah sub sektor perikanan.
Produksi budidaya perikanan didominasi oleh perikanan laut dengan
jumlah produksi 9.472,95 ton, sedangkan untuk perikanan darat
hanya 613,34 ton.
Produksi perikanan darat terdiri dari produksi tambak ikan bandeng
sebanyak 592,15 ton dan 21,19 produksi tambak udang, produksi
kolam mencapai 35,14 ton, dan produksi untuk sawah (minapadi)
mencapai 75,75 ton.

FISHERY PRODUCTION
Location of City Palopo the bone adjacent to the bay, make a major contribution to the
economy Palopo town itself, one of which is the fisheries sub-sector.
Aqua culture production is dominated by a number of marine fishery production 9472.95
tons,
while
aquaculture
is
only
613.34
tons.
Aqua culture production consists of milk fish pond production as much as 592.15 and
21.19 tons of shrimp production, with production reaching 35.14 tons, and production for
rice (minapadi) reached 75.75 tons.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kecamatan
Wara Selatan
Sendana
Wara
Wara Timur
Mungkajang
Wara Utara
Bara
Telluwanua
Wara Barat
Jumlah

Perikanan Laut

Tambak

459
4.671,25
3.596,80
432,15
313,75
-

Bandeng
140,85
98,75
56
166,55
130
-

Udang
3,12
2,95
1,72
11,10
2,30
-

9.472,95

592,15

21,19

Kolam

Sawah

1,20
11,67
0,75
0,70
7,55
13,27

6,70
25,80
1,25
17
25

35,14

75,75

PROFIL KOTA PALOPO 2012

POTENSI DAERAH HINTERLAND KOTA PALOPO


1. KABUPATEN LUWU
Potensi yang dimiliki Kabupaten Luwu bersumber dari pertanian
tanaman pangan (padi, sawah), perkebunan (kakao dan
cengkeh), perikanan laut, holtikultura buah-buahan (durian) dan
pertambangan (tambang galian C), industri kayu lapis (tripleks)
serta bandar udara di Kecamatan Bua.

2. KABUPATEN LUWU UTARA

Potensi yang dimiliki Kabupaten Luwu Utara terdiri dari


pertanian tanaman pangan, (padi,sawah), perkebunan (kelapa
sawit), perikanan darat (kolam), perikanan laut, pertambangan
(tambang galian C), hortikultura buah-buahan (durian), potensi
kehutanan dan keberadaan bandar udara Andi Djemma.

3. KABUPATEN TORAJA UTARA

Potensi yang dimiliki Kabupaten Toraja Utara sejauh ini meliputi


sektor perkebunan (kopi arabika dan robusta), pertambangan
(tambang galian C), perikanan darat (kolam), serta potensi
wisata.
Potensi yang dimiliki tersebut dapat mendukung
pengembangan kawasan industri (KIPA) Kota Palopo.

4. KABUPATEN LUWU TIMUR

Potensi Potensi yang dimilki Kabupaten Luwu Timur terdiri dari


perkebunan (kelapa sawit), pertambangan (nikel), perikanan laut,
peternakan lebah dan pelabuhan penyeberangan

POTENTIAL REGIONAL Hinterland Palopo City


1. DISTRICT LUWU

Luwu potential derived from food crops (rice, rice), plantations (cocoa
and clove), marine fisheries, horticulture fruits (durian) and mining (mining
quarrying C), plywood (plywood) and airports in District Bua.

2. NORTH DISTRICT LUWU

The potential of the North Luwu consists of food crops, (rice, rice), oil (palm
oil), aquaculture (ponds), marine fisheries, mining (mining quarrying C),
horticultural fruits (durian), the potential for forestry and the presence of
Andi Djemma airports.

3. NORTH DISTRICT TORAJA

Potential of North Toraja Regency far include plantations (coffee arabica and
robusta), mining (mining quarrying C), aquaculture (ponds), as well as
tourism potential. The potential to support the development of industrial
estates (Kipa) Palopo City.

4. EAST DISTRICT LUWU

Potential Potential owned East Luwu consists of oil (palm oil), mining (nickel),
marine fisheries, beekeeping and ferry ports

PROFIL KOTA PALOPO 2012

INVESTASI KOTA PALOPO


Tujuan investasi pada dasarnya bagi para investor yaitu disamping
memberikan bantuan modal bagi para pengusaha juga sekaligus
diharapkan mampu mendorong
Kegiatan sektor rill lainnya dan pada akhirnya juga mengharapkan
pertambahan pendapatan yang tertunda sebagai akibat dari investasi
( Return to Income Or Investment ).
Upaya pengembangan investasi di Kota Palopo, perlunya pemerintah
daerah melakukan promosi tentang sektor-sektor unggulan daerah baik
ditingkat
nasional
maupun
international
dengan
cara
lebih
mengoptimalkan atau memfungsikan lembaga-lembaga ekonomi atau
instansi/dinas terkait, kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah
bagaimana sistem birokrasi dan administrasi investasi yang tidak berbelitbelit serta dukungan seluruh masyarakat Kota Palopo dan kemudian
ditunjang oleh sistem politik yang demokratis dan supremasi hokum yang
jelas di Kota Palopo. Sejalan dengan upaya tersebut untuk tahun 2010 nilai
investasi yang ditanamkan pada berbagai sektor-sektor ekonomi di Kota
Palopo Yaitu sebesar Rp. 191,53 milyar dan pada tahun 2011 mengalami
penurunan sebesar Rp. 90,09 milyar yakni Rp. 101,44 milyar.

CITY INVESTMENT Palopo


Investment destination for investors basically that in addition to providing
capital assistance for entrepreneurs at the same time also expected to
encourage
Other real sector activity and ultimately expects earnings accretion
delayed as a result of the investment (Return to Income Or Investment).
Investment in development efforts Palopo City, the need for local
government promotion of regional leading sectors at both national and
international with more ways to optimize or functioning of economic
institutions or agencies / departments concerned, then that is not less
important is how the system is bureaucratic and administrative
investment uncomplicated and support all people Palopo City and later
supported by a democratic political system and the rule of law are clearly
Palopo City. In line with these efforts in 2010 the value of the investment
in various economic sectors in the city of Palopo That is Rp. 191.53 billion
and in 2011 decreased by Rp. Namely Rp 90.09 billion. 101.44 billion.

191.53
200
150
100

101.44
64.9

50
0
2009

2010

2011

PROFIL KOTA PALOPO 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR KOMODITI DI KOTA


PALOPO
Setiap Negara / Daerah mengharapkan kegiatan ekspor berbagai
jenis komoditi yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Tujuannya adalah dengan meningkatkan ekspor di satu sisi dapat
meningkatkan pendapatan Negara dalam bentuk devisa, dan dapat
pula meningkatkan pendapatan Negara dari segi pajak barangbarang ekspor. Sedangkan impor barang hanya sebatas penerimaan
pajak barang impor akan tetapi untuk devisa justru mengalir ke
Negara lain, demikian pula halnya apabila transaksi perdagangan
dalam wilayah regional hanya membedakan batas wilayah antar
Negara dengan antar daerah regional.
Langka awal yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Palopo
dalam upaya peningkatan cvolume ekspor barang-barang hasil
komoditi unggulan pada tahun 2010 yaitu 6.245 ton yang terdiri dari
beberapa jenis komoditi dan pada tahun 2011 meningkat menjadi
71.533 ton.

DEVELOPMENT OF COMMODITY EXPORTS AND IMPORTS IN TOWN


Palopo
Each State / Local expect exports various kinds of commodities have
increased from year to year. The goal is to increase exports on the one hand
to increase the revenue of the State in the form of foreign exchange, and can
also increase the state income tax in terms of export goods. While imports of
goods was limited to import goods tax revenue but to exchange it flows to
other countries, as well as when trading in the region only distinguish
boundaries
between
States
with
inter-regional
area.
Rare Early has been done by the City Government in improving cvolume
Palopo export goods of commodities in 2010 is 6245 tonnes consisting of
several types of commodities and in 2011 increased to 71.553 tonnes.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

DAYA BELI
Perkembangan ekonomi daerah dapat pula dilihat dari perkembangan kemampuan
daya beli masyarakatnya.Kemampuan daya beli merupakan kemampuan individu
untuk memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup secara layak. Berdasarkan
data Indikator Pembangunan Kota Palopo Tahun 2010 (Bappeda; 2011), secara
umum dalam periode tahun 2006 2010 paritas daya beli di Kota Palopo dan ratarata di Sulawesi Selatan tidak terlalu jauh berbeda, walaupun pada tahun 2006
hingga 2008 paritas daya beli di Kota Palopo masih lebih tinggi dibanding ratarata Sulawesi Selatan, namun pada tahun 2009 2010 rata-rata paritas daya beli
di Kota Palopo nampak sedikit lebih rendah dibanding Sulawesi Selatan.
Pada tahun 2006 paritas daya beli di Kota Palopo mencapai Rp. 621,4 ribu,
sementara untuk rata-rata Sulawesi Selatan mencapai Rp.618,3 ribu. Walaupun
pada tahun 2010 Paritas Daya Beli di Kota Palopo telah mencapai Rp. 634,2 ribu
namun masih rendah dibanding dengan rata-rata Sulawesi Selatan yang telah
mencapai Rp.636,6 ribu.
Dilihat dari sisi pertumbuhan indikator ini, nampak bahwa dalam periode tahun
2007 hingga tahun 2009 pertumbuhan Paritas Daya Beli di Kota Palopo masih
lebih tinggi dengan apa yang dicapai di Sulawesi Selatan, namun pada tahun 2010
Paritas Daya Beli di Sulawesi Selatan sedikit lebih tinggi dibanding yang dicapai di
Kota Palopo.

BUYING POWER
Regional economic development can also be seen from the development of
purchasing power purchasing power masyarakatnya.Kemampuan an individual's
ability to meet the minimum basic needs for a decent living. Based on data Palopo
City Year Development Indicators 2010 (Bappeda; 2011), generally in the period
from 2006 to 2010 purchasing power parity in the City Palopo and average in South
Sulawesi is not too much different, even in the year 2006 to 2008 purchasing power
parity in City Palopo still higher than the average South Sulawesi, but in the year
2009 - 2010 average purchasing power parity in the City Palopo appears slightly
lower
than
the
South
Sulawesi.
In 2006 purchasing power parity in the City Palopo Rp. 621.4 thousand, while the
average for the South Sulawesi reached Rp.618, 3 thousand. Although in 2010
Purchasing Power Parity in Palopo City has reached Rp. 634.2 thousand but still low
compared to the average South Sulawesi has reached Rp.636, 6 thousand.
In terms of the growth of this indicator, it appears that in the period of 2007 to 2009
the growth in the City Purchasing Power Parity Palopo still higher to what is
achieved in South Sulawesi, but in 2010 Purchasing Power Parity in South Sulawesi
slightly higher than that achieved Palopo City.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

TINGKAT INFLASI
Dari publikasi BPS Kota Palopo, secara umum laju inflasi Kota Palopo pada
tahun 2009 hingga 2011 menurun drastis dibanding tahun 2008 yang
mencapai 17,58 persen. Pada tahun 2009, laju inflasi dapat tertekan pada
angka 4,18 persen, dan pada tahun 2010 tertekan lagi menjadi 3,59
persen, pada tahun 2011 kembali turun mencapai 3,35 persen. Jika dilihat
per komoditas, semua komoditas mengalami penurunan inflasi dibanding
2008. Inflasi tertinggi terjadi pada komoditas makanan jadi yaitu 12,28
persen, sementara inflasi terendah terjadi
pada komoditas transportasi umum yaitu -2,29 persen. Komoditas yang
inflasinya terkendali secara cepat adalah komoditas bahan makanan yang
pada tahun 2008 mencapai 28,60 persen menjadi hanya 2,98 persen di
tahun 2009, meskipun pada tahun 2010 merangkak naik sebesar 0,90
persen. Mencermati fluktuasi inflasi yang terjadi sepanjang tahun 2009
hingga tahun 2010, Kota Palopo tergolong moderat bila dibandingkan
dengan daerah lainnya di Sulawesi Selatan. Inflasi tertinggi dialami oleh
Kabupaten Bone yang mencapai 6,84 persen.

INFLATION RATE
City of BPS publications Palopo, general inflation Palopo City in 2009 and 2011
dropped dramatically compared to 2008 which reached 17.58 percent. In 2009, the
inflation rate can be depressed at the rate 4.18 percent, and in 2010 pressured
again to 3.59 percent in 2011 fell to 3.35 percent return. If you see a commodity,
the commodity inflation has decreased compared to 2008. The highest inflation in
food commodities so that is 12.28 percent, while the lowest inflation occurs
on public transport commodities is -2.29 percent. Commodities inflation is under
control in a fast food commodities in 2008 reached 28.60 percent to just 2.98
percent in 2009, although in 2010 crept up by 0.90 percent. Observing the
fluctuations in inflation that occurred during the year 2009 to the year 2010, the
City of Palopo are moderate when compared with other regions in South Sulawesi.
The highest inflation experienced by Bone regency which reached 6.84 percent.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

PDRB KOTA PALOPO/PDRB PALOPO CITY

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA PALOPO


PRODUCT DOMESTIC REGIONAL BRUTO PALOPO CITY
Berdasarkan persentasi sektor terhadap pembentukan PDRB, terlihat bahwa struktur
perekonomian Kota Palopo ditopang oleh lima sektor terbesar yakni sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran 21,42 %, Jasa-jasa19,58 %, Pertanian 18,03 %, Keuangan, Persewaan
14,16 %, dan Bangunan 12,11 %. Perkembangan presentase kontribusi sektor-sektor
terhadap pembentukan PDRB Kota Palopo dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Pada tabel tersebut terlihat bahwa dalam tahun 2007 -2011, telah terjadi pergeseran
konstribusi sektor terhadap pembentukan PDRB, dimana peran sektor primer secara
perlahan mengalami penurunan, sementara peran sektor-sektor sekunder secara signifikan
mengalami peningkatan, keadaan ini dapat pula dilihat dari pertumbuhan sektor-sektor
usaha dalam PDRB.
NO

LAPANGAN USAHA

Pertanian

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik dan Air Bersih

Bangunan

2007

36,37

0,19

4,41

1,68

7,26

2008

29,22

0,17

4,21

1,66

9,86

2009

2010

2011

25,56

21
,9
6

1
8
,
0
3

0,17

0,
15

0
,
1
4

4,04

3,
80

3
,
6
5

1,65

1,
65

1
,
7
1

11,00

11
,2
9

1
2
,
1
1

Perdagangan,Hotel dan
Restoran

Angkutan dan Komunikasi

Keuangan , Persewaan

Jasa Jasa

PDRB

17,12

10,12

10,38

18,71

9,54

11,71

18,71

20
,1
1

2
1
,
4
2

9,25

8,
99

9
,
2
1

12,61

13
,1
2

1
4
,
1
6

18
,9
2

1
9
,
5
8

12,46

14,92

17,01

100

100

100

100

100

Based on the percentage of the sector to the PDRB formation, it appears that the
structure of the economy is supported by the City of Palopo five largest sectors ie
sector Trade, Hotels and Restaurants 21.42%, Service-jasa19, 58%, 18.03%
Agriculture, Finance, 14.16% and Building 12.11%. The development of these
sectors the percentage contribution to the PDRB formation Palopo City can be seen
in
the
table
below.
In the table shows that in the year 2007 -2011, there has been a shift in the sector
contribution to the PDRB formation, where the role of the primary sector is slowly
decreasing, while the role of the secondary sector has increased significantly, this
situation can also be seen from the growth sectors businesses in the PDRB.
Beberapa sektor yang berpengaruh cukup signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Palopo antara
lain sektor Pertanian, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Jasa-Jasa, Pertanian, Keuangan,
Persewaan, dan Bangunan. Secara rinci pertumbuhan masing masing sektor dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

Some sectors are a significant influence on the economic growth of cities such as
Palopo Agriculture sector, Trade, Hotels and Restaurants, Services-Services,
Agriculture, Finance, and Building. In detail, the growth of each - each sector can be
seen in the table below.

PROFIL KOTA PALOPO 2012

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

LAPANGAN USAHA 2007


Pertanian
Pertambangan/Penggali
an
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Restoran,
Hotel
Angkutan & Komunikasi
Bank & Lembaga
Keuangan
Jasa Jasa

PDRB

2008

2009

2010

2011

1,38

-3,51

0,09

-4,63

-8,37

-4,37

14,71

10,24

-5,12

4,21

4,51
11,68
16,08

8,89
9,01
32,79

4,69
12,18
20,72

4,47
13,91
9,89

5,88
17,04
17,11

9,40

13,25

8,93

18,54

16,01

6,24

7,11

7,03

9,99

14,36

14,45

16,68

19,40

14,97

15,85

6,81

6,40

7,31

5,86

7,78

6,53

7,44

7,86

7,29

8,16

PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi Kota Palopo dalam kurun waktu 2007-2011 menunjukkan trend tidak adanya
perubahan signifikan kondisi perkembangan ekonomi daerah, regional maupun nasional dengan tingkat
pertumbuhan rata-rata 7,28 % pertahun yang dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut :

City's economic growth in the period 2007-2011 Palopo the trend is not significant
change shape regional economic development, regional and national levels with an
average growth rate of 7.28% per year which can be described in the following
table:
N
o
1
2
3
4
5

Tahun

PDRB (juta)

Pertumbuhan

2007
2008
2009
2010
2011

746.974,16
799.328,94
862.192,23
925.082,15
1.000.569,31

6,53
7,44
7,86
7,29
8,16
7,46

Rata rata

Meski
nilai PDRB Kota Palopo secara kumulatif
terus meningkat,
namun
berbanding terbalik dengan konstribusi PDRB Kota Palopo terhadap pembentukan
PDRB Provinsi Sulawesi Selatan. Jika pada tahun 2010kontribusi PDRB Palopo
terhadap PDRB Sul Sel mencapai 1,65 persen dan pada tahun 2011meningkat 0,01
poin mencapai 1,71 persen, hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi
regional Sulawesi Selatan berjalan lebih cepat dibandingkan dengan tingkat
pertumbuhan di Kota Palopo, kontribusi PDRB Kota Palopo terhadap pembentukan
PDRB Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2007-2011 dapat digambarkan pada tabel
sebagai berikut :
Although the value of PDRB cumulatively Palopo City continues to rise, but inversely
proportional to the PDRB contribution to the PDRB formation Palopo City of South
Sulawesi province. If in 2010kontribusi Palopo PDRB to PDRB Sul cells reached 1.65
percent and by 0.01 points 2011meningkat reached 1.71 percent, indicating that
South Sulawesi regional economic growth continues to outpace the rate of growth in

the City of Palopo, contributions PDRB to the PDRB formation Palopo City of South
Sulawesi province in 2007-2011 can be described in the following table:

PROFIL KOTA PALOPO 2012

Tahun

PDRB Sulawesi
Selatan (Juta Rp)

PDRB Kota Palopo


(Juta Rp)

% Kota Palopo
Terhadap Sulawesi
Selatan

2007

69.271.924,56

1.157.385,82

1,67

2008

85.143.191,27

1.394.930,34

1,64

2009

99.954.589,75

1,646,987.34

1,65

2010

117.830.270,49

1.946.847,77

1,65

2011

137.389.879,40

2.284.801,89

1,66

Meskipun PDRB Kota Palopo terus meningkat akan tetapi berbanding terbalik dengan
konstribusi yang diberikan PDRB Kota Palopo terhadap pembentukan PDRB Provinsi Sulawesi
Selatan. Kontribusi PDRB Kota Palopo terhadap PDRB Propinsi Sulawesi Selatan sedikit
mengalami peningkatandari tahun 2010 ke tahun 2011. Jika pada tahun 2010 kontribusi yang
diberikan PDRB Palopo mencapai 1,65 persen, pada tahun 2011 sedikit mengalami peningkatan
sekitar 0.01 point menjadi 1,66 persen.
Tingginya pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan terutama didorong oleh tingginya
pertumbuhan ekonomi Kota Makassar (tumbuh lebih dari 10 persen) yang merupakan daerah
kontributor terbesar bagi pertumbuhan PDRB Provinsi Sulawesi Selatan.
Although the value of PDRB cumulatively Palopo City continues to rise, but inversely
proportional to the PDRB contribution to the PDRB formation Palopo City of South
Sulawesi province. If in 2010kontribusi Palopo PDRB to PDRB reached 1.65 percent
Sul cells and by 0:01 2011meningkat points reached 1.71 percent, indicating that
South Sulawesi regional economic growth continues to outpace the rate of growth in
the City of Palopo, Contributions PDRB to the PDRB formation Palopo City of South
Sulawesi province in 2007-2011 can be described in the following table:

PROFIL KOTA PALOPO 2012

STRUKTUR EKONOMI KOTA PALOPO TAHUN 2007 - 2011


STRUCTURE ECONOMY PALOPO CITY 2007 - 2011 YEAR
NO

LAPANGAN USAHA

200
7

20
08

20
09

20
10

20
11

Pertanian

36,3
7

29,
22

25,
56

21,
96

18,
03

Pertambangan & Penggalian

0,19

0,1
7

0,1
7

0,1
5

0,1
4

Industri Pengolahan

4,41

4,2
1

4,0
4

3,8
0

3,6
5

Listrik dan Air Bersih

1,68

1,6
6

1,6
5

1,6
5

1,7
1

Bangunan

7,26

9,8
6

11,
00

11,
29

12,
11

Perdagangan,Hotel dan Restoran

17,1
2

18,
71

18,
71

20,
11

21,
42

Angkutan dan Komunikasi

10,1
2

9,5
4

9,2
5

8,9
9

9,2
1

Keuangan , Persewaan

10,3
8

11,
71

12,
61

13,
12

14,
16

Jasa Jasa

12,4
6

14,
92

17,
01

18,
92

19,
58

100

10
0

10
0

10
0

10
0

PDRB

PROFIL

KOTA PALOPO
2012

PROFILE OF PALOPO CITY 2012

PEMERINTAH KOTA PALOPO


GOVERNMENT OF PALOPO CITY

SAMBUTAN WALIKOTA PALOPO


GOVERNMENT PALOPO CITY
Assalamu Alaikum Wr, Wb,
Pertama-tama saya menyambut gembira dan mendukung sepenuhnya
atas inisiatif penerbitan Buku Profil Daerah Kota Palopo Tahun 2012. Buku
ini merupakan salah satu dari sedikit referensi tentang Kota Palopo
sebagai Kota Peleyanan Jasa Terkemuka Di Kawasan Timur Indonesia
beserta sejarah perjalanan yang panjang secara utuh.
Buku ini tidak saja mampu menyajikan aspek fisik Kota semata, tetapi
yang jauh lebih penting adalah aspek sosial ekonomi, pemerintahan serta
keragaman budaya secara proporsional yang menjadi kekuatan utama Kota
Palopo sebagai suatu Kota yang direpresentasikan lewat kombinasi foto
dan narasinya yang padat dan komunikatif, hal ini tentunya akan menjadi
daya tarik tersendiri bagi pengusaha dan calon investor dari dalam
maupun luar negeri untuk dapat melakukan aktifitas bisnis dan investasi
di Kota Palopo.
Akhirnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada CV. Media
Cipta Konsultan sebagai salah satu mitra Pemerintah Kota Palopo serta
pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya
penyusunan, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa meridhoi segala usaha kita.

Assalamu Alaikum Wr, Wb,

The first all am receive in happiness and support in full of initiative to


published of book about The Profile regional Palopo City by 2012. These
book represent one of from reference about Palopo City which have
success to illustration the face image from Palopo City as The Leading
City Service at Indonesian East Area and the trip history it which long
time in complete.
These booknot else able to preparation the City aspect, but more
important to explained the social economy, government and culture
variance in proportional which become the main Strength of Palopo City as
a City which representative trough photo combination and narration which
solid communicative, these case of course would become the interest it
self by enterprenuer and investor candidate from in our outbound for
applied of business and investment activity at Palopo City.
End of I want to say thank you especially to CV. Media Cipta Konsultan
as one the partnership by Palopo City Government and parties which have
get contribution in attempt to publish of these book, so God Allah SWT to
Palopo, 25 Oktober 2012.01

Wassalamu Alaikum Wr. Wb,


Walikota Palopo,

Drs. H. P. A. Tenriadjeng, M.Si

DAFTAR ISI

SAMBUTAN WALIKOTA........................i

SELAYANG PANDANG........................................2
ADIPURA...............................................6
SEJARAH SINGKAT KOTA PALOPO............7
VISI DAN MISI KOTA PALOPO16
GAMBARAN UMUM KOTA PALOPO24
Penduduk...24
kawasan Pesisir Kota 27
Sumberdaya Alam 29
Pertambangan32
KIPA 34
Infrastruktur Kota
Palopo ........... 38
Prasarana Kota 39
Kebudayaan dan Pariwisata 45
Komoditi Unggulan 47
POTENSI DAERAH HINTERLAND KOTA
PALOPO .............................................52
INVESTASI KOTA PALOPO ....................53
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR
KOMODITI DI KOTA PALOPO ................54
DAYA BELI
..................................55
TINGKAT INFLASI 56
PDRB KOTA PALOPO 57

CONTENT

GOVERNMENT PALOPO FOREWORD.....................i


FREFACE
2
ADIPURA
6
THE BRIEF ON OF PALOPO CITY ..7
GENERAL ILLUSTRATION OF PALOPO CITY . .16

Population 24
Coast and Sea Areas 27
Natural Resource 29
Mining 32
Industry Area Palopo City (KIPA) . 34
Infrastructure Palopo City 38
Prasarana Kota 39
Kebudayaan dan Pariwisata 45
Komoditi Unggulan 47

POTENSI DAERAH HINTERLAND KOTA


PALOPO
................................................52
INVESTASI KOTA PALOPO .................................53
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR
KOMODITI DI KOTA PALOPO ..............................54
DAYA BELI
55
TINGKAT INFLASI 56
PDRB KOTA PALOPO 57

PROFIL KOTA

PALOPO
TAHUN 201!

PEMERINTAH KOTA PALOPO


GOVERNMENT OF PALOPO CITY
TAHUN 2012

PEMERINTAH KOTA PALOPO


Government Of Palopo City

Profil Kota

PALOPO

Profile Of Palopo City

CV. MEDIA CITRA KONSULTAN

Anda mungkin juga menyukai