Anda di halaman 1dari 101

A.

JUDUL KEGIATAN : Usaha ternak kelinci dengan memanfaatkan limbah pertanian


B.

LATAR

BELAKANG

Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon
pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan
pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak.
Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan
karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga
kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai
memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus
hanya

pada

satu

jenis

pekerjaan

saja.

Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran.
Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat
membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu beternak kelinci.
Mengapa memilih Kelinci karena akhir-akhir ini kebutuhan akan daging kelinci semakin hari
semakin besar karena semakin menjamurnya lahan usaha yang memanfaatkan daging kelinci
sebagai bahan utamanya diantaranya warung sate kelinci,warung tengkleng kelinci maupun
restoran mewah yang menawarkan menu utama daging kelinci. Karena kelinci memiliki kualitas
daging

yang

bagus

yaitu

rendah

lemak

dan

kolesterol.

Selain itu bertenak kelinci tidak membutuhkan modal yang cukup besar serta lahan beternak
yang cukup luas. Pakan kelinci pun dapat dengan mudah memanfaatkan limbah hasil pertanian
seperti bekatul,ampas tahu,serta beraneka ragam dedaunan hasil limbah pertanian seperti daun
sayuran

kubis,singkong,ubi

jalar

dan

lainya.

Selain itu juga dalam beternak kelinci Pemeliharaan dan perawatannya mudah , penghasil daging
berkualitas dengan kadar lemak rendah, serta kelinci merupakan ternak yang prolific, yaitu
ternak

yang

mampu

beranak

C.PERUMUSAN

banyak

per

kelahiran.

MASALAH

Dalam proyek yang kami laksanakan terdapat beberapa masalah yang perlu dirumuskan, antara
lain

sebagai

berikut:

1.

Bagaimana

cara

beternak

kelinci

pedaging

2. Bagaimana cara memanfaatkan limbah pertanian untuk makanan tambahan kelinci?


3. Bagaimana cara memasarkan hasil produk ternak kelinci ?
D.TUJUAN
Tujuan
1.

PROGRAM
dari

Dapat

usaha

menciptakan

pemeliharaan

lapangan

usaha

kelinci

sendiri

dan

ini

adalah:

mengurangi

penganguran

2. Dapat melakukan usaha pemeliharaan kelinci jenis lokal dengan baik dan memberikan
manfaat
3.

yang
Dapat

memasarkan

besar.

Daging

kelinci

dengan

baik.

4. Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya


E.

LUARAN

Program

kewirausahaan

ini

YANG
memiliki

DIHARAPKAN

beberapa

kegunaan,

antara

lain:

1. Dapat memenuhi kebutukhan daging kelinci yang semakin hari semakin meningkat.
2.

Dapat

memanfaatkan

3.

Membantu

hasil

masyarakat

limbah

menghasilkan

pertanian
suatu

untuk

produk

pakan
ternak

ternak

kelinci.

alternative

selain.

4. Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam menemukan hasil karya yang dapat dimanfaatkan
sebagai peningkat nilai ekonomi.
F.

GAMBARAN

UMUM

RENCANA

USAHA

Usaha yang akan kami dirikan adalah usaha pertenkana kelinci. Mengapa memlilih kelinci
karena kebutuhan daging kelinci semakin hari semakin meningkat seiringb dengan
perkembangan usaha olahan daging kelinici seperti sate kelinci,rica-rica kelinci dan Tengkleng
kelinci.
Jenis kelinci yang digunakan dalam usaha ini adalah kelinci jenis local. Alasanya adalah kelinci
jenis local memiliki kualitas daging kelinci yang bagus serta jenis kelinci ini memiliki ketahanan
terhadap penyakit yang baik serta mudah beradaptasi sehingga memudahkan dalam pemeliharaan
dan

pengembangbiakanya.

Proses usaha yang kami lakukan adalah menernakan kelinci. Dimana prosesnya antara lain:
1. Pembibitan meliputi Pemilihan bibit dan calon induk,Perawatan Bibit dan calon induk, Sistem
Pemuliabiakan,

Reproduksi

dan

Perkawinan

dan

proses

kelahiran.

2. Pemeliharaan meliputi Sanitasi dan Tindakan Preventif ,Pengontrolan Penyakit Perawatan


Ternak

,Pemberian

3.

Pakan

dan

Pemeliharaan

Pemanenan

Kandang

dan

Pemasaran

Kegitan usaha ini dilakukan di dusun Sumber Nadi Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri
sebab di daerah ini memiliki letak geografis yang cocok untk peternakan kelinci,mudah untuk
mendapatkan sampah industri pertanian serta pemasran yang mudah karena sekitar derah tempat
usaha

banyak

G.

sekali

usaha

METODE

pengolahan

daging

PELAKSANAAN

kelinci.
PROGRAM

Pada awal pelaksanaan kegiatan ini kita akan mengambangkan kelinci dengan tahap awal
sejumlah 23 ekor kelinci diman terdiri dari 20 ekor induk dan 3 ekaor pejantan.Dalam
pelaksanaan

kegiatan

1.

usaha

ini

dilakukan

Penyiapan

langkah

atau

Sarana

tahapan

sebagai

dan

Berikut:

Perlengkapan

Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21 C, sirkulasi udara lancar,
lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan,
kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan
anak-anaknya, kandang jantan, khusus untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang
anak lepas sapih. Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara
jantan dan betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor
betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm.Menurut bentuknya
kandang

kelinci

dibagi

menjadi:

a. Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok
untuk
b.

kelinci
Kandang

sistem

ranch

dilengkapi

muda.
dengan

halaman

pengumbaran

c. Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan
konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun
piramid). Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan
pecah dan mudah dibersihkan
2.
a.

Pembibitan
Pemilihan

bibit

dan

calon

induk

Pada pemilihan bibit dipilih jenis kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan

yang baik Secara spesifik harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat,
mata

bersih

b.

dan

terawat,

Perawatan

bulu

tidak

Bibit

kusam,
dan

lincah/aktif
calon

bergerak.
induk

Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama
yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang
baik

serta

mencegah

kandang

dari

gangguan

c.Sistem

luar.

Pemuliabiakan

Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik maka
pembiakan

dibedakan

dalam

kategori

yaitu:

1. In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya
bulu,

proporsi

daging.

2. Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat
unggul.
3. Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang
diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.
d.Reproduksi

dan

Perkawinan

Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina dan
jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama
kali mengawini, diusahakan perkawinan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin
pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu
pejantan

dipisahkan.

e.Proses

Kelahiran

Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada
kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila
terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk
dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara
merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak
lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
3.Pemeliharaan
a.Sanitasi

dan

Tindakan

Preventif

Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang
lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.
b.Pengontrolan

Penyakit

Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan
naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan dan benda pencemar
juga

segera

disingkirkan

untuk

mencegah

wabah

penyakit.

c.Perawatan Ternak
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang
tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup dan berkualitas.
Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat
dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan membuang
testisnya.
d.Pemberian

Pakan

Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran
meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang, biji-bijian/pakan
penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkilbungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli
di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi
pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul
18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan
di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
e.Pemeliharaan

Kandang

Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus
dibersihkan untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang
untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dengan kapur/ter. Kandang bekas kelinci
sakit

dibersihkan

dengan

kreolin/lysol.

4.

Pemanenan

dan

Pemasaran

Setelah kelinci yang dibesarkan dari anakan berumur sekitar 4 sampai 5 bulan maka kelinci siap
untuk dipanen. Mengapa memilih setelah umur 4-5 bulan karena orientasi usaha ini adalah untuk

kelinci pedaging jadi pada umur-umur tersebut kualitas daging kelinci paling bagus karena tidal
terlalu mengandung lemak dan juga tidak alot sebab biasnya kelinci yang terlau tua memiliki
daging

yang

alot.

Pada awal usaha ini untuk sementara hasil panen kelinci dipasarkan pada pemilik warungwarung sate kelinci,tengkleng kelinci,serta pasar tradisional di wilayah sekitar peternakan karena
di wilayah ini kebutuhan daging kelinci selama ini masih mendatangkan dari luar daerah. Dan
untuk tahap selanjutnya direncanakan diistribusikan ke daerah lain yang masih membutuhkan
supali
5.

daging
Tempat

kelinci.
Produksi

Kegitan usaha ini dilakukandi Klaten sebab di daerah ini memiliki letak geografis yang cocok
untk peternakan kelinci,mudah untuk mendapatkan sampah industri pertanian serta pemasran
yang mudah karena sekitar derah tempat usaha banyak seakli usaha pengolahan daging kelinci.
H.
1.

TARGET
Target

USAHA
produk

Target produk yang kami harapkan dari usaha ini adalah memenuhi kebutuhan daging kelinci
yang semakin hari semakin marak karena berkembangnya usaha olahan daging kelinci. Dimana
pada tahap awal yaitu pada setengah tahun pertama kita mencanangkan dapat memproduksi
sebanyak dari 20 ekor betina didapatkan rata rata 12 ekor anak sehingga pada semester awal
kami mampu memproduksi kelinci sebanyak 240 ekor kelinci dimana tiap kelinci memiliki berat
rata-rata sebesar 5 Kg sehingga kami mampu memproduksi kelinci sebnyak 1200 Kg kelinci tiap
enam bulan.
2.Target

konsumen

Pada usaha ini kami menargetkan dapat menyupai kebutuhan daging kelinci kepada warung
makan
3.

dsb.
Target

pendapatan

Kami menargetkan pendapatan keuntungan tiap 6 bulan sebesar = 20 induk dikali 12 ekor anak
dikali harga per ekor anak Rp.40.000, sehingga didapatkan pendapatan sekitar Rp.9.600.000,dalam waktu 6 bulan pertama.

Pendahuluan
Tak ada yang tahu sejak kapan kelinci mulai diternakkan. Konon, di Afrika beberapa
abad yang lalu disebut sebagai yang pertama kali dimulainya pemanfaatan kelinci
sebagai hewan peliharaan. Kemudian terus berkembang ke kawasan Mediterania
sekitar 1.000 tahun yang lalu.
Dari hasil peternakan di Mediterania itulah kelinci kemudian mulai menyebar ke daratan
Eropa. Kemudian setelah bangsa Eropa memutuskan bermigrasi ke berbagai benua
baru yang ditemukan, maka hewan kelinci turut menyebar ke berbagai pelosok dunia.
Termasuk di dalamnya penyebaran ke Benua Amerika, Australia dan Asia.
Di Indonesia sendiri khususnya di Jawa, kelinci konon dibawa oleh orang-orang
Belanda sebagai ternak hias mulai sekitar tahun 1835. Keberadaan kelinci di Indonesia
sempat tidak jelas sejak kedatangan Jepang tahun 1942. Kemudian berlanjut dengan
zaman revolusi kemerdekaan sampai tahun 1950-an.
Catatan yang ada hanya menjelaskan tentang keberadaan kelinci yang tidak punah
pada zaman itu karena ternyata banyak dikembangbiakkan oleh para peternak di
daerah pegunungan yang relatif aman dari pertempuran.
Selanjutnya baru pada tahun 1980-an pemeliharaan kelinci sebagai sumber daging
mulai digalakkan pemerintah dengan tujuan pemenuhan peningkatan gizi masyarakat.
Namun pola pengembangan tersebut tidaklah berjalan mulus. Hal tersebut terjadi
karena hanya sebagian kecil peternak kelinci yang bertujuan untuk berdagang dan
sisanya hanya untuk kesenangan saja.

Sebenarnya kelinci-kelinci sendiri terdiri dari berbagai macam ras dan jenisnya. Ada ras
Alaska yang berasal dari Jerman. Kemudian ras Angora yang sebenarnya berasal-usul
kurang jelas. Menurut ceritanya, ras Angora ini pertama kali ditemukan oleh pelaut
Inggris yang kemudian membawanya ke wilayah Prancis sekitar tahun 1723.

Jenis ras yang lain adalah American Chincilla yang kemudian dibedakan lagi atas tiga
tipe, yaitu tipe standar, besar dan giant alias raksasa. Khusus untuk yang bertipe giant
ini bila dewasa bisa berbobot mencapai 6-7 kg.
Sedangkan jenis ras Champagne d Argent, yang asli berasal dari Prancis, mempunyai
ciri-ciri bulunya berwarna putih perak. Atau jenis ras yang lain seperti Carolina yang
merupakan persilangan antara kelinci spesies New Zealand white dan New Zealand
red. Ras Caroline ini sangat terkenal di Eropa sebagai kelinci penghasil daging.
Ada lagi jenis ras Dutch yang terkenal di seluruh dunia sebagai jenis kelinci peliharaan.
Warna bulunya khas, kerena mempunyai bulu melingkar seperti pelana berwarna putih
dari pinggang terus ke leher sampai ke kaki bagian depan. Sebenarnya banyak lagi
jenis ras kelinci yang lain, seperti ras Himalayan, Flemish giant, Havana, Lop yang
berciri khas mempunyai kuping yang terkulai ke bawah, Polish, Rex, Satin, Silver,
Simonoire, Siamese Sable dan banyak lagi yang lain lengkap dengan ciri khas masingmasing.
Di Indonesia sendiri sebenarnya ada jenis kelinci lokal tersendiri. Tapi dimungkinkan
jenis kelinci lokal yang ada di Indonesia adalah jenis kelinci berketurunan ras Dutch.
Ras ini dikenal sebagai ras asli dari Negeri Belanda, jadi mungkin saja dahulu orangorang Belanda yang bermigrasi ke Indonesia sempat membawa kelinci ini dari kampung
halamannya dan mengembangbiakkannya di sini.
Ras kelinci Dutch ini punya ciri bentuk tubuh yang kerdil, sehingga lazim disebut kelinci
mini, merupakan kelinci terkecil di dunia. Biasanya jenis ini dipelihara hanya untuk
hiasan dan cocok untuk mainan anak-anak. Dengan bentuk tubuh pendek, kepala agak
bulat, bentuk telinga tegak dan mempunyai panjang hanya sekitar lima sentimeter.
Biasanya kelinci ini berbulu sangat bagus dan berwarna putih. Sedangkan ciri lainnya
mempunyai mata berwarna merah.
Potensi Kelinci

Potensi kelinci sebenarnya masih sangat memungkinkan untuk dikembangkan. Bukan


hanya sebagai penghasil daging, melainkan juga sebagai penghasil bulu, fur (kulit dan
bulu) atau sebagai ternak hias.
Sebelumnya, bulu untuk pembuatan jaket dan aksesorinya di negara-negara beriklim
dingin umumnya menggunakan kulit beruang hasil buruan. Dengan santernya kritik
tersebut para produsen jaket kulit lantas berusaha melirik bahan baku lain. Dan kelinci
dianggap sebagai salah satu ternak yang bisa menggantikan kebutuhan bulu untuk
jaket.
Ada baiknya tujuan pemeliharaan kelinci digunakan untuk diambil kulit bulunya dan
bukan dagingnya. Beternak kelinci Rex atau Angora bisa mengahasilkan daging seberat
1,5 kg/ekor. Harga daging kelinci bisa mencapai US$ 1 hingga US$ 1,5 per kilogramnya
di AS. Tapi nilai daging tersebut sangat kecil dibandingkan harga kulit kelinci yang bisa
laku sampai US$ 8 15 perlembar. Setelah disamak harga kulit bulu kelinci bisa
mencapai US$ 18 perlembarnya.
Kulit bulu kelinci bisa dipakai sebagai bahan pakaian berbulu, jaket, selendang, tas,
dompet, boneka. Satu mantel eksklusif terbuat dari 20-30 lembar kulit kelinci harganya
bisa mencapai US$ 3.000. Pasar kulit bulu ini mencakup daratan Eropa, Rusia, Amerika
dan Asia Utara. Produsen kulit bulu kelinci antara lain Hong Kong, Taiwan, Jepang dan
Korea Selatan.
Tapi kenyataan yang ada sekarang, potensi tersebut belumlah didayagunakan secara
maksimal. Banyak peminat pemelihara kelinci hanya memanfaatkan kelinci sebagai
bahan penghibur saja. Padahal bila mau diseriuskan bukan tidak mungkin bisa menjadi
sumber penghasilan juga adanya.
Ternak Kelinci

Yang perlu diperhatikan dalam usaha ternak kelinci adalah persiapan lokasi yang
sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit dan penyediaan pakan.
1. Penyiapan Sarana dan Perlengkapan
Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dengan suhu ideal 21 C, sirkulasi
udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan melindungi ternak dari predator.
Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk.
Untuk induk/kelinci dewasa atau induk dan anak-anaknya, kandang jantan, khusus
untuk pejantan dengan ukuran lebih besar dan Kandang anak lepas sapih. Untuk
menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina.
Kandang berukuran 200 x 70 x 70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10
ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50 x 30 x 45 cm.
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:

Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam


ruangan dan cocok untuk kelinci muda.

Kandang sistem ranch, dilengkapi dengan halaman pengumbaran.

Kandang battery, mirip sangkar berderet dimana satu sangkar untuk satu ekor
dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal
Battery (susun piramid).

Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang
tahan pecah dan mudah dibersihkan.

2. Pembibitan
Ciri-ciri kelinci yang Sehat dan Baik
Sebelum memutuskan untuk memelihara kelinci, ada baiknya kita mengetahui dahulu
bagaimana kiat-kiat memilih kelinci yang baik. Bagaimana cara membuat dan mengurus
kandang serta bagaimana cara memilih makanannya.
Memilih bibit kelinci yang baik sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Biasanya kelinci yang
sehat memiliki sifat yang lincah dan aktif, gerakannya energik dan memiliki nafsu
makan yang tinggi. Secara umum biasanya bibit kelinci yang baik memiliki ciri-ciri fisik
sebagai berikut; pertama memiliki kepala yang sesuai dengan ukuran badan.
Kelinci yang baik bila bertubuh panjang membutuhkan tipe kepala yang panjang pula.
Kelinci berbadan besar dan lebar membutuhkan kepala yang besar juga dan begitu
pula jenis kelinci bertubuh kecil yang baik adalah yang memiliki jenis kepala kecil juga.

Tipe kepala yang seimbang dan kompak sangat sesuai untuk hampir semua tipe ras
kelinci, seperti Dutch, Havana, Standard Chincilla, Lilac dan ras kelinci lainnya.
Kelinci yang sehat juga biasanya bermata bulat bercahaya, selaput matanya bersih,
mempunyai pandangan yang cerah dan jernih. Bila pandangan matanya layu dan
kurang jernih, itu menandakan kelinci tersebut sedang sakit atau kurang baik kondisi
fisiknya.
Lihat juga bagian hidung, moncong dan mulutnya apakah dalam keadaan bersih.
Kelinci yang hidungnya basah dan lembab kemungkinan terserang pilek.
Selain bentukan kepala dan wajah bibit kelinci yang baik juga haruslah berkaki normal.
Cirinya kuat, kokoh dan berkuku pendek. Lebih baik bila kakinya tidak bengkok atau
cacat. Kaki yang cacat berbentuk seperi huruf O atau X, sedangkan kaki yang baik
cirinya lurus dan sempurna.
Ciri lainnya adalah berbadan bulat, berdada lebar, padat dan singset. Kondisi seperti ini
menunjukkan keadaan fisik yang prima dan bertenaga kuat. Bentuk badan yang kuat
juga mencerminkan jumlah daging yang banyak.
Sedangkan tambahan referensi lain tentang kelinci yang sehat adalah biasanya berkulit
licin dan tidak berasa benjol-benjol bila diraba. Berbulu bersih, licin, halus, mengkilat
dan rata. Berdubur bersih, kering dan tidak terdapat tanda-tanda kotoran bekas
mencret.
Juga lihat ekornya. Bila terlihat ekornya kecil, tumbuh lurus ke atas dan tampak
menempel ke punggung serta bentuknya tidak miring atau rebah ke samping/terpuntir
berarti memang benar kelinci itu bagus adanya. Dan sebaliknya bila ekor tidak lurus ke
atas berarti kelinci tersebut cacat.
Bila sudah memahami ciri-ciri kelinci yang sehat dan baik, selanjutnya untuk syarat
ternak, bibit yang dipilih tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut.
Untuk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla dan Rex merupakan
jenis kelinci yang cocok. Sedang untuk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian,
Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand merupakan jenis kelinci yang
cocok untuk dipelihara.
Pemilihan bibit dan calon induk
Bila peternakan bertujuan untuk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot dan tinggi
badannya, dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih
bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik
untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat,
mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.
Perawatan Bibit dan calon induk

Perawatan bibit akan menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu
perawatan utama yang perlu diperhatikan adalah pemberian pakan yang cukup,
pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan
luar.
Sistem Pemuliabiakan
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat yang spesifik,
maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:

In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat


spesifik misalnya bulu, proporsi daging.

Cross Breeding (silang luar),


baik/menambah sifat-sifat unggul.

Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat jenis baru
yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan
bibit.

untuk

mendapatkan

keturunan

lebih

Reproduksi dan Perkawinan


Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina
dan jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu dan mortalitas anak tinggi. Bila
pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dengan betina yang sudah
pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga
terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
Proses Kelahiran
Setelah perkawinan, kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari.
Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari
setelah perkawinan. Bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima
hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi
kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya.
Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dengan kondisi anak lemah, mata
tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
3. Pemeliharaan
Sanitasi dan Tindakan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering, agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat
yang lembab dan basah menyebabkan kelinci mudah pilek dan terserang penyakit kulit.

Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu
badan naik dan mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini, segera dikarantinakan dan
benda pencemar juga segera disingkirkan untuk mencegah penularan penyakit.
Perawatan Ternak
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan
di kandang tersendiri dengan isi 2-3 ekor/kandang dan disediakan pakan yang cukup
dan berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu untuk mencegah dewasa yang
terlalu dini.
Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci
jantan dengan membuang testisnya.
4. Pemberian Pakan
Kelinci yang hidup di alam bebas tidak terlalu sulit untuk mengurusi makannya. Selama
di tanah masih ada hijauan dan bisa ditumbuhi rumput, biji-bijian dan umbi-umbian,
kelinci masih dapat hidup.
Sedangkan kelinci yang diternakkan hidupnya terbatas di sekeliling kandang saja.
Kelangsungan hidupnya sangat ditentukan oleh perhatian dan perawatan peternaknya.
Jenis, jumlah dan mutu makanan yang diberikan sangat menentukan pertumbuhan,
kesehatan dan perkembangbiakannya.
Makanan kelinci yang baik adalah yang terdiri dari sayuran hijau, jerami, biji-bijian, umbi
dan konsentrat. Jenis pakan yang diberikan antara lain, sayuran hijau meliputi rumput
lapangan, rumput gajah; sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daunt alas, daun
kacang, wortel, daun papaya, daun turi dan daun kacang panjang. Sayuran hijau yang
akan diberikan pada kelinci ini kalau bisa telah dilayukan dan jangan dalam keadaan
segar. Proses pelayuan selain untuk mempertinggi kadar serat kasar, juga untuk
menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang-kejang atau mencret.
Bentuk makanan lain bisa juga berupa jerami atau rumput awetan yang dipotong
menjelang berbunga. Rumput ini dikeringkan secara bertahap sehingga kandungan
gizinya tak rusak.
Biji-bijian atau pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah,
sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Sedangkan untuk makanan jenis umbi-umbian
seperti ubi jalar, singkong dan lainnya dapat diberikan kepada kelinci sebagai makanan
tambahan.

Konsentrat juga diperlukan dalam tambahan makanan kelinci. Berfungsi untuk


meningkatkan nilai gizi yang diberikan dan mempermudah penyediaan makanan.
Konsentrat sebagai ransum diberikan sebagai makanan tambahan penguat, kalau
makanan pokoknya sayuran hijau. Konsentrat untuk makanan kelinci dapat berupa
pellet (makanan buatan dari pabrik), bekatul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah,
ampas tahu atau gaplek.
Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak
yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul
18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu
disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
5. Pemeliharaan Kandang

Masalah kandang untuk kelinci tidaklah terlalu sulit dicari. Sebab kelinci mudah sekali
beradaptasi terhadap berbagai bentuk kandang yang disediakan, asalkan kondisinya
memenuhi persyaratan kesehatan dan kebutuhan hidup kelinci tersebut.
Apa pun bentuk dan ukuran kandang, asalkan berlokasi baik, yang ditandai dengan
cukupnya sinar matahari yang masuk, bersuhu sejuk, suhu ideal 21 C, memiliki
ventilasi sempurna, lama pencahayaan ideal 12 jam menjadi hal pertama yang harus
diperhatikan. Hal lainya adalah dekat sumber air, tempatnya kering, lingkungan tenang,
bebas bising, bebas gangguan asap, tak jauh dari rumah, dan terlindung dari predator.
Lantai kandang dapat dibuat dari kawat, bambu dan kayu atau tanah. Bila memilih
lantai dari kawat, ada sebagian yang terbuat dari lembaran papan. Lantai kawat sangat
melelahkan otot-otot kaki kelinci. Karena itu, adanya lembaran papan dapat digunakan
kelinci untuk beristirahat.

Kandang yang baik haruslah juga memenuhi kebutuhan sarana berupa kotak sangkar,
tempat makanan, tempat minum dan perlengkapan lain. Kandang bisa saja di dalam
ruangan atau di luar ruangan, terserah kemauan pemiliknya dan tujuan
pemeliharannya.
Lantai atau alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci
setiap hari harus dibersihkan, untuk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari
pagi harus masuk ke kandang untuk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat
dengan kapur atau ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dengan kreolin/lysol.
6. Hama dan Penyakit
Bisul
Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit akibat infeksi.
Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi Jodium
dan antibiotik.
Kudis
Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
Pengendalian: dengan antibiotik salep.
Eksim
Penyebab: kotoran yang menempel di kulit.
Pengendalian: menggunakan salep atau bedak Salicyl.
Penyakit telinga
Penyebab: kutu.
Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
Penyakit jamur pada kulit kepala
Penyebab: jamur.
Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
Pengendalian: dengan bubuk belerang.
Penyakit mata
Penyebab: bakteri dan debu.
Gejala: mata basah dan berair terus.
Pengendalian: dengan salep mata.
Mastitis
Penyebab: susu yang keluar sedikit atau tak dapat keluar.
Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang.
Pengendalian: dengan tidak menyapih anak terlalu mendadak.
Pilek
Penyebab: virus.

Gejala: hidung berair terus.


Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
Radang paru-paru
Penyebab: bakteri Pasteurella multocida.
Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan.
Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
Berak darah
Penyebab: protozoa Eimeira.
Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah.
Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti anjing. Pada
umumnya, pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit, dilakukan dengan
menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai, memenuhi
gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.
Pengenalan dan Pengelolaan Penyakit Berdasarkan Gejala yang muncul:
Kembung :

Nama obat : Sulfaquinoxalin, Gastop

Penanganan : Kurangi pakan basah, perbanyak hay/pelet, kurangi minum,


simpan kelinci ditempat tertutup dan diberi lampu 5 watt

Mencret :

Nama obat : Diapet dalam dosis kecil

Penanganan : Biasanya mencret dimulai dari sakit kembung, kurangi makanan


basah, perbanyak hay/pelet, simpan ditempat tertutup dan diberi lampu 5 watt.
Bedanya mencret dgn kembung, biasanya kelinci kekurangan cairan dan vitamin
saat terkena mencret. Kelinci yg mencret boleh dikasih minum tapi dalam jumlah
yg sedikit agar tidak memperparah kembungnya. Boleh jg diberi vitamin B12.
Selain itu biasanya kelinci yg mencret/kembung enggan untuk makan, sehingga
ada baiknya dicekokin susu.

Scabies :

Penanganan : Scabies adalah penyakit yg menular, biasanya trdapat disekitar


mulut, kaki, telinga, hidung dan daerah lainya yg terdapat lipatan-lipatan. Scabies
adalah penyakit yg menular, sehingga begitu ada yg terserang langsung
dikarantina agar tidak menyebar, selain itu hati2 dalam menanggulanginya,
karena scabies jg menular pada manusia. Cukur bulu disekitar bagian yg terkena
scabies, cuci dengan air hangat, olesi dengan obat kudis seperti salep belerang,

caviam, scabicid cream atau bedak yg dicampur minyak tanah. Ada jg obat yg
bisa diinjeksikan(suntik kulit-daging) pada tubuh kelinci
Sembelit :

Nama obat : -

Penanganan : Beri serat lebih banyak pada pakan kelinci

Penen
Hasil utama kelinci pada umumnya adalah daging dan bulu, sedangkan hasil tambahan
berupa kotoran untuk pupuk. Pada saat panen, yang perlu diperhatikan adalah cara
memegang kelinci, dan hendaknya dilakukan penangkapan secara benar agar kelinci
tidak kesakitan.
Cara Mengangkat
Dalam memelihara kelinci perhatikan juga cara mengangkatnya. Hal ini tidak bisa
dilakukan sembarangan. Perlakuan yang salah bisa menimbulkan hal-hal yang
merugikan seperti cacat permanen dan rusaknya peredaran darah. Kebanyakan orang
mengangkat kelinci dengan memegang kedua telinganya.
Memang cara ini paling mudah tapi sebenarnya keliru adanya. Telinga kelinci sangat
sensitif dan tidak kuat menahan bobot tubuhnya sendiri. Kalau cara ini dilakukan, otot
dan saraf telinga akan rusak. Kerusakan akan lebih parah lagi kalau kelinci yang
diangkat meronta-ronta. Posisi kepala akan menjadi miring sehingga kelinci akan cacat
seumur hidupnya.
Untuk mengangkat kelinci besar, pegang kulit tengkuk atau punggung dengan salah
satu tangan. Begitu terangkat, tangan yang satu digunakan untuk mendukung bagian
pantat. Kerjakan pengangkatan itu dengan tenang dan penuh kasih sayang. Sedangkan
untuk kelinci yang masih kecil proses pengangkatan dapat dimulai dengan memegang
bagian sebelah depan kaki belakang melalui punggung, dan proses selanjutnya sama
dengan
kelinci
dewasa.
Pasca Panen

Stoving, Kelinci dipuasakan 6-10 jam sebelum dipotong untuk mengosongkan


usus, tetapi tetap diberi minum.

Pemotongan, sama seperti memotong ternak lain.

Pengulitan, dilaksanakan mulai dari kaki belakang ke arah kepala dengan posisi
kelinci digantung.

Pengeluaran Jeroan, kulit perut disayat dari pusar ke arah ekor, kemudian
jeroan seperti usus, jantung dan paru-paru dikeluarkan. Yang perlu diperhatikan
kandung kemih jangan sampai pecah karena dapat mempengaruhi kualitas
karkas.

Pemotongan Karkas, kelinci dipotong jadi 8 bagian, 2 potong kaki depan, 2


potong kaki belakang, 2 potong bagian dada dan 2 potong bagian belakang.
Presentase karkas yang baik 49-52%.

Kandang Kelinci dan Perlengkapannya


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang untuk peternak, antara lain :
1. Kandang tidak boleh berdekatan dengan selokan atau tempat pembuangan sampah. Hal
ini sangat menganggu kesehatan kelinci. Diusahkan jangan berdekatan dengan kandang
hewan peliharaan lain seperti kambing, sapi apalagi anjing
2. Posisi kandang ditempat mendatar, tidak berada pada lereng bukit sehingga kelinci tidak
terkena angin besar yang berakibat kembung
3. Lokasi diusahan dekat dengan rumah antara 10 20 meter. Hal ini untuk memudahkan
pemantauan dari pencurian
4. Kandang kelinci diusahakan pada saat pagi hari tersinari matahari antara jam 06.00-08.00
WIB dan pada waktu siang terlindungi dari sinar matahari
5. Disekitar kandang diusahakan ditanami hijau-hijaun karena kelinci akan merasa nyaman.
Tanaman hijau-hijaun ini dapat menggunakan pisang dan pepaya. Karena 2 tanaman ini
dapat digunakan untuk pengobatan kelinci disaat mencret.
6. Pastikan keberadaan kandang terjaga pada suhu antara 15-22 derajat cilcius. Bagaimana
daerah yang panas? hal ini dapat disiasati disekitar kandang ditanami banyak pohon
sehingga sekitar kandang menjadi teduh.
Ukuran
kandang
Dalam pembuatan kandang harus memperhatikan besar kecilnya jenis kelinci , agar efektif dalam
penggunaannya. Dibawah ini ukuran kandang yang mungkin dapat digunakan referensi temanteman :

Kelinci indukan jenis Dwarf Hotot, Nederland Dwarf,dll ukurannya panjang x lebar x
tinggi = 50 x 60 x 40 cm

Kelinci indukan jenis Rex, Dutch ,Fuzzy Lop, Holland Lop, Himalayan ,dll ukurannya
panjang x lebar x tinggi = 60 x 70 x 45 cm

Kelinci indukan jenis New Zealand, Satin dll ukurannya 70 x 80 x 50 cm

Kelinci indukan jenis Flemish Giant ukurannya 70 x 90 x 60-70 cm

Alas Kandang Alas kandang diharuskan mampu mengeluarkan kotoran dan air kencing dapat
jatuh kebawah. Hal ini jangan sampai kotoran, sisa makanan dan air kencng menumpuk di alas
kandang, ini berakibat sebagai sumber penyakit. Celah-celas alas kandang harus diperhatikan.
Untuk penggunaan kawat sebagai alas disarankan lubang kawat 1 x 2 cm dan tidak mudah
berkarat. Celah jangan terlalu lebar karena anak kelinci akan sulit bergerak. Hal ini dapat
disiasati dengan dengan pemakaian alas bambu yang di tempatkan diatasnya alas kawat tersebut.
Pemakaian alas dapat juga menggunakan bagian luar ( kulit ) bambu, diusahakan memakai
bambu yang tua dan lurus lebar . Bambu sangat bagus karena licin dan tidak menyerap air
kencing.

Model Kandang
1. Model baterai. Pengunaan model kandang ini sangat efektif karena tidak banyak
memakan tempat dan dibuat tersusun bertingkat .Tetapi kebersihan harus dipehatikan.
Hal yang diperhatikan dalam pembuatan kandang ini yaitu : (1) kandang terbuat dari
bahan kayu, bambu, kawat atau besi harus kuat dan tidak mudah rusak oleh gigitan
kelinci , (2 ) kandang harus memiliki ventilasi yang baik , (3 ) Pintu kandang harus
mudah dibuka dan dikunci, (4) kandang harus mampu mengeluarkan kotoran, air kencing
maupun sisa makanan, ( 5 ) Kandang harus mudah dibersihkan.

2. Model kandang dilengkapi dengan umbaran tanah lapang. Pemeliharaan dengan


kandang model ini memerlukan lahan yang luas untuk menampung puluhan ekor kelinci.
Kelebihan model ini kelinci tidak mudah stress dan pemeliharaan gigi dan kuku secara
alami karena kelinci akan menggunakan gigi dan kukunya untuk menggigit akar pohon
ataupun tanah. Kekurangannya yaitu apabila hujan atau panas kelinci harus dimasukkan
di kandang yang sudah dibuatkan atap untuk berteduh dan juga memungkinkan terjadi
perkelahian antara betina vs betina dan jantan vs jantan.
Contoh

Bentuk

Kandang

dan

Perlengkapannya

Perlengkapan Kandang

Hewan licah dan gesit ini dapat dijadikan teman bermain anak-anak dan cocok sebagai hewan
peliharaan yang manis, lembut, lucu, lugu, dan penurut.
Di habitat aslinya, kelinci merupakan hewan yang hidup berkelompok dan dapat berkembang
biak sangat cepat. la tergolong hewan herbivora (pemakan hijauan) yang aktif menjelang senja.
Kelinci menggali lubang di tanah sebagai tempat tinggalnya dengan kuku cakarnya. Di tempat
tinggalnya, ia bergerak lincah dan gesit luar biasa. Kelinci dapat melompat, lari, menyusup, atau
masuk ke dalam lubang.
Di zaman sekarang orang memelihara kelinci dengan bermacam-macam tujuan, yaitu untuk
usaha komersial (penghasil daging, kulit, dan bulu) dan untuk ilmu pengetahuan (hewan
percobaan). Bahkan akhir-akhir ini kelinci mulai memasuki bursa hewan kesayangan,
A. Daya Tarik Kelinci
Yang menjadi daya tarik: lincah, gesit, lembut, lucu, lugu, penurut, dan bersih
Akhir-akhir ini kelinci sudah mulai diikutkan dalam pameran, perlombaan, dan bursa hewan
kesayangan. Oleh karena perilakunya yang lembut, lucu, lugu, penurut, dan suka hidup bersih
maka tak heran kalau sebugian besar pemeliharanya adalah remaja putri.
Kelinci relatif mudah dipelihara, mudah menjadi jinak, dan tidak berbahaya sebagai teman
bermain anak-anak. Harganya pun murah sehingga dapat dipelihara oleh semua lapisan
masyarakat. Tak heran kalau kelinei sebagai hewan kesayangan mulai menjamur sampat ke kotakota besar. Jenis makanannya murah dan mudah didapat. Kelebiban lainnya ialah fesesnya padat,
berbutiran kecil, tidak begitu berbau, dan mudah dibersihkan..
B. Jenis yang Disukai

Yang banyak dipelihara:

- dwarf lop

- dutch

- polish

- siamese

-netherland dwarf

Ada banyak jenis kelinci yang dipelihara saat ini dengan berbagai tujuun seperti penghasil
daging, penghasil kulit, penghasil bulu (wool), dan hewan kesayangan. Dari banyaknya jenis
kelinci tersebut hanya beberapa jenis saja yang dapat dipelihara sebagai hewan kesayangaii.
Dwarf lop atau kelinci lop kerdil merupakan kelinci berukuran kecil dengan berat banya 1,5-1,8
kg setelah dewasa. Warna bulunya cokelat abu-abu yang lerkadang kontras dengan warna
kemerahan. Ada juga yang InTwarna hitam dan putih cokelat kekuningan. Penampilannya sangat
lucu dengan telinga menjulur ke bawah.
Kelinci dutch atau lebih dikenal kelinci belanda sangat populer di seluruh dunia sebagai hewan
kesayangan. Beratnya hanya 1,5 2,5 kg. Kelinci ini mudah dikenali dari bulunya yang
berwarna putih melingkar dari punggung terus ke leher dan ke kaki depan.
Bagian bdakang dan kepalanya hitam, cokelat, atau abu-abu. Sementara moncong, pipi, dan dahi
putih.
Kelinci polisli berwarna putih, hitam, atau cokelat. Matanya berwarna merah delima atau biru. la
tergolong kelinci kerdil karena beratnya hanya 1-1,5 kg. Bentuk tubuhnya mirip netherland
dwarf. Telinganya berdiri tegak.
Kelinci siamese atau kelinci siam memiliki pola warna bulu seperti kucing siam. Beratnya sekitar
2,253,5 kg. Tubuhnya ada yang berwarna cokclat muda, agak cokelat, dan cokelat tua. Kelinci
berwarna cokelat muda memiliki bayang-bayang warna di punggung dan, muka, dan telinga
cokelat gelap sehingga lebih menarik dibanding warna lainnya.
Kelinci netherland dwarf merupakan kelinci kerdil dari Belanda. Kelinci ini lebih dikenal dengan
kelin mini karena sebagai kelinci terkecil di dunia. Beratnya hanya sekitar 0,9 kg. Bentuk tubuh
pendek membulat dan kepala bulat. Telinga panjang berdiri tegak. Warna bulunya putih dengan
mata merah.
C. Kandang dan Perlengkapannya
Kandong yang baik:
- terbuat dari bahan yang keras, liat, dan tidak mudah dikerat
- mudah dibenihkan
Kelinci sebagai hewan kesayangan dapat dipelihara di dalam rumah (indoor) atau di luar
rumah (outdoor), tetapi
tetap
ditempatkan
dalam
kandang.
Konstruksi
kandang outdoor dan indoor sama, hanya ukurannya yang berbeda, yaitu kandang outdoor lebih
luas. Kandang dibuat sedemikian rupa agar kelinci tidak dapat keluar.
Setengah dari lantai kandangnya dialasi bahan halus dan empuk seperti pleziglass atau semacam
karpet yang mudah dibcrsihkan. Bahan lantai ini tidak akan melukai kaki dan bagian tubuh
lainnya. Sementara setengah bagian lantai kandang lainnya dibuat dari kawat kasa yang lubanglubangnya agak besar. Tujuannya agar feses, urine, dan sisa-sisa makanan langsung jatuh melalui
lubang tersebut sehingga lantai kandang tetap bersih dan kering.

Tempat minum, makan, dan buang air (kloset/literbox) sebaiknya terbuat dari bahan keramik
atau kaca agar tidak mudah berkarat dan mudah dibersihkan. Peralatan kandang tersebut dan
lantai karpet harus disediakan rangkap agar tetap tersedia saat yang satunya dicuci.
D. Makanan dan Minuman

Makanan buatan : takaran 1/4 cangkir per 2,5 kg berat badan

Makanan hijauan: rumput, kangkung, bayam, uiortel, bic, apel, dan alfalfa

Sekarang makanan buatan maupun makanan tambahan untuk kelinci berupa vitamin dan mineral
banyak dijual di pasar swalayan atau toko hewan. Makanan buatan berbentuk butiran keras
seperti pelet atau biskuit. Umumnya kelinci mudah menyesuaikan diri dengan makanan tersebut.
Pemberiannya harus cukup karena kelebihan makanan akan menyebabkan kelinci kegemukan.
Saat membelinya harus diperhatikan masa kadaluarsa yang biasanya tertera pada bungkusnya.
Bungkusnya pun perlu diperhatikan jangan sampai sudah rusak karena dapat menyebabkan bau
tengik.
Makanan hijauan perlu diberikan sebagai makanan tambahan. Ini dimaksudkan agar kelinci
memperoleh berbagai variasi makanan dan dapat memenuhi kekurangan zat nutrisi yang tidak
ada pada makanan buatan. Sebaiknya diberikan berbagai bahan makanan hijauan secara
bergantian dengan makanan buatan. Janganlah terus-terusan memberikan kangkung saja sebagai
makanannya. Hal ini tidak baik bagi perkembangan kelinci. Pemberiannya 23 kali seminggu.
Untuk memenuhi kebutuhan mineral dan memperbaiki nafsu makan, kelinci dapat diberikan
garam yodium yang digantungkan di kandang. Garam ini dapat dimanfaatkan oleh kelinci
sebagai garam jilat (licksalt).
Sisa makanan kita sehari-hari (toble food) juga dapat diberikan sepanjang tidak lebih dari
seperlima porsi makan seharinya. Bila diberi makanan buatan berselang-seling dengan hijauan
dan toble food maka kelinci tidak perlu lagi diberikan garam yodium karena kebutuhan zat
gizinya cukup terpenuhi.
Air minum yang bersih dan segar harus selalu tersedia. Air minum ini ditempatkan sedemikian
rupa agar tidak tercemari sisa makanan, urine, atau feses. Tempat air minum sistem gantung yang
airnya keluar tetes demi tetes bila dijilati adalah yang terbaik karena kebersihannya terjamin,
tidak mudah tercemar, dan tidak membasahi kandang. Tempat makan dan minum harus
dibersihkan dan didesinfeksi setiap 35 hari sekali agar kandang terhindar dari gangguan parasit
seperti cacing, jamur, bakteri, dan protozoa yang dapat menginfeksi penghuninya.
Kelinci memiliki kebiasaan memakan fesesnya sendiri di waktu malam (feses malam) atau pagipagi sekali. Feses malam berwarna hijau muda, lunak, basah, dan berbentuk pelet. Menurut
penelitian kebiasaan ini tidak perlu dilarang karena feses malam mengandung banyak protein,
vitamin, dan mineral.
E. Pemeliharaan
Yang perlu diperhatikan:

- jangan menangkap kelinci dengan mencekal telinganya

- jangan biarkan kelinci buang air besar dan kedl di luar kandang

- waspadai segala macam gangguan pada kelinci

1. Memegang dan menguasai kelinci


Gerakan kelinci yang sehat sangat lincah. Untuk itu saat memegang atau menguasai kelinci, kita
perlu hati-hati. Kesalahan memegang kelinci dapat mencelakakan diri kita maupun kelincinya.
Kecelakan sering terjadi karena kelinci ketakutan dan terkejut. Biasanya saat ketakutan kelinci
akan meronta, menyepak, atau menendangkan kaki belakangnya. Akibatnya kelinci dapat
mengalami patah tulang. Oleh karena itu, menangkap kelinci sebaiknya diawali dengan
pendekatan kasih sayang. Bila perlakuan seperti ini sering dilakukan maka kelinci akan
berperilaku manis, tidak takut malahan ramah, manis, dan suka mendekat.

Kelinci yang ditangkap dengan cara mencekal kedua telinganya akan berakibat fatal. Dengan
cara seperti ini akan sangat menyakitkan bagi kelinci, bahkan telinga dapat menjadi bengkak
karena pecahnya pembuluh darah.
2. Mengajari kebiasaan baik
Kelinci yang buang air besar atau kecil tidak pada tempatnya akan menyebabkan kebersihan
kurang terjaga. Hal ini sering terjadi terutama kalau kelinci dilepaskan dari kandang.
Kelinci dapat diajarkan atau dilatih buang air besar dan kecil di dalam kloset khusus
atau litterbox. Melatihnya perlu kesabaran dan secara konsisten. Mula-mula selama beberapa
hari diamati tempat kelinci biasa buang air besar atau kecil. Di tempat tersebut diletakkan koran
bekas. Setelah beberapa kali dialasi koran, letakkan litterbox di tempat yang sama. Di
dalam litterbox diletakkan koran bekas yang pernah dipakai. Lama-kelamaan kelinci akan suka
menggunakan litterboz walaupun tanpa alas koran sekalipun.
3. Problem kesehatan

Kelinci tidak lepas dari gangguan kesehatan atau penyakit selama hidupnya. Ada banyak jenis
penyakit yang dapat didorita kelinci, baik yang bersifat infeksi maupun noninfeksi. Kelinci yang
sakit menyebabkan penampilannya kurang prima.
a. Pasteurellosis
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Pasteurella midtocida dan dapat terjadi di bagian
tubuh mana pun seperti radang paruparu dan radang jalan pernapasan. Gejalanya ialah sering
bersin, keluar ingus dari lubang hidung, mata belekan, gelisah, dan sulit bernapas. Bila tidak
diobati, bakteri akan menyebar ke selaput mata, telinga, tulang rahang, dan organ reproduksi. Di
tempat tersebut terjadi abses. Bila abses tidak diobati maka kuman akan masuk ke dalam sinus
yang kemudian meluas ke dalam mata dan akhirnya ke jaringan otak.
Mengatasi abses dengan mengeluarkan nanah hingga bersih. Setelah itu, cuci dengan NaCl
fisiologis atau larutan rivanol beri antibiotika melalui suntikan. Infeksi di bagian mata pun dapat
diberikan antibiotika.
b. Veneral spirochetosis
Veneral
spirochetosis
merupakan
penyakit
kelamin
yang
disebabkan
oleh
bakteri Spirocheta. Penularannya melalui hubungan kelamin. Namun, karena umumnya
dipelihara hanya dalam kelompok kecil maka hewan kesayangan ini jarang diserang penyakit ini.
Penyakit ini sangat menular pada manusia.
Gejalanya antara lain tampak luka yang terkadang sampai berdarah pada alat kelamin, sek'tar
dubur, dan hidung kelinci. Pengobatannya dengan penyuntikan antibiotika penisilin ke otot
sebanyak 40.000 IU per kg berat badan sekali sehari selama lima hari berturut-turut. Penderita
pun dapat diberi vitamin dan minerai untuk membantu penyembuhannya. Sementara lukalukanya diberi salep berupa campuran antibiotika dan sulfa preparat.
c. Infeksi jamur
Bagian tubuh yang lembap seperti hidung, bibir, mulut, dan sekitar anus sangat rawan terinfeksi
jamur Trichophyton mentagrophyteatau Microsparum canis. Gejalanya antara lain kulit kering,
bersisik, botak (alopesia), dan terasa gatal (pruritus). Pengobatannya dapat
dengan antijamur, baik tablet, salep, maupun sampo. Sebaiknya dua minggu sekali kelinci
dimandikan dengan larutan povidon iodine skin deanser, lime sulfur, atau ketoconazol
2%. Penyembuhannya memerlukan waktu cukup lama.
d. Penyakit parasit
Parasit
yang
menyerang
kelinci
antara
lain Psoroptes
cuniadi,
Sarcoptes
scabei, dan Cheyletiella sp.
Secara normal lubang teiinga kelinci mengeluarkan bahan semacam lilin atau wax (curek). Bila
lubang telinga tidak pernah dibersihkan maka bahan tersebut akan menumpuk sehingga parasit
Psoroptes cuniculi paling-senang bersarang di sini. Untuk itu, setiap dua minggu sekali telinga
dibersihkan dengan kapas steril yang dibasahi obat tetes telinga.
Pengobatannya dapat menggunakan ivermectine 1% dengan dosis 300400 /zg (mikrogram) per
kg berat badan yang disuntikkan subkutan. Selain itu, dapat pula secara topikal ke saluran telinga
dengan 0,5 cc karbogliserin dua minggu sekali untuk melarutkancurek.
Sarcoptes scabei atau Notoedres cati menyebabkan radang kulit, bulu rontok, atau gatal yang
sering dikomplikasi dengan infeksi bakteri. Pengobatannya sama dengan serangan Psoroptes sp.
Di samping itu, kelinci dapat dimandikan dalam larutan lime sulfiir (1 : 40) seminggu sekali
hingga 56 kali perlakuan.
Cheyletiella sp. sering disebut walking dandruff karena menyerupai ketombe yang berjalan.
Upaya pengobatannya sama dengan pengo batan Psoroptes sp.

e. Pinjal
Gigitan pinjal dapat menimbulkan radang kulit alergik. Pinjal pun merupakan induk semang
cacing pita yang disebut Diphyllidium sp. dan bersifat zoonosis (menular kepada manusia).
Obat antipinjal berbentuk bedak, semprotan (spray), atau jelly dapat dipakai untuk membasmi
pinjal. Obat bentuk spray antara lain Frontline, sedangkan obat bentuk jeli antara lain Program.
Keduanya telah dipasarkan di Indonesia. Kalung antipinjal jangan dipakai untuk kelinci karena
dapat meracuninya bila dijilat.
f. Radang usus berdarah
Radang usus berdarah (coccidiosis) disebabkan oleh Eimeria sp. Penyakit ini dapat menyerang
hati (coccidiosis hati) dan usus (coccidiosis usus).
Gejala coccidiosis hati ialah tubuh lemah, kulit rapuh dan pucat, bulu-bulu kusut dan suram,
diare, serta dapat mati merana. Sementara gejala coccidiosis usus adalah kurus; feses lembek,
berdarah, dan berlendir; anus kotor dan berbau; serta dehidrasi hebat. Ada-kalanya coccidia
membentuk koloni di saluran hidung sehingga penderita sulit bernapas (coccidiosis hidung).
Pengobatan dilakukan dengan obat preparat sulfa 34 kali sehari. Dosisnya 3060 mg setiap
kg berat badan dan diberikan melalui mulut. Di samping itu, kelinci pun perlu diberi vitamin dan
mineral serta obat antidehidrasi.
g. Bola rambut (hair ball)
Kelinci sering mengandung "bola rambut" menyebabkan kurang nafsu makan, kurus, kulit
mengendor, dan bulunya makin banyak rontok.
Bola rambut terhentuk akibat rambut yang rontok ikut tertelan saat dijilati. Untuk mencegahnya,
secara beraturan kelinci (terutama yang bulunya banyak rontok) diberi minyak ikan (dalam
kapsul gelatin) atau minyak sayur agar rambut dapat keluar bersama feses.
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian jus nanas, jus pepaya, atau yoghart dengan dosis
setengah sendok teh untuk setiap kg berat badan. Pemberiannya setiap hari selama seminggu dan
diulang setiap 46 minggu. Perlakuan ini hanya untuk bola rambut yang masih kecil. Bila bola
rambut sudah besar, mengatasinya harus dengan pembedahan.
h. Pengelupasan kulit kaki
Bila lantai kandang terbuat dari bahan kasar, biasanya tapak kaki depan menjadi lunak dan
mudah terkelupas sehingga dapat menjadi luka. Jika hal ini dibiarkan, luka akan sampai jaringan
otot, bahkan tulang.
Untuk mengobatinya, dapat diberikan antibiotika sistemik maupun topikal pada luka. Di samping
itu, kaki yang terkelupas dibalut dengan kain kasa yang agak tebal. Proses penyembuhannya
memang agak lama.
i. Kelengar panas (stres panas)
Kelinci memerlukan suhu lingkungan 2729 C dan kelembapan relatif 70%. Bila berlebihan,
kelinci dapat menderita kelengar panas yang gejalanya antara lain telinga menjadi kemerahan, air
liur keluar berlebihan, lemah, tidak mau bergerak, terengah-engah, kebingungan, dan kejang.
Bila keadaan ini tidak segera diketahui maka kelinci dapat mati kepanasan.
Bila musim panas, kandang kelinci dipindahkan ke tempat teduh sebagai upaya pencegahan. Bila
sudah menderita kelengar panas, kelinci perlu dikeluarkan dari kandang dan kedua telinganya
disemprotkan air dingin.
j. Tumor atau kanker rahim
Tumor atau kanker rahim sering ditemukan pada kelinci. Gejalanya antara lain kemandulan,
sering keguguran, atau mati dalam kandungan; anaknya kecil kalaupun melahirkan; serta
pendarahan di luar musim kawin. Secara klinis, tumor atau kanker ini hanya dapat diketahui

melalui autopsi. Untuk mencegahnya, sebaiknya kelinci peliharaan disterilisasi saja saat berumur
56 bulan.
F. Membiakkan Kelinci
Tanda-tanda jantan sedang berahi:

agresif

suka menggigit

suka menandai tempat dengan air kencing

Tanda-tanda betina sedang berahi:

- agresif

- suka menyerang sesamanya

Kelinci jantan mulai dewasa kelamin umur 610 bulan, sedangkan betina umur 59 bulan.
Masa bunting betina antara 2935 hari, umumnya 3132 hari. Jumlah anak kelinci dalam satu
kelahiran dapat mencapai 410 ekor.
Sebagai hewan kesayangan, kelinci umumnya tidak ditujukan untuk dikembangbiakkan.
Malahan kalau kelinci kesayangannya beranak banyak, pemeliharanya sering kebingungan
dibuatnya. Berdasarkan alasan tersebut sangat dianjurkan agar kelinci dioperasi sterilisasi, baik
jantan maupun betina. Operasi sterilisasi sebaiknya sudah dilakukan saat kelinci berumur 56
bulan. Namun, tidak menutup kemungkinan kalau ada penyayang kelinci ingin membiakkannya.
Sedapat mungkin anak-anak kelinci jangan diganggu atau diusik walaupun penampilannya lucu
dan lembut. Bila anaknya diusik maka naluri induk untuk melindungi anaknya menjadi
berlebihan sampai-sampai tidak sempat makan dan minum. Akibatnya air susu induknya kurang
sehingga anaknya menderita malnutrisi. Air susu yang terus diisap anaknya walaupun sebenarnya
tidak ada lagi dapat menyebabkan kelenjar susu induknya meradang yang disebut mastitis.
Induk kelinci mempunyai kebiasaan menyusui anak-anaknya hanya 35 menit setiap hari dan
dilakukannya saat pagi-pagi sekali. Hal ini sering menimbulkan kesalahpahaman pemelihara
yang mengira induk kelincinya tidak bersedia menyusui anak-anaknya.
Bila induk melahirkan anak begitu banyak, misalnya 10 ekor sekaligus, maka anak-anaknya
memerlukan air susu lebih banyak. Air susu tersebut mungkin tidak tercukupi induknya. Dalam
keadaan demikian barulah pemelihara ikut campur mengatasinya, yaitu dengan memberikan susu
tambahan kepada anak-anak kelinci.
(Sumber: doveindonesia.wordpress.com)

Jenis-jenis

Kelinci

di

Indonesia

(Kelinci Anggora, Lop, Flemish, Satin, Rex, Polish, ND,


dsb)
Saat ini terdapat banyak jenis kelinci yang beredar dan diternakkan di Indonesia,
baik itu sebagai kelinci potong maupun sebagai kelinci hias. Disini akan diuraikan
jenis-jenis kelinci yang relatif populer dan banyak dipelihara penggemar kelinci
maupun peternak kelinci.

1. Kelinci ANGGORA (ANGORA)

Kelinci Angora adalah salah satu jenis kelinci peliharaan tertua, berasal dari Ankara, Turki, yang
pertama kali ditemukan dan dibawa oleh pelaut Inggris. Kemudian di bawa ke Perancis tahun

1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman. Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa
Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Prancis menjadi pusat peternakan
kelinci
Angora
terbesar
yang
menghasilkan
wool.
Di

Indonesia

kelinci

jenis

angora

banyak

diminati

sebagai

kelinci

hias.

Ada banyak jenis kelinci angora, misalnya French anggora, German anggora, Giant anggora,
English anggora, Satin anggora, Chinese anggora, anggora Swiss, Finnish anggora, dsb.
Kelinci angora Inggris merupakan keturunan angora Perancis (French angora).
Warna bulunya bervariasi putih, coklat, hitam, hitam putih, agouti, bintik-bintik putih, abu-abu,
oranye,
dan
campuran
atau
kombinasi
dari
warna-warna
tsb.
Kelinci anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan tubuhnya.
Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan,
bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki temperamen
yang lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisiri binatang peliharaannya.
Pada umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0 kg - 4,0 kg baik jantan maupun betina, dan
berumur 5-7 tahun tergantung jenis dari anggoranya. Jumlah anak maksimal dalam satu kali
melahirkan sebanyak 6 ekor. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan,
sehingga harus rajin mencukurnya 6-8 cm setiap tiga bulannya agar bulunya tidak menggumpal.

2. Kelinci LOP (ENGLISH LOP, HOLLAND LOP, dsb)

Kelinci Lop ini ada berbagai macam/jenis, antara lain english lop, holland lop, dwarf lop,
american
fuzzy
lop,
anggora/angora
lop,
french
lop,
dsb.
Diantara macam-macam kelinci Lop tersebut di atas, yang relatif paling terkenal adalah English
Lop
(Kelinci
Lop
Inggris).
Ciri dari jenis lop umumnya adalah bentuk kepala lebar, dan telinga yang menggantung dari
pangkal kepala hingga ke samping pipi, tidak seperti kelinci lain yang pada umumnya memiliki
telinga
tegak.
Pada usia dini kelinci lop belum menunjukan telinganya yang koploh, hingga usia 2- 4 bulan
baru bisa terlihat perubahan pada posisi telinga. Sekilas jenis ini seperti anjing, menarik, dan
sangat
lucu
sehingga
digemari
banyak
orang.
Kelinci lop Holland mempunyai telinga panjang dan jatuh, hidung pesek. Sedangkan French lop
mempunyai telinga super panjang hingga menyentuh tanah, namun jenis ini cukup sulit hidup di
Indonesia. Panjang tubuhnya 12-23cm. Variasi warnanya putih atau abu-abu. Mata merah atau
coklat.

3. Kelinci FLEMISH GIANT

Kelinci Flemish Giant termasuk jenis "raksasa" karena tubuhnya yang besar sekali untuk
ukuran kelinci pada umumnya, beratnya dapat mencapai 13 kg. Kelinci ini dengan pakan

khusus beratnya pernah mencapai 22,23 kg dan masuk Guinness World Records.
Kelinci ini dulunya merupakan keturunan dari kelinci liar Argentina, pada abad 18 pedagang dari
Belanda membawa kelinci raksasa dari Argentina ke Eropa dan membudidayakannya. Catatan
resmi
dari
jenis
ini
sendiri
baru
ada
pada
tahun
1860.
Awalnya kelinci flemish giant hanya dikembangkan di Inggris untuk memenuhi permintaan akan
daging kelinci di negara tersebut. Kemudian kelinci ini menyebar ke seluruh dunia, karena
kebutuhan akan daging kelinci membuat kelinci jenis ini digemari dan diternakan secara besarbesaran
di
berbagai
negara.
Walaupun jenis kelinci Flemish Giant ini pada umumnya diambil dagingnya, namun di
Indonesia cenderung sebagai kelinci peliharaan atau kelinci hias, khususnya bagi yang
menyukai
pada
bentuk
tubuhnya
yang
besar.
Ciri-ciri umum dari flemish giant adalah mempunyai badan yang panjang (saat dewasa lebih dari
51 cm), dan besar, bertulang tebal, dan dada penuh berisi. Kepala lebar, telinga panjang dan tebal
serta berdiri (saat dewasa panjang telinga lebih dari 15 cm), serta mempunya kaki yang besar,
panjang
dan
kokoh.
Warna dari kelinci flemish giant yang diakui adalah hitam, biru, coklat kuning muda (fawn),
abu2 terang, seperti pasir (sandy), abu2 besi (steel grey), dan putih.

4. Kelinci REX

Kelinci rex memiliki ciri khas pada bulunya yang halus dan lembut seperti beludru. Pertama kali
rex ditemukan di Prancis dari keturunan kelinci liar pada tahun 1919. Mereka mulai dikenal saat
dipublikasikan pada Paris International Rabbit Show pada tahun 1924. Dan tahun setelahnya rex
mulai
diimport
ke
Amerika
Serikat
dalam
jumlah
besar.
Oleh karena keindahan bulunya, maka jenis kelinci ini banyak dibudidayakan sebagai penghasil
daging dan bulu selain sebagai hewan peliharaan (sebagai kelinci hias). Bulu mereka yang
eksotis tersebut digunakan sebagai bahan baku jaket atau aksesoris pakaian.
Kelinci Rex ini ada berbagai macam/jenis bergantung dari warna bulunya, antara lain
white rex, dalmatian rex (bertotol), black rex, pappilon res, ermine rex, blue rex, dsb.
Beberapa peternak di Indonesia memberi nama sendiri, misalnya tricolor rex (tiga warna),
dsb. Kelinci Rex yang paling terkenal adalah White Rex, yang berbulu putih mulus dan tebal.
Bulu halus kelinci Rex akan semakin indah dan kualitas bulunya semakin baik jika hidup di
lingkungan yang bersuhu rendah, yaitu berkisar 5-15 C. Namun bukan berarti tidak dapat hidup
di daerah tropis yang bersuhu panas, hanya saja bulunya tidak seindah bila hidup di daerah
dingin.

5. Kelinci DUTCH (Kelinci BELANDA)

Kelinci Dutch atau juga dikenal dengan kelinci Belanda, awalnya berasal dari negeri
kincir
angin
(negeri
Belanda).
Kelinci Dutch ini bulunya pendek dan kaya warna, antara lain hitam putih, coklat, abu-abu atau
perpaduan warna itu. Warna bulunya khas, melingkar seperti pelana berwarna putih dari
punggung terus ke leher sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam, coklat atau abuabu, moncong dan dahi putih. Umumnya kaki depan seluruhnya putih, namun ada yang tidak

demikian. Kaki belakang umumnya berwarna hitam atau warna lain dengan ujung kaki putih.
Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam warna, sering di sebut Tricoloured Dutch atau
kembang
telon.
Karena kaya warna dan keunikan kombinasi warna bulunya, kelinci dutch ini merupakan
kelinci yang paling digemari oleh para peternak dan para pencinta hewan peliharaan.
Kelinci Dutch ini termasuk jenis kelinci yang berukuran mini atau kerdil, berat induk
dewasa hanya 1 - 2,5 kg. Kelinci betinanya bersifat keibuan fertilitasnya tinggi. Setiap kali
melahirkan, kelinci menghasilkan anak 7-8 ekor.

6. Kelinci ENGLISH SPOT

Kelinci ini berasal dari Inggris dan mulai diternakan pada abad ke-19 yang juga dikenal sebagai
English rabbit (kelinci Ingris). Kelinci ini merupakan silangan flamish giant, English lop,
Patagonian,
angora,
dutch,
silver
dan
Himalayan.
Warna dasarnya adalah putih bersih dan ber-spot. Variasi lainnya yaitu hitam, coklat, abu-abu.
Spotnya terdapat diseluruh badan dan di hidung ada spot besar. Kelinci english spot memiliki
garis hitam, coklat, atau abu-abu pada punggungnya, warna bulu hitam, coklat atau abu-abu juga
terlihat di sekitar mata, hidung, dan telinga. Pada bagian perut terdapat totol (bintik-bintik)
hitam,
coklat
atau
abu-abu.
Termasuk jenis kelinci berbadan besar, hampir mirip dengan jenis rex namun berbulu lebih
halus.

7. Kelinci HIMALAYAN (Kelinci CINA/RUSIA)

Kelinci ini memiliki nama lain kelinci cina atau kelinci rusia. Kelinci himalayam berwarna putih
diselingi dengan warna disekitar hidung, telinga, ekor, dan pada kaki setelah mereka beranjak
dewasa
dengan
mata
berwarna
merah
muda.
Kelinci Himalayan ini termasuk salah satu jenis yang paling digemari dan dicari di
Indonesia.
Awalnya kelinci Himalayan memiliki berat standar 2,5 - 4,5 kg, tubuhnya ramping dan seperti
tabung saat berbaring. Namun dalam perkembangan selanjutnya juga bersamaan dengan
penyilangan-penyilangan, saat ini banyak juga berukuran mini, dengan berat sekitar 1 kg. Di
alam kelinci ini aktif pada malam hari dan tidur di siang hari.
Termasuk kelinci berbadan kecil seperti kelinci hotot, ciri yang membedakan adalah adanya
warna yang khas pada bagian telinga, wajah, dan kaki. Variasi warna ada yang hitam, coklat, dan
kebiruan.

8.Kelinci LION (LIONHEAD)

Kelinci lion awalnya adalah kelinci Anggora Inggris yang tidak jadi, kupingnya pendek,
wajahnya di penuhi bulu-bulu panjang, mirip seperti lion (singa) yang cenderung lucu. Karena
kepalanya seperti singa, maka kondisi ini dipertahankan dan selanjutnya dinamakan
kelinci
singa
(lion).
Kelinci Lion memiliki telinga yang pendek dan khas pada bulunya yang tumbuh memanjang
disekitar leher dan wajah seperti seekor singa dengan tubuh yang pendek dan bulat. Saat masih
kecil (sekitar umur 2 bulan), lyon mirip dengan angora. Bulu panjang merata di tubuhnya.
Begitu dewasa akan semakin jelas perbedaannya. Bagian kepala dan leher bulunya panjang.
Warnanya beragam antara lain putih, hitam, abu-abu, coklat kemerahan, kekuningan, dsb.
Ukuran tubuh kelinci ini masuk dalam kategori kelinci kecil sampai sedang. Karena kelinci ini
masih saudara dekat dengan angora, maka tiap 3 bulan sekali harus rajin mencukur bulunya yang
cepat tumbuh.

9. Kelinci SATIN

Jenis ini awalnya berasal dari Amerika Serikat, tubuhnya memiliki bobot 3,8 - 5,0 kg. Mereka
memiliki ciri pada bulunya yang tebal dan jarak antar bulu begitu rapat, kepala agak bulat dan
telinga
tegak
tidak
begitu
panjang.
Secara penampilan kelinci Satin mirip dengan jenis kelinci Rex, sehingga sering juga disebut
kelinci Rex Satin, namun bulunya agak sedikit tebal dan lebat, Warnanya bervariasi, antara lain
coklat, merah, krem, perak, dan ada juga yang kombinasi dengan totol-totol putih.
Kelinci Satin ini badannya panjang, kepala lebar, leher pendek, telinganya yang lebar tampak
seimbang dengan badannya. Tulang-tulangnya tampak kuat, kakinya lurus, dan kukunya hitam
gelap.
Kelinci satin memiliki 11 varietas yaitu hitam, biru, California, broken, chinchilla, coklat,
tembaga, otter, merah, siam dan putih. Kelinci satin yang pertama kali muncul adalah mutasi
kelinci Havana coklat, mutasi ini pada batang rambut berupa pencahayaan.
Untuk membuat bulu yang sehat dan tubuh yang ideal diperlukan pakan dengan protein tinggi
dan biji bunga matahari dan bulu kelinci satin tidak diperlukan perawatan khusus namun hanya
rutinitas
menyikat
bulu.
Penemu kelinci satin adalah Walter Kwik dari Indiana yang berasal dari pengembangan kelinci
Havana tahun 1930. Selanjutnya Walter K mengirim kelincinya ke Havard University dimana
pakar genetika menetapkan adanya mutasi baru merupakan gen resesif dengan bulu yang
bersinar dan tekstur bulu pendek. Mutasi ini mirip dengan mutasi kelinci rex.
Selanjutnya gen kelinci satin diperkenalkan dalam banyak warna antara lain hitam, biru,
California, chinchilla, cokelat, tembaga, otter, merah, siam, putih dan varietas broken. Kelinci
satin ini sekarang dicrosskan dengan berbagai jenis kelinci antara lain angora satin, dwarf satin

dan rex satin untuk berbagai tujuan keperluan industri perkelincian.

10. Kelinci ND (NETHERLAND DWARF)

Kelinci Netherland Dwarf ini termasuk ras kelinci kerdil yang awalnya berasal dari
Belanda, sering juga disebut kelinci mini (sebesar marmut). Bobot dewasa nya di bawah 1
kg. Bentuk tubuhnya pendek, kepalanya agak bulat, leher pendek sehingga dijuluki lost neck
rabbit,
ukuran
telinganya
kecil.
Bulunya tidak tebal, warnanya bervariasi karena kelinci ini banyak disilangkan, yang paling
diminati adalah berwarna putih dengan warna mata merah. Kelinci ini ditemukan tahun 1940,
kemudian dikembangkan oleh J. Meijerig dan C. W. Calcar, dan disebarkan ke negara-negara
lain, termasuk Indonesia sebagai binatang hias, dan banyak yang menggemarinya.

11. Kelinci NEW ZEALAND (WHITE, RED, BLACK, dsb)

Kelinci New Zealand termasuk kelinci berbadan besar, karena tumbuhnya cepat besar
sehingga sering diternakan untuk dikonsumsi dagingnya (berat dewasa sekitar 5 kg lebih,
anaknya dapat mencapai 10-12 ekor). Sesuai dengan namanya, jenis kelinci ini berasal dari
New Zealand dan awalnya berkembang selain di New Zwaland sendiri, juga di Amerika Serikat
dan Australia. Namun sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kelinci New Zealand ini ada berbagai warna dan dinamakan sesuai warna tsb, misalnya New
Zealand White (putih), New Zealand Red (merah), New Zealand Black (hitam) dsb. Yang paling
populer adalah kelinci New Zealand White, bulunya putih mulus, padat, tebal, mata umumnya
berwarna merah.

12. Kelinci HOTOT

Kelinci Hotot mempunyai tanda khusus yaitu adanya bulatan hitam di sekeliling matanya,
sehingga tampak seperti celak tebal atau ninja. Kelinci jenis ini berbadan kecil, umumnya
berwarna putih.

13. Kelinci HARLEQUIN

Disebut Harlequin bila ada aneka warna dalam satu individu dengan corak beraturan
membentuk garis lurus, misalnya coklat, hitam, coklat tua, coklat kemerahan, abu-abu,
biru, silver, dsb. Oleh karena itu, kelinci dengan kombinasi warna seperti itu dinamakan kelinci
Harlequin.
Kelinci Harlequin memang mempesona dengan kombinasi warna yang unik bergaris dan belangbelang. Harlequin Rex bentuknya tubuhnya seperti Rex, Harlequin Lop bentuk tubuhnya seperti
Lop, Harlequin Anggora bentuknya seperti Angora, dsb.

14. Kelinci TAN

Kelinci Tan ini termasuk kelinci kecil, bulunya mengkilap berwarna cokelat kemerahmerahan (ada juga yang hitam abu-abu). Warnyanya jelas, terang, terdapat di bawah dagu
sampai ke dada, tengkuk, dan bawah ekor. Bagian perut sampai bagian sebelah dalam kaki depan
juga berwarna cokelat kemerah-merahan, telapak kakinya putih. Jenis kelinci ras Tan ini sangat
sesuai
untuk
peliharaan
dan
digemari.
Kelinci Tan ini ditemukan tahun 1880 di Culland Hall dekat Braillsford (Derbyshire), masih liar
dan penakut. Setelah dikembangbiakkan lahirlah kelinci dengan warna perpaduan hitam dan
coklat tua, biru dan putih kebiruan (lilac). Kelinci jenis ini sangat gagah dan menarik.

15. Kelinci POLISH

Kelinci Polish termasuk kelinci berbadan kecil mungil, bulu-bulunya halus dan berwarna
aneka rupa. Telinganya tegak, pendek bulat cenderung meruncing. Kepalanya bulat dan
matanya
merah
delima
atau
biru,
namun
ada
juga
yang
hitam.
Kelinci ras Polish ini hampir mirip dengan kelinci Netherland Dwarf, hanya sedikit lebih besar.

16. Kelinci HAVANA

Kelinci Havana ini disukai penghobi kelinci karena sifatnya yang tenang, temperamennya
yang lembut, dan bulunya yang lembut serta mengkilat. Sebenarnya Kelinci Satin berasal
dari
kelinci
Havana
ini.
Kelinci Havana pertama kali dikembangkan di Belanda tahun 1898. Kemudian kelinci Havana
mulai menyebar di Eropa pada tahun 1908, di Amerika tahun 1916, dan sejak itu kemudian
menyebar ke benua dan negara lainnya, termasuk Indonesia.
Ciri-ciri Kelinci Havana :

Memiliki tubuh yang kecil, pendek, namun kompak dengan bahu berotot.

Memiliki kepala kecil dengan leher hampir tak terlihat.

Awalnya memiliki warna yang solid (warna seragam seluruh tubuh) yaitu coklat, hitam,
dan biru, namun saat ini juga muncul belang-belang akibat persilangan kelinci lainnya.

Memiliki bulu yang tipis, sangat lembut, dan mengkilap degan panjang sekitar 2,5 cm.

Berat rata2 untuk kelinci jenis ini adalah 2,75 kg.

17. Kelinci JERSEY WOOLY (Kelinci DWARF ANGORA)

Kelinci Jersey Wolly adalah kelinci jenis dwarf (kecil/kurcaci) yang baru. Pertama kali
diperkenalkan ke Arba tahun 1984 oleh Bonnie S dari New Jersey namun baru diakui tahun 1988

pada konvensi arba. Kelinci jersey wollies awalnya dikembangkan sebagai hewan peliharaan
dengan perawatan bulu (wool) yang mudah. Sekarang kelinci jersey wooly merupakan salah satu
ras
kelinci
yang
paling
populer
sejak
dilaunching
tahun
1988.
Kelinci jersey wooly dikembangkan melalui Kelinci Netherland Dwarf dengan Kelinci
Angora Perancis dimana hasil silangan (cross) ini hewan peliharaan yang kecil dengan
bulu panjang. Meski kelinci jersey woolies memiliki bulu yang lumayan panjang namun untuk
urusan perawatannya tidak sesulit kelinci angora. Hal ini karena bulunya memiliki tekstur yang
agak kasar sehingga tidak mudah menjadi kusut. Kelinci ini dikenal di Eropa sebagai kelinci
Dwarf Angora dan hewan ini dikenal jinak serta pintar, sesuai sekali untuk hewan peliharaan.
Berat standard kelinci jersey wooly dewasa 1,5 kg. Lama hidup kelinci ini berkisar antara 7-10
tahun, namun bisa lebih lama lagi bila perawatannya sangat baik.

18. Kelinci AMERICAN SABLE

Kelinci jenis American sable pertama kali muncul tahun 1924 yang berasal dari crossing kelinci
Chinchilla oleh Otto B. Kelinci ini diakui tahun 1931 dan tahun 1970 mulai popular. Selajutnya
tahun
1982
diakui
oleh
ARBA.
Kelinci American Sable ini berbadan besar dan bongsor, memiliki temperamen yang jinak
dan senang dimanja manusia, dan hobby-nya tidur, serta sangat sesuai untuk hewan
peliharaan.
Warna tubuhnya kebanyakan coklat sepia, juga ada yang hitam, dan pada bagian telinga, ekor,
wajah, punggung dan kaki coklat sepianya gelap atau hitam. Bagian bawah agak memudar
sephia coklatnya atau hitamnya. Untuk yang jantan disebut senior setelah 6 bulan dan yang
betina 8 bulan. Berat kelinci dewasa 8 kg. Umumnya memiliki mata berwarna coklat dan bila
terkena pantulan sinar akan menampakan warna merah rubi.

19. Kelinci CHINCHILLA (AMERICAN CHINCHILLA)

Nama Chinchilla sebenarnya sebutan untuk warna. Warna dasar chinchilla adalah abu-abu
gelap dengan warna mutiara abu-abu dan hitam. Warna chinchilla karena bulunya kurang
pigmen kuning dan karena efek optik bulu warna hitam dan warna abu-abu sehingga mempunyai
penampilan
abu-abu
keperakan.
Kelinci Chinchilla atau sering disebut American Chinchilla, bentuk tubuh dan beratnya
bermacam-macam, ada yang mini, sedang mau pun raksasa. Misalkan kelinci raksasa chinchilla
atau sering disebut Giant Chinchilla, merupakan hasil persilangan antara Standard Chinchilla
dan Flemish Giant. Kemudian kelinci Fuzzy Lop Chinchilla yang sebenarnya kelinci American
Fuzzy Lop yang berwarna chinchilla.

Penepung Diesel

Tipe : 9FZ-23D

Dimensi : 100x50x103cm

Kapasitas produksi : 180-220 kg / jam

Power : diesel 3 HP

Kecepatan : 4500 rpm

Berat : 94 kg

Harga : Rp 5.500.000

3. Mesin Pencetak Pelet


Fungsi mesin pencetak pelet ini adalah mencetak pelet ukuran kecil-kecil. Ukuran cetakan bisa dipesan sesuai
kebutuhan Anda

Spesifikasi mesin pelet ternak


Kapasitas 50-75 kg / jam

Tipe Mesin : CTK-P75

Merek : Agrowindo

Kapasitas 50-75 kg / jam

Dimensi : 80x45x100 cm

Power : 5.5 Hp

Bahan : Plat Mild Steel

Kapasitas 100-150 kg / jam

Tipe Mesin : CTK-P150

Merek : Agrowindo

Kapasitas : 100-150 kg / jam

Dimensi : 130x65x115 cm

Power : 6.5 Hp

Bahan : Plat Mild Steel

Kapasitas 200-300 kg / jam

Tipe Mesin : CTK-P300

Merek : Agrowindo

Kapasitas 200-300 kg / jam

Dimensi : 140x80x125 cm

Power : 16-20 Hp

Bahan : Plat Mild Steel

Kapasitas 300-500 kg/jam

Tipe Mesin : CTK-P500

Merek : Agrowindo

Kapasitas 300-500 kg / jam

Dimensi : 165x90x150cm

Power : 24 Hp

Bahan : Plat Mild Steel

Mesin Pencetak Pelet Import (Ready Stock)


Kapasitas 100-150 kg / jam (Import)

Tipe : K120-Agrowindo

Kapasitas 100-150 kg/jam

Dimensi : 94x36x65 cm

Power : diesel 8 PK / 2 KW

Ukuran pelet : bulat panjang, diamater pelet standart 6 mm. (ukuran lain, bisa pesan.
dijual terpisah). Lihat video mesin ini di bawah ini

Kapasitas 250-350 kg/jam (IMPORT)

Tipe : LP16-Agrowindo

Kapasitas 250-350 kg/jam

Dimensi : 120x50x90 cm

Power : diesel 16 PK

Kecepatan : 345 rpm

Ukuran pelet : bulat panjang, diamater pelet standart 6 mm. (ukuran lain, bisa pesan.
dijual terpisah). Lihat video mesin ini di bawah ini

Mesin Pelet Pakan Ternak (Import)

Ready Stock Mesin Cetak Pelet 150-500


kg/jam

Tipe : 9PK200 New Maksindo

Dimensi : 45x100x110 cm

Diamater moulding : 200 mm

Kapasitas : 150-500 kg / jam

Daya : 7.500 watt, 380 V , 3 P

Berat : 120 kg

Harga: Rp 11.250.000

Mesin cetak pelet ini berfungsi untuk mengepress / memadatkan campuran berbagai bahan untuk
pembuatan pelet ikan, ternak, maupun biomas (bahan bakar kompor)
Produk akhir mesin : bulat panjang berkisar 8-18 mm dengan berat kerapatan sekitar 1-1,3 ton /
M3
Diameter ukuran cetakan dari 2, 4, 6, 8, 10 12 mm
Setiap mesin hanya dilengkapi dengan satu cetakan 6 mm, ukuran xetakan lain dijual terpisah.

Ukuran pelet ikan : 2, 4, 6 mm

Ukuran pelet ternak : 2, 4, 6, 8, 10, 12 mm

Ukuran pelet biomas : 6, 8, 10, 12 mm

Kapasitas 20-30 kg/jam

Tipe : 9PK105

Dimensi : 37x65x94 cm

Diamater moulding : 105 mm

Kapasitas : 20-30 kg / jam

Daya : 2.200 watt, 220 V

Berat : 50 kg

Harga: US$ 550 (tambahan cetakan US$ 50)

Kapasitas 70-80 kg/jam

Tipe : 9PK150

Dimensi : 36x78x100 cm

Diamater moulding : 120 mm

Kapasitas : 70-80 kg / jam

Daya : 5.500 watt, 380 V

Berat : 80 kg

Harga: US$ 750 (tambahan cetakan US$ 75)

Kapasitas 100-150 kg/jam

Tipe : 9PK200

Dimensi : 45x100x110 cm

Diamater moulding : 200 mm

Kapasitas : 100-150 kg / jam

Daya : 7.500 watt, 380 V

Berat : 250 kg

Harga: US$ 1.250 (tambahan cetakan US$ 125)

Kapasitas 250-300 kg/jam

Tipe : 9PK250

Dimensi : 50x155x125 cm

Diamater moulding : 250 mm

Kapasitas : 250-300 kg / jam

Daya : 15.000 watt, 380 V

Berat : 450 kg

Harga: US$ 2.200 (tambahan cetakan US$ 250)

1. Shore Hocks

shore hocks bisa sangat menyakitkan bagi kelinci Anda, dan


menyedihkan bagi Anda untuk melihat dan mengobati. Sore hocks tidak terbatas hanya breeds
besar, namun dapat terjadi pada setiap jenis kelinci.
Gejala
Sore hocks umumnya muncul pada kaki belakang. Biasanya, bulu akan hilang dari kaki dekat
persendian, area kaki belakang dan di bagian bawah. Juga akan ada kemerahan di daerah itu
memanjang sampai ke kaki. Jika tidak diobati infeksi akan berkembang dan luka terbuka dapat
terlihat. infeksi yang tidak diobati dapat mengakibatkan infeksi bakteri, dan akhirnya kematian
kelinci.
Penyebab
Umumnya penyebabnya adalah kondisi yang tidak sehat dalam tempat hidup kelinci. Akumulasi
kotoran di kandang, atau alas yang basah atau lembab. Untuk kelinci yang lebih besar, masalah
dapat dikaitkan dengan dasar kandang kawat yang menyebabkan luka karena berat kelinci.
Mungkin juga akibat kuku yang panjang dan kecenderungan turun temurun.
Pengobatan
Pengobatannya tidak rumit. Pertama pastikan kelinci Anda kukunya dipotong. Cuci kakinya
dengan bersih. Anda mungkin perlu untuk memangkas kembali beberapa bulu di daerah yang
terinfeksi. Lalu beri salep seperti Bag balm, lotion kalamin atau garam Epsom. Buka luka harus
ditangani dengan salep antibiotik seperti jenis Neosporin. Umumnya antibiotik seperti
Terramycin mungkin dapat membantu dalam mencegah infeksi lebih lanjut.

Kedua, Anda harus menghilangkan sumber masalah. Bersihkan tempat tinggal kelinci dan
lingkungannya. Jika menggunakan kandang kawat, sediakan alas solid untuk kelinci untuk
beristirahat di saat pemulihan. Lanjutkan untuk mengobati sakit dan bersihkan kandang setiap
hari sampai semua tanda-tanda infeksi hilang.
Kesimpulan :
rasa sakit yang tidak diobati dari hocks, akan menyebabkan hewan yang menderita. Akhirnya
tidak akan makan karena sakit. infeksi sekunder juga dapat terjadi, dan pada akhirnya akan
menyebabkan kematian kelinci Anda.Pencegahan adalah kunci untuk menghindari masalah ini.
Periksa kelinci Anda setiap hari untuk setiap gejala penyakit.
3. moulting
Moulting

Biasa

Kelinci biasa molting 1-2 kali dalam setahun.


Kelinci muda merontokkan bulu bayinya antara umur 3 sampai 12 bulan. Kerontokan bisa
dimulai dari bagian tubuh mana saja. Bisa dimulai dari atas kepala atau rontok perlahan secara
merata
di
seluruh
tubuhnya.
Setelah molting. Bulu bagusnya akan bertahan beberapa bulan. Semakin tua umur kelinci,
semakin sering berganti bulu.
Moulting
yang
Berlebihan
Jika kelinci selalu berganti bulu tanpa henti. Pertimbangkan program pemberian pakan yang
cocok
dan
juga
suhu
sekitarnya.
Perubahan nilai protein dalam pakan dapat menyebabkan molting. jadi jika berganti pakan
dengan nilai protein yang berbeda maka molting akan lebih sering terjadi. Molting dapat
membuat kelinci stress jadi disarankan untuk memberi pakan se konsisten mungkin.

Molting yang berlebihan juga bisa disebabkan oleh pemberian pakan yang mengandung protein
terlalu tinggi. Dengan protein yang berlebihan, tubuh kelinci secara otomatis akan
menggunakannya untuk membuat lapisan bulu yang baru dan merontokkan yang lama. Untuk
kelinci dwarf, protein dikisaran 15-16% sudah cukup. Untuk kelinci penghasil bulu, 18% protein
sudah memadai. Jika menambahkan alfalfa pada pakan kelinci maka harus dipertimbangkan
jumlah protein yang akan dihasilkan (alfalfa mengandung banyak protein)
Rontok yang Disebabkan Penyakit dan Masalah lain
Kutu
Rontoknya bulu dibarengi dengan adanya ketombe pada kulit kelinci. Pengobatan bisa
menggunakan ivermectin.
Ringworm
Rontok bulu diikuti dengan benruk melingkar seperti cincin pada kulit kelinci. Ringworm dapat
menular ke manusia. Oleh karena itu pastikan membersihkan kandang dan sekitar dengan cairan
pemutih atau cairan yang mengandung iodine (Vanodine, povodine)
Pengobatan oral hanya diberikan untuk sakit yang parah. Clotrimazole cream bisa digunakan.
Abcess
Bulu rontok disekitar dagu, terutama pada kelinci jantan, mengindikasikan kelinci terkena
abcess. Kelinci mempunyai kelenjar bau dibawah dagunya yang bisa terinfeksi.
pengobatan abcess membutuhkan antibiotik oral.

Wet
Dewlap
Mangkok yang terbuat dari bahan batu mempunyai keuntungan, tapi untuk kelinci betina yang
mempunyai dewlap besar akan menyebabkan bulu rontok dan bau yang menyengat.
Solusinya, potong bulunya dan pastikan kandang mempunyai ventilasi yang baik. Ganti

mangkok air dengan botol yang digantung agak tinggi agar lipatan leher dan dewlapnya tidak
lembab
Bulu
Telapak
Kaki
Rontok
Itu tandanya sore hock. Secara berkala periksa telapak kaki kelinci. Rex dan mini rex sangat
sering
terkena
sore
hock.
Sediakan alas yang rata untuk mengistirahatkan telapak kaki kelinci
Barbering
Barbering adalah ketika kelinci tetangga memakan bulu kelinci lain. Biasanya kelinci yang
dominan
yang
memakan
bulu
kelinci
yang
kurang
dominan.
kelinci yang kurang dominan akan menyerahkan kepalanya dengan memasukkan hidungnya ke
bagian
kelinci
yang
dominan.
Solusi yang bisa dilakukan dalah dengan menukar posisi kandang atau memberikan jeda yang
lebih
besar
antara
kandang.
Self barbering bisa menandakan kelinci kurang serat. Bisa juga stres yang berlebih. Periksa
sekeliling kandang, apakah banyak suara, cahaya yang berlebihan atau suara binatang yang
mengganggu
4. Infeksi Tungau
Cheyletiella adalah semacam tungau yang sering menyebabkan penyakit kulit pada kelinci.
Nama lengkap latinnya: Cheyletiella, Sarcoptes scabiei (Scaby) atau Notoedres cati.
Ciri-ciri infeksi Cheyletiella ini adalah terdapat ketombe di daerah kulit tertentu (seringkali di
punggung. Bisa juga di atas ekor atau tengkuk leher). Ketombe ini disebut juga ketombe
berjalan sebab kita bisa melihat ketombe itu bergerak-gerak karena aktivitas para tungau.
Tungau-tungau itu sendiri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Tungau-tungau itu memakan keratin. Oleh karena itu infeksi terjadi di daerah yang banyak bulubulu mati: daerah yang sulit dijangkau oleh kelinci untuk digaruk/disisir. Jadi jika kelinci anda
sedang bermasalah (sakit gigi, penyakit tulang, kakinya keseleo, obesitas,kekurangan gizi),
periksa dengan teliti apakah kelinci Anda kena tungau atau tidak. Segera ke dokter hewan, jika
Anda melihat ada gejala penyakit ini.
Cheyletiella dapat menular ke manusia. Jika kelinci Anda terinfeksi tungau, Anda perlu rajin
membersihkan rumah, dan mengganti bedding (alas dassar) kelinci. Sebab Cheyletiella kuat
bertahan hidup dan dapat menginfeksi kelinci kembali. Konsultasikan dengan dokter hewan
Anda untuk memberantas tungau ini secara tuntas.
5. Fur mites (Tungau bulu)

Fur mites berbeda dengan Cheyletiella, dan jarang ada orang yang mengetahui tungau ini.
Mereka biasanya akan menyerang kulit pinggul sampai ke ekor.
Ukuran fur mites sedikit lebih besar dibandingkan dengan Cheyletiella. Tungau ini dapat dilihat
dengan mata telanjang sebagai butir-butir kecil yang bergerak-gerak. Warna mereka kontras
dengan warna bulu kelinci yang terserang. Hal ini mungkin terjadi karena tubuh tungau ini
memiliki dua warna Warna tubuhnya yang pucat mungkin akan kontras dengan warna bulu
kelinci yang gelap dan sebaliknya.
Fur mites tidak menimbulkan masalah jika jumlahnya sedikit. Cara penanggulangannya mirip
dengan penanggulangan pada infeksi Cheyletiella.
6.

Ear

mites

(Tungau

telinga)

Tungau telinga Psoroptes cuniculi menyebabkan penyakit yang disebut sebagai canker. Tungau
menyerang kulit telinga sehingga menimbulkan iritasi kulit. Iritasi kulit ini dapat membentuk
kotoran kuping yang keras dalam jumlah banyak (Kelincinya bisa conge-an kali yah maksudnya?
).
Gejala awal penyakit ini kurang terlihat. Kelinci bisa terlihat menggaruk-garuk telinganya atau
kelinci merasa sakit jika kupingnya dipegang. Dalam dua minggu, akan terlihat jelas sisik
berwarna abu-abu kecoklatan di dalam kupingnya. Jika tidak segera diobati, tungau dan kotoran
kuping akan tumpah berceceran ke pipi dan kupingnya.
Penyakit ini perlu diobati melalui konsultasi dengan dokter hewan. Jika kelinci Anda terlihat
sangat sakit, mintalah dokter hewan memberinya penawar rasa sakit. Antibiotik juga diperlukan
untuk memberantas infeksi bakteri lain. Antibiotik ini dapat diteteskan langsung ke dalam telinga
atau disuntikan/disuapkan ke kelinci. Kadang-kadang, proses pembersihan kotoran kuping bisa
menimbulkan rasa sakit yang luar biasa bagi kelinci. Jika demikian, kotoran kuping yang keras
itu perlu dilunakkan dulu dengan obat. Kemudian kelinci perlu dibius ketika proses pembersihan
kotoran itu dilakukan.
7. Kutu (Fleas)
Kelinci peliharaan jarang terkena kutu. Tapi kelinci peliharaan mungkin dapat tertular kutu dari
hewan anjing dan kucing. Ada vaksinasi khusus untuk mencegah penyakit ini. Di Inggris, flea
collar (kerah kutu) disarankan untuk dipakai kelinci yang terinfeksi kutu.
8. Wounds (luka)
Luka pada kelinci bisa jadi bisul/bengkak bernanah. Oleh karena itu, luka luar harus dengan
telaten dibersihkan.

Goresan dan luka potong kecil dapat diobati dengan mandi air garam (satu sendok makan untuk
0,568 liter air hangat). Tetapi luka luar yang parah perlu diobati dokter hewan. Luka luar yang
besar mungkin perlu dijahit (yang kadang-kadang perlu pembiusan) dan diberi antibiotik untuk
mengurangi risiko terkena infeksi.
Luka luar lebih mudah dijahit kalo masih baru. Walau gitu, luka luar tidak harus segera diobati
saat itu juga. Dengan kata lain, jika seekor kelinci memiliki luka luar saat tengah malam,
pengobatannya di dokter hewan dapat ditunda sampai esok pagi. Kecuali luka luar akibat
serangan hewan lain, atau pendarahan yang tidak berhenti walau ditekan langsung selama 20
menit.

9. Malocclusion ( Gigi Panjang )

Malocclusion adalah nama keren dari gigi yang tidak tumbuh sejajar. Pada kelinci jika gigi
tumbuh tidak sejajar antara atas dan bawah maka proses pengikisan gigi akan tidak sempurna
dan akan teus tumbuh. Pada kasus yan parah, malocclusion dapat menyebabkan infeksi rahang
dan kehilangan berat badan karena sulit untuk makan.
Penyebab
Malocclusion dapat disebabkan karena keturunan atau terbentuk sendiri.

Malocclusion

Malocclusion dari keturunan biasanya terdapat pada kelinci dwarf. karena kecilnya tulang
tengkorak mereka, maka susunan gigi dapat tumbuh tidak sempurna.
Malocclusion yang terbentuk diakibatkan karena mengalami kecelakaan kecil atau seringnya
kelinci menarik-narik kawat kandang sehingga susunan gigi menjadi rusak.

Gejala Malocclusion

Abcesses di mulut atau rahang

Ngiler, ini bisa berlanjut kepada dermatitis pada leher dan dagu sehingga
menyebabkan bulu rontok (lihat artikel Bulu Rontok Pada Kelinci)

Pencabutan bulu

Pembengkakan rahang

Menggesek-gesekkan mulut

Penurunan berat badan

Perawatan
Malocclusion
Banyak memberikan serat dan sesuatu yang bisa kelinci kunyah. Karena gigi yang terlalu
panjang akan merusak nafsu makan kelinci. beberapa breeder akan mengebiri kelinci yang
mengalamai malocclusion karena dikhawatirkan akan menurunkannya kepada anak-anaknya dan
merusak
keturunan
selanjutnya.
Kelinci yang terkena malocclusion harus dirawat secara reguler dengan memotong gigi yang
panjang secara berkala untuk menjaga kesehatan dan berat badannya.

10. Parasit dalam tubuh kelinci

Parasit internal yang bisa menyerang kelinci mencakup cacing dan protozoa (intracellular
parasites)
Nematodes

Trichostrongylidae -Cacing perut. Kelinci terinfeksi pada saat memakan


telur cacing. Cacing akan tumbuh di dalam perut kelinci. Penyebaran cacing
ini biasanya tidak diiringi tanda apapun pada kelinci. Pada infeksi yang sudah
parah, sulit menaikkan berat dan turunnya berat badan kelinci dapat terjadi.
Penyembuhan bisa menggunakan Fenbendazole selama 5 hari.

Passalurus ambiguus -Cacing kremi. Biasanya ada di sekum atau


pencernaan besar. Penyebaran cacing ini biasanya tidak disertai dengan
tanda-tanda pada kelinci, walaupun pada penyebaran yang sudah parah.
Penyembuhan: Piperazine di makanan atau minumannya; febendazole
sebanyak 50 ppm di makanan selama 5 hari. Kelinci terinfeksi dari makanan
dan minumannya. Spora cacing tersebar melalui urin dan dapat hidup
berbulan-bulan. Cacing kremi kelinci adalah hal yang umum. Cacing ini tidak
menular ke manusia. Penyakit ini dapat ditemukan bahkan di kelinci yang
kebersihannya terjaga.

Taenia pisiformis, Taenia serialis, Cittotaenia variabilis -Cacing pita.


Cacing ini berada di pencernaan kecil, liver dan sambungan otot. Tanda-

tandanya kehilangan nafsu makan, lesu ,membesarnya perut dan


pembengkakan di balik kulit. Cacing pita tertular melalui makanan yang telah
terkontaminasi telur cacing pita. Biang penularan pada kelinci adalah anjing.
Jangan memberikan rumput yang berada dekat anjing kepada kelinci. namun
cacing pita biasanya menjangkiti kelinci liar dan bukan kelinci rumahan.

Protozoa

Eimeria stiedae -(Juga dikenal sebagai Monocystis stiedae , Coccidium


oviforme, dan Coccidium cuniculi). Penyakit ini menyerang hati. Tandatandanya biasanya tidak terlalu terlihat, yaitu kehilangan nafsu makan, bulu
yang kasar, kehilangan berat badan, pembesaran pada perut, lesu, kesulitan
bernapas dan diare. Parasit ini menyerang gati dan menyumbat saluran
empedu dan tidak merusak pencernaan. Kematianterjadi pada kelinci
anakan.Parasit dapat terditek melalui tes kotoran kelinci menggunakan cara
direct
smear.
Pengobatan menggunakan beberapa obat sampai kekebalan tubuh kelinci
terbentuk.
Menjaga kebersihan kandang dapat menghilangkan atau meminimalisir
adanya parasit. kelinci yang terkontaminasi dapat disingkirkan dari kandang.
Hindari penularan melalui kotoran, makanan atau minuman. Kandungan
amonia 10% dapat mematikan parasit. Anak-anak kelinci harus dipisahkan
dari ibu yang terkontaminasi. Dan basmi hama, karena hama dapat
menularkan parasit ini.

Eimeria irresidua, E. magna, E. media, E. perforans and others


-Parasit ini menyerang saluran usus. Biasanya tanda-tandanya sulit di
deteksi. Parasit ini tidak ada di dalam kotoran yang dimakan kelinci pada
malam hari. Yang bisa terjadi adalah kehilangan berat badan pada kelinci
atau sulit menaikkan berat badan. Tanda terparah adalah diare dengan
adanya lendir dan darah. kelinci akan mengalami kehausan yang luar biasa.
Kelinci akan mati karena dehidrasi. Pada infeksi yang parah, kelinci akan mati
sebelum
parasit
berada
dalam
kotorannya.
Pengobatannya sama dengan pada penyakit hati.

Toxoplasma gondii (synonym: T. cuniculi) -Jarang ada pada kelinci,


namun bisa terjadi jika hidup bersama kucing. Penularannya melalui kotoran
kucing. Parasit berada di otak, getah bening, limpa, hati, ginjal, paru-paru,
jantung dan mata. Gejala akut biasanya ditemukan di kelinci muda.
Kehilangan nafsu makan tiba-tiba, demam tinggi dan meningkatnya
kecepatan bernapas. kelinci akan mengeluarkan cairan pada saluran
pernapasan. Menjadi lesu dan kadang kejang-kejang diikuti dengan
kelumpuhan dan kematian bisa terjadi setelah 2 sampai 8 hari.
Yang biasanya terjangkit adalah kelinci tua. Biasanya kehilangan nafsu makan
dan anemia, diikuti dengan kelumpuhan pada bagian belakang. Kelinci dapat
mati
atau
sembuh
total.
Penyakit dapat dideteksi melalu beberapa cara, yang diantaranya tes darah.
Walaupun obat-obatan digunakan, pengobatan kurang efektif. Kandang yang
bersih adalah keharusan. Sebagian desinfektan kurang efektif, tapi panas

dapat melumpuhkan parasit. Breed kelinci yang terbebas dari parasit.


Penyakit ini dapat menular ke manusia.

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Kehabisan bahan baku daging kelinciItulah alasan yang sering di lontarkan oleh para
pedagang olahan daging kelinci ketika ditanya kenapa tidak jualan lagi, ironis bukan ? Disaat
olahan daging kelinci menjadi menu special di restoran, hotel, rumah makan maupun di tempattempat wisata tertentu yang sangat di gemari dan diburu oleh masyarakat berbagai kalangan
ternyata bahan baku dari daging kelinci tersebut masih jauh dari kata cukup untuk mencukupi
permintaan pasar.
Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan produksi daging kelinci dari mulai mendatangkan
kelinci pedaging unggul dari luar negeri ( yang produksi dagingnya bisa 2x sampai 3x lipat dari
kelinci local Indonesia ), memperbanyak indukan yang produktif, mencetak peternak kelinci
handal hingga tidak menjual kelinci anakan ( karena banyak kelinci yang mati apabila dijual
anakan dan tentunya menghentikan regenerasi dan menghambat produksi indukan berikutnya ).
Perlu adanya kerjasama berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Maka dari itu kami selaku
Pemberdaya Kelinci menawarkan kepada Bapak / Ibu untuk bekerja sama dengan Kebun Kelinci
mengembangkan perkelincian Indonesia dengan sistem bagi hasil.
B.Tujuan
Untuk menghasilkan kelinci indukan unggul yang akan dibudidayakan lagi untuk memenuhi
permintaan daging kelinci di berbagai daerah seluruh Indonesia.
BAB II
PROFIL KEBUN KELINCI
Pendiri

: Prehad Handoko

Alamat

: Desa Bukur Rt.12 Rw.04 Kec.Jiwan Kab.Madiun Jawa Timur

Hp.0856 4956 1319


Website

: http://www.kelincimadiun.wordpress.com

Visi

: Mengembangkan perkelincian Indonesia

Misi

: Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak

Memproduksi kelinci unggul

Memaksimalkan potensi yang ada pada kelinci


BAB III
PROGRAM KEGIATAN

A. Bidang Usaha yang direncanakan


Peternakan kelinci indukan sangat potensial dikembangkan di daerah ini karena potensi
ketersediaan bahan pakan untuk pengembangbiakan kelinci cukup besar. Di daerah ini
terbentamg areal persawahan dan perkebunan yang cukup luas. Dengan potensi tersebut,
direncanakan untuk memproduksi indukan kelinci untuk dibudidayakan lagi. Dengan
menambah pengetahuan tentang budidaya ternak kelinci tidak hanya secara teori namun juga
secara praktek dilapangan akan menambah keberhasilan ternak kelinci. Karena salah satu
program pengembangan kelinci pedaging adalah dengan memperbanyak induk kelinci.

A.1. Time Plane


NO K E G I A T A N

B
1

Kesepakatan

Pelatihan usaha ternak kelinci

Persiapan kandang

Pembelian bibit kelinci

Pemeliharaan ternak kelinci induk

Produksi dan ketersediaan pakan

Pengawasan usaha peternakan

Pemasaran kotoran kelinci

Pemasaran induk kelinci

10

Laporan

KET

L A N
2

11

Monitoring dan Evaluasi

A.2. Rencana Modal Awal


No Uraian

Jml

Satuan

Harga
Satuan

Biaya Per 8
Total Rp
Bulan

Kandang
dan Paket
perlengkapannya

Paket

15.000.000,-

Bibit kelinci

50

Ekor

300.000,-

15.000.000,-

Tenaga Kerja

1 orang

Bulan

600.000,-

4.800.000,-

4.800.000,-

Biaya Pelatihan

1 orang

600.000,-

600.000,-

Konsentrat kelinci

2.500,-/kg

13.140.000,-

13.140.000,-

Jumlah

48.540.000,-

B. Potensi Pengembangan Usaha

Analisis SWOT

Kekuatan ( Strength )

- Ternak kelinci mudah dipelihara jika sudah berpengalaman dan mengetahui ilmunya.
- Air kencingnya sangat bagus untuk berkembangnya mikro organisme yang sangat bermanfaat
untuk berbagai jenis tanaman
- Penjualan mudah dan tanpa pesaing

- Dikelola secara professional dan terarah


- Memiliki pangsa pasar yang luas

Kelemahan ( Weakness )

- Anak kandang jika tidak dibekali ketrampilan beternak kelinci dapat menyebabkan kegagalan

Peluang ( Opportunity )

- Permintaan akan induk kelinci tinggi.


- Kebutuhan petani akan urine kelinci sangat banyak, sehingga peluang beternak kelinci sangat
menjanjikan
- Kotoran kelinci digunakan sebagai pakan alternatife ternak lele
- Permintaan bulu kelinci tinggi untuk kerajinan

Ancaman ( Threatness )

- Kebutuhan induk kelinci tinggi, sementara ketersediaan induk kelinci sedikit yang berakibat
kenaikan harga kelinci.,
- Ancaman utama yang dihadapi oleh usaha ini adalah peternakan kelinci mulai dikenal
konsumen sehingga mempunyai pangsa pasar yang sangat besar, sementara produksi kelinci di
Indonesia masih sangat minim.
- Jika tidak dikelola dengan baik maka peternakan akan gagal memenuhi permintaan pasar.
Dari analisis tersebut, Peternakan kelinci indukan sangat menjanjikan untuk memenuhi
kebutuhan induk kelinci pedaging yang akan dijadikan sebagai pen-suplay kebutuhan
daging kelinci nasional.

C. Rencana Produksi
Lahan yang dimiliki oleh Kebun Kelinci yang dijadikan sebagai pendukung kemampuan
memproduksi yang meliputi :

- Lahan persawahan, dimana lahan ini mampu untuk menghasilkan pakan kelinci setiap
tahunnya, ditambah lahan bebas ( artinya setiap orang dapat merumput di persawahan tersebut ).
- Lahan perkebunan yang dapat digunakan untuk mencari pakan dan obat-obatan alami untuk
kelinci.
Pemasaran
Pemasaran hasil produksi ternak kelinci indukan meliputi :
Pamasaran ternak kelinci indukan :
- Indukan kelinci dipasarkan kepada calon peternak yang ingin mengembangkan peternakan
kelinci di daerah Madiun.
- Indukan kelinci dipasarkan kepada investor untuk indukan kelinci penghasil daging tapi masih
dalam manajemen Kebun Kelinci.
Pemasaran kotoran dan urine kelinci :
- Kotoran kelinci akan dijual kepada petani mandiri langsung.
- Kotoran kelinci akan dijual kepada peternak lele.
- Urine kelinci akan dijual kepada Kelompok Tani yang ada di daerah Madiun dan sekitarnya.
ANALISA
USAHA
TERNAK
KELINCI PEDAGING INDUKAN

MODAL AWAL

1.

Kandang
perlengkapanya
15.000.000

&
Rp

2.

Pembelian 50 ekor bibit indukan siap kawin @


Rp 300.000 :
= 40 ekor betina dan 10 ekor pejantan = Rp
15.000.000

3.

Pembelian konsentrat
untuk 8 bulan awal :
= ( Rp 562.500 x 8 bulan ) + ( Rp 72.000 x 120 hari ) = Rp
13.140.000

4.

Biaya pelatihan & Gaji 1 karyawan untuk 8 bulan awal


5.400.000

Rp

Total modal awal = Rp 48.540.000 ( Belum termasuk


transport )

PENDAPATAN :

1.

40 induk betina x 6 anak kelinci x 8 masa panen / 2 tahun = 1920


ekor
1920
ekor
x
150.000
=
288.000.000

2.

Rp
Rp

50 induk afkir x ( 3 x
Rp 17.500 ) = Rp
2.625.000

Total pendapatan selama 2 tahun adalah Rp 288.000.000 + Rp 2.625.000 = Rp


290.625.000

Keterangan :

40 induk betina menghasilkan 6 ekor anak kelinci ( 4 12 ekor anak /


kelahiran ).
Masa Panen dalam 2 tahun adalah 8 x , Masa kehamilan kelinci 28-35 hari , masa
sapih 2 bulan.

Masa pembesaran 4 bulan


untuk calon induk siap kawin.
Harga kelinci untuk calon induk umur 6 bulan Rp 150.000 / ekor. ( khusus investor
kelinci pedaging )
Harga daging kelinci hidup di
pasaran Rp 17.500 / kg.

PENGELUARAN :

1.

Biaya pakan konsentrat


induk / hari adalah Rp
375
Total / hari Rp 375 x 50
ekor = Rp 18.750
Total / bulan Rp 18.750
x 30 hari = Rp 562.500
Total / 2 tahun Rp 562.500 x 24 bulan = Rp
13.500.000

Biaya pakan konsentrat anak umur 2-6 bulan /


hari Rp 300
Total / hari Rp 300 x 240 ekor = Rp 72.000 ( 240 ekor = 40 induk x 6 anak
/ kelahiran )
Total / 4 bulan Rp
72.000 x 120 hari = Rp
8.640.000
Total / 8 masa panen Rp 8.640.000 x 8
69.120.000

Total

masa panen = Rp

( konsentrat induk + konsentrat anak ) konsentrat 8 bulan


awal

= ( Rp 13.500.000 + Rp 69.120.000 ) Rp 13.140.000


= Rp

69.480.0
00

2.

Gaji 1 karyawan
bulan Rp 600.000

Gaji 1 karyawan / 2 tahun Rp 600.000 x 21 bulan ( 29 bulan 8 bulan ) =


Rp 12.600.000

Total
pengeluaran
selama 2 tahun :
= Pengeluaran 1 +
Pengeluaran 2
= Rp 69.480.000 +
Rp 12.600.000
=
Rp
82.080.000

Keterangan :

Harga konsentrat khusus kelinci Prestafeed PF7 Rp 2.500 / kg ( belum ongkos


kirim ).
Pemberian konsentrat pada induk untuk pagi 50 gr / ekor dan sore 100
gr / ekor.
Pemberian konsentrat pada anak tidak dimaksimalkan karena khusus calon
indukan.
Pemberian rumput pada sore
& malam hari.
Air minum dan rumput
disediakan peternak.

PERHITUNGAN
UNTUNG / RUGI :

=
Pendapatan
Untu
Modal
awal
ng
Pengeluaran :

= Rp 290.625.000 Rp 48.540.000 Rp 82.080.000 = Rp


160.005.000

Keterangan :

Lokasi peternakan Kebun Kelinci ada di Desa Bukur Rt 12 Rw 04 Kec. Jiwan Kab.
Madiun.
Silahkan survey lokasi terlebih dahulu untuk lebih
meyakinkan.
Sistem bagi hasil yang kami tawarkan adalah 70 % untuk Investor dan 30 % untuk
Pengelola.
Masa kontrak 2 tahun
bulan ( 8 masa panen ).

Setiap 6 bulan sekali Investor akan menerima laporan perkembangan dari


Pengelola.
Keterangan
lebih
lanjut
hubungi
http://www.kelincimadiun.wordpress.com

085649561319

dan

Penghasilan
Tambahan *

Urine kelinci
urine induk

50 ekor x 0,3 liter / hari = 15 liter x 30 hari = 450


liter / bulan
450 liter x 2.000 = 900.000 / bulan x 24 bulan =

kunjungi

21.600.000

urine
=

anak

270 ekor x 0,1 liter / hari = 27 liter x 30 hari = 810 liter


810 liter x 4
bulan
=
3240 liter
3240 liter x 2.000 = 6.480.000 x 8 kali kelahiran =
51.840.000

Jumlah keuntungan urine induk & urine anak = Rp


73.440.000

* Ada tambahan modal dari modal awal untuk pembelian drum / dirijen
penampung urine kelinci
dan pembelian kendaraan sepeda motor 2nd untuk transport ( Total Rp 10 Juta
)

Sebenarnya pakan ternak yang baik terbuat campuran dari bekatul, batang kangkung
kering, tumpi jagung, kulit kacang hijau kering yang dicampur jadi satu yang kemudian
ditambahkan beberapa bahan tambah dan bahan fermentasi (EM4).
Adapun komposisi pakan ternak sebagai berikut:
Bahan Baku : - Batang kangkung kering
- Tumpi jagung
- Kulit kacang hijau kering
Perbandingan = 1 : 2 : 1
Bahan Tambahan : - Jagung giling
- Bekatul
- Bungkil kopra
Perbandingan = 1 : 2 : 1
Bahan Fermentasi : - Garam

- Tetes tebu
- EM4
- Air secukupnya
Bahan baku ( batang kangkung, tumpi jagung, kulit kacang hijau) yang sudah digiling
dicampur jadi satu .
Larutkan ( garam, tetes tebu, EM4) dengan air secukupnya .
Basahi adonan dan aduk hingga rata.
* Ciri ciri adonan yang sudah jadi : Bila adonan dikepal dengan tangan air tidak
menetes, dan bila kepalan dilepas maka adonan akan mekar
Target pemenuhan swasembada daging pada tahun 2011 dilakukan dengan
program percepatan pencapaian swasembada daging sapi (P2SDS). Tahun
ini, Departemen Pertanian mengembangkan sapi sebanyak 1 juta ekor. Tentu
saja hal ini memerlukan pakan yang banyak dan berkualitas.

Pada saat ini, pelet kelinci merupakan makanan alternatif bagi pemelihara yang
mungkin malas atau enggan untuk mencari rumput dan hijauan yang terkadang sulit di
dapatkan. Apalagi bagi pemelihara kelinci hias yang mungkin punya kesibukan lain selain
mengurusi kelinci.
Mulanya Pelet kelinci merupakan konsentrat kandungan gizi yang di butuhkan oleh kelinci
dalam bentuk yang lebih sederhana. Sehingga pelet ini mudah disimpan dan tahan lama.
Namun, banyak orang yang mengeluhkan tingkat harga pelet kelinci yang relatif mahal.
Sesuai dengan konsep yang diusung oleh Komunitas hobby kelinci ( Rabbit Hobbies
Community Palembang), akan mencoba mensolusikan dengan cara membuat sendiri pelet
kelinci berbiaya murah. Minimal anggota komunitas ini memiliki pengetahuan tentang cara
membuat pelet, yang mungkin bisa menjadi bekal jika dikemudian hari ingin terjun ke bisnis
pelet.
Membuat Sendiri Pelet Kelinci berkualitas.
Dari beberapa sumber pembuatan pelet, dituliskan artikel bagaimana membuat pelet kelinci
bersekala kecil untuk di konsumsi kelinci peliharaan di rumah. .
Bahan-bahan:
Ampas Tahu
Bekatul (dedak Halus), Bungkil kedelai
Tepung Jagung (jugung giling yang sudah berupa tepung)
Mineral (Tepung tulang) dan garam yodium
Arang aktif (bisa juga gunakan norit)
Rumpu-rumputan
Air

Peralatan yang dibutuhkan


Bak plastik (untuk mencampur adonan pelet)
Alat pengaduk
Penggiling ikan/daging
Plastik untuk menjemur pelet yg sudah dicetak
Oven (jika ada, kalau cuaca panas gunakan sinar matahari untuk menjemur)
Cara Pembuatan:
Campur adonan pelet berupa ampas tahu yang masih hangat sebesar 35% dengan tepung
jagung 10% . Bungkil kedelai 19%, Bekatul atau dedak halus 30% Tepung mineral (tepung
tulang) + garam yodium 5% Arang aktif 1%. Untuk komposisi yang Anda inginkan jika
ingin disesuaikan dengan kebutuhan kelinci dapat dilihat formula pembuatan ransum kelinci
yang
bisa
lihat
di
bagian
bawah
postingan
ini.
2. Adonan di campur rata dengan ditambahkan air hingga menyatu sepenuhnya menjadi
adonan pada bak pelastik. Adonan dibuat jangan terlalu lembek
Setelah yakin merata, masukkan dalam penggilingan daging untuk dicetak. Perhatikan jika
adonan terlalu kering maka hasil cetakan pelet akan banyak yang pecah untuk itu kadar air
dalam adonan akan menentukan hasil cetakan. Anda bisa mengulang penggilingan adonan 2
atau 3 kali jika bentuk pelet yang keluar belum normal sambil membentuk feeling anda
untuk mendapatkan adonan yang pas pada pembuatan pelet tahap berikutnya.
Hasil penggilingan berupa pelet yang masih memiliki kadar air tinggi ini perlu dikeringkan,
jika aa panas matahari maka manfaatkan panas matahari dengan menjemur hasil gilingan
tadi. Tapi jika anda mempunyai oven pengering dapat langsung dimasukkan dan dikeringkan.
5.
Kemas pelet yang sudah benar-benar kering kedalam wadah plastik tertutup rapat dan
simpan ditempat kering (tidak lembab) untuk menjaga kualitas pelet dalam jangka panjang

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penampilan produksi dan feed cost per gain kelinci yang dibudidayakan
menggunakan limbah industri pertanian. Materi penelitian yang digunakan adalah 21 ekor kelinci Vlaamse Reus betina yang
berumur 4 bulan dengan rata-rata bobot badan awal 1.488,09 + 129,56 g (CV = 8,71%). Kelinci-kelinci tersebut diberi tiga
perlakuan pakan mengikuti pola rancangan acak lengkap. Perlakuan pakan yang diterapkan yaitu T1 = rumput lapangan + ampas
tahu, T2 = rumput lapangan + ampas tahu dan bekatul, dan T3 = rumput lapangan + bekatul dan konsentrat komersial. Pakan
tersebut disusun secara isoprotein. Data konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH) dan konversi pakan yang
diperoleh dianalisis ragam, sedangkan feed cost per gain dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa
perlakuan yang diberikan mempengaruhi konsumsi pakan (P<0,05), tetapi tidak mempengaruhi PBBH dan konversi pakan. Ratarata konsumsi pakan perlakuan T1, T2 dan T3 berturut-turut 165,05; 157,53 dan 151,85 g/ekor/hari. Pertambahan bobot badan
harian yang diperoleh adalah T1 = 31,93; T2 = 30,53 dan T3 = 33,95 g/ekor, sedangkan konversi pakan masing-masing 5,17 ;
5,16 dan 4,47 untuk T1, T2 dan T3. Feed cost per gain untuk masing-masing perlakuan sebesar Rp. 5.543,08/kg (T1), Rp.
6.911,63/kg (T2) dan Rp. 7.000,46/kg (T3). Dari penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa limbah industri pertanian dapat

digunakan sebagai pakan kelinci untuk menghasilkan produktivitas yang setara dengan konsentrat komersial dan menurunkan
biaya pakan sebesar 20,82% sehingga cocok sebagai alternatif usaha dalam pemberdayaan petani miskin.
Kata kunci : Budidaya, kelinci, limbah industri pertanian

PENDAHULUAN
Sudah sejak lama (sekitar 20 tahun yang lalu), kelinci dipromosikan sebagai salah satu ternak alternatif
untuk pemenuhan gizi (khususnya protein hewani) bagi ibu hamil dan menyusui, serta anak-anak yang kekurangan
gizi . Hal ini karena ternak kelinci dapat dijadikan alternatif sumber protein hewani yang bermutu tinggi, dagingnya
berwarna putih dan mudah dicerna. Kelebihan kelinci sebagai penghasil daging adalah kualitas dagingnya baik,
yaitu kadar proteinnya tinggi (20,10%), kadar lemak, cholesterol dan energinya rendah (Diwyanto et al., 1985),
sedangkan menurut Ensminger et al. (1990), daging kelinci berwarna putih, kandungan proteinnya tinggi (25 %),
rendah lemak (4%), dan kadar cholesterol daging juga rendah yaitu 1,39 g/kg (Rao et al. dalam Sartika , 1995).
Menurut Farrel dan Raharjo (1984), kelinci menjadi ternak pilihan karena pakannya tidak bersaing dengan
kebutuhan manusia, maupun ternak industri yang intensif. Kelinci juga tumbuh dengan cepat, dan dapat mencapai
bobot badan 2 kg atau lebih pada umur 8 minggu, dengan efisiensi penggunaan pakan yang baik pada ransum
dengan jumlah hijauan yang tinggi..
Kombinasi antara modal kecil, jenis pakan yang mudah dan perkembangbiakannya yang cepat, menjadikan
budidaya kelinci masih sangat relevan dan cocok sebagai alternatif usaha bagi petani miskin yang tidak memiliki
lahan luas dan tidak mampu memelihara ternak besar. Di negara sedang berkembang, kelinci dapat diberi pakan
hijauan yang dikombinasikan dengan limbah pertanian dan limbah hasil industri pertanian (Sitorus et al., 1982 dan
Diwyanto et al., 1985). Limbah industri pertanian seperti ampas tahu dan bekatul dapat digunakan sebagai pakan
konsentrat untuk kelinci dan banyak terdapat di lingkungan masyarakat Indonesia.
Ketersediaan pakan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha pemeliharaan ternak. Keberhasilan
usaha pemeliharaan ternak banyak ditentukan oleh pakan yang diberikan disamping faktor pemilihan bibit dan tata
laksana pemeliharaan yang baik. Agar kelinci dapat berproduksi tinggi, maka perlu dipelihara secara intensif dengan
pemberian pakan yang memenuhi syarat, baik secara kualitas maupun kuantitas. Menurut Ensminger et al. (1990),
pakan kelinci dapat berupa hijauan, namun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup, sehingga
produksinya tidak akan maksimum, oleh karena itu dibutuhkan pakan konsentrat.
Kendala penggunaan konsentrat pabrik adalah harganya yang mahal sehingga memberatkan petani
peternak, karena biaya pakan sekitar 70% dari total biaya produksi. Seiring dengan peningkatan kebutuhan pangan
untuk manusia, maka limbah industri hasil pertanian pun semakin banyak dan dapat menjadi alternatif penyediaan
bahan pakan ternak yang potensial termasuk kelinci.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas kelinci dengan pakan rumput lapangan dan
berbagai konsentrat yang berasal dari limbah industri pertanian (ampas tahu dan bekatul) yang dibandingkan dengan
penggunaan konsentrat pabrik. Selain itu, juga untuk mengetahui feed cost per gain kelinci dengan pakan tersebut
sehingga dapat direkomendasikan alternatif usaha budidaya kelinci dengan pakan limbah industri pertanian bagi
petani miskin.

MATERI DAN METODE


Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tampir Kulon, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang selama
16 minggu. Sebanyak 21 kelinci Vlaamse Reus betina umur 4 bulan dengan bobot badan awal 1.488,09+129,56 g
(CV = 8,71%), digunakan dalam penelitian pola Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan ransum, yaitu T1 =
rumput lapangan + ampas tahu, T2 = rumput lapangan + ampas tahu dan bekatul, dan T3 = rumput lapangan +
bekatul dan konsentrat komersial. Bahan pakan tersebut disusun secara isoprotein sesuai dengan kebutuhan ternak

kelinci menurut Cheeke et al.(1982). Kandungan nutrisi bahan pakan penelitian terdapat pada Tabel 1, sedangkan
komposisi dan kandungan nutrisi pakan penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Penelitian
Kandungan Nutrisi dalam 100% BK
BK
Bahan Pakan

Abu

PK

LK

SK

BETN

- (%)
Rumput lapangan

31,26

10,68

13,11

5,40

30,23

40,58

Konsentrat

78,93

6,86

25,94

8,26

4,71

54,23

Ampas tahu

10,14

4,53

22,23

2,55

29,77

40,92

Bekatul

83,05

46,23

9,67

6,78

26,88

40,44

Keterangan: BK = bahan kering, PK = protein kasar, LK = lemak kasar, SK = serat kasar dan BETN = bahan ekstrak tanpa nitrogen.

Tabel 2. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Pakan Penelitian


Perlakuan

Komposisi dan Kandungan Nutrisi Pakan

T1

T2

T3

- (%)

Komposisi Pakan

- Rumput lapangan

68,30

60,00

60,00

- Ampas tahu

31,70

33,95

- Bekatul

6,05

13,81

- Konsentrat komersial

26,20

Kandungan Nutrisi

- Bahan Kering

24,56

27,21

50,88

- Protein Kasar

16,00

16,00

16,00

Kandang yang digunakan untuk penelitian adalah kandang bertingkat sistem bateray yang terbuat dari
bilah-bilah bambu dan sekat kandang dari kawat strimen. Ukuran petak kandang adalah panjang 70 cm, lebar 60
cm dan tinggi 60 cm. Kandang tersebut ditempatkan dengan ketinggian 80 cm dari tanah. Masing-masing petak
kandang dilengkapi dengan tempat pakan rumput berbentuk V dari bilah-bilah bambu, tempat konsentrat dan air
minum berbentuk mangkok dari tanah liat serta tempat garam dari bambu dengan ukuran panjang 20 cm dan
diameter 3 cm. Di bawah petak kandang dipasang plastik untuk menampung sisa pakan yang tercecer.
Penelitian dibagi dalam 4 (empat) tahap, yaitu tahap persiapan (2 minggu), adaptasi (2 minggu),
pendahuluan (2 minggu) dan pengambilan data (10 minggu). Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan adalah
persiapan kandang, alat-alat penelitian, bahan pakan penelitian, dan pemberian obat cacing, obat coccidiosis, obat
anti stres dan desinfektan pada kelinci. Pada tahap adaptasi, ternak diberi pakan yang akan dicobakan secara
bertahap untuk membiasakan kelinci mengkonsumsi bahan pakan tersebut. Tahap pendahuluan dimulai dengan
pengacakan kelinci terhadap penempatan dalam kandang dan perlakuan pakan penelitian. Pada akhir tahap
pendahuluan dilakukan penimbangan bobot badan untuk mengetahui bobot badan awal kelinci penelitian. Kegiatan
yang dilakukan pada tahap pengamatan adalah pemberian pakan sesuai dengan kebutuhan ternak, penimbangan sisa
pakan setiap hari dan penimbangan kelinci setiap 15 hari sekali untuk menyesuaikan kebutuhan pakannya. Pakan
diberikan 3 kali sehari, yakni pukul 08.00 WIB sepertiga bagian konsentrat, pukul 11.00 WIB sepertiga bagian
rumput lapangan, dan pukul 16.30 duapertiga bagian konsentrat dan rumput lapangan. Pemberian garam dan air
minum secara ad libitum.
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan (BK dan PK), pertambahan bobot
badan harian (PBBH), konversi pakan dan feed cost per gain (FC/G). Konsumsi BK dihitung dengan menyelisihkan
jumlah pakan yang diberikan dengan jumlah pakan yang tersisa dikalikan kadar BK pakan tersebut. Konsumsi PK
diketahui dengan mengalikan kadar PK pakan tersebut dengan konsumsi BK-nya. Pertambahan bobot badan harian
dihitung dengan menyelisihkan bobot badan akhir dengan bobot badan awal dibagi lama waktu pengamatan.
Konversi pakan dihitung berdasarkan jumlah BK yang dikonsumsi dibagi pertambahan bobot badan selama waktu
pengamatan. Feed cost per gain dihitung dengan cara membagi jumlah biaya pakan yang dikonsumsi setiap hari
dengan PBBH-nya.
Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam, kecuali FC/G dengan analisis diskriptif. Perbedaan
yang terjadi diuji dengan uji wilayah ganda Duncan (Steel dan Torrie, 1991).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data konsumsi pakan, PBBH dan konversi pakan disajikan pada Tabel 3. Hasil penelitian menunjukkan,
bahwa perlakuan yang diberikan mempengaruhi konsumsi pakan (P<0,05), tetapi tidak mempengaruhi PBBH dan
konversi pakan.
Tabel 3. Konsumsi Pakan, PBBH dan Konversi Pakan Kelinci Penelitian

Parameter

T1

T2

T3

56,86

59,79

111,91

- BK konsentrat

108,19

97,74

34,94

- BK total

165,05a

157,53b

151,85b

- PK total

18,92a

14,72b

14,18b

PBBH (g)

31,93a

30,53a

33,95a

5,17a

5,16a

4,47a

Konsumsi (g/ekor/hari)
- BK hijauan

Konversi Pakan

Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05

Konsumsi Pakan
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa konsumsi BK total kelinci yang mendapat pakan rumput lapangan
dan ampas tahu (T1) lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan kelinci yang mendapat rumput lapangan, ampas
tahu dan bekatul (T2) atau kelinci yang mendapat rumput lapangan, bekatul dan konsentrat (T3). Hal ini
menunjukkan, bahwa ransum T1 lebih palatabel daripada ransum T2 dan T3. Selain itu, ransum T1 mengandung
ampas tahu basah sehingga lebih mudah dikonsumsi oleh kelinci dan dapat meningkatkan konsumsi BK total. Hal
ini dapat dilihat pada Tabel 3, bahwa konsumsi konsentrat pada T1 (ampas tahu) lebih tinggi daripada T2 (ampas
tahu dan bekatul) dan T3 (bekatul dan konsentrat komersial). Konsentrat komersial dengan bekatul bahkan tidak
palatabel, yang ditunjukkan dengan konsumsi konsentrat yang paling rendah, dibandingkan dengan perlakuan
lainnya. Menurut Aritonang dan Silalahi (1992), palatabilitas pakan pada ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor,
baik faktor internal (kebiasaan, umur dan selera). maupun faktor eksternal (sifat pakan yang diberikan dan kondisi
lingkungan). Lebih lanjut dijelaskan bahwa palatabilitas berkaitan dengan bau, rasa, dan tekstur yang dapat
mempengaruhi selera makan. Cassady et al. (1971) menjelaskan bahwa kelinci mempunyai kemampuan yang tinggi
untuk membau dan merasakan pakan yang tersedia serta sangat selektif terhadap pakan yang disukai. Menurut
Parakkasi (1999), faktor yang dapat mempengaruh konsumsi pakan pada ternak adalah tingkat palatabilitas ternak
terhadap pakan yang diberikan dan sifat fisik bahan pakan tersebut.
Konsumsi PK total kelinci dengan ransum T1 lebih tinggi (P<0,05) daripada ransum T2 dan T3. Konsumsi
PK total kelinci ini seiring dengan konsumsi BK totalnya. Semakin tinggi konsumsi BK total, maka semakin tinggi
pula konsumsi PK totalnya.
Pertambahan Bobot Badan Harian
Pertambahan bobot badan harian kelinci tidak dipengaruhi oleh perlakuan pakan. Menurut Tillman et al.
(1998), faktor pakan sangat menentukan pertumbuhan, bila kualitasnya baik dan diberikan dalam jumlah yang
cukup, maka pertumbuhannya akan menjadi cepat, demikian pula sebaliknya. Pada penelitian ini, konsumsi BK dan
PK total yang lebih tinggi pada T1 belum dapat memberikan PBBH yang lebih tinggi pula. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh kandungan SK ransum dengan konsentrat berupa ampas tahu pada T1 lebih tinggi (29,77%),
dibandingkan dengan konsentrat berupa bekatul (26,88%) atau konsentrat pabrik (4,71%), sehingga konsentrat yang
dikonsumsi tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan PBBHnya, tetapi banyak yang terbuang
melalui feces. Sanford dan Woodgate (1981) menjelaskan bahwa apabila proporsi SK dalam ransum naik, maka
daya cerna zat gizi pakan secara total turun. Dikemukakan oleh Cheeke (1987) bahwa kelinci memerlukan serat di
dalam pakannya, bukan karena nilai gizinya, tetapi untuk mencegah enteritis. Rata-rata PBBH kelinci pada
penelitian ini adalah 32,14 g.
Konversi Pakan
Konversi pakan hasil penelitian ini juga tidak dipengaruhi oleh perlakuan pakan. Hal ini berarti banyaknya
pakan yang digunakan untuk meningkatkan per satuan PBBH kelinci relatif sama. Menurut Campbell dan Lasley
(1985), konversi pakan dipengaruhi oleh kemampuan ternak dalam mencerna bahan pakan, kecukupan zat pakan

untuk kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan dan fungsi tubuh lain serta jenis pakan yang dikonsumsi. Meskipun
konsumsi pakan pada penelitian ini dipengaruhi oleh perlakuan pakan (P<0,05), tetapi PBBH dan konversi pakannya
tidak berbeda nyata (P>0,05). Hal ini kemungkinan karena kecernaan pakan yang dikonsumsi rendah sehingga
ternak tidak mendapatkan cukup zat-zat pakan yang diperlukan untuk berproduksi yang lebih tinggi.
Pada Tabel 3 secara deskriptif terlihat ada kecenderungan pakan yang mengandung konsentrat pabrik
mempunyai konversi pakan yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hal ini kemungkinan karena
kadar SK ransum yang mengandung konsentrat pabrik lebih rendah sehingga ransum yang dikonsumsi lebih mudah
dicerna dan lebih banyak zat pakan yang tersedia bagi ternak untuk berproduksi.
Feed Cost per Gain
Feed Cost per Gain adalah biaya pakan yang digunakan untuk meningkatkan 1 kg pertambahan bobot
badan. Pada saat ini harga rumput lapangan adalah Rp 150,-/kg, ampas tahu Rp 300,-/kg, bekatul Rp 700,-/kg dan
konsentrat Rp 3.500,-/kg. Hasil perhitungan FC/G hasil penelitian ini adalah Rp. 5.543,08/kg (T1), Rp. 6.911,63/kg
(T2) dan Rp. 7.000,46/kg (T3). Pada perlakuan T1 ternyata menghasilkan FC/G yang paling baik. Hal ini karena
pada perlakuan tersebut dapat menghasilkan FC/G yang terendah, artinya biaya pakan yang digunakan untuk
meningkatkan 1 kg bobot badan ternak paling murah.
Apabila diasumsikan biaya pakan sebesar 70% dari total biaya produksi, maka biaya total yang dibutuhkan
pada perlakuan T1 adalah Rp. 7.918,69/kg bobot badan. Harga kelinci Vlaamse Reus di pasaran saat ini adalah Rp.
20.000,-/kg bobot badan, sehingga pemeliharaan kelinci dengan pakan rumput lapangan dan ampas tahu dapat
memberikan keuntungan sebesar Rp. 12.081,31/kg. Jika harga kelinci setelah digemukkan lebih tinggi daripada
sebelum digemukkan karena kualitas dan kuantitas dagingnya berbeda, maka keuntungan yang akan diperoleh
peternak akan lebih tinggi pula.
Pada tingkat petani peternak, rumput lapangan bisa didapatkan dengan mudah tanpa membeli sehingga hal
ini dapat mengurangi biaya pakan. Hasil perhitungan FC/G pada kondisi seperti ini untuk perlakuan T1 menjadi Rp
4.848,79/kg. Akibatnya biaya total menjadi Rp. 6.926,84/kg, sehingga keuntungan per kg bobot hidup menjadi Rp.
13.073,16. Jadi keuntungan yang diperoleh dari pemeliharaan kelinci dengan ransum yang terdiri dari rumput
lapangan dan ampas tahu di tingkat petani peternak lebih tinggi. Apabila rumput lapangan diberi harga Rp. 50,-/kg
sebagai biaya tenaga kerja petani dalam mengambil, maka FC/G menjadi Rp. 4.961,75/kg, biaya total Rp.
7.088,21/kg dan keuntungan yang diperoleh menjadi Rp. 12.911,79/kg bobot badan.

KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah limbah industri pertanian dapat digunakan sebagai pakan konsentrat
bagi kelinci untuk menghasilkan produktivitas yang setara dengan penggunaan konsentrat pabrik. Penggunaan
konsentrat dari limbah industri pertanian untuk ternak kelinci dapat menurunkan biaya pakan sebesar 20,82%
dibandingkan dengan penggunaan konsentrat pabrik, sehingga cocok sebagai alternatif usaha dalam pemberdayaan
petani miskin

Jika kita hendak mengenal makhluk hidup yang paling pembersih di dunia,
maka kelinci adalah wujudnya. Sistem pemeliharaan domestik mesti
memperhatikan kebersihan. dan kebersihan mestinya bukan sekedar soal rajin
membersihkan, melainkan lebih baik jika kandang itu sendiri sangat efektif
membuang kotoran.
Hewan herbivora ini jika berak di alam bebas akan akan cepat-cepat meninggalkan
kotorannya. Ia bukan seperti anjing atau babi yang cuek. Bukan pula seperti kucing
yang bisa menguburkan kotorannya sendiri. Kelinci memilih menjauh karena
hidungnya sangat peka dengan aroma busuk, dan karena itu ia memilih menjauh.
Kalau pun saat berak kelinci menjilati kotorannya sendiri itu bukan sedang berak,
melainkan sedang mengeluarkan caesotrophs, tinja hitam lembek penghasil protein
tinggi.
Mengingat kelinci dalam sistem domestik (rumahan) tidak mengondisikan kelinci
bisa meninggalkan kotoran, maka kandang harus dibuat nyaman. Berikut ini kaidah

dasar kandang yang baik untuk kelinci di Indonesia.


1.

Kandang boleh dengan sistem bersusun. Tetapi pada prakteknya sistem


susun untuk tujuan efektivitas ruangan ini sering menjadi boomerang. Dengan
modal kandang kayu dan mentalitas kebersihan yang minim akhir-akhir ini kita
lihat kotoran menumpuk di kandang. Banyak peternak yang menginginkan
kebersihan, tetapi karena sulit membersihkan lalu kotoran pun menumpuk. Tak

heran kalau banyak kelinci yang terkena kudis dan gampang terkena bakteri
jahat saat udara lembab. Karena itu sebaiknya jangan membuat kandang
bersusun. Sistem kandang bersusun sering kali menurunkan kotoran (feses dan
urine) kelinci yang berada di atasnya ke kandang kelinci bawah, bahkan tak
jarang masuk ke tempat pakan. Ini sangat berbahaya.
2.
Kandang lebar lebih baik untuk menghindari kelembaban dan kenyamanan
kelinci. Jangan sering meniru kandang orang-orang kota atau penghobi yang
miskin lahan sehingga menciptakan penjara buat kelinci dengan luas kandang
yang sangat minim. Semakin luas semakin baik. Minimal 4x ukuran besar kelinci.
Jangan paksa dengan logika curang manusia dengan alasan tidak punya lahan
luas tetapi ingin memelihara banyak lantas memaksa kandang bersusun dan
berdesak-desakan. Cepat atau lambat hal iini akan mencelakakan kelinci.
3.
Buat alas yang kuat dan tidak bergoyang karena injakan. Itu akan membuat
tidak nyaman kelinci. Lebih fatal lagi jika sampai kejepit, bisa mengakibatkan
patah kaki.
4.
Alas kandang sebaiknya bisa dicopot sehingga setiap pagi kita bisa
mengganti dengan alas kandang lain. Dengan begitu kita bisa mencuci di luar
kandang; lebih efektif mencuci dengan sabun dan bisa langsung dijemur. Ini
adalah pola sehat yang harus dilakukan.
5.
Buat celah lubang pada dua alas di sudut belakang untuk tempat pipis dan
berak. Dengan begitu kita bisa menghindari tumpukan kotoran. Ingat, jika
kotoran menumpuk lewat sehari saja, belakang atau bakteri akan hidup
berkembang di situ. Jika kuku kelinci terkena itu biasanya nanti penyakit kudis,
bahkan jika tertelan akan mengakibatkan penyakit pencernaan yang gawat.
Anak-anak kelinci sering menjadi korban dalam hal ini.
6.
Kandang tidak boleh berlubang besar sebab bisa dimasuki tikus. Jika tikus
bisa masuk, celakalah anak-anak kelinci yang baru lahir itu. Kandang celah lebar
hanya diperbolehkan manakala kita yakin tidak ada ancaman tikus. Jika anak
kelinci Anda sampai dimakan tikus yakinlah bahwa diri pikiran Anda kalah cerdik
dengan pikiran tikus.
7.
Tinggi kandang tidak boleh pendek sebab salahsatu kesehatan kelinci juga
ditentukan oleh seringnya berdiri. Buatlah ruang yang tinggi untuk kelinci. Jika
ukuran panjang kelinci mencapai 50 Cm, maka kita harus membuat tinggi
kandang 60 cm.
8.
Jarak tinggi antara alas kandang dengan tanah usahakan minimal 40 Cm.
Dengan begitu kelinci jauh dari kotoran.
9.
Buatlah ruangan kandang kelinci senyaman mungkin dengan sikulasi udara
yang lancar. Kandang boleh berjajar, tetapi tidak boleh terlalu dekat dalam hal
model hadap-hadapan. Pokoknya harus dibuat longgar selonggar-longgarnya.
Ingat, penularan penyakit bisa disebabkan oleh sentuhan, udara dan debu.
10.
sinar matahari pagi antara jam 6-8 sangat penting bagi kesehatan kelinci.
Buat sinar sehat matahari itu masuk untuk kelinci Anda.
11.
Saat membuat kandang jangan hanya berpikir kokoh dan bagus, tetapi juga
harus melihat aspek tepat. Kita lihat banyak kandang bagus bahkan mewah,
tetapi pada akhirnya tidak sehat.
12.
Sumber
://kelinci.wordpress.com/2010/03/16/beberapa-prinsip-kandangkelinci/

BAB II
PEMBAHASAN

Aspek Pasar Studi Kelayakan Bisnis


Sebelum memasuki bisnis hendaknya dilakukan analisis terhadap pasar potensial yang
akan dimasuki. Sehingga pasar potensial bagi produk yang dihasilkan.

A. Pengertian Pasar

Pasar menurut para ahli:


Tempat pertemuan antara penjual dan pembeli
Saling bertemunya kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga
Pasar menurut Stanton

Kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan-keinginan untuk puas, untuk belanja dan
kemauan untuk membelanjakan.

B. Bentuk Pasar
1.

2.

3.
4.

1.
2.
3.

4.

Bentuk-bentuk Pasar Produsen


Pasar Persaingan Sempurna
Produsen tidak terbatas jumlahnya sehingga aktivitas persaingan tidak tampak, konsumen dapat
menjual barang dan membeli beberapa saja tanpa ada batas asal bersedia membeli/menjual pada
harga pasar.
Pasar Monopoli
Bentuk pasar yang dikuasai oleh seorang penjual saja, karena tidak ada barang subtitusi dan
terdapat hambatan untuk masuknya pesaing dari luar. Monopoli bisa terjadi karena menguasai
barang mentah, penguasaan teknik produksi tertentu, tindakan yuridis/hak paten atau karena luas
pasar yang tidak terlalu besar untuk dilayani.
Pasar Oligopoli
Perluasan dari pasar monopoli (terdapat beberapa produsen).penentuan tingkat harga sangat
dipengaruhi oleh pesaing, sehingga tindakan atau aktivitas pesaing harus dipertimbangkan.
Pasar Persaingan Monopolistik
Merupakan bentuk campuran antara persaingan sempurna dan mopnopoli. Mirip persaingan
sempurna karena ada kebebasan untuk masuk atau keluar pasar dan barang yang dijual tidak
homogen. Karena barang yang heterogen dimiliki perusahaan-perusahaan yang besar saja, pasar
ini mirip dengan monopoli.
Pasar Dilihat Dari Sisi Konsumen
Pasar Konsumen
Pasaar barang dan jasa yang dibelui atau disewa perorangan atau keluarga untuk dikonsumsi
sendiri.
Pasar Industri
Pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau organisasi untuk
digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijal atau disewakan.
Pasar Penjual Kembali (Reseller)
Suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan/atau organisasi yang biasa disebut pedagang
menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grosir, agen dan retail yang menjual kembali untuk
mendapat keuntungan.
Pasar Pemerintah
Pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang atau jasa untuk
menjalankan tugas-tugas pemerintah.

C. Pertanyaan Mendasar dalam Aspek Pasar dan Pemasaran


Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang berkenaan mengenai kondisi pasar dari
bidang usaha yang di jalankan, dan merupakan urutan pertama bila akan menyusun suatu laporan
Studi Kelayakan Bisnis. Oleh karena itu terdapat beberapa pertanyaan yang mendasar mengenai
aspek pasar pada bisnis atau usaha yang akan di jalankan.
Pertanyaan yang mendasar :

1. Berapa market potensial yang tersedia.


Untuk mengetahui berapa market potensial yang tersedia maka dapat menggunakan
informasi yang telah lalu, dengan kata lain sang pemilik usaha sebelum membuka usahanya
harus terlebih dahulu melakukan perbandingan dengan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber yang berkaitan dengan usaha yang akan akan di lakoninya. Sebagai contoh :
Apabila akan membuka usaha rumah makan bakmi jawa, tentunya pasar potensial yang
tersedia sangat banyak sekali dari orang yang berusia lanjut sampai dengan orang yang berusia
muda.
2. Berapa market share yang tersedia dari seluruh pasar potensial.
Untuk mengetahui ini maka dapat melakukan pengamatan siapa saja yang bisa atau
mungkin dapat membeli produk yang dihasilkan, dengan mengetahui perbandingan yang ada di
dalam market potensial. Sebagai contoh :
Apabila akan membuka usaha berupa warung Bakmi Jawa, usahakan mempunyai tempat
usaha yang terletak di tengah perkampungan dan di pinggir jalan serta memiliki cita rasa
tersendiri, dengan alasan tidak semua orang yang lewat atau lingkungan sekitar akan selalu
membeli bakmi jawa yang sudah di hasilkan dan merasa cocok dengan cita rasa tersebut.
3. Strategi pemasaran yang akan di gunakan.
Untuk melakukan strategi pemasaran dapat menggunakan strategi Marketing Mix yang di
titik beratkan kepada Product Life Cycle atau keberlangsungan hidup produk yang di hasilkan,
ini ditujukan karena bila sebuah usaha sudah menjadi dominan maka tidak berarti tidak ada
pesaing, justru sebaliknya, pasti akan ada pesaing, dan kalau pesaing ini di biarkan maka jika
terdapat kesalahan dalam pemasokan dari perusahaan yang dominan sempat mengalami
keterlambatan atau hambatan, pangsa pasar yang kecil itu akan di manfaatkan oleh pesaing
sebagai senjata untuk merebut market potensial dari usaha yang sudah dominan tersebut. Sebagai
contoh :
Apabila warung Bakmi jawa tadi sudah cukup terkenal dan memiliki pelanggan potensial
yang sudah memenuhi target penjualan perhari, akan tetapi tempat yang di jadikan makan tidak
di renovasi, sehingga saat para pelanggan tersebut menikmati makannanya sering berdesakan dan
kepanasan, apabila ada pesaing yang membuka jenis usaha yang sama dan cita rasa yang
mendekati dengan warung bakmi tersebut serta memiliki tempat yang lebih luas dan nyaman
untuk menikmati makanan yang dihidangkan, maka tidak menutup kemungkinan apabila lama
kelamaan usaha bakmi jawa yang dominan tadi akan ditinggalkan oleh para pelanggan
potensialnya
Data-data yang diperlukan untuk mennjawab pertanyaan itu adalah :
Kecenderungan konsumsi/permintaan masa lalu dan sekarang serta variabel yang
mempengaruhinya
Penawaran produk sejenis dimasa lalu dan sekarang serta kecenderungannya dimasa yang akan
datang termasuk kemungkinan perluasan produksi dari perusahaan pesaing
Impor dan ekspor oleh negara bersangkutan
Struktur persaingan (struktur biaya dalam produksi dan pemasaran)
Tingkah laku, motivasi, kebiasaan dan preferensi konsumen
D. Mengukur dan Meramal Permintaan
Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah produk atau
sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kondisi tertentu. Apabila perusahaan

menemukan suatu pasar yang menarik, maka perlu pengestimasi besarnya pasar pada masa
sekarang dan masa yang akan datang dengan cepat.
1. Mengukur Permintaan Pasar Saat Ini
a) Mengestimasi total permintaan pasar
Total permintaan suatu produk adalah total volume yang dibeli oleh sekelompok konsumen
tertentu dalam suatu wilayah geografis tertentu selama jangka waktu tertentu dalam suatu
lingklungan pasar tertentu. Salah satu persamaan untuk mengestimasi total permintaan pasar
adalah persamaan:
Q=n.p.q
Dimana: Q = total permintaan pasar
n = jumlah pembeli di pasar
p = harga rata-rata satuan
q = jumlah yang dibeli oleh rata-rata pebeli per tahun
b) Mengestimasi wilayah permintaan pasar
Dalam wilayah yang terbaik serta mengalokasikan anggaran permasaran yang optimal dapat
dilakukan dengan dua metode:
Market Build Up
Digunakan terutama oleh perusahaan barang industri untuk mengidentifikasi semua pembeli
potensial dalam setiap pasar dan mengestimasi pembelian potensialnya.
Market Indek
Digunakan terutama oleh perusahaan barang konsumsi dengan mengidentifikasi faktor-faktor
pasar yang ada korelasinya dengan potensi dan menggabungkannya dalam indek tertimbang.
c) Mengestimasi penjualan aktual dan pangsa pasar
Dilakukan dengan mengidentifikasi para pesaing dan mengestimasi penjualan mereka.
2. Meramal Permintaan Mendatang
Survei niat pembeli
Menanyakan kepada pembeli secara langsung untuk mendapatkan jawaban yang objektif
Pendapat para tenaga penjual
Perusahaan meminta tenaga penjualnya mengestimasi penjualan produk untuk daerah masingmasing, kemudian estimasi individu dijumlahkan untuk ramalan penjualan keseluruhan.
Pendapat para ahli
Pendapat yang dihasilkan berdasar data dan analisis yang lengkap dan ilmiah baik dari para
akademisi maupun para praktisi.
Analisis regresi
Seperangkat prosedur statistik untuk menemukan faktor-faktor nyata yang paling penting
mempengaruhi penjual. Kita lakukan jika terdapat 2 variabel penelitian yang sudah diketahui
mana variabel bebas dan mana variabel terikat.
Contoh :
Jika terdapat data dari dua variabel penelitian yang sudah diketahui mana variabel bebas X dan
variabel terikat Y. Dengan rumus :
Y = a + bx
Dimana:Y = variabel tidak bebas
x = variabel bebas

a = nilai tercepat (konstan)


b = koefisien arah regresi
harga a dihitung dengan rumus :
a = Y (X2) X XY
2

n X (X)
harga b dihitung dengan rumus :
b = n XY X Y
2
2
n X (X)
contoh : Nilai penjualan (Y) dan biaya (X) produk sepatu, PT Amanda Alam tahun 2000 (dalam
milyar rupiah)
Y
X
Y
X
34
32
32
30
38
36
34
30
34
31
36
30
40
38
37
33
30
29
36
32
40
35
37
34
40
33
39
36
34
30
40
36
35
32
33
32
39
36
34
32
33
31
36
34
32
31
37
32
42
36
38
34
40
37
42
35
42
38
41
37
Besaran yang diperlukan setelah dihitung didapat :
Y = 1.105
XY = 37.094
X2 = 33.599
X = 1.001
Y2 = 41. 029
n = 30
Menentukan persamaan regresi linearnya dengan memasukkan nilai-nilai diatas kedalam
persamaan, didapat nilai a dan b sebagai berikut :
a = 1.105 x 33.599 1.001 x 37.094
2
30 x 33.599 (1.001)
= 37.126.895 37.131.094
1.007.970 1.002.001
= -0,7
b = 30 x 37.094 1.001 x 1105
30 x 33.599 (1.001)2
= 1.112.820 1.106.105
1.007.970 1.002.001
= 1,12
Jadi persamaan regresi linearnya adalah :
Y = -0,7 + 1,12X

Kita dapat memanfaatkan persamaan regresi diatas misalnya dengan memprediksi nilai
penjualan sepatu jika biaya diberi suatu harga tertentu. Jika biaya sebesar 100 milyar, maka
diperkirakan pendapatan penjualan menjadi :
Y = -0,7 - 1,12X
= -0,7 1,12 (100)
= 111,3 milyar
Jika biaya operasional dalam hal ini X = 0 tidak dikeluarkan, akan menimbulkan
pendapatan negatif sebesar 0,7 milyar. Dalam prakteknya bisa saja terjadi, misalnya perusahaan
sama sekali tidak melakukan usaha apapun yang tentu tidak mengeluarkan biaya operasional
akan tetapi akan ada biaya tetap yang harus dikeluarkan, seperti pembayaran gaji, depresiasi,
utang, dsb, yang didalm contoh kasus besarnya adalah 0,7 milyar.
E. SEGMENTASI-TARGET-POSISI DI PASAR
Perusahaan hendaknyamengetahui pasar di mana produk/jasa yang akan diproduksi akan
ditawarkan. Tindak lanjut dari penentuan pasar adalah melakukan segmentasi pasar karena sifat
pasar yang heterogen. Agar perusahaan lebih mudah masuk ke pasar yang heterogen, hendaknya
pasar tersebut dipilah-pilah sehingga membentuk segmen- segmen yang relatif homogen.
Selanjutnya, setelah pasar yang dituju menjadi homoggen, perusahaan hendakny melakukan
keputusan memilih sasaran yang lebih jelas. Hal ini dilakukan karena perusahaan memiliki
sumber daya terbatas untuk dapat memenuhi pasar walaupun telah disegmentasikan.
1. Segmentasi pasar
Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya keinginan,
kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktek-praktek pembeliannya. Manajemen
dapat melakukan pengkombinasian dari beberapa variabel untuk mendapatkan suatu cara yang
paling pas dalam segmentasi pasarnya. Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan pasar
adalah
a. Aspek geografis
b. Aspek demografis
c. Aspek psikografis
d. Aspek perilaku
2. Menetapkan pasar sasaran
Setelah segmen pasar diketahui, selanjutnya perusahaan perlu melakukan analisis untuk dapat
memutuskan betpa segmen pasar yang akan dicakup, lalu memilih segmen mana uang akan
dilayani.analisis dapat dilakkukan dengan menelaah tiga faktor:
a. Ukuran dan pertumbuhan segmen: perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisis data
tentang penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan penjualan dan margin laba yang
diharapkan untuk berbagai segmen, lalu pilih segmen yang diharapkan paling sesuai.
b. Kemenarikan struktural segmen: suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan
yang sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi belum tentu menarik dari sisi profitabilitas, jadi
perusahaan tetap harus mempelajari daya tarik segmen dalam jangka panjang.
c. Sasaran dan sumber daya: perusahaan harus mempertimbangkan sasaran dan sumber dayanya
dalam kaitan dengan segmen pasar.
3. Menetukan posisi pasar

Untuk menetukan posisi pasar, terdapat tiga langkah yang masing-masing dejelaskan sebagai
berikut:
a.

Mengidentifikasi keunggulan kompetitif


Apabila perusahaan menawarkan suatu produk yang bermutu, ia harus menyerahkan produk
yang bermutu pula. Jadi posisi berawal dengan mengadakan pembedaan (diferensiasi) atas
tawaran pemasaran perusahaan sehingga ia akan memberikan nilai lebih besar daripada tawaran
pesaing.

b. Memilih keunggulan kompetitif


Jika perusahaan telah menemukan beberapa keunggulan kompetitif yang potensial, selanjutnya
harus dipilih satu keunggulan kompetitif sebagai dasar bagi kebijakan penentuan posisinya. Ia
harus menetapkan berapa banyak perbedaan dan perbedaan mana yang akan dipromosikan.
Perusahaan sebaiknya menentukan posisinya dengan lebih dari satu pembeda tetapi jangan pula
terlalu banyak.
c.

Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi


Setelah penentuan posisi dipilih, perusahaan harus mengambil langkah-langkah untuk
mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang diinginkan itu kepada komsumen sasaran.

F. STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran adalah Berbagai usaha yang perlu dilakukan oleh calon investor
dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan hasil produksinya. Manajemen
strategi perusahaan memiliki tahapan-tahapan. Sebelum sampai pada manajemen fungsional,
seperti manajemen keuangan, SDM, produksi/operasi, dan pemasaran, terlebih dahulu
manajemen strategi dimulai dengan visi, misi, tujuan-tujuan, strategi generik, dan strategi
utamanya. Berikutnya, setelah strategi pemasaran diketahui, maka akan ditindaklanjuti dengan
penentuan bauran pemasarannya.
1. Analisis persaingan
Berikut ini disajikan langkah-langkah dalam menganalisis pesaing yang dikemukakan oleh
kotler.
a. Mengidentifikasi pesaing: perusahaan dapat mengidentifikasikan para pesaingnnya sebagai
suatu perusahaan lain yang mempunyai salah satu atau lebih ciri-ciri sebagai berikut:
- Perusahaan yang menawarkan produk dan harga yang sama di pasar
- Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama
- Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama
- Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama
b. Menentukan sasaran pesaing
Dengan mengetahui sasaran pesaing beserta penekanan-penekanannya dapat menunjukkan
apakah mereka puas dengan situasinya sekarang serta bagaimana kemungkinan reaksinya atas
berbagai tindakan kommpetitif
c. Mengidentifikasi strategi pesaing
Persaingan terjadi diantara tiap kelompok strategik tetapi yang lebih ketat terjadi didalam
kelompok strategik yang sama. Perusahaan perlu menelaah semua dimensi yang
mengidentifikasi kelompok-kelompok strategik yang bersangkutan, seperti mutu, ciri, ragam

produk dari masing-masing pesaing; juga layanan, kebijakan harga, distribusi, program promosi,
dan lain lain.
d. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing
Sebaiknya perusahaan melakukan riset pemasaran terhadap pelanggan, pemasok maupun dealer,
selanjutnya data itu dianalisis untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk menilai
pesaing
2. Bauran pemasaran produk barang
a.
b.
c.
d.

Kebijakan produk
Kebijakan harga
Kebijakan distribusi
Kebijakan promosi

3. Bauran pemasaran produk jasa


Bauran pemasaran untuk produk jasa lebih luas daripada bauran produk barang seperti
telah dipaparkan diatas. Untuk jasa, baurannya dapat diperluas lagi dengan menambah tiga
elemen lagi yaitu:
a. Orang
b. Bukti fisik
c. Proses jasa itu sendiri.

Kelinci merupakan salah satu jenis ternak yang pada umumnya diambil dagingnya sedangkan
kulitnya belum dimanfaatkan secara maksimal. Biasanya limbah kulit kelinci dapat dipergunakan
sebagai barang kerajinan kulit maupun sepatu baik sebagai aksesoris sepatu maupun sebagai
barang kulit. Karena kulit kelinci mempunyai bulu yang sangat indah maka kulit kelinci biasanya
disamak bersama bulunya. Sedangkan kulit kelinci yang bulunya tidak rata atau banyak yang
rontok karena kesalahan pengawetan masih dapat dimanfaatkan sebagai kulit jaket atau atasan
sepatu. Kulit kelinci sebelum digunakan untuk kerajinan maupun sepatu harus disamak terlebih
dahulu, agar kulit menjadi stabil yaitu tahan terhadap perlakuan fisis maupun kimiawi.
Komoditas kulit digolongkan menjadi kulit mentah dan kulit samak (Purnomo, 1985). Menurut
Judoamidjojo (1974), kulit mentah segar bersifat mudah busuk karena merupakan media yang
baik untuk tumbuh dan berkembangbiaknya mikroorganisme. Kulit mentah tersusun dari unsur
kimiawi seperti: protein, karbohidrat, lemak, dan mineral. Oleh sebab itu, perlu dilakukan proses
pengawetan kulit sebelum kulit diolah lebih lanjut. Teknik mengolah kulit mentah menjadi kulit
samak disebut penyamakan. Dengan demikian, kulit hewan yang mudah busuk dapat menjadi
tahan terhadap serangan mikroorganisme (Judoamdjojo, 1981).

Prinsip mekanisme penyamakan kulit yaitu memasukkan bahan penyamak ke dalam anyaman
atau jaringan serat kulit sehingga menjadi ikatan kimia antara bahan penyamak dan serat kulit
(Purnomo, 1985). Menurut Muslich (1999), teknik penyamakan kulit dikelompokkan menjadi 3
tahapan, yaitu proses pra-penyamakan, penyamakan, dan pasca penyamakan.

Alat dan Mesin Pendukung Pengolahan


Penyamakan kulit-bulu kelinci dalam jumlah terbatas dapat dilakukan secara manual. Namun,
diperlukan pengadukan terus menerus yang sangat melelahkan, sehingga kurang efisien dan
efektif. Untuk memperoleh hasil yang baik, diperlukan alat-mesin yang sesuai. Untuk
pengawetan kulit dibutuhkan alat perentang (stretcher). Menurut Pawirohasono (2008),
penyamakan kulit kelinci butuh
1. Bak perendaman
2. Mesin samak berbentuk drum dengan putaran bolak-balik 90-120o atau drum/dengan
pedal (pengayuh) berkecepatan rendah (<16 rpm),
3. Mesin peniris cairan seperti spinner
4. Rak peniris
5. Alat atau mesin stacking
6. Glacing (pelemas kulit)
7. Mesin buffing (pengampelas kulit).
Teknik penyamakan kulit dikelompokkan menjadi 3 tahapan antara lain yaitu :
1.

Pra-penyamakan,

Proses pra-penyamakan (beam open house operation) meliputi

Perendaman

Perendaman (soaking) merupakan tahapan pertama dari proses penyamakan yang bertujuan
mengembalikan kadar air kulit yang hilang selama proses pengawetan sehingga kadar airnya
mendekati kadar air kulit segar.

Pengapuran

Tujuan pengapuran adalah menghilangkan epidermis dan bulu, kelenjar keringat dan lemak, dan
menghilangkan semua zat-zat yang bukan kolagen yang aktif menghadapi zat-zat penyamak.

Pembuangan daging dan bulu

Proses buang daging (fleshing) bertujuan menghilangkan sisa-sisa daging (subcutis) dan lemak
yang masih melekat pada kulit. Proses buang bulu (scudding) bertujuan menghilangkan sisa-sisa
bulu beserta akarnya yang masih tertinggal pada kulit (Muslich, 1999).

Pembuangan kapur dan Bating

Pembuangan kapur (deliming) bertujuan untuk menurunkan pH yang disebabkan sisa kapur yang
masuk masih terdapat pada kulit (Purnomo, 1985). Dilanjut dengan proses pencucian Pelumatan
(bating) bertujuan untuk membuka atau melemaskan kulit lebih sempurna secara enzimatik.
Bahan yang digunakan adalah oropon atau enzilen, yaitu bahan yang dibuat dari pankreas dan
garam-garam ammonium sebagai aktivator (Setiyono, 1995).

Pengawetan dengan Asam (Picle)

Picle yaitu untuk memberikan suasana asam pada kulit sehingga lebih sesuai dengan senyawa
penyamak dan kulit lebih tahan terhadap serangga bakteri pembusuk
2.

Penyamakan

Penyamakan krom menghasilkan kulit yang lebih lembut/lemes, dan lebih tahan terhadap panas.
Lewat proses penyamakan, dilakukan proses pemeraman yaitu menumpuk atau menggantung
kulit selama 1 (satu) malam dengan tujuan untuk menyempurnakan reaksi antara molekul bahan
penyamak dengan kulit
3.

Pasca penyamakan.

Menurut Muslich (1999), pasca penyamakan bertujuan membentuk sifat-sifat tertentu pada kulit
terutama berhubungan dengan kelemasan, kepadatan, dan warna kulit. Menurut Purnomo (1985),
proses pasca penyamakan terdiri atas

Netralisasi

Penetralan bertujuan mengurangi kadar asam dari kulit yang disamak menggunakan krom agar
tidak menghambat proses pengecatan dasar dan peminyakan.

Pewarnaaan

Pewarnaan dasar memiliki fungsi sebagai pemberian warna dasar pada kulit tersamak seperti
yang diinginkan.

Peminyakan

Peminyakan bertujuan melicinkan serat kulit sehingga lebih tahan terhadap gaya tarikan,
menjaga serat kulit agar tidak lengket dan menjadi lebih lunak, lemas, memperkecil daya serap,
serta membuat kulit lebih fleksibel.

Pengecatan

Pengecatan bertujuan untuk memenuhi selera konsumen. Pengecatan zat warna hanya melekat di
permukaan dalam media bahan perekat yang fungsinya melekatkan warna dan memperbaiki
permukaan kulit.

Pengeringan

Pengeringan bertujuan untuk menghentikan semua reaksi kimia di dalam kulit.

Pelembaban

Pelembaban biasanya dilakukan selama 1-3 hari pada udara biasa agar kulit menyesuaikan
kelembaban udara sekitarnya.

Pelemasan

Pelemasan dilakukan dengan tujuan untuk melemaskan kulit dan mengembalikan luas kulit yang
hilang karena mengkerut selama proses pengeringan.
DAFTAR PUSTAKA
Muslich. 1999. Pemanfaatan Kulit Skrotum Sadi sebagai Bahan Baku Industri Barang Kulit.
Majalah Barang Kulit Karet dan Plastik. XV(2) Tahun 1999. 34-39. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Industri Barang Kulit, Karet dan Plastik, Yogyakarta.
Pawirohasono, S. 2008. Penerapan Enzim Untuik Penyamakan Kulit Ramah Lingkungan. Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta
Raharjo C. Yono dan Sri Untari. 2004. Pengaruh Pengawetan dan Jenis Kelinci terhadap
Karakteristik Mutu Kulit-Bulu Samak. Pros. Seminar Nasional Klinik Teknologi Pertanian
Sebagai Basis Pertumbuhan Usaha Agribisnis Menuju Petani Nelayan Mandiri. Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Setiyono, Suyadi, L.M. Yusiati dan Jamhari. 1995. The Production of Non Collagen Enzyme of
Pancreatic Gland, Papaya, Pineeapple Juice, Oropon and Microbes For Bating Agent in
Technology of Leather Processing. Bull. of Anim. Sci., A Publication of Faculty of Animal
Husbandry, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Untari, S., S. Agustini, W. Imelda Arsita dan W. Elisabeth Bridasari. 2003. Pengaruh Asap Cair
Pada Pengawetan Dengan Garam Kering Angin Terhadap Kualitas Kulit Kelinci Tersamak. J.

Nusantara Kimia 1(2). Yogyakarta. Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang Pengembangan
Usaha Kelinci 111
Untari, S., Dwi Setyowati dan Endang Sri Jatmikowati. 2004. Penyamakan Kulit Bulu/fur dan
Kulit Glace dari Kulit Kelinci dengan Menggunakan Reduced Chrome. Bull. of Anim. Sci. 28(2).
A Publication of Faculty of Animal Husbandry, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Untari, S., W. Kusumo dan L.M.S. Arie Wibowo. 1998. Telur Ayam Ras sebagai Bahan untuk
Peminyakan (Fat Liquoring) pada Proses Penyamakan Kombinasi (Krom Sintetis) Kulit Kelinci
Berbulu. JNK-(2). Yogyakarta.
Untari, Sri.___. Penyamakan Kulit Kelinci dengan Teknologi Tepat Guna sebagai Bahan
Kerajinan Kulit dan Sepatu dalam Menunjang Agribisnis Ternak Kelinci. Balai Besar Kulit,
Karet dan Plastik:Yogyakarta
Yono C.Raharjo dan Ridwan Thahir.2012. Kulit-Bulu Kelinci Eksotis, Sebuah Peluang Bisnis
yang Menarik.Balai Penelitian Pascapanen Pertanian : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai