Lipogenesis
Lipogenesis dirangsang :
Diet tinggi KH
Insulin faktor paling penting
Dihambat :
Puasa
Diet tinggi PUFA
GH
Leptin
Acylation stimulation
protein (ASP)
Peptida hasil produksi jaringan
adiposa dan bekerja secara autokrin
Stimulasi akumulasi TAG di sel
adiposa karena peningkatan sintesis
TAG dan penurunan lipolisis
Lipolisis
Dekomposisi kimiawi dan
penglepasan lemak dari jaringan
lemak
Hormone sensitive lipase (HSL) :
hidrolisis TAG menjadi asam lemak
bebas dan gliserol
Asam lemak masuk ke pool, dimana
terjadi proses re-esterifikasi, beta
oksidasi (menjadi ATP) atau dilepas
ke sirkulasi darah untuk digunakan di
Makan
lemak
hati
TG +
kolesterol
Jalur
eksogen
kolesterol
Di usus
diserap
Kolesterol
ester (KE)
TG
+ fosfolipid
+
apolipoprotein
Kilomikron
mengandung
TG
TG
LPL
FFA
Ke hati u/
bntk TG
Kilomikron
remnan yg
mengandun
g KE
Disimpan
sbg TG di
adiposa
Hati
TG
kolesterol
Jalur
endogen
Ke sirkulasi sbg
VLDL
TG di
VLDL
Sebagiann
ya angkut
KE
LP
L
IDL
LDL (plg bnyk
kolesterol)
Jar
steroidogenik
Dioksidasi &
ditangkap
makrofag
HDL
nascent
Ambil kolesterol bebas di
makrofag yg dipermukaan
Jalur
reverse
KE dipertukarkan
dg TG dr VLDL &
IDL
Hati
Resistensi
insulin
Lipolisis TG di
adiposa
blebihan
Sindrom
metabolik
FFA
meningkat ke
darah
Ke hati bahan
bikin VLDL yg
kaya TG
Sumber
energi
KE dari LDL
KE dari HDL
LDL kaya TG
tp miskin KE
HDL kaya
TG tp
miskin KE
LDL mudah
teroksidasi
Aterogenik
Mudah
dikatabolisme
ginjal
Jumlah HDL
berkurang
Regulasi
saraf dan biokimia terhadap
pengambilan makanan
1.Hipotalamus (pusat pengendali selera makan
terbesar)
a. Nukleus lateralis sebagai pusat lapar.
Bekerja dengan cara mendorong sel saraf
motorik untuk mencari makanan.
Stimulasi di daerah ini akan menyebabkan
makan dalam jumlah banyak (hiperfagia),
sedangkan destruksi di daerah ini menyebabkan
kehilangan selera makan, yang dapat berujung
pada kehilangan berat badan, massa otot, dan
penurunan metabolisme tubuh.
b. Nukleus ventromedial adalah pusat kenyang.
Stimulasi di daerah ini akan menyebabkan
perasaan kenyang sehingga tidak mau makan
Batang otak
berperan dalam pengambilan
makanan yaitu mekanisme makan, seperti sekresi
air liur, menjilat, mengunyah, menelan dll.
mengurangi
pengambilan makanan meningkatkan
pemakaian energi,
.Inhibisi akan meningkatkan pengambilan
Faktor
yang
meregulasi
kuantitas
pengambilan makanan
(1) regulasi jangka pendek yang bertujuan
untuk mencegah seseorang makan terlalu
banyak dalam suatu kesempatan demi
optimalisasi sistem pencernaan dan
(2) regulasi jangka panjang yang bertujuan
memelihara
simpanan
energi
secara
konstan dalam waktu yang relatif lama dan
erat
kaitannya
dengan
status
gizi.
Pembagian tersebut akan mempermudah
menentukan faktor-faktor terkait kuantitas
pengambilan makanan.
3.
Inhibisi
yang
disebabkan
hormon
gastrointestinal
Kolesistokinin (CCK) adalah hormon yang
dilepaskan ketika lemak memasuki duodenum.
CCK ini akan menurunkan selera makan
dengan cara mengaktivasi jaras melanokortin.
Peptide YY (PYY) adalah hormon yang
dilepaskan
oleh
traktus
gastrointestinal
(khususnya ileum dan kolon) yang bersifat
menekan rasa lapar.
Pengeluaran hormon PYY ini dipengaruhi oleh
jumlah kalori yang dicerna dan komposisi
makanan, di mana semakin banyak lemak
yang masuk semakin banyak hormon PYY
yang dikeluarkan.
4. Reseptor oral
Aktivitas mulut saat makan seperti
mengunyah, membasahi, mengulum dan
mengecap yang memberi sinyal ke
hipotalamus untuk menghentikan rasa
lapar.
Mekanisme inhibisi rasa lapar ini hanya
bertahan 20-40 menit, jauh lebih singkat
dibandingkan inhibisi rasa lapar yang
disebabkan
oleh
pengisian
sistem
gastrointestinal.
3. Faktor psikososial
kebiasaan makan yang rutin dan terjadwal sehingga
membuat seseorang makan karena memang sudah
waktunya (bukan karena lapar),
gaya hidup seperti hiburan, bisnis dan waktu senggang
yang turut menentukan kapan seseorang makan.
Stress, cemas, depresi, dan bosan juga menentukan
perilaku makan manusia melalui mekanisme yang tidak
melibatkan mekanisme pemenuhan kebutuhan energi,
baik pada hewan percobaan maupun manusia.
Faktor-faktor psikososial ini mampu mengalahkan faktorfaktor intrinsik fisiologis yang mengatur selera makan.
Obesitas
Lemak abdomen punya hubungan dengan resikoresiko yang ditimbulkan obesitas obesitas android
lebih punya hubungan kuat dengan komorbiditas
dibanding obesitas gynecoid.
Lingkar pinggang lebih dari 84 cm pada pria dan 80
cm pada wanita : resiko kardiovaskuler yang lebih
tinggi
Menurut ATPIII, lingkar lebih dari 102 cm pada pria
dan 88 cm pada wanita : memerlukan intervensi
terapeutik. Standar pada populasi asia lebih rendah.
Remaja dengan BMI yang tinggi akan berresiko untuk
mengalami komorbiditas obesitas pada saat dewasa
30 kg/m2 (obesity)
30399 kg/m2 (obese class I)
35399 kg/m2 (obese class II)
>40 kg/m2 (obese class III) should be
Batas tambahan
23 kg/m2 or higher representing
increased risk
275 kg/m2 or higher as representing
high risk
Cut-off point hanya membantu
kemudahan, harus diingat bahwa
makin tinggi BMI, makin tinggi resiko
Berat badan
kurang
Kisaran normal
Berat badan
lebih
Beresiko
Obes I
Obes II
Risiko ko-morbiditas
Lingkar perut
<90 cm (laki2)
90 cm(laki2)
IMT(kg/m2)
<80 cm(perempuan)
80
cm( perempua
n)
<18,5
Rendah(risiko
Sedang
meningkat pada
masalah klinis lain)
18,5- 22,9
Sedang
Meningkat
23,0
23,0-24,9
25,0-29,9
30,0
Meningkat
Moderat
Berat
Moderat
Berat
Sangat berat
BB/TB
IMT
Gizi kurang
< 80%
< P50
Gizi baik
80-110%
P50-85
Gizi lebih
110-120%
P85-95
Obesitas
> 120%
P95
ETIOLOGI
Penyebab multifaktorial & blm dik pasti:
Fk lingkungan (aktivitas, gaya hidup, fk sosioekonomi, nutrisi, kecenderungan parental): gg
keseimbangan energi
Defek gen, sindrom
Gg sistem kontrol, cth: resistensi leptin
Obesitas idiopatik
(90% kasus)
Obesitas endogen
(10% kasus)
Obesitas sentral
Lemak daerah abdomen terdiri dari :
Lemak subkutan
Lemak intra-abdominal : lemak omental,
mesenterial, dan retroperitoneal (antara
dorsal usus dan ventral ginjal)
Obesitas sentral
Penilaian :
Secara ideal menggunakan CT scan dan
MRI
Dapat menggunakan waist-hip ratio
Lingkar perut diukur pertengahan antara
batas bawah iga dan krista iliaca, kedua kaki
dilebarkan 20-30 cm dan ekspirasi penuh
Batasan : 90 cm pria, 80 cm wanita
Leptin
Bahasa Greek leptos, artinya kurus.
Semenjak penemuan leptin, rasa lapar dan kenyang lebih
kompleks dibanding model simpel dari nucleus ventromedial
hypothalamus dan pusat kenyang limbik dan pusat makan di
hypothalamus lateral
16-kd protein, diproduksi di jaringan lemak putih, dan sedikit
di placenta, otot skelet, fundus gaster pada tikus.
Fungsi bermacam-macam : metabolisme KH, tulang,
reproduksi. Belum dimengerti jelas.
Peran utama : untuk regulasi berat tubuh dengan mengirim
signal kenyang ke hypothalamus
Orang obese biasanya resisten terhadap leptin, meski kadar
leptin tinggi.
Peningkatan leptin yang tinggi juga membawa resiko untuk
gagal jantung kongestif.
Obesitas genetik :
monogenetik
90% kasus obesitas karena gen : faktor poligenik.
Proopiomelanocortin (POMC) dan alpha
melanocyte-stimulating hormone (alpha-MSH)
bekerja pada reseptor melanocortin 4 (MC 4)
untuk mengurangi asupan harian. Mutasi pada
salah satu gen ini dapat menjadi penyebab
obesitas.
POMC mutations : pasien biasanya rambutnya merah
karena penurunan produksi MSH, dan juga adrenal
insufficiency karena penurunan ACTH.
Komorbiditas obesitas
Cardiometabolic syndrome
Type 2 diabetes
Hypertension
Dyslipidemia
Coronary heart disease
Osteoarthritis
Stroke
Gall bladder disease
Obstructive sleep apnea
Gastroesophageal reflux disease (GERD)
Some cancers (endometrial, breast, and colon)
Pemeriksaan
Full lipid panel : fasting cholesterol, triglycerides, high-density lipoprotein
cholesterol (HDL-C) levels. Mengindikasi dislipidemia.
Hepatic panel : seharusnya normal, tapi kelainan dapat mengindikasi fatty
liver atau NASH.
Thyroid function tests : seharusnya normal. Hasil abnormal hipotiroid
primer. Biasanya cukup dengan periksa kadar thyrotroph serum. Biasanya
pada pasien obesitas ringan.
24-Hour urinary free-cortisol test : curiga Cushing syndrome atau
hipercortisolemia lainnya
Fasting glucose and insulin test : curiga resistensi insulin (hasil
peningkatan insulin puasa dan serum c-peptide)
Evaluation of degree of fat : BMI, lipat kulit, dual-energy X-ray
absorptiometry (DEXA), bioelectrical impedance analysis, ultrasonography
untuk menentukan ketebalan lemak. Kriteria standard untuk mengukur
lemak visceral : MRI dan CT scanning; alternatif yg lebih murah USG dan
bioelectrical impedance.
Histologic findings : Android obesity obesitas hipertropik dengan
pembesaran adiposit. Obesitas hiperseluler biasanya pada obesitas yang
dimulai di masa kanak-kanak atau remaja, tapi dapat ditemukan pada orang
obese ekstrim.
Aktivitas fisik
Sebagai tambahan dari penurunan
asupan kalori.
Untuk pasien obese, terapi dimulai
perlahan dan ditingkatkan secara
bertahap.
Dimulai dengan berjalan 30 menit,
3x seminggu 45 menit 5x
seminggu
Kurangi waktu santai (sedentary)
Farmakoterapi
Orlistat (Xenical, Alli) hambat lipase pankreas
kurangi pencernaan lemak dan absorbsi.
Lorcaserin (Belviq) menurunkan asupan makanan
dengan memberi rasa kenyang dengan aktivasi 5-HT2C
receptors pada neuron pro-opiomelanocortin
(anorexigenic) di hipothalamus. Bersama dengan diet
dan olahraga. Juni 2012
Phentermine/topiramate (Qsymia) disetujui FDA Juli
2012. diberi bersama diet kalori dan olahraga.
Digunakan untuk pasien dengan minimal 1 komorbiditas.
D-fenfluramine tidak dipakai karena masalah kelainan
katup jantung dan hipertensi pulmoner
Fluoxetine tidak disetujui FDA karena tidak efektif
menurunkan berat badan dan berbahaya
Fenfluramine ditarik tahun 1997 (bersama Dfenfluramine) karena kelainan jantung, katup dan
hipertensi pulmoner.
Diethylpropion (25 mg TID) and phentermine digunakan
untuk pemakaian jangka pendek
Phendimetrazine (30 mg/d) and benzphetamine (20-50 mg
TID) tidak digunakan di USA
Mazindol ditarik sejak 2001 di US; hanya untuk
pemakaian jangka pendek. (1 mg TID).
Phenylpropanolamine alpha-adrenoreceptor agonist
untuk jangka pendek (25 mg TID), berhubungan dengan
stroke ischemia, dan sudah ditarik.
Methylphenidate tidak disetujui FDA untuk menurunkan
berat badan
Bupropion sebagai antidepressan dan penghentian rokok,
berhubungan dengan penurunan BB sedikit atau sedang
Program diet
Dianjurkan untuk membuat defisit kalori tiap hari
Starvasi : asupan kalori <200kcal/hari dan tidak
dianjurkan secara medis.
Dapat menyebabkan ketosis, kelainan elektrolit, defisiensi
vitamin, mineral, dll.
Diet konvensional
Balanced, low-calorie diets and reduced-portion size diets :
yang paling sering digunakan. Jumlah kalori yang dikonsumsi
dihitung dan makanan yang dimakan dapat berupa makanan biasa,
meal-replacement shakes, bars, prepackaged meals, frozen entrees.
Penurunan BB 0.4-0.5 kg/minggu, dengan 6-8 kg selama 3-6 bulan.
Asupan protein dipertahankan 1-1.5 g/kg. defisit kalori ekstrim dapat
menyebabkan : vitamin deficiency, starvation ketosis, electrolyte
derangements, and cholelithiasis.
Diets with different macronutrient compositions : asupan
>1200 kcal/hari. Penurunan asupan 500-1000 kcal/hari dari jumlah
asupan saat ini.
Protein intake 0.8-1.5 g/kgBB (tidak lebih dari 100g/hari)
10-30% lemak, sebaiknya 90% PUFA dan < 10% lemak jenuh)
Asupan KH 50g/hari
Cairan 1L atau lebih
Program olahraga
Lakukan screening KV dan respiratorik sebelum
memulai regimen olahraga.
Jenis olahraga yang baik adalah aerobik isotonik, 3060 menit 5-7x/minggu
Anaerobic isometric exercise ditambah resistance
training dapat ditambahkan. Resistence training
sangat baik dalam mengurangi kehilangan massa
otot dan menguntungkan pada pasien diabetes.
Olahraga juga meningkatkan aktivitas metabolik
seluruh tubuh.
Olahraga yang pendek (10 menit) lebih mudah
dilakukan pasien dibanding olahraga lama.
Substitusi lemak
Olestra (Olean) sebagai suplemen diet dan zat
tambahan pada makanan (potato chips dan cracker).
Memiliki kalori 0 kcal/g, sedangkan lemak 9.1 kcal/g.
Olestra terdiri dari sucrose polyester backbone with
6-8 fatty-acid side chains; struktur ini terlalu besar
untuk dihidrolisis GIT.
Rasa tidak selezat lemak biasa. Efek samping : flatulence,
bloating, diarrhea, loose stools. Terjadi malabsorbsi vitamin
larut lemak.
Surgery
Vertical-band gastroplasty
Gastric bypass
Gastric pacing: menggunakan
elektroda yang dipasang di gaster
Additional procedures : Visceral fat
removal, omentectomy, subcutaneous
fat panniculectomy, and large-volume
subcutaneous fat liposuction.
Komplikasi post-operatif :
Striktur stoma
Erosi atau ulkus
Diare
Malansorbsi
Defisiensi nutrisi dan vitamin
Dumping syndrome
Kebocoran mediastinis, peritonitis