Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM METODE PEMISAHAN KIMIA

PERCOBAAN I
DESTILASI SEDERHANA

OLEH :
NAMA

: NUR AFRIANTI

STAMBUK

: F1C1 13 055

KELOMPOK

: I (SATU)

ASISTEN

: HERDIANTO

LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015

I.
A.

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad
pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya
permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan
rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil
menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4.
Destilasi merupakan suatu metode pemisahan Hukum Raoult berdasarkan
perbedaan titik didih. Untuk membahas destilasi perlu dipelajari proses
kesetimbangan fasa uap-cair; kesetimbangan ini tergantung pada tekanan uap
larutan. Hukum Raoult digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada
proses pemisahan yang menggunakan metode destilasi; menjelaskan bahwa
tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan
uap komponen murni dikalikan fraksimol komponen yang menguap dalam larutan
pada suhu yang sama.
Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan
memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya
yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada destilasi biasa, tekanan
uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal). Untuk senyawa
murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan pada tempat
terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat. Berdasarkan
uraian diatas, maka perlu dilakukan praktikum mengenai Destilasi Sederhana.

B.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan Destilasi Sederhana adalah
bagaimana cara mengetahui prinsip dasar proses destilasi secara sederhana?

C.

Tujuan
Tujuan pada percobaan Destilasi Sederhana adalah untuk mengetahui
prinsip dasar proses destilasi secara sederhana.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Destilasi merupakan proses gabungan antara pemanasan dan pendinginan
uap yang terbentuk sehingga diperoleh cairan kembali yang murni. Dalam
pemanasan cairan biasanya ditambahkan batu didih (boililng chips), untuk
mencegah pendidihan yang mendadak (bumping). Batu didih yang berpori perlu
diganti setiap kali akan melakukan destilasi kembali. Untuk destilasi hampa
udara (vacum destilation), aliran udara melalui kapiler ke dalam bagian bawah
labu merupakan pengganti batu didih (Basset, 1983).
Pemisahan dan pemurnian senyawa organik dari suatu campuran senyawa
dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan karakter sampel. Destilasi
sederhana, pemisahan ini dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih yang besar
atau untuk memisahkan zat cair dari campurannya yang berwujud padat. Destilasi
bertingkat, pemisahan ini dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih yang
berdekatan. Destilasi uap, dilakukan untuk memisahkan suatu zat yang memiliki
massa molekul relatif yang tinggi (Harahap, 2003).
Cara

destilasi

merupakan

cara

yang

efektif

digunakan

untuk

menghasilkan air bersih yang bebas dari kuman, bakteri, dan kotoran yang berupa
padatan kecil. Pada proses destilasi, yang diambil hanya air kondensatnya, kuman
dan bakteri akan mati oleh proses pemanasan, dan kotoran akan mengendap di
dasar basin. Pada prinsipnya destilasi merupakan cara untuk mendapatkan air
bersih melalui proses penyulingan air kotor. Pada proses penyulingan terdapat
proses perpindahan panas, penguapan, dan pengembunan. Perpindahan panas
terjadi dari sumber panas menuju air kotor. Jika air terus-menerus dipanaskan

maka akan terjadi proses penguapan. Uap ini jika bersentuhan dengan permukaan
yang dingin maka akan terjadi proses kondensasi pada permukaan dingin tersebut
(Astawa dkk., 2011).
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia
untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih
yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk
memperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan
menguap saat mencapai titik didih masing-masing. Untuk memisahkan dua jenis
cairan yang sama mudah menguap dapat dilakukan dengan destilasi bertingkat.
Sama prinsipnya dengan destilasi sederhana, hanya destilasi bertingkat ini
memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampu
memisahkan dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang
berdekatan. Destilasi bertingkat adalah suatu proses destilasi berulang. Proses
berulang ini terjadi pada kolom fraksional. Kolom fraksional terdiri atas beberapa
plat dimana pada setiap plat terjadi pengembunan. Uap yang naik plat yang lebih
tinggi lebih banyak mengandung cairan yang lebih atsiri (mudah menguap)
sedangkan cairan yang yang kurang atsiri lebih banyak kondensat (Walangare
dkk., 2013).
Distilasi merupakan teknik pemisahan campuran yang terdiri dari dua atau
lebih komponen menjadi komponen yang mempunyai tingkat kemurnian sesuai
keinginan. Secara umum teknik distilasi banyak digunakan dalam industri refinery
dan industri petrokimia. Permasalahan utama dalam distilasi adalah pemakaian
energi yang tinggi. Proses pemisahan metanol-air biasanya menggunakan kolom

distilasi multi tray yang kom-plek dan nonlinier. Metanol akan semakin banyak
diperbincangkan dimasa yang akan datang, seiring dengan banyaknya pembuatan
energi alternatif terutama dari bio-energi. Produksi metanol adalah salah satu
rantai dari proses pembuatan energi alternatif, namun keberadaan metanol tidak
terlepas dari komponen pengotor misalnya air (Biyanto, 2007).

III. METODEOLOGI PRAKTIKUM


A.

Waktu dan Tempat


Praktikum Destilasi Sederhana", dilaksanakan pada hari Selasa tanggal
10 Maret 2015 pukul 13.00-15.30 WITA dan bertempat di Laboratorium Riset
Terpadu, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Halu Oleo, Kendari.

B.

Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah labu destilasi,
gabus/karet berlubang, thermometer, elektromantel, gelas ukur, statif dan klem,
pendingin (kondensor), batu didih, labu erlenmeyer, gelas kimia, adaptor dan
selang karet.

C.

Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam percobaan ini adalah :
1.

Menyusun rangkaian alat destilasi sesuai dengan gambar.

2.

Labu destilat diisi dengan aquades dan etanol masingmasing sebanyak 50 mL.

3.

Memasukkan beberapa butir batu didih.

4.

Mengalirkan air melalui alat pendingin kemudian panaskan


labu destilat sampai campuran mendidih.

5.

Mengamati kenaikan suhu pada thermometer dan diamati


titik didih destilasi.

6.

Mengukur volume destilat yang berubah.

Cuplikan A

Cuplikan B

dicampur
dimasukkan ke dalam labu alas bulat
dimasukkan beberapa butir batu didih

Campuran cuplikan
A dan B
-

dialirkan air melaui kondensor


dipanaskan sampai mendidih
diamati
kenaikan
suhu
thermometer
diamati proses yang terjadi

destilat
-

diukur volumenya

Hasil Pengamatan

pada

B. Pembahasan
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan
atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik
didih. Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit
operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori
bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik
didihnya.
Destilasi dapat digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang
mempunyai titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki
kemurnian yang tinggi. Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan
pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan
adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang
diembunkan kembali disebut destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair
pada titik didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut
atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni.
Pada destilasi biasa, tekanan uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih
normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang

ditempatkan pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik
didih destilat.
Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama
dengan komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatil
atau komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul
dan dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi
senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik
didih lebih rendah. Jika suhu relatif tetap, maka destilat yang terkumpul akan
mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran.
Bagian-bagian dari alat destilasi sederhana secara umum terdiri dari
thermometer, labu destilasi, adaptor, pemanas, kondensor, dan labu penampung
destilat (Erlenmeyer). Termometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap
zat cair yang didestilasi selama proses destilasi berlangsung. Labu destilasi
berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi.
Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang berfungsi
untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran air keran. Pendingin yang digunakan
biasanya adalah air yang dialirkan dari dasar pipa, Tujuannya adalah agar bagian
dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan air sehingga pendinginan
lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung destilat bisa
berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi tergantung pemakaiannya.
Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel listrik yang
biasanya sudah terpasang pada desilasi.

V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa prinsip dari destilasi adalah pemisahan kimia untuk memisahkan dua
atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu
campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa
murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap saat mencapai titik
didih masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA
Astawa, Ketut., Made Sucipta., I.P.G.A, Negara., 2011. Analisa Performansi
Destilasi Air Laut Tenaga Surya Tipe Bergelombang Berbahan Dasar
Beton. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 5 (1).
Basset., 1983. Vogels Text Book of Quantitative Inorganic Analysis 4th ed.
Longman Inc. London.
Biyanto, T.R. 2007. Rancang Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Murni dengan
Proses Destilasi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektri. Jurnal
Teknik Elektro. 7 (1).
Harahap, dkk., 2003. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Walangare, K, B, A., Lumenta., Wuwung., Sugiarso., 2013. Rancang Alat
Konversi Air Laut Menjadi Sederhana Menggunakan Pemanas Elektrik.
Jurnal Teknik Elektro. 3 (2).

Anda mungkin juga menyukai