ALJABAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Himpunan.
Persamaan dan pertidaksamaan linear dan atau kuadrat.
Sistem persamaan linear dan atau kuadrat.
Persamaan polinom.
Persamaan eksponen dan atau logaritma.
Fungsi aljabar.
Konsep matriks.
Aljabar vektor berdimensi dua.
Barisan dan deret.
B. Tujuan Pelatihan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
C. MATERI
1. Himpunan
Pada saat proses pembelajaran matematika berlangsung, seorang guru membawa
beberapa foto perempuan, kemudian guru
menurut kalian apakah perempuan yang ada di dalam foto ini termasuk kumpulan
perempuan yang cantik?. Si Amir menjawab: Tidak, Pak! masih lebih cantik pacar
saya. Lain lagi dengan Si Budi ia mengatakan: perempuan dalam foto tersebut
termasuk cantik pak karena mirip artis di TV .
Guru tersebut hanya tersenyum melihat jawaban muridnya . Kemudian pak Guru
membuka sebuah tas yang berisi gambar binatang-binatang. Pak Guru bertanya kepada
muridnya: Dapatkah kalian menyebutkan manakah yang termasuk kumpulan binatang
berkaki empat?. Dengan serentak seluruh siswa menjawab: bisa, Pak!. Pak Guru
bertanya lagi: berapa jumlahnya?. Secara serentak siswa menjawab: lima, pak!.
Kemudian Pak Guru bertanya lagi: Dapatkah kalian menyebutkan manakah yang
termasuk kumpulan binatang berkaki dua?. Seluruh siswa pun menjawab: bisa, Pak!.
Berapa jumlahnya? tanya Pak Guru. Tiga, Pak! jawab seluruh siswa.
Berdasarkan kedua contoh yang disajikan Pak Guru kepada muridnya, ada dua
situasi yang berbeda ketika siswa ditanya apakah perempuan di dalam foto termasuk
kumpulan perempuan cantik maka jawaban siswa berbeda-beda, tetapi ketika siswa
ditanya manakah kumpulan binatang berkaki empat maka seluruh siswa secara serentak
menjawab sama.
Mengapa hal ini terjadi, karena pada contoh pertama semua siswa berbeda
pendapat mengenai definisi orang yang cantik. Sedangkan pada contoh kedua semua
siswa sepakat bahwa definisi binatang berkaki empat maupun yang berkaki dua.
Kumpulan benda-benda seperti binatang berkaki empat tersebut itulah yang dinamakan
himpunan.
1.1 Notasi Himpunan
Himpunan dinotasikan dengan huruf kapital A, B, C, .... dan sebagainya. Sedangkan
anggota suatu himpunan dinyatakan dengan huruf kecil a, b, c, .... dan sebagainya. Jika x
adalah anggota himpunan B maka ditulis dengan x b , sedangkan jika x bukan anggota
himpunan B maka ditulis x B
Ada 3 cara mendefinisikan suatu himpunan yaitu :
1. Dengan mendaftar anggota-anggotanya
2. Dengan notasi pembentuk himpunan
3. Dengan menyatakan sifat-sifat yang dipenuhi anggotanya
Contoh:
A adalah himpunan prima antara 1 dan 10, dapat dinyatakan dengan:
1. Mendaftar anggota: A={2, 3, 5, 7}
A B = {x x A dan x B}
Contoh :
1. A={3, 4, 5} dan B={5, 6, 7}
A B ={5}
2. R = {m, a, t,e, i, k}
S = {c, i, n, t, a}
R S ={i, t, a}
Gabungan
Gabungan dari himpunan A dan himpunan B (ditulis A B) didefinisikan sebagai:
A B = { x x A atau x B}
Contoh: A={3, 4, 5} dan B={5, 6, 7}
A B ={3, 4, 5, 6, 7}
Selisih
Selisih (difference) dari himpunan A dengan himpunan B (ditulis A B) didefinisikan
sebagai :
A - B = { x x A dan x B }.
dengan a, b, c R dan a 0.
Contoh :
Tentukan penyelesaian dari persamaan x2 + 3x 10 = 0.
Jawab :
x2 + 3x 10 = 0
x2 - 2x + 5x - 10 = 0
x(x 2) + 5(x 2) = 0
(x + 5) (x 2) = 0
x + 5 = 0 atau x 2 = 0
x = -5 atau x = 2
Jadi, akar-akarnya adalah x1 = -5
atau
x2 = 2.
Tentukan akar persamaan kuadrat itu sesuai dengan bentuk persamaan terakhir
(x + p) = q atau x = -p q
b
= x
2
Contoh :
Tentukan penyelesaian dari persamaan x2 - 8x + 3 = 0
Penyelesaian :
x2 - 8x + 3 = 0
x2 - 8x = -3
x2 - 8x + 42 = -3 + 42
x2 - 8x + 16 = -3 + 16
(x 4)2 = 13
x 4 = 13
x = 4 13
x1 = 4 - 13
atau
x2 = 4 +
13
x1 =
x2 =
b b 2 4ac
2a
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 2x2 7x 4 = 0.
Penyelesaian :
Pada persamaan 2x2 7x 4 = 0, koefisien-koefisiennya adalah a = 2, b = -7, dan c = -4
b b 2 4ac
x1,2
=
2a
(7) ( 7) 2 4( 2)(4)
=
2( 2)
=
81
4
=79
4
Didapat dua penyelesaian, yaitu
79
79
1
x1 =
= 4 atau
x2 =
=4
4
2
1
Jadi, akar-akarnya adalah x1 = 4 atau x2 = 2
2.3 Hubungan Jenis Akar dan Nilai Diskriminan
Pada rumus kuadrat terdapat bentuk b2 4ac yang disebut diskriminan persamaan
kuadrat, disingkat D. Kalau di lihat dari nilai diskriminan persaman kuadrat, maka akar
persamaan kuadrat dapat dikelompokkan
a. Jika D > 0, maka persamaan kuadrat tersebut memiliki dua akar real yang berlainan.
b. Jika D = 0, maka persamaan kuadrat tersebut memuliki dua akar real yang sama,
disebut akar kembar.
c. Jika D < 0, maka persamaan kuadrat tersebut tidak memiliki akar real.
Contoh :
Tentukan jenis akar-akar dari persamaan 3x2 + 7x + 4 = 0
Penyelesaian :
1
ac
x2
b
a
b
a
Menyelesaikan PK
Akar-akar
x1 dan x2
Persamaan Kuadrat
ax2 + bx + c = 0
Menyusun PK
Dari rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat diperoleh hubungan
x1 + x2 =
b
c
dan x1 . x2 =
jadi menentukan persamaan kuadrat dapat ditentukan
a
a
dgn
x2 - ( x1 + x2 )x + ( x1 . x2 ) = 0
Contoh :
Susunlah persamaan kuadrat yang akar-akarnya 2 dan 5
Penyelesaian :
a) Dengan menggunakan factor ( x - x1 ) ( x - x2 ) = 0
( x - 2) ( x - 5 ) = 0
x2 7x + 10 = 0
jadi persamaan kuadrat yang diminta adalah x2 7x + 10 = 0
b) Dengan menggunakan rumus jumlah dan kali x2 - ( x1 + x2 )x + ( x1 . x2 ) = 0
x1 + x2 = 2 + 5 = 7 dan
adalah :
x2 - ( x1 + x2 )x + ( x1 . x2 ) = 0
x2 - 7x + 10 = 0
jadi persamaan kuadrat yang diminta adalah x2 7x + 10 = 0
10
(-2, 0)
(4, 0)
X
Gambar 1.
Tampak bahwa :
Untuk x < -2
maka y = f(x) < 0
x = -2
maka y = f(x) = 0
Untuk 2 < x < 4
maka y = f(x) > 0
Untuk x = 4
maka y = f(x) = 0
Untuk x > 4
maka y = f(x) < 0
Dapat disimpulkan bahwa penyelesaian masing masing
pertidaksamaan batas adalah :
a) { x | -2 < x < 4 }
b) { x | -2 x 4 }
c) { x | x < -2 atau x > 4 }
d) { x | x -2 atau x 4 }
2. Tentukan himpunan penyelesaian masing masing
pertidaksamaan batas adalah
a) x2 + 4x + 4 > 0
b) x2 + 4x + 4 0
c) x2 + 4x + 4 < 0
d) x2 + 4x + 4 0
Jawab : Gambar 2. merupakan parabola yang persamaannya :
y = x2 + 4x + 4
Y
(0, 4)
11
(-2, 0)
Gambar 2.
Tampak bahwa :
Untuk x < 2
maka y = f(x) > 0
Untuk x = -2
maka y = f(x) = 0
Untuk x > -2
maka y = f(x) > 0
Dapat disimpulkan bahwa himpunan pentelesaian masing masing
pertidaksamaan ialah :
a) { x | x < -2
atau x > -2 }
b) { x | x
c) { } =
d) { -2 }
3. Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan
pertidaksamaan berikut
a) x2 2x + 5 > 0
b) x2 2x + 5 0
c) x2 2x + 5 < 0
d) x2 2x + 5 0
Jawab : Gambar 3 merupakan parabola yang persamaannya :
y = x2 2x + 5
Y
Gambar 3.
(0, 5)
(1, 4)
12
0
0
+
3
4
Tampak bahwa : y positif untuk x < 3 atau x > 4
y negative untuk 3 < x < 3
y berharga nol untuk x = 3 atau x = 4
Himpunan penyelesaian x2 7x + 12 > 0 ialah = { x | x < 3 atau x > 4 }
Contoh : Selesaikan :
Jawab : Suhu ruas kanan keruas kiri :
mengapa kedua ruas tidak dikalikan
dengan x 3?
Akhirnya diperoleh :
13
Contoh 1 : Selesaikanlah
x+y=6
Jawab :
Persmaan (2) ekuivalen dengan x = 6 y
Substitusikan (1) dan (2) diperoleh :
( 6 y )2 + y2 = 26
y2 6y + 5 = 0
y = 5 atau y = 1
Untuk y = 5,
x= 1
Untuk y = 1,
x=5
Q
X
14
Mengapa?
x+y=p
Selesaikan
xy = q
Jawab : x dan y merupakan akar akar persamaan :
V2 5V + 6 = 0
V1 = 2 dan V2 = 3
Sehingga didapat :
Untuk x = 2, y = 3
15
Untuk x =3, y = 2
Himpunan penyelesaiannya { (2, 3) , (3, 2) }
3.2. Sistem persamaan dengan dua variable, keduanya kuadrat salah satu
dapat diuraikan
Salah satu dapat diuraikan,
Bentuk umum system semacam ini dapat ditulis :
(kx + lx + m) (px + qx + r) = 0
I
ax2 + bxy + cy2 + dy + dx + ey + f = 0
Dengan mencek dengan tabel kebenaran.
Dengan demikian mudah dipahami bahwa system I ekuivalen dengan :
kx +Iy + m = 0
IA
ax2 + bxy +cy2 + dx + ey + y = 0
px + qy + r = 0
IB
ax2 + bxy + cy2 + dy + ey + f = 0
Untuk menyelesaikan ini dapat kita kerjakan dengan cara seprti
menyelesaikan system persamaan dengan dua variable yang linier yang lain
kuadrat.
Contoh :
Penyelesaian :
x2 + 4xy + 3y2 = 0
I
2x2 2x + y 2 = 0
Jawab :
Sistem I ekuivalen dengan
(x y) (x 3y) = 0
16
II
2x2 2x + y 2 = 0
Sistem II ekuivalen dengan :
x y =0
IIA
2x2 2x + y + 2 = 0
x 3y = 0
IIB
2x2 2x + y 2 = 0
Dari IIa diperoleh :
2x2 2x + x 2 = 0
Untuk x = 1, y = 1
Dari IIB didapat :
18y2 6y + y 1 =0
18y2 5y 1 = 0
y1 =.
y2 =.
Himpunan penyelesaian system I ialah : .
3.3. Sistem persamaan dengan dua variable, keduanya kuadrat dan dapat
diuraikan
Sistem semacam ini dinyatakan sebagai berikut :
(a1x + b1y c1) (a2x + b2y + r2) =0
I
(p1x + q1y + r1) (p2x + q2y + r2) = 0
Perhatikan bahwa :
17
{ ( ab = 0 )
(b=0)(c=0)
= 0)
Contoh :
Selesaikan :
x2 + 2xy + y2 2x 2y 3 = 0. . . . . . . . . . . (1)
I
4x2 y2 +4y 4 = 0. . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)
(1)
18
=
(1)
4x2 y2 + 4y 4 = 0
4x2 = y2 4y + 4
Dari (2)
Sehingga (2x+y-2)(2x-y+2)
Dengan demikian system I ekuivalen dengan :
(x + y 3) (x + y + 1) = 0
II
(2x + y 2) (2x y + 2) = 0
Sistem II ekuivalen dengan :
x+y3=0
IIA
x+y+1=0
IIC
2x + y 2 = 0
2x + y 2 = 0
(x + y 3) = 0
IIB
x+y+2=0
IID
2x y + 2 = 0
2x y + 2 = 0
19
0
-6
0
-2
0
1
Tanda dari f(x) untuk x > 5, adalah positif, karena semua faktor untuk x > 5 adalah
positif. Untuk 1 < x < 5, tanda dari f(x) adalah negatif, karena ada satu faktor yang
negatif ialah faktor (x-5). Silahkan anda menjelaskan mengapa untuk x bergerak
20
melampaui titik x = 2, tanda dari f(x) tidak berubah, tetapi tetap positif?. Nilai x
yang memenuhi f(x) < 0, ialah 1 < x < 5.
Perhatikan tanda dari garis bilangan untuk f(x) diatas.
Contoh 3.
Tentukan nilai x yang memenuhi
x 1 x 1 2
x 2 x 3
Jawab :
Tanda postif atau negatif dari suatu pembagian, sama dengan tanda-tanda dari
perkalian faktor-faktor pada pembilang dan penyebutnya.
Sehingga untuk f(x) =
x 1 x 1 2
, tandanya sama dengan tanda dari
x 2 x 3
+
-3
-2
0
-1
21
5.
a
an
( )n n
b
b
a0 = 1, a 0
2. a-p =
1
,a0
ap
Rumus-rumus dari teorema diatas dapat diperluas sehingga berlaku untuk pangkat
bilangan rasional dengan pengertian bahwa :
q
ap = aq
2,
3,
5 disebut bentuk
akar. Namun bilangan yang menggunakan tanda akar tetapi bukan bilangan
irasional,seperti
4,
9 ,3 8 ,
akar adalah akar dari bilangan rasional yang bukan merupakan bilangan rasional.
Operasi-operasi bentuk akar
Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar
Penjumlahan dan pengurangan bentuk akar dapat disederhanakan apabila suku-sukunya
sejenis.
1) m a + n a = (m + n) a
2) m a n a = (m n) a
Contoh
Sederhanakanlah 4 2 3 2
Jawab:
4 2 3 2 = (4 + 3) 2 ... 2
Contoh
Sederhanakanlah 6 3 2 3
Jawab:
6 3 2 3 = (6 2) 3 ... 2
Perkalian Bentuk Akar
22
ax b
2)
ax
ab
a a
a
b
1
a b
dan
1
a b
Contoh
Tunjukkan bahwa
Jawab :
( a b) 2 ab
untuk a > b
( a b ) 2 a 2 ab b
( a b ) 2 a b 2 ab
Jika kedua ruas persamaan diambil akarnya diperoleh :
a
( a b ) 2 ab
atau
( a b) 2 ab
(a b) 2 ab
untuk a > b
23
2 x -2 =
1
32
Jawab :
2 x -2 =
5
1
2 x -2 = 2 2
32
5
x-2 =
2
2 (x -2 ) = -5
2x 4 = -5
2x = -5 + 4
b) 3x 3 x 4 9 x 1
Jawab :
2
2
2 ( x 1)
x 1
3 x 3 x - 4 = 9
3 x 3 x - 4 = 3
x2-3x-4 = 2x+2
x2-5x-6 = 0
(x-6) (x+1)=0
x1 = 6 atau x2 = -1
Himpunan penyelesaiannya adalah : { 6, -1 }
c) 41 x 23 x 12
Jawab :
41x 23x 12 2 2 1x 23x 12 0
2 22 x 23x 12 0
2 2.2 2 x 23.2 x 12 0
2 2. 2 x 23. 2 x
x 2
12 0
23
12 0
2x
Misal : 2 2
4
8
+
- 12 = 0
2
4 8 12 2 0 : 4
1 + 2 - 3 2 = 0
(1 - ) (1 + 3 )
1 = 1
atau
2 =
1
3
2x = 1
2x = 20
x=0
2x =
1
3
1
}
2
24
log 2 = 1 <=> 2 = 21
8 = 23 <=> 2log 8 = 3
Dari hubungan pangkat dan logaritma diatas dapat diturunkan beberapa teorema di bawah
ini :
Jika a > 0, a 1, m > 0, n > 0 dan x R, maka :
1.
log ax = x
2. aalog n = n
3.
aq
log a p
p
q
7.
log m
log m
log a
, untuk g > 0, g 1
log b = c dengan a > 0 dan a 1, b > 0. Perlu juga dibedakan anara log log x dan log 2x
karena log log = log (log x), sedangkan log2x = (log x)(log x)
25
6x = 6
x=1
Subtitusi x = 1 pada persamaan semula ternyata bilangan di bawah
tanda logaritma negatif. Jadi persamaan diatas tidak mempunyai
penyelesaian (akar).
Contoh 2 : Selesaikan 5 log x 2 log x x log 3
Penyelesaian :
Semua logaritma ini kita jadikan logaritma dengan dasar 10.
5
(sesuai teorema 4)
log 5 log 2
log x
log x. log 10
log 3
log 5. log 2
log x
x y 2 log 3 x y
x y log 5 x y
log
9 x y 2
5 x y
x y log
9 x y
5
26
6 3 log 3 2 3
log 4
log 2
1
6. 2 3 2 5
2
x y log
9 x y
5
5 diambil logaritmanya
9 x y
log x y log 5
5
log 9 log x y log 5 log x y log 5 0
log
Misalkan log (x + y) = p
(1 + p log 5) p log 5 p =0
p p 2 p log 5 log 5 0 p 1 p 1 p log 5 0
p 1 p log5 0 p 1 0 atau p - log 5 0
1
Diperoleh : log x y 1 0 log x y 1 x y 9
1
9
1
x y
dari
9 diperoleh
x y 1
5
9
4
9
dari
x y 5
diperoleh
x y 1
x3
y2
6. Fungsi Kuadrat
Sumbu Simetri, Titik Puncak, Sifat Definit Positif atau Negatif
Untuk menentukan persamaan sumbu simetri, titik puncak atau titik balik, sifat
definit positif dan definit negatif cobalah Anda lihat di bawah ini
Persamaan fungsi kuadrat : y = f (x) = ax2 + bx + c
Dari persamaan : y = ax2 + bx + c Anda ubah menjadi:
y = a (x2 +
b
x) + c
a
27
y = a ( x + x ) + a
+c
2 a
4a 4a
y = a ( x2 +
b
x) +
a
y = a ( x2 +
b
4ac
b2
b2
x+
)
+
2
a
4a
4a
4a
2
b
4ac
b2
b
x +
)
)(
a
4a
4a
2a
b 2
b 2 4ac
y = a ( x+
) (
)
2a
4a
y = a ( x2 +
28
Untuk a > 0 :
b 2
) 0, x bilangan real, sehingga nilai terkecil (minimum) dari a
2a
b 2
b 2
b 2 4ac
( x+
) adalah 0. Dengan demikian y = y = a ( x+
) (
) mempunyai
2a
2a
4a
b 2
b
b 2 4ac
nlai minimum () dan nilai itu dicapai jika a ( x+
) = 0 atau x = .
2a
2a
4a
b 2
b
b 2 4ac
Jadi titik balik minimum parabola y = a ( x+
) (
) adalah
(,2a
2
a
4a
Maka bentuk a ( x+
b 2 4ac
).
4a
Untuk a < 0
b 2
) 0, x bilangan real, sehingga nilai terbesar (maksimum) dari
2a
b 2
b 2
b 2 4ac
a ( x+
) adalah 0. Dengan demikian y = y = a ( x+
) (
) mempunyai
2a
2a
4a
b 2
b
b 2 4ac
nilai maksimum () dan nilai itu dicapai jika a ( x+
) = 0 atau x = 2a
2a
4a
. Jadi titik balik maksimum parabola
b 2
b
b 2 4ac
b 2 4ac
y = a ( x+
) (
) adalah (,)
2a
2a
4a
4a
Maka bentuk a ( x+
b
b 2 4ac
dan q = ,
2a
4a
b 2
b 2 4ac
) (
) dapat dinyatakan sebagai
2a
4a
29
y = f(x) = y = a ( x p)2 + q.
Secara geometris, grafik fungsi kuadrat y = a ( x p)2 + q dikatakan definit positif
apabila grafik fungsi tersebut selalu berada di atas sumbu x untuk setiap x
bilangan real R atau
apabila grafik fungsi tersebut selalu berada di bawah sumbu x untuk setiap x
bilangan real R atau
1.7.LOGIKA
Pernyataan (statement) adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar saja atau
salah saja tetapi tidak sekaligus benar dan salah.
Benar atau salahnya suatu pernyataan disebut dengan nilai kebenaran pernyataan itu.
Contoh :
a. Ayahku seorang tentara
b. Jembatan Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia
c. Hari ini hujan deras
d. Aku menyayangimu dan mencintaimu
Nilai kebenaran pernyataan (statement) di atas tergantung pada realitas yang
dinyatakan. Kalimat pada contoh a, b, c merupakan pernyataan sederhana (simple
statement) yaitu pernyataan yang hanya menyatakan pikiran tunggal dan tidak
mengandung kata hubung kalimat. Sedangkan kalimat d adalah pernyataan majemuk
(composite statement) yang terdiri dari pernyataan sederhana (satu atau lebih) dengan
bermacam-macam kata hubung kalimat.
Pernyataan-pernyataan tunggal biasanya dilambangkan dengan huruf kecil, seperti p, q, r
dsb. Contoh :
pernyataan 5 bilangan ganjil dapat dilambangkan dengan memakai huruf t
ditulis
t : 5 bilangan ganjil
30
31
Sifat Negasi : Jika p benar maka ~p salah dan jika p salah maka ~p benar.
Dalam tabel kebenaran sifat itu disajikan sebagai berikut:
p
~p
B
S
S
B
Catatan : Negasi dari semua atau setiap adalah ada atau beberapa
Negasi dari ada atau beberapa adalah semua atau setiap
Contoh : p = jakarta ibukota RI (Benar)
~p = tidak benar bahwa jakarta ibukota RI (salah)
~p = jakarta bukan ibukota RI (salah)
Konjungsi (dan)
Dua pernyataan yang dirangkaikan dengan kata hubung logika dan untuk membentuk
suatu pernyataan majemuk disebut konjungsi dari pernyataan semula. Dalam bentuk
lambang, konjungsi dari pernyataan p dan q ditulis p q (dibaca: p dan q). nilai
kebenaran dari p q memenuhi sifat berikut
Jika p benar dan q benar maka p q benar, dalam hal lain p q salah. Dalam tabel
kebenaran sifat itu disajikan sebagai berikut.
P
p q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
S
Disjungsi
Dua pernyataan yang dirangkai dengan kata hubung logika atau untuk membuat suatu
pernyataan majemuk tersebut disjungsi dari pernyataan semula. Dengan lambang,
disjungsi dari dua pernyataan p dan q ditulis : p v q (dibaca : p atau q).
Dijungsi ada dua macam, yaitu disjungsi inklusif dan disjungsi eksklusif.
Disjungsi inklusif (mencakup) p v q dibaca p atau q , atau p dan q.
Contoh :
Jika
32
p v q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
B
B
S
Implikasi
Dari pernyataan p dan q dapar dibuat pernyataan majemuk dalam bentuk jika p maka q
yang disebut implikasi atau pernyataan bersyarat. Pernyataan p disebut alasan atau sebab
(hipotesis) dan pernyataan q disebut kesimpulan. Implikasi jika p maka q dilambangkan
dengan p q. implikasi p q juga dibaca :
(i)
p hanya jika q
(ii)
q jika p
(iii)
(iv)
pq
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
B
B
Biimplikasi
Pernyataan bersyarat berbentuk p jika dan hanya jika q disebut biimplikasi (implikasi
dwi arah/bikondisional/ekuivalensi). Pernyataan ini adalah gabungan dari p q, karena
itu disebut implikasi dwi arah. Biimplikasi p jika dan hanya jika q dinyatakan dengan
lambang p q dapat juga dibaca sebagai.
33
pq
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
B
Contoh :
a.
a 2 x + b2 y = c 2
Ada beberapa jenis penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. Hal
ini dapat ditinjau dari hubungan antar a1, b1, c1, a2, b3, dan c2 dari sistem persamaan
linear dua variable diatas
Beberapa penyelesaian dapat dibedakan dalam 3 kelompok, yaitu :
a1
b1
34
q Y
q
p dan q
X
(a) berpotongan
(b) sejajar
(c) berimpit
Cara menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dengan dua
variabel adalah Metode grafik, Metode substitusi, Metode eliminasi.
1. Metode Grafik.
Bentuk grafik dari persamaan linear dengan dua variabel berupa garis lurus.
2. Metode Substitusi.
Dalam metode substitusi, salah satu persamaannya variabelnya dipisahkan
kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan yang lain.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan berikut dengan menggunakan
metode substitusi
2x + y = 7
5x 3y = 1
Jawab :
Misalkan kita memilih persamaan pertama
2x + y = 7
y = 7 - 2x
Subtitusikan ke dalam persamaan kedua sehingga diperoleh
5x 3y = 1
5x 3 (7-2x) = 1
5x 21 + 6x = 1
11x = 1 + 21
11x = 22
x =2
y = 7 2x
= 7 - 2 (2)
=7-4
=3
Jadi, HP = {(2,3)}
35
3. Metode Eliminasi.
Dalam metode eliminasi, salah satu variabelnya dieliminasi atau dihilangkan
dengan cara mengurangkan atau menambahkan kedua persamaan yang ada,
sebelum dikurangkan atau ditambahkan terlebih dahulu disamakan koefesien dan
variabel yang dieleminasi dengan cara mengalihkan dengan suatu bilangan.
Contoh :
Lima baju dan lima celana berharga Rp. 170. 000, sedangkan empat baju dan
dua celana adalah Rp. 102. 000. tentukan harga baju dan celana tersebut.
Jawab :
Misalkan banyaknya baju = x 5x + 5y = 170.000
banyaknya celana = y
4x + 2y = 102. 000
x2
4x + 2y = 102. 000
x5
17. 000
x2
4x + 2y = 102. 000
x5
17. 000
Jadi harga baju adalah Rp. 17. 000 dan harga celana adalah Rp. 17. 000.
36
- px qy r
- px qy r
- px qy r
3 x 2 y 18
x
y
6
0
0
9
Jadi titik potong dengan sumbu x dan y adalah (6,0) dan (0,9)
2. Ambil titik sembarang dari salah satu sisi garis 3 x 2 y 18 , misalnya titik pangkal
O (0,0) kemudian, titik O (0,0) di subtitusikan pada 3 x 2 y 18 , di peroleh
3 0 2 0 18
0 18 (pernyataan benar)
Jadi, daerah yang memuat titik O (0,0) itu
adalah daerah penyelesaian.
3. Arsirlah daerah yang memuat titik O (0,0)
sebagai
himpunan
penyelesaian
gambar disamping
seperti
37
x
y
4
0
0
8
x
y
4
0
0
8
dan (0,8)
Untuk 2 x 3 y 12 akan diperoleh
Jadi titik potong dengan sumbu koordinat (6,0) dan
(0,4)
Daerah yang memenuhi sistem
pertidaksamaan adalah irisan daerah yang
memenuhi semua pertidaksamaannya, seperti
gambar berikut :
1.8.3. Model Matematika
Untuk menyelesaikan masalah program linear terlebih dahulu kita harus
menterjemahkan permasalahan itu kedalam bahasa matematika.
Contoh
Pada sebuah toko sepatu olahraga diketahui harga beli sepasang sepatu merek A
Rp.100.000, dan harga beli sepasang sepatu merek B adalah Rp. 75.000. setiap
pasang sepatu merek A memberikan keuntungan Rp.12.000 dan tiap sepasang sepatu
merek B memberikan keuntungan Rp.10.000. modal yang tersedia sebesar Rp.
60.000.000 dan toko tersebut memuat paling banyak 700 pasang sepatu. Buatlah
model matematika dari program linear tersebut jika keuntungan yang diperoleh
sebesar-besarnya.
38
Penyelesaian :
Untuk menyelesaikan soal ini, kita tentukan langkah-langkah berikut :
1. Misalkan banyaknya sepatu merek A adalah x, dan banyaknya sepatu merek B adalah
y, kemudian buatlah tabel dari soal itu menjadi seperti berikut:
Merk Sepatu
Harga Sepatu
Banyaknya
Keuntungan
A
100.000
X
12.000
B
75.000
Y
10.000
kapasitas
60.000.000
700
2. Untuk membeli x pasang sepatu merek A dan y pasang sepatu merek B, modalnya
tidak
lebih
dari
Rp.60.000.000,
sehingga
pertidaksamaannya
adalah
4 x 3 y 2.400.......(1)
3. Toko hanya dapat menampung tidak lebih dari 700 pasang, maka pertidaksamaannya
x y 700.....(2)
x 0....(3)
y 0....( 4)
Fungsi kendala
4 x 3 y 2.400
x y 700
x0
y0
39
Model matematikanya :
4 x 3 y 2400 1
x y 700 3
4 x 3 y 2400
3x 3 y 2100
X = 300
40
Titik Pojok
O (0,0)
A (600,0)
B (300,400)
C (0,700)
Pada tabel di atas dapat kita lihat bahwa titik B memperoleh nilai paling besar,
yaitu 7.600.000. jadi, keuntungan maksimum Rp.7.600.000 untuk penjualan sepatu merek
A sebanyak 300 pasang dan sepatu B sebanyak 400 pasang.
Garis selidik ax + by = k
Penentuan nilai optimum program linear, selain dengan metode uji titik pojok di dalam
daerah himpunan penyelesaian, dapat juga dengan menggunakan garis-garis sejajar, yang
mempunyai persamaan ax + by = k dengan ax + by merupakan fungsi objektif dan k R
. Garis-garis sejajar untuk menyelidiki titik-titik keuntungan disebut garis keuntungan
atau garis-garis selidik.
Sifat garis selidik ax + by = k adalah sebagai berikut :
a. Jika k = 0, maka ax + by = k melalui titik asal O(0,0)
ax by k1 adalh
nilai maksimum.
3. Jika garis ax by k 2 adalah garis yang paling kiri maka ax by k 2
merupakan nilai minimum.
41
Contoh
Tentukan
nilai
memenuhi
x y 4,
x 2 y 6, x 0, y 0
Penyelesaian :
Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan adalah irisan dari masing-masing
himpunan penyelesaiaan pertidaksamaan. Pada gambar dibawah ini daerah OABC yang
diarsir
merupakan
penyelesaiaan
himpunan
dari
sistem
pertidaksamaan
x y 4, x 2 y 6, x 0, y 0
dan
42
Contoh
Tiga orang penjual koran di persimpangan jalan Bratang mencatat koran-koran yang telah
terjual selama sehari
Daftar koran-koran yang telah terjual oleh Adi, Eko, dan Santo
Jenis Koran
Jawa Post
Kompas
Memo
Duta
Sindo
Adi
10
10
25
20
60
Eko
15
30
15
40
Santo
10
16
60
10
42
M = 15
10
kolom
10
5
20
15
60
40
baris
baris
16
10
baris
42
Suatu matrik tidak hanya memiliki sebuah nilai tetapi memiliki ukuran yang
disebut order
2
A=
8
2
, B = 2
5
6
7 , C = 10
44
8
12
1.9.1.Macam-macam Matrik
1.
Matrik Persegi
Suatu matrik disebut matrik persegi jika banyaknya baris dan banyaknya kolom
sama.
2.
Matrik Baris
Suatu matrik disebut matrik baris jika banyaknya baris hanya satu.
3.
Matrik Kolom
Suatu matrik disebut matrik kolom jika banyaknya kolom hanya satu
4.
Matrik Diagonal
Suatu matrik disebut matrik diagonal jika semua elemen di luar diagonal utama
bernilai 0 dan paling tidak satu elemen pada diagonal utama 0. Dalam simbolik : aij
= 0 untuk i j
43
5.
Matrik Identitas
Suatu matrik disebut matrik identitas jika matrik persegi dan semua elemen pada
diagonal utama bernilai 1 serta bernilai 0 pada elemen di luar diagonal utama. Dalam
simbolik : aij = 1 untuk i = j dan aij = 0 untuk i j.
6.
Matrik Nol
Suatu matrik disebut matrik nol jika semua elemennya bernilai 0. Dalam simbolik : aij
= 0 untuk i = j dan i j.
7.
8.
9.
Matrik Skalar
Matrik diagonal yan elemen utamanaya sama dengan k dan k 0. Dalam simbolik :
aij = k untuk i = j dg k 0 dan aij = 0 untuk i j.
10.
Matrik Simetris
Matrik persegi yang elemen pada baris ke i kolom ke j sama dengan elemen pada ke j
kolom ke i. Dalam simbolik : aij = aji untuk i dan j.
11.
Matrik Antisimetris
Matrik persegi yang elemen pada baris ke i kolom ke j sama dengan lawan dari
elemen pada ke j kolom ke i. Dalam simbolik : aij = - aji untuk i dan j.
44
2
5
8 2
2
9 10 1 5 6
AB =
2
5
8 2 2
(9 1) (10 2) (9 ( 5)) (10 2)
=
(8 1) ( 2 2) (8 ( 5)) ( 2 2)
54 50
9 20 45 20
29
=
=
8
8 0 40 (4) 48 (10)
(9 6) (10 5)
(8 6) ( 2 5)
25
44
104
38
suatu matrik dapat di cari secara langsung, untuk matrik ordo 2 dan ordo 3
11
A =
a 22
a12
a
, maka det (A) = 11
a 22
a 22
a11
A = a 21
a
31
a12
a 22
a32
a12
a 22
= a11 a 22 a 22 a12
a13
a11
a12
a13
a 22
a 32
a 23
a 33
a11
a12
a13 a11
a12
= a 21
a31
a 22
a32
a 23 a 21
a 33 a31
a 22
a 32
. Determinan
45
Untuk mementukan nilai determinan suatu matrik tidak hanya menggunakan cara
diatas, Ada cara lain dalam menghitung determinan yaitu menggunakan ekspansi
kofaktor.
Jika A adalah matriks persegi, maka minor entri aij dinyatakan oleh Mij dan
didefinisikan menjadi determinan submatriks yang tetap setelah baris ke-i dan kolom ke-j
dicoret dari A. Bilangan (-1)i + jMij dinyatakan oleh Cij dan dinamakan kofaktor entri aij
Contoh
3 1 4
A= 2 5 6
1 4 8
Misalkan
Elemen
Minor
a11
C11 = (-1)
M11 =
56
48
M32 =
3 4
2 6
a3
Kofaktor
1+1
M11 = M11 = 16
= 16
= 26
Perhatikan bahwa kofaktor dan minor elemen aij hanya berbeda dalam tandanya,
yakni Cij = Mij. Cara cepat untuk menentukan apakah penggunaan tanda + atau tanda
merupakan kenyataan bahwa penggunaan tanda yang menghubungkan Cij dan Mij berada
dalam baris ke i dan kolom ke j dari susunan
46
:
Misalkan, C11 = M11, C21 = -M21,
:
:
......
......
......
......
: : : :
: : : :
C12 = -M12,
3 1 0
2 4 3
5 4 2
Pemecahan.
47
310
det(A) =
4 3 2 3 2 4
2 4 3 (1) 0
4 2 5 2 5 4
5 4 2
= -1
A-1 =
b
dapat di balik jika ad bc 0, sehingga invernya dirumuskan
d
d
1
det( A) c
b
1
adj ( A)
atau A-1 =
a
det( A)
48
un = a + (n1)b
49
un
u n 1
un = arn-1
sifat yang berlaku :
ut 2 = ut-p x ut+p, t > p, t dan p bilangan asli
tetapi tidak berarti selalu ut =
ut p x ut p
Contoh :
Seorang ibu membagikan permen kepada 5 orang anaknya menurut aturan
barisan
aritmetika. Semakin muda usia anak semakin banyak permen yang diperoleh.
Banyak permen yang diterima anak kedua 11 buah dan anak keempat 19 buah.
Berapa banyak permen yang diterima oleh anak terkecil?
Jawab :
Misal permen yang diterima 5 anak tersebut mulai dari anak tertua
adalah
a, a + b, a + 2b, a + 3b, a + 4b
a + b = 11 ....1)
a + 3b = 19 ....2)
Persamaan 2) dikurangkan dengan 1) diperoleh b = 4, selanjutnya a = 7.
a + 4b = 7 + 4(4) = 23
Jadi, banyak permen yang diterima anak terkecil adalah 23 buah.
Contoh
Tetangga Beni mempunyai tiga anak yang umurnya membentuk barisan aritmetika.
Lima tahun yang lalu, umur anak tertua sama dengan empat kali umur anak
termuda. Umur Beni sekarang adalah jumlah umur ketiga anak itu. Separuh umur Beni
sekarang sama dengan jumlah umur ketiga anak lima tahun yang lalu. Berapa umur
Beni dan ketiga anak itu?
Penyelesaian:
50
Misal umur Beni adalah x dan umur tiga anak mulai dari anak tertua p+b, p, pb.
(diambil pemisalan suku-suku barisan aritmetika seperti ini supaya ketika dijumlahkan
akan diperoleh persamaan dalam satu peubah).
Keadaan sekarang berlaku
x = (p+b) + (p) + (pb) = 3p
Juga berlaku
...1)
1
x = 3p 15
2
...2)
....3)
dua
bila
selisih
51
f(n) = an + b atau un = an + b
f(n) = an2 + bn + c
atau un = an2 + bn + c
atau un = an3 + bn2 + cn + d
2
5
8
11,
3
3
3
(ii) a = 3 (i) a + b = 2 , maka 3 + b = 2 b = 1 ,
sehingga diperoleh un = 3n 1
Contoh :
Rumus umum suku ke-n barisan 2, 5, 18, 45, 90, dapat
ditentukan dengan cara:
(i)
2
5
18
45
90....
(ii)
3
13
27
45
(iii)
10
14
18
(iv)
4
4
Dengan menyelesaikan persamaan (iv), (iii), (ii) dan (i)
diperoleh
2
14
, b = 1, c = , dan d = 5 sehingga rumus suku ke-n
3
3
2
14
un = n3 + n2
n+5
3
3
a=
2
1
5
3
7
4
4
2
12
27
15
31
8
16
8
16
4
8
58
63
32
121, ...
52
10
5
7
2
2
17
11
4
4
28
19
8
8
47
35
16
16 ...
82
67 ...
32 ...
149, ...
u n = 2n +
Sn =
a (1 r n )
a (r n 1)
atau Sn =
( r 1)
(1 r )
Contoh :
Tentukan n jika
1 2 3 4 ... n
36
3n
Penyelesaian:
Deret di atas dapat dinyatakan sebagai
1
n(1 n) 108n
2
n + n2 = 216n
n2 215n = 0
n (n 215) = 0
n = 0 atau n = 215
Karena n = 0 tidak memenuhi, maka penyelesaian hanya berlaku untuk
n = 215.
53
Latihan
1.
Sebuah club ada 50 orang, dimana 23 orang suka renang, 23 orang suka fitness,
31 orang suka atletik. Jika ada 11 orang yang atletik dan fitness, 14 orang suka fitness
dan renang, 13 orang suka renang dan atletik, dan 6 orang suka ketiga-tiganya.
Tentukan :
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Berapa orang yang suka renang atau atletik tetapi tidak suka fitness ?
j.
Berapa orang yang suka atletik dan fitness tetapi tidak suka renang ?
Diketahui P = {a, b, c, d} Q = {c, d, e, f} dan R = {b, c, d, e}
Tentukanlah :
a. P Q
b. Q R
c. (P Q) R
d. P (Q R)
e. Gambarlah diagram venn dan arsirlah daerah yang memenuhi c) dan d). Apa
kesimpulan saudara ?
3.
4.
b
c
dan x1 . x2 =
a
a
54
5.
Untuk setiap k bilangan real dan k 0, tunjukkan bahwa bentuk baku (umum)
1
1
8.
9.
10.
d. (2 +
) dan (2 +
1 1
1 1
5 dan
5
2 2
2
2
b. -3p dan 2p
e.
c. - dan 3
f. p dan -p
Selisih tiga kali kuadrat suatu bilangan dengan tiga belas kali bilangan itu sama
dengan negatif empat. Tentukanlah bilangan itu !
11.
Jumlah dua buah bilangan sama dengan 30, jika hasil kali kedua bilangan itu
sama dengan 200, tentukanlah bilangan itu !
12.
13.
14.
55
15.
Tentukan sumbu simetri dan titik balik tiap-tiap grafik fungsi kuadrat berikut
a. y = x2 8x 9
b. y = x2 + 2x + 3
c. y = -x2 2x + 1
d. y = -x2 5x
e. y = -3x2 1
16.
Selidiki apakah fungsi kuadrat berikut bersifat definit positif atau definit negatif
atau tidak kedua-duanya?
a. y = x2 2x + 7
b. y = -x2 6x 10
c. y = 2x2 8x
d. y = -x2 + 9
17.
11 habis dibagi 3
b.
c.
d.
18.
Misalkan
20.
a. p q
c. ~p q
b. p ~q
d. p ~q
56
c. ( x)( y)( y 0, y 0 )
d. Tidak ada bilangan pecahan yang merupakan bilangan bulat
21.
Seorang ayah memberikan uang saku harian yang berbeda-beda kepada lima
anaknya. Uang saku seorang adik Rp 1000,00 kurang dari uang saku yang diterima
kakak tepat di atasnya. Jika setiap hari ayah itu mengeluarkan Rp 17.500,00 untuk
uang saku semua anaknya, berapakah uang saku harian anak ke-4?
22.
Suatu barisan aritmetika, suku ke-2 adalah 25 dan suku ke-11 adalah 79. Berapa
banyak suku barisan ini yang kurang dari 200?
23.
Empat buah bilangan positif membentuk barisan aritmetika. Hasil kali bilangan
pertama dan keempat adalah 46, dan hasil kali bilangan kedua dan ketiga
adalah 144. Tentukan jumlah keempat bilangan tersebut!
24.
Sebidang tanah berharga Rp. 20.000.000,00. Setiap tahun harga tanah itu naik
5% dari harga tanah tahun sebelumnya. Berapakah harga tanah itu pada tahun
ke-8?
25.
26.
jumlah penduduk suatu kota tiap 10 tahun menjadi dua kali lipat. Menurut
perhitungan. Pada tahun 2000 nanti akan mencapai 3,2 juta orang. Ini berarti bahwa
pada tahun 1950 jumlah penduduj kota itu baru mencapai.
27.
harga karcis bus untuk anak Rp 20,- dan untuk dewasa Rp 30,-. Terjual 180 karcis
dalam seminggu dengan hasil penjualan Rp 4.200,-
28.
29.
Harga 8 buah buku tulis dan 6 buah pensil Rp 14.400,00. harga 6 buah buku tulis
dan 5 buah pensil Rp 11.200,00. Jumlah harga 5 buah buku tulis dan 8 buah pensil
adalah .
30.
Pada sebuah tempat parkir terdapat 84 kendaraan yang terdiri dari sepeda motor
dan mobil ( roda empat ). Setelah dihitung jumlah roda seluruhnya ada 220. Jika tarif
parkir untuk sepeda motor Rp 300,00 dan untuk mobil Rp 500.00, maka besar uang
parkir yang diterima tukasng parkir tersebut adalah
31.
Pada suatu ladang terdapat 12 ekor hewan terdiri dari ayam dan kambing,
sedangkan jumlah kaki hewan itu ada 40 buah. Banyak kambing diladang tersebut
adalah
57
32.
33.
34.
u +
3
11
u + u + u + u + u
11
Berapa banyaknya bilangan antara 1 sampai 1000 yang tidak habis dibagi 5 dan 6
?
36.
5,9,13,17,...
d. 2,10,30,68,...
b.
6,11,16,21,...
e. 1,6,13,22, ...
c.
2,7,16,29,...
37.
38.
2,6,12,20,...
d. -3,-1,3,11,...
b.
1,5,14,30,...
e. 4,7,12,21, ...
c.
5,13,33,69,...
Tiga bilangan merupakan barisan aritmatika turun. Jika yang terbesar ditambah
4 , terjadi barisan geometri dengan hasil kali ketiga sukunya 512. Dibentuk deret
geometri tak hingga dengan tiga suku pertama yang diperoleh diatas. Tentukan limit
jumlah deret tersebut.
39.
40.
1
2
)(1
1
3
)(1
1
4
)(1
1
5
)...(1
1
2003 2
58
Daftar Pustaka
Anton, Howard. 2000. Elementary Linear Algebra, 8th ed, Jonh Wiley & Sons, inc.
Singpore.
Ashlock, Robert B, dkk. 1980. Guiding Each Child Learning of Mathematics Adalah
Diagnostic Approach to Instruction. London: Charles E. Merril Publishing
Company.
Cullen, Charles G. 1993. Aljabar Linear, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
M. Oetjoep Ilman, H Gunawan, Tosin, Zainuddin, Al-Jabar & Ilmu Ukur Analitika IV,
Penerbit Widjaya jakarta, 1968.
Musser, Gary L. & Burger, William F.1998. Mathematics for Elementary Teacher second
edition. Ontario: Collier Macmillan Canada.
Sinaga, Mangatur, dkk. 2006. Matematika Terampil Berhitung Jilid 4. Jakarta: Erlangga.
Soedjadi.1988. Pengantar Logika Matematika (non-aksiomatik). Jakarta : Depdiknas
Soemartono, dkk. 1982. Pedoman Umum Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Rais
Utama.
Supranto, J. 1974. Pengantar Matrik. Lembaga penerbit fak. Ekonomi UI. Jakarta.
Sutawijaya, Akbar, dkk. 1991. Pendidikan Matematika III. Jakarta: Departeman
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek
Pembinaan Tenaga Pendidik.
Theresia M. H. Tirta Seputro M.Pd, 1992. Pengantar Dasar Matematika Logika dan Teori
Himpunan. Jakarta : Erlangga.