Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BUSUR BEPTROVER (BEVEL PROTRACTOR TRAVEL VERSION)


Sebagai alat Ukur Sudut Ketelitian Menit

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan Oleh:
Annisha Mentary

(145060201111074)

Angkatan 2014

Adam Husein

(145060200111039)

Angkatan 2014

M Fitryan Al Fajri

(145060200111035)

Angkatan 2014

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

PENGESAHAN PKM-KARSACIPTA
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a.Nama Lengkap
b.NIM
c.Jurusan
d.Universitas/Institut/Politeknik
e.Alamat Rumah dan No Tel./HP
082126622214
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
081803610855
6. Biaya Kegiatan Total
7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: Busur BEPTROVER
: PKM-KC
: Annisha Mentary
: 145060201111074
: Teknik Mesin
: Universitas Brawijaya
: Jl. MT. Haryono 328 Malang,
: mentarya@yahoo.com
: 3 orang
: Femiana Gapsari M. F.,ST.,MT.
: 0004078203
: Jl. MT. Haryono 110 Malang,
: Rp 2.547.000,00
: 5 bulan
Malang, Desember 2014

Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin UB

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr.Eng Nurkholis Hamidi, ST., M.Eng)


NIP. 19740121 199903 1 001

(Annisha Mentary)
NIM. 145060201111074

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

(Ir.H.R.B. Ainurrasyid, MS.)


NIP. 195506181981031002

(Femiana Gapsari., MT)


NIDN. 0004078203

DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................... i
Lembar Pengesahan ........................................................................................ ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
Ringkasan ........................................................................................................ iv
BAB I. Pendahuluan ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1
1.4 Luaran Yang Diharapkan ........................................................................... 2
1.5 Kegunaan ................................................................................................... 2
BAB II. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 3
BAB III. Metode Pelaksanaan ......................................................................... 6
BAB IV. Biaya dan Jadwal Kegiatan ............................................................... 8
Daftar Pustaka .................................................................................................. 9
Lampiran .........................................................................................................10

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal kegiatan .................................................................................. 7
Tabel 2. Anggaran Biaya .................................................................................. 8

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. sudut dibentuk oleh pertemuan dua buah garis di ujungnya ......... 3
Gambar 2. konversi derajat dengan radian.......................................................3
Gambar 3. Contoh crown pada jam tangan...................................................... 5

RINGKASAN
Dewasa ini, terdapat banyak alat ukur yang digunakan untuk memudahkan
proses penghitungan, khususnya dalam pengukuran sudut sendiri digunakan busur
derajat. Namun dalam penggunaannya, busur derajat memiliki tingkat ketelitian
yang rendah sedangkan untuk tingkat pengukuran yang lebih tinggi hingga menit,
digunakan busur bilah yang berat dan tidak praktis.
Dengan adanya latar belakang permasalahan tersebut, kami merancang
sebuah alat ukur derajat yang dapat membantu memecahkan permasalahan yang
terdapat pada masyarakat. Inovasi kita berupa sebuah alat ukur derajat ketelitian
menit yang jauh lebih efisien, efektif, mudah digunakan dan memiliki desain yang
lebih sederhana daripada alat ukur derajat yang sudah ada seperti busur bilah yang
kita kenal saat ini. Kami menyebut produk ini dengan nama Busur Beptrover.
Produk ini memiliki banyak potensi karena cara dalam pengoperasiannya
yang jauh lebih mudah daripada alat-alat yang sudah ada, pada produk Busur
BEPTROVER ini,penggunaannya lebih mudah karena kita tidak perlu mengatur
dan menyetel alat ini dengan rumit, sehingga dapat menghemat dan
mempersingkat waktu yang digunakan dalam proses pengukuran.
Metode yang penulis gunakan untuk melaksanakan proyek ini adalah latar
belakang masalah, tinjauan pustaka, penentuan material dan desain alat,
perancangan dan pembuatan prototip Busur BEPTROVER, serta pengujian alat
dengan menggunakan Busur BEPTROVER dan busur derajat konvensional dalam
menggambar berbagai sudut.
Kata Kunci: alat ukur, efisien, mudah, sudut, derajat.

BAB I. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Kehidupan manusia tidak pernah bisa lepas dari ilmu hitung dan ukur.
Dalam perkembangannya, ilmu hitung memegang kontrol dalam kehidupan
khalayak dan mencakup segala bidang, contohnya di bidang pembangunan,
perdagangan, bahkan ilmu sosial. Khususnya dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, ilmu ukur memegang peranan yang sangat penting. Dalam
mengukur menggunakan alat ukur konvensional, probabilitas human error sangat
tinggi, terlebih lagi masalah akurasi atau ketelitian alat ukur konvensional yang
rendah, dapat menimbulkan kesalahan yang fatal.
Dalam pengukuran sudut sendiri, di masyarakat masih umum digunakan
busur derajat konvensional dengan tingkat ketelitian 1o (derajat). Dalam
penggunaannya busur derajat konvensional hanya layak dipakai sebagai alat bantu
belajar bagi siswa sekolah dasar dan sekolah menengah. Untuk perguruan tinggi,
pusat riset, perkantoran, dan lembaga yang dalam proyeknya membutuhkan
tingkat ketelitian yang lebih tinggi hingga menit dan detik, tingkat ketelitian satu
derajat ini akan menimbulkan kesalahan.
Namun dewasa ini, seiring dengan perkembangan teknologi, telah
diproduksi alat pengukur derajat sudut dengan tingkat akurasi menit yang banyak
digunakan oleh perguruan tinggi, institusi dan industri yaitu bevel protractor atau
busur bilah. Akan tetapi, busur bilah dengan harga, berat benda, konstruksi serta
metode penggunaan yang kompleks menyebabkan busur bilah belum banyak
digunakan oleh awam karena masalah mobilitasnya.
Oleh karena itu, penulis melihat perlunya membuat alat pengukur derajat
sudut konvesional dengan tingkat akurasi yang tinggi dengan mengadaptasi busur
bilah, namun dengan berat benda yang lebih ringan dengan material yang sesuai,
dan desain yang lebih simpel dan portabel, mudah dipakai sehingga efisien dan
praktis digunakan untuk mengukur sudut.

1.2

Rumusan Masalah
1. Apakah Busur BEPTROVER lebih akurat dari busur derajat biasa?

2. Bagaimana Busur BEPTROVER dapat lebih unggul dibandingkan dengan


busur derajat konvensional dan busur bilah?

1.3

Tujuan
1. Membuat alat pengukur sudut mekanik yang lebih akurat dari busur
derajat konvensional dan menghindari human error dalam pengukuran
sudut.
2. Membuat alat pengukur sudut mekanik yang lebih mudah digunakan dari
busur derajat biasa.

1.4

Luaran yang diharapkan

Busur BEPTROVER ini dapat dengan mudah digunakan dengan memutar


crown sesuai dengan besar sudut yang ingin diukur ataupun sudut yang ingin
dibuat. Alat ini mampu menekan probabilitas human error dalam pengukuran
sudut karena memiliki ketelitian setingkat busur bilah yaitu 5 menit.
1.5

Kegunaan
1. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk memperluas wawasan dan mengaplikasikan ilmu
fisika sederhana di kehidupan nyata.
2. Bagi Lembaga
Sebagai bantuan inovasi untuk kedepannya mempermudah proses
pengukuran sudut dan pengaplikasiannya pada berbagai disiplin ilmu.
3. Bagi Masyarakat
Sebagai sebuah kontribusi untuk mengembangkan iptek.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


Sudut dalam geometri adalah besaran rotasi suatu ruas garis dari satu titik
pngkalnya ke posisi yang lain. Selain itu, dalam bangun dua dimensi yang
beraturan, sudut dapat pula diartikan sebagai ruang antara dua buah ruas garis
lurus yang saling berpotongan. Besar sudut pada lingkaran 360o. Untuk mengukur
sudut digunakan busur derajat. Sudut adalah istilah yang sangat penting dan
memiliki beberapa definisi:
1. Bentuknya terbuat dari 2 garis lurus yang bertemu disebuah titik
2. Membuat jarak di antara 2 garis tersebut
3. Jumlah ukuran 2 jarak pada busur
4. Titik sudut adalah ujung kedua garis itu akan membentuk sebuah
sudut
Sudut disepakati diukur oleh satuan derajat, menit dan detik. Untuk mengukur
sudut digunakan busur derajat.

Gambar 1. sudut dibentuk oleh pertemuan dua buah


garis di ujungnya

Derajat (secara lengkap, derajat busur) biasa disimbolkan dengan o adalah


ukuran sudut yang dapat dibentuk pada sebuah bidang datar, menggambarkan
1/360 dari sebuah putaran penuh. Artinya, besar 1 derajat adalah satu juring pada
lingkaran yang dibagi menjadi 360 buah juring yang besarnya sama. Jika sudut
tersebut dinyatakan terhadap sebuah meridian referensi, sudut tersebut

menunjukkan sebuah lokasi pada sebuah lingkaran besar sebuah bola. Pada Busur
BEPTROVER, penulis akan menggunakan busur derajat 360o sebagai acuan skala
utama.
Selain itu, untuk skala nonius seperti halnya pada busur bilah, tingkat
ketelitian untuk skala nonius adalah 5 menit. Dalam satuan waktu, 1 menit adalah
1/60 jam. Sedang untuk sudut, menit atau menit busur adalah unit pengukuran
anguler atau pengukuran sudut, setara dengan 1/60 dari satu derajat. satu menit
adalah 1/21.600 dari satu keliling lingkaran penuh. Ketelitian menit banyak
diaplikasikan dalam industri senjata api dalam menentukan akurasi laras
tembakan. Dalam industri sejata api terdapat istilah minute of angle di mana satu
MOA kira-kira satu inci tinggi pada jarak 100 yard dari penembak. Seperdelapan
MOA berarti seperdelapan inci pada jarak 100 yard atau satu inci pada jarak 800
yard. Penembak dapat dengan mudah mengatur telescopic sight yang berada di
atas laras, menyesuaikan terhadap jarak tembaknya. Menit busur juga digunakan
pada navigasi. Di permukaan laut, satu busur menit di sekitar ekuator setara
dengan 1,86 km atau 1,15 mil (1 mil laut). Detik sudut adalah 1/60 dari angka
tersebut, yaitu sekitar 30 meter atau 100 kaki. Aplikasi terbesar pada bidang
kartografi dan astronomi, dimana derajat dan juga menit busur digunakan untuk
mengukur kemiringan atau jarak anguler dari utara atau selatan terhadap ekuator.

Gambar 2. konversi derajat dan menit dengan radian

Untuk melakukan pembacaan skala nonius, digunakan lensa cembung. Lensa


cembung ini kemudian akan berbentuk piringan bulat mengikuti skala nonius.
Pada lensa cembung, sinar yang merambat melalui kedua antarmuka akan
dibiaskan (terfokus) menuju ke satu titik pada sumbu optis lensa, yang disebut
jarak fokus. Lensa cembung dalam bahasa inggris juga disebut positive lens atau
converging lens. Lensa cembung membuat titik fokus pada sisi berlawanan
dengan persamaan lens maker.
Sebagai penunjuk skala penulis menggunakan lempengan logam
khususnya baja tahan karat. Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan stainless
steel adalah senyawa besi yang mengandung setidaknya 10,5% Kromium untuk
mencegah proses korosi (pengangkatan logam), besi dilapisi oleh oksida kromium

dalam wujud lapisan film dimana lapisan oksida ini menghalangi proses ferum
atau oksidasi besi.
Selain karena sifat utama stainless steel yang tahan karat, terdapat
kualifikasi lain yang membuat penulis menggunakan baja ini, yaitu sifat mekanik
bajanya sangat tergantung dari kanungan unsur karbon, baja ini bekerja pada
tekanan dan temperatur tinggi tetapi tidak cocok di kondisi asam, dan magnet
tidak bisa menempel pada baja ini.
Pada busur BEPTROVER ini, salah satu komponen penting yaitu kenop
penggerak atau crown yang akan memutar satu jarum. Crown yang dipakai adalah
crown gerigi dengan prinsip gear, dimana putaran satu gigi akan menggerakkan
jarum sejauh satu derajat dari jarum yang tetap, sehingga jumlah gigi pada satu
crown tepat 360 buah.

Gambar 3. Contoh crown

Mekanisme kerja Busur BEPTROVER:


Untuk menggambar sudut:
1. Pengguna memutar crown jarum bebas sejauh sudut yang diinginkan
2. Lihat ukuran sudut di piringan busur derajat sebagai skala
3. Apabila sudut antara dua jarum menunjukkan skala sudut yang diinginkan,
berhenti memutar crown.
Untuk mengukur sudut:
1. Pengguna menghimpit jarum tetap dengan bidang datar pada benda atau
gambar
2. Pengguna memutar crown agar jarum bebas bergerak sampai berhimpit
dengan bagian benda atau gambar yang membentuk sudut terhadap bidang
datar
3. Pengguna lalu membaca hasil pengukuran yang ditunjukkan pada skala
utama dan nonius

BAB III. METODE PELAKSANAAN

LATAR
BELAKANG
MASALAH

TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN MATERIAL
DAN DESAIN ALAT

PERANCANGAN DAN
PEMBUATAN PROTOTIP
BUSUR BEPTROVER

PENGUJIAN ALAT

YA

TIDAK

HASIL?

PRODUK
SIAP PAKAI

1. Tinjauan Pustaka
Pada poin ini, penulis akan melakukan kaji literatur dengan melakukan
pencarian dan pengkajian sumber sumber relevan yang dititikberatkan
pada data dari situs internet resmi, dan jurnal mengenai pengukuran dan
ketidakpastian pengukuran.
2. Penentuan Material dan Desain Alat
Pada tahap ini, tim penulis akan menentukan material yang sesuai untuk
komponen komponen alat dan pembuatan desain alat Busur
BEPTROVER dengan mengadaptasi sistem crown.
3. Perancangan dan Pembuatan Prototip Alat
Pada tahap ini komponen alat seperti crown,silinder besi, lempeng skala
utama dan nonius dibuat sesuai desain alat.
4. Pengujian alat
Pengujian alat dilakukan dengan menggunakan tiga buah alat pengukur
sudut yaitu busur derajat biasa (konvensional), busur bilah (bevel
protractor), dan prototip Busur BEPTROVER yang telah dibuat,
kemudian digunakan untuk menggambar beberapa buah sudut dan
mengukur beberapa buah sudut dengan tingkat ketelitian berbeda, hasil
terbaik apabila hasil pengukuran alat dan waktu penggunaan alat lebih
singkat.

BAB IV. ANGGARAN DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Jadwal Kegiatan
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
No

Uraian Kegiatan

Bulan

Bulan

Waktu
Bulan

Bulan

Bulan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Studi Pustaka
Perancangan Desain
Pembuatan Alat
Pengujian
Pembuatan Laporan
Publikasi

4.2 Rancangan Biaya


Tabel 2. Rancangan Biaya
N
O
1
2
3
4

URAIAN

JUMLA
H

VOLUM
E

BIAYA
SATUAN

Peralatan
Penunjang
Bahan Habis
Pakai
Transportasi
Laporan
TOTAL

BIAYA
TOTAL
112.000

%
30%

2.737.000

40%

270.000
70.000
2.547.000

15%
15%
100%

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, A. B. (2009). Diklat Ketidakpastian Pengukuran. Coaching UV-VIS


Laboratorium Uji Bahan-PTBN-PUSDIKLAT BATAN
KURIKULUM, B. P. P., KEJURUAN, D. P. M., MENENGAH, D. J. P. D. D., &
NASIONAL, D. P. Bekerja Dengan Mesin Umum.
Safrianti, E., & Amri, R. (2012). Aplikasi Atmega 8535 Dalam Pembuatan Alat
Ukur Besar Sudut (Derajat). Petir.

Violita, C. (2007). Alat Pengukur Sudut Kemiringan Bidang.

10

11

12

13

LAMPIRAN

Justifikasi Anggara
Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Obeng
Alat Tulis Kantor

Pembuatan alat
Penyusunan Laporan
Sub Total

3
1

Harga
Satuan (Rp)
23.000
43.000

Jumlah (Rp)
69.000
43.000
112.000

Peralatan Penunjang
Bahan Habis Pakai
Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Crown
Batang Stainless Steel
Lensa cembung
lingkaran
Sekrup
Lem besi
Busur Skala utama 360o
Busur Skala nonius
360o
Ongkos kerja bengkel

komponen alat
komponen alat

5
10

Harga
Satuan (Rp)
45.000
80.000

komponen alat

56.000

280.000

komponen alat
Pembuatan alat
komponen alat

10
1
5

12.000
20.000
34.000

120.000
20.000
170.000

komponen alat

56.000

280.000

Pembuatan alat
Sub Total

150.000

750.000
1.895.000

Jumlah (Rp)
225.000
800.000

Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Harga
Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Survei Material toko


bangunan

Pencarian material

30.000

270.000

Sub Total

270.000

Transportasi

Lain Lain
Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Biaya Print

Pembuatan laporan
Sub Total
TOTAL

70

Harga Satuan
(Rp)
1000

Jumlah
(Rp)
70000
70000
2.547.000

14

LAMPIRAN 3
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
N
o
1
2
3

Nama/NIM

Program
Studi

Annisha Mentary/
145060201111074
Adam Husein/
145060200111039
M Fitryan Al-Fajri/
145060200111035

Teknik
Mesin
Teknik
Mesin
Teknik
Mesin

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/minggu
)

Uraian Tugas

Fisika

Penyusunan
Proposal

Fisika

Desain Alat

Fisika

Desain Alat

15

16

Lampiran 5
Gambaran Teknologi Yang Hendak Diterapkan

Dimensi Busur BEPTROVER

17

18

Anda mungkin juga menyukai