Disusun Oleh :
ARIS
FIKRI
FANI
FAJAR
NIA
RISKI
Kelas : VII
BAB I
PENDAHULUAN
Di antara kamu mungkin ada yang melihat sepasang ayam jantan atau betina atau sepasang
kambing. Dari sepasang hewan tersebut bila diperlihara dengan baik dapat beranak pinak
hingga jumlahnya bertambah banyak.
Hewan dapat tertambah jumlahnya dengan cara barkembang biak. Pada hewan tingkat tinggi,
seperti pada ayam dan kambing, perkembangbiakannya dilakukan secara kawin (seksual),
sedangkan pada hewan tingkat rendah dilakukan secara kawin dan tidak kawi.
BAB II
PERKEMBANGBIAKAN HEWAN
A. perkembangbiakan generatif (seksual) hewan
perkembangbiakan generatif melibatkan, factor factor berikut:
1. Organ organ kelamin dan sel kelamin
Perkembangbiakan generatif melibatkan dua induk. Induk betina
menghasilkan kelamin jantan yang disebut sel sperma (sel spermatozoa).
Pada vetebrata, letak serta fungsi organ organ perkembangbiakannya
berkaitan dengan organ oragan pengeluarannya, terutama pada hewan jantan.
Hewan jantan mempunyai organ kelamin berupa sepasang testis.pada
mamalia, testis berada berada diluar ronnga perut (di luar tubuh) testia mempunyai
yang disebut vas deferens (saluran sperma). Pada jenis _ jenis tertentu vas deferens
akan bersatu dengan saluran dari kandung kemih. Saluran bersama ini disebut uretra.
Uretra, atau saluran sperma bermuara ke kloaka. Disebut klaoka karena merupakan
lubang pertemuan system repreduksi dan system pencernaan. Pada hewan hewan
tertentu lubang pelepasan dari system reproduksi dan system pencernaan terpisah.
Hewan betina mempunyai organ organ kelamin berupa sepasang ovarium
(indung telur). Telur yang dihsilkan disalurkan ke oviduk (saluran telur). Pada hewan
yang bersifat vivipar, setelah oviduk terdapat uterus (rahim).
Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina ada yang terdapat pada satu
individu, misalnya cacing dan keong. Hewan seperti ini disebut hermafrodit
(berkelamin dua). Pada hewan yagn bersifat hermafrodit, belum tenetu terjadi
peleburan anatara sperma dan sel telur yang dihasilkan dari individu yang sama
(pembuahan sendiri). Biasanya sel telur di buahi oleh sel sperma dari individu lain.
2. Pembuahan (fertilisasi)
Pembuahan adalah peristiwa meleburnya sel kelamin betina (sel telur) dengan
sel kelamin jantan (sperma), membentuk satu sel yang di sebut zigot.
Zigot akan berkembang menjadi embrio dan akhirnya berkembang menjadi
individu muda hewan ovipar perkembangan telurnya berlangsung di dalama telur.
Hewan yagn ovivar (melahirkan), embrio berkembang di dalam uterus (rahim).
a. pembuahan di luar tubuh
pembuahan diluar tubuh adalah proses peleburan sel telur dengan sperma,
berlangsung di luar tubuh induknya. Di sebut fertilisasi eksternal. Fertilisasi ini
terjadi pada ikan dan amfibi.
fertilisasi eksternal ada dua macam yaitu:
1) pembuahan luar secara acak
2) pembuahan luar di dalam sarang
b. pembuahan di dalam tubuh
Burung jantan memliki sepasang testis dan vas deferens. Sebelum berakhir
di kloaka, saluran spermanya membesar membentuk vesikula semenalis (kantung
sperma). Kantung sperma tempat penyimpanan spermatozoa.
Alat perkembangbiakan burung betina yang berfungsi hanya alat alat
kelamin sebelah kiri.
Telur yang dikeluarakan oleh ovarium akan diatang sebuah corong yang
disebut ostium. Di sekitar tempat inilah terjadi pembuahan seltelur oleh sel
sperma. Ovum yang sudah di buahi dan kemudian menggelinding dan dilengkapi
oleh cadanga makanan (kuning telur) dan albumin (putih telur) dan sampai di
ujung akhir oviduk . di sini lah telur tesebut di bngkus oleh selaput telur dan
cangkang yang keras terbuat dari zat kapur.
Telur bentuknya bermacam macam dari yang besar sampai yang kecil.
e. Perkembangan pada mamalia
Mamalia merupakan hewan gonorokis, yagn mempunyai alat perkembang
bikan sebagai berikut:
1) Organ kelamin jantan
Testis berjumlah dua buah (sepasang), pada hewan yang testisnya di
luar rongga perut di bungkus oleh semacam kulit yang di sebut skrotum.
Sedang kan testisnya di dalam rongga perut tidak dilengkapi skrotum. Testis di
bentuk oleh saluran yang berbelit belit dan sangat halus, bagian inilah yang
menghasilkan sperma, selanjutnya sperma disalurkan kesaluran yang lebuh
besar diametrnya da disebut epidermis, dilanjutkan kesaluran vas deferens.
Saluran ini di lanjutkan ke uretra.
2) Oragan kelamin betina
Hewan betina mempunyai sepasang ovarium, di dekatnya terdapat
awal saluran telur ostium, baru dilanjutkan dengan oviduk (saluran telur).
Sepasang oviduk bermuara ke uterus (rahim), yaitu oragan berbentuk kantong
berdinding otot cukup tebal. Uterus berakhir pada vagna
Telur yang di hasilkan oleh ovarium, di lepaskan ke ostium dan di
buahi oleh sperma di daerah oviduk. Zi got kemudian bergulir ke uterus, pada
organ ini akan berkembang menjadi embrio tumbuh menjadi fetus (bayi).
Embrio berkembang didalam uterus dalam jangka waktu tertentu. Masa inilah
yang di sebut masa kehamilan. Setelah ini anak lahir induk betina memelihara
dan menyusui anaknya sampai dewasa.
4. perkembangbiakan generatif pada hewan hermafrodit
Hewan hermafrodit (berkelamin ganda), terdapat pada kelompk hewan tidak bertulang
belakang, contohnya : cacing pita, cacing tanah, lintah, bekicot, dan echinodermata. Bagi
hewan hermafrodit. Pembuahan terjadi dengan dua individu yang berbeda. Pada cacing tanah,
pembuahan sendiri susah terjadi, karena lubang pelepsan sperma sangan berjauhan dengan
lubang pelepsan sel telur.
Reproduksi tanah didahuluii dengan kopulasi. Dua cacing tanah berlekatan dengan
saling tebalik. Kepala cacing tanah A, ada di sebelah belakang cacing tanah B. mereka saling
berdekatan dengan dibantu oleh lender yang dikeluarakan oleh klitelum. Sementara terjadi
kopulasi, cacing A mengeluarkan dan memasukan spermatozoa ke dalam kantung
penyimpanan spermatozoa (reseptakel seminal) dari cacing B demikian sebaliknya cacing B.
setelah kawin cacing berpisah. Lalu masing masing mengeluarkan lender berbentuk gelang
yang disebut kokon. Kokon ini juga berasal dari klitelum. Kemudian galang lender akan
bergerak kedepan (kearah kepala). Saat gelang lender melawati lubang pelepasan sel telur dan
lubang yang berasal dari kantung penyimpan sperma (reseptakel seminal = spermatozoanya
dari cacing lain), maka sel telur dan spermatozoaberada dalam gelang lender tadi.
Pembuahan terjadi di dalam gelang lender, seterusnya telur yang sudah di buahi tersebut
lepas dari tubuh cacing.
B. Perkembangbiakan vegetative (Aseksual) Hewan
Perkembangbiakan vegetatif umumnya tejadi pada hewan berderajat rendah.
Perkembangbiakan vegetatif pada hewan berderajat rendah ada tiga cara pembelahan sel,
yaitu: pertunasan dan fragmentasi.
1. Perkembangbiakan vegetatif dengan pertunasan
Tunas, merupakan calon individu baru yagn berupa tonjolan dan muncul pada tubuh
individu induknya. Hewan yang berkembangbiak dengan cara ini misalnya hidradan obelia
(ubur ubur)
Pada hydra, tunas berasal dari dinding tubuh induknya yang menonjol makin panjang.
Setelah terbentuk tentakel, tunas akan mengambil makanannya sendiri, barulah tunas itu akan
lepas dari induknyamembentuk individu baru. Sedangkan pada obelia (ubur ubur), tunas itu
akan bertahan pada tubuh induknya, sehingga membentuk koloni.
Perkembangbiakan dengan tunas, terjadi pula pada porifera. Tunas menonjol dari
tubuh poripera, setelah mencapai ukuran tertentu akan lepas dan menempel pada dasar.
Seterusnya tunas akan tumbuh menjdi porifera baru.
2. Perkembangbiakan vegetatif dengan pembelahan sel
cara ini di jumpai pada hewan hewan bersel tunggal (filum protozoa).
Pembelahannya terjadi dengan proses pembagian inti dan sitoplaama sengan bersamaan. Dari
satu individu terbentuk dua individu baru yang sama dengan induknya. Protozoa yang
bercangkang (misalnya euglipha), terjadi dua tahap.
3. Perkembangbiakan vegetatif dengan cara fregmentasi
Cara ini terjadi pada planaria (termasuk filum cacing pipih). Fragmentasi adalah
terbentuknya individu baru dari ptongan tubuh induknya. Apabila seekor planaria dipotong
menjadi tisa, ptongan satu bagian kepalanya, potongan kedua badanya, dan potongan ketiga
adalah bagian ekornya. Perhatikan gambar di samping. Maka ketiga potongan tersebut
masing masing akan tumbuh sehingga menjdi tiga individu lengkap.
Bagian kepala membentuk bagian ekor, bagian ekor akan membentuk kepala, dan bagian
badn akan membentku kepala dan ekor. Begitu juga bila pelanaria bila di belah simetris
menjadi dua bagian, masing masing belahan akan membentuk individu baru.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangbiakan dapat dilakukan secara kawin (seksual) maupan aseksual yaitu:
1. Perkembang biakan secar generatif (seksual) pada hewan tingkat tinggi ada 5 ialah
a. Perkembangbiakan pada ikan
b. Perkembangbiakan pada katak
c. Perkembangbiakan pada reptilian
d. Perkembangbiakan pada burung
e. Perkembangbiakan pada mamalia
2. Perkembangbiakan vegetatif pada hewa tingkat rendah ada 3 macam ialah
a. Perkembangbiakan vegetatif denngan pertunasan
b. Perkembangbiakan vegetatif denngan pembelahan sel
c. Perkembangbiakan vegetatif denngan cara fregmentasi
B. PENUTUP
Hanya ini saja yang dapat saya tulis untuk menyelesaika tugas yang di berikan
kepada saya, dan juga tak lupa saya mengatakan syukur kepada Allah karena rahmatnya
saya dapat menulis makalah ini, serta saya mengharapka keritik kepada pemeriksa
makalah yang saya kerajakan , kareana dengan keritik tersebut saya dapat mengetahui
dimana kesalahpahaman saya.
DAFTAR PUSTAKA
Barret, james M, at all. 19985. Biology. Prentice hall, Englewood Cliffs, News Jersey:
Prentice Hall Inc.
Sabariah, Ike, Dra. 2002. Biologi. Jakarta Selatan: GanecaExact.