PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Gas alam sering juga disebut sebagai gas Bumi atau gas rawa, adalah
bahan
bakar
fosil berbentuk
gas
yang
terutama
(CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas Bumi dan juga
tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui
pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil,
maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat
pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.
Gas alam dewasa ini telah menjadi sumber energi alternatif yang
banyak digunakan oleh masyarakat dunia untuk berbagai keperluan, baik untuk
perumahan, komersial maupun industri. Dari tahun ke tahun penggunaan gas alam
selalu meningkat. Hal ini karena banyaknya keuntungan yang didapat dari
penggunaan gas alam dibanding dengan sumber energi lain. Energi yang
dihasilkan gas alam lebih efisien. Tidak seperti halnya dengan minyak bumi dan
batu bara, penggunaannya jauh lebih bersih dan sangat ramah lingkungan
sehingga tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan.
Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH 4), yang
merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga
mengandung
molekul
hidrokarbon
yang
lebih
propana (C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur
(belerang). Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium.
Distribusi dan transportasi gas telah sangat umum dilakukan di banyak
negara di
Indonesia sendiri, pemanfaatan gas, yaitu gas alam, dimulai pada tahun 1960-an
dimana produksi gas alam dari ladang gas alam PT. Stanvac Indonesia di
Pendopo, Sumatera Selatan dikirim melalui saluran pipa ke pabrik pupuk Pusri
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.3.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan