I. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: An. A
Umur
: 2 tahun
Berat badan
: 11 kg
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Tanggal masuk
: 24 Mei 2008
Tanggal pemeriksaan
: 24 Mei 2008
No. CM
: 849908
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Mencret
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit penderita mencret sebanyak 7 kali
kurang lebih - 1 gelas belimbing tiap kali mencret dengan cairan lebih
banyak daripada ampas, warna kuning, tak terdapat lendir, tak terdapat
darah. Mual, muntah sebanyak 4 kali berisi makanan @ gelas belimbing,
tak terdapat darah. Kadang-kadang perut terasa mulas. Nafsu makan
menurun. Sejak 2 hari SMRS, penderita tidak mau makan. Minum hanya
sedikit. Batuk (-), pilek (-). BAK tak ada keluhan.
Satu hari sebelum masuk rumah sakit, penderita mencret 5 kali
kurang lebih 1 gelas belimbing dengan cairan lebih banyak daripada ampas,
warna kuning, tak terdapat lendir, tak terdapat darah, BAK 8 jam sebelum
masuk rumah sakit, mual, muntah 3 kali isi makanan @ gelas belimbing,
panas (+), batuk (-), pilek (-), dan penderita merasa kehausan. Saat masuk
RSDM penderita mencret sebanyak 1 kali 1 gelas belimbing dengan cairan
lebih banyak daripada ampas, warna kuning, tidak terdapat lendir maupun
darah.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
-Riwayat sakit serupa (-)
-Riwayat alergi obat dan makanan (-)
-Riwayat mondok (-)
-Riwayat makan yang tidak biasa dimakan (-)
D. Riwayat Makan Minum Anak
a. ASI diberikan sejak lahir dan berhenti saat usia 4 bulan, frekuensi
pemberian tiap kali anak menangis, lamanya menyusui 10-15 menit
b.
: apatis
B. Tanda vital
- Tekanan darah
: 90/60
- Laju Jantung
: 124x/menit
- Laju Nadi
: 124x/menit
- Laju Pernafasan:
30 x/ menit.
- Suhu
: 37,9 0C
C. Kulit
Kulit sawo matang, kering, turgor menurun
D. Mata
mata cekung (+/+), air mata (-/-)
E. Mulut
Mukosa basah (-)
F. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
G. Ekstremitas
Akral dingin
Oedem
VI. PENATALAKSANAAN
1. Rawat inap
2. Terapi rehidrasi :
-
3. Oralit 5 ml/kgBB/jam
4. medikamentosa bila rehidrasi telah tercapai:
-
RSUD DR.MOEWARDI
SURAKARTA
Surakarta, 24 Mei 2008
VII. PLANNING
Monitoring
-
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam
: baik
Ad sanam
: baik
Ad fungsionam
: baik
DIARE AKUT
1. Pengertian Umum
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair
atau setengah cair (setengah padat), encer lebih dari 3 kali per hari. Dapat
/tanpa disertai lendir dan darah.1 Ada juga yang memberi batasan diare akut
pada anak yaitu buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan
konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu (IDAI, 2004).
Diare akut diare yang onset gejalanya tiba-tiba dan berlangsung kurang
dari 14 hari
2. Etiologi
Diare dapat disebabkan infeksi maupun non infeksi.
Etiologi diare akut dapat dihubungkan dengan bakteri, viral atau
parasit yang telah dikenal sebagai penyebab enteritis.
Juga ada penyebab diare noninfeksi sbb:
a. Defek Anatomik
b. Malabsorpsi
Defisiensi
disakaridase,
malabsorsi
glucose-galactose,
insuffisiensi
cholestasis,
Penyakit
Hartnup,
abetalipoproteinemia,
Penyakit Celiac.
c. Keracunan
d. Neoplasma
e. Lain-Lain
Infeksi Nongastrointestinal, Alergi susu, Penyakit Crohn (regional
enteritis), Familial Dysautonomia, Penyakit defisiensi Immune, ProteinLosing Enteropati, Kolitis Ulseratif , Enteropatika Acrodermatitis,
Penyalahgunaan Laxative, Gangguan Motilitas, Pellagra (kekurangan
vitamin B kompleks).
3. Patogenesis
Diare akut infeksi diklasifikasikan secara klinis dan patofisiologis
menjadi diare non inflamasi dan diare inflamasi.
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah :
a. Gangguan osmotik
b. Gangguan sekresi
c. Gangguan motilitas usus
4. Manifestasi Klinis
Awalnya anak menjadi cengeng, gelisah, nafsu makan berkurang atau
tidak ada, kemudian timbul diare. Gejala muntah dapat terjadi sebelum dan
atau sesudah diare. Bila telah banyak kehilangan air dan elektrolit terjadilah
dehidrasi. Berat badan turun. Tonus dan turgor kulit berkurang. Selaput lendir
bibir dan mulut kering.3
Penilaian dehidrasi menurut MTBS
Terdapat 2 atau lebih dari
tanda-tanda berikut ini :
Letargis atau tidak sadar
Mata cekung
Dehidrasi Berat
kulit
perut
kembalinya lambat
Mata cekung
Haus, minum dengan lahap
Cubitan
kulit
perut
kembalinya lambat
Tidak cukup tanda-tanda untuk
Tanpa dehidrasi
a. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan tinja dan laboratorium
5. Pengobatan
a. Atasi dehidrasi sesuai derajat dehidrasi
b. Pemakaian antibiotik
Bila ada indikasi, sesuai hasil uji sensitivitas.
c. Diet makanan
d. Jangan menggunakan spasmolitika
e. Koreksi elektrolit
f. Probiotik
g. Zinc
6. PROGNOSIS
Baik
DAFTAR PUSTAKA
1. Umar Z., Khalid H.S., dan Josia G. (2004). Diare Akut Disebabkan Bakteri.
http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-umar5.pdf
2. IDAI, 2004. Standar Pelayanan Medis. Badan Penerbit IDAI. Jakarta. Hal :
49-52
3. Rusepno H dan Husein A. (1988). Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Infomedika.
Jakarta.
4. Cahyadi E. (2006). Gastroenteritis.
http://fkuii.org/tiki-read_article.php?articleId=17&comzone=show