Diawasi
Bank Indonesia
(BI)
(OJK)
Lembaga Keuangan
Bank
Non Bank
Koperasi
Sentral
Umum
BPR
Pegadaian
Asuransi
Dana
Swasta
Nasion
Konvension
Asi
Syariah
Negaraa
Syaria
Konvensio
Leasing
(sewa guna)
Bank
Bank
Bank
Bank
Bank milik Swasta adalah bank dimana sebagian besar sahamnya dimiliki oleh
swasta atau pihak luar negeri serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta
atau biasanya merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, pembagian
keuntungannya juga untuk swasta/pihak luar negeri.
Bank Swasta Nasional adalah bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki
oleh swasta nasional non asing serta akte pendirian juga didirikan oleh swasta,
pembagian keuntungan untuk swasta. Bank swasta Nasional dibedakan
menjadi 2, yaitu :
1. Bank Swasta Nasional Devisa adalah bank yang sebagian besar
modalnya dimiliki oleh pihak swasta non asing dan dapat melakukan transaksi
dengan luar negeri atau berkaitan dengan valas. Berikut daftar bank umum
swasta nasional devisa di Indonesia.
2. Bank Royal
3. Bank Jasa
4. Bank
5. Bank
Niaga
Bukopin
2. Bank Danamon
3. Bank Permata
4. Bank CIMB
5. Bank
Bank Swasta Nasional Syariah adalah bank yang sebagian besar sahamnya
dimiliki oleh swasta nasional non asing serta akte pendirian juga didirikan oleh
swasta, pembagian keuntungan untuk swasta yang beroperasi sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya
mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata
cara bermuamalah secara Islam.
Bank Swasta Asing adalah cabang dari bank yang ada di luar negeri, atau akte
pendiriannya dan seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing (luar negeri). Berikut contoh
bank swasta asing.
SEJARAH UANG
Masyarakat yang masih primitif, kehidupannya masih sangat sederhana.
Hal ini pernah dialami oleh nenek moyang kita. Mereka dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan cara mengambil dan memanfaatkan barang
yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Perkembangan peradaban manusia
juga menggeser tujuan kegiatan produksi masyarakat. Semula, masyarakat
memproduksi barang hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, lalu
berkembang menjadi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya
tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan orang lain (untuk dijual).
Selanjutnya, terjadilah perdagangan dengan cara tukar-menukar antara
barang dengan barang lain yang dinamakan barter (pertukaran innatura).
Pertukaran barang dengan barang dapat terjadi jika syarat-syarat
dapat dipenuhi. Syarat-syarat itu sebagai berikut.
a. Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki barang
yang akan ditukarkan.
b. Orang-orang yang akan melakukan pada waktu yang sama.
c. Barang-barang yang akan dipertukarkan hams mempunyai nilai yang
sama.
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia maka pertukaran
dengan cara barter menjadi semakin sulit dilakukan. Bahkan, karena
kebutuhan setiap orang semakin banyak dan beragam, maka untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya tidak mungkin lagi ditempuh dengan cara
barter.
Karena menghadapi kesulitan dalam melakukan pertukaran barter, manusia
terdorong untuk mencari cara pertukaran yang lebih mudah. Manusia mulai
menggunakan uang barang dalam melakukan pertukaran. Contoh uang
barang yaitu garam, senjata, dan kulit hewan.
Indonesia (Rupiah)
Spanyol (Peseta)
1. \ Dollar)
Belanda (Gulden)
Thailand (Bath)
Filipina (Peso)
Vietnam (Dong)
Myanmar (Kyat)
Singapura (Dollar/S$)
Malaysia (Ringgit)
Laos (Kip)
Kamboja (Riel)
(Krona)
Korea (Won)
Oman (Rial)
Ghana (Cedi/GHS)
Albania (Lek)
Lebanon (Pound)
Islandia
Yunani (Dracham)