The results showed that students lack knowledge and say not ready (73.3%), while students
who have sufficient knowledge and ready (26.7%) so as to know the relationship of knowledge that
can affect the readiness of students in ngenghadapi menarche.
This research is expected that students lack knowledge about menarche can take the initiative to
find out about menarche and of the management education can provide knowledge about the lack of
menarche, so as to increase the readiness of students who have not been menstruating when they are
getting knowledge about menarche in menyeluuruh.
Keywords
Latar Belakang
Salah satu modal dasar pembangunan
suatu bangsa adalah tersedianya sumber daya
manusia yang cukup, baik kuantitas maupun
kualitas. Remaja merupakan kelompok yang
paling potensial dalam pembangunan suatu
negara. Hal ini karena posisinya sebagai
tunas, penerus dan penentu masa depan
bangsa di kemudian hari, oleh karena itu
keberadaan kelompok remaja tidak bisa
diabaikan (Atikah, 2009).
Secara psikologis masa remaja adalah
masa dimana individu berinteraksi menjadi
masyarakat dewasa. Mereka tidak lagi
menjadi anak-anak tetapi sudah berkembang
dan tumbuh pada tingkatan dewasa. Pada
masa ini terjadi perubahan-perubahan penting
baik fisik maupun perilaku. Perubahan yang
tampak jelas adalah perubahan fisik dimana
tubuh berkembang pesat sehingga mencapai
bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula
dengan berkembangnya kapasitas reproduksi.
Semua perubahan dan perkembangan yang
terjadi memerlukan penyikapan yang benar
sehingga remaja tersebut siap menerima
perubahan-perubahan
dan
dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi (Hendriyati, 2006).
Di Amerika usia pubertas remaja putri
antara 12 tahun dan 12,5 tahun, di inggris usia
rata-rata menarche adalah 13 tahun,
sedangkan usia menarche di indonesia
bervariasi antara 10 tahun 16 tahun. Usia
menarche di daerah perkotaan lebih cepat
dari pada remaja putri yang tinggal di desa
dan juga lebih lambat wanita yang bekerja
berat (Wiknjosastro, 2005).
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional
Tabel 1 Definisi Operasional
No
Variabel
1 Pengetahuan
Kesiapan
Definisi
Pemahaman yang dimiliki siswi tentang
menarche melalui berbagai media,
sehingga bisa diukur seberapa besar
tingkat pemahaman siswi atau responden
terhadap pengetahuan yang dimiliki.
Reaksi yang ditunjukan oleh remaja putri
dalam menghadapi menarche.
Alat Ukur
Kuesioner
dengan 9
butir soal
Kuesioner
dengan 9
butir soal
Hasil Ukur
Kuesioner dibedakan
menjadi 2 kategori :
Baik :
56-100%
Kurang Baik : 55%
Kuesioner dibedakan
menjadi 2 kategori :
Siap :
56-100%
Tidak siap :
55%
Skala
Ordinal
Nominal
Frequency
15
16
31
Persentase (%)
48,4
51,6
100,0
Frequency
14
16
1
31
Persentase (%)
45,2
51,6
3,2
100,0
Analisa Univariat
1. Pengetahuan
Distribusi frekuensi berdasarkan
pengetahuan responden disajikan pada
tabel 4 berikut ini :
Tabel 4. Distribusi
frekuensi
berdasarkan Pengetahuan di
SD Negeri 1 Gedanganak
Pengetahuan
Kurang
Baik
Total
Persentase
(%)
48,4
51,6
100,0
Frequency
15
16
31
Frequency
17
14
31
Persentase
(%)
54,8
45,2
100,0
Tabulasi
silang
Hubungan
Tingkat Pengetahuan Menarche
Dengan Kesiapan Siswi Kelas V
dan VI Di SD Negeri 1
Gadanganak.
Sikap
Tidak
Pengetahuan
Siap
siap
F
%
F
%
Kurang
4 26,7 11 73,3
baik
10 62,5
6 37,5
Total
14 45,2 17 54,8
Total
F
15
16
31
%
100,0
100,0
100,0
mengalami
menstruesi
bisa
mempersiapkan
diri
dalam
menghadapi menarche.
Hasil tersebut sesuai dengan
pendapat
Notoatmojodjo
(2003),
dimana semakin banyak informasi
yang didapat seseorang maka akan
semakin baik pengetahuan seseorang
terutama
pengetahuan
mengenai
menarche. Lebih lanjut menurut
Notoatmodjo (2007), pengetahuan
merupakan terbentuknya tindakan
seseorang. Pengetahuan diperlukan
sebagai dorongan psikis dalam
menumbuhkan diri maupun dorongan
sikap dan perilaku setiap hari,
sehingga dapat dikatakan bahwa
pengetahuan merupakan stimulus
terhadap tindakan seseorang.
b. Kesiapan
Data yang didapatkan dari olah
data diatas menunjukan bahwa
mayoritas siswi di SD Negeri 1
Gedanganak belum memiliki kesiapa
yang cukup terhadap datangnya
menarche ( menstruasi pertama),
terdapat sekitar 73,3% siswi yang
mengatakan belum siap. Kurangnya
kesiapan yang di alami siswi di SD
Negeri 1 Gedanganak dikarenakan
kurangnya akan pengeta huan yang
didapatkan oleh para siswi dan
kurangnya peran guru, orang tua dan
sifat malu dari siswi sendiri saat
ditanya sudah menstruasi apa belum.
Selain itu kurangnya kesiapan siswi di
SD Negeri 1 Gedanganak dikarenakan
siswi tersebut juga kurang aktif dalam
mencari informasi tentang menarche,
siswi tersebut akan tahu jika ada atau
diberikannya materi tentang menarche
di sekolahan.
Kesiapan berasal dari kata siap
yang berarti sudah sedia; sudah
disediakan (tinggal memakai atau
menggunakan saja). Bersiap artinya
bersedia
berjaga-jaga
untuk
menghadapi sesuatu;
Kesiapan sebagai suatu pola
perilaku tendensi atau kesiapan
antisipatif,
dan
merupakan
predisposisi untuk menyesuaikan diri
2. Bagi Sekolah
Diharapkan dari hasil penelitian ini
dapat meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan mengenai menarche, dengan
informasi
ini
para
guru
dapat
berkerjasama dengan guru bimbingan
konseling
untuk
membantu
permasalahan-permasalahan
tersebut,
sehingga diharapkan siswi-siswi dapat
mempersiapkan diri lebih matang dalam
menghadapi menarche.
3. Bagi peneliti
Diharapkan
untuk
peneliti
selanjutnya
dapat
mengembangkan
penelitian tentang menarche dan bisa
mengahsilkan penelitian yang lebih baik
lagi, dan dijadikan reverensi penelitian
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian Suatu
Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI.
Jakarta : Rineka Cipta.
Atikah. 2009. Buku panduan kesehatan
remaja. Jakrta : Rineka Cipta.
Azwar, saifuddin. 2003. Perkembangan Dan
Perubahan Fisik Pada Remaja. Jakarta :
Rineka Cipta.
Coad, Jane & Dunstall, Melvyn., 2006.
Anatomi & Fisiologi untuk Bidan. EGC :
Jakarta.
Crescen., 2008. Citra Remaja Perempuan
Metropolis Dalam Halaman Muka
Majalah Gogirl. Jakarta : Salemba
medika.
Departemen Komunikasi dan Informatika.
2009. Pergaulan Bebas Remaja. Jakarta
pusat : Salemba medika.
Fitria,A. 2007. Panduan Lengkap Kesehatan
Wanita. Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta.
Hendriyati. 2006. Kesehatan Reproduksi
Remaja Putri. Jakarta pusat : Salemba
medika.
ARTIKEL PENELITIAN
OLEH
FAJAR DWI NASTITI
0101240
10