Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1.

Latar Belakang Masalah


Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran

fisik menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik
tertentu. Hampir seluruh peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor di
dalamnya. Pada saat ini, dengan kemajuan teknologi sensor tersebut telah dibuat
dan diproduksi dengan ukuran sangat kecil. Ukuran yang sangat kecil ini berguna
untuk memudahkan pemakaian dan menghemat energi.
Pada sebuah industri atau pabrik, peranan dari sebuah sensor sangat
penting. Agar suatu proses dapat berjalan dengan sempurna maka harus didukung
dengan instrumen atau peralatan yang baik. Salah satu bagian dari instrumen
tersebut adalah Conductivity Sensor. Sensor ini bekerja sebagai alat ukur daya
hantar listrik (konduktivitas) suatu fluida. Dalam peranannya, sensor berguna
untuk membantu mengontrol jalannya proses produksi pada suatu pabrik. Karena
instrumen ini merupakan alat yang berperan penting dalam kelancaran proses,
oleh karenanya ia harus dapat mengukur, mengontrol, mendeteksi dan
menganalisa suatu input dengan baik dan benar.
Selain memiliki keunggulan-keunggulan, sebuah sensor juga terkadang
memiliki berbagai kelemahan. Keunggulan dan kelemahan ini biasanya lebih
dinilai dari faktor-faktor yang mempengaruhi sensor tersebut pada saat sensor
bekerja.

Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang mempengaruh Conductivity Sensor saat beroperasi,


diantaranya;
a. Suhu
Konduktivitas kalor dari kebanyakan cairan berkurang dengan
kenaikan temperatur, kecuali untuk air ataupun larutan encer. Di bawah
atau dekat titik didih normal, penurunan itu hampir linear.
b. Pengkaratan/ korosi elektroda-elektroda pengukuran.
Interaksi antara elektroda dengan fluida yang mengandung
senyawa-senyawa

kimia

secara

terus-menerus

akan

menyebakan

terjadinya korosi pada permukaan elektroda, hal ini dapat mengurangi


akurasi ataupun ketelitian alat itu sendiri.
c. Tekanan
Pada tekanan sampai 40 atm, pengaruh dari tekanan pada
konduktivitas kalor cairan diabaikan.
d. Umur peralatan
Umur peralatan juga harus diperhatikan, karena semakin tua suatu
peralatan maka efisiensi terhadap pengukuran semakin berkurang. Begitu
juga dengan sensor ini. Faktor lain seperti getaran juga dapat
menyebabkan longgarnya elemen-elemen sensor yang dapat mengurangi
kinerja sensor itu sendiri.

Melihat betapa pentingnya pengukuran konduktivitas listrik pada


fluida dengan menggunakan sensor konduktivitas, maka perlu diambil langkahlangkah agar hasil pengukuran yang terbaca di lapangan tersebut sesuai dengan

Universitas Sumatera Utara

keadaan yang sebenarnya, karena apabila instrument mengalami gangguan maka


informasi yang diberinya tidak akan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Hal ini
akan menggangu proses pengontrolan, bahkan dapat mengakibatkan sistem
operasi pabrik terhambat.

I.2. Tujuan Karya Akhir


Adapun yang menjadi tujuan karya akhir ini adalah :
1. Memenuhi syarat untuk menyelesaikan masa studi sebagai mahasiswa
program Diploma IV Teknologi Instrumentasi Pabrik.
2. Mengetahui dan memahami cara kerja Conductivity Sensor dan
penggunaannya sebagai alat ukur daya hantar listrik (konduktivitas)
suatu fluida.

I.3. Batasan Masalah


Mengingat masalah yang akan diangkat sebagai karya akhir ini
mempunyai ruang lingkup yang relatif luas, maka penulis hanya membahas
tentang prinsip kerja dari Conductivity Sensor secara umum serta peranannya
dalam suatu proses tanpa membahas rangkaian elektronika dan perhitunganperhitungan kimia secara mendetail.

I.4. Metode Pembahasan


Metode pembahasan yang dipergunakan dalam penulisan karya akhir ini
antara lain sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

1. Dengan mempelajari teori yang diperoleh dari pembimbing serta


pengamatan langsung di lapangan.
2. Melakukan diskusi dengan dosen pembimbing.
3. Dengan mencari buku-buku referensi dari beberapa pustaka yang dapat
menunjang penyusunan karya akhir.

I.5. Sistematika Pembahasan


Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan karya akhir ini, maka
penulis membuat suatu sistematika penulisan. Sistematika ini merupakan urutan
bab demi bab termasuk isi dari sub bab - sub babnya.

Adapun sistematika pembahasan tersebut adalah :


BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, tujuan
pembahasan, batasan masalah, metode pembahasan, dan sistematika
pembahasan.

BAB II : LANDASAN TEORI


Bab ini menjelaskan tentang teori-teori konduktivitas, dan teori yang
menyangkut alat-alat pendukung proses yang berkaitan dengan
Conductivity Sensor tersebut.
BAB III : PROSES PEMBUATAN PULP
Bab ini menjelaskan tentang proses pengolahan pulp dari kayu sampai
menjadi kertas.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV : PRINSIP KERJA CONDUCTIVITY SENSOR.


Bab ini menjelaskan tentang prinsip kerja dari conductivity sensor
beserta keterpasangannya pada proses.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang dapat diambil
penulis dari pengamatan di lapangan dan pada waktu penulisan karya
akhir.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai