materi
ini
menerapkan
pendekatan
disiplin
yang
2.
3.
Sanusi
memberikan
batasan
tentang
Ilmu
Sosial
memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau
masyarakat yang ia bentuk.
Nursid Sumaatmadja, menyatakan bahwa Ilmu Sosial adalah cabang ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan
maupun tingkah laku kelompok. Oleh karena itu Ilmu Sosial adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota
masyarakat.
2. Studi Sosial (Social Studies).
Berbeda dengan Ilmu Sosial, Studi Sosial bukan merupakan suatu bidang
keilmuan atau disiplin akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang
pengkajian tentang gejala dan masalah social. Dalam kerangka kerja pengkajian
Studi Sosial menggunakan bidang-bidang keilmuan yang termasuk bidang-bidang
Ilmu Sosial.
Tentang Studi Sosial ini, Achmad Sanusi (1971:18) memberi penjelasan
sebagai berikut : Studi Sosial tidak selalu bertaraf akademis-universitas, bahkan
merupakan bahan-bahan pelajaran bagi siswa sejak pendidikan dasar, dan dapat
berfungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi lanjutan kepada disiplin-disiplin
Ilmu Sosial. Studi Sosial bersifat interdisipliner, dengan menetapkan pilihan judul
atau masalah-masalah tertentu berdasarkan sesuatu rangka referensi, dan
meninjaunya dari beberapa sudut sambil mencari logika dari hubungan-hubungan
yang ada satu dengan lainnya. Sesuatu acara ditinjau dari beberapa sudut
sekomprehensif mungkin.Kerangka kerja Studi Sosial tidak menekankan pada
bidang teoretis, namun lebih kepada bidang-bidang praktis dalam mempelajari
gejala dan masalah-masalah sosial yang terdapat di lingkungan masyarakat. Studi
Sosial tidak terlalu akademis-teoretis, namun merupakan satu pengetahuan praktis
dan dapat diajarkan pada tingkat persekolahan, yaitu mulai dari tingkat Sekolah
Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi.
Pendekatan yang digunakan Studi Sosial sangat berbeda dengan
pendekatan yang biasa digunakan dalam Ilmu Sosial. Pendekatan Studi Sosial
bersifat interdisipliner atau bersifat multidisipliner dengan menggunakan berbagai
bidang keilmuan. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam Ilmu Sosial
5
2.
3.
satu mata pelajaran yang diberikan sejak SD dan MI sampai SMP dan MTs. Untuk
jenjang SD dan MI Pengetahuan Sosial memuat materi Pengetahuan Sosial dan
Kewarganegaraan.
Pada haikatnya, pengetahuan Sosial sebagai suatu mata pelajaran yang
menjadi wahana dan alat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, antara lain:
1. Siapa diri saya?
2. Pada masyarakat apa saya berada?
3. Persyaratan-persyaratan apa yang diperlukan diri saya untuk menjadi
anggota suatu kelompok masyarakat dan bangsa?
4. Apa artinya menjadi anggota masyarakat bangsa dan dunia?
5. Bagaimanakah kehidupan manusia dan masyarakat berubah dari waktu ke
waktu?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dijawab oleh setiap siswa, dan
jawabannya telah dirancang dalam Pengetahuan sosial secara sistematis dan
komprehensip.
Dengan
demikian,
Pengetahuan
Sosial
diperlukan
bagi
cepatnya komunikasi antara orang yang satu dengan lainnya, antara negara satu
dengan negara lainnya. Dengan demikian maka arus informasi akan semakin cepat
pula mengalirnya. Oleh karena itu diyakini bahwa orang yang menguasai
informasi itulah yang akan menguasai dunia.
Berdasarkan pada falsafah negara tersebut, maka telah dirumuskan tujuan
pendidikan nasional, yaitu: membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila
dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan rokhaninya, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kreativitas dan tanggung
jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat
mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur,
mencintai bangsanya, dan mencintai sesama manusia sesuai ketentuan yang
termaksud dalam UUD 1945.
Berkaitan dengan tujuan pendidikan di atas, kemudian apa tujuan dari
pendidikan IPS yang akan dicapai? Tentu saja tujuan harus dikaitkan dengan
kebutuhan dan disesuaikan dengan tantangan-tantangan kehidupan yang akan
dihadapi anak. Berkaitaan dengan hal tersebut, kurikulum 2004 untuk tingkat SD
menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam kurikulum 2004),
bertujuan untuk:
1.
2.
3.
4.
laku para siswa, yaitu : (1) pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup belajar,
(3) nilai-nilai sosial dan sikap, (4) keterampilan (Oemar hamalik. 1992 : 40-41).
Untuk lebih jelasnya akan dibahas satu persatu.
Sikap belajar
IPS juga bertujuan untuk mengembangkan sikap belajar yang baik. Artinya
dengan belajar IPS anak memiliki kemampuan menyelidiki (inkuiri) untuk
menemukan ide-ide, konsep-konsep baru sehingga mereka mampu melakukan
perspektif untuk masa yang akan datang.
Nilai-nilai sosial dan sikap
Anak membutuhkan nilai-nilai untuk menafsirkan fenomena dunia
sekitarnya, sehingga mereka mampu melakukan perspektif. Nilai-nilai sosial
merupakan unsur penting di dalam pengajaran IPS. Berdasar nilai-nilai sosial
yang berkembang dalam masyarakat, maka akan berkembang pula sikap-sikap
sosial anak. Faktor keluarga, masyarakat, dan pribadi/tingkah laku guru sendiri
besar pengaruhnya terhadap perkembangan nilai-nilai dan sikap anak. Nilai-nilai
tersebut, meliputi nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoretis, nilai filsafat, dan nilai
ketuhanan. Dengan pengembangan nilai-nilai tersebut diharapkan sumber daya
manusia Indonesia diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan, kepedulian,
kesadaran, dan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap masyarakat, bangsa,
dan negaranya, bagi pengembangan kini dan mendatang. Selanjutnya mari kita
jelaskan satu per satu tentang nilai-nilai tersebut seperti dikemukakan oleh Nursid
Sumaatmadja (1997), yaitu sebagai berikut:
a.
Nilai Edukatif
Nilai Praktis
Pembelajaran dan pendidikan apa pun, nilainya tidak berarti apabila tidak
dapat diterapkan secara praktis dalam kehidupan sosial sehari-hari. Dengan kata
lain, pembelajaran dan pendidikan dianggap tidak memiliki makna yang baik, jika
tidak memiliki nilai praktis. Oleh karena itu, pokok bahasan IPS itu jangan hanya
tentang pengetahuan yang konseptual-teoretis belaka, melainkan digali dari
kehidupan sehari-hari, misalnya mulai dari lingkungan terkecil keluarga, di pasar,
di jalan, di tempat-tempat bermain dan seterusnya. Dalam hal ini nilai praktis itu
disesuaikan dengan tingkat usia
Nilai Teoretis
Nilai Filsafat
Nilai Ketuhanan
Pendidikan IPS dengan ruang lingkup dan aspek kehidupan sosial yang
demikian luas cakupannya, menjadi landasan kuat bagi penanaman dan
pengembangan nilai ketuhanan yang menjadi kunci kebahagiaan kita baik lahir
maupun batin. Nilai ketuhanan ini menjadi landasan moralitas Sumber Daya
Manusia (SDM) hari ini dan terutama masa yang akan datang. Hal ini wajib
menjadi perhatian Anda dan semua selaku guru IPS bahwa materi dan proses
pembelajaran apa pun pada pendidikan IPS, wajib berlandaskan pada nilai-nilai
ketuhanan.
11
Alasan
Karena Salah satu fungsi pengajaran IPS adalah mentransmisikan pengetahuan
dan pemahaman tentang masyarakat berupa fakta-fakta dan ide-ide kepada
anak.IPS Merupakan Pelajaran yang ada di SD ,sebagai calon guru sangat perlu
mempelajari Ips Karena IPS sangat penting didalamnya memuat materi yang
mempersiapkan serta mendidik siswa untuk hidup dan memahami dunianya
karena
kemampuan
bersosialisasi
sangat
diperlukan.Pengetahuan
untuk
berinteraksi perlu dibekalkan kepada siswa agar nantinya bisa berbaur kepada
masyarakat. Sejak dilahirkan manusia membutuhkan manusia lainya untuk dapat
bertahan.manusia memiliki keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain
dan keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya. tidak hanya itu IPS
merupakan mata pelajaran yang menyangkut kehidupan sosial yang mempelajari
masa lampau dan yang akan datang,untuk menambah pengetahuan , Pengetahuan
adalah hal yang mendasar dalam mempelajari IPS dalam menemukan konsep baru
dan mengembangkan keterampilannya, sehingga diharapkan Mengetahui istilahistilah yang terdapat pada Ilmu ini dan menggunakannya sesuai pada masingmasing konteksnya, Menunjukkan
melalui pemaparan dan penjelasan yang didukung oleh fakta-fakta yang relevan di
sertai dengan contoh-contohnya, Menunjukkan berbagai macam cara untuk
mengetahui hal-hal yang belum diketahui. Dengan adanya IPS siswa juga
mempunyai rasa toleransi dan kesadaran untuk hidup berbagi dan saling
menghormati serta peduli terhadap nilai-nilai dalam sejarah dan kebudayaan yang
ada serta dapat menjadi bekal untuk dapat membentuk tingkah laku yang baik
dalam kehidupan bermasyarakat kelak dan untuk mendidik dan memberi bekal
kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan
bakat ,minat,kemampuan dan lingkunganya.
12
sehat,
dalam
passage/peredaran
waktu
tertentu.
Kartono
juga
15
tenaga untuk berlatih, menjelajah, dan bereksplorasi. Pada masa ini, secara tidak
sadar anak berpikir tentang dirinya sendiri dan anak sering mengasingkan diri dan
mulai menemukan diri sendiri.
Menurut Bassett, Jacka, dan Logan (dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana,
2001: 11) secara umum karakteristik anak usia sekolah dasar adalah sebagai
berikut:
1)
Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan
dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri;
2)
Mereka senang bermain dan lebih suka bergembira/riang;
3)
Mereka suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal,
mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru;
4)
Mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi
sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak
kegagalan-kegagalan;
5)
Mereka belajar secara efektif ketika mereka merasa puas dengan situasi
yang terjadi;
6)
Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif, dan
mengajar anak-anak lainnya.
Menurut Jean Piaget (dalam Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih, 2009: 1.15)
mengemukakan bahwa :
1) Tahap operasional konkret (7,0 11,0)
Pada tahap ini, anak sudah mampu untuk berpikir secara logis. Mereka mampu
berpikir secara sistematis untuk mencapai suatu pemecahan masalah. Pada tahap
ini permasalahan yang muncul pada anak adalah permasalahan yang konkret.
Anak akan menemui kesulitan apabila diberi tugas untuk mengungkapkan sesuatu
yang tersembunyi.
Berdasarkan pendapat ahli yang telah disebutkan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa karakteristik siswa kelas IV sekolah dasar adalah berada pada
masa perkembangan dan pertumbuhan. Banyak aspek yang berkembang pada diri
anak seperti aspek fisik, sosial, emosional, dan moral sehingga anak akan
menemukan jati diri mereka dan juga harus ditunjang oleh lingkungan dan proses
pembelajaran menuju kedewasaan. Siswa kelas IV sekolah dasar digolongkan ke
dalam stadium operasional konkret, anak mampu melakukan aktivitas logis,
mampu menyelesaikan masalah dengan baik tetapi masih sulit mengungkapkan
sesuatu yang masih tersembunyi. Pada masa usia ini, anak suka menyelidik
16
berbagai hal serta anak juga memiliki rasa ingin selalu mencoba dan
bereksperimen. Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar serta mulai menjelajah
dan mengeksplorasi berbagai hal. Anak sudah mulai terdorong untuk berprestasi
di sekolahnya, tetapi anak juga masih senang untuk bermain dan bergembira.
Berdasarkan hal ini, guru sepatutnya lebih memahami dunia anak.
Karakteristik siswa kelas IV
Menurut Angela Anning dalam Suharjo (2006: 36) mengemukakan bahwa
perkembangan dan belarar anak itu sebagai berikut 1. Kemampuan berfikir
anak itu berkembang secara sekuensial dari kongkrit menuju abstrak. 2.
Anak harus siap menuju ke tahap perkembangan berikutnya dan tidak
boleh dipaksakan untuk bergerak menuju tahap perkembangan kognitif
yang lebih tinggi. 3. Anak belajar melalui pengalaman-pengalaman
langsung, khususnya melalui aktivitas bermain. 4. Anak memerlukan
pengembangan kemampuan penggunaan bahasa yang dapat digunakan
secara efektif di sekolah. 5. Perkembangan sosial anak bergerak dari
egosentris menuju kepada kemampuan untuk berempati dengan yang lain.
6. Setiap anak sebagai seorang individu, masing-masing memiliki cara
belajar yang unik.
Tim Dosen FIP IKIP dalam Suharjo (2006: 37) mengemukakan bahwa
anak SD memiliki karakteristik pertumbuhan sebagai berikut: 1.
Pertumbuhan fisik dan motorik maju pesat. 2. Kehidupan sosialnya
diperkaya selain kemampuan dalam hal kerjasama juga dalam hal bersaing
dan kehidupan kelompok sebaya. 3. Semakin menyadari diri selain
mempunyai keinginan, perasaan tertentu juga semakin bertumbuhnya
minat tertentu. 4. Kemampuan berfikirnya masih dala tingkatan
pesepsional. 5. Dalam bergaul, bekerjasama dan kegiatan bersama tidak
membedakan jenis yang menjadi dasar adalah perhatian dan pengalaman
yang sama. 6. Mempunyai kesanggupan untuk memahami hubungan sebab
akibat. 7. Ketergantungan kepada orang dewasa semakin berkurang dan
kurang memerlukan perlindungan orang dewasa.
Piaget dalam Zulkifli (2009: 21) mengemukakan bahwa perkembangan di
bagi menjadi 4 fase sebagai berikut: 1. Fase sensori motorik (0-2 tahun).
17
2)
3)
4)
institusi sosial.
Minat Melakukan Aktivitas Fisik Pada Anak Besar
Bermain dalam situasi berlomba atau bertanding dengan pengorganisasian
yang sederhana. Misalnya: berlomba dalam beberapa macam gerakan seperti
berlari, merayap, melompat, menggiring bola, adu lempar tangkap dan
sebagainya. Melakukan pertandingan kecabangan olahraga yang peraturannya
disederhanakan, misalnya pertandingan voli mini. Dengan pengarahan dan
pengelolaan aktivitas yang baik dari guru, aktivitas ini akan berdampak kepada
peningkatan kepercayaan diri anak dan kebanggaan dirinya.Aktivitas beregu atau
berkelompok. Anak diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan temannya
dalam melakukan aktivitas untuk membina kebersamaan di antara mereka.
Minat melakukan aktivitas fisik pada kelompok anak besar sangat
dipengaruhi oleh kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik itu sendiri. Pada
umumnya anak besar baik anak laki-laki maupun anak perempuan mengalami
peningkatan minat yang besar dalam melakukan aktivitas fisik. Misalnya aktivitas
bermain yang dilakukan anak besar lebih didominasi oleh permainan yang bersifat
aktif, seperti bermain kejar-kejaran, petak umpet, dan beberapa bentuk permainan
tradisional yang melibatkan aktivitas fisik. Tentunya disesuaikan dengan minat
dan kesepakatan anak-anak dalam memilih jenis permainan yang akan dilakukan
Minat terhadap aktivitas fisik dan atau olahraga sangat dipengaruhi oleh
lingkungan keluarganya. Pada anak-anak yang melakukan aktivitas fisik
dipengaruhi oleh kecenderungan sifat yang dimiliki (Sugiyanto dan Sudjarwo,
1991), antara lain:
1) Kemampuan memusatkan perhatian pada suatu macam aktivitas yang sedang
dilakukan makin meningkat. Hal ini dapat dilihat dari tingkat konsentrasi yang
cukup tinggi pada anak yang terlibat dalam aktivitas yang dilakukannya.
2) Semangat untuk mencari pengalaman baru cukup tinggi.
3) Perkembangan sosialnya makin baik yang ditunjukkan dengan luasnya
pergaulan dengan semakin mendalamnya pergaulan dengan teman sebayanya.
19
4) Perbedaan perilaku antara anak laki-laki dengan anak perempuan semakin jelas,
ada kecenderungan kurang senang bermain dengan lawan jenisnya. Ini semakin
memperjelas bentuk aktivitas yang dominan dilakukan oleh anak laki-laki dengan
anak perempuan.
5) Semangat untuk menguasai suatu bentuk aktivitas tertentu dan semangat
berkompetisi tinggi.
Hampir seluruh aktivitas anak besar didominasi oleh bermain. Aktivitas bermain
yang dilakukannya dapat dilaksanakan baik secara sendiri-sendiri atau
berkelompok.
Pendapat
Anak sekolah dasar memiliki karakteristik senang bermain, senang
bergerak,senang bekerja dalam kelompok dan senang merasakan atau melakukan
sesuatu secara langsung . Oleh sebab itu , Guru hendaknya mengembangkan
pembelajaran yang mengandung unsur permainan,mengusahakan siswa berpindah
atau bergerak , bekerja atau belajar kelompok ,serata memberikan kesempatan
untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.berbeda dengan anak sekolah
lanjutan. Dalam proses pembelajaran, peserta didik merupakan komponen
masukan
yang
mempunyai
kedudukan
sentral.
Tidak
mungkin
proses
20
minat, pengetahuan dasar dan prestasi terdahulu, motivasi belajar, dan sikap
belajar.
Karakteristiknya antara lain
1.Senang bermain,
Maksudnya dalam usia yang masih dini anak cenderung untuk ingin bermain
dan menghabiskan waktunya hanya untuk bermain karena anak masih polos yang
dia tahu hanya bermain maka dari itu agar tidak megalami masa kecil kurang
bahagia anak tidak boleh dibatasi dalam bermain. Sebagai calon guru SD kita
harus mengetahui karakter anak sehingga dalam penerapan metode atau model
pembelajaran bisa sesuai dan mencapai sasaran, misalnya model pembelajran
yang santai namun serius, bermain sambil belajar, serta dalam menyusun jadwal
pelajaran yang berat dengan diselingi pelajaran yang ringan.
2.Senang bergerak,
Anak senang bergerak maksudnya dalam masa pertumbuhan fisik dan
mentalnya anak menjadi hiperaktif lonjak kesana kesini bahkan seperti merasa
tidak capek mereka tidak mau diam dan duduk saja menurut pengamatan para ahli
anak duduk tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh karena itu, kita sebagai
calon guru hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak
berpindah atau bergerak.Mungkin dengan permaianan, olahraga dan lain
sebagainya.
3.Senang bekerja dalam kelompok
Anak senang bekerja dalam kelompok maksudnya sebagai seorang manusia,
anak-anak juga mempunyai insting sebagai makhluk social yang bersosialisasi
dengan orang lain terutama teman sebayanya, terkadang mereka membentuk suatu
kelompok tertentu untuk bermain. Dalam kelompok tersebut anak dapat belajar
memenuhi aturan-aturan kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung
pada diterimanya dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar
bersaing dengan orang lain secara sehat (sportif), mempelajarai olah raga, belajar
keadilan dan demokrasi. Hal ini dapat membawa implikasi buat kita sebagai calon
guru agar menetapkan metode atau model belajar kelompok agar anak
mendapatkan pelajaran seperti yang telah disebutkan di atas, guru dapat membuat
suatu kelompok kecil misalnya 3-4 anak agar lebih mudah mengkoordinir karena
terdapat banyak perbedaan-pendapat dan sifat dari anak-anak tersebut dan
21
23
memecahkan masalah.
Dengan demikian, peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri
yang di kembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara
bertahap dan berkesinambungan.Pada hakikatnya dengan pembelajaran berbasis
portofolio, disamping memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam
pembelajaran, siswa juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental.
Pengalaman fisik dalam arti melibatkan siswa atau mempertemukan siswa dengan
24
(merekonstruksi)
sendiri-sendiri informasi
yang
sudah
diperolehnya.
Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Portofolio
Penggunaan portofolio didalam pembelajaran dan penilaian memiliki kelebihan
dan kelemahan, berikut akan di jelaskan kekuatan dan kelemahan metode
portofolio dalam pembelajaran.
a. Kelebihan
1. Dapat menutupi proses kekurangan proses pembelajaran. Seperti
keterampilan memecahkan masalah, mengemukakan pendapat, berdebat,
menggunakan berbagai sumber informasi, mengumpulkan data, membuat
laporan dan sebagainya.
2. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antra siswa dan
antara siswa dan guru.
3. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat atau
menyusun laporan, menulis dan menghasilkan berbagai tugas akademik
4. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu atau
masalah kemasyarakatan atau lingkungan nya.
5. Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman belajarnya,
sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik dari yang sudah
mereka lakukan
6. Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih tahan
lama karena sudah melakukan serangkaian proses belajar dari mengetahui,
memahami diri sendiri, melakukan aktifitas dan belajar bekerjasama
dengan rekan-rekan dalam kebersamaan.
b. Kelemahan
1. Membutuhkan waktu yang relatif lama
2. Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru
3. Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru,
sekolah.
25
kelas
dan
lorong
lorong
penuh
dengan
hasil
karya
siswa,misalnya peta,gambar.
7. Laporan kepada orang tua tidak hanya berupa rapor,tetapi dapat berupa
hasil karya siswa, misalnya laporan / tugas,karangan.
Menurut Widyaiswara LPMP (2005) ,menyatakan bahwa guru dikatakan telah
menerapkan
pendekatan
pembelajaran
CTL
apabila
menempuh
tujuh
komponen,sebagai berikut :
1. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja sendiri,menemukan sendiri, dan mengkontrak sendiri
pengetahuannya.
2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik / pokok
bahasan.
3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan mengajukan pertanyaan.
4. Menciptakan masyarakat belajar,misalnya belajar dalam kelompok
kelompok.
5. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara dan subyektif
mungkin.
27
28
ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran da untuk semua tingkat usia
anak.
1. Bertukar pasangan
Tenik dapat member kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa
lain. Teknik ini jga dapat diterapkan kepada semua mata pelajaran dan semua
tingkat usia anak didik.
1. Berpikir berpasangan berempat
Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri atau
bekerjasama dengan siswa lain. Keunggulannya adalah optimalisasi partisipasi
siswa. Teknik ini juga dapat diterapkan pada semua mata pelajaran dan semua
tingkatan usia anak didik
1. Keliling kelompok
Teknik ini dapat diterapkan pada semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia
anak didik. Dalam kegiatan keliling kelompok,masing masing anggota
kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusinya dan
mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota lainnya.
D. Role Playing
Model pembelajaran Role Playing juga dikenal dengan nama model
pembelajaran Bermain Peran. Pengorganisasian kelas secara berkelompok,
masing-masing kelompok memperagakan/menampilkan scenario yang telah
disiapkan guru. Siswa diberi kebebasan berimprofisasi namun masih dalam batasbatas scenario dari guru.
Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.
2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu
beberapa hari sebelum pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.
3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang.
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.
5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario
yang sudah dipersiapkan.
29
Pengertian
tentang
Model
pembelajaran
Role
Playing
Role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang didalamnya
ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang (Jill Hadfield, 1986).
Dalam role playing murid dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas,
meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, role playing
sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas dimana pembelajar
membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran
orang lain (Basri Syamsu, 2000).
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan
imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai
tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari
satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan.
Pada metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan
emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara
nyata dihadapi. Murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaran, secara aktif
melakukan praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab) bersama temantemannya pada situasi tertentu. Belajar efektif dimulai dari lingkungan yang
berpusat pada diri murid (Departemen Pendidikan Nasional, 2002). Lebih lanjut
prinsip pembelajaran memahami kebebasan berorganisasi, dan menghargai
keputusan bersama, murid akan lebih berhasil jika mereka diberi kesempatan
memainkan peran dalam bermusyawarah, melakukan pemungutan suara terbanyak
dan bersikap mau menerima kekalahan sehingga dengan melakukan berbagai
30
kegiatan tersebut dan secara aktif berpartisipasi, mereka akan lebih mudah
menguasai apa yang mereka pelajari (Boediono, 2001). Jadi, dalam pembelajaran
murid harus aktif, karena tanpa adanya aktivitas, maka proses pembelajaran tidak
mungkin terjadi.
Kelebihan:
1. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa.
Disamping merupakan pengaman yang menyenangkan yang saling untuk
dilupakan
2. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi
dinamis dan penuh antusias
3. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta
menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi
4. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dan dapat
memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan
penghayatan siswa sendiri
5. Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa,
6. Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan
untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
7. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
8. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam
situasi dan waktu yang berbeda.
9. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada
waktu melakukan permainan.
10. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
11. Melatih daya imajinasi siswa
Kelemahan
1. Role playing memerlukan waktu yang relatif panjang/banyak
31
2. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru
maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya
3. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk
memerankan suatu adegan tertentu
4. Apabila pelaksanaan role playing atau bermain peran mengalami
kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus
berarti tujuan pengajaran tidak tercapai
5. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini
E.Metode Think Pair Share
Model pembelajaran think pair share dikembangkan oleh frank Lyman dkk
dari uneversitas Maryland pada tahun 1985.model Pembelajaran think pair share
merupaakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana.
Trianto (2009:81) Mengemukakan bahwa strategi Think Pair share (TPS) atau
berpasangan adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa . Tekhnik ini memberi kesempatan pada siswa
untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain (Lie,2008:57). Seperti
haalnya pembelajaran kooperatif lainya ,pembelajaran dengan menggunakan
model think pair share lebih menekankan pada proses kerjasama siswa dalam
belajar ,dimana siswa lebih aktif dan berperan selama proses pembelajaran
berlangsung . namun sedikit berbeda dengan pemebelajaran kooperatif lainya
,dalam pembelaran TPS jumlah siswa dalam setiap kelompok belajar sangat
terbatas,sesuai dengan namanya yaitu secara berpasangan atau dengan kata lain
dalam setiap kelompok hanya ada 2 siswa.jumlah anggota kelompok yang kecil
mendorong setiap anggota untuk terlibat secara aktif sehinggga siswa jarang atau
bahkan tidak pernah berbicara didepan kelas paling tidak memberikan idea tau
jawaban karena pasanganya.
TPS dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu
informasi dan seoran siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling
32
lebih
mudah
dalam
melakukan
kegiatan
pembelajaran.Lie
siswa
yang
ganjil
berdampak
pada
saat
pembentukan
mengganggu
antar
siswa
sehingga
menghambat
proses
pembelajaran.
4. Tidak ada penengah jika terjadi perselisihan dalam kelompok
5. Memerlukan pengembalian penuh dari guru karena jumlah kelompok yang
terbentuk dalam kelas sangat banyak.
F. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang
sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana
proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah
bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja
diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau
proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan
sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
34
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai
apa yang didemonstrasikan.
G. Metode Ceramah
Pengertian metode pembelajaran Ceramah (Preaching Method). Yang
dimaksud dengan ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan. Dalam
pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, pengajar dapat menggunakan
alat bantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode utama, berhubungan antara
pengajar dengan pembelajar ialah berbicara. Peranan dalam metode ceramah
adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang
dikemukakan oleh pengajar.
Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian dan
jenisnya. Berikut ini beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain :
Menurut Muhibbin Syah, (2000) Metode ceramah yaitu sebuah metode
mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada
sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah
dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk
menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur
atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan penuturan
secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan
dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari
bahasa latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian
diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan
35
36
4. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak
didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
5. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
6. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
7. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Langkah-langkah
a. Tahap Persiapan
1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
2) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.
3) Mempersiapkan alat bantu.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah Pembukaan.
2) Langkah Penyajian.
3) Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah.
Ceramah akan berhasil baik, bila didukung oleh metode-metode lainnya,
misalnya tanya jawab, tugas, latihan dan lain-lain. Metode ceramah itu wajar
dilakukan bila:
(a) ingin mengajarkan topik baru,
(b) tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa,
(c) menghadapi sejumlah siswa yang cukup banyak
37
dapat
dijadikan
sebagai
penyalur
pesan
guna
mencapai
tujuan
Misalnya siswa berasal dari golongan mampu memiliki pengalaman sehariharinya berbeda dengan golongan kurang mampu. Perbedaan ini dapat di
tanggulangi dengan mempertontonkan film, gambar, tv dan sebagainya.
b.
yang di ajarkan terlalu besar atau berat bila di bawa ke ruang kelas untuk diamati
secaara langsung. Maka dapat di tanggulangi dengan film, gambar slidefilm strip
dan sebagainya.
c.
secara langsung tidak dapat di amati karena terlalu kecil seperti molekul, sel atau
atom maka dapat diatasi dengan model, gambar, dan sebagainya.
d.
secara langsung gerakan benda sulit atau tidak dapat diamati karena terlalu lambat
38
atau terlalu cepat, sedangkan gerakan itu menjadi pusat perhatian siswa maka
dapat digunakan film strip dan sebagainya.
e.
peristiwa yang tidak dapat di ulang kembali atau telah terjadin dai masa lampau.
Seperti peristiwa bencana alam, tiupan angina dan sebagainya maka dapat di
gunakan film, film strip, slide dan sebagainya.
f.
sesuatu objek.
h.
39
Khusus untuk media cetak yang berupa lembar tugas biasa digunakan siswa untuk
mengerjakan tugas, menyelesaikan masalah atau soal yang diberikan oleh guru
setelah penyampaian materi di kelas.Lembar tugas biasanya berisi tujuan, uraian
singkat tentang materi pembelajaran untuk setiap pkok bahasan, dan latihan
memecahkan masalah.
Media cetak memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
1)
Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2)
Siswa dapat mempelajari materi dalam media cetak secara berulang-ulang.
Khusu untuk media cetak berupa modul, melalui tes normatif siswa dapat
mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran yang disajikan pada modul
tersebut
3)
Dapat dicetak ulang atau direvis sesuia dengan garis besar program
pembelajaran yang baru.
Kekurangannya antara lain:
1)
2)
4)
41
Alat ini dikenal sebagai Zoom Overhead Projector, yaitu suatu OHP yang di
dalamnya dilengkapi dengan lensa zoom. Lensa ini memiliki kemampuan untuk
memperbesar gambar proyeksi sampai 1,6 kali dari ukuran lensa standar. Cara
kerja OHP ini adalah gambar pada dinding atau dinding OHP ini pada prinsipnya
tidak jauh berbeda dengan OHP sebelumnya, tetapi dalam tampilannya dilengkapi
dengan beberpa panel, yaitu proyektor, miror, bor magnet, pen tray, lensa zoom,
dan sebagainya.
3) Kombinasi OHP dengan ATF
Automatic Transparancy Feeder (ATF) merupakan suatu alat yang dapat
digunakan untuk menyimpan dan mengeluarkan transparansi yang akan
ditampilkan melalui OHP. Alat ini dilengkapi dengan Transparancy Tray, Infrared
Sensor, Infrared
Remote,
Easy
Attachment,
dan Anti-Static
Strip.Cara
42
Ukuran film slide yang standar adalah 35 mm, tetapi untuk ukuran slide yang
dibingkai artinya slide yang sudah siap ditayangkan yang standar adalah 5 cm x 5
cm. Hal ini diukur dari dimensi luar.
Slide yang standar dapat disusun dan diatur kembali dalam berbagai variasi urutan
sehingga lebih fleksibel dibandingkan dengan film strip. Dalam pemakaian secara
wajar, proyektor slide membutuhkan sedikit perhatian khusus, khususnya dalam
pemeliharaan terhadap elemen muka dari lensa proyeksi. Sedangkan dari segi
penyajiannya, yang perlu diperhatikan adalah masih tetap bingkai slide yang akan
ditayangkan, karena kebiasaan kemacetan yang terjadi adalah akibat adanya dari
bingkai slide yang sudah rusak.
Karena slide tidak seperti film strip yang tersusun dalam unit secara tunggal maka
slide dapat dengan mudah menjadi tidak teratur tempat atau urutannya. Misalnya,
slide yang tidak ditutup dengan penutup gelas maka slideakan mudah kotor, baik
karena kena debu ataupun jari tangan. Ditinjau dari segi biaya pembuatan maka
slide membutuhkan biaya per framenya 2 sampai 3 kali dari biaya per frame
dalam film strip.
c.
Film
Film merupakan gambar hidup yang diambil dengan mengguanakan kamera film
dan ditampilkan melalui proyektor film.Dibandingkan dengan film strip, film
bergerk dengan cepat sehingga tampilannya kontinu atau ajeg. Objek yang
ditampilkan akan lebih alamiah, artinya sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Terlebih lagi film yang diunakan adalah film berwarna.Pada umumnya film
digunakan untuk menyajikan hiburan.Tetapi, dalam perkembangannya film dapat
menyajikan informasi lain, khususnya informasi yang berkaitan dengan konsep
pembelajaran keterampilan dan sikap.
Kelebihan fim antara lain dapat menggantikan alam sekitar, menyajikan objek
yang tidak dapat dilihat, menggambarkan suatu proses secara tepat, menanamkan
sikap, dapat diulang, dapat memperpendek waktu tampilan, dan sebagainya.
e.
Internet
Media ini memberikan perubahan yang besar pada cara orang berinteraksi,
bereksperimen, dan berkomunikasi. Berdasarkan karakteristik tersebu, internet
sangat cocok untuk kelas jarak jauh, dimana siswa dan guru masing-masing
43
televise. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadiankejadian yang actual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
2)
Media yang mempunyai daya input yang terbatas oleh ruang dan waktu
seperti film slide, film, video, dan lain-lain.
D. Kriteria-Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Pengembangan media harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai,
kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat
khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan. Pemilihan media sebaiknya
tidak lepas dari konteksnya bahwa media merupakan komponen dari sistem
instruksional secara keseluruhan. Menurut Dick dan Carey (1978) ada empat
faktor yang perlu menjadi pertimbangan dalam memilih dan menentukan media
pembelajaran, yaitu:
44
1. Ketersediaan sumber setempat, artinya bila media tidak terdapat pada sumber
yang ada, harus dibeli atau dibuat sendiri.
2. Ketersediaan dana untuk membeli atau memproduksi sendiri, artinya apabila
membeli atau memproduksi sendiri, apakah ada dana, tenaga dan fasilitasnya?.
3. Keluwesan dan kepraktisan serta ketahanan media, artinya media bisa
digunakan dimanapun, dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun
serta mudah dijinjing dan dipindahkan.
4. Efektifitas biaya dalam jangkauan waktu. Ada jenis media yang biaya
produksinya mahal, namun pemanfaatannya stabil dalam jangka panjang.
Misalnya film bingkai, transparan OHP, media ini lebih tahan lama dalam
pemakainannya, bila dibanding brosur yang setiap kali sering merubah materi
sehingga biaya pembuatannya lebih mahal. Selain itu, pertimbangan dalam
pemilihan media untuk kepentingan pembelajaran sebaiknya mempertimbangkan
kriteria-kriteria sebagai berikut: (Nana, 2009:4)
1. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran.
2. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran
3. Kemudahan dalam memperoleh media
4. Keterampilan guru dalam menggunakannya
5. Tersedia waktu untuk menggunakannya
6. Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
Dengan kriteria di atas, guru dapat dengan mudah menggunakan media mana
yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai
pengajar. Pada dasarnya kehadiran media bermaksud untuk mempermudah tugas
guru, bukan sebaliknya, karena apabila dipaksakan justru mempersulit tugas guru
dalam menyampaikan pesan pada proses pembelajaran.
E. Pengembangan Media Pembelajaran
Dalam merencanakan pengembangan media pembelajaran, seorang guru perlu
mem-perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Analisis kebutuhan dan karaktersitik siswa
2. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
3. Materi pembelajaran yang akan disampaikan
4. Alat pengukur keberhasilan belajar siswa
45
yang
telah
direncanakan
sebelum
kegiatan
pembelajaran
dilaksanakan.
Alat pengukur keberhasilan siswa perlu dirancang secara seksama dengan
validitas yang telah teruji dan meliputi kemampuan yang komprehensif.
F.
Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar dan pembelajaran
adalah suatu kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri keberadaannya. Karena
memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan tugasnya dalam
menyampaikan pesan pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya. Guru
sadar bahwa tanpa bantuan media, maka materi pembelajaran sukar untuk dicerna
dan dipahami oleh siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek.
Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih
efektif dan efisien. Tetapi secara. lebih khusus ada beberapa manfaat media yang
lebih rinci. Kemp dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa
manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:
1.
Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
Setiap guru mungkin mempunyai penafsiran yang berbeda-beda terhadap suatu
konsep materi pelajaran tertentu. Dengan bantuan media, penafsiran yang
46
beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat disampaikan kepada siswa secara
seragam. Setiap siswa yang melihat atau mendengar uraian suatu materi pelajaran
melalui media yang sama, akan menerima informasi yang persis sama seperti
yang diterima oleh siswa-siswa lain. Dengan demikian, media juga dapat
mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa di manapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, media dapat menampilkan
informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun
manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas melalui program media, akan lebih
jelas, lengkap, serta menarik minat siswa. Dengan media, materi sajian bisa
membangkitkan rasa keingintahuan siswa dan merangsang siswa bereaksi baik
secara fisik maupun emosional. Singkatnya, media pembelajaran dapat membantu
guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton, dan
tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika dipilih dan dirancang secara baik, media dapat membantu guru dan siswa
melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama proses pembelajaran. Tanpa
media, seorang guru mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada siswa.
Namun dengan media, guru dapat mengatur kelas sehingga bukan hanya guru
sendiri yang aktif tetapi juga siswanya.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari guru adalah, selalu kekurangan
waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi guru menghabiskan
banyak waktu untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal ini sebenarnya tidak
harus terjadi jika guru dapat memanfaatkan media secara maksimal. Misalnya,
tanpa media seorang guru tentu saja akan menghabiskan banyak waktu untuk
mejelaskan sistem peredaran darah manusia atau proses terjadinya gerhana
matahari. Padahal dengan bantuan media visual, topik ini dengan cepat dan mudah
dijelaskan kepada anak. Biarkanlah media menyajikan materi pelajaran yang
memang sulit untuk disajikan oleh guru secara verbal. Dengan media, tujuan
belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga
seminimal mungkin. Dengan media, guru tidak harus menjelaskan materi
47
visual,
termasuk
program
pembelajaran
menggunakan
komputer,
G.
pembelajaran.
Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat
umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi,
apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK,
SD, SLTP, SMU, atau siswa pada Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan
ataukah masyarakat perkotaan. Dapat pula tujuan tersebut akan menyangkut
perbedaan warna, gerak atau suara. Misalnya proses kimia (farmasi), atau
pembelajaran pembedahan (kedokteran).
2.
Karakteristik Media Pembelajaran.
Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari
keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami
karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu
memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media
pembelajaran secara bervariasi.
3. Alternatif Pilihan
yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan.
Dengan demikian guru bisa menentukan pilihan media pembelajaran mana yang
akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibandingkan.
H.
Langkah-Langkah dalam Pengembangan Media Pembelajaran
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga
langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan
penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan
pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-
49
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang
dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa
mampu membandingkan proses perpindahan kalor dengan cara konduksi,
konveksi dan radiasi.
Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis
karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan atau
keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa
dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat disederhanakan dengan
cara mengenalisa topic-topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya
memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan
ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indera
mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).
2.
B=
pembelajaran
Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang
C=
D=
3.
tercapainya tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau
keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi
yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan
proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci maka
langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai kepada
tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang abstrak.
4.
merekam suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu
diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.
Namun demikian, sebelum naskah ditulis, maka terlebih dahulu disusun garisgaris besar program media (GBPM) dan rancangan isi medianya. Bentuk dan cara
menyusun rancangan isi media dapat dilihat sebagaimana tabel berikut ini:
6.
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan
kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program
tersebut. Suatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi
bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses
belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak
dikatakan baik.
Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui perseorangan atau melalui
kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu dalam proses pembelajaran
yang sesungguhnya dengan menggunakan media yang dikembangkan. Sedangkan
revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu
mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes.
Jika semua langkah-langkah tersebut telah dilakukan dan telah dianggap tidak ada
lagi yang perlu direvisi, maka langkah selanjutnya adalah media tersebut siap
untuk diproduksi. akan tetapi bisa saja terjadi setelah dilakukan produksi ternyata
setalah disebarkan atau disajikan ada beberapa kekurangan dari aspek materi atau
kualitas sajian medianya (gambar atau suara) maka dalam kasus seperti ini dapat
pula dilakukan perbaikan (revisi) terhadap aspek yang dianggap kurang. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan kesempurnaan dari media yang dibuat, sehingga
para penggunanya akan mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan melalui
media tersebut.
Pendapat
Semua media cocok untuk digunakan dalam kelas tinggi,namun harus sesuai
dengan materi dan model yang akan digunakan,serta guru harus bener-benar
memanfaatkan media yang ada,dan memperhatikan tujuan pencapaian dalam
pembelajaran,dan guru harus mampu memilih media yang benar-benar dibutuhkan
52
pencapaian
tujuan
pembelajaran
dan
proses
belajar
dan arca Rajarsi. Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah sebagai
petani, peternak,nelayan, dan pedagang. Raja Purnawarman berhasil membuat
saluran air untuk mengairi lahan pertanian dan mencegah banjir.
3. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram terletak di daerah Yogyakarta. Raja yang pertama
adalah Raja Sanna,kemudian digantikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan ini dikenal
dari sebuah prasasti di desa Canggal, barat Magelang. Prasasti ini tertulis tahun
732 Masehi. Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasaSanskerta. Prasasti ini
menceritakan tentang didirikannya sebuah lingga Syiwa di atas sebuah bukit
diKuncarakunja oleh Raja Sanjaya. Wilayah kekuasaannya mencapai pulau Jawa
dan Bali.
4. Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri terletak di tepi sungai Brantas, Jawa Timur, beribu kota di
Daha. Raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri adalah Bameswara,
Jayabaya, Sarweswara, Aryyeswara, Gandra,Kameswara, dan Kertajaya. Raja
Bameswara memerintah tahun 1115 1130. Ia dikenal sebagai RadenPanji
Asmarabangun dan permaisurinya Sri Kiranavatu atau Dewi Candra Kirana. Ia
menetapkanlambang kerajaan berupa Candrakapala (tengkorak bertaring). Kisah
perjalanan
hidup
tersebut
ditulisoleh
Mpu
Darmaja
dalam
kitab
55
tewas
dalam
serangan
Jayakatwang
dari
Kediri.
digantikan
oleh
Jayanegara.
Semasa
pemerintahan
Kerajaan Majapahit adalah semasa Raja Hayam Wuruk dan patihnya GajahMada.
Haya Wuruk artinya ayam muda, karena naik tahta pada waktu usianya masih
muda (umur 16tahun) dan bergelar Rajasanegara. Cita-cita Gajah Mada ingin
mempersatukan wilayah Nusantara diucapkan dalam Sumpah Amukti Palapa.
Gajahmada seorang ahli hukum, dia menyusun Kitab Kutara Manawa, yang berisi
tentang tata pemerintahan dan perang. Gajah Mada wafat tahun 1364 M dan
Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 M. Kerajaan Majapahit mendapat sebutan
sebagai kerajaan maritim dan agraris. Selain itu, disebut sebagai Kerajaan
Nusantara. Wilayah Kerajaan Majapahitmeliputi Nusantara ditambah Tumasik
(Singapura)
dan
Semenanjung
Melayu.
Kehancuran
KerajaanMajapahit
2. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertama Sri
Jayanegara dan berpusat di Palembang, Sumatera Selatan (Muara Sungai Musi).
Sriwijaya mengalami zaman keemasan pada saatdiperintah oleh Raja Bala putra
dewa, putera dari Samaratungga dari Jawa pada abad ke-9. Wilayah Sriwijaya
meliputi hampir seluruh Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan
Semenanjung Melayu.Oleh karena itu, Sriwijaya disebut Kerajaan Nusantara
pertama. Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat pendidikan dan
penyebaran agama Buddha, dan sebagai pusat perdagangan. a. Dikenalsebagai
kerajaan maritim karena mempunyai angkatan laut yang tangguh dan wilayah
perairan yangluas. Karena begitu luas wilayahnya, maka Sriwijaya disebut sebagai
Kerajaan Nusantara pertama. b. Dikenal sebagai pusat pendidikan penyebaran
agama Buddha, dengan bukti catatan I-tsing dari Cina pada tahun 685 M, yang
menyebut Sriwijaya dengan She-le-fo-she. Bukti yang kedua adalah Sakyakirti
dan Dharmapala dari India, seorang guru agama Buddha yang terkenal. Banyak
pula pemuda Sriwijayayang dikirim ke Perguruan Tinggi Nalanda (India) untuk
belajar agama Buddha. c. Dikenal sebagai pusat perdagangan karena Palembang
sebagai jalur perdagangan nasional dan internasional. Banyak kapal yang singgah
sehingga menambah pemasukan pajak. Peninggalan sejarah berupa Candi
MuaraTakus dan bangunan tempat suci Biara Bakal, serta prasasti yang ditulis
dengan huruf Pallawa berbahasa Melayu Kuno. Ada lima buah prasasti, yaitu
Prasasti Kedukan Bukit (605 M ), Prasasti Talang Tuo (684 M), Prasasti Telaga
Batu (ketiga prasasti tersebut ditemukan di dekat Palembang),Kota Kapur di
Pulau Bangka (686 M), Karang Berahi di Jambi (686 M).Keruntuhan Sriwijaya
disebabkan oleh faktor dari dalam dan dari luar negeri. Pada tahun 1025,
Sriwijaya diserbu Raja Colamandala dari India Selatan dan Raja Sanggrama
Wijayatunggawarman ditawan. Kemudian, tahun1275 M, Singasari menyerang
Kerajaan Sriwijaya dan tahun 1277 M, Kerajaan Majapahit jugamenyerang
Kerajaan Sriwijaya.
58
Dirancang
Samaratungga
oleh
Gunadharma.
Borobudur
dibangun
ada sepuluh
oleh
Raja
tingkatan
yang
Bandawasa pada abad ke-9. Candi Prambanan ditemukan pada masa penjajahan
Belanda oleh C.A. Louis tahun 1733 M.
Candi Prambanan terletak di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dan JawaTengah. Tepatnya sebagian berada di desa Bokoharjo,
Sleman, Yogyakarta dan sebagian kecil berada diwilayah Klaten Jawa Tengah.
Bentuknya dibagi menjadi tiga halaman yaitu luar, tengah, dan pusat.Candi
Prambanan disebut sebagai Candi Roro Jonggrang. Di halaman dalam atau pusat,
terdapat CandiSiwa, Candi Wisnu, Candi Nandi, Area Ganesha, Area Durga
Mahisa Suramardini (Roro Jonggrang),Arca Brahma dan relief cerita Krisna. Di
halaman tengah terdapat 224 Candi Perwana kecil berjajar empat deret, yang
mengelilingi candi utama. Deret pertama 68 buah, kedua 60 buah, ketiga 52 buah,
dan keempat 44 buah. Di halaman luar tidak terdapat candi satu pun. Perawatan
dan renovasi telahdilaksanakan sebanyak enam kali, yaitu sebagai berikut. a.
Tahun 1885 pembersihan candi olehIzerman. b. Tahun 1902 1953 pemugaran
Candi Syiwa diresmikan Presiden Soekarno. c. Tahun 1954 1959 penyelesaian
Candi Perwana. d. Tahun 1977 1987 pemugaran Candi Brahma. e. Tahun 1982
1991 pemugaran Candi Wisnu. f. Tahun 1991 1993 pemugaran Candi Wahana,
Candi Kelir, danCandi Sudut.
D. Peninggalan Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia
Peninggalan sejarah yang bercorak Islam, yaitu adanya kerajaan-kerajaan
Islam. Islam masuk keIndonesia dibawa oleh pedagang Arab, Persia, dan Gujarat
(India). Kerajaan-kerajaan Islam diIndonesia antara lain sebagai berikut.
1. Samudera Pasai
Samudera Pasai terletak di Lhoksumawe, Aceh. Berdiri pada abad ke-13 dan
merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia dengan raja pertama Marah Silu
yang bergelar Sultan Malik Al-Saleh. Raja yang pernah memerintah antara lain
Sultan Malik Al-Saleh, Sultan Malik At-Tahir, Sultan Malik At-Tahir II dan Sultan
Zaenal Abidin.Masa kejayaan Kerajaan Samudera Pasai adalah pada saat
diperintah oleh Sultan Malik At-Tahir IIdengan bukti, Samudera Pasai menjadi
pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam. Menurut keterangan Marcopolo
dari Venesia, Samudera Pasai berasal dari pusat kerajaan yang dulunya di
60
perebutan
kekuasaan.
Akhirnya,
menantu
Sultan
Trenggono
62
utama Kerajaan Ternate dan Tidore adalah cengkih dan pala. Tidore didirikan
olehSultan Mansur. Raja Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku.
6. Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan Gowa-Tallo terletak di Somba Opu, Makassar, Sulawesi Selatan. Raja
Gowa bergelar Daeng, dan Raja Tallo bergelar Karaeng. Raja Gowa Daeng
Manrabia (Sultan Alaudin) dan Raja Talloyaitu Karang Matoaya (Sultan Abdullah
Awalul Islam) menyatakan penggabungan dua kerajaanmenjadi dwi tunggal. Raja
terkenal dari Gowa-Tallo adalah Hasanudin (1653 1669), karenaketegasannya
Belanda menjuluki Sultan Hasanudin dengan sebutan Ayam Jantan dari Timur.
Peninggalan sejarah Kerajaan Gowa-Tallo antara lain Rumah raja Gowa, Kapal
Pinishi danKapal Layar Kora-kora. Kehancuran Gowa-Tallo adalah karena
penghianatan Raja Arupalaka dariBone. Belanda berhasil mengalahkan Sultan
Hassanudin dengan memaksanya menandatanganiPerjanjian Bongaya tahun 1667.
E. Tokoh-tokoh Sejarah pada Masa Hindu, Buddha, dan Islam Di Indonesia
1. Raja Mulawarman
Raja Mulawarman adalah raja dari kerajaan Hindu pertama di Indonesia, yaitu
Kerajaan Kutai.Selama masa pemerintahannya, rakyat Kerajaan Kutai hidup
makmur dan sejahtera. Ia seorang pemeluk agama Hindu yang taat dan
menyembah Dewa Siwa.
2. Raja Purnawarman
Raja Purnawarman merupakan raja yang terkenal dari Kerajaan Tarumanegara.
Beliau jugadikenal sebagai raja yang bijaksana. Purnawarman memeluk agama
Hindu dan menyembah DewaWisnu.
3. Raja Hayam Wuruk
Raja Hayam Wuruk adalah raja Majapahit yang paling terkenal. Beliau bergelar
Rajasanegara. Padamasa pemerintahannya dengan didampingi oleh Patih Gajah
Mada, Majapahit mencapai kejayaannyadan menguasai seluruh wilayah
Nusantara, ditambah Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Malaya .
4. Raja Balaputradewa
Raja Balaputradewa merupakan raja yang terkenal dari Kerajaan Sriwijaya. Beliau
berhasil membawa Kerajaan Sriwijaya mencapai kejayaannya dan dikenal sebagai
63
tidak
lengkap.
Pada
tahun
1629,
Sultan
Agung
kembali
65
66
Pemilihan topik
Siswa memilih sub topik dari topik yang dipelajari, yang biasanya ditetapkan
oleh guru. Dalam hal ini siswa memilih lembar kegiatan yang disediakan oleh
guru. Selanjutnya siswa diorganisasikan menjadi empat sampai enam anggota
tiap kelompok menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi tugas.
Komposisi kelompok hendaknya heterogen secara akademis maupun etnis.
2.
3.
Implementasi
Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan didalam tahap
kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam aktivitas dan
ketrampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan siswa kepada jenis-jenis
sumber belajar yang berbeda baik didalam maupun diluar sekolah. Guru
secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila
diperlukan.
4.
5.
6.
Evaluasi
Siswa dan guru mengevaluasi tiap konstibusi kelompok terhadap kerja kelas
sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian
67
segala
persiapan yang
kelancaran diskusi.
2. Memberikan
pengarahan
sebelum
dilaksanakan
diskusi,
misalnya
Hal ini sangat penting, sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan
menjadi melebar dan tidak fokus.
c. Menutup Diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan diskusi hendaklah dilakuan
hal-hal sebagai berikut:
a. Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan
hasil diskusi.
b. Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta
sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
3. Metode Tanya Jawab
Langkah-langkah pengajaran dengan metode tanya jawab adalah :
1. Guru mengawali menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan materi yang
dibahas.
2. Siswa yang ditunjuk menjawab pertanyaan itu.
3. Bila jawaban yang diberikan oleh siswa kurang tepat atau salah, guru
memberikan pertanyaan baru yang sifatnya menggiring pikiran siswa agar
ia sadar bahwa jawaban yang diberikannya kurang tepat. Bila tetap tidak
bisa menjawab dengan benar maka pertanyaan tersebut dilemparkan
kepada siswa yang lain.
4. Bila siswa masih kesulitan mencari jawaban, maka guru membantu
mencari jawaban dengan menunjukkan alat peraga yang relevan.
5. Bantuan kepada proses berpikir dapat pula berupa contoh-contoh kongkrit
yang terdapat di masyarakat atau lingkungan.
6. Bila dengan bantuan tersebut siswa belum juga menjawab dengan tepat,
guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk bertanya jawab antar
siswa.
7. Tanya jawab tersebut seringkali dilanjutkan dengan tanya jawab segi tiga,
yaitu guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa.
8. Bila segala model tanya jawab tersebut menemui jalan buntu, dalam arti
tidak ada satupun siswa yang menjawab pertanyaan dengan tepat, maka
69
Gambar
Tujuan pengajaran menjadi acuan untuk memilih dan menggunakan
gambar. Ukuran gambar juga harus diperhatikan agar memungkinkan untuk
70
dilihat seluruh kelas. Supaya dapat mencapai hasil yang lebih baik judul dan
penjelasan gambar perlu juga dipertimbangkan secara matang
: SD N BABADAN
Kelas/Semester
: V / Satu
Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran
: 2011 / 2012
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
I . Standar Kompetensi
71
peninggalan-peninggalan
sejarah
berdasarkan
masa
kerajaannya
3. Membedakan peninggalan-peninggalan tersebut dengan mengamati benda
bersejarah yang ada di Indonesia
I V. Tujuan
1. Melalui Tanya-jawab,siswa dapat menjelaskan peninggalan-peninggalan
sejarah pada masa kerajaan Hindu,Budha dan Islam
2.
Melalui Diskusi Kelompok,siswa dapat menjeniskan peninggalanpeningalan sejarah berdasarkan masa kerajaannya
3. Melalui
pengamatannya
,siswa
dapat
membedakan
peninggalan-
Ceramah
2.
Diskusi Kelompok
3.
Tanya Jawab
72
Candi Prambanan
b.
Candi Cangkuang
c.
Candi Dieng
2 . Prasasti
Prasasti di sebut juga Batu Bersurat atau Batu Bertulis,bahan prasasti
biasanya berupa batu atau lempeng logam yang terbuat dari tembaga.Prasasti pada
zaman Hindu yang terkenal adalah sebagai berikut :
a.
b.
3 . Karya Sastra
Sastra pada masa itu umumnya berupa nasehat,pujian terhadap raja yang
memintah dan cerita kepahlawanan.Kartya sastra yang terkenal antara lain:
a.
b.
c.
4 . Tradisi/Kebiasaan
a.
Upacara Nyepi
Nyepi merupakan upacara Agama Hindu di Bali dalam rangka pergantian
tahun Saka
b.
Upacara Ngaben
Upacara Ngaben adalah upacara pembakaran mayat atau kremasi jenazah
73
2 . Prasasti
Prasasti peninggalan sejarah yang bercorak Agama Budha antara lain :
a.
b.
c.
3 . Karya Sastra
Peninggalan sejarah yang bercorak Agama Budha berupa Karya Sastra
diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
4 . Tradisi / Kebiasaan
Peninggalan sejarah berupa tradisi atau kebiasaan yang bercorak Agma
Budha diantaranya adalah sebagai berikut :
74
a.
meninggal
b.
kali
c.
arca
dewi
trimurti
(brahma,
siwa,
wisnu),
75
Bangunan Masjid
Pondok Pesantren
Karya Sastra
Syair,yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri atas baris dan berakhir
2)
76
2)
3)
PERKIRAAN AKTIVITAS
GURU
SISWA
APERSEPSI
a.
Siswa
Guru menciptakan mendengarkan guru
b.
Siswa menjawab
suasana yang kondusif
b.
guru menanyakan pertanyaan guru
c.
Siswa
materi sebelumnya
c.
guru meminta
melaksanakan nya
ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan a.
1x10 Menit
EKSPLORASI
a.
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan
materi tentang
peninggalan sejarah
berbagai kerajaan di
a.
Siswa
1x50 Menit
mendengarkan dan
memahaminya
b.
Siswa
memperhatikan
Indonesia
b.
Guru
menggunakan media
tentang materi yang di
ajarkannya,yaitu
gambar candi-candi
ELABORASI
77
a.
Guru meminta
siswa untuk
mengerjakan soal
latihan
b.
Guru meminta
siswa untuk
a.
Siswa mengerjakan
soal yang diberikan
oleh guru
b.
Beberapa siswa
mengerjakan dipapan
tulis
mengerjakan soal di
depan kelas
KONFIRMASI
Guru melaksanakan
peninjauan
Siswa bertanya
tentang materi yang
belum di mengerti
pemahaman siswa
terhadap materi yang
diberikan
a.
Guru dengan
Penutup
siswa membuat
a.
Siswa
menyimpulkan materi
kesimpulan
b.
Guru member
hari ini
b.
Siswa
tugas rumah
c. Guru mengambil
memperhatikan guru
c.
Siswa
absen
d .Guru meminta
mendengarkan
d.
Siswa berdoa
1x10 Menit
Buku
b.
Pena
78
c.
Bangku
d.
Meja belajar
e.
Penghapus
2 . Sumber
Buku paket IPS Kelas V Semester 1
IX . Penilaian
1 . Tertulis
1 . Candi peninggalan pada masa kerajaan Hindu di bawah ini,kecuali(skor 5)
a . Candi Prambanan
c . Candi Cangkuang
b . Candi Dieng
d . Candi Borobudur
c . akikah
b . nyepi
d . kenduri
c . Batu-batuan
b . Batu Bata
d . Prasasti
c . Budha
b Kristen
d . Hindu
(Skor 5)
c . Kuil
b . Candi Borobudur
d . Gereja
(Skor 5)
2 . Esay
1 . Apa yang dimaksud dengan Candi?
(Skor 15)
(Skor 15)
(Skor 15)
4 . Sebutkan bangunan peninggalan sejarah pada masa kerajaan islam yang kamu
ketahui (Skor 15)
5 . Jelaskan tradisi atau kebiasaan pada agma Islam (Skor 15)
79
KUNCI JAWABAN
1.
2.
3.
4.
5.
A
ESAY
1.
Fida
Rachmadiarti.
(2001).
Pembelajaran
Kooperatif. Surabaya:
Unesa
University.
Martiningsih. (2007). Macam-macam metode pembelajaran . [Online]. Tersedia:
http://www.martiningsih.blogspot.com [3 Mei 2012]
Rudi
Susilana.
(2007).
Media
Pembelajaran:
Hakikat,
Pengembangan,
80
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi belajar Mengajar.
Jakarta : PT.Rineka Cipta
Sadun, Akbar. 2011. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Cipta Media.
81