Stress
Stress
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Ketahanan Terhadap Stres
1. Daya Tahan Terhadap Stres
a. Pengertian Stres
Stres adalah salah satu konsep dasar penyakit psikiatri (Sadock
& Sadock, 2009). Ditambahkan lagi, tekanan dan kesulitan hidup ini
sering membawa manusia berada dalam keadaan stres. Stres dapat
bersifat fisik, biologis, dan psikologis (Hadi, 2004). Stres adalah reaksi
atau respons tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental atau
beban kehidupan) (Hawari, 2008). Stres merupakan respon individu
terhadap situasi dan peristiwa, yang disebut sumber stres (stressor).
Istilah stres perlu membedakan dengan distres (distress). Istilah distres
mengacu pada penderitaan fisik atau mental. Dalam batas tertentu stres
dapat untuk membantu kita tetap aktif dan waspada (Nevid. et all,
2005).
Stres adalah suatu reaksi psikologis defensif maupun adaptif
yang spesifik terhadap berbagai jenis stimulus fisik maupun psikologis
(Sjahrir, 2008). Stres seperti kebisingan, kepadatan penduduk dan
kesesakan, tekanan kerja, bencana alam, polusi dan lain-lain adalah
lingkungan aversif yang mengancam kesejahteraan manusia sebagai
variabel mediator, stres didefinisikan sebagai reaksi terhadap
lingkungan aversif menurut Bell et all (dalam Sandjaya, 2001).
Stres adalah suatu reaksi non spesifik terhadap suatu stresor.
Faktor penyebab utama dalam perkembangan gangguan stres adalah
stresor, dapat berupa fisik maupun psikis (Sadock & Sadock, 2007).
Stres adalah suatu kondisi adanya tekanan fisik dan psikis akibat
adanya tuntutan dalam diri dan lingkungan (Rathus dan Nevid, 2002).
Ditambahkan lagi stres itu ialah segala masalah atau tuntutan
penyesuaian diri dan arena itu sesuatu yang menggangu keseimbangan
5
kita. Bila kita tidak dapat mengatasi dengan baik, maka akan muncul
gangguan badan ataupun gangguan jiwa (Maramis, 2005).
Secara teknik, suatu reaksi stres adalah respon mental dan fisik
terhadap situasi menekan yang menggerakkan sumber-sumber daya
tubuh menghadapi keadaan darurat, mekanis lawan atau lari, yang
membanjiri tubuh dengan hormon-hormon yang membangkitkannya
untuk menghadapi tantangan (Goleman, 2002).
Kesimpulan dari pengertian di atas adalah stres menunjukkan
suatu tekanan atau tuntutan yang dialami individu/organisme agar ia
beradaptasi atau menyesuaikan diri, serta merupakan gejala psikologi
yang mendahului penyakit, reaksi kecemasan, ketidaknyamanan dan
keadaan lain. Dan daya tahan stres pada setiap orang berbeda-beda,
tergantung pada keadaan somato-psiko-sosial orang tersebut.
b. Aspek-aspek Stres
Aspek-aspek stres menurut Sarafino (dalam Gunawati dkk,
2006) ada dua, yaitu :
1) Aspek biologi
Aspek biologi dari stres berupa gejala fisik. Gejala fisik dari stres
yang dialami individu antara lain : sakit kepala, gangguan tidur,
gangguan pencernaan, gangguan makan, gangguan kulit dan
produksi keringat yang berlebihan.
2) Aspek psikologi
Aspek psikologi stres berupa gejala psikis. Gejala psikis dari stres
antara lain :
a) Gejala kognisi
Kondisi stres dapat menggangu proses pikir individu. Individu
yang mengalami stres cenderung mengalami gangguan daya
ingat, perhatian dan konsentrasi.
b) Gejala emosi
Kondisi stres dapat menggangu kestabilan emosi individu.
Individu yang mengalami stres akan menunjukkan gejala
mudah marah, kecemasan yang berlebihan terhadap segala
sesuatu, merasa sedih dan depresi.
a) Faktor Intenal
1) Jenis kelamin
Penelitian di Amerika Serikat menyatakan bahwa wanita
cenderung memiliki tingkat stres yang tinggi dibanding pria.
Secara umum wanita mengalami stres 30% lebih tinggi dari
pada pria (Gunawati, dkk, 2006).
2) Stasus sosial ekonomi
tertentu
untuk
mengatasi
ancaman
lingkungannya.
10
optimis
meskipun
mengalami
hal-hal
negatif
ataupun
sumber
frustasi,
menyelesaikan
tugas
sesuai
dengan
11
12
Rekreasi
13
et
all,
2006).
Ditambahkan
lagi,
menurut
usianya
14
anak
15
Perempuan
a. Tidak terlalu agresif
b. Independen
b. Dependen
c. Tidak emosional
c. Lebih emosional
e. Lebih obyektif
e. Lebih subyektif
f. Mudah terpengaruh
g. Tidak submisif
g. Lebih submisif
16
j. Lebih aktif
j. Lebih pasif
k. Lebih kompetitif
k. Kurang kompetitif
l. Lebih logis
l. Kurang logis
m. Mudah tersinggung
n. Suka berpetualang
komitmen
yang
menunjukkan
besar
kecilnya
17
18
B. Kerangka Berpikir
Perempuan
Faktor yang
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
mempengaruhi stres
Jenis kelamin
Kepribadian
Stasus sosial ekonomi
Strategi koping
Suku dan kebudayaan
Inteligensi
Tuntutan
pekerjaan/tugas
akademik
8. Lingkungan sosialnya
dll
Kemungkinan Mampu
menghadapi stresor
Kurang stres
Lebih stres
C. Hipotesis
Berdasarkan atas landasan teori dan kerangka pemikiran tersebut di
atas, maka diajukan hipotesis : terdapat perbedaan ketahanan stres antara
19