Anatomi
- terletak dileher
- melekat pada trakea dan melingkarinya 2/3
sampai lingkaran
- mendapat aliran darah dari a. tiroidea superior
(cabang a. carotis eksterna) dan a. tiroidea
inferior (cabang a. brachialis)
Fisiologi
- Menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroxin
(T4)
- Bentuk aktif hormon ini adalah triyodotironin
(T3)
- Yodida inorganik yang diserap dari saluran
cerna merupakan bahan baku hormon tiroid
- Zat ini dipekatkan 30-40 kali secara selektif
didlm kel tiroid
- Yodida mengalami oksidasi menjadi bentuk
organik, selanjutnya menjadi bagian tirosin
yang terdapat didalam tiroglobulin sebagai
monoyodotirosin (MIT) atau diyodotirosin (DIT)
Pemeriksaan :
- Anamnese yang teliti
- Pemeriksaa fisik : besar, bentuk, batas,
konsistensi, hubungan
dengan jaringan
sekitarnya
- Laboratorium : T4, T3, TBG, TSH
Indikasi pembedahan :
- Kosmetik
- Eksisi nodulus tunggal (mungkin ganas)
- Struma multinodular yang besar
- Struma yang menyebabkan kompressi
laring dan struktur leher lain
- Struma retrosternal yang menyebabkan
kompressi struktur lain
Gambaran klinis
1. Metabolik : - tidak tahan terhadap suhu
tinggi
- nafsu makan meningkat
- berat badan menurun
- diare
2. Kardiovaskuler :
- palpitasi
- tekanan denyut besar
- takikardia, juga sewaktu
istrahat/tidur
- fibrilasi atrium
3. Neuropskiatrik
- berkeringat banyak
- insomnia
- emosi kurang stabil
- gelisah
- pikiran kacau
- ketakutan
- kelemahan otot
4. Mata
- eksoftalmus karena proptosis
- retraksi kelopak mata
- oftamoplegi (kelumpuhan otot mata)
- juling (otot mata terjepit)
5. Kulit
- miksudema
- udema pretibia
6. Saluran napas
- dispnea
- takipnea
Pemeriksaan Laboratorium : T4 meninggi
Terapi : PTU (antitiroid)
Indikasi pembedahan
- perlu mencapai hasil definitif yang cepat
- keberatan terhadap antitiroid
- penanggulangan terhadap antitiroid tidak
memuaskan
- struma multinoduler dengan hipertiroidi
- nodul toksik soliter
Laboratorium :
- T4
normal
- TSH normal
- TBG normal
Terapi :
- pembedahan
Etiologi
1. Idiopatik
2. Gangguan aliran kemih
- fimosis
- striktur meatus
- hipertropi prostat
- refluks vesiko ureteral
- ureterokele
- kontriksi hubungan uretero-pelvik
3. Gangguan metabolisme
- hiperparatiroidisme
- hiperuresemia
- hiperkalsemia
Komposisi batu
- urat
- asam urat
- oksalat
- fosfat
- sistin
- xantin
BATU GINJAL
Gejala dan tanda-tandanya
- tidak ada gejala atau tanda
- nyeri pinggang atau sudut kostovertebral
- hematuri makroskopis (5-10%) dan
mikroskopis (90%)
- pernah mengeluarkan batu kecil ketika kencing
- gangguan faal ginjal
- batu tampak pada gambaran pencitraan
(rontgen)
- mual, muntah disertai perut kembung
disebabkan ileus paralitik
BATU URETER
Diagnosa
1. Kolik
- serangan nyeri
- mual/muntah
- gelisah
2. Nyeri alih sampai keinguinal
- sampai kescrotum (pria)
- sampai kelabium mayus/vulva (wanita)
3. Perut kembung (ileus paralitik)
4. Hematuri
5. Batu tampak pada pencitraan (rontgen)
Laboratorium
1. Urine
- pH > 7,6 batu magnesium amonium fosfat
< 7,6 batu asam urat
- sel darah merah
sel darah putih (infeksi)
- biakan urine
- creatine clereance test untuk melihat fungsi
ginjal
2. Darah
- Hb anemia pada gangguan fungsi ginjal kronis
- Leukositosis infeksi
- Ureum / kreatinin melihat fungsi ginjal
- Kalsium fosfor dan asam urat
Radiologis
1. BNO-IVP :
- lokasi dan besar batu
- ada atau tidak bendungan
2. USG
Penanganan
1. Operasi terbuka
2. Litotripsi :
- mekanik
- elektronik
- hidroelektrik
- ultrasonik
- laser
3. ESWL (Extra corporal Shock Ware Lithotripsy)
litotripsi non invasif