Anda di halaman 1dari 15

BERSUCI DIRI (TAZKIAH AL-NAFS)

Disusun oleh:

UNTI AYUNING TIYAS (109016100070)


ICHSANUL FERDIANSYAH (109016100064)

BIOLOGI 3B

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH


JAKARTA

Jalan Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412, Indonesia

2011
1

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kami kesempatan dan kemudahan dalam mengerjakan makalah akidah ini. Salawat
serta salam semoga Allah swt selalu curahkan kepada baginda nabi besar Muhammad saw.
Adapun kiranya makalah ini kami buat untuk menjelaskan beberapa hal menyangkut
masalah bersih diri (tazkiah al-nafs) antara lain; pengertian, urgensi, manfaat,prosedur dari
tazkiah al-nafs, dan perbedaanya dengan thaharah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dimyati selaku dosen mata kuliah ini yang
telah membimbing dalam penyelesaiaan makalah ini. Dan, tak lupa juga kepada orang tua, serta
teman-teman yang juga membantu kami, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi para mahasiswa, ataupun
para pembaca.

Pamulang, 02 Desember 2010

Penulis

Daftar Isi
2

Kata Pengantar..............................................................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................................................ii
Bab I : PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar belakang Masalah....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................2
1.4 Metode Pembuatan makalah.............................................................................3
Bab II : PEMBAHASAN..............................................................................................................3
Pengertian Tazkiah al-nafs.....................................................................................3
Prosedur Tazkiah al-nafs.......................................................................................4
Urgensi Tazkiah al-nafs.........................................................................................6
Manfaat Tazkiah al-nafs........................................................................................7
Perbedaan Tazkiah al-nafs dengan Thaharah........................................................8
Bab III : PENUTUP.............................................................................................................10
Kesimpulan.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bersuci dalam agama islam tidak hanya meliputi jasmani tetapi juga rohani. Mensucikan hati
dari segala macam kotoran hati disebut Tazkiah. Seseorang dikaruniai hati yang bersih dan suci
saat dilahirkan ke dunia. Karena bebarapa faktor dan pengaruh membuat hati seseorang menjadi
kotor, seperti; pergaulan, dan lingkungan sekitar. Selain itu bahwasannya setan selalu hadir dan
membisikan keburukan pada hati manusia seperti, iri,dengki, hasud,fitnah, kufur, tamak,dll.Oleh
sebab itulah kita di wajibkan bertaubat kepada allah dengan berbagai macam cara, antara lain;
Dengan proses takhalli, Kedua, dengan melakukan proses tahalli.

Selain dengan proses

pembersihan dari segala macam kotoran hati, alangkah lebih baiknya di imbang

dengan

menanamkan sifat-sifat terpuji ke dalam hati kita agar dapat terbentu pribadi yang berakhlakul
karimah.
Tazkiyyatun Nafs termasuk hal terpenting yang dibawa oleh para Rasul as.

Hal ini

sebagaimana yang ALLAH ingatkan dalam firman-Nya berikut ini:Ya Tuhan kami, utuslah untuk
mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat
Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah)
serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.
(QS. Al-Baqarah [2] : 129).
Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya meniru apa yang di ajarkan oleh
baginda nabi besar Muhammad saw agar hidup kita menjadi lebih baik di dunia maupun di
akhirat.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Tazkiah al-nafs?
2. Prosedur Tazkiah al-nafs?
3. Urgensi Tazkiah al-nafs?
4. Manfaat Tazkiah al-nafs?
5. Perbedaan Tazkiah al-nafs dengan Thaharah?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah memahami masalahmasalah yang terkait dengan Tazkiah dandalilnya. Dalam pandangan
4

agama. Selain itu untuk menambah wawasan, pengetahuan,tentang


fenomena-fenomena nyata yang terjadi di sekitar kita.
D. Metode Pembuatan Makalah
Kami membaca bahan-bahan berupa buku-buku, karya tulis, dan
penelusuran melalui internet sesuai dengan materi-materi yang terkait
yang akan kami sajikan pada makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Tazkiah al-nafs


Secara etimologis, Tazkiyatun nafs berasal dari dua buah kata yaitu Tazkiyatun dan Annafs.Tazkiyah berasal dari akar kata (Zakaa Yazku-Zakaa & Zakatan) yang berarti Nama (baca;
Tumbuh) dan Zada (baca;Bertambah). Zakaa juga bisa berarti Solaha (baca;baik)dan ia juga
berarti Barokah (baca;banyak kebaikannya), disamping itu juga berarti Thaharoh / Suci bersih.
5

Sedang bentuk kata Tazkiyah dari kata Zaka yang diberi tambahan huruf kaf, sehingga menjadi
Zakka-Yuzakki-Tazkiyatan yang berarti menumbuhkan, mengembangkan, memperbaiki,
membersihkan, mensucikan dan menjadikannya jadi baik serta bertambah baik.
Sedangkan menurut istilah, beberapa ulama berpendapat :Menurut Abul Qasim Husain
bin Muhammad, beliau lebih populer dikenal dengan Ragib Al-isfahani (wafat 502 H), beliau
mengatakan bahwa Tazkiyatun Nafs adalah upaya manusia untuk mensucikan jiwa dan dirinya,
sehingga ia mempunyai sifat terpuji pada dirinya di dunia tentunya dan kelak di akhirat
mendapatkan pahala dan balasan yang besar.

Syeikh Said Hawwa menjelaskan bahwa

Taziyatun nafs adalah salah satu tugas utama para rasul, ia merupakan tujuan yang dicapai oleh
orang-orang bertaqwa. Dan selamat atau celakanya manusia tergantung sikapnya terhadap
Tazkiyatun nafs, apakah ia concern terhadap permasalahan yang satu ini, atau acuh tak acuh
dengan hal ini
.Karena Tazkiyatun Nafs adalah proses pembersihan jiwa dari akhbas (baca;kotoran )serta
memperbaiki jiwa, maka tazkiyatun nafs dapat dilakukan dengan berbagai bentuk ibadah,
perbuatan

baik

dan

berbagai

amalan

shalih

serta

langkah-langkah

mujahadah.

Apabila semuanya itu dilakukan, maka akan menjadi bersih yang selanjutnya mempuyai
pengaruh, dampak positif hasilnya pada prilaku, tingkah laku dan perkataan, pengaruh itu akan
membekas pada lidah,mata,telinga dan anggota tubuh lainnya.

Buahnya yang paling nyata

adalah perlakuanya yang baik terhadap Allah dan terhadap manusia juga makhluk lain serta
makluk di muka bumi ini. Adabnya kepada Allah berupa komitmen melakukan seluruh
kewajibannya kepada Allah dan menjahui segala bentuk prilaku dan perbuatan yang
menyebabkan murka Allah, termasuk mengorbankan harta, jiwa dan raganya berjihad dijalan
Allah.(Al-Mustakhlas fii Tazkiyatul Anfus, hal. 5-6)
Jadi Tazkiyatun nafs pada hakikatnya adalah proses pembersihan jiwa dan hati dari
berbagai dosa dan sifat-sifat tercela yang mengotorinya, dan selanjutnya peningkatan kwalitas
jiwa dan hati tersebut dengan mengembangkan sifat-sifat terpuji yang diridhai Allah Swt, serta
potensi-potensi positifnya dengan mujahadah, ibadah dan berbagai perbuatan baik lainnya,
sehingga hati dan jiwa menjadi bersih dan baik serta berkwalitas. Yang selanjutnya
menjadikannya

mempuyai

sifat-sifat

dan

prilaku

yang

baik

dan

terpuji.

2.2. Prosedur Tazkiah al-nafs


Tazkiyatun nafs , baik dalam artian mensucikan hati, membersihkan diri serta prilaku dari
sifart negatif atasdalam artian meningkatkan kualitas diri yang dihiasi dengan ahlak-ahlak mulia
dan terpuji dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai sarana (wasail). Sarana tersebut dapat
disederhanakan menjadi dua bagian , yaitu :
1. Dengan proses takhalli, yang membersihkan dan membebaskan diri dari berbagai kotoran
hati dari berbagai dosa dengan bertaubat dan beristigfar. Dan menjauhkan diri serta
membebaskannya dari perbuatan dan sifat-sifat negatif atau tercela. Dengan
meninggalkan dan menajahui perbuatan tersebut seperti bohong, khianat, dengki, fasik,
nifak, takabur, ghibah , namimah, dan berbagai sifat tercela lainnya.
2. Kedua, dengan melakukan proses tahalli, yaitu membekali, membiasakan, dan menghiasi
diri dengan berbagai perbuatan baik dan positif, seperti peningkatan ilmu, iman, takwa,
ibadah, zikir, do'a, tilawah, dan tadabur Al-Quran. Juga dapat dilakukan dengan
menumbuhkan membiasakan sifat-sifat terpuji seperti siddiq, jujur, amanah, tawadhu,
kidmah dan seterusnya. Sehingga kelak sifat-sifat tersebut menjadi kebiasaan dari
ahklaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, Dia pulalah yang paling tahu tentang bagaimana cara yang paling efektif
untuk mensucikan hati manusia. Berikut ini dikemukakan beberapa sample atau contoh
tazkiyatun nafs yang diambil dari Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW :
a. Tazkiyatun nafs dengan ilmu, baik dengan cara mempelajarinya, mengamalkannya,
dan mengajarkannya kepada orang lain.'Berilmulah (ketahuilah) bahwa tidak ada
illah kecuali Allah.
Dan mintalah ampunan terhadap dosamu.'( QS.47:19). Dengan peningkatan ilmu
tentang ma'rifatullah akan mendorong manusia memohon ampunan atas dosanya,
kelalaian. Dan kesalahannya, dan dengan ampunan atas dosa-dosanya maka hatinya
menjadi bersih. Nabi bersabda, ' Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari
ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Dan sesungguhnya
malaikat-malaikat meletakan sayap-sayapnya karena senang kepada orang yang
menuntut ilmu, dan sesungguhnya orang-orang yang berilmu akan dimohonkan
ampunan untuknya oleh penghuni langit dan bumi sampai ikan yang ada di dalam
air. HR.Abu Daud dan Tirmizi' .Perhatikan sekali lagi hadist diatas, bahwa seluruh
penghuni langit dan bumi, bahkan ikan didalam air semuanya memohonkan
ampunan kepada Allah bagi orang yang berilmu. Jadi ilmu akan mengatarkan
manusia untuk mendapatkan ampunan, yang sekaligus merupakan tazkiyah dari
Allah SWT.
b. Iman, taqwa, siddiqul kalam, dan amal sholeh Iman, taqwa, siddiqul kalam, dan
amal sholeh merupakan sarana tazkiyah yang paling efektif. Allah berfirman :'Hai
orang-orang yang beriman, bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan
memperbaiki amal-amal perbuatanmu dan mengampuni dosa-dosamu.' ( QS.33:70)

'sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik-baik akan mengahapus kesalahankesalahan' (QS.11:114)


8

c. Iman dan jihad dangan harta jiwa 'hai orang-orang yang beriman, maukah kamu
aku tunjukan perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang sangat
pedih ? yaitu kamu beriman kepada Allah dengan harta dan dirimu itulah yang lebih
baik jika kamu mengetahuinya. Niscaya Allah Akan mengampuni dosa-dosamu dan
memasukan kemu kedalam syurga.' ( QS.61:10). Rasulullah SAW bersabda
'keberadaan seseorang kamu di jalan Allah lebih afdhol dari pada sholatnya
dirumah selama tujuh puluh tahun. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampuni
dosamu dan memasukan kamu ke dalam surga/ berperang atau berjihad di jalan
Allah. Barang siapa yang berjihad di jalan Allah sejenak saja pasti masuk
surga.'HR.Tirmizi
d. Zakat, infak dan shdaqoh' Ambillah sebagian sari harta mereka (zakatnya) untuk
membersihkan dan mensucikan mereka dengan zakat tersebut.' (QS.9:103)
'shadaqoh dapat menghapus dosa-dosa seperti air memadamkan api. Orang yang
bertawkwa akan dijauhkan dari api neraka. Yaitu orang yang menjadi bersih.'
(QS.62:16-17).
e. Taubat, Istigfar dan do'a. 'Dan beristigfarlah kepada Rob-mu sesungguhnya Dia
Maha Pengampun. Sesungguhnya Allah membentangkan tengannya pada malam
hari untuk menerima taubat orang yang berbuat salah disiang hari. Dan dia
membentangkan tangannya disiang hari untuk menerima taubat orang-orang yang
berbuat salah dimalam hari hingga matahari terbenam dari sebelah barat.'
(HR.Muslim).
'Apabila hamba-hambaku bertanya tentang Aku, sesungguhnya aku dekat. Aku
mengabulkan permintaah orang-orang yang berdo'a apabila ia berdo'a kepadaku.. '
(

QS.2:186)

Rasulullah SAW bersabda, 'Rab kita azza wa jalla turun kedunia setiap malam pada
sepertiga malam yang terakhir. Dia berkata, siapa yang berdo'a kepada-Ku, Aku
kabulkan permintaannya, siapa yang memohon ampuna kepada-Ku, Aku ampuni Dia.'
HR. Jama'ah.

2.3. Urgensi Tazkiah al-nafs


1. Tazkiyyatun Nafs termasuk hal terpenting yang dibawa oleh para Rasul as.
Hal ini sebagaimana yang ALLAH ingatkan dalam firman-Nya berikut ini:Ya Tuhan
kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan
kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan AlHikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka.

Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Baqarah [2] :
129).
Di dalam beberapa ayat juga dijelaskan, antara lain pada surat Al-Baqarah [2] ayat 151,
surat Ali Imran [3] ayat 164, surat Al-Jumua [62] ayat 2, dan surat An-Naziat [79] ayat 17
hingga 19.Tazkiyyatun Nafsi yang dibawa oleh para Rasul ini adalah melalui:

Tadzkiir : Terhadap ayat-ayat ALLAH di setiap ufuk dan dalam diri manusia, terhadap
perbuatan ALLAH atas ciptaan-NYA dan terhadap hukuman dan siksaan-NYA.

Taliim : Mempelajari Kitab dan Sunnah.


10

Tazkiyyah : Membersihkan hati dan memperbaiki tingkah-laku.

2. Tazkiyyatun

Nafsi

merupakan

tujuan

orang

beriman.

Allah SWT berfirman:


di dalamnya ada orang-orang yang cinta untuk senantiasa membersihkan dirinya (QS.
At-Taubah [9]: 108).
Di ayat lain Allah SWT juga berfirman:
dan sungguh akan kami selamatkan orang yang paling bertaqwa dari neraka, yaitu orang
yang memberikan hartanya karena ingin mensucikan dirinya. (QS. Al-Lail [92]: 17-18).
3. Tazkiyyatun

Nafsi

merupakan

parameter

kebahagiaan

atau

kebinasaan.

Allah SWT berfirman:


sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah
orang yang mengotorinya. (QS. Asy-Syam [91]: 9-10).
4. Tazkiyyatun

Nafsi

untuk

mengenal

penyakit

zaman

dan

cara

mengobatinya.

Salah satu penyakit zaman saat ini adalah hilangnya khusyu, cinta dunia dan takut mati (wahn).
Solusinya adalah melalui tarbiyyah Islamiyyah. Dimana dalam tarbiyah tersebut diberikan
tadzkiir, taliim dan tazkiyyah.

4.1. Manfaat Tazkiah al.nafs

Iman bertambah kuat, bagus, dan kokoh. Tahan atas godaan syetan untuk
menegakkan kebatilan.

Tumbuh semangat beramal shaleh di tengah masyarakat.

Mampu menahan hawa nafsu, yang mendorong untuk menghalalkan segala cara dan
merampas hak orang lain.

Mampu menghindarkan diri dari maksiat kepada Alloh. Sebaliknya melaksanakan


ketaatan dalam segala bentuk persoalan.

Menerima takdir Alloh dan tidak membencinya, diawali dengan usaha terbaik.
11

Tidak pernah bosan beribadah kepada Alloh. Ber-dzikir saat bekerja, belajar dan
lain sebagainya.

Tidak pernah jenuh menghadapi godaan syetan. Dalam dirinya takut jatuh saat
melangkah hidup, baik di tengah maupun akhir hidupnya.

Kerjanya hanya berusaha mencari ridho Alloh. Kekayaan dan jabatan hanya sebagai
sarana untuk mencapai rido Alloh, bukan sebagai tujuan utama hidup.

Mudah diberi nasehat, saat melakukan kesalahan.

Tidak pernah berhenti berdoa, dan menyadari atas kelemahaan diri atas-Nya.

Selalu bertaubat kepada Alloh atas kesalahan yang dilakukan selama beramal.

Mampu menghindari diri dari pekerjaan sia-sia.

Mengubah kejahatan dengan kebaikan.

1.1. Perbedaan antara Tazkiah al-nafs dengan Thaharah


Thaharah berarti bersih (nadhlafah), suci (nazahah) terbebas (khulus) dari kotoran
(danas) seperti tersebut di dalam al-quran:

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan
diri. (al-Baqarah/2;222)

12

Menurut syara, thaharah itu ialah mengangkat (menghilanhkan) penghalang yang timbul dari
hadast atau najis.

Tazkiah al-nafs

Thaharah

Membersihkan kotoran hati dari sifat-sifat Membersihkan kotoran dari hadast dan najis
tercela (kotor rohani)

(kotor jasmani).

Membersihkannya dengan ibadah ritual seperti Membersihkannya dengan cara wudhu,mandi,


zikir,sholat,dan istighfar.

dan tayamum.

Manfaatnya agar hati menjadi bersih dan Manfaatnya untuk terbebas dari segala macam
berdampak pada sikap yang berakhlakul kotoran dan najis supaya segala hubungan
karimah.

yang

bersangkutan

dengan

ibadah

khusus,seperti sholat diterima.

13

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tazkiyatun Nafs merupakan hal yang penting yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Apa
yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, sudah sepatutnya kita teladani dan kita amalkan,
Tazkiyatun nafs pada hakikatnya adalah proses pembersihan jiwa dan hati dari berbagai dosa dan
sifat-sifat tercela yang mengotorinya dengan melakukan mamalan-amalan yang positif.
Selanjutnya peningkatan kwalitas jiwa dan hati tersebut dengan mengembangkan sifatsifat terpuji yang diridhai Allah Swt, serta potensi-potensi positifnya dengan mujahadah, ibadah
dan berbagai perbuatan baik lainnya, sehingga hati dan jiwa menjadi bersih dan baik serta
berkwalitas. Yang selanjutnya menjadikannya mempuyai sifat-sifat dan prilaku yang baik dan
terpuji. Senua hal dalam tazkiah al-nafs akan bermanfaat baik untuk kehidupan setiap manusia,

14

seperti, Iman bertambah kuat, bagus, dan kokoh. Tahan atas godaan syetan untuk menegakkan
kebatilan dan Tumbuh semangat beramal shaleh di tengah masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:

Nasution, Lahnuddin.1998.Fiqh 1. Jakarta: Logos Wacana Ilmu

Sumber website:

http://tazkiyah-annafs.blogspot.com/2008/12/tazkiyatun-nafs.html
http://tarbiyahruhiyah.cybermq.com/post/detail/5630/tazkiyatun-nafs
http://muslim-g.blogspot.com/2009/06/tazkiyatun-nafs-membersihkan-jiwa.html
http://www.babussalammosque.com/index.php/pengajian-rabu-malam/103thaharah-nadzafah-dan-tazkiyah

15

Anda mungkin juga menyukai