Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Menurut (Armanto Witjaksono, 2006) Sistem akuntansi biaya dituntut
tidak saja mampu mengukur biaya aktual suatu organisasi dimasa lampau,
tapi juga mampu memberi informasi mengenai proyeksi atau estimasi biaya
serupa
dimasa
mendatang.
Untuk
memenuhi
kebutuhan
tersebutlah
acuan
untuk
melakukan
perbandingan.
Setiap
varians
fisik juga mungkin berubah. Lebih jelasnya akan dibahas di bab selanjutnya,
lengkap dengan perhitungannya.
B.Rumusan Masalah
1. Pengertian Biaya Standar
2. Kegunaan atau Manfaat Biaya Standar
3. Kelebihan dan Kelemahan Biaya Standar
4. Penyusunan Biaya Standar
5. Prosedur Penentuan Biaya Standar
6. Menetapkan Standar
7. Menentukan Produksi Standar
8. Menentukan Varians Biaya Standar
9. Standar dan Varians Bahan Baku
10.
11.
12.
13.
14.
15.
C.Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui arti dari biaya standar
2. Untuk mengetahui kegunaan atau manfaat biaya standar
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan biaya standar
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penyusunan biaya standar
5. Untuk mengetahui prosedur penentuan biaya standar
6. Untuk mengetahui cara menetapkan standar
7. Untuk mengetahui cara menentukan produksi standar
8. Untuk mengetahui cara menentukan varians biaya standar
9. Untuk mengetahui standar dan varians bahan baku
10.
11.
12.
standar
13.
14.
Untuk mengetahui varians bauran dan hasil (mix and yield variance)
15.
1.1Standard Cost
A.Pengertian Biaya Standar
Biaya standar adalah biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk
memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama suatu periode
tertentu. Biaya standar adalah biaya yang direncanakan untuk suatu produk
dalam kondisi operasi sekarang atau yang diantisipasi. Suatu biaya standar
memiliki dua komponen: standar fisik, yang merupakan kuantitas standar
dari input per unit output, dan standar harga, yang merupakan biaya standar
atau tarif standar per unit input.1[1]
Biaya standar dapat juga diartikan sebagai patok duga (benchmark) yang
secara efektif dan efisien ditetapkan dimuka (predetermined) untuk biayabiaya yang seharusnya dikonsumsi oleh suatu produk. 2[2] Atau biaya yang
ditentukan
dimuka,
yang
merupakan
jumlah biaya
yang
seharusnya
lain
tertentu.
Kata-kata
biaya
yang
seharusnya
dikeluarkan
pengeluaran
biaya
yang
sesungguhnya.
Jika
biaya
1[1] William K. Carter, Milton F. Usry, Akuntansi Biaya, (Jakarta: Salemba Empat, 2005), hlm:153
2[2] Armanto Witjaksono, Akuntansi Biaya, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), hlm:116.
yang
biaya
standar,
sepanjang
asumsi-asumsi
yang
mendasari
manajemen
dapat
mendeteksi
kegiatan-kegiatan
dalam
digunakan;
misalnya,
produsen
minyak
dan
produk
kimia,
standar juga dapat menstabilkan biaya produk yang dilaporkan meskipun ada fluktuasi jangka
pendek dalam harga input dan kapasitas yang digunakan.
5. Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual
Perhitungan biaya yang akan terjadi untuk suatu kontrak akan lebih mudah dan lebih andal
menggunakan biaya standar, terutama untuk suatu produk unik yang akan diproduksi. Standar
biaya juga berguna dalam menetapkan harga jual. Ketika harga pasar dari suatu produk tidak
dapat diobservasi, seperti kasus produk baru atau produk yang spesifik, maka biasanya biaya
produk digunakan sebagai titik awal dalam menentukan harga jual.6[6]
Menurut (Armanto Witjaksono, 2006) setidaknya ada 3 manfaat utama
suatu perusahaan menggunakan sistem akuntansi biaya standar:
1.Estimasi biaya produk. Dalam hal ini standar dikembangkan untuk konsumsi
per unit suatu produk akan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Kalikan
standar ke 3 standar kuantitas tersebut dengan biaya standar plus biaya
lainnya maka didapat biaya standar untuk produk secara individual. Standar
ini akan bermafaat bagi penentuan diterima tidaknya suatu pesanan dari
pelanggan.
2. Anggaran biaya dan pengeluaran. Total biaya yang mencerminkan konsumsi
untuk setiap aktivitas dapat diprediksi berdasarkan jumlah standar konsumsi
untuk setiap aktivitas untuk menghasilkan produk dan jasa. Namun
manajemen harus berhati-hati karena kemungkinan adanya time lag antara
saat anggaran disusun dan saat pelaksanaannya.
3. Pengendalian biaya relative terhadap standar. Dalam hal ini biaya aktual
dibandingkan dengan biaya standar, dengan harapan bahwa biaya aktual
akan tetap sejalan dengan standar. Perbedaan atau selisih antara keduanya
disebut
varian
biaya,
yang
selanjutnya
dianalisis
untuk
mencari
penyebabnya.
Manfaat Sistem Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya
Menurut
(Mulyadi,
1990)
Sistem
biaya
standar
dirancang
untuk
mereka
melakukan
pengurangan
biaya
dengan
cara
perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan yang lain.
C.
(Mulyadi,1990)
kelemahan
biaya
standar
adalah
tingkat
a. Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan datang, biasanya
untuk jangka waktu setahun.
b. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.
c. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka
panjang
harga standar bahan baku digunakan untuk:
a. Mengecek pelaksanaan pekerjaan departemen pembelian
b. Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga terhadap laba perusahaan.
Pada umumnya harga standar bahan baku ditentukan pada akhir tahun dan
pada umumnya digunakan selama tahun berikutnya. Tetapi harga standar ini
dapat diubah bila terjadi penurunan atau kenaikan harga yang bersifat luar
biasa.
Biaya tenaga kerja standar
Seperti halnya dengan biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja
standar terdiri dari unsur: jam tenaga kerja standard dan tarif upah standar.
Syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar adalah:
a. Tata letak pabrik (plant layout) yang efisien dengan peralatan yang modern
sehingga dapat dilakukan produksi yang maksimum dengan biaya yang
minimum.
b. Pengembangan
staf
perencanaan
produksi,
routing,
scheduling
dan
2. Membuat
test-run
operasi
produksi
dibawah
keadaan
normal
yang
diharapkan
3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan
dibawah keadaan nyata yang diharapkan
4. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan
pengetahuan operasi produksi dan produk.
Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan mengenai kegiatan
yang dijalankan, tingkat kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan ratarata tariff upah per jam yang diperkirakan akan dibayar.
Tariff upah standar dapat ditentukan atas dasar:
1. Perjanjian dengan organisasi karyawan
2. Data upah masa lalu. Yang dapat digunakan sebagai tariff upah standar
adalah: rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari upah
karyawan masa lalu
3. Penghitungan tariff upah dalam keadaan operasi normal
Biaya overhead pabrik standar
Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead
yang dianggarkan pada kapaitas normal dengan kapasitas normal. Manfaat
utama tariff overhead standar ini, yang meliputi unsure biaya overhead
pabrik variable dan tetap, adalah untuk penentuan harga pokok produk dan
perencanaan.9[9]
F.Menetapkan Standar
Menghitung biaya standar memerlukan standar fisik. Dua jenis standar
fisik adalah standar dasar dan standar sekarang. Standar dasar adalah tolok
ukur yang digunakan untuk membandingkan kinerja yang diperkirakan
dengan kinerja aktual. Standar ini serupa dengan angka indeks yang
digunakan untuk mengukur hasil-hasil yang berikutnya. Standar sekarang
terdiri dari tiga jenis:
9[9] Mulyadi, Akuntansi Biaya, hlm.303-305
cita-cita
mereka
pada
tingkat
yang
rendah,
sehingga
ketiga
dalam
menetapkan
standar
adalah
untuk
keuntungan
dengan
menyediakan
suatu
insentif
untuk
Tetapi,
dengan
dibeberapa
melakukan
perusahaan
studi
biaya
Jepang,
terinci
di
masalah
awal
ini
tahap
untuk
mengurangi
biaya.
Jika
pengurangan
biaya
yang
diharuskan
untuk
produk
baru,
maka
manajer
yang
secara
Kuantitas
Standar
1-34
1-71
2-05
3-89
4
6
10
2
Jam
Standar
Tarif
Standar
Per Jam
1-11
3/4
1-19
2-14
3-25
1/4
1/2
1/3
$13,0
0
13,00
10,00
12,00
$9,75
3,25
$5,00
$4,00
22,00
$5.00
95,15
Overhead Pabrik
Operasi
1-11
1-19
Dasar
Alokasi
Jam Mesin
Kuantita
s
Standar
1 1/2
Tarif
$15,6
0
15,60
$23,40
Jam Mesin
2 1/2
39,00
Waktu
2-14
1 1/2
18,50
Pemrosesan
Jam Tenaga
3-25
1/3
15,00
Kerja
TOTAL BIAYA PRODUKSI PER
UNIT .................................................................................
$27,75
$204,15
Bahan
Biaya
baku
konversi
4.200
4.200
864
864
3.336
3.336
432
576
900
600
menyelesaikan
persediaan awal periode
berjalan....................................................
Ditambah unit ekuivalen di persediaan
akhir.........................................
Unit produksi ekuivalen periode
4.668
4.512
berjalan..............................................
Sering kali standar memasukkan suatu kelonggaran untuk barang rusak
yang normal. Dalam kasus tersebut, unit produksi ekuivalen hanya
memasukkan unit yang bagus. Kemudian biaya dari barang rusak yang
abnormal menjadi bagian dari varians biaya. Tetapi, sesuai dengan prinsipprinsip dari manajemen mutu total dan perbaikan yang terus menerus, maka
semua barang rusak sebaiknya dianggap sebagai tidak normal dan
ditargetkan untuk dihilangkan. Jika barang rusak akan dihilangkan, maka
standar sebaiknya tidak memasukkan kelonggaran apapun untuk barang
rusak; yaitu, tingkat barang rusak normal didefinisikan sebagai nol. Biaya
dari barang rusak akan dimasukkan ke varians atau dilaporkan terpisah
sebagai biaya mutu. Jika manajemen ingin melaporkan biaya barang rusak
secara terpisah, maka unit ekuivalen produk harus memasukkan baik unit
yang bagus maupun unit yang rusak. Melaporkan barang rusak secara
terpisah sebagai varians mutu atau sebagai biaya mutu menarik perhatian
pada barang rusak dan menyediakan insentif bagi perbaikan.11[11]
H.Menentukan Varians Biaya Standar
Untuk setiap jenis bahan baku, untuk setiap operasi tenaga kerja, dan
untuk overhead pabrik yang dibebankan setiap departemen, setiap pusat
biaya, atau setiap aktivitas, biaya aktual dibandingkan dengan biaya standar.
Perbedaannya dianalisis dan diidentifikasikan sebagai varians biaya standar.
Jika
biaya
aktual
melebihi
standar,
maka
variansnya
adalah
tidak
masukan
menjadi
keluaran.
Jika
masukan
suatu
pusat
center)
adalah
pusat
pertanggungjawaban
yang
prestasi
daripada
oleh
manajemen.
Harga
yang
dipilih
sebaiknya
Biasanya,
harga
ditentukan
diawal
periode
akuntansi
dan
Jika harga aktual yang dibayarkan lebih besar atau lebih kecil dari
standar, maka terjadi varians harga. Jika varians harga dicatat ketika bahan
baku dibeli, maka varians tersebut disebut varians harga pembelian bahan
baku. Jika dicatat kemudian, ketika bahan baku dikeluarkan ke pabrik, maka
varians tersebut disebut varians harga penggunaan bahan baku. Untuk
membuat departemen pembelian bertanggung jawab atas varians harga
ketika varians tersebut terjadi, maka varians sebaiknya dicatat pada waktu
pembelian. Bila tidak, maka bahan baku yang digunakan diperiode sekarang
mungkin mengandung varians yang berkaitan dengan bahan baku yang
dibeli diperiode yang lebih awal, atau varians harga yang terjadi untuk
pembelian periode sekarang mungkin dimasukkan ke dalam nilai persediaan.
Dalam kedua kasus, varians harga penggunaan bahan baku akan menjadi
ulit untuk diinterpretasikan karena dampak berganda dari perubahan harga.
Dalam sistem persediaan just-in-time, hanya ada sedikit perbedaan antara
kedua
alternatif,
karena
dalam
sistem
ini
hampir-hampir
tidak
ada
persediaan bahan baku. Dengan kata lain, dalam JIT waktu pembelian dan
waktu penggunaan cenderung identik, dan kuantitas yang dibeli serta
kuantitas yang digunakan juga cenderung untuk identik.
Untuk mengilustrasikan perhitungan varians harga pembelian bahan
baku, asumsikan 10.000 unit komponen 3-89 pada kartu biaya standar untuk
Paxel (gambar 18.1) dibeli pada harga per unit sebesar $7,44. Varians harga
pembelian bahan baku dihitung sebagai berikut:
kuantit
as
Kuantitas aktual yang
dibeli....................
Kuantitas aktual yang
dibeli....................
Varians harga pembelian bahan
baku.....
Harga
per
unit
10.000
$7,44
10.000
7,50
10.000
$(0,0
6)
= jumlah
Aktua
l
stand
ar
$74.40
0
75.000
$(600)
menguntung
kan
9.500
Harga
per
unit
$7,44
9.500
7,50
9.500
= jumlah
Aktua
l
stand
ar
$70.68
0
71.250
$(0,0
6)
$(570)
menguntung
kan
Varians harga pembelian bahan baku sebesar $600 adalah $30 lebih
besar dibandingkan varians harga penggunaan bahan baku yang hanya
sebesar $570. Alasan dari perbedaan ini adalah bahwa 500 unit dari
komponen
3-89,
yang
dibeli
diperiode
ini
dengan
varians
yang
menyimpan
juga
menguntungkan
persediaan
dapat
dan
adalah
dilaporkan
pengurangan
mahal,
sebagai
persediaan
maka
varians
sebagai
penumpukan
yang
tidak
varians
yang
Harga
per
unit
10.000
$7,50
9.500
7,50
500
7,50
= jumlah
stand
ar
stand
ar
stand
ar
$75.00
0
71.250
3.750
Tidak
menguntung
kan
persediaan
dari
komponen
3-89
telah
meningkat,
sehingga
berguna
bagi
manajemen
eksekutif
bahwa
persediaan
tidak
Oleh karena itu maka akan didapatkan standar tarif upah yang digunakan dalam kondisi
kapasitas normal perusahaan adalah:
Jawab: Rp 1.800.000,- : 176.400 jam = Rp 10.204,- per jam
Jika dalam 1 jam setiap orang dapat menciptakan 6 buah produk berarti 1 unit produk akan
memakan waktu sebesar 1/6 jam. Maka biaya standar untuk satu unit produksi adalah :
Jawab: 1/6 x Rp 10.204,- per jam = Rp 1.694,- per buah14[14]
Seperti halnya dengan biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja
standar terdiri dari unsur: jam tenaga kerja standard an tariff upah standar.
Syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar adalah;
a.Tata letak pabrik (plant layout) yang efisien dengan peralatan yang modern
sehingga dapat dilakukan produksi yang maksimum dengan biaya yang
minimum.
b. Pengembangan
staf
perencanaan
produksi,
routing,
scheduling
dan
test-run
operasi
produksi
dibawah
keadaan
normal
yang
diharapkan
3. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan
dibawah keadaan nyata yang diharapkan
4. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan
pengetahuan operasi produksi dan produk.
14[14] http://kampuskeuangan.wordpress.com/2011/08/14/standard-costing/ diakses tgl:03-01-2014,
pkl: 17.15 WIB
dilaporkan
dengan
segera
ke
departemen
penggajian
untuk
Jam
Jam aktual yang
digunakan....................
Jam aktual yang
digunakan....................
Varians tarif tenaga
kerja.......................
1.632
Tarif
$12,5
0
1.632
12,00
1.632
$0,50
Aktua
l
stand
ar
= jumlah
$20.40
0
19.584
$816
Tidak
menguntung
kan
Varians tarif tenaga kerja sebesar $816 tidak menguntungkan karena tarif
aktual melebihi tarif standar sebesar $0,50 per jam. Jam tenaga kerja aktual
yang digunakan tidak termasuk waktu yang nonproduktif, yang dibebankan
ke overhead pabrik. Biaya tenaga kerja menganggur, sampai batas dimana
biaya tersebut tidak dimasukkan sebagai pos overhead yang dianggarkan,
menjadi varians yang dapat dikendalikan pada metode dua varians atau
varians pengeluaran pada metode tiga varians.
Menentukan standar efisiensi tenaga kerja adalah fungsi terspeialisasi
yang dikerjakan dengan baik oleh insinyur industrial, menggunakan studi
waktu dan gerakan. Standar ini didasarkan pada kinerja aktual dari seorang
pekerja
atau
sekelompok
pekerja
yang
memiliki
keahlian
rata-rata
kebutuhan
pribadi,
dan
penundaan
diluar
kendali
pekerja
efisiensi
tenaga
kerja.
Tetapi,
standar
waktu
memiliki
dari unit yang diproduksi selama periode tersebut. Jam standar yang
diperbolehkan untuk 4.512 unit ekuivalen dari Paxel yang diproduksi di
Departemen Perakitan dari Wilton Manufacturing Corporation selama bulan
tersebut adalah sebesar 1.504 (4.512 unit ekuivalen x 1/3 jam standar per
unit).
Varians efisiensi tenaga kerja untuk operasi 3-25 dihitung sebagai
berikut:
Jam
Jam aktual yang
digunakan....................
Jam standar yang
diperbolehkan............
1.632
Tarif
$12,0
0
1.504
12,00
128
12,00
= jumlah
$19.58
4
stand
ar
stand
ar
stand
ar
18.048
$1.536
Tidak
menguntung
kan
yang
disurvei
di
Inggris,
dua
pertiga
dari
perusahaan-
Manajemen biaya.............................
Perencanaan dan pengendalian
anggaran....................
Keputusan penentuan
harga........................................
Penyusunan laporan
keuangan....................................
Kanad
AS
Inggris
a
2
Jepang
terkecil
Termasuk perencanaan manajemen.
Sumber: diambil dari data suatu penelitian oleh Shinichi Inoue, Comparative Studies of
Recent Development of Cost Management Problems in USA, UK, Canada, and
Japan,Research Paper No.29, Kagawa University (Maret 1988), hal.20
pada
saat
dilaporkan.
Beberapa
perusahaan
saat
ini
melaporkan varians dan data operasi utama secara harian atau bahkan lebih
sering.
2. Apabila manajer tidak begitu peka dan menerapkan laporan varians ini
kepada suatu kelompok, maka semangat kerja karyawan akan berkurang.
Karyawan seharusnya menerima dukungan positif atas pekerjaan yang telah
dilakukan dengan baik. Sedangkan manajemen dengan pengecualian, sesuai
denga sifatnya, cenderung untuk memfokuskan pada hal-hal yang negatif.
Jika analisis varians ini diterapkan kepada suatu kelompok, bawahan
mungkin berusaha untuk menutupi varians yang tidak menguntungkan atau
lebih
sedikit
daging
yang
digunakan
dibandingkan
dengan
kualitas,
ketepatan
waktu
pengiriman,
dan
kepuasan
mencapai
memenuhi
perbaikan
standar.
berkelanjutan
Diperusahaan
lainnya,
daripada
hanya
sekedar
standar
diganti
dengan
(Armanto
Witjaksono,
2006)
Varian
atau
selisih
adalah
perbedaan antara suatu rencana atau target dan suatu hasil. Varian
memberikan indikasi atau suatu peringatan bahwa operasi tidak berjalan
sebagaimana yang direncanakan.
Kapan perhitungan varian dilakukan?
atas
investigasi
dan
tindakan
korektif
lebih
besar
dari
biaya/pengorbanan
Masalah utama dalam menghitung varian adalah berapa banyak varian
yang hendak dihitung! Pertimbangan varian mana yang sebaiknya dihitung
adalah berkaitan dengan implementasi management by exception (MBE),
yang selalu kritis mempertimbangkan dampak dan controllability dari setiap
varian. Sebagai contoh varian atau selisih yang terjadi yang disebabkan oleh
hal diluar kekuasaan atau control tidak banyak manfaatnya untuk dianalisis,
misalnya saja kenaikan biaya diakibatkan terjadi kenaikan harga bahan bakar
minyak (BBM)19[19]
Sebagaimana halnya dengan kalkulasi biaya produksi, analisis terhadap
varians biaya pemasaran merupakan langkah dasar dalam mengidentifikasi
faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan diantara biaya standar dan
aktual serta dalam mengeliminasi setiap inefisiensi yang ada. Setiap
perusahaan
memilih
analisis
varians
yang
spesifik
bagi
perusahaan
tertentu
bahan
baku.
Varians
hasil
adalah
akibat
untuk
memperoleh suatu hasil yang berbeda dari apa yang diperkirakan dari input
aktual.
Dipabrik gula, kehilangan hasil normal dikembangkan karena dibutuhkan
102,5 pon sukrosa, dalam bentuk gula mentah, untuk memproduksi 100 pon
sukrosa dalam bentuk gula murni. Sebagian dari sukrosa ini muncul sebagai
sirup gula hitam, tetapi sejumlah persentase kecil benar-benar hilang.
Dalam industri pengalengan, adalh biasa untuk mengestimasikan hasil
yang diperkirakan dari tingkatan mutu per ton buah yang dibeli atau
dikirimkan ke pabrik. Hasil aktual dibandingkan dengan yang diperkirakan
dan dievaluasi dalam hal biaya. Jika hasil aktual ternyata menyimpang dari
persentase yang telah ditentukan sebelumnya, maka biaya dan laba akan
berbeda.21[21]
a.Varians Pendapatan untuk Perusahaan Multiproduk
Untuk tujuan perencanaan, perusahaan yang menjual beberapa produk
bisa mengasumsikan bahwa produk-produknya terjual dalam proporsi yang
konstan. Misalnya, dua buah gelas akan terjual untuk setiap satu buah piring.
Manajemen mungkin sengaja menurunkan markup dari suatu produk
(misalnya, gelas) untuk menarik pembeli dan menaikkan penjualan produk
lainnya (misalnya, piring) yang menghasilkan kontribusi lebih tinggi. Disini
bukan hanya kuantitas penjualan yang penting tetapi juga bauran produk
yang bersangkutan.
Perusahaan multiproduk berkonsentrasi untuk menganalisis harga jual
dan volume penjualan produk demi produk. Perusahaan tersebut acapkali
menggunakan varians harga jual dan volume penjualan untuk mengevaluasi
21[21] William K. Carter, Milton F. Usry, Akuntansi Biaya, hlm. 172-173
kinerja pemasaran. Kita menentukan varians harga jual (sales price variance)
dengan mengalikan perbedaan diantara harga jual aktual dan harga jual
yang dianggarkan dengan kuantitas aktual yang terjual. Varians volume
penjualan (sales volume variance) yang juga disebut varians kegiatan
penjualan (sales activity variance) membandingkan kuantitas dan bauran
aktual dengan yang dianggarkan.
Berdasarkan prakiraan penjualan, manajer memperkirakan penjualan
seluruh industri akan berjumlah 12.500 unit untuk sarung tangan dan 10.000
unit untuk ikat pinggang. Manajer mengharapkan Clevenger Company akan
menjual 2.000 unit sarung tangan dan 3.000 unit ikat pinggang. Ini sama
dengan pangsa pasar sebesar 16 persen dari pasar sarung tangan dan 30
persen dari pasar ikat pinggang. Akan tetapi, penjualan industri yang
sesungguhnya hanya 6.000 unit untuk sarung tangan dan 5.000 unit untuk
ikat pinggang. Clevenger menjual 3.000 unit sarung tangan dan 1.000 unit
ikat pinggang, sehingga menghasilkan pangsa pasar aktual sebesar 50
persen (3.000/6.000 unit) untuk sarung tangan dan 20 persen (1.000/5.000
unit) untuk ikat pinggang.
Peraga 24-1
CLEVENGER COMPANY
Sarung
tangan
dianggarkan
per
$16
Harga
jual
yg
unit.........................
Harga
jual
aktual
per
unit.......................................
Biaya
variabel
standar
per
unit...............................
Marjin kontribusi yang dianggarkan per
unit..........
Volume
penjualan
yang
dianggarkan......................
Persentase bauran penjualan yang
dianggarkan......
Volume
penjualan
aktual........................................
Persentase
bauran
penjualan
Ikat
pinggang
Total
$20
17
18
12
12
2.000 unit
3.000 unit
5.000
unit
40%
60%
100%
3.000 unit
1.000 unit
75%
25%
4.000
unit
100%
aktual........................
Pasar yg dianggarkan untuk seluruh
industri.........
Pangsa
pasar
yang
dianggarkan.............................
Penjualan
industri
aktual........................................
Pangsa
pasar
aktual...............................................
-
12.500
10.000
16%
30%
6.000
5.000
50%
20%
penjualan. Karena itu, kita dapat menyebut varians ini sebagai varian marjin
kontribusi (contribution margin variance). Kita perlu mengetahui perilaku
biaya untuk menentukan marjin kontribusi, yaitu pendapatan dikurangi biaya
variable. Jika perusahaan tidak dapat membagi biaya secara mudah ke
dalam biaya tetap dan biaya variable, kita menghitung varians marjin kotor
(gross margin variance). Perhitungannya sama seperti varians marjin
kontribusi kecuali bahwa marjin kotor menggantikan marjin kontribusi dalam
rumus yang digunakan.
marjin
kontribusi
yang
dianggarkan
per
unit.
Dengan
menggunakan informasi dari Peraga 24-1, rencana bauran yang terdiri dari 2
unit sarung tangan (atau 2.000) dengan 3 unit ikat pinggang (atau 3.000)
menghasilkan marjin kontribusi per unit berikut untuk bauran produk
bersangkutan:
Sarung
Tangan
Ikat
Pinggang
2($4) +
yang dianggarkan
Varians volume penjualan adalah sebagai berikut:
Marjin kontribusi yang dianggarkan:
(5.000 unit x $6,40).......................................$32.000
Marjin kontribusi aktual:
Sarung Tangan
Ikat Pinggang
(3.000 unit x $4) + (1.000 unit x $8)............ 20.000
Varians volume penjualan tidak menguntungkan.
$12.000
kuantitas
lini
produk
tertentu.
Varians
bauran
penjualan
menguntungkan
tidak menguntungkan
tidak menguntungkan
semua unit berdasarkan
produk menjadi varians ukuran pasar dan pangsa pasar. Kita menggunakan
marjin kontribusi rata-rata yang dianggarkan untuk kedua produk ini. Akan
tetapi,
n pasar
jika
kita
hanya
menganalisis
satu
produk
saja,
kita
dapat
tangan:
nggang:
sa pasar
per unit
=
=
=
=
=
=
nggang:
Ikat
pinggang
$9.600 U
3.200 U
$12.800 U
dari 10.000 yang dianggarkan hanya dapat direalisasikan sebesar 5.000 unit
penjualan aktual.
b.Varians Bauran dan Hasil Bahan serta Tenaga Kerja untuk Produk
Multibahan
Kita dapat menerapkan varians bauran dan kuantitas penjualan pada
input produksi. Kebanyakan prosedur produksi, terutama operasi kalkulasi
biaya proses, menggunakan rumus untuk menentukan spesifikasi jenis
bahan serta kelas pekerja yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu. Dalam
operasi produksi, khususnya yang merupakan proses berkesinambungan
(process
costing),
manajemen
dapat
mengubah
bauran
input
untuk
mencapai hasil yang lebih baik. atau harga bahan dan kelas pekerja tertentu
mungkin mengalami kenaikan sehingga manajemen perlu mengurangi
penggunaan bahan atau pekerja bersangkutan. Perubahan bauran input
tersebut dapat mempengaruhi kuantitas produk yang dihasilkan. Selain itu,
untuk menghasilkan produk dengan kualitas tertentu, manajemen perlu
membatasi penggantian bahan dan pekerja yang lebih mahal dengan
sesuatu yang lebih murah.
Pembagian varians kuantitas. Pembagian varians kuantitas untuk bahan
dan tenaga kerja menjadi varians bauran dan hasil dapat membantu
pengendalian manajemen yang lebih baik. kita varians harga untuk setiap
jenis bahan atau varians tarif untuk setiap kategori tenaga kerja. Total
varians harga bahan sama dengan hasil penjumlahan varians harga untuk
semua jenis bahan. Di lain pihak, varians tarif tenaga kerja total sama
dengan hasil penjumlahan varians tarif untuk semua kelompok tenaga kerja.
Varians Bauran dan Hasil Produksi
Apabila perusahaan menggunakan beberapa input untuk memproses
produk dan sebagian input tersebut dapat ditukar satu sama lain, maka kita
dapat menghitung varians bauran dan hasil yang mengidentifikasi biaya atau
penghematan yang terjadi jika satu bahan diganti dengan bahan lain. Kita
menghitung varians bauran dengan membandingkan rumus standar dengan
biaya standar untuk bahan dan tenaga kerja yang benar-benar digunakan.
Varians timbul karena bahan baku atau kelompok tenaga kerja dicampur
dalam rasio yang berbeda dari spesifikasi standar. Misalnya, industri tekstil
atau kimia dapat mencampur berbagai kombinasi bahan baku dan masih
menghasilkan produk yang sempurna.
Varians hasil (yield variance) timbul karena hasil yang diperoleh berbeda
dari yang diharapkan bedasarkan input bahan atau tenaga kerja. Varians
hasil mencerminkan tambahan biaya atau penghematan yang terjadi karena
kita menggunakan lebih banyak bahan dari pada yang dipersyaratkan dalam
spesifikasi produk. Misalnya, untuk membuat permen susu, kita memasak
gula, sirup jagung, kelapa sawit, dan susu. Kita mengharapkan bahwa jumalh
tertentu dari bahan baku ini akan menghasilkan beberapa pound permen
susu. Varians hasil akan timbul jika output aktual berbeda dari yang
diharapkan. Kelebihan dan kekurangan yang ditimbulkan oleh varians bauran
atau hasil seringkali saling menutupi. Misalnya, bauran baru tersebut
mungkin menghasilkan varians bauran yang menguntungkan, tetapi hal itu
ditutupi oleh varians hasil yang tidak menguntungkan. Demikian juga,
keuntungan yang diperoleh dari varians hasil yang menguntungkan bisa
mengakibatkan timbulnya varians bauran yang tidak menguntungkan.
Akuntan biasanya menganggap varians hasi pekerja sebagai akibat dari
kuantitas dan / atau kualitas bahan yang ditangani.
Varians Bauran dan Hasil Bahan
Kita dapat menghitung varians bauran dan hasil produksi dalam jumlah
total untuk sekumpulan (batchs) bahan atau untuk masing-masing tingkatan
mutu bahan. Perhitungan kita menggunakan data berikut:
Bauran bahan standar untuk sosis jenis tertentu adalah sebagai berikut:
Daging A....................................
Daging B.....................................
Daging C.....................................
Tepung .......................................
Input ...........................................
.
Output ........................................
.
Berat
Harga
standar
stand
(dalam
ar
pound)
250 $0,40
600
0,25
50
0,88
200
0,18
1.100
1.000
Biaya
stand
ar
$100
150
44
36
$330
$0,30
$0,30
Biaya
aktual
per
pound
Kuantitas aktual
pada harga standar
9.900
$0,44
$3.96
0
24.600
0,22
6.150
(9.900 x
$0,40)
(24.600 x
$0,25)
(2.400 x
$0,88)
2.400
0,93
2.112
8.100
0,17
1.458
45.000
(8.100 x
$0,18)
$13.6
80
setiap bahan, kita mengakui bahwa setiap input terkait satu sama lain.
Varians ini dikembangkan antara lain untuk menentukan apa pengaruh
perubahan bauran terhadap total output produk dengan menggunakan
seluruh bahan bersangkutan.
Varians Bauran dan Hasil Pekerja
Bauran pekerja standar. Anggaplah sekelompok pekerja melaksanakan
operasi dengan menerima tiga tingkatan pekerja yang berbeda. Bauran
pekerja standar terdiri dari 20 jam kerja dengan tarif upah sebagai berikut:
Tarif
stan
dar
Total biaya
standar
untuk jam
kerja aktual
570
$20
$11.400
420
16
6.720
700
24
16.800
Jam
kerja
aktual
A2..............................................
..................
C4..............................................
..................
D5..............................................
..................
1.690
$34.920
Jam kerja aktual dengan biaya standar
tertimbang:
35.152
(1.690 jam kerja aktual x $20,80 tarif standar
per jam)..................
Varians bauran pekerja yang
$232
menguntungkan................................
Varians hasil pekerja total
Jam kerja aktual pada biaya standar
(1.690 jam x $20,80)...........................................................
$35.152
Output pada biaya standar yang dinyatakan dalam jam kerja standar:
= 80 batch x 20 jam = 1.600 jam
1.600 jam x $20,80 tarif standar per jam..................................
Varians hasil pekerja yang tidak menguntungkan.....................
33.280
$1.872
22
[22]
pelaporan varians dapat menjadi alat bantu yang berharga bagi pegendalian
supervisor. Meskipun demikian, manajemen sebaiknya mengakui bahwa
penjelasan
atas
varians
memiliki
kegunaan
yang
terbatas
dalam
menyarankan
tindakan
korektif
yang
harus
diambil.
Supaya
pengendalian biaya menjadi egektif, maka hasil dari tindakan korektif harus
diukur dan dilaporkan.
Tingkat investigasi varians sebaiknya didasarkan pada perbandingan
antara estimasi biaya untuk melakukan investigasi dengan nilai dari manfaat
yang diantisipasi. Supaya biaya dapat dihemat dari hasil investigasi varians
dan mengambil tindakan korektif diperkirakan akan lebih besar dibandingkan
dengan biaya untuk melakukan investigasi, maka manajemen sebaiknya
melakukan investigasi guna menentukan penyebab dari varians tersebut.
Varians sebaiknya diidentifikasikan dan dilaporkan kepada manajemen
sesering mungkin selama hal tersebut ekonomis. Semakin dekat deteksi dan
pelaporan ke titik terjadinya, maka semakin efektif tindakan perbaikan dan
semakin besar biaya yang dapat dihemat. Mungkin juga bermanfaat untuk
melaporkan varians dalam unit fisik maupun dalam satuan dolar dari biaya.
Penyebab Timbulnya Varians
Varians adalah suatu sinyal. Varians yang besar, baik menguntungkan
maupun tidak menguntungkan, sebaiknya diinvestigasi dan dianalisis. Suatu
varians dapat disebabkan oleh kejadian acak yang tidak diharapkan akan
terulang kembali, atau oleh masalah sistematis yang dapat diperbaiki.
Mungkin juga standar yang digunakan salah atau sudah ketinggalan zaman.
Misalnya, jika proses manufaktur berubah, maka standar fisik juga mungkin
berubah. Selain itu, perubahan harga yang tidak diperkirakan juga dapat
menyebabkan standar menjadi ketinggalan zaman. Dibeberapa kasus,
varians di departemen-departemen yang berbeda saling terkait. Menentukan
hubungan semacam itu penting ketika varians yang menguntungkan di satu
area ditiadakan oleh varians tidak menguntungkan di area lain yang terkait.
Misalnya, varians harga bahan baku menguntungkan yang ditimbulkan oleh
bahan baku yang tidak mahal mungkin lebih besar dibandingkan dengan
berada
diluar
kendali
departemen
tersebut
dan
mungkin
kerja
untuk
keseluruhan
periode
biasanya
ditetapkan
oleh
manajemen atau oleh kontrak dengan serikat pekerja. Tetapi varians tarif
dapat terjadi, jika rata-rata tarif tenaga kerja tunggal digunakan dalam
perhitungan, padahal ada beberapa tarif yang berbeda untuk untuk pekerjapekrja individual. Dalam kasus-kasus semacam itu, ketidakhadiran atau
penugasan pekerja dengan satu tarif upah tertentu ke tugas yang biasanya
membayar upah dengan tarif yang berbeda dapat menimbulkan varians tarif.
Dalam kasus-kasus semacam ini, perencanaan atau penjadwalan penugasan
adalah penyebab dari timbulnya varians.
Varians efisiensi tenaga kerja dapat terjadi karena berbagai faktor. Faktorfaktor
tersebut
meliputi
kurangnya
bahan
baku,
bahan
baku
yang
mesin,
mesin
baru,
perubahan
dalam
metode
produksi,
perencanaa dan penjadwalan yang buruk, cetak biru atau spesifikasi desain
yang buruk, ketidak puasan pekerja, dan interupsi kerja. Untuk manajer
departemen, laporan efisiensi tenaga kerja yang paling berguna akan
melaporkan varians efisiensi untuk setiap pekerja. Karena biaya yang tinggi
untuk menghasilkan laporan terinci semacam itu, maka biasanya hanya ada
satu varians efisiensi tenaga kerja yang dilaporkan untuk setiap departemen
atau pusat biaya.
Varians overhead pabrik muncul baik dari porsi variabel maupun porsi
tetap overhead. Perhitungan varians yang didiskusikan sebelumnya akan
memisahkan varians terkendali dengan varians kapasitas. Varians volume,
yang
merupakan
ukuran
dari
kapasitas
yang
digunakan,
mungkin
yang
yang
bertanggung jawab untuk mengakui deviasi yang dapat diterima dari standar
dan mengurangi bahaya bahwa mereka sangat enggan menghadapi resiko.
Seorang manajer yang sangat khawatir bahkan atas varians yang kecil akan
menghambat dan bukannya meningkatkan efisiensi operasi.
Data masa lampau atas operasi yang telah stabil, disesuaikan dengan
estimasi perubahan di masa depan, dapat menjadi dasar yang andal guna
menghitung batas kendali yang membedakan operasi yang baik dengan
yang buruk, dan hal tersebut membantu dalam menentukan apakah akan
melakukan investigasi atas varians. Batas tersebut dapat ditentukan
menggunakan penilaian subjektif, firasat, perkiraan, dan biasa, atau
berdasarkan analisis statistik yang hati-hati, seperti kesalahan standar
(standard error). Dalam menentukan batas, manajemen harus mengakui
bahwa besaran relatif dari suatu varians merupakan hal yang lebih penting
dibandingkan dengan nilai dolar absolutnya, serta bahwa biaya dan manfaat
dari batas yang lebih ketat harus dipertimbangkan.
Penekanan Berlebihan pada Varians
Meskipun biaya standar bukanlah ukuran yang sempurna, laporan varians
memberikan informasi yang berharga bagi manajemen. Varians yang besar
menandakan
adanya
masalah
atau
kesempatan
yang
memerlukan
berlebihan
jumlah
pada
pemasok
varians
dengan
harga
harga
dapat
rendah,
mengakibatkan
tingginya
tingkat
pembelian
dapat
memanfaatkan
diskon
pembelian
yang
tersedia untuk pesanan dalam jumlah besar. Memesan dalam jumlah besar
dan menyimpan persediaan dalam jumlah besar juga mengurangi kebutuhan
untuk melakukan pesanan kilat, yang dikenankan harga yang lebih mahal.
Sebagai konsekuensi dari praktik-praktik ini, persediaan cenderung menjadi
sangat besar, yang kemudian diterjemahkan menjadi biaya penyimpanan
yang tinggi. Ketika harga menjadi pertimbangan utama, maka kualitas dapat
diabaikan, sehingga menyebabkan kualitas produk yang buruk dan/atau
barang cacat, barang rusak, dan pengerjaan kembali yang tinggi.
Penekanan berlebihan pada varians efisiensi dapat menyebabkan
produksi dalam jumlah besar, persediaan barang dalam proses dengan
jumlah besar, dan usaha untuk mengendalikan kualitas hanya melalui
inspeksi. Produksi dalam jumlah besar memerlukan persiapan mesin yang
lebih sedikit. Ketidakefisienan dari mengubah produksi satu produk menjadi
produk lain diminimalkan dengan cara menurunkan frekuensi perubahan dan
dengan
menyebarkan
biaya
pembelajaran
ke
sejumlah
besar
unit.
seperti
kerusakan
mesin,
ketidak
hadiran
karyawan,
dan
BAB III
CONTOH SOAL DAN PENYELESAIANNYA
A.Soal dan Penyelesaian Biaya Standar
Xavier Company menghasilkan produk tunggal. Biaya overhead variabel
dibebankan ke produk berdasarkan jam kerja langsung. Biaya standar untuk
satu unit produk adalah sebagai berikut:
Bahan langsung, 6 ons pada $0,50 per ons.....................
$3
Tenaga kerja langsung: 1,8 jam pada $10 per jam...........
18
Biaya overhead variabel: 1,8 jam pada $5 per jam..........
9
Total biaya variabel standar per unit................................
$30
Selama bulan Juni, dihasilkan 2.000 unit. Biaya yang berhubungan dengan
operasi di bulan Juni adalah sebagai berikut:
Pembelian bahan baku: 18.000 ons pada $0,60 per ons..
$10.800
Bahan baku yang digunakan dalam produksi: 14.000 ons
Tenaga kerja langsung: 4.000 jam pada $9,75 per jam....
$39.000
Biaya overhead manufaktur variabel yang terjadi...........
$20.800
Diminta:
Hitunglah varians bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead manufaktur variabel.
Jawab:
Varians bahan baku langsung
Kuantitas aktual
input pada harga
aktual
(AQ x AP)
Kuantitas aktual
input pada harga
standar
(AQ x SP)
Dengan menggunakan rumus di bab ini, varians yang sama dapat dihitung
sebagai berikut:
Varians tarif tenaga kerja = AH (AR SR)
4.000 jam ($9,75 per jam - $10 per jam) = $1.000 F
Varians efisiensi tenaga kerja = SR (AH SH)
$10,00 per jam (4.000 jam 3.600 jam) = $4.000 U
Varians biaya overhead manufaktur variabel
Jam aktual input
pada tarif aktual
(AH x AR)
(SH x SR)
4.000 jam x $5 per
jam
= $20.000
$20.800
Harga
standar per
pound
340
$0,60
75
0,10
25
0,40
10
0,20
50
0,53
500
400
Persediaan
bahan
langsung
dibukukan
berdasarkan
perhitungan standar.
Tomat .......................................
..............
Sirup
jagung.......................................
.....
Cuka .........................................
..............
Garam.......................................
................
Bubuk bawang, lada, dan
bumbu.............
Dala
m
Biaya
Poun aktual
d
23.0 $14.9
00
50
5.00
0
250
3.00
0
1.320
800
176
2.50
0
1.200
Tomat .......................................
..............
Sirup
jagung.......................................
.....
Cuka .........................................
..............
Garam.......................................
................
Bubuk bawang, lada, dan
bumbu.............
Dalam
Pound
22.10
0
3.900
1.900
500
1.950
30.35
0
Diminta:
a. Hitunglah varians harga beli bahan untuk setiap bahan dan varians bauran
total serta varians hasil total dalam bulan tersebut. Tunjukkan apakah
varians tersebut menguntungkan atau tidak.
b. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat pengeluaran bahan, varians, dan
disposisi varians.
Jawab:
a.
NANCY SILLS MANUFACTURERS
Tomat .....................................................
....................
Sirup
jagung.....................................................
...........
Cuka .......................................................
....................
Garam.....................................................
.....................
Bubuk bawang, lada, dan
bumbu................................
Input ......................................................
......................
Output.....................................................
......................
Biaya standar per pound input
($250/500)....................
Biaya standar per pound output
($250/400)..................
Dala
m
Poun
d
Biaya
standar
340
$204,00
75
7,50
25
10,00
10
2,00
50
26,50
500
$250,00
400
$0,5
0
$0,6
25
Tomat ................................
...............
Sirup
jagung................................
......
Cuka ..................................
...............
Garam................................
................
Bubuk bawang, lada, dan
bumbu......
Berat
aktual
(poun
d)
23.00
0
0,10
0,05
0,05 F
Varians
harga
beli
total
$1.150
U
250 F
0,40
0,44
0,04 U
120 U
0,20
0,22
0,02 U
16 U
0,53
0,43
0,05 F
125 F
Harga
stand
ar
$0,60
Varians
Harga
harga
aktual
per
pound
$0,65 $0,05 U
5.000
3.000
800
2.500
$ 911 U
Catatan:
U = tidak menguntungkan
F = menguntungkan
Varians bauran bahan
Tomat .......................................
..............
Sirup
jagung.......................................
.....
Cuka .........................................
..............
Garam.......................................
................
Bubuk bawang, lada, dan
bumbu.............
Kuantit
as
aktual
Harga
stand
ar
22.100
$0,60
3.900
0,10
1.900
0,40
500
0,20
1.950
0,53
30.350
Kuantitas aktual pada biaya input standar
(30.350 pound x $0,50)
Varians bauran bahan yang tidak
menguntungkan
Jumlah
$13.260
,00
390,00
760,00
100,00
1.033,5
0
$15.543
,00
15.175,
00
$368,50
$15.175,00
16.875,00
$ 1.700,00
16.985,
00
911,00
16.875,
00
368,50
1.700,0
0
17.896,
00
1.700,0
0
15.543,
50
368,50
911,00
420,50
BAB IV
APLIKASI TEORI
UKM Wingko Babat Cap Kapal Terbang merupakan salah satu unit usaha kecil dan
menengah yang memproduksi makanan khas Kota Semarang yaitu wingko babat. Lokasi
perusahaan berada di Jalan Wolter Monginsidi (Genuksari) No. 30 Semarang. Wingko babat
yang diproduksi ada berbagai macam rasa, yaitu kelapa, nangka, durian, dan gula jawa.
Pembuatan wingko babat membutuhkan bahan baku yaitu kelapa, tepung ketan, gula pasir,
mentega, dan bahan tambahan yaitu nangka, durian, dan gula jawa. Biaya produksi UKM
Wingko Babat Cap Kapal Terbang terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.
Selama ini biaya produksi UKM tersebut belum dikelola dengan baik. Biaya produksi yang
tidak dikelola dengan baik akan berpotensi menimbulkan kerugian. UKM tersebut sebelumnya
telah membuat standar biaya produksi yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi wingko
babat, tetapi terjadi pelanggaran terhadap standar yang telah ditetapkan. Pengendalian biaya
sangat diperlukan untuk mengetahui apakah proses produksi berjalan secara efisien.
Pengendalian dilakukan dengan membandingkan antara biaya standar dengan realisasinya. Jika
terjadi varians (selisih) antara biaya standar dengan realisasinya perlu penelitian lebih lanjut
mengenai penyebab terjadinya varians tersebut.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa standar biaya produksi di UKM Wingko CKT
terdiri dari standar biaya bahan baku langsung, standar biaya tenaga kerja langsung, dan standar
biaya overhead pabrik. Biaya standar yang diterapkan dalam satu kali produksi untuk bahan baku
kelapa sebesar Rp. 144.000, gula pasir Rp. 42.000, tepung ketan Rp. 28.500, mentega Rp. 3.500,
nangka Rp. 2.500, durian Rp. 3.750, dan gula jawa sebesar Rp. 2.500. Tarif upah standar tenaga
kerja langsung per jam sebesar Rp. 8.150 dengan jam TKL standar selama tiga jam. Biaya
standar overhead variabel pabrik dalam satu bulan selama bulan Desember 2010 yaitu biaya
kemasan berlogo sebesar Rp. 1.312.500, kertas minyak sebesar Rp. 210.000, gas Rp. 405.000,
dan air sebesar Rp. 540.000. Biaya overhead tetap berupa tarif penyusutan oven sebesar Rp. 500
per harinya. Analisis varians digunakan untuk menghitung varians yang terjadi antara biaya
standar dan biaya aktual dari BBL, TKL, dan OHP.
Dari hasil analisis varians diketahui bahwa kelapa memiliki varians unfavorable -1,06 %.
Gula pasir memiliki varians unfavorable -0,79 %. Pada tepung ketan terjadi varians unfavorable
-12,82 %. Varians unfavorable juga terjadi pada mentega sebesar -14,67 %. Pada nangka terjadi
varians unfavorable -28,76 %. Durian memiliki varians unfavorable -54,80 %. Sedangkan pada
gula jawa terjadi varians favorable -8,13 %. Hasil analisis varians untuk TKL menunjukkan
bahwa tarif TKL memiliki varians favorable 18,3 %. Efisiensi TKL memiliki varians
unfavorable -26,7 %. Hasil analisis varians overhead variabel menunjukkan bahwa pada biaya
kemasan berlogo terjadi varians favorable 0,6 %. Biaya kertas minyak memiliki varians
unfavorable -42,9 %. Biaya gas terjadi varians favorable 13,6 %. Terakhir analisis dilakukan
pada air yang memiliki varians favorable 50 %. Pada biaya overhead tetap variabel tidak terjadi
varians.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji t, disimpulkan bahwa varians
untuk BBL yang masih dalam batas pengendalian yaitu kelapa, gula pasir, tepung ketan,
mentega, dan gula jawa. Sedangkan varians yang diluar batas pengendalian yaitu nangka dan
durian. Uji hipotesis pada varians TKL terhadap tarif masih dalam batas pengendalian,
sedangkan untuk efisiensi diluar batas pengendalian. Varians yang terjadi pada OHP tidak
dilakukan uji menggunakan uji t karena data dihitung selama satu bulan selama bulan Desember
2010.
Sumber: http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/47731/H11waw.pdf?...1
diakses tgl 03 Januari 2014, pkl: 17.30 WIB
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dalam dunia usaha yang semakin berkembang ini, untuk mendapatkan keuntungan yang
optimal diperlukan pengendalian terhadap biaya produksi. Hal tersebut perlu dilakukan agar
biaya produksi yang digunakan dapat seefisien mungkin. Salah satu metode yang dapat
digunakan sebagai alat pengendalian terhadap biaya produksi yaitu dengan menetapkan biaya
standar. Begitu juga dengan analisis varians, analisis varians dan biaya standar sangat erat
kaitannya untuk pengendalian produksi.
Penetapan biaya standar dapat memberikan pedoman untuk mengetahui biaya yang
seharusnya terjadi dalam proses produksi. Proses produksi yang dilaksanakan menjadi faktor
penting karena berpengaruh terhadap biaya produksi bagi perusahaan, baik itu perusahaan yang
berskala besar maupun perusahaan berskala kecil dan menengah.
B.Saran
Penyusun memiliki beberapa saran yang ingin disampaikan. Hal ini semata-mata demi
kebaikan penyusun maupun pembaca. Beberapa saran diantaranya :
1. Kepada suatu perusahaan, baik perusahaan besar maupun UKM, alangkah baiknya jika biaya
produksi dikelola dengan baik supaya tidak menimbulkan kerugian.
2. Kepada pembaca, penyusun berharap makalah ini dapat menjadi tambahan referensi demi
kelengkapan ilmu dan wacana baru bidang Akuntansi Manajemen khususnya dibagian bab
Standard Cost and Variance Analysis.
investasi
adalah
pusat
pertanggung
jawaban
yang
prestasi
kegiatan-kegiatan
dalam
perusahaan
yang
biayanya
- Varians Bauran (varians campuran) adalah selisih antara jumlah aktual bahan baku dalam
bauran aktual dengan jumlah aktual bahan baku dalam bauran standar, keduanya dihargai dengan
biaya standar.
- Varians Bauran Penjualan adalah perubahan dalam laba yang disebabkan oleh bauran produk
yang dijual.
- Varians efisiensi adalah perbedaan antara kuantitas input aktual yang digunakan dan kuantitas
input yang dianggarkan untuk membuat output aktual, dikali dengan harga yang dianggarkan.
Varians efisiensi kadang-kadang disebut juga varians penggunaan.
- Varians harga, yakni perbedaan antara harga aktual dengan harga yang dianggarkan dikali
dengan kuantitas input aktual. Varians harga kadang-kadang disebut juga varians input atau
varians tingkat upah, terutama bila mengacu pada varians harga untuk tenaga kerja langsung.
- Varians hasil (yield variance) timbul karena hasil yang diperoleh berbeda
dari yang diharapkan bedasarkan input bahan atau tenaga kerja
- Varians yang menguntungkan (favorable), adalah varians yang memiliki pengaruh
meningkatkan laba operasi relatif terhadap jumlah yang dianggarkan.
- Varians yang tidak menguntungkan (unfavorable), adalah varians yang memiliki pengaruh
menurunkan laba operasi relatif terhadap jumlah yang dianggarkan.
- Varians Volume Penjualan, yakni itu perbedaan antara jumlah anggaran fleksibel dengan
anggaran statis yang berkaitan dengan kuantitas barang yang dijual.
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K, Milton F. Usry, 2005, Akuntansi Biaya, Jakarta: Salemba Empat
Garrison, Ray H., dkk., 2009, Akuntansi Manajerial, Jakarta: Salemba Empat
http://kampuskeuangan.wordpress.com/2011/08/14/standard-costing/.
diakses
Rayburn,
Letricia
Gayle,
1990,
Akuntansi
Biaya:
dengan
Menggunakan
Statement ofAuthorship
Saya/kamiyang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampiradalah
murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan oranglain yang saya/kami gunakan
tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagaibahan untuk makalah/tugas pada mata
ajaran lain kecuali saya/kamimenyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkanini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksiadanya plagiarisme.
Saya/kami memberikan pelimpahan wewenang kepada dosenuntuk menggunakan makalah/tugas
terlampir bagi kepentingan pengembanganpendidikan sejak makalah/tugas ini diserahkan.
Matakuliah:Akuntansi Manjemen
Judul Makalah/Tugas:StandardCosts and Variance Analysis
Disusun:
- Padatanggal :08Januari 2014
- Oleh:
Nama:Ana Prastiwi
NIM:3223113007
Tandatangan:
(ANA PRASTIWI)
1.
Ibu Esti19 Januari 2015 10.19
Salut Mbak...
Saya berharap hasil karya Mbak tersebut...bukan sekedar pemenuhan tugas saja. Tapi
Mbak juga memahami isi dan implementasinya.
Saya tunggu karya berikutnya...
Balas