Anda di halaman 1dari 5

Kinerja aliran Gas, Minyak dan Air dari Formasi ke Lubang Sumur.

Metode untuk menentukan kinerja aliran gas, minyak dan air dari formasi ke lubang
sumur telah dikembangkan oleh ;
1. Petrobas
2. Pudjo Sukarno
Dalam tulisan ini akan dibahas metode Pudjo S. karena metode ini lebih sederhana
dibandingkan dengan metode Petrobas.
Metode Pudjo Sukarno
Metode ini telah dikembangkan dengan menggunakan simulator yang sama, yang juga
dikembangkan untuk mengembangkan kurva IPR gas-minyak. Anggapan yang dilakukan
pada waktu pengembangan metoda ini adalah :
1. Faktor Skin sama dengan nol
2. Gas, minyak dan air berada dalam satu lapisan dan mengalir bersama-sama, secara
radial.
Untuk menyatakan kadar air dalam laju produksi total digunajan parameter water cut, yaitu
perbandingan laju produksi air dengan laju produksi cairan total. Parameter ini merupakan
parameter tambaha dalam persamaan kurva IPR yang dikembangkan. Selain itu, hasil
simulasi menunjukan bahwa pada suatu saat tertentu, yaitu pada hanya tekanan reservoir
tertentu, harga water-cut berubah sesuai dengan perubaha tekanan alir dasar sumur.
Dengan demikian perubaha water-cut sebagai fungsi dari tekanan alir dasar sumur, peril
pula diyenyukan.
Dalam pengembangan kinerja aliran tiga fasa dari formasi kelubang sumur, telah
digunakan 7 kelompok data hipotetis reservoir, yang man untuk masing-masing kelompok
dilakukanperhitungan kurva IPR untuk 5 harga water-cut yang berbeda, yaitu 20%, 40%,
80%, 90%. Dari hasil perhitungan diperoleh 285 titik data, dan titik data ini dikelompokan
sesuai dengan harga water-cutnya. Untuk masing-masing kelompok water-cut dibuat kurva
IPR tak berdimensi, yaitu plot antara qo/qmax terhadap Pwf/Pr ()Qtmax adalah laju aliran
cairan total maksimal dan kemudian dilakukan analisa regresi. Hasil analisa regresi yang
terbaik adalah sebagai berikut :

qo
Pwf
Pwf
Ao A1
A2

q max
Pr
Pr

(1-1)

dimana :
An, (n=0, 1 dan 2) adalah konstanta persamaan, yang harganya berbeda untuk
water-cut yang berbeda. Hubungan antara konstanta dengan water-cut ditentukan pula
secara analisa regresi, dan diperoleh persamaan sbb :
An = Co + C1(water-cut) + C2 (water-cut)2

(1-2)

Dimana Cn (n = 0, 1 dan 2) untuk masing-masing harga A, ditunjukan dalam tabel 1-1


sebagai berikut ;
Tabel 1 1
Konstanta Cn untuk masing-masing An
An
Ao
A1
A2

Co
0.980321
-0.414360
-0.564870

C1
-0.115661x10-1
0.392799x10-2
0.762080x10-2

C2
0.17905 x10-2
0.237075 x10-5
-0.202070 x10-4

Telah diuraikan sebelumnya bahwa harga water-cut berubah sesuai dengan


perubahan tekanan alir dasar sumur pada suatu harga tekanan reservoir., maka perlu dibuat
hubungan antara tekanan alir dasar sumur dengan water cut. Hubungan ini dinyatakan
sebagai Pwf/Pr terhadap WC / (WC@PwfPr), dimana harga WC@PwfPr ditentukan dari
simulator, untuk kelima harga water cut. Analisa regresi terhadap titik-titik data menghasilkan
persamaan sebagai berikut :

WC
Pwf
P1 EXP ( P2
)
WCPwf Pr
Pr

(1-3)

dimana P1 dan P2 tergantung dari harga water cutnya,dari analisa regresi dapat diperoleh
hubungan sebagai berikut :
P1 = 1.606207 0.130447 ln (Water-cut)

(1-4)

P2 = -0.517792 + 0.110604 ln (Water-cut)

(1-5)

Dimana water-cut dinyatakan dalam persen (%)

Prosedur perhitungan kinerja aliran tiga fasa dari formasi kelubang sumur adalah sebagai
berikut :
Langkah 1.

Langkah 2.

Siapkan data penunjang yang meliputi :


-

Tekanan reservoir / tekana stais sumur

Tekanan alir dasar sumur

Laju produksi minyak dan air

Harga water cut berdasarkan uji produksi (%)

Hitung WC@PwfPr dengan menggunakan persamaan (1-3) tersebut dapat


ditulis sebagai :

WCPwf

water cut
Pwf
P1 EXP ( P2
)
Pr

Dimana harga water cut adalah harga dari uji produksi sedangkan harga P1
dan P2 dihitung dengan menggunakan persamaan (1-4) dan (1-5)
Langkah 3.

Berdasarka harga WC@PwfPr, hitung konstanta Ao, A1 dan A2 dengan


menggunakan peramaan (1-2) dan tabel 1-1. harga konstanta ini tetap dan
digunakan dalam perhitungan kurva IPR.

Langkah 4.

Berdasarkan data uji produksi, tentukan laju produksi cairan total maksimum,
dengan menggunakan persamaan (1-1) dan konstanta Ao, A1 dan A2 dari
langkah 3, yaitu :

qt max

Langkah 5.

qo
Pwf
Pwf 2
Ao A1 (
) A2 (
)
Pr
Pr

Berdasarkan harga qtmax dari langkah 4, dapat dihitung laju produksi minyak
untuk berbagai harga tekanan alir dasar sumur .

Langkah 6.

Laju produksi air untuk setiap water cut pada tekanan alir dasar sumur,
dengan
qw = (WC/(100-WC)) qo

contoh perhitungan
diketahui data uji tekanan dan produksi :
-

tekanan reservoir = 1400 psi

tekanan alir dasar sumur = 1050 psi

laju produksi minyak = 150 STB/D

water cut 70%

pertanyaan

: buat kurva IPR.

Penyelesaian :
1. Data :
Pr

= 1400 psi

Pwf

= 1050 psi

qo

= 150 STB/D

WC

= 70% = 0.7

2. Hitung WC@PwfPr
terlebih dahulu dengan persamaan (1-4) dan (1-5)
hitung;
P1 = 1.606207 0.130447 ln (70) = 1.052003541
P2 = -0.517792 + 0.110604 ln (70) = -0.047891432
Maka,
WCPwf Pr

70

(1050 = 68.9732

(1.052003541) Exp 0.047894132


(1400)

3. Hitung konstanta Ao, A1 dan A2 dengan data Co, C1 dan C3 dari tabel 1-1,
Ao

= 0.980321 + -0.115661x10-1 (68.9732) + 0.17905x10-4 (68.9732)


= 1.048039

A1

= - 0.414360 + 0.392799x10-2 (68.9732) + 0.237075x10-5 (68.9732)2


= - 0.02323395

A2

= - 0.564870 + 0.762080x10-2 (68.9732) + -0.202079x10-4 (68.9732)2


= -1.0216011

4. Hitung dengan persamaan (1-1)


150

qt max

1050
1050
1.0216011

1400
1400

1.048039 0.02323395

150
329 STB / D
0.45596292

5. Hitung Qo untuk berbagai harga Pwf dengan persamaan (1-1)


Contoh :
Untuk Pwf

qo
329
qo

750 psi

1. 048039 - 0. 02323395 (

750
750
) - 1. 0216011 (
)2
1400
1400

0. 74240895 x 329 = 224.25 STB / hari

Anda mungkin juga menyukai