MAKALAH
Oleh
Ambrianto Ghenatya
NIM. 131424003
NIM. 131424008
NIM. 131424013
Rahma Ausina
NIM. 131424024
Nisa Mardiyah
NIM. 131424018
Dosen Pembimbing :
Nur Hasan Almurtado, S.Ag, M.Ag
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena
dengan izin dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Agama Islam pada semester dua jurusan Teknik Kimia program studi
D-IV Teknik Kimia Produksi Bersih Politeknik Negeri Bandung. Adapun judul
dari makalah ini adalah Rekonstruksi Teologi Islam.
Dalam menyusun makalah ini, penulis memperoleh banyak bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1
Semoga bantuan dan bimbingan serta dorongan dibalas oleh Allah Swt.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak
kekurangan karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak agar
penulis dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan diri di masa yang akan
datang.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan
menambah pengetahuan umumnya bagi keluarga besar Politeknik Negeri
Bandung.
Bandung, 15 Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
ii
BAB I
ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara etimologis istilah teologi bersal dari bahasa yunani, yaitu theologia.
Yang berasal dari dua kata theoos yang Berarti tuhan.dan logos yang artinya
tuhan. Sehingga arti Theologi islam adalah pengetahuan ketuhanan.
Sedangkan pengertian theologi Islam menurut terminologi adalah ilmu yang
membahas tentang ketuhanan yang mencakup seluruh ketauhidan.
Sedangakan rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana
dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat
pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan
berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum
dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek
kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
Teologi dipahami oleh sebagian besar kaum muslimin sebagai ilmu yang
membahas dan mengkaji tentang ketuhanan saja. Ia jauh dari aspek-aspek
kemanusiaan. Oleh sebab itu, wajar jika ia disebut sebagai ilmu teologi
(seperti arti secara epistimologi dari kata Theos dan logos). Para ahli
intelektual muslim masa kini memulai untuk mengkaji kembali paradigmaparadigma yang ada dalam ilmu teologi. Banyak dari mereka menegaskan
bahwa sesungguhnya teologi bukanlah ilmu murni yang hadir dari
kekosongan sejarah, melainkan sebuah refleksi dan implikasi dari konflikkonflik sosial politik. Oleh karena itu, kritik kepada teologi merupakan hal
yang sah dan dibenarkan. Teologi bukanlah Ilmu tentang Tuhan melainkan
teologi adalah ilmu tentang kata (kalam) Tuhan, Karena Tuhan itu tidak
tunduk kepada Ilmu. Tuhan mengungkapkan diri dalam sabdanya yang
berupa wahyu.
Rekonstruksi teologi adalah salah satu cara yang mesti ditempuh jika
diharapkan teologi dapat memberikan sumbangan yang kongkrit bagi sejarah
kemanusiaan.
Kepentingan
rekonstruksi
itu
pertama-tama
untuk
iii
Rumusan Masalah
Pada makalah ini masalah yang akan dibahas meliputi :
1 Apa yang dimaksud dengan rekonstruksi teologi islam?
2 Apa tujuan rekonstruksi teologi islam ?
3 Bagaimana sejarah rekonstruksi teologi islam ?
4 Bagaimana perkembangan teologi islam ?
Tujuan Penulisan
Tujuan dilaksanakannya penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu rekontruksi teologi islam.
2. Untuk mengetahui tujuan dari rekonstruksi teologi islam
3. Agar dapat memahami sejarah rekonstruksi islam
4. Agar dapat melaksanakan rekonstruksi teologi islam dalam kehidupan
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.
dan logos yang berarti ilmu. Jadi, secara bahasa teologi adalah ilmu
tentang ketuhanan. Sedangkan secara terminologis, teologi adalah ilmu
ii
Teologi
berbicara
tentang
berbagai
masalah
yang
derivasinya. Karena
itu
sebagian
kalangan
ahli
yang
iii
2.2.
2.3.
ii
tahkim
pada
perang
Shiffin
tersebut
memunculkan
iii
paham ini adalah bahwa semua perbuatan manusia ditentukan oleh kuasa
Tuhan termasuk keimanan, kebajikan dan kejahatnnya. Manusia dalam hal
ini tergantung dari kekuasaan atau paksaan Allah dalam segala kehendak
dan perbuatannya; kerena itu tidak ada kekuasaan manusia untuk
melakukan pilihan atas segala perbuatannya.
Sementara persoalan dosa besar yang diperdebatkan antara
Khawarij
dan
Murjiah
kemudian
memunculkan
golongan
Mutazilah yang dipelopori oleh Washil ibn Atho (80-131 H). Mutazilah
tidak
menerima
pendapat
Khawariz
maupun
Murjiah.
Mereka
berpandangan bahwa orang berdosa besar bukan kafir tetapi bukan pula
mukmin. Tetapi mengambil posisi antara mukmin dan kafir, yang dikenal
dengan istilah al-manzilah bain al-manzilatain. Mutazilah inilah, menurut
Nurcholis
Madjid,
merupakan
pelopor
yang
sungguh-sunggguh
Kedua
aliran
ii
ini
kemudian
digolongkan
2.4.
menyentuh
iii
tentram,
tetapi
disusun
sesuai
dengan
alur
kepentingan
cara
berfikir
dialektika
Yunani
untuk
ii
iii
Fazlur Rahman
terhadap
hak
problem
asasi
kemanusiaan
manusia,
(kemiskinan,
keterbelakangan,
dan
kemanusiaan
universal,
pluralisme
keberagamaan,
ii
persoalan-persoalan
kemanusiaan
universal
(antroposentris),
terdapat
tiga
kelemahan
yang
dimiliki
oleh
isu-isu
kemanusiaan
universal
seperti
pluralisme,
iii
ii
yang
berkaitan
dengan
teologi,
berusaha
untuk
teosentrisme ke antroposentrisme,
iii
Bersifat Antroposentris
Hasan Hanafi memunculkan paradigm baru dalam kajian
teologi kontemporer, yaitu paradigm yang bersifat antroposentris.
Begitu antroposentrisnya, sampai ia mengatakan bahwa Tuhan
adalah diri mansia itu sendiri. Kita tidak perlu memikirkan Tuhan
yang ada di langit. Sebab ia tidak butuh pemikiran kita. Energi
pikiran kita, sebaiknya digunakan untuk menyelesaikan problemproblem kemanusiaan yang masih banyak belum terselesaikan.
ii
iii
keilmuan
adalah
merupakan
keniscayaan
bagi
orang
untuk
mencari
altenatif
baru
dengan
dan
Asghar
Ali
Enginer
dengan
teologi
ii
agama yang
yang
paling
jelas
sekalipun
pasti
mempunyai
iii
ii
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Rekonstruksi memiliki arti membangun kembali,sedangakn teologi
islam adalah ilmu tentang ketuhanan. Jadi, rekonstruksi teologi islam
adalah pembangunan kembali ilmu tentang ketuhanan. Namun sebenarnya
teologi bukanlah Ilmu tentang Tuhan melainkan teologi adalah ilmu
iii
tentang kata (kalam) Tuhan, Karena Tuhan itu tidak tunduk kepada Ilmu.
Tuhan mengungkapkan diri dalam sabdanya yang berupa wahyu.
Tujuan pokok dari rekonstruksi teologi adalah agar menjadikan
teologi agama tidak sekedar dogma-dogma yang kosong, melainkan
menjelma sebagai ilmu tentang perjuangan sosial, yang menjadikan
keimanan-keimanan tradisional memiliki fungsi secara aktual sebagai
landasan etnik dan motivasi bagi manusia.
Ilmu kalam (teologi) lahir bermula dari polemik hebat antara
sesama umat Islam sendiri. Keretakan ini sesunguhnya sudah mulai terasa
setelah Rasulullah saw wafat, namun bisa teratasi dengan terpilinya Abu
Bakar sebagai khalifah.
Perkembangan teologi dibagi menjadi teologi klasik dan teologi
kontemporer. Teologi klasik memiliki karakteristik tekstualis,pembahasan
yang vertikal, belum membahas realitas sosial, dan kental dengan nuansa
konsep ketuhanan. Sedangakan karakteristik teologi kontemporer yaitu
bersifat antropo centris, integrasi teologi dan filsafat, berparadigma kritis,
berprinsip pengembangbiakkan dan pembebasan.
ii
3.2. Saran
Rekonstruksi
teologi
islam
hendaknya
diaplikasikan
pada
kehidupan nyata, tidak hanya teori atau ilmu kalam saja yang hanya
dipelajari namun harus diimplementasikan. Karena hal tersebut dapat
menciptakan karekter insan yang lebih mengenal Tuhannya sehingga ia
menjadi manusia yang berkualitas, produktif,dinamis,progresif serta
memberi kontribusi yang positif pada masyarakat.
iii
DAFTAR PUSTAKA
[Anonim] Rekonstruksi Teologi Islam
http://faisalthahir.wordpress.com/2013/12/22/rekonstruksi-pemikiranteologi-islam/ [12 mei 2014]
Djoko Hartono. Rekonstruksi Teologi Sebagai Solusi Riil Kemanusian
Kontemporer(Telaah Atas Metadologi Hassan Hanafi).
http://jurnalguston.blogspot.com/2013/01/rekonstruksi-teologi-sebagaisolusi_22.html [12 mei 2014]
Nasrulloh. Akar Kemunculan Teologi Kontemporer.
http://nasrullahsaid.blogspot.com/2011/09/akar-kemunculan-teologikontemporer.html [12 mei 2014]
ii
iii