Anda di halaman 1dari 19

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI

PADA KONDISI MAAG YANG DISERTAI LOW BACK PAIN


DENGAN METODE AKUPUNTUR

Disusun oleh :
Dio Maharditya
Dwi Maryuti
Dwi Susilowati
Erisa Renny Andita

P 27226012 179
P 27226012 180
P 27226012 181
P 27226012 182

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI


JURUSAN FISIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
2013
1

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya

sehingga penyusunan tugas ini dapat

diselesaikan.
Tujuan penyusunan makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah
Terapi

Elektro

Akupuntur

dengan

judul

PENATALAKSANAAN

FISIOTERAPI PADA KONDISI MAAG YANG DISERTAI LOW BACK


PAIN DENGA METODE AKUPUNTUR.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada Yang Terhormat Bapak
Saifudin Zuhri S. St. Ft, M. Kes selaku dosen mata kuliah Terapi Elektro
Akupuntur, yang telah memberikan waktu serta kesediaan guna membimbing
kami sebagai fisioterapi.
Demikianlah tugas makalah ini disusun semoga bermanfaat, terima kasih.

Karanganyar, Desember 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi......................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A.
B.
C.
D.

Latar Belakang............................................................................. 1
Rumusan Masalah....................................................................... 2
Tujuan Penulisan......................................................................... 2
Manfaat Penulisan ...................................................................... 3

BAB II Tinjauan Pustaka


A. Pengertian Maag.......................................................................... 4
B. Gejala dan Penyebab Maag......................................................... 5
C. Komplikasi Maag........................................................................ 6
BAB III Pembahasan
A. Anamnesis...................................................................................7
B. Penanganan maag yang disertai low back pain
dengan metode akupuntur............................................................9
C. Evaluasi.......................................................................................10
BAB IV Penutup
A. Simpulan......................................................................................11
B. Saran ...........................................................................................11
Daftar Pustaka..............................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Badan penelitian kesehatan dunia WHO mengadakan tinjauan
terhadap delapan Negara dunia dan mendapatkan beberapa hasil presentase
angka kejadian gastritis di dunia. Dimulai dari Negara yang kejadian

gastritisnya paling tinggi yaitu Amerika dengan presentase mencapai 47%


kemudian di ikuti oleh India dengan presentase mencapai 43%, lalu
dibeberapa negara lainnya seperti Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%,
Kanada 35%, Perancis 29,5% dan Indonesia 40,85. Gastritis biasanya
dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan awal
dari sebuah penyakit yang dapat menyusahkan kita. Angka kejadian gastritis
di Indonesia cukup tinggi.
Hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh Departemen
Kesehatan RI angka kejadian gastritis di beberapa kota di Indonesia ada
yang tinggi mencapai 91,6% yaitu 2 di kota Medan, lalu di beberapa kota
lainnya seperti Surabaya 31,2%, Denpasar 46%, Jakarta 50%, Bandung 32,5
%, Palembang 35,35, Aceh 31,7%, dan Pontianak 31,2 %. Hal tersebut
disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat. Tahun 2009 penyakit
gastritis merupakan salah satu penyakit didalam sepuluh penyakit terbanyak
pada pasien rawat inap di rumah sakit seluruh Indonesia dan menyerang
lebih banyak perempuan dari pada laki-laki dengan jumlah kasus 30.154
orang (Profil Kesehatan Indonesia, 2009). Berdasarkan data dari Dinas
Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2008 menurut urutan besar penyakit
di puskesmas, gastritis menempati urutan ke-9 dengan jumlah penderita
sebesar 14.702 orang.
Kejadian penyakit gastritis di puskesmas pada tahun 2009
menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita sebanyak 22.785 orang.
Penyakit gastritis ini meningkat dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2010
kejadian gastritis di puskesmas menempati urutan ke-9 dengan jumlah

penderita sebanyak 14.702 orang, sedangkan berdasarkan rekapitulasi data


kesakitan tahun 2011 Dinas Kesehatan Kota Semarang penderita gastritis
sebanyak 11.925 orang (Profil Kesehatan Semarang, 2011).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian ini yaitu Bagaimana penatalaksanaan akupuntur pada
kondisi Maag yang disertai LBP (Low Back Pain) ?.
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui penatalaksanaan akupuntur pada kondisi Maag
yang disertai LBP (Low Back Pain)

D. Manfaat Penulisan
1. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam
penatalaksanaan akupuntur.
2. Sebagai bahan bacaan dan masukan bagi para mahasiswa, staf
pengajar dan lainnya yang ingin membuat tugas, makalah atau
menyusun diktat.
3. Sebagai bahan referensi atau rujukan bagi mahasiswa dan staf
pengajar dalam melakukan penelitian lanjut.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Maag
Penyakit maag pada dasarnya dibagi menjadi dua kategori.
Penyakit maag akut dan penyakit maag kronis. Penyakit maag itu sendiri,
senyatanya bukanlah merupakan penyakit tunggal. Penyakit maag muncul
akibat dari beberapa kondisi kesehatan yang buruk. Yang acap kali terjadi
dan kerap ditemui adalah, peradangan pada lambung timbul akibat dari
bakteri bernama Helicobacter pylori. Bakteri yang juga dikenal sebagai
bakteri yang dapat menyebabkan borok (ulcer) pada lambung.
Penyakit maag yang disebabkan oleh bakteri ini dikategorikan
sebagai penyakit maag kronis. Perlu untuk masyarakat awam ketahui,
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori bisa sangat
membahayakan. Pengobatan penyakit maag kronis sama sekali tidak bisa
dianggap enteng karena dapat meningkatkan resiko terkena kanker
lambung.
Selain penyakit maag kronis, penyakit maag yang paling banyak
didapati di masyarakat adalah penyakit maag akut. Ketika seseorang
mengalami stress, akan timbul perangsangan saraf simpatis NV atau
Nervus vagus, yang serta merta akan meningkatkan produksi asam klorida
(HCl) di dalam lambung. Tingginya produksi asam klorida di dalam

lambung akan mengakibatkan rasa mual, muntah-muntah dan juga


anoreksia.
B. Gejala dan Penyebab Maag
1) Beberapa gejala yang lazim didapati pada penderita penyakit
maag adalah sebagai berikut:
Nyeri atau rasa seperti terbakar pada perut
Perut terasa kembung dan terus menerus bersendawa
Mual dan muntah-muntah
Kehilangan selera makan
Cegukan
Diare
2) Adapun penyebab dari timbulnya penyakit maag antara lain
adalah:
Efek dari pemakaian obat-obatan tertentu secara terus

menerus (aspirin, ibuprofen, naproxen)


Pemakaian zat-zat kimia seperti kokain
Radiasi atau kemoterapi
Meningkatnya cairan asam lambung
Konsumsi alkohol, kopi dan minuman mengandung

kafein
Terlalu banyak makan makanan panas dan pedas
Kecemasan dan tingkat stress yang tinggi

10

C. Komplikasi Penyakit Maag


Bahaya Penyakit Maag adalah bisa menimbulkan gejala kanker
lambung. Karena itu jika Anda menderita penyakit maag, jangan dibiarkan.
Sakit maag juga paling banyak dialami oleh mereka yang masih dalam
usia produktif. Karena itu penyakit ini tidak pandang usia. Bahaya
penyakit maag jika dibiarkan akan merusak fungsi lambung.
Penelitian yang dilakukan di Indonesia dan juga luar negeri
menunjukkan bahwa keluhan penyakit maag fungsional paling banyak
ditemui, yaitu mencapai 70-80 persen dari seluruh kasus. Sakit maag
fungsional adalah sakit maag yang bukan disebabkan oleh gangguan pada
organ lambung melainkan lebih sering dipicu oleh pola makan yang
kurang sesuai, juga faktor psikis dan kecemasan.
Pada tingkat maag yang akut tidak jarang pasien juga mengalami
gangguan pada liver hal ini terjadi dalam proses yang panjang, akan terasa
ketika pasien tersebut sudah tua (tergantung seberapa besar kesalahan pola
makan pasien tersebut). Bila dibiarkan gangguan pada liver tersebut bisa
mengarah pada penyakit hepatitis atau diabetes (kencing manis)
dikarenakan proses merubah glukosa menjadi glikogen pada hati tidak bisa
dilakukan secara maksimal.
Pada penyakit maag kronis juga dapat disertai dengan gangguan
rasa nyeri pada daerah punggung bawah (LBP)

11

BAB III
PEMBAHASAN
Pada kasus maag kronis sering disertai adanya nyeri
punggung bawah. Dalam bab ini akan di uraikan cara
penangan maag yang disertai low back pain dengan
metode akupuntur
A. Anamnesis
Data umum pasien :
Nama

: Ny. Hartinah

Usia

: 40 th

J.K

: Perempuan

Agama : Islam
Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Alamat : Tohudan wetan rt 04 rw 04. Colomadu, karanganyar,


jawa tengah
Keluhan

: Pasien mengalami maag disertai low back pain

(LBP)
RPS

12

Pasien menderita maag sudah lama disertai nyeri


punggung bawah. Tapi terkadang nyeri punggung bawah
ini tidak dirasakan. Pada hari sabtu dan minggu (7 dan 8
desember 2013) pasien membantu memasak untuk
hajatan tetangganya. Pada hari senin, 9 desember 2013
rasa

nyeri

punggung

bawah

tersebut

muncul

lagi.Beberapa minggu terakhir pasien sering makan


makanan asam dan pedas,pasien juga tidak menjaga
pola makan(makan 2x sehari).Namun

pasien tidak

berobat dan juga tidak minum obat maag maupun obat


pereda nyeri. Nyeri yang pasien rasakan bertambah
ketika dari posisi duduk ke berdiri.
Riwayat keluarga dan status sosial :
1. Lingkungan

tempat

tinggal

lingkungan

tempat

tinggal pasien tidak terdapat tangga.


2. Aktivitas rekreasi dan di waktu senggang : pasien
terkadang berjalan-jalan di pagi hari untuk olahraga.
Riwayat penyakit dahulu:
1. Trauma (-)
2. Sering hypoaesthesia
Riwayat penyakit penyerta:
1. Gastritis (+)

13

2. Hipertensi (-)

14

B. Penanganan maag yang disertai low back pain dengan metode


akupuntur :
1. Persiapan terapi
Posisi pasien :
pasien berada dalam posisi tidur telungkup (prone
lying). Di pergelangan kaki pasien disangga dengan
guling sehingga pasien merasa rileks dan nyaman. posisi
ini digunakan untuk titik ashi point, Bl 37, Bl 40 dan Bl
56.Pasien berada dalam terlentang (supine lying). Di
bawah lutut disangga dengan guling. Posisi ini digunakan
untuk titik ST 36, ST 25, CV 12 dan ST 37.
Posisi terapis:
terapis berada disamping pasien, dekat dengan bagian yang sakit
supaya mudah menjangkau pasien, serta bekerja secara ergonomis.
2. Pelaksanaan terapis
a) Terapis melakukan anamnesis kepada pasien. Setelah terapis
menganalisa kasus pasien, maka terapis mempalpasi daerah yang akan
ditusuk.
b) Setelah terapis menentukan titik-titik yang akan ditusuk maka terapis
mengoleskan alcohol dengan kapas

15

3. Titik-titik yang ditusuk antara lain:


Posisi telungkup:
a) Titik-titik ashi point yaitu antara L4 dan L5 paravertebrae dextra.
b) Bl 37 (yinmen)
c) Bl 40 (weizhong)
d) Bl 56.(chengjin)
Pada posisi terlentang:
Karena yang pasien alami sudah mencapai titik organ yaitu organ
lambung, yang mana ditandai dengan adanya maag. Organ lambung
termasuk organ Fu. Dimana kita harus menusuk Maka titik-titik yang
ditusuk :
a) ST 25 (tianshu) mu depab Li
b) ST 37 (shangjuxu)
c) CV 12 (zhongwan) yang merupakan titik mu
d) ST 36 (zusanli)
4. Waktu terapi masing-masing titik adalah 15 menit.
5. Setelah waktu berakhir maka kita mencabut jarum tersebut.
6. Terapis mengevaluasi hasil terapi. Dan memberikan follow back kepada
pasien.

16

C. Evaluasi
Peda saat terapi, terapis tidak melakukan penusak
pada ST 45 dan ST 40 dikarenakan kekurangan dalam
menganalisis

masalah.

Pasien

merasa

adanya

pengurangan nyeri pada bagian punggung bawah dan


terapis menyarankan pasien untuk mengatur pola makan
dan mengurangi mengkonsumsi makanan asam dan pedas.

17

BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di
bandingkan maag sedang, kemungkinan terjadi peradangan atau luka pada
mukosa lambung.
Pada kondisi ini terapi akupuntur efektif digunakan dalam
mengurangi nyeri punggung bawah akibat maag. Pelaksanaan terapi yang
teratur dan edukasi yang diberikan terapis kepada pasien, sehingga akan
mengoptimalkan hasil terapi yang diberikan. Pencapaian hasil yang
diinginkan tidak hanya tergantung kepada terapi akupuntur, tetapi juga
kemauan dan kerjasama dari pasien itu sendiri untuk menjaga pola makan
dan menghindari makanan pedas dan asam.
B. Saran
Berikut merupakan cara pencegahan maag kronis:
Menghilangkan kebiasaan menunda waktu makan, jika anda sering
menunda-nunda waktu makan maka bisa mengakibatkan produksi
asam lambung meningkat sehingga akan menimbulkan gangguan pada

lambung
Mengurangi konsumsi jenis makanan yang asam dan pedas karena
dapat memicu asam lambung

18

Jika anda sedang terkena penyakit maag, sebaiknya jangan terlalu


banyak mengonsumsi makanan asam dan pedas karena membuat perut

menjadi tambah sakit


Terkadang pekerjaan atau aktivitas yang padat seringkali membuat
anda terlambat makan, agar maag tidak kambuh sebaiknya membawa
bekal makanan dari rumah

19

DAFTAR PUSTAKA
http://ulfafarma.blogspot.com/2008/12/waspada-komplikasisakit-maag.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Maag
http://penyakitmaag.com/penyakit-maag.html#more-30
Http://penyakitmaag.com/mengetahui-lebih-jauh-bakterihelicobakteripylori.html-#more-316
Http://penyakitmaag.com/penyakit-maag.html
Http://penyakitmaag.com/penyakit-gastritis-padaanak.html#more-310
Http://penyakitmaag.com/beberapa-penebabgastritis.html#more-305
Http://penyakitmaag.com/bahaya-penyakit-maag-salah-satugejala-kanker-lambung.html#more-282

Anda mungkin juga menyukai