Anda di halaman 1dari 10

MATERIAL POLIMER

ATACTIC POLIPROPILENA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK

:6

ANGGOTA (NIM)

:
Andra Adetia

(13710055)

Azzahra Rahmani A. (13711039)


Sidik Arsyadi

(13711065)

Beta Salman

(13712011)

Arsyad Solihin

(13712018)

I Wayan Prastik

(13712024)

Irma Pratiwi

(13712031)

Egi Baio Kohara

(13712037)

Annisa Amalia M.

(13712044)

Reyza Prasetyo

(13712050)

Esa Trisaputra

(13712056)

Fakultas Teknik Mesin Dan Dirgantara


Institut Teknologi Bandung
2014

Atactic Polipropilena
Salah satu polimer yang banyak digunakan di dunia ini ialah polipropilena
atau biasa disebut dengan PP. Barang-barang yang diproduksi mengunakan bahan
dasar dari polipropilena antara lain: botol kemasan, tempat makanan, alat tulis, dan
masih banyak lagi. Polipropilena memiliki ketahanan kimia (chemical restitance)
yang tinggi terhadap banyak pelarut kimia baik bersifat asam maupun basa.
Polipropilena memiliki monomer yang berikatan dengan group metyl (CH 3),
sehingga membuat struktur dari propilena menjadi lebih kaku

Gambar monomer polipropilena


Adapun pembagian polipropilena menurut jenis taktisitasnya dibagi menjadi
3 yaitu syndiatactic polipropilena, isotactic polipropilena, dan atactic polipropilena.
Pembagian terhadap perbedaan taktisitas yang dimiliki oleh masing-masing jenis
polipropilena ini dikarenakan perbedaan susunan gugus fungsi PP, akibatnya akan
menyebabkan perbedaan sifat yang dimiliki oleh tiap- tiap jenis polipropilena.
Fokus bahasan kali ini adalah atactic polipropilena. Struktur yang dimiliki
oleh atactic polipropilena ini ialah polipropilena dengan susunan gugus methyl yang
tidak teratur atau random.

Gambar

struktuk

atactic polipropilena
Atactic polipropilena
sampingan

yang

didapatkan

merupakan
selama

proses

pembuatan

hasil
isotactic

polipropilena, junlahnya berkisar antara 2%-15% dari hasil produksi isotactic


polipropilena. Jenis polimerisasi yang biasa digunakan ialah adisi. Langkah awal
untuk mensintesis atactic polipropilena adalah dengan terlebih dulu menghasilkan
polipropilena. Sintesis polipropilena diawali dengan tahapan inisiasi, dilanjutkan
dengan propagasi dan yang terakhir terminasi. Tahap inisiasi ditandai dengan katalis
Ti yang menyerang atau menyisip diantara molekul metal atau grup alkil.
Selanjutnya, pada tahap propagasi, molekul monomer propilen akan terus berikatan
dengan monomer yang lain hingga, ada gugus fungsi yang tidak lagi bereaksi atau
digunakan monomer dengan cara berlebihan. Untuk menghentikan proses ini, pada
saat terminasi akan ditambahkan hydrogen ke dalam campurannya, hydrogen akan
berinteraksi dengan sisi aktif katalis sehingga, terjadi pemotongan polimer dan
menghentikannya.
Secara industri, polimerisasi polipropilena dilakukan dengan menggunakan
katalis

koordinasi. Proses polimerisasi ini akan menghasilkan suatu rantai linier yang
berbentuk AA-A-A-A- , dengan A merupakan propilena.

Katalis yang lazim digunakan unutk polipropilena adalah Ziegler-Natta,


Kaminsky atau metallocene catalyst yang digunakan untuk mengurangi cabang.
Sifat yang dimiliki oleh atactic polipropilena dipengaruhi oleh struktur yang
dimiliknya. Dikarenakan taktisitasnya yang acak menyebabkan atactic polipropilena
memiliki free volume yang lebih besar jika dibandingkan dengan jenis isotactic
polipropilena dan syndiotactic polipropilena. Hal ini menyebabkan atactic
polipopilena memiliki tingkat kekakuan dan densitas yang lebih rendah jika di
bandingkan dengan isotactic polipropilena dan syndiotactic polipropilena. Kemudian
karena susunannya yang tidak beraturan (random) sepanjang rantai, dari densitasnya
yang lebih rendah dapat diketahui bahwa viskositasnya semakin rendah. Atactic
polipropilena memiliki derajat kristalinitas yang lebih rendah jika dibandingkan
dengan syndiotactic polipropilena dan isotactic polipropilena karena taktisitasnya
yang membentuk struktur amorf, sehingga lebih transparan dan memiliki Tg yang
lebih rendah. Karena densitasnya yang rendah maka nilai molecular weight atactic
polipropilena juga lebih rendah daripada syndiotactic polipropilena dan isotactic
polipropilena. Namun atactic polipropilena kekakuannya lebih rendah jika dibanding
dengan syndiotactic polipropilena dan isotactic polipropilena. Ketika dibandingkan
dengan polyetilena, atactic polipropilena tetap lebih kaku karena adanya gugus
methyl (CH3) yang membuatnya sulit untuk bergerak. Selain itu, karena atactic

polipropilena lebih amorf, atactic polipropilena mempunyai intermolecular strength


yang lebih rendah karena jarak antar rantai utamanya yang jauh.
Adapun kegunaan dari atactic polipropilena dalam dewasa ini ialah sebagai
modifikasi bituminous waterproofing membrane. Bitumen merupakan hidrokarbon
dan dibuat secara alami dari minyak mentah. Bitumen dapat dimodifikasi menjadi
mebran yang anti air atau sering disebut sebagai membran bitumen. Membran
bitumen adalah lembaran aspal yang digunakan sebagai material tahan air. Modifikasi
membran bitumen tahan air secara luas digunakan pada bangunan seperti atap, ruang
bawah tanah, toilet, jembatan, taman, kolam renang, dan terowongan. Komposisi
membran bitumen terdiri dari bitumen yang dicampur dengan filler (batu kapur ata u
pasir). Kemudian ditambahkan polimer ke bitumen seperti APP (atactic
polypropylene) yang memberikan sifat kekakuan dan ketahanan sobek.

Gambar Bitumen waterproof membrane


Keuntungan dari penngunaan membran bitumen antara lain:
1. Melindungi bangunan.
2. Produk membran bitumen tahan pada suhu tinggi, tidak ada retak pada suhu
rendah, dan memiliki rentang hidup yang sangat panjang.
3. Asap yang dilepaskan selama instalasi tidak berbahaya bagi kesehatan
manusia dan polusisuara yang terjadi ketika instalasi tergolong rendah.
4. Membran bitumen dapat memantulkan sinar matahari berbahaya seperti sinar
UV.

5. Bitumen tidak larut dalam air, non-biodegradable, tidak diklasifikasikan


sebagai karsinogenik dan tidak melepaskan racun berbahaya.

Daftar Pustaka
Strong, A. Brent. 2006. Plastics Material and Processing 3 rd edition. USA:
Pearson Prentice Hall
Ebewele, Robert O. 2000. Polymer Science and Technology 1 st edition.
USA: CRC Press

http://www.mesindo.net/produk-157-modified-bituminous-waterproofingmembrane.html (diakses pada 1 Oktober pukul 21.00 WIB)


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16144/4/Chapter
%20II.pdf?origin=publication_detail (diakses pada 1 Oktober pukul 21.00 WIB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31767/4/Chapter%20II.pdf

(diakses pada 1 Oktober pukul 21.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai