Anda di halaman 1dari 3

Resume ke-III

Nama : Dwi Susilo Wati


NIM : P 27226012 181
Prodi : D IV Fisioterapi
Kasus musculoskeletal
Injury
1. Trauma kelahiran:
- Fraktur, brachial
palsy congenital
2. Trauma jatuh/accident
yang lain:
- Sprain
- Strain
- Rupture
- fraktur

Non injury
Sejak dalam kandungan:
- CDH
- Torticollis
- Scoliosis
- Club foot
- DMP
- Arthrogifosis : sejak
lahir sendinya
stiffness.
- Osteogenesis
imperfect : sejak lahir
tulang mudah rapuh
sehingga beresiko
fraktur.
- Achondromalasia:
tulang tidak mengeras
seperti plastisin,
sehingga terjadi
pemampatan dan
pembelokan.
- Marfan syndrome
- Senilities/dwarf
syndrome

Epiphyseal plate:
-

Sangat krusial untuk pertumbuhan tulang panjang anak.


Isinya mirip tulang rawan.
Tidak terlihat pada foto rontgen

Senilities dan dwarf mempunyai arti yang sama yakni


epipisis yang terlalu cepat matang. Namun
penyebabnya berbeda.
Pada senilities/ gagal tumbuh
berhubungan dengan
yodium
Pada dwarf berhubungan dengan genetika dan hormone
pertumbuhan
Pada marfan syndrome/ gigantisme
epipisis tidak
akan pernah matang.

Gangguan pertumbuhan akan menganggu pertumbuhan


tulang. Modalitas Fisioterapi :
-

Diathermy, HFC, MFC jangan diberikan pada anak-anak


apalagi bayi. Hal ini dapat menganggu pertumbuhan
tulang pada anaka atau bayi.
Sumber fisis/ electrical stimulation, IR jangan dilakukan
pada bayi karena tidak ramah juga pada pertumbuhan
tulangnya. Sehingga lebih baik kompres hangat atau
bahkan cukup dielus-elus saja.

Pada kasus fraktur


-

Skeletally immature ( opened physease)


belum matang.
Skeletally mature (closed physease)

tulang

Jenis fraktur :
1. Torus fraktur = karena jatuh menebak, di daerah wrist.
2. Greenstick = hanya patah sedikit belum sampai patah.
Jika pada tulang panjang maka dapat melengkung.
3. Upper extremitas injury:
- Clavicula
Karena kelahiran dengan ditarik atau dengan
bantuan. Penanganan: posisi selalu diatur dan
dipantau.
Bisa mengakibatkan brachial palsy
Dysphagia
4. Supracondylar fraktur tipe 1 mirip greenstick. Tipe 2 dan
3 membutuhkan operasi.
Penanganan fisioterapi:
1. Observasi (melihat posisinya)

2. Palpasi (melihat letak tulang apakah ada yang salah


atau tidak, mengecek nadi)
Palpasi hendakny dimulai dari proksimal tempat lesi.
3. Melakukan pemeriksaan (gerak pasif dan aktif)
4. Jangan melakukan reduksi ditempat karena anak akan
merasakan kesakitan yang luar biasa.
5. Membawa ke RS terdekat. Pengurangan rasa sakit dapat
dilakukan pembidaian.
6. Jangan diposisikan melawan gravitasi.
7. Kita harus menjaga psikologis anak. Dengan mengeluselus dan jangan terlihat ragu-ragu. Melakukan dengan
lembut dan hati-hati.
Untuk bayi < 6 bulan kita mengecek dengan gerak
primitive.

Anda mungkin juga menyukai