KEPERAWATAN ANAK
Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Anak
Oleh
Sitho Resmi A
(13 11012015)
Nama
: Sitho Resmi A.
Nim
: 13 11012015
A. SKENARIO KLINIK
1) Seorang An.R umur 6 tahun datang ke puskesmas jam 23.00 dengan keluhan panas
dan batuk dari jam 22.00. Badan dan kepala dilumuri jeruk dan bawang merah oleh
orang tuanya. Hasil pemeriksaan perawat didapatkan data suhu 38,5c, nadi 98x/mnt,
rr 20x/mnt, BB 20kg, akral hangat, bibir kering. Anak menangis dan mengatakan
takut sakit ketika akan dilakukan tindakan pemasangan infus. Perawat menyuruh
keluarga untuk memegangi supaya anak bisa dilakukan tindakan infus. Kemudian
ibunya masuk menemani an. R dan mengajak anaknya bercerita tentang masa lalunya
dan menjanjikan setelah pulang akan dibelikan es krim. Bersamaan dengan ibunya
bercerita pemasangan infus telah selesai.
2) Perawat menegakkan diagnosis keperawatan pada An.R adalah Nyeri ybd
pemasangan infus
B. PERTANYAAN
Apakah tindakan bercerita dapat menurunkan nyeri pada pemasangan infus anak?
C. ANALISIS PICO
P
I
C
O
D. TELAAH
Judul
: Pengaruh Guided Imagery Terhadap Tingkat Nyeri Anak Usia 7-13 Tahun
Saat Dilakukan Pemasangan Infus Di Rsud Kota Semarang
Penulis
Publikasi
Critical
Appraisal
Judul
Penulis
Bidang
ilmu
Metodologi
penelitian
Ya
Tidak
Ket
Judul penelitian sudah tercantum apa
yang akan diteliti, tempat yang diteliti,
siapa yang akan diteliti.
Apakah tujuan
disebutkan
penelitian
Apakah desain
yang digunakan
penelitian
Bagaimana pemilihan
sampel dalam penelitian
tersebut
Hasil
penelitian
Daftar
pustaka
E. KESIMPULAN
Pemasangan infus bagi anak sangat menyakitkan dan pemasangan infus tidak bisa
dihindari oleh anak yang hospitalisasi. Salah satu caranya yaitu mengurangi nyeri saat
pemasangan infus. Adanya prosedur penusukan vena dalam pemasangan infus dapat
menimbulkan rasa takut dan nyeri pada anak. Teknik pengurangan nyeri dikategorikan
menjadi 2 yaitu farmakologi dan nonfarmakologi. Farmakologi termasuk obat-obatan
yang dapat mengurangi nyeri, sedangkan nonfarmakologi meliput distraksi, relaksasi,
stimulasi kutaneus dan imajinasi terpimpin (guided imagery).
Berdasarkan hasil riset terbukti Guided imagery sebuah teknik yang memanfaatkan cerita
atau narasi untuk mempengaruhi pikiran, sering dikombinasi dengan latar belakang
musik (Hart, 2008). Penelitian menunjukkan proporsi terbesar pada kelompok intervensi
yaitu nyeri sedikit 35,7 % . Proporsi pada kelompok kontrol yang tertinggi yaitu nyeri
hebat 42,9 %. Guided imagery dapat berfungsi sebagai pengalih perhatian dari stimulus
yang menyakitkan dengan demikian dapat mengurangi respon nyeri (Jacobson, 2006).