Anda di halaman 1dari 42

PENILAIAN STATUS GIZI

Kelompok 14
Anisa Azas Arif
4401411084
Khamid Sirojul Munir 4401411074
Nur Maulidatul Ifadah 4401411094

Penilaian

status gizi adalah interpretasi


dari data yang didapatkan dengan
menggunakan berbagai metode untuk
mengidentifikasi individu atau populasi
yang beresiko atau dengan status gizi
buruk (Departemen Gizi dan Masyarakat
2013).

Penilaian status gizi bertujuan untuk:


1. memberikan gambaran secara umum
mengenai metode penilaian status gizi,
2. memberikan penjelasan mengenai
keuntungan dan kelemahan dari
masing-masing metode yang ada,
3. memberikan gambaran singkat
mengenai pengumpulan data,
prencanaan dan implementasi untuk
penilaian status gizi (Dep. gizi dan
kes.mas 2013)

Metode
1.
2.
3.
4.

Cara
Cara
Cara
Cara

penilaian gizi:
konsumsi pangan
biokimia
anthropometri
klinis

Cara Konsumsi Pangan


1.
2.
3.
4.
5.

Metode Recall 24 jam


Foods Records
Weighing method
Food frequency questionaire
Dietary history

Metode recall 24 jam

Responden

ditanya

untuk

mengingat

dan

melaporkan semua makanan dan minuman yang


dikonsumsi selama 24 jam yang lalu atau sehari
sebelum pengambilan data dilakukan.

Hal-hal yang perlu diketahui


Data yang diperoleh cenderung kualitatif,
sehingga
diperlukan
data
kuantitatif
menggunakan URT
Perlu
pengulangan dan harinya tidak
berturut-turut

Langkah-langkah pelaksanaan (Supariasa


2001)

Menanyakan kembali dan mencatat semua makanan dan


minuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran
rumah tangga (URT) selama kurun waktu 24 jam yang
lalu.

Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan


menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM).

Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang


Dianjurkan (DKGA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG)
untuk Indonesia.

Food frequency questionaire

FFQ merupakan kuesinoner yang menggambarkan


frekuensi

responden

dalam

mengonsumsi

beberapa jenis makanan dan minuman.

Frekuensi konsumsi makanan dilihat dalam satu


hari, atau minggu, atau bulan atau dalam satu
tahun.

Kuesioner terdiri dari list jenis makanan dan


minuman.

Pelaksanaan
Kuesioner

merupakan dokumen A4 10 halaman,

terdiri dari dua bagian:


Bagian

daftar,

1, terdiri dari 130 makanan, setiap item dari


partisipan

kebiasaan

ditanya

kecepatan

untuk

konsumsi

menunjukkan

mereka

dari

kategori frekuensi.
Bagian
Data

2 termasuk kumpulan pertanyaan tambahan.

FFQ dimasukkan dalam sistem Oracle kemudian

diproses menggunakan program CAF.

Food Record

Food Record adalah catatan responden tentang


jenis dan jumlah makanan dan minuman dalam
suatu periode waktu, biasanya antara 1 sampai
7 hari.

Makanan dan minuman yang dikonsumsi dapat


dikuantifikasikan dengan estimasi menggunakan
ukuran rumah tangga (estimated food record)
atau menimbang (weighed food record)

Diet History
Metode asessmen yang berhubungan dengan
makanan

yang

didesain

untuk

mengetahui

kebiasaan intake makanan seseorang dengan


banyak detail mengenai karakteristik makanan
yang biasanya dikonsumsi sebagai tambahan
juga frekuensi dan jumlah intake makanan
(Coulston et al.2013).

Diet history Burke


Terdiri dari 3 unsur:
1.

wawancara yang detail mengenai kebiasaan


pola makan

2.

pertanyaan daftar makanan untuk jumlah


dan frekuensi yang biasanya dimakan

3.

3 hari dietary record

Weighing method

Di dalam metode ini melibatkan individu atau


seorang peneliti untuk menimbang setiap
makanan dann minuman sebelum dikonsumsi

Deskripsi

yang

detail

dari

makanan

dan

beratnya dicatat dalam booklet yang didesain


secara khusus

Pencatatan berat dapat berlangsung selama


3,4,5 atau 7 hari

Cara Biokimia

pemeriksaan specimen yang diuji dengan


pemeriksaan laboratorium
Spesimen : darah, urin, tinja, dan jaringan tubuh
seperti hati, otot, tulang, rambut, kuku dan lemak
bawah kulit

Teknik kimia yang digunakan dalam assesmen


PSG
1.
2.
3.
4.
5.

6.

Pengukuran konsentrasi gizi dalam darah.


Pengukuran gizi melalui ekskresi urin.
Pengukuran gizi melalui metabolit urin.
Deteksi metabolit abnormal dalam urin atau
darah sebagai hasil dari defisiensi gizi.
Pengukuran perubahan dalam unsur darah atau
aktivitas enzim yang tergantung pada intake
gizi.
Pengukuran jaringan khusus sebagai penanda
kimia.

PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Pengertian

istilah

Nutritional

Anthropometry

mula-mula muncul dalam Body Measurements


and Human Nutrition yang ditulis oleh Brozek
pada tahun 1966 yang telah didefinisikan oleh
Jelliffe (1966) sebagai pengukuran pada variasi
dimensi

fisik

dan

komposisi

besaran

tubuh

manusia pada tingkat usia dan derajat nutrisi


yang berbeda.

KELEBIHAN ANTROPOMETRI

KEKURANGAN ANTROPOMETRI
Kurang sensitif jika dibandingkan dengan
teknik yg lain
Dapat mendeteksi gangguan status gizi
dlm wktu singkat, tetapi tdk dpt
mendeteksi gangguan gizi khusus.
Faktor2 non gizi (penyakit, genetik, dll) dpt
mengurangi spesifitas dan sensifitas
pengukuran antropometri

VARIABEL YANG DIUKUR DALAM


ANTROPOMETRI

Umur
Berat badan
Tinggi badan

JENIS PENGUKURAN ANTROPOMETRI


Berat dan Tinggi badan terhadap umur
Lingkar kepala, lingkar lengan, lingkaran dada
diukur dengan pita pengukur
Tebal kulit di ukur dengan alat Skinfold caliper
pada kulit lengan, subskapula dan daerah
pinggul.
Indeks Massa Tubuh (IMT)

CARA KLINIS
Riwayat medis dan pengujian fisik merupakan
metode klinis yang digunakan untuk mendeteksi
tanda-tanda (pengamatan dokter) dan gejalagejala (manifestasi dari pasien) yang
berhubungan dengan malnutrisi.

PEMERIKSAAN KLINIS TERDIRI DARI DUA


BAGIAN, YAITU:
Medical history (riwayat medis), yaitu catatan
mengenai perkembangan penyakit.
Pemeriksaan fisik, yaitu melihat dan mengamati
gejala gangguan gizi baik sign (gejala yang apat
diamati) da syimptom (gejala yang tidak dapat
diamati tetapi dirasakan oleh penderita gangguan
gizi).

BEBERAPA GEJALA/TANDA GANGGUAN


AKIBAT KEKURANGAN GIZI :
Kekurangan energi protein (KEP), tanda dan
gejala dibedakan antara kwashiorkor dan
marasmus.
Gejala kwashiorkor : pembengkakan kaki dan
tangan, wajah sembab, otot kendur, rambut
kemerahan dan mudah putus, muka seperti
bulan.
Gejala marasmus : berat badan kurang, muka
seperti orang dewasa, kulit keriput, rambut
bewarna kemerahan dan agak jarang, kelihatan
sangat kurus dan tinggal tulang, diikuti dehidrasi.

Kurang vitamin A (KVA) : buta senja (pada senja


hari kemampuan melihat berkurang),
xerophtalmia (kelainan pada mata).

Kurang besi (anemia) : cepat lelah, napas


pendek, denyut jantung kencang, susah buang air
besar, nafsu makan kurang, kepala pusing, mata
berkunang-kunang, serta pucat pada wajah, bibir,
telapak tangan, telapak kaki, kuku, dan lipatan
pelupuk mata sebelah dalam.

Kurang iodium : pembesaran kelenjar gondok,


gangguan pertumbuhan fisik, hambatan mental,
bisu-tuli

Kurang vitamin C : Gusi membengkak,


kemerahan, mudah berdarah bila ditekan.

Kurang vitamin B12 : bibir pecah-pecah, sudut


bibir luka sobek, kulit sekitar hidung kering kasar
dan berbintik-bintik, kornea mata banyak
terdapat urat darah halus.

\
Akan tetapi diagnosis difisiensi gizi tidak boleh
mengandalkan hanya pada metode klinis perlu
dilengkapi dengan metode laboratorium

PERTANYAAN
Edi :cara mengukur penilaian gizi termurah dan
termudah?
Safitri : katergori pada berbagai ukuran
antropometri? :P
Marini : bagaimana tindak lanjut setelah
dilakukan penilaian status gizi?

Anda mungkin juga menyukai