Anda di halaman 1dari 2

Abortus Provokatus kriminalis adalah abortus yang disengaja baik melalui obat-obatan

medis, tradisional maupun dengan alat-alat lain yang terjadi karena tindakan yang tidak
legal atau tidak berdasarkan indikasi medis dan biasanya dilakukan secara sembunyisembunyi oleh tenaga tradisional. (Widyastuti, Yani dkk.2009.Kesehatan

Reproduksi.Yogyakarta:Fitramaya.)
Abortus Provokatus kriminalis adalah pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang sah
atau oleh orang yang tidak berwenang dan dilarang oleh hukum atau dilakukan oleh yang
tidak berwenang. (FK UNPAD, 2005. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta :
EGC.

abortus provokatus kriminalis adalah aborsi yang tidak aman yang dilakukan dengan
menggunakan metode beresiko tinggi, bahkan fatal dilakukan oleh orang yang tidak
terlatih atau terampil serta komplikasinya merupakan penyebab langsung kematian
wanita usia reproduksi, dengan demikian ada tiga kriteria aborsi yang tidak aman yaitu
metode beresiko tinggi, dilakukan oleh orang yang tidak terlatih dan komplikasinya
merupakan penyebab langsung kematian ibu.( World Health Organization, Complication of
Abortion, technical and Managerial for Prevention and Treatment. Geneva: 1995)

Bahaya abortus provocatus criminalis yaitu infeksi, infertilitas sekunder dan kematian. FK
UNPAD, 2005. Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi. Jakarta : EGC)

Aku bingung masukin apalagi, sisanya hukum.. tkutnya udah d kerjain lano sm very.. nanti blg
y nin aku hrs nambah apa..

Nin.. ini terapi tp ga onok dapus e..

Adapun penatalaksanaan Abortus Provokatus krimanlis adalah :


a. Memperbaiki keadaan umum, bila perdarahan banyak berikan transfusi darah dan
cairan yang cukup
b. Pemberian antibiotika yang cukup tepat
c. Suntikkan penisilin 1 juta satuan tiap 6 jam
d. Suntikkan streptomisin 500 mg setiap 12 jam atau suntikkan antibiotika spektrum
luas lainnya
e. Dua puluh empat sampai empat puluh delapan jam setelah dilindungi dengan
antibiotika atau lebih cepat bila terjadi perdarahan yang banyak lakukan dilatasi dan
kuretase untuk mengeluarkan hasil konsepsi.
f. Peberian infus dan antibiotika diteruskan menurut kebutuhan dan kemajuan
penderita.
g. Semua pasien abortus disuntik serap tetanus 0,5 cc IM. Umumnya setelah tindakan
kuretase pasien abortus dapat segera pulang kecuali bila ada komplikasi seperti
perdarahan banyak yang menyebabkan anemia berat dan infeksi.
h. Pasien dianjurkan istirahat selama 1 atau 2 hari. Pasien dianjurkan kembali kedokter
bila pasien mengalami kram demam yang memburuk atau nyeri setelah perdarahan
baru yang ringan atau gejala yang lebih berat.

Anda mungkin juga menyukai